Menentukan Tinggi Badan Dari Tinggi Sternum

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Identifikasi dari tubuh seseorang yang tidak dikenal, baik yang masih

hidup ataupun sudah mati dapat dilakukan bagi kepentingan penyidikan perkara –
perkara pidana dan bagi tugas – tugas kepolisian yang lain seperti misalnya pada
peristiwa bencana alam, kecelakaan yang mengakibatkan korban massal (mass
disaster) atau pada peristiwa ditemukannya seseorang dengan demensia atau
kelainan jiwa yang sulit diajak komunikasi.1
Banyaknya bagian – bagian yang berbeda dari tubuh dapat digunakan
untuk memperkirakan tinggi seseorang. Dalam antropologi forensic, metode
umum mengestimasi tinggi para korban adalah mengukur panjang tulang dan
mengolah data. Ukuran bagian – bagian tubuh lainnya seperti panjang telapak
kaki, panjang lengan atas, panjang lengan bawah dan telapak tangan juga dapat
digunakan. Meskipun ukuran – ukuran yang telah disebutkan, umumnya tidak
tersedia dan didasarkan pada bukti yang tertinggal di tempat kejadian perkara.2
Banyak peneliti telah melakukan penelitian untuk melihat hubungan antara

tinggi badan dari beberapa panjang bagian tubuh korban atau tulang – tulang
seperti, menentukan tinggi badan berdasarkan tulang – tulang panjang yang masih
segar atau yang sudah tidak segar yang dilakukan oleh Karl Pearson’s di Eropa
(1899). Trotter dan Glesser’s (1952 dan 1958) membuat formula penentuan tinggi
badan pada ras mongoloid berdasarkan panjang tulang.3
Di Indonesia penentuan tinggi badan pernah dilakukan penelitian dengan
menghasilkan formula – formula seperti formula Atmadja S Djaja (20 – 11 –
2012) yang melakukan penelitian dalam penentuan tinggi badan berdasarkan
panjang – panjang tulang panjang pada kelompok populasi dewasa muda di
Indonesia, Amir. A (1989) melakukan penelitian dalam penentuan tinggi badan
berdasarkan tulang – tulang panjang manusia di Medan, Singh. A (1993), meneliti

Universitas Sumatera Utara

perkiraan tinggi badan berdasarkan panjang telapak kaki manusia di Medan, serta
Ritonga. M (1992), melakukan penelitian tentang penentuan tinggi badan
berdasaarkan tinggi hidung manusia di kota Medan. Hutahean. R (2010),
melakukan penelitian tentang penentuan tinggi badan berdasarkan panjang lengan
bawah pada orang hidup di kota Medan.4
Sedangkan penelitian mengenai penentuan tinggi badan berdasarkan

panjang tulang sternum pada orang mati, pernah juga dilakukan di Indonesia
(Surabaya) oleh Yudianto. A, UNAIR (2006), yang bertujuan untuk menentukan
apakah terdapat hubungan kolerasi antara tinggi badan dengan panjang os.
sternum pada orang indonesia usia dewasa (>30 tahun).
Dengan cara pengukuran, tinggi badan (Y) diukur secara tegak lurus dari
puncak kepala (vertek) sampai telapak kaki (tumit) dalam satuan sentimeter (cm),
yang merupakan variable terikat (tergantung). Panjang tulang dada (os
sternum)(x) diukur setelah terpotong dari tulang iga kanan dan tulang iga kiri,
dibersihkan dari otot – otot, jaringan ikat yang melekat dan diukur secara tegak
lurus dari jugular notch (manubrium) sampai distal corpus os sternum dalam
satuan sentimeter (cm), yang merupakan variable bebas.
Adanya hubungan regresi yang agak rendah antara tinggi badan dengan
panjang tulang dada (os. sternum). Didapatkan hubungan regresi antara tinggi
badan dengan panjang tulang dada (os. sternum) : TB = 136,488 + 1,542 X
(SE = 8,04913; r = 0,525).5
Berdasarkan uraian di atas, maka pada kesempatan ini penulis akan
mencoba untuk melakukan penelitian mengenai penentuan tinggi badan dari
tinggi sternum pada orang Indonesia. Dengan harapan dapat diciptakan suatu
formula (rumusan yang baku) dalam penentuan tinggi badan dari tinggi sternum.
Besar harapan penulis, kiranya hasil penelitian ini kelak juga dapat membantu

dalam penilaian identifikasi korban mati, khususnya dalam penentuan tinggi
badan seseorang berdasarkan pengukuran tinggi sternum, terutama pada jenazah

Universitas Sumatera Utara

yang tidak lengkap, pada jenazah yang sudah membusuk serta terbakar, dengan
memperhitungkan kondisi jaringan dan otot yang masih ada pada tulang tersebut.
1.2

Rumusan Masalah

Apakah tinggi badan manusia dapat ditentukan dengan mengukur tinggi sternum ?
1.3
a.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

Untuk menentukan tinggi badan manusia dari tinggi sternum.
b.


Tujuan Khusus
1. Untuk menentukan tinggi badan dari tinggi sternum berdasarkan jenis
kelamin.
2. Untuk menentukan tinggi badan dari tinggi sternum berdasarkan
kelompok umur.
3. Untuk menentukan tinggi badan dari tinggi sternum berdasarkan suku.

1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai alat bantu (formula) di dalam menentukan tinggi badan manusia
pada korban yang tinggi badannya sulit untuk dinilai.
2. Membantu identifikasi
3. Sebagai pegangan untuk menentukan tinggi badan pada kasus-kasus
mutilasi
4. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

Universitas Sumatera Utara