PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GENTENG.

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
PENERIMAAN PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJ AK PRATAMA SURABAYA GENTENG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :
VIVIN ERNAWATI
0913010156 / FE/ EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
PENERIMAAN PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJ AK PRATAMA SURABAYA GENTENG

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
VIVIN ERNAWATI
0913010156 / FE/ EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
PENERIMAAN PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJ AK PRATAMA SURABAYA GENTENG

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1
Program Studi Akuntansi

Oleh :
VIVIN ERNAWATI
0913010156 / FE/ EA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR

2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP PENERIMAAN
PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJ AK PRATAMA
SURABAYA GENTENG
Disusun Oleh :
Vivin Ernawati
0913010159/FE/EA
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal : 31 Mei 2013
Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :

Ketua

Dr s. Ec. Tamadoy Thamrin, MM.

Dr s. Ec. Eko Riadi, MAks.
Sekretaris

Dr. Gideon.SB, MSi.
Anggota

Dr s. Ec. Tamadoy Thamrin, MM.

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur, MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP PENERIMAAN
PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJ AK PRATAMA
SURABAYA GENTENG

Yang diajukan

Vivin Ernawati
0913010156/FE/EA

Telah Diseminarkan Dan Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Skripsi Oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
NIP. 19630524 198803 1001


Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak
NIP. 19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP PENERIMAAN
PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJ AK PRATAMA
SURABAYA GENTENG

Yang diajukan

Vivin Ernawati

0913010156/FE/EA

Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Lisan Oleh

Pembimbing Utama

Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM
NIP. 19630524 198803 1001

Tanggal : . . . . . . . . . . . . . . . . .

Mengetahui,
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Drs. Ec. Rahman Amarullah Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Segala puji Bagi ALLAH Yang Maha Mulia, Tuhan yang selalu memberikan
nikmat yang begitu besar dan sempurna, yang meridhoi Islam sebagai agama kita dan
mengutus Nabi terkasih Muhammad SAW. Ke seluruh umat manusia. Semoga
shalawat serta salam senantiasa tercurahkan selalu kepada beliau, juga seluruh
keluarga, dan sahabatnya.
Hamparan rasa syukur selalu kepada ALLAH SWT karena atas berkah dan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
PENERIMAAN PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJ AK PRATAMA SURABAYA GENTENG”
Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu prasyarat
kelulusan dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Penulis
menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini dapat selesai berkat bantuan, bimbingan,
saran, dukungan, dan petunjuk dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung
dalam Penyusunan Skripsi ini khususnya kepada :
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Hero Priono, SE, M.Si, Ak, selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Tamadoy Thamrin, MM, selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan penelitian
Skripsi.
5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Janti Saragih selaku Kepala Bidang P2Humas Kantor Wilayah
Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur I yang telah mengeluarkan suran ijin
penelitian skripsi.
7. Bapak Zauki selaku staf Bidang P2Humas Kantor Wilayah Direktorat Jendral
Pajak Jawa Timur I yang telah membimbing dan memberikan pengetahuan
tentang perpajakan.
8. Bapak Anang selaku Ketua Bidang Pelayanan KPP Pratama Surabaya
Genteng yang telah memberikan Ijin, Bimbingan dan Pengarahan untuk
penulisan skripsi.

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9. Ke Dua Orang Tua yang selalu mendidik, membimbing, mengarahkan dan
memberikan petunjuk penulis dalam menjalani kehidupan ini. Keduanya
memiliki peran yang sangat penting dan tak terhingga, hingga rasanya ucapan
terima kasih saja tidak cukup untuk menggambarkan wujud penghargaan
penulis.

10. Kakak tercinta yaitu Mas Umar dan Mas Mahrus yang selalu memberikan
bantuan secara finansial dari awal perkuliahan sampai saat ini kepada penulis
dan memberikan dorongan semangat juga motivasi agar penulisan skripsi ini
cepat terselesaikan.
11. Sahabat terbaik, Invoni Dwi A, Sri Indriani, Maya Lendo W.H, Rendy
Ardyansyah, Rachmad Iqbal, Ellis Hadi, yang telah memberi dan membantu
menyelesaikan Penelitian Skripsi ini.
12. Partner tercinta, Septian Candra Witama yang selalu memberikan motivasi
agar penelitian ini cepat terselesaikan dengan baik.
Penulis sangat menyadari bahwa Penelitian Skripsi ini masih sangat jauh dari
sempurna dan banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan pengetahuan dan
pengalaman penulis yang belum mencukupi serta terbatasnya waktu, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik ke arah perbaikan agar Skripsi ini
menjadi sempurna.

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Akhir kata, semoga penelitian Skripsi ini dapat menjadi bermanfaat bagi
semua dan juga dapat menjadi masukan dan bandingan bagi teman-teman mahasiswamahasiswi dan akademis.

Wassalamualaikum.wr.wb.

Surabaya, 21 Februari 2013
Penulis

Vivin Ernawati

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................

i

DAFTAR ISI .......................................................................................................

v

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

x

ABSTRAK .........................................................................................................

xi

BAB I

: PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1. Latar Belakang .....................................................................

1

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah ...........................................

6

1.2.1. Rumusan Masalah .........................................................

6

1.2.2. Batasan Masalah ...........................................................

6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................

7

1.3.1. Tujuan Penelitian ..........................................................

7

1.3.2. Manfaat Penelitian ........................................................

7

1.4. Sistematika Penulisan ..........................................................

9

: TINJ AUAN PUSTAKA ..............................................................

11

2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................

11

2.2. Landasan Teori .....................................................................

14

BAB II

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1. Pengertian Pajak .............................................................

14

2.2.2. Teori Pajak ......................................................................

15

2.2.3. Fungsi Pajak ...................................................................

17

2.2.3.1. Fungsi Penerimaan (budgeter) .................................

18

2.2.3.2. Fungsi Mengatur (regular) ........................................

18

2.2.4. Asas Pemungutan Pajak ................................................

19

2.2.5. Kepatuhan Wajib Pajak .................................................

20

2.2.6. Pajak Penghasilan Pasal 21 ...........................................

22

2.2.7. Surat Pemberitahuan (SPT) ............................................

23

2.2.7.1 Pengaruh SPT yang dilaporkan terhadap
Penerimaan Pajak ........................................................

25

2.2.8. Surat Himbauan ...............................................................

26

2.2.8.1 Pengarh Surat Himbauan

BAB III

Terhadap Penerimaan Pajak .......................................

26

2.3. Kerangka Pemikiran .............................................................

27

2.4. Hipotesis ...............................................................................

28

: METODE PENELITIAN ...........................................................

30

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................

30

3.1.1. Definisi Operasional ......................................................

30

3.1.2. Pengukuran Variabel .....................................................

30

3.2. Populasi dan Sampel ............................................................

31

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

3.2.1. Populasi ............................................................................

31

3.2.2. Sampel..............................................................................

32

3.3. Jenis dan Sumber Data .........................................................

33

3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................

33

3.5. Pendekatan dan Jenis Penelitian...........................................

34

3.6. Analisis Data ........................................................................

35

3.7. Uji Normalitas .......................................................................

36

3.8. Uji Asumsi Klasik ................................................................

37

3.8.1. Uji Multikolineritas .......................................................

37

3.8.2. Uji Heteroskedastisitas ..................................................

38

3.8.3. Uji Autokolerasi .............................................................

38

3.9. Uji Regresi Linier Berganda ................................................

39

3.10. Uji Hipotesis .........................................................................

39

3.10.1. Uji F (Uji Menyeluruh) ...................................................

39

3.10.2. Uji t (Uji Parsial) .............................................................

41

: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ........................

42

4.1. Deskripsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surabaya Genteng .................................................................

42

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian ..............................................

43

4.2.1. Pnerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 (Y) ...................

43

4.2.2. Jumlah SPT Masa PPh 21 ynag Dilaporkan (X1) .........

44

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3. Jumlah Surat Himbauan yang Dikeluarkan (X2) ..........

45

4.3 Analisis Hasil Penelitian ......................................................

46

4.3.1. Hasil Uji Normalitas .......................................................

46

4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................

48

4.3.3. Persamaan Regresi Linier Berganda.............................

50

4.4. Uji Hipotesis .........................................................................

52

4.4.1. Uji F ................................................................................

52

4.4.2. Uji T ................................................................................

53

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian................................................

54

4.5.1. Pengaruh SPT yang Dilaporkan Terhadap
Penerimaan Pajak...........................................................

54

4.5.2. Pengaruh Surat Himbauan Terhadap Penerimaan Pajak 55
4.5.3. Implikasi Hasil Penelitian .............................................

57

4.6. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan
Penelitian Terdahulu .............................................................

58

4.7. Keterbatasan Penelitian ........................................................

60

: PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ........................

61

5.1. Kesimpulan ............................................................................

61

5.2. saran ......................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

xii

BAB V

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1.1

Jumlah Wajib Pajak yang terdaftar ...............................................

4

Tabel 1.2

Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 ........................................

5

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan
Penelitian Sekarang .........................................................................

13

Tabel 4.1

Deskripsi Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 .......................

44

Tabel 4.2

Deskripsi Jumlah SPT Masa PPh Pasal 21 yang Dilaporkan .......

44

Tabel 4.3

Deskripsi Jumlah Surat Himbauan yang Dikeluarkan ..................

45

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas........................................................................

49

Tabel 4.5

Nilai VIF ..........................................................................................

48

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Glejser...................................................................

49

Tabel 4.7

Durbin Watson .................................................................................

50

Tabel 4.8

Persamaan Regresi Linier Berganda ..............................................

51

Tabel 4.9

Uji F dan Nilai Koefisien Determinasi...........................................

52

Tabel 4.10 Hasil Uji t .........................................................................................

53

Tabel 4.11 Perbedaan Penelitian Sekarang dengan
Penelitian Terdahulu........................................................................

62

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .........................................................

27

Gambar 4.1 Uji Normalitas..................................................................................

47

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rekapitulasi Data Penelitian
Lampiran 2 : Output Uji Normalitas
Lampiran 3 : Output Uji Regresi Liner Berganda
Lampiran 4 : Output Uji Glejser Untuk Mengetahhui Heteroskedastisitas

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJ IB PAJ AK TERHADAP
PENERIMAAN PAJ AK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJ AK PRATAMA SURABAYA GENTENG

Oleh
Vivin Er nawati
ABSTRAK

Penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan negara. Upaya
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak salah satunya dengan adanya self
assessment system agar wajib pajak menjadi patuh dan siap menghadapi uji
kepatuhan yaitu pemeriksaa pajak, atau dapat dikatakan bahwa meningkatnya
penerimaan pajak akan meningkatkan produktivitas suatu negara. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kepatuhan wajib pajak
mempengaruhi penerimaan pajak penghasilan Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Surabaya Genteng. Data dari penelitian ini diperoleh dari Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Surabaya Genteng. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling method. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan
regresi linier berganda dengan sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik. Hasil
penelitian menunjukkan, tingkat kepatuhan wajib pajak yang diukur dari jumlah Surat
Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan berpengaruh terhadap peningkatan
penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada KPP. Tingkat kepatuhan wajib pajak
yang diukur dari jumlah surat himbauan yang dikeluarkan tidak berpengaruh terhadap
penerimaan pajak penghasilan pasal 21 pada KPP.
Kata Kunci : Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan, Surat Himbauan,
Penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pajak merupakan salah satu pemasukan negara yang terbesar, hal ini dapat
dillihat dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bahwa penerimaan
negara dari sektor pajak merupakan primadona sejak penerimaan negara dari
sektor migas yang nilainya merosot di pasar internasional. Pajak merupakan
alternatif bagi pemerintah untuk meningkatkan penerimaanya sebagaimana
telah direncanakan dalam Rencana Anggaran Pendapatan Negara (APBN).
Usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak yaitu melalui
Ekstensifikasi pajak dan Intensifikasi pajak. Ekstensifikasi pajak adalah usaha
mengoptimalkan penerimaan pajak dengan meningkatkan faktor-faktor
penunjang dari luar, hal itu dapat ditempuh dengan meningkatkan wajib pajak
yang aktif. Intensifikasi pajak adalah usaha mengoptimalkan penerimaan
pajak dengan meningkatkan faktor-faktor dari dalam, hal itu dapat ditempuh
dengan meningkatkan kepatuhan wajib pajak, meningkatkan kesadaran wajib
pajak, meningkatkan kualitas aparatur perpajakan, pelayanan prima terhadap
wajib pajak, dan pembinaan. Kepada para wajib pajak, pengawasan
administrasi, pemeriksaan, penyelidikan, dan penagihan pasif dan aktif serta
penegakan hukum dan perlunya keadilan dalam pengenaan pajak secara adil
dan merata serta disesuaikan dengan kepastian hukum yang pasti dalam
pemungutan pajak bagi pembayar pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Penerimaan pajak oleh negara salah satunya diperoleh dari pajak
penghasilan. Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan
yang diterima/diperoleh seseorang atau badan dalam tahun pajak atau bagian
tahun pajak.
Salah satu perundang-undangan yang mengatur Pajak Penghasilan adalah
UU No. 7 Tahun 1983, setelah mengalami beberapa kali perubahan terakhir
diubah menjadi UU No. 36 Tahun 2008.
Pajak pengahasilan dapat dilihat dari 2 (dua) subjek yang berbeda yakni
Orang Pribadi dan Badan. Pajak Penghasilan Badan umumnya lebih mudah
teridentifikasi serta pemungutan pajak atas Badan jauh lebih optimal dari pada
Pajak Penghasilan Orang Pribadi.
Setiap pembayar pajak tidak langsung menerima kontra prestasi (kecuali
pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah) dari pemerintah atas
pemungutan pajak tersebut, berupa pelayanan kepada masyarakat, seperti
kenikmatan atas rasa aman yang dirasakan oleh seluruh rakyat, karena adanya
alat negara yang bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban negara dan
warganya yang pembiayaannya sebagian besar bersumber dari pajak yang
telah dipungut oleh negara. Dengan adanya Undang-Undang Pajak
Penghasilan, maka wajib pajak terhadap penghasilan selalu dikenakan
pemungutan negara berupa pajak. Yang besar tarifnya sesuai dengan jenis
barang yang dihasilkan. Pajak penghasilan termasuk jenis pajak yang dipungut
pada tingkat nasional, sehingga dapat dikategorikan dalam kelompok pajak
pusat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Pemerintah telah memberikan banyak kemudahan kepada wajib pajak
untuk diberi kepercayaan dan kebebasan dalam menghitung pajak terutangnya
terhadap penerimaan pajak penghasilan yang didapat. Tetapi di dalam praktek
Undang-Undang tersebut masih menimbulkan dilema bagi pemerintah sebagai
pemegang wewenang perpajakan dan wajib pajak masih kurang memahami isi
dari surat setoran pajak, bahkan belum mengetahui dengan jelas teknik-teknik
pengisian, sehingga masih terdapat anggapan yang keliru dalam pengisian
surat setoran pajak. Namun sekarang ini, sikap wajib masih membawa dampak
pada ketidakefektifan pelaksanaan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
(Dirjen) Pajak, kemungkinan pajak yang terutang yang dilaporkan tidak
lengkap dan tidak tepat sehingga merugikan kas negara. Untuk itu, wajib
pajak dapat berimplikasi menurut kesadarannya dalam mematuhi peraturan
perpajakan dan rasa patriotik dalam berbangsa dan bernegara agar penerimaan
pajak yang setiap tahun kian meningkat
Undang-Undang Pajak Penghasilan masih tetap berpegang pada prinsip
keadilan, kemudahan serta efisiensi administrasi produktivitas penerimaan
negara. Pola penerimaan pajak masih terdapat beberapa implikasi yaitu wajib
pajak melaporkan pajak terutangnya tidak sesuai dengan jumlah pajak yang
ditetapkan, wajib pajak salah dalam menghitung, menyetor, melaporkan pajak
terutangnya, serta adanya kemungkinan wajib pajak menyembunyikan
sebagian penghasilannya sehingga jumlah pajak yang dibayar sedikit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Kepatuhan wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak dan telah
melakukan kewajiban perpajakannya, yaitu dengan melunasi dan melaporkan
SPT masa dan tahunannya tepat waktu (Oktaviani, 2007). Kepatuhan wajib
pajak merupakan syarat agar penerimaan pajak negara meningkat. Dalam Asri
(2008) disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara tingkat kepatuhan
wajib pajak terhadap peningkatan penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jakarta Grogol Petambunan. Jadi, semakin patuh wajib pajak
melaporkan dan melunasi kewajiban perpajakannya maka penerimaan pajak
pada KPP akan meningkat.
Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng, hingga tahun 2012
terdapat sebanyak 5.996 wajib pajak yang terdaftar. Tahun 2009 hingga tahun
2012, jumlah wajib pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surabaya Genteng terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan terbesar
terjadi pada tahun 2011, yaitu sebesar 5,60 %
Tabel 1.1 J umlah Wajib Pajak yang Terdaftar pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng Periode 2009-2012
Tahun

Wajib Pajak

Pertumbuhan

Persentase (% )

2009

5.284

-

-

2010

5.467

183

3,47

2011

5.773

306

5,60

2012

5.996

223

3,86

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Pertumbuhan tertinggi realisasi penerimaan pajak penghasilan
pasal 21 pada KPP Surabaya Genteng terjadi pada tahun 2010, yaitu
27,5%. Periode 2009-2010 pertumbuhan penerimaan pajak pasal 21
mengalami penurunan. Jadi peningkatan jumlah wajib pajak yang terdaftar
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng tidak di ikuti
dengan peningkatan Penerimaan Pajak penghasilan pasal 21.
Tabel 1.2 Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng Periode 2009-2012
Tahun

Penerimaan

Pertumbuhan

Persentase (% )

Pajak
2009

66.538.935.203

-

-

2010

84.860.835.701

18.321.900.498

27,5

2011

70.704.051.641

(14.156.784.060)

(16,7)

2012

81.700.655.002

10.996.603.361

15,5

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surabaya Genteng
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka hal tersebut
mendorong penulis untuk membuat karya tulis dalam bentuk skripsi
dengan judul “Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak terhadap
penerimaan pajak penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Surabaya Genteng”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
1. Apakah variabel jumlah SPT Masa PPh 21, merupakan wujud
nyata dari tingkat kepatuhan wajib pajak berpengaruh terhadap
penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21?
2. Apakah variabel jumlah Surat Himbauan, merupakan wujud nyata
dari

tingkat kepatuhan wajib pajak

berpengaruh terhadap

penerimaan Pajak Penghasilan pasal 21?

1.2.2. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang dikaji merupakan salah satu aspek yang
penting dalam penulisan skripsi ini. Pembatasan masalah dimaksudkan
untuk menghindari adanya tumpang tindih pembicaraan di luar sasaran
yang akan dicapai. Melalui pembatasan masalah ini, penulis akan
memberikan batasan pengertian tentang ruang lingkup sasaran yang
akan dikaji.
Dalam pembahasan skripsi ini, penulis akan membahas pengaruh
Tingkat

Kepatuhan

Wajib

Pajak

penghasilan pasal 21.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terhadap

penerimaan

pajak

7

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak dalam penelitian ini dicerminkan dari
variabel jumlah SPT Masa PPh 21 yang dilaporkan, dan Jumlah Surat
Himbauan yang dikeluarkan pada KPP Surabaya Genteng per bulan
dari bulan Januari sampai dengan Desember yaitu dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah :
1. Apakah Jumlah SPT Masa yang dilaporkan dan Jumlah Surat
himbauan, secara simultan berpengaruh terhadap penerimaan
Pajak PPh pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surabaya Genteng.
2. Apakah Jumlah SPT Masa yang dilaporkan dan Jumlah Surat
himbauan, secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan
Pajak PPh pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surabaya Genteng.

1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Bagi Penelitian
Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dan
mempraktekkannya sesuai dengan kondisi yang ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.3.2.2 Bagi Instansi Terkait
Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukan sekaligus
pertimbangan

bagi

pihak-pihak

yang

berwenang

yang

berhubungan dengan penelitian ini dalam penetapan kebijakan
dan pelaksanaan peraturan perpajakan yang diterapkan pada
Pajak

Penghasilan pasal 21

untuk dapat mengoptimalkan

penerimaan pajak negara.

1.3.2.3 Bagi Fakultas
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan serta
untuk mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan telah
dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi.

1.3.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai tambahan informasi dan masukan untuk membantu
memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti yang
ingin melakukan penelitian mengenai perpajakan secara umum
dan juga mengenai

tingkat kepatuhan wajib pajak terhadap

Pajak Penghasilan pasal 21.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dikelompokan menjadi lima bab, yaitu bab
pendahuluan, bab telaah pustaka, bab metode penelitian, bab pembahasan
dan hasil penelitian, serta bab penutup.
BAB I

PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TELAAH PUSTAKA
merupakan telaah pustaka sebagai dasar berpijak dalam
menganalisis permasalahan yang ada. Pada bagian ini berisi
landasan teori dan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Mencakup variabel penelitian dan definisi operasional variabel,
populasi

dan

sampel,

jenis

dan

sumber

data,

metode

pengumpulan data, dan metode analisis.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
berisi hasil analisis penelitian mengenai Pengaruh Tingkat
Kepatuhan Wajib Pajak PPh 21

terhadap penerimaan pajak

penghasilan pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Surabaya Genteng. Hasil penelitian disampaikan secara verbal
dengan kata –kata dan secara matematis dalam bentuk angkaangka.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB V PENUTUP
pada bagian ini berisi kesimpulan berdasarkan hasil penelitian,
dan saran yang diberikan pada pihak yang memerlukan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, akan dikemukakan hasil
penelitian yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian. Berikut ini
adalah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Peneliti
Judul

: Suhendra (2010)
: Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Terhadap

Peningkatan

Penerimaan

Pajak

Penghasilan Badan pada KPP wilayah Jakarta
Hasil Penelitian

: Pengaruh yang sangat positif dan sangat kuat
antara kepatuhan wajib pajak terhadap penerimaan
Pajak Pengahsilan Badan pada KPP Jakarta dengan
koefisien korelasi sebesar 3,7% dari tingkat
signifikansi 5%.

2. Peneliti
Judul

:Sari, Maria. M.S (2008)
:Pengaruh

Kepatuhan

Wajjib

Pajak

dan

Pemeriksaan Pajak terhadap Penerimaan Pajak PPh
Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama
Denpasar Timur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Hasil Penelitian

:Analisi

data

dilakukan

dengan

dengan

menggunakan teknik analisi regresi linier berganda.
Berdasarkan

hasil

analisis

diketahui

bahwa

kepatuhan wajib pajak dan pemeriksaan pajak
secara simultan berpengaruh signifikan erhadap
penerimaan pajak penghasilan pasal 25/29 wajib
pajak badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Denpasar Timur periode 2004-2008.
Kepatuhan wajib pajak dan pemeriksaan pajak secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 25/29 wajib pajak
badan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur periode
2004-2008.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian
Sekarang
No
01

Peneliti
J udul
Suhendra Pengaruh Tingkat
(2010)
Kepatuhan Wajib
Pajak
Badan
Terhadap
Peningkatan
Penerimaan Pajak
Penghasilan
Badan pada KPP
wilayah Jakarta

02

Sari,
Pengaruh
Maria M. Kepatuhan Wajjib
R.(2008) Pajak
dan
Pemeriksaan
Pajak
terhadap
Penerimaan Pajak
PPh Pasal 25/29
Wajib
Pajak
Badan pada KPP
Pratama Denpasar
Timur

03

Ernawati
(2013)

Pengaruh Tingkat
Kepatuhan Wajib
Pajak Terhadap
Penerimaan Pajak
Penghasilan Pada
Kantor Pelayanan
Pajak
Pratama
Surabaya Genteng

Variabel
Variabel terikat (Y) diukur berdasarkan
besarnya
pajak
penghasilan
yang
terealisasi dalam tahun pajak berjalan yang
merupakan skala nominal, tingkat
kepatuhan Wajib Pajak badan sebagai
variabel bebas (X1) diukur berdasarkan
persentase
perbandingan
jumlah
penyampaian SPT wajib pajak badan
dengan jumlah wajib pajak badan efektif
yang merupakan skala rasio, pemeriksaan
pajak sebagai variabel moderator (X2)
diukur
berdasarkan
persentase
perbandingan antara jumlah wajib SPT
yang lebih bayar dan nihil terhadap jumlah
SPT yang disampaikan yang merupakan
skala rasio, dan pajak penghasilan terutang
sebagai kontrol (X3) yang diukur
berdasarkan besarnya jumlah PPh terutang
pada tahun pajak berjalan yang merupakan
skala nominal
Variabel dependen (Y) dapat dilihat dari
jumlah penerimaan pajak penghasilan
pasal 25/29 wajib pajak badan ang
diterima KPP Pratama Denpasar Timur.
Variabel Independen (X1) Kepatuhan
wajib pajak badan yang digunakan adalah
kepatuhan formal, yaitu kepatuhan
pelaporan SPT PPh pasal 25/29. (X2)
pemeriksaan pajak dapat dilihat dari SKP,
yaitu jumlah SKPKB dan SKPKBT yang
diterbitkan oleh KPP Pratama Denpasar
Timur
Variabel terikan dalam penelitian ini
adalah penerimaan pajak penghasilan
pasal 21(Y). Sedangakan Variabel bebas
yaitu Tingkat kepatuhan wajib pajak,
dalam hal ini dapat dilihat dari Jumlah
SPT masa yang dilaporkan (X1) dan
Jumlah Surat Himbauan yang dikeluarkan
oleh KPP Pratama Surabaya Genteng (X2)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2 Landasan Teori
2.2.1

Pengertian pajak
Menurut Soemitro dalam Tjahyono dan Husein 2005, pajak adalah
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
yang langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum. Pajak memilik beberapa ciri yaitu :
1. Dipungut berdasarkan Undang-Undang
2. Tidak mendapatkan jasa timbal balik langsung
3. Dapat dipaksakan
4. Digunakan untuk pembangunan
Dari definisi di atas terlihat bahwa pajak harus berdasarkan
Undang-undang yang disusun dan dibahas bersama antara
pemerintah dan DPR sehingga pajak merupakan ketentuan
berdasarkan kehendak rakyat, bukan kehendak penguasa semata.
Pembayar pajak tidak akan mendapat imbalan langsung. Manfaat
dari pajak akan dirasakan oleh seluruh masyarakat baik yang
membayar pajak maupun yang tidak membayar pajak.
Undang-undang perpajakan sendiri tidak memberikan definisi
pajak sampai dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 28
Tahun 2007.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Baru pada Undang-undang inilah definisi pajak dicantumkan.
Adapun definisi pajak menurut Undang-undang ini adalah sebagai
berikut :
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Undan-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.
Definisi versi UU KUP ini nyaris hampir sama dengan definisi
Soemitro. Kata-kata “iuran” diganti dengan kata “kontribusi” yang
nadanya lebih bersifat positif karena mengandung makna
partisipasi masyarakat. Kemudian ada tambahan “bagi sebesarbesar kemakmuran rakyat” yang membuat kata pajak lebih bernilai
positif karena untuk tujuan kemakmuran rakyat melalui penyediaan
barang dan jasa publik seperti pertahanan, keamanan, pendidikan,
kesehatan, jalan raya, dan fasilitas umumlainnya.

2.2.2 Teori Pajak
Dasar negara mempunyai hak untuk memungut pajak karena terdapat
beberapa teori yang menjelaskan atau memberikan justifikasi pemberian
hak kepada negara untuk memungut pajak. Teori-teori tetrsebut antara
lain:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Teori Asuransi
Pada teori ini mempersamakan negara dengan perusahaan asuransi di
mana rakyat membayar sejumlah premi tertentu untuk mendapatkan
sesuatu yang mereka harapkan pada saat-saat tertentu. Teori ini sudah
tidak sesuai karena pajak tidak bisa disamakan dengan premi asuransi
karena negara tidak menanggung kerugian rakyat secara langsung dan
tidak ada hubungan langsung (kontra prestasi).
2. Teori Kepentingan
Berdasarkan teori kepentingan pemungutan pajak didasari atas
kepentingan masing-masing pembayar pajak kepada negaranya.
Orang-orang yang memiliki kepentingan lebih harus membayar pajak
lebih besar dari yang tidak memiliki kepentingan atau tuntutan dari
negaranya. Teori yang sudah tidak diterima ini tidak tepat karena pada
kenyataannya tidak demikian karena efek pembayaran pajak tidak
dapat langsung dirasakan oleh wajib pajak.
3. Teori Gaya Pikul
Masyarakat menanggap dibutuhkan suatu layanan perlindungan
masyarakat dari negara yang biayanya dipikul bersama-sama dalam
bentuk pajak. Pada dasarnya setiap warga negara seharusnya
membayar jumlah pajak yang sama, namun pada kenyataannya
ditentukan oleh faktor kekayaaan dan kebutuhan materiil seseorang
berdasarkan jumlah tanggungan hidup.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

4. Teori Kewajiban Pajak Mutlak (Teori Bakti)
Teori ini menganggap bahwa kepentingan negara lebih penting
dibandingkan dengan kepentingan warganya sehingga menimbulkan
hak mutlak pemungutan pajak oleh negara kepada rakyat negaranya.
Rakyat memberi baktinya kepada negara dan negara akan memberi
rakyatnya perlindungan, pelayanan, dan sebagainya.
5. Teori Azas Gaya Beli
Menurut teori asas gaya beli, pajak dipungut dari rakyat akan
menimbulkan dampak yang baik kepada kedua belah pihak. Negara
menyedot uang rakyat dari pajak dan negara juga menyalurkan
kembali uang pajak kepada masyarakat secara tidak langsung. Alasan
kesejahteraan rakyat dijadikan dasar pemungutan pajak.

2.2.3 Fungsi Pajak
Sebenarnya, dari definisi pajak di atas sudah tergambarkan fungsi
dari pajak yaitu untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa publik.
Namun demikian, dalam literatur-literatur perpajakan, dikenal dua macam
fungsi pajak yaitu fungsi penerimaan (budgetair) dan fungsi mengatur
(regulair).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.2.3.1 Fungsi penerimaan (budgeter)
Fungsi penerimaan adalah fungsi utama pajak. Pajak ditarik
terutama untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah
dalam rangka menyediakan barang dan jasa publik. Saat ini sekitar
70% APBN Indonesia dibiayai oleh pajak.
Dua pajak penyumbang penerimaan terbesar adalah Pajak
Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang di peruntukan
bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Contoh : di
masukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

2.2.3.2 Fungsi mengatur (regular)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk

mengatur atau

melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.
Sebagai contoh yaitu di kenakannya pajak yang lebih tinggi
terhadap minuman keras sehingga konsumsi minuman keras dapat
di tekan. Demikian pula terhadap barang mewah.

Kalau ditelusuri lebih jauh, ada satu lagi fungsi pajak yang
harus kita catat. Fungsi tersebut adalah fungsi distribusi kekayaan
di mana kelompok yang lebih mampu akan membayar pajak lebih
banyak

sementara

kelompok

yang

kurang

mampu

akan

mendapatkan manfaat lebih banyak dibandingkan dengan pajak
yang dia bayar. Bahkan untuk kelompok tertentu,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

seperti penerima BLT, penerima subsidi BBM, dan penerima
subsidi pupuk, mungkin dia tidak membayar pajak tapi dia
mendapatkan manfaat langsung dari pajak. Dan memang karena
alasan itulah adanya pajak. Saya lebih senang menyebut fungsi ini
sebagai fungsi sosial pajak.

2.2.4 Asas Pemungutan Pajak

Dalam pemungutan pajak didasarkan pada asas-asas tertentu bagi
fiskus dalam hal ini yang disebut dengan fiskus adalah pemerintah,
sehingga dengan adanya asas ini negara memberi hak kepada dirinya
sendiri untuk memungut pajak dari penduduknya, yang pada hakikatnya
memungut dengan paksa (berdasarkan undang-undang) sebagian harta
yang dimiliki penduduknya. Asas-asas tersebut adalah :
1. Asas Domisili, yaitu pengenaan pajak tergantung pada tempat tinggal
(domisili) wajib pajak
2. Asas Sumber, yaitu cara pemungutan pajak yang bergantung pada
sumber dimana objek pajak diperoleh
3. Asas

Kebangsaan,

yaitu

cara

yang

berdasarkan

kebangsaan

menghubungkan pengenaan pajak dengan kebangsaan dari suatu
negara.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.5 Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Norman dalam (Zain: 2004), Kepatuhan Wajib Pajak memiliki
pengertian yaitu: “Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan
kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana:
1. Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas
3. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar
4. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.”
Menurut Erard dan Feinstein yang di kutip oleh Nasucha dan di
kemukakan kembali oleh Rahayu (2006:111) pengertian kepatuhan wajib
pajak adalah rasa bersalah dan rasa malu, persepsi wajib pajak atas kewajaran
dan keadilan beban pajak yang mereka tanggung, dan pengaruh kepuasan
terhadap pelayanan pemerintah.
Menurut Nurmanto dalam Rahayu (2010:138) mengatakan bahwa
kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai sutau keadaan di mana
Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya.
Kepatuhan wajib pajak merupakan pemenuhan kewajiban perpajakan yang
dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi
pembangunan dewasa ini yang diharapkan di dalam pemenuhannya diberikan
secara sukarela.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kepatuhan wajib pajak menjadi aspek penting mengingat sistem perpajakan
Indonesia menganut sistem Self Asessment di mana dalam prosesnya secara
mutlak memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung,
membayar dan melapor kewajibannya.
Kewajiban dan hak perpajakan menurut Nurmanto di atas dibagi ke dalam
dua kepatuhan meliputi kepatuhan formal dan kepatuhan material. Kepatuhan
formal dan material ini lebih jelasnya diidentifikasi kembali dalam Keputusan
Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000. Menurut Keputusan Menteri
Keuangan

No.

544/KMK.04/2000.

Kepatuhan

wajib

pajak

dapat

diidentifikasi dari:
1. Tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak
dalam 2 tahun terakhir.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak.
3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir
4. Dalam 2 tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan dan dalam hal
terhadap wajib pajak pernah dilakukan pemeriksaan, koreksi pada
pemeriksaan yang terakhir untuk masing-masing jenis pajak yang
terutang paling banyak 5%

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

5. Wajib pajak yang laporan keuangannya untuk 2 tahun terakhir diaudit
oleh akuntan publik dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, atau
pendapat dengan pengecualian sepanjang tidak mempengaruhi laba
rugi fiskal”.
Kepatuhan formal yang dimaksud menurut Nurmanto di atas misalnya,
ketentuan batas waktu penyampaian surat pemberitahuan pajak penghasilan
(SPT PPh) Tahunan tanggal 31 maret. Apabila wajib pajak telah melaporkan
surat pemberitahuan pajak penghasilan (SPT PPh) tahunan sebelum atau pada
tanggal 31 maret, maka wajib pajak telah memenuhi ketentuan formal,
namun isinya belum tentu memenuhi ketentuan material, yaitu suatu keadaan
di mana wajib pajak secara substantive memenuhi semua ketentuan material
perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang perpajakan.
Kepatuhan material dapat meliputi kepatuhan formal. Wajib pajak yang
memenuhi kepatuhan material adalah wajib pajak yang mengisi dengan jujur,
lengkap,

dan

benar

surat

pemberitahuan

sesuai

ketentuan

dan

menyampaikannya ke KPP sebelum batas waktu akhir.

2.2.6 Pajak Penghasilan Pasal 21
Berdasarkan UU No.7 Tahun 1983 Tentang PPh, terakhir dengan UU
No.36 Tahun 2008. Pengertian PPH pasal 21 adalah :
1. PPh pasal 21 adalah salah satu jenis pelunasan PPh dalam tahun
berjalan, melalui pemotongan oleh pihak ketiga (yaitu pemberi kerja /
bendaharawan pemerintah / dana pensiun / badan lain / penyelenggara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

pemerintah) yang merupakan anjuran pajak yang boleh dikreditkan
terhadap PPh yang terutang untuk tahun pajak bersangkutan, kecuali
PPh yang bersifat final
2. PPh sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan
oleh WP orang pribadi, pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorium,

tunjangan,

dan

pembayaran

lain

(PMK

No.252/PMK.03/2008).

2.2.7 Surat Pemberitahuan (SPT).
SPT adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan
objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan per-UUan Pajak. SPT terdiri dari :
a. SPT Tahunan PPh;
b. SPT Masa yang meliputi :
1. SPT Masa PPh;
2. SPT Masa PPN; dan
3. SPT Masa Pemungut PPN
SPT tersebut berbentuk: formulir kertas (hardcopy); atau e-SPT.
E-SPT adalah data SPT WP dalam bentuk elektronik yang dibuat
oleh WP dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh DJP.
Aplikasi e-SPT adalah aplikasi dari DJP yang dapat digunakan WP untuk
membuat e-SPT.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Kewajban melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak,
objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam
SPT tercantum dalam Pasal 3 ayat 1 UU KUP yang berbunyi sbb :
“Setiap WP wajib mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam
bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan
mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke kantor
DJP tempat WP terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang
ditetapkan oleh Dirjen Pajak.” Yang dimaksud dengan benar, lengkap, dan
jelas dalam mengisi SPT adalah :
a. Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam
penerapan ketentuan peraturan UU Pajak, dalam penulisan, dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya;
b. Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan
objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam
SPT; dan
c. Jelas melaporkan asal-usul / sumber objek pajak dan unsur lain yg
hrs diisikan dlm SPT.SPT yg telah diisi dgn benar, lengkap, dan
jelas tersebut wajib disampaikan ke kantor DJP tempat WP
terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh
DJP, dan kewajiban penyampaian SPT oleh Pemotong atau
Pemungut Pajak dilakukan untuk setiap Masa Pajak.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

2.2.7.1 Pengaruh SPT yang Dilapor kan Terhadap Penerimaan Pajak
Usaha pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak yaitu melalui
Ekstensifikasi pajak dan Intensifikasi pajak. Ekstensifikasi pajak yaitu
usaha mengoptimalkan penerimaan pajak dengan meningkatkan faktorfaktor penunjang dari luar. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari wajib
pajak baru. Upaya ini dapat berpengaruh untuk menambah jumlah wajib
pajak dan dapat menimbulkan pengaruh kepatuhan wajib pajak sehingga
secara otomatis

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 107 57

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Evaluasi Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak Sebelum dan Sesudah Uji Coba Penataan Tugas dan Fungsi Account Representative di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 35 88

Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Dilihat Dari Penerimaan Tunggakan Pajak Oleh Seksi Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Lubuk Pakam Tahun 2011-2014

0 29 58

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 36 55

PENGARUH TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA GENTENG

0 1 27