Pengaruh Merokok terhadap Pembentukan Stein sebagai Faktor Risiko Penyakit Periodontal pada Pasien Perokok di Instalasi Periodonsia RSGM FKG USU

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Merokok merupakan faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan umum.
Zat - zat beracun yang terkandung dalam rokok berasal dari tembakau atau diproduksi
selama pembakaran. Asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok mengandung
amonia, formaldehida, arsenik, karbon monoksida, polonium radioaktif, dan berbagai
zat lain yang dapat menyebabkan penyakit. Asap rokok mengandung berbagai bahan
kimia yang dapat menyebabkan perubahan permukaan gigi dan berpengaruh terhadap
estetika gigi.1 Merokok telah menjadi suatu kebiasaan yang sering ditemui pada
masyarakat. Kebiasaan merokok dapat menimbulkan berbagai penyakit dan
menyebabkan kematian. Tingkat konsumsi rokok semakin meningkat di negaranegara berkembang, hal ini membawa manfaat ekonomi yang besar bagi negara
tersebut.2
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 menunjukkan
prevalensi perokok secara nasional sebesar 34,7%. Prevalensi perokok tertinggi
adalah pada kelompok usia 25-64 tahun dengan persentase 37,0-38,2%, sedangkan
pada penduduk dengan kelompok usia 15-24 tahun yang merokok setiap hari telah
mencapai 18,6 %. Prevalensi perokok 16 kali lebih tinggi pada laki-laki (65,9%)
dibandingkan perempuan (4,2%). Secara nasional, rerata jumlah batang rokok yang
dihisap tiap hari oleh perokok adalah 1-10 batang. Sekitar dua dari lima perokok saat

ini merokok sebanyak 11-20 batang perhari. Prevalensi perokok yang merokok
dengan rerata 21-30 batang perhari dan lebih dari 30 batang perhari masing-masing
sebanyak 4,7% dan 2,1%.3 Indonesia menduduki posisi peringkat ke 3 dengan jumlah
perokok terbesar di dunia.3,4 Indonesia merupakan penghasil tembakau terbesar
nomor 5 yang memproduksi tembakau.4

Universitas Sumatera Utara

Pindborg cit Malhotra R dkk (2010) menemukan bahwa perokok lebih banyak
mengalami periodontitis dan memiliki oral hygiene yang buruk. Penggunaan
tembakau dalam bentuk apapun memiliki potensi untuk mengubah kesehatan rongga
mulut individu. Tembakau menjadi faktor risiko yang signifikan untuk periodontitis
dan hal ini memengaruhi prevalensi, perluasan dan keparahan penyakit. Selain itu,
asap rokok yang berasal dari tembakau juga terkait dengan peningkatan kedalaman
poket, hilangnya perlekatan gingiva, tulang alveolar dan memiliki peluang yang lebih
tinggi untuk terjadinya kehilangan gigi.5,6
Manifestasi gigi yang paling sering dan langsung terlihat pada individu yang
merokok adalah perubahan warna gigi. Pada gigi perokok cenderung terjadi
pembentukan stein tembakau, ada yang berwarna kuning, coklat, coklat gelap, atau
bahkan stein hitam. Stein gigi adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi dan

menjadi salah satu masalah estetik yang dapat mengganggu individu yang perokok.12
Perubahan warna gigi dapat menggangu penampilan individu, namun hal ini
tergantung pada durasi dan frekuensi kebiasaan merokok.7 Pada bidang kedokteran
gigi, tembakau dikenal karena memberi pewarnaan gigi yang dapat mengganggu
estetika.8 Stein gigi sering dikaitkan dengan masalah klinis dan estetis. Penelitian
Sruthy dkk menyatakan bahwa pembentukan stein gigi dapat dibedakan berdasarkan
etiologi, penampilan, komposisi, lokasi, keparahan dan tingkat adhesi. Perlekatan
bahan pada permukaan gigi berperan dalam terjadinya pengendapan sehingga
terbentuk stein gigi ekstrinstik.9 Diskolorasi pada permukaan gigi dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu medikasi, faktor genetik, trauma, penuaan (aging).10
Penggunaan produk tembakau, teh, kopi dan obat kumur tertentu serta bahan-bahan
kimia turut menjadi faktor penyebab stein gigi.10,11
Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia, menyatakan bahwa interaksi kimia
pada pelikel menjadi faktor etiologi terjadinya stein gigi berwarna coklat.10 Stein gigi
juga dapat berdampak pada kepercayaan diri seseorang di dalam masyarakat.11
Banyaknya keluhan yang timbul akibat stein pada pasien perokok dan pengaruh
terhadap jaringan periodontal membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

Universitas Sumatera Utara


tentang pengaruh merokok terhadap pembentukan stein pada pasien perokok di
RSGM USU.

1.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui pengaruh merokok terhadap pembentukan stein pada pasien
yang datang berkunjung ke Instalasi Periodonsia RSGM USU?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh merokok terhadap pembentukan stein
pada pasien yang datang berkunjung ke Instalasi Periodonsia RSGM USU.

1.4 Hipotesis
Ada pengaruh dari merokok terhadap pembentukan stein pada pasien perokok
di Instalasi Periodonsia RSGM USU.

1.5 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Penulis: Memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai
pengaruh merokok terhadap pembentukan stein.
2. Manfaat Sosial: Sebagai pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok

terhadap kondisi periodontal termasuk pembentukan stein gigi.
3. Manfaat Ilmiah: Dapat memperluaskan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
rujukan bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara