KAJIAN ORGANOLOGI GENDANG SINGINDUNGI DAN GENDANG SINGANAKI DI DESA PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG.

ABSTRAK
Hendrix Irvan Tarigan. 208142103. Kajian Organologi Gendang Singindungi
Dan Gendang Singanaki Di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan instrumen musik Gendang
Singindungi Dan Gendang Singanaki Di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang, yang merupakan suatu tempat dimana Bapak Sorensen Tarigan Sebagai
pengrajin alat-alat musik yang salah satu alat musiknya bernama Gendang
Singindungi Dan Gendang Singanaki.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel
pada penelitian ini tidak lain adalah pengrajin itu sendiri yaitu Bapak Sorensen
Tarigan selaku pengrajin instrumen musik Gendang Singindungi Dan Gendang
Singanaki dan penelitian diadakan di Galeri Bapak Sorensen Tarigan Di Desa
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi, wawancara,
dan studi kepustakaan yang dilakukan langsung terhadap yang bersangkutan yaitu
Bapak Sorensen Tarigan selaku pengrajin instrumen musik Gendang Singindungi
Dan Gendang Singanaki. Penelitian ini mengambil lokasi di rumah dan
pekarangan Bapak Sorensen Tarigan yang beralamat di Desa Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang.
Secara umum penelitian ini menunjukkan bagaimana proses pembuatan Gendang
Singindungi dan Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli

Serdang dari awal hingga akhir. Dalam penelitian ini, proses pembuatan alat
musik Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki dilakukan dengan empat
bagian tahapan, yang pertama membuat badan gendang, termasuk badan gendang,
Gendang Singindungi, Gendang Singanaki dan Garantung. Tahap kedua,
membuat tutup atas dan tutup bawah Gendang Singindungi, Gendang Singanaki
dan Garantung. Tahap ketiga membuat tarik gendang (tali gendang), dan tahap
yang terakhir proses penyatuan bahan-bahan (finishing). Penelitian ini
dimaksudkan dapat menjadi pedoman maupun acuan bagi masyarakat pada
umumnya yang menginginkan informasi berkaitan dengan proses pembuatan
Gendang Singindungi Dan Gendang Singanaki.

i

KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan ucapan syukur penulis persembahkan
kepada Tuhan Yang MahaEsa, atas berkat dan rahmatNya yang memberikan
kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang ditentukan. Skripsi ini
berjudul “Kajian Organologi Gendang Singindungi Dan Gendang Singanaki Di
Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”, yang bertujuan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik
Program Studi Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi
penulisan maupun penyampaian ide penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan juga saran dari para pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat doa dan juga bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Disini penulis pada kesempatan ini
sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan, baik
moril maupun material dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si. Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan beserta staf-stafnya.
3. Dra. Tuti Rahayu, M. Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Universitas
Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
membimbing penulisan skripsi ini.

4. Panji Suroso, S. Pd, M. Si. Selaku Ketua Program Studi Sendratasik
Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah
membimbing penulisan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Seni Musik Universitas Negeri Medan yang telah
memberikan ilmunya dalam selama proses pembelajaran berlangsung.
6. Bapak Sorensen Tarigan dan Bapak Alasen Barus selaku narasumber yang
telah memberikan izin dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan
penelitian di tempat usaha yang dimilikinya dan juga turut memberikan
dukungan serta doa kepada peneliti.
7. Kedua orang tua tersayang, J. Tarigan dan J. Br Bangun yang telah
mendidik, mendoakan, selalu memberikan kasih sayang serta motivasi dan
semangat kepada peneliti.
8. Kakak dan adik tersayang, Evida Sriyana br Tarigan dan Addi Tudesius
Tarigan yang juga ikut memberikan motivasi dan doa kepada peneliti.
9. Sahabat yang mendukung dalam penelitian ini yaitu, Maryono Bakara, Adi
Kasmuda, Andre Girsang, Dora Sinaga, Esmita Tambunan, Angel Sitorus,
Adenansius Nainggolan, Yobi Sinuhaji, Modalta Barus, Hengki Tarigan, Zack
Nginka dan Edi Sitepu, terima kasih atas semua dukungan dan motivasinya.

ii


10. Teman teristimewa, Ika Krisnawati br Ginting yang tlah mendoakan dan sabar
memberi motivasi dan semangat kepada peneliti.
11. Pengerja dan pendoa di Yayasan Solagratia Pasar 1 Padang bulan yang tlah
memberikan tempat terdamai saat ini bagi penulis dan juga yang setia berdoa
untuk penulis.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini.
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
dalam khazanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Seni Musik.
Mudah-mudahan juga dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti lain yang
tertarik pada bidang yang sama.
Semoga semua kebaikan tersebut menjadi amal ibadah, dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Medan, Agustus 2013
Peneliti,

Hendrix Irvan Tarigan

iii


DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR DIAGRAM ................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 6
D. Rumusan Masalah .................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS
A. Landasan Teoritis ................................................................... 9
1. Organologi ......................................................................... 9

2. Pembuatan ......................................................................... 10
3. Proses ................................................................................. 12
4. Tahap ................................................................................. 12

v

5. Produksi…………………………. .................................... 12
6. Pelarasan……………………….. ...................................... 13
7. Musik Tradisional………………………………. ............. 13
8. Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki................. 17
8.1. Gendang Singindungi ................................................ 17
8.2. Gendang Singanaki .................................................... 17
9. Perbedaan .......................................................................... 19
B. Kerangka Konseptual ............................................................. 19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 23
C. Populasi dan Sampel………………………………………... 23
1. Populasi ............................................................................. 23

2. Sampel ............................................................................... 24
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
1. Pengamatan atau Observasi ............................................... 25
2. Dokumentasi ...................................................................... 25
3. Wawancara ........................................................................ 25
4. Studi Kepustakaan ............................................................. 26
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 28

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keberadaan Gendang Lima Sendalanen................................ 29
1. Latar Belakang Sejarah dan Fungsi Gendang Lima
Sendalanen ...................................................................... 31
2. Deskripsi Gendang Singanaki dan Gendang
Singindungi.......................................................... .......... 36
3. Bahan-Bahan dan Peralatan............................................. 41
4. Proses Pembuatan Alat Musik Gendang Singindungi
dan Gendang Singanaki................................................... 45
5. Pelarasan (tunning).......................................................... 50

6. Posisi Memainkan ........................................................... 52
7. Proses Pemasaran ............................................................ 54

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................ 57
B. Saran ...................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 60

vii

DAFTAR DIAGRAM

Tabel 4.1 Perbedaan Kontur Melodi antara Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki…………………..………………….........

viii

54


DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kontruksi Gendang Singanaki ....................................................... 39
Gambar 4.2 Gendang Singanaki (tampak muka) .............................................. 40
Gambar 4.3 Kontruksi Gendang Singindungi ................................................... 40
Gambar 4.4 Gendang Singindungi (tampak muka) ........................................... 41
Gambar 4.5 Bambu Yang Siap Dipakai ............................................................. 42
Gambar 4.6 Kulit Napuh.................................................................................... 43
Gambar 4.7 Mesin Bor ...................................................................................... 44
Gambar 4.8 Mesin Pengamplas ......................................................................... 44
Gambar 4.9 Perkakas ......................................................................................... 45
Gambar 4.10 Badan Gendang Yang Sudah Diamplas ......................................... 46
Gambar 4.11 Penampang Tutup Gendang yang terbuat dari bambu (a),
Penampang telah dilapisi dengan kulit dan telah diberi
membran (b) .................................................................................. 47
Gambar 4.12 Tarik Gendang (tali gendang)……………… ............................... 48
Gambar 4.13 Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki ............................ 49
Gambar 4.14 Stik (pemukul) ............................................................................... 50
Gambar 4.15 Pelarasan gendang singanaki lewat proses penjemuran dibawah
sinar matahari (a), pemukulan disekitar babah gendang (b),

penarikan tali gendang (c)............................................................. 51
Gambar 4.16 Pelarasan gendang singindungi lewat proses penjemuran dibawah
Sinar matahari (a), penarikan tali gendang (b), dan pemukulan
disekitar babah gendang (c) ......................................................... 51
Gambar 4.17 Posisi duduk/kaki si pemain dan letak gendang singanaki ........... 53

ix

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya
hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya,
dimana terjadi perubahan besar dalam semua aspek termasuk kualitas dan
kuantitas dari musik itu sendiri, dari segi kualitas dan kuantitas sudah terlihat jelas
didalam kehidupan nyata. Dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga, sangat pesat merubah tatanan sosial didalam masyarakat. Perubahan ini bisa
dilihat dari ciri khas diri masyarakat itu mulai hilang dan seiring dengan
perkembangan zaman kebudayaan juga ikut mengalami masa-masa transisi

perubahan yang signifikan dalam tatanan kehidupan sehari-hari. Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang mempengaruhi kebudayaan bangsa
Indonesia dan juga secara perlahan mempengaruhi pola tingkah laku, adat istiadat
dan kesenian.
Semua ini diakibatkan pesatnya pengaruh kebudayaan barat yang masuk
kedalam masyarakat Indonesia, yang juga mengakibatkan perubahan sistem sosial
dan adat istiadat serta kesenian bangsa Indonesia. Musik yang menjadi sorotan
utama juga mendapat giliran dalam perubahan itu sehingga unsur alami atau unsur
tradisional itu sendiri mulai terkikis oleh teknologi yang berkembang pesat.

Di Sumatera Utara terdapat enam kelompok Suku Batak, yaitu Batak
Toba, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Pak-pak, Batak Mandailing, dan
Batak Angkola. Setiap etnis di Sumatera Utara mempunyai kebudayaan dan
kesenian yang berbeda dengan etnis lainnya. Secara turun-temurun banyak hal
yang berguna diwariskan oleh nenek moyang mereka, kebudayaan tradisional
yang terlahir dari kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung, tanpa disadari telah
memperkuat ciri khas suku/etnis atau daerah tersebut. Hal ini dapat kita lihat
secara langsung melalui beraneka ragam kesenian yang terdapat disetiap etnis
yang ada di Sumatera Utara, meliputi seni tari, seni ukir, seni musik dan banyak
lainnya.
Suku Karo/Batak Karo banyak terdapat didaerah Kabupaten Karo
(meliputi Tanah Karo Simalem dan sekitarnya), Kabupaten Langkat, Kabupaten
Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Simalungun, dan
Kabupaten Dairi. Selain itu suku Karo juga banyak menetap dibeberapa wilayah
Kota Medan, seperti Deli Tua, Padang Bulan, Sunggal, dan lain-lain. Kesenian
dalam suku Karo sangat beraneka ragam dan didalam tulisan ini penulis terfokus
pada seni musiknya saja.
Ruang lingkup musik mencakup beberapa aspek yaitu kemampuan untuk
menguasai olah vokal, kemampuan memainkan alat musik, dan kemampuan untuk
mengapresiasikan karya musik yang dibuat. Musik merupakan media untuk
pengungkapan ide atau gagasan melalui bunyi yang berbentuk unsur dasarnya
berupa irama, melodi dan harmoni.

Bagi masyarakat suku Karo, musik mereka gunakan dalam setiap kegiatan
yang berkaitan dengan segala aktifitas yang mereka lakukan, untuk berbagai
tujuan seperti dalam acara adat, hiburan dan pertunjukan. Bagi mereka musik
menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan yang mereka
adakan. Bentuk-bentuk musik yang dimainkan sesuai dengan tujuan dan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.
Pada masyarakat suku karo, musik dikenal sebagai pengiring dalam
berbagai upacara adat/acara adat, hiburan dan pertunjukan yang menggunakan alat
musik tradisional masyarakat suku karo yaitu Sarune ( aerofon ), Gendang
Singindungi ( membranofon ), Gendang Singanaki ( membranofon ), Gung
( idiofon ), dan Penganak ( idiofon ). Kelima alat musik tradisional masyarakat
suku karo dikenal juga sebagai Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih.
Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih dimainkan oleh lima orang
pemusik yaitu satu Penarune, dua Penggual, dan dua simalu Gung.
Gendang Telu Sendalanen Lima Perarih memiliki arti yang sebagian
masyarakat suku karo mungkin tidak mengetahuinya. Dahulu di dalam satu desa
harus ada simalu Gung ( pemukul Gung ) dan simalu Penganak ( pemukul
Penganak ) kemudian satu Penarune ( pemain Sarune ) dan dua Penggual

(

Pemukul Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki ), yang ketiga inilah yang
disebut Gendang Telu Sendalanen ( tiga alat musik yang berjalan satu arah ) dan
digabungkan dengan dua orang Simalu Gung dan Simalu Penganak ( Sada ) yang
ada di desa itu maka disebut Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih.

Perarih, menerangkan kekompakan antara penggual ( Sorensen Tarigan
wawancara tanggal 2 Okt 2012 ).
Dalam alat musik Gendang Telu Sendalanen Lima Sada Perarih sebagai
asset bangsa Indonesia yang saat ini perlu dikembangkan agar tidak lekang oleh
waktu. Disini peneliti akan meneliti tentang alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki yang termasuk dalam klasifikasi alat musik membranofon.
Alat musik ini terbagi dalam beberapa bagian yaitu, tutup atas dan tutup bawah
Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki, badan Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki, dan tali sebagai penghubung tutup atas dan tutup bawah.
Pembuatan Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki masih
diproduksi secara manual. Dalam proses pemilihan bahan baku dan pembuatan
Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki masih menggunakan alat-alat
tradisional. Pembuatan Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki ini menarik
perhatian peneliti untuk didekati sesuai disiplin ilmu yang dimiliki dan telah
dipelajari selama bangku kuliah. Penelitian ini perlu dilakukan sebagai upaya
dukungan untuk pelestarian kebudayaan masyarakat suku karo khususnya. Hal ini
membuat penulis tertarik untuk mengangkat judul “Kajian Organologi Gendang
Singindungi Dan Gendang Singanaki Di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah.
1. Bagaimana keberadaan ( eksistensi ) alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki pada masyarakat karo di Desa Pancur Batu Kabupaten
Deli Serdang?
2. Bagaimana Sejarah alat musik Gendang Singindungi dan Gendang
Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana peranan alat musik Gendang Singindungi dan Gendang
Singanaki dalam ensambel Gendang Telu sendalanen Lima Siperarih di
Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
4. Bagaimana teknik permainan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki?
5. Bagaimana proses pembuatan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
6. Bagaimana teknik pembuatan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
7. Bagaimana cara memproduksi bunyi alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
8. Bagaimana sistem pelarasan bunyi alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?

C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki yang lebih luas, maka dalam penelitian ini akan dibatasi,
yakni :
1. Bagaimana proses pembuatan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
2. Bagaimana cara memproduksi bunyi alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
3. Bagaimana sistem pelarasan bunyi alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?

D. Perumusan Masalah
Menurut pendapat Sumadi (2005:17): setelah masalah diidentifikasi dan
dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan
menjadi penuntun untuk langkah selanjutnya. Berdasarkan uraian latar belakang
masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka perumusan masalah
dapat dirumuskan : “Kajian Organologi Gendang Singindungi Dan Gendang
Singanaki Di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian tentu berorientasi kepada tujuan, karena dengan
mengetahui tujuan, arah dari penelitian itu akan jelas. Adapun yang menjadi
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan proses pembuatan alat musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang?
2. Mendeskripsikan bagaimana cara memproduksi bunyi alat musik Gendang
Singindungi dan Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang?
3. Mendeskripsikan bagaimana sistem pelarasan bunyi alat musik Gendang
Singindungi dan Gendang Singanaki di Desa Pancur Batu Kabupaten Deli
Serdang?

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian ini diharapkan nantinya memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan referensi untuk menjadi acuan pada penelitian yang relevan
dikemudian hari
2. Sebagai informasi kepada masyarakat atau lembaga yang mengemban visi
dam misi kebudayaan khususnya didalam bidang alat musik tradisional

3. Sebagai upaya melestarikan alat musik tradisional daerah sebagai bagian
dari budaya nasional
4. Sebagai motifasi bagi setiap pembaca khususnya generasi muda
masyarakat suku karo untuk melestarikan keberadaan alat musik
tradisionalnya.
5. Tanggung jawab sebagai Mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana di
Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Sendratasik Pend. Seni Musik di
Universitas Negeri Medan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari tempat penelitian maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Proses pembuatan instrumen musik Gendang Singindungi dan Gendang
Singanaki menggunakan alat-alat yang masih manual dan dibantu
menggunakan mesin. Alat-alat perkakas yang ia gunakan seperti bor
listrik, bor pengamplas, parang, gergaji besi, gergaji kayu, pahat kayu
dengan berbagai ukuran, pisau kecil dan penggaris. Bahan-bahan dari
pembuatan instrumen musik Gendang Singindungi dan Gendang
Singanaki adalah sperti kayu nangka, kayu petai cina dan juga kayu
Tualang (kayu hutan). Juga diperlukan inti/teras kayu jeruk purut sebagai
bahan dasar stik/pemukul Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki,
Bambu, dan Kulit Lembu yang berumur tidak terlalu muda dan tidak
terlalu tua, Kulit binatang Napuh yaitu binatang sejenis kancil. Proses
pembuatan Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki karya Bapak
Sorensen Tarigan terdiri dari beberapa tahapan seperti Penyediaan bahan
baku, Pembuatan badan gendang, Penghalusan atau pengamplasan,
Pembuatan tutup atas dan tutup bawah, Pembuatan tarik gendang,
Pembuatan stik, Pemasangan badan gendang dengan tutup atas dan tutup
bawah, Pelarasan/penyeteman Gendang Singindungi dan Gendang

56

Singanaki dan Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki siap
digunakan.
2. Cara memproduksi suara instrumen musik Gendang Singindungi dan
Gendang Singanaki dengan cara dipukul ditutup atas bagian Gendang
Singindungi dan Gendang Singanaki dengan stik pemukul.
3. Instrumen musik gendang singanaki dan gendang singindungi tergolong
alat musik membranophone (alat musik ber-membran), maka pelarasannya
(proses pen-tuningannya) dilakukan antara lain lewat; proses penjemuran
dibawah sinar terik matahari, pemukulan di sekitar tutup gendang/babah
gendang dan penarikan tarik gendang. Proses penjemuran gendang
dibawah sinar matahari yang teratur yaitu sekitar ½-1 jam setiap harinya
akan berguna untuk mengeringkan dan mengencangkan membran dan
babah gendang. Semakin kencang membran dan babah gendang, maka
bunyi yang dihasilkan akan semakin nyaring dan melengking. Sementara
itu, pemukulan disekitar tutup gendang/babah gendang dan penarikan
tarik gendang berfungsi memberikan efek pembulatan bunyi yang
dihasilkan.
4. Proses pemasaran instrumen musik gendang singindungi dan gendang
singanaki pada umumnya hanya melayani pesanan dari pembeli. Untuk
mendapatkan instrumen musik gendang singindungi dan gendang
singanaki, biasanya konsumen mendatangi langsung ke rumah pengerajin.
Hal ini karena pengerajin membuka galeri sendiri di rumahnya yang
sekaligus tempat kegiatan industri ini berlangsung.

57

B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari hasil penelitian di atas,
maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu :
1. Untuk pengerajin instrumen musik Gendang Singindungi dan Gendang
Singanaki kiranya tetap mempertahankan kualitas instrumen musik
Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki hasil produksinya.
2. Untuk para investor kiranya mau menanamkan modalnya kepada
pengerajin demi kelanjutan industri pembuatan instrumen musik Gendang
Singindungi dan Gendang Singanaki.
3. Untuk Pemerintah Kota Medan, kiranya mau mempromosikan instrumen
musik Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki sehingga masyarakat
ikut berpartisispasi dalam mendukung dan mempromosikan instrumen
musik Gendang Singindungi dan Gendang Singanaki ke masyarakat lebih
luas lagi.

58

DAFTAR PUSTAKA
Andrews, T. And Alexander, H.P. Music Therapy for Non-Musicians. A Dragonhawk
Series
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Kependidikan, Jakarta: Bina Aksara
Barus, Anugrah Bina, 2010. Keteng-Keteng Karya Ropong Tarigan Tinjauan Dari
Organologi. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Bealieu, J.1987. Music and Sound In The Healing Arts, New York: Tallman
Bonny, H. And K. Bruscia. 1996. Music For The Imagination, Gilsum NH: Barcelona
Publisher
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka
Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences, The Theory in Practice. New York : Basic
Books
Maryaeni, 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta: Bumi Aksara.
McPhee, Colin. 1966. Music in Bali: A Study in Form and Instrumental
Organization in Balinese Orchestral Music, New Haverc: Yale UP
Prinst, Darwan. 2004, Adat Karo. Medan : Bina Media Perintis
Pusat Pembinaan Bahasa, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka
Sebayang , Alexsander, ( 1999 ). Keberadaan Gendang Lima Sendalanen Pada Pesta
Guro-Guro Aron di Desa Kuala. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Sembiring, Agustina, 2003. Upacara Morah-Morah Kematian Cawir Metua Di Desa
Lau Gendek Tanah Karo. Skripsi. Universitas Negeri Medan

59

Silitonga, Pita.H.D. 2007. Akustik Organologi. Medan : UMINED

Sitepu, Arista Yobel, 2012. Kajian Organologi Instrumen Sarune Pada Masyarakat
Karo. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Sumadi, 2005. Metode Penelitian, Jakarta : PT. Rajawali
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Perikuten, 2004. Pluralitas Musik Etnik: Batak Toba, Mandailing, Melayu,
Pak-Pak Dairi, Angkola, Karo dan Simalungun. Untuk Komemorasi Dies
Natalis Ke-50 HKBP NOMMENSEN Medan: Pusat Dokumentasi Dan
Pengkajian Kebudayaan Batak HKBP NOMMENSEN.
Virgantara, Roma Abraham, 2012. Kajian Organologi Alat Musik Balobat Karya
Ropong Tarigan. Skripsi. Universitas Negeri Medan
Internet:
http://en.wikipedia.org/wiki/Batak
http://karokabanjahe.blogspot.com/2012/07/begu-atau-tendi-betlehem-ketaren.html
http://kbbi.web.id/
http://muhlis-ikippgri-madiun.blogspot.com/2012/02/produksi-bunyi-bahasa-padamanusia.html
http://northsumatratravel.net/karo/begu.htm
http://www.artikata.com/arti-360415-pembuatan.html
http://www.artikata.com/arti-369973-pelarasan.htm
http://www.google.com
http://www.sinabungjaya.com/?p=707

60