UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN KATA HEIAN SANDAN DENGAN FREKWENSI LATIHAN 4 KALI SEMINGGU PADA ATLET KARATE SABUK BIRU PERGURUAN TAKO DOJO PANTAI CERMIN TAHUN 2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN KATA HEIAN SANDAN DENGAN FREKWENSI LATIHAN 4 KALI SEMINGGU PADA ATLET KARATE

SABUK BIRU PERGURUAN TAKO DOJO PANTAI CERMIN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Daniel Juanda Marusaha Siagian 081266210018

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

PERSETUJUAN

Skripsi ini diajukan o!eh

Di.mie~

,Ju;i:m.da Marusaha Siagian, NIM 08U662100Us\~

Olahraga (PKO),

'"'"'"'"""' Pc-ndidika1a Kepelatihan Pendidikan Kepe!atihan Olahraga (PKO) Telah Dipedksa dan Disetujui


(3)

PENGESAHAN

Skripsi yang Diajukan oleh Daniel Juanda Marusaha Siagian, NIM 081266210018 Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Telah Dipertahankan di Depan

Tim Penguji Pada Tanggal 28 Agustus 2013

Medan, September 2013

Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Ketua!Penguji

Drs. Zulfan Heri, M.Pd Sekretaris/Penguji

Drs. Rahman Situmeang, M.Pd Pembimbing

Dr. Rahma Dewi, M.Pd

Penguji ·

Pangondian H. Purba S.Pd, M.Pd Penguji

Drs. Nono Hardinoto, M.Pd Penguji

Panitia Penguji

)


(4)

-DAFTARISI

Hal

ABSTRAK ... .i

KATA PENGANTAR ... .iii

DAF.TAR lSI ... v

DAFT AR T ABEL ... vii

DAFT AR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PEND AHUL U AN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. ldentift.kasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB D LANDASAN TEORETIS ...•....•...•.•...•....•...••..•.. 10

A. Kajian Teoritis ... 10

1. Hakikat karate ... 10

2. Hakikat kat a ... 14

a. Hakikat kata heian sandan ... 16

3. Ha.kik:at Latihan Teknik ... 20

4. Hakikat Belajar Gerak. ... 23

5. Hakikat Frekwensi latihan 4 kali seminggu ... 26

B. Kerangka Berpikir ... 27

c_

Hipotesis ... 28


(5)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Setting penelitian ... 29

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Waktu Penelitian ... 29

B. Subjek Penelitian ... 29

1. Subjek Penerima Tindakan ... 29

2. Subjek Pemberi Tindakan ... 29

3. Kolaboratif ... 29

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Wawancara ... 30

2. Observasi ... 30

3. Tes ... 31

D. Desain Penelitian ... 31

1. Siklusl ... 32

2. Siklus II ... 33

E. lnstrumen Penelitian ... 35

1. ProsedurPenelitian ... .36

2. Organisasi Pelaksanaan Penelitian ... .36

F. Teknik Analisis Data ... 37

1. ReduksiData ... 37

2. Paparan Data ... 3 7 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Data Penelitian ... 39

B. Hasil Penelitian ... 44

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A. Kesimpulan ... · ... 46

B. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 49


(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Meningkatkan Latihan

Kata Heian Sandan Dengan Frekwensi Latihan 4 Kali Seminggu Pada Atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013 “.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Ibnu Hajar M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED 3. Bapak Drs. Suharjo M.Pd selaku Pembantu Dekan I FIK UNIMED 4. Bapak Drs. Mesnan M.Kes selaku Pembantu Dekan II FIK UNIMED 5. Bapak Dr. Budi Valianto M.Pd selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED 6. Bapak Drs. Zulfan Heri M.Pd selaku Ketua Jurusan PKO FIK UNIMED 7. Bapak Drs. Nono Hardinoto M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PKO FIK

UNIMED

8. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd. selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada penulis

9. Ibu Dr. Rahma Dewi M.Pd selaku Pengarah Skripsi yang telah banyak memberikan waktu, arahan dan saran-saran kepada penulis

10. Bapak Pangondian H. Purba, S.Pd M.Pd selaku Pengarah Skripsi yang telah banyak memeberikan waktu, arahan dan saran-saran kepada penulis

11. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED yang juga turut serta dalam membantu penyelesaian skripsi ini

12. Terima kasih kepada Bapak Ketua Pengurus dojo Tako Pantai Cermin yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian pada atlet tersebut. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Bapak Effendy Sigalingging, SE. selaku Pelatih Karate yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian, serta seluruh atlet karate Tako dojo Pantai Cermin.


(7)

ii

13. Seluruh civitas akademik FIK Universitas Negeri Medan yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

14. Teristimewa kepada Liver Waster Siagian dan Lasma Baringbing selaku orang tua yang telah bersusah payah untuk membesarkan, membimbing dan membiayai serta mendoakan penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini. Juga untuk abang dan adik-adikku Meliani Siagian, Selvi Siagian dan Erixon Siagian yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk selalu tetap optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Terima kasih juga buat rekan-rekan mahasiswa (PKO REGULER - A 2008) dan My Friend (Arifin D. Naibaho, Rafika Ardilla, William Philipus, Ahmad Fauzan,Simamora Monang S) dan juga untuk temen-temen gokil ku yang selalu membuat tertawa yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Terima kasih juga buat PKIM, Direktur, Sekertaris Lembaga, Kepala Sekolah Tiap Unit serta rekan-rekan guru dan pegawai di Perguruan Kristen Immanuel Medan Tahun 2013.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis semoga kiranya Tuhan yang membalaskan semua kebaikan, kasih, dorongan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Amin..

Medan, Agustus 2013 Salam Hormat,

Daniel Juanda M. Siagian NIM. 081266210018


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nama Atlet sabuk biru Dojo Tako Pantai Cermin ... 5

2. Hasil Test Pendahuluan Latihan kata heian sandan ... 6

3. Kriteria Penilaian ... 35

4. Format Penilaian Wasit/ Juri ... 36

5. Deskripsi Pre- Test/Pra-Siklus ... 40


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Gambar Lapangan Pertandingan Karate ... 14

2. Gambar Gerakan Melakukan kata heian... 18

3. Skema Siklus Dalam PTO ... 31

4. Gambar dojo Tako Pantai Cermin... 77

5. Peneliti Memberikan Pemanasan Kepada Sampel ... 77

6. Peneliti Mejelaskan dan Memberikan Pemahaman Tentang Materi ... 78

7. Peneliti dan juga kelompok yang diteliti akan memulai latihan inti…….. 78

8. Kelompok sabuk biru Saat Melakukan gerakan yang rumit kemudian pelatih mengevaluasi gerakan yang salah ... 79

9. Peneliti Memberikan Contoh Gerakan Kuda-Kuda dan Tangkisan yang benar kemudian atlet ikut Melakukan Tekhnik Kata Heian Sandan…………. 79

10. Gambar Atlet Yang dileliti ………. 80

11. Gambar Bersama Peneliti dan Pelatih .……… 80

12. Bersama Peneliti dan Tim Penguji………... 81

13. Gambar Kelompok Saat Melakukan Post Test Teknik kata Heian sandan……….. 81

14. Peneliti dan penguji Saat Melakukan Post Test kata Heian sandan dojo Tako Pantai cermin……… 82

15. Peneliti, Wasit/ Juri dan juga kelompok yang diteliti Sebagai Penilai Sedang Berfoto Bersama………..… 82


(10)

ix


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cabang olahraga beladiri, khususnya karate yang berasal dari Jepang sangat pesat perkembangannya di Indonesia hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri perkumpulan-perkumpulan perguruan karate yang ada di Indonesia dan terbukti banyak diadakan turnamen antara tingkat regional bahkan internasional. Untuk meningkatkan prestasi olahraga, khususnya dalam cabang olahraga karate diperlukan latihan yang dapat meningkatkan seluruh komponen kondisi fisik, karena komponen kondisi fisik, yang prima sangat menentukan tinggi rendahnya prestasi.

Pada awalnya manusia hanya mengembangkan keterampilan tangan, kaki, serta kemampuan tubuhnya untuk memperjuangkan hidup untuk mencari nafkah maupun mempertahankan diri. Kemampuan fisik dan keterampilan bela diri didalam kehidupan modren, sangat diperlukan manusia. Banyak jenis keterampilan bela diri yang berhasil dikembangkan manusia dan di pelajari dari generasi ke generasi seperti : pencak silat, karate, kungfu, taekwondo, kempo, judo, tinju dan lain-lain.

Karate jangan dipandang hanya sekedar suatu teknik untuk berkelahi saja, karena pada hakekatnya karate memiliki makna jauh melebihi membela diri. Karate adalah suatu cara menjalankan hidup yang tujuannya adalah memberi


(12)

2

kemungkinan bagi seseorang agar mampu menyadari daya potensinya, baik secara fisik maupun spiritual. Apabila segi spiritual Karate diabaikan maka segi fisik tidak ada artinya.

Selain sebagai olahraga beladiri, karate juga merupakan salah satu olahraga prestasi. Adapun nomor yang dipertandingkan dalam olahraga karate ada dua, yaitu kumite dan kata. Kumite adalah nomor yang mempertandingkan pertarungan satu lawan satu dalam arena yang luasnya 8 kali 8 meter, secara individu maupun beregu dengan waktu dan peraturan yang telah ditetapkan oleh PB FORKI Tahun 2012. Kata adalah nomor yang mempertandingkan berbagai bentuk jurus dalam arena yang luasnya 8 kali 8 meter, secara individu maupun beregu (terdiri 3 orang) sesuai kelas umur yang diikuti dan peraturan yang ditetapkan oleh PB FORKI.

Pada dasarnya setiap Kohai (murid) yang berlatih untuk prestasi mendapatkan pengajaran dan latihan yang sama satu dengan lainnya baik itu untuk kumite maupun kata. Seseorang yang dapat melakukan kumite dengan baik belum tentu dapat melakukan gerakan kata dengan baik pula, tetapi bila dapat melakukan gerakan kata dengan baik sudah tentu seseorang tersebut dapat melakukan gerakan kumite yang baik. Karena semua gerakan serangan kumite

terdapat di dalam kata, hanya saja kata merupakan rangkaian gerakan yang harus diperagakan secara berurutan dengan bentuk dan ritme yang tepat maka untuk dapat melakukan kata harus memiliki daya ingat yang kuat. Kata dalam karate dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu kata dasar, sithe kata, dan tokui kata.


(13)

3

Nidan, Sandan, Yondan, dan Godan). (sumber: Eka, Widya. Institut Karate-Do Indonesia (1996:1). 26 Jurus Karate Shotokan).

Setiap jenis kata sangat penting dan memerlukan perhatian yang sangat khusus saat diajarkan kepada atlet. Menurut Sujoto J.B, (1996:137). Kata

merupakan dasar dari pembentukan atlet pada masing-masing tingkatan sabuknya.

heian sandan merupakan salah satu teknik kata dasar yang harus dikuasai setiap

kohai sebagai prasyarat untuk kenaikan tingkat sabuk hijau ke sabuk biru. Heian sandan memiliki 20 (dua puluh ) hitungan gerakan yang harus dikuasai secara berurutan dengan bentuk dan waktu yang tepat.

Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin ini adalah salah satu Perguruan Tako yang ada di Sumatra Utara, berdasarkan surat keputusan pengurus cabang Karate-Do Tako Indonesia masa bakti tahun 2010-2013. Lahirnya Perguruan Karate-Do Tako Pantai Cermin ini berawal dari bentuk kepedulian para senioran karate tako yang bekerja di Perusahaan AQUAFARM untuk menggembangkan perguruan Tako khususnya di kota Pantai Cermin yang awalnya memulai latihan perdana di lapangan bola basket sekolah Sehati kota pantai cermin. Pelatih Perguruan Karate-Do Tako Dojo Pantai Cermin tersebut, yaitu: Sempai Effendy Sigalingging SE, Sempai Sastro Siagian, Sempai Getson Tampubolon, dan Sempai Dani S. Jumlah atlet binaan Perguruan sebanyak 30 orang karateka baik putra/putri. Jadwal latihan karate yang dilaksanakan di perguruan tersebut yaitu: 4 (empat) kali dalam seminggu yakni pada hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu pada pukul 15.30 Wib-17.30. Adapun turnamen/kejuaraan yang pernah diikuti oleh


(14)

4

para atlet Karateka Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin ini ialah, Kejurnas Tako tahun 2012, dan Kejuaran daerah antar Dojo, Kejurda FORKI .

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan Sempai Effendy Sigalingging SE, pada atlet karate Perguruan Tako Pantai Cermin, yang sudah dilaksanakan bersama pelatih Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin, 1) Masih banyak atlet yang belum mengetahui dan memahami cara melakukan gerakan kata yang baik dan benar. Untuk setiap kata, jumlah gerakan adalah tetap sesuai dengan hitungan dan waktu yang telah ditetapkan, awal dan akhir gerakan

kata harus pada posisi yang sama atau dengan perkataan lain harus kembali keposisi awal, jalur gerakan kata dapat meyerupai huruf I, T dst. Pengunaan tenaga yang tepat , kecepatan yang sesuai, dimana harus cepat dan dimana harus lambat, kontraksi otot yang tepat, keserasian sikap tubuh pada posisi tertentu, keindahan dan irama harus diperhatikan. 2) Jadwal latihan kata tidak menentu yang di akibatkan karena program latihan untuk latihan kata tidak ada. Sehingga menimbulkan minat untuk latihan kata pada atlet berkurang. Jadi ketika dalam event-event karate yang mereka ikuti tidak pernah menurunkan atlet bertanding pada kategori kata.

Harapan pelatih dan penulis yang diinginkan agar kemampuan dalam melakukan kata heian sandan dari setiap atlet mencapai nilai ≥ 80% dengan kategori ketuntasan sesuai dengan kriteria penilaian dalam FORKI. Dari masing-masing test atlet Karate Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin yang berdasarkan Kriteria Penilaian Dalam Kata (PB FORKI tahun 2012). Untuk mempertegas dugaan tersebut maka penulis melakukan test kemampuan kata


(15)

5

heian sandan terhadap atlet Karate Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin yang dilakukan pada Juli 2013. Namun pada kenyataannya dari hasil test kemampuan

kata heian sandan dari tiap-tiap atlet yang berjumlah 11 orang yang telah dilakukan mencapai hasil test dibawah dari rata-rata yang telah diharapkan sebelumnya yaitu dengan kategori ketuntasan maksimal. Dengan demikian adapun hasil yang telah didapat dari tes kata heian sandan adalah kategori tuntas 1 orang, dan tidak tuntas 10 orang. Adapun daftar sampel atlet beserta data awal kemampuan kata heian sandan, yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Daftar Nama Sabuk Biru Atlet Perguruan Karate-do Tako Pantai Cermin Tahun 2013

No Nama Tempat/tanggal

lahir

Lama Latihan

Kejuaraan 1 M. Ajibsyah P. Bengkel, 03-11-

1998

2 Tahun Juara 2

Kumite Antar

Dojo

2 Ryanda Saragih P.Cermin, 27-08-1996

1,7 Tahun Juara 3

kumite

Kejurda Antar Dojo

3 Evi Nora Simbolon Pematang Durian, 23-11-1999

2 Tahun Juara 3

Kumite Antar

Dojo

4 Rebekka Situmorang Sei Baru, 30-08-1997

2 Tahun Juara 2

Kumite Antar

Dojo

5 Jhon Riahman Lubuk Pakam, 26-04-1998

1,8 Tahun Juara 3

Kumite Antar

Dojo

6 Jan Ganda S P.Cermin, 01-01-1999

1,7 Tahun Juara 3

Kumite Antar

Dojo

7 Igo Anggara P.Cermin, 13-11-1999

1,8 Tahun Juara 2

Kumite Antar

Dojo

8 Novi Monica P.Cermin, 16-01-2002

2 Tahun Juara 1


(16)

6

Antar Dojo

9 Sappe Sitorus Pematang Gunung, 27-05-1997

2 Tahun Juara 1

Kumite Antar

Dojo

10 Julio Caesar P. Cermin, 03 Maret 1998

1,7 Tahun Juara 2

Kumite Antar

Dojo

11 Suci Trisna W. P. Cermin, 18-01-1997

1,8 Tahun Juara 3

Kumite Antar

Dojo

Tabel 2. Data Awal Kata Heian Sandan

No Nama Juri Kriterian Penilaian Dari Ketiga Juri Juml ah Skor (B) Nila i Mak sima l (N) PPH (%) Ke t 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 M. Ajibsyah J 1 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 80 120 66,6 TT J 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2

J 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 Ryanda

Saragih

J 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 80 120 66,6 TT J 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2

J 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 Evi Nora

Simbolon

J 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 80 120 66,6 TT J 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3

J 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 Rebekka

Stmrang

J 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 80 120 66,6 TT J 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2

J 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 5 Jhon

Riahman

J 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 80 120 66,6 TT J 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3

J 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2

6 Jan Ganda S J 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 70 120 58,3 TT J 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2

J 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

7 Igo Anggara J 1 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 75 120 66,6 TT J 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2


(17)

7

8 Novi Monica J 1 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 96 120 83 T J 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4

J 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3

9 Sappe Sitorus J 1 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 80 120 66,6 TT J 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3

J 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2

10 Julio Caesar J 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 80 120 66,6 TT J 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3

J 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 11 Suci Trisna

W.

J 1 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 75 120 63 TT J 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2

J 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3

Jumlah 876 132

0

737, 1

Rata – rata 79,6

3

120 67,0 1

Keterangan :

T : Tuntas TT : Tidak Tuntas Juri 1 : Sempai Putra

Juri 2 : Sempai Josua Sitanggang, S.Pd Juri 3 : Sempai Rafika Ardilla, S.Pd

Dari 11 orang atlet yang menjadi subjek dalam penelitian ini, ternyata hanya 1 atlet ( 9%) yang memiliki ketercapaian hasil latihan, sedangkan selebihnya yaitu 10 atlet (91%) belum memiliki ketercapaian hasil latihan. Nilai rata – rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 67,01%, sementara target ketuntasan yang harus dicapai dalam penelitian ini ialah minimal (80%).

Menurut Fox dan Methews (dalam Sajoto, 1998:209). Berapa jumlah frekwensi latihan yang efektif tergantung kepada sifat olahraga yang dilakukannya. Frekwensi latihan 3-5 kali perminggu untuk endurance adalah


(18)

8

cukup efektif. Sedang untuk meningkatkan kapasitas anaerobic, frekwensi 3 kali seminggu cukup efektif. Program tersebut berlaku hampir untuk semua cabang olahraga, kecuali atletik dan berenang, frekwensi latihan yang sering dijalankan adalah 5 hari perminggu untuk nomor-nomor sprint dan 6 kali perminggu untuk nomor-nomor jarak jauh.

Dari urian di atas maka peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh frekwensi latihan 4 kali seminggu untuk meningkatkan hasil latihan kataheian sandan pada atlet karate sabuk biru dengan judul : Upaya meningkatkan latihan kata heian sandan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari uraian-uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013? Bagaimanakah pengaruh latihan kata dengan frekwensi 4 kali seminggu terhadap peningkatan kemampauan

kata Heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013?


(19)

9

Mengingat masalah yang akan diteliti cukup luas seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah, maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai yaitu: Dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu untuk meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah meningkatkan latihan kata heian sandan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako

Dojo Pantai Cermin Tahun 2013? E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengaruh latihan kata dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu terhadap kemampuan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako

dojo Pantai Cermin Tahun 2013. F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih untuk dapat menggunakan frekwensi latihan 4 kali seminggu dalam meningkatkan hasil latihan atlet dalam mempelajari kata dalam olahraga karate.


(20)

10

2. Sebagai penilaian yang baku dari hasil kegiatan latihan yang dilakukan oleh para atlet, dan pemula, khususnya bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga beladiri karate.

3. Sebagai bekal ilmu bagi penelitian dalam melatih karate untuk selanjutnya. 4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain, yang ingin melanjutkan penelitian ini


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil latihan atlet pada siklus setelah dilakukan tes hasil latihan dapat dilihat bahwa kemampuan awal atlet dalam melakukan kata heian sandan masih rendah. Dari 11 atlet khusus sabuk biru yang aktif skor rata-rata yang diperoleh yaitu 81,45 dan persentase rata-rata 68,14% dengan rentang skor 75 sampai 96 dan rentang persentase 63% sampai 83 %, semua atlet belum memenuhi target yang ditentukan. Setelah diberi perlakuan pada siklus I kemampuan atlet dalam melakukan kata heian sandan meningkat sebesar 19,45%. Skor rata-rata yang diperoleh atlet 100,90 dan persentase rata-rata 83,89%. Semua atlet sudah memenuhi target yang telah ditentukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan melalui latihan dengan frekwensi 4 kali seminggu dapat meningkatkan hasil latihan kata heian sandan pada atlet karate sabuk biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin tahun 2013 dengan hanya satu siklus.

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan pada pelatih karate Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin untuk mempertimbangkan penggunaan frekwensi latihan 4 kali seminggu karena hal ini dapat membangkitkan semangat latihan atlet.


(22)

2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak atlet yang tidak memahami kata heian sandan yang benar, disarankan pada pelatih agar melaksanakan latihan melalui latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu, diharapkan dapat memotivasi atlet untuk lebih semangat dalam latihan. 3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan Latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menggunakan latihan dengan frekwensi 4 kali seminggu kiranya dapat mencoba dengan pembahasan yang lainnya.

5. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan olahraga khususnya dalam penggunaan latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Kristiyanto, (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga, UNS Press, Surakarta.

Abdul.wahid.(2007).shotokan.jakarta:penerbit: PT raja grafindo persada.

Bompa, Tudor O. (1994). Theiry and Methodologi of Training. Lowa: Kendala/Hunt Publishing Company.

Cundoko Aprilianto, (2008), Karate 2, Dahlia, Dramaga Bogor.

Eka, Widya. (2008), 26 Jurus Karate Shotokan. Riau: Institut Karate-do Indonesia.

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coachig. Bandung ; Tambak Kusuma.

Ivan Yulivan, (2012). The Way Of Karate-Do,Mudara, Jakarta.

Lankor, (2007), Teori Kepelatihan Dasar. Jakarta, Kementrian Negara Pemudan dan Olahraga

Nossek, Yosef (1982). Teori Umum Latihan, LAGOS: PAN AFRICAN PRESS.

Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. 2011, Tim Penyusun, Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Sudjana, (2002), Motode Satistika, Tarsoito, Bandung.

Syafruddin, (2011). Teori dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga, Penerbit:

UNP PRESS Padang.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Sujoto, J.B, (1996), Teknik Oyama Karate, Gramedia, Jakarta.

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. PB FORKI , (2012). Peraturan Pertandingan Kejuaraan Nasional Karate,

Dewan Wasit PB. FORKI

Sumber : aminkarateka.blogspot.com/

Sumber : (https://sites.google.com/uploads/2012/11/16/archive.html) Sumber : http://shotokan.net.au


(1)

8

cukup efektif. Sedang untuk meningkatkan kapasitas anaerobic, frekwensi 3 kali seminggu cukup efektif. Program tersebut berlaku hampir untuk semua cabang olahraga, kecuali atletik dan berenang, frekwensi latihan yang sering dijalankan adalah 5 hari perminggu untuk nomor-nomor sprint dan 6 kali perminggu untuk nomor-nomor jarak jauh.

Dari urian di atas maka peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh frekwensi latihan 4 kali seminggu untuk meningkatkan hasil latihan kata heian sandan pada atlet karate sabuk biru dengan judul : Upaya meningkatkan latihan kata heian sandan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari uraian-uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013? Bagaimanakah pengaruh latihan kata dengan frekwensi 4 kali seminggu terhadap peningkatan kemampauan kata Heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013?


(2)

Mengingat masalah yang akan diteliti cukup luas seperti yang tercantum dalam identifikasi masalah, maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai yaitu: Dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu untuk meningkatkan latihan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah meningkatkan latihan kata heian sandan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin Tahun 2013?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengaruh latihan kata dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu terhadap kemampuan kata heian sandan pada atlet Karate Sabuk Biru Perguruan Tako dojo Pantai Cermin Tahun 2013.

F. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih untuk dapat menggunakan frekwensi latihan 4 kali seminggu dalam meningkatkan hasil latihan atlet dalam mempelajari kata dalam olahraga karate.


(3)

10

2. Sebagai penilaian yang baku dari hasil kegiatan latihan yang dilakukan oleh para atlet, dan pemula, khususnya bagi para pembina dan pelatih cabang olahraga beladiri karate.

3. Sebagai bekal ilmu bagi penelitian dalam melatih karate untuk selanjutnya. 4. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain, yang ingin melanjutkan penelitian ini


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil latihan atlet pada siklus setelah dilakukan tes hasil latihan dapat dilihat bahwa kemampuan awal atlet dalam melakukan kata heian sandan masih rendah. Dari 11 atlet khusus sabuk biru yang aktif skor rata-rata yang diperoleh yaitu 81,45 dan persentase rata-rata 68,14% dengan rentang skor 75 sampai 96 dan rentang persentase 63% sampai 83 %, semua atlet belum memenuhi target yang ditentukan. Setelah diberi perlakuan pada siklus I kemampuan atlet dalam melakukan kata heian sandan meningkat sebesar 19,45%. Skor rata-rata yang diperoleh atlet 100,90 dan persentase rata-rata 83,89%. Semua atlet sudah memenuhi target yang telah ditentukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan melalui latihan dengan frekwensi 4 kali seminggu dapat meningkatkan hasil latihan kata heian sandan pada atlet karate sabuk biru Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin tahun 2013 dengan hanya satu siklus.

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan pada pelatih karate Perguruan Tako Dojo Pantai Cermin untuk mempertimbangkan penggunaan frekwensi latihan 4 kali seminggu karena hal ini dapat membangkitkan semangat latihan atlet.


(5)

2. Dari hasil penelitian ditemukan banyak atlet yang tidak memahami kata heian sandan yang benar, disarankan pada pelatih agar melaksanakan latihan melalui latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu, diharapkan dapat memotivasi atlet untuk lebih semangat dalam latihan. 3. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba

melakukan Penelitian Tindakan Olahraga (PTO) dengan menggunakan Latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu.

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menggunakan latihan dengan frekwensi 4 kali seminggu kiranya dapat mencoba dengan pembahasan yang lainnya.

5. Dan diharapkan hasil penelitian ini menjadi acuan juga panduan bagi rekan-rekan mahasiswa berikutnya dalam penelitian tindakan olahraga khususnya dalam penggunaan latihan dengan frekwensi latihan 4 kali seminggu.


(6)

Agus Kristiyanto, (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani & Kepelatihan Olahraga, UNS Press, Surakarta.

Abdul.wahid.(2007).shotokan.jakarta:penerbit: PT raja grafindo persada.

Bompa, Tudor O. (1994). Theiry and Methodologi of Training. Lowa: Kendala/Hunt Publishing Company.

Cundoko Aprilianto, (2008), Karate 2, Dahlia, Dramaga Bogor.

Eka, Widya. (2008), 26 Jurus Karate Shotokan. Riau: Institut Karate-do Indonesia.

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coachig. Bandung ; Tambak Kusuma.

Ivan Yulivan, (2012). The Way Of Karate-Do,Mudara, Jakarta.

Lankor, (2007), Teori Kepelatihan Dasar. Jakarta, Kementrian Negara Pemudan dan Olahraga

Nossek, Yosef (1982). Teori Umum Latihan, LAGOS: PAN AFRICAN PRESS. Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED. 2011, Tim Penyusun, Dosen Jurusan

Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Sudjana, (2002), Motode Satistika, Tarsoito, Bandung.

Syafruddin, (2011). Teori dan Aplikasinya Dalam Pembinaan Olahraga, Penerbit: UNP PRESS Padang.

Sajoto, M. (1988). Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Sujoto, J.B, (1996), Teknik Oyama Karate, Gramedia, Jakarta.

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. PB FORKI , (2012). Peraturan Pertandingan Kejuaraan Nasional Karate,

Dewan Wasit PB. FORKI Sumber : aminkarateka.blogspot.com/

Sumber : (https://sites.google.com/uploads/2012/11/16/archive.html) Sumber : http://shotokan.net.au


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT JUMP DENGAN LATIHAN SCISSORS JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHI GERY PADA ATLET PUTRA KARATE SABUK COKLAT PERGURUAN KESATUAN KARATE NAGA SAKTI INDONESIA DOJO KARANG TARUNA KOTA MEDAN TAHUN 201

0 15 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FRONT CONE HOPS DENGAN LATIHAN BARRIER HOP (HURDLE HOP) TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN PADA ATLET PUTRA SABUK BIRU PERGURUAN INKANAS DOJO BRIMOB MEDAN TAHUN 2015.

1 7 20

UPAYA MENINGKATKAN VO2MAKS MELALUI METODE LATIHAN INTERVAL TRAINING PADA ATLET PUTRA PERGURUAN KUNG-FU NAGA SAKTI SASANA AMPLAS KATEGORI SABUK BIRU SENIOR TAHUN 2015.

2 21 22

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KATA (JURUS) HEIAN SANDAN DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PADA ATLET KARATE SABUK HIJAU DAN BIRU DOJO SMP NEGERI 6 MEDAN PERGURUAN KEI SHIN KAN SUMATERA UTARA TAHUN 2014.

0 4 17

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAWASHIGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK COKLAT DOJO CAPITALKARATE CLUB (CKC) MEDAN USIA 15-17 TAHUN 2013.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN LATIHAN MENGGUNAKAN AUDIOVISUAL DENGAN METODE KOMANDO TERHADAP KEMAMPUAN KATA PINAN SHODAN PADA ATLET KARATE SABUK KUNING DOJO BUDI MURNI 3 MEDAN TAHUN 2012/2013.

0 1 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KARET (KATROL DARAT) DENGAN LATIHAN MEMUKUL DI DALAM AIR TERHADAP KECEPATAN PUKULAN GYAKU TSUKI CHUDAN KARATEKA PUTRA SABUK KUNING SAMPAI SABUK BIRU WADOKAI DOJO CAPITAL KARATE CLUB MEDAN TAHUN 2013.

0 2 21

UPAYA MENINGKATKAN KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI VARIASI LATIHAN PADA ATLET WADOKAI SABUK BIRU DOJO CAPITAL KARATE CLUB (CKC) MEDAN TAHUN 2013.

0 3 21

UPAYA MENINGKATKANKECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CHUDAN MELALUI MODIFIKASI LATIHAN SQUATJUMPS DAN LATIHAN SPLIT JUMPS PADA ATLET KARATE INKANAS DOJO SMP ST.ANTONIUS MEDAN TAHUN 2013.

1 5 14

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KATA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VCD DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN TEKNIK KATA (JURUS) JION PADA ATLET KARATE SABUK COKLAT PERGURUAN KEI SHIN KAN SUMATERA UTARA DOJO SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN 2012.

0 8 22