Survey Mengenai Self-Efficacy Pada Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Yang Sedang Mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek di Universitas 'X' Bandung.

(1)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran derajat self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas ‘X’ Bandung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif yang dilaksanakan dengan menggunakan teknik survey. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling, dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang.

Alat ukur self-efficacy ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori Self-efficacy dari Bandura (2002). Alat ukur ini terdiri dari 44 item. Berdasarkan uji validitas diperoleh hasil berkisar antara 0.358 – 0.830, sedangkan reliabilitas diperoleh 0.952.

Berdasarkan pengolahan data secara persentase, maka didapat hasil sebagian besar (88%) mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas ‘X’ Bandung memiliki derajat efficacy tinggi, sedangkan 12% mahasiswa memiliki derajat self-efficacy rendah. Mahasiswa yang memiliki derajat self-self-efficacy tinggi berarti mahasiswa tersebut memiliki keyakinan yang tinggi dalam menentukan pilihan, yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, yakin dapat bertahan ketika menghadapi masalah atau hambatan dan yakin dapat mengatasi perasaan. Bagi mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy tinggi, sumber yang mendukung adalah mastery experience dan vicarious experience.

Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai pengaruh sumber mastery experience dengan derajat self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian mengenai pengaruh sumber self-efficacy terhadap keberhasilan pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek. Bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika, disarankan agar dapat lebih menghayati keberhasilan dalam pendidikan.


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1. Maksud Penelitian ... 10

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1. Kegunaan Teoritis ... 11

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 11

1.5. Kerangka Pemikiran ... 12

1.6. Asumsi Penelitian ... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 20

2.1. Self-efficacy ... 20

2.1.1. Pengertian Self-efficacy ... 20

2.1.2. Pengaruh Self-efficacy ... 21


(3)

2.1.4. Struktur Self-efficacy ... 24

2.1.5. Proses-proses Self-efficacy ... 26

2.2. Masa Dewasa Awal ... 30

2.2.1. Definisi ... 30

2.2.2. Perkembangan Fisik ... 31

2.2.3. Perkembangan Kognitif ... 33

2.2.4. Karir dan Pekerjaan ... 34

2.3. Kerja Praktek Teknik Informatika ... 36

2.3.1. Pembagian Topik Kerja Praktek ... 36

2.3.2. Pembimbing dan Penguji ... 37

2.3.3. Pengerjaan dan Perpanjangan Kerja Praktek ... 38

2.3.4. Kelulusan ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 39

3.1. Rancangan Penelitian ... 39

3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ... 40

3.2.1. Variabel Penelitian ... 40

3.2.2. Definisi Konseptual ... 40

3.2.3. Definisi Operasional... 40

3.3. Alat Ukur ... 41

3.3.1. Alat ukur Self-efficacy ... 41

3.3.2. Data Pribadi dan Data Penunjang ... 44

3.4. Uji coba alat ukur ... 44


(4)

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 45

3.5. Subjek Penelitian ... 45

3.5.1. Populasi Sasaran ... 45

3.5.2. Karakteristik Populasi ... 45

3.5.3. Teknik Sampling ... 46

3.6. Teknik Analisis ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1. Gambaran Responden ... 47

4.1.1. Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ... 47

4.1.2. Gambaran responden berdasarkan usia ... 48

4.1.3. Gambaran responden berdasarkan IPK ... 48

4.1.4. Gambaran responden berdasarkan angkatan ... 49

4.1.5. Gambaran responden berdasarkan lama mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek ... 49

4.1.6. Gambaran responden berdasarkan kemajuan mahasiswa dalam membuat Laporan Kerja Praktek ... 50

4.1.7. Gambaran responden berdasarkan kemajuan mahasiswa dalammembuat Aplikasi Kerja Praktek ... 51

4.2. Hasil Penelitian ... 52

4.2.1. Derajat Self-efficacy ... 52

4.2.2. Tabulasi silang antara derajat Self-efficacy dengan aspek ... 53


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 62

5.2.1. Penelitian Lanjutan ... 62

5.2.2. Guna Laksana ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

DAFTAR RUJUKAN ... 65 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Bagan 1.1. Skema Kerangka Pikir ... 18

Bagan 3.1. Skema Rancangan Penelitian ... 39

Tabel 3.1. Aspek, Indikator, Item ... 42

Tabel 3.2. Skor Jawaban ... 43

Tabel 4.1. Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ... 47

Tabel 4.2. Gambaran responden berdasarkan usia ... 48

Tabel 4.3. Gambaran responden berdasarkan IPK ... 48

Tabel 4.4. Gambaran responden berdasarkan angkatan ... 49

Tabel 4.5. Gambaran responden berdasarkan lama mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek ... 49

Tabel 4.6. Gambaran responden berdasarkan kemajuan mahasiswa dalam membuat Laporan Kerja Praktek ... 50

Tabel 4.7. Gambaran responden berdasarkan kemajuan mahasiswa dalam membuat Aplikasi Kerja Praktek ... 51

Tabel 4.8. Derajat Self-efficacy ... 52


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas kuesioner Self-efficacy Lampiran 2: Alat Ukur

Lampiran 3: Skor untuk kuesioner Self-efficacy Lampiran 4: Tabulasi Silang


(8)

Lampiran 1

Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas


(9)

VALIDITAS

Keterangan : Item diterima : 44 Item dibuang : 4 Reliabilitas :

0.952 Reliabilitas tinggi sekali Item Koefisien

Korelasi

Keterangan Validitas 1. 0,507 Dipakai 2. 0,809 Dipakai 3. 0,420 Dipakai 4. 0,298 Dipakai 5. 0,478 Dipakai 6. 0,358 Dipakai 7. 0,522 Dipakai

8. 0,376 Dipakai 9. 0,394 Dibuang 10. 0,118 Dibuang 11. 0,247 Dibuang 12. 0,375 Dibuang 13. 0,508 Dipakai 14. 0,580 Dipakai 15. 0,740 Dipakai 16. 0,697 Dipakai 17. 0,626 Dipakai 18. 0,597 Dipakai 19. 0,692 Dipakai 20. 0,573 Dipakai 21. 0,755 Dipakai 22. 0,530 Dipakai 23. 0,706 Dipakai 24. 0,567 Dipakai

Item Koefisien Korelasi

Keterangan Validitas 25. 0,542 Dipakai 26. 0,586 Dipakai 27. 0,702 Dipakai 28. 0,574 Dipakai 29. 0,536 Dipakai 30. 0,629 Dipakai

31. 0,630 Dipakai

32. 0,759 Dipakai 33. 0,613 Dipakai 34. 0,689 Dipakai 35. 0,400 Dipakai 36. 0,499 Dipakai 37. 0,680 Dipakai 38. 0,561 Dipakai 39. 0,436 Dipakai 40. 0,615 Dipakai 41. 0,801 Dipakai 42. 0,740 Dipakai 43. 0,830 Dipakai 44. 0,569 Dipakai 45. 0,578 Dipakai 46. 0,531 Dipakai 47. 0,494 Dipakai 48. 0,650 Dipakai


(10)

Lampiran 2

Kata pengantar kuesioner

Kuesioner data pribadi

Kuesioner data penunjang


(11)

KATA PENGANTAR

Dalam rutinitas Saudara sehari-hari, saya mohon Saudara berkenan untuk menyediakan waktu mengisi kuesioner yang akan saya lampirkan.

Kuesioner ini disusun dalam rangka pengumpulan data penelitian yang diperlukan untuk menyusun skripsi saya. Adapun penelitian yang saya lakukan adalah “Survey mengenai Self-efficacy pada Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang Mengambil Mata Kuliah Kerja Praktek di Universitas ‘X’ Bandung”. Untuk maksud tersebut, saya mengajukan kuesioner yang perlu Saudara isi sesuai dengan keadaan atau pendapat Saudara dan bukan keadaan ideal yang seharusnya. Dalam hal ini, tidak ada jawaban yang salah.

Saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan sungguh-sungguh. Data yang diterima nanti akan terjaga kerahasiaannya. Usahakan jangan ada nomor pernyataan yang terlewat. Bacalah petunjuk-petunjuk dan cara pengisiannya terlebih dahulu sebelum Saudara mulai mengisinya. Atas kesediaan dan bantuan yang Saudara berikan, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Hormat saya,


(12)

BIODATA

1. Nama (Inisial) :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita 3. Usia : tahun

4. Angkatan : 5. IPK : a. > 3,75 b. 3,50 – 3,75

c. 3,00 – 3,49 d. 2,50 – 2,99 e. 2,00 – 2,49

6. Saudara mengontrak mata kuliah Kerja Praktek: 1 / 2 / 3 semester. (Dilingkari)

7. Apa yang menyebabkan Saudara tidak dapat menyelesaikan tugas Kerja Praktek dalam 1 semester (Diisi jika Saudara mengerjakan Kerja Praktek lebih dari 1 semester) :

8. Saat ini Saudara telah menyusun Kerja Praktek sampai: - Laporan: a. Bab I b. Bab II c. Bab III

d. Bab IV e. Bab V f. Bab VI


(13)

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri

Saudara.

Jika Saudara memilih jawaban “Lain-lain”, mohon dituliskan jawaban Saudara di

sampingnya. Untuk pertanyaan isian, isilah pertanyaan-pertanyaan tersebut sesuai

dengan keadaan diri Saudara dengan jelas dan singkat. Jika sudah selesai, periksalah

kembali agar tidak ada yang terlewatkan.

=============================================================

1. Hambatan apa saja yang Saudara alami selama membuat KP? (jawaban boleh

lebih dari satu)

...

...

2. Seberapa sering Saudara mengalami hambatan tersebut?

a.

Sering sekali

b.

Sering

c.

Jarang

d.

Tidak pernah

3. Apa yang Saudara lakukan untuk dapat mengatasi hambatan tersebut?

a.

Meminta dukungan teman

b.

Mencoba memotivasi diri

c.

Menghindari hambatan

d.

Belum tahu cara mengatasi

e.

Lain-lain ...

4. Seberapa sering Saudara berhasil mengatasi hambatan tersebut?

a. Sering sekali teratasi dengan baik

c. Jarang teratasi

b. Sering teratasi

d.

Jarang

sekali teratasi

5. Bagaimana penghayatan Saudara ketika mengalami hambatan tersebut?

a.

Merasa tertantang

c. Biasa saja

b.

Stress

d.

Lain-lain

...

6. Apakah Saudara sudah merasa berhasil dalam menjalani pendidikan di IT


(14)

7. Keberhasilan akademik apa saja yang telah Saudara peroleh selama kuliah di IT

...

8. Apakah Saudara memiliki teman atau senior yang menjadi panutan Saudara

dalam membuat tugas Kerja Praktek?

a. Ya

b. Tidak

9. Keberhasilan teman:

a. Merupakan suatu tantangan bagi saya untuk lebih giat berusaha lagi

b. Merupakan suatu ancaman bagi saya

c. Biasa-biasa saja, tidak berpengaruh sama sekali

10. Kegagalan teman:

a. Merupakan suatu tantangan bagi saya untuk lebih giat berusaha lagi

b. Merupakan suatu ancaman bagi saya

c. Biasa-biasa saja, tidak berpengaruh sama sekali

11. Siapakah orang yang sering memberi masukan kepada Saudara untuk

menyelesaikan tugas Kerja Praktek secepatnya?

a. Keluarga

d. Dosen

b. Teman seangkatan

e. Lain-lain ...

c. Sahabat

12. Bagaimana masukan orang tersebut mempengaruhi Saudara?

a.

Meningkatkan kinerja saya c. Biasa saja

b.

Menurunkan kinerja saya

13. Sejauh mana kondisi fisik yang sehat mempengaruhi Saudara dalam

menyelesaikan tugas Kerja Praktek

a. Meningkatkan semangat kerja dan kinerja

b. Meningkatkan semangat kerja namun tidak berpengaruh pada kinerja

c. Tidak berpengaruh apapun


(15)

14. Sejauh mana kondisi fisik yang sakit mempengaruhi Saudara dalam

menyelesaikan tugas Kerja Praktek

a. Menghambat semangat kerja dan kinerja

b. Menurunkan semangat kerja namun tidak menurunkan kinerja

c. Tidak berpengaruh apapun

d. Lain-lain ...

15. Suasana hati (mood) saya

a. Mempengaruhi proses penyelesaian tugas Kerja Praktek saya

b. Tidak mempengaruhi proses penyelesaian tugas Kerja Praktek saya


(16)

Petunjuk Pengisian :

Bacalah baik-baik pernyataan – pernyataan di bawah ini, lalu tentukan seberapa

yakin Saudara dapat melaksanakan setiap tugas tersebut dengan memberi tanda

silang (X) pada setiap kolom yang sesuai dengan keyakinan Saudara.

Pilihlah “yakin” jika Saudara yakin dapat melaksanakan tugas tersebut

Pilihlah “cukup yakin” jika Saudara cukup yakin dapat melaksanakan tugas

tersebut

Pilihlah “kurang yakin” jika Saudara kurang yakin dapat melaksanakan tugas

tersebut

Pilihlah “tidak yakin” jika Saudara tidak yakin dapat melaksanakan tugas tersebut

Jika sudah selesai periksalah kembali agar tidak ada yang terlewatkan.


(17)

No.

Pernyataan

Yakin Cukup

Yakin

Kurang

Yakin

Tidak

Yakin

1.

Saya dapat memilih topik dengan menggunakan teknologi

baru yang belum pernah dibuat oleh mahasiswa lain

2.

Saya dapat mencari topik yang cukup sulit karena saya akan

merasa lebih tertantang

3.

Saya akan tetap berusaha mencari topik lain jika topik

ditolak

4.

Walaupun saya merasa cemas topik penelitian saya tidak

disetujui oleh koordinator Kerja Praktek, saya dapat

menemukan topik yang lain

5.

Saya dapat memilih topik dengan menggunakan teknologi

baru yang belum pernah diajarkan selama kuliah

6.

Saya akan mencari topik yang berguna bagi masyarakat umum

7.

Saya akan tetap merevisi topik Kerja Praktek hingga akhirnya

disetujui oleh koordinator Kerja Praktek

8.

Walaupun saya merasa takut karena belum mendapatkan

topik, saya akan tetap berusaha mencari topik sampai diterima

koordinator

9.

Saya dapat memilih instansi yang bergerak dalam bidang

teknologi informasi

10. Saya dapat mencari instansi yang akan menerapkan program

yang telah saya buat

11. Saya akan tetap bertahan dalam mencari instansi walaupun

beberapa instansi yang saya datangi menolak

12. Saya dapat memenuhi permintaan instansi walaupun saya

merasa kesulitan

13. Saya

memilih

untuk

mengikuti

bimbingan daripada mengikuti

ajakan teman untuk bermain pada waktu yang bersamaan


(18)

14. Saya berusaha untuk dapat menjalankan proses bimbingan

secara aktif dengan dosen pembimbing walau dosen sulit

ditemui

15. Saya akan tetap berusaha menghubungi dosen yang

bersangkutan walau dosen pembimbing sulit untuk ditemui

16. Saya dapat mengatasi rasa cemas walau saya sulit menemui

dosen pembimbing

17. Saya dapat langsung memulai proses bimbingan setelah dosen

pembimbing ditentukan

18. Saya berusaha untuk bertanya bila ada yang tidak saya

mengerti saat proses bimbingan berlangsung

19. Saya akan tetap bertahan dalam menghadapi

hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses bimbingan

20. Saya dapat memahami bila saya dan dosen pembimbing tidak

sependapat walau saya merasa kesal

21. Saya memilih untuk langsung memperbaiki program dan

laporan setelah mendapat masukan dari dosen pembimbing

22. Saya dapat mencari kesalahan yang saya buat dalam

pembuatan program

23. Saya akan tetap merevisi program dan laporan walaupun harus

direvisi beberapa kali

24. Saya

merasa

stress bila program dan laporan saya harus

direvisi terus menerus tetapi saya dapat mengatasinya

25. Saya dapat merevisi program setelah mendapat masukan dari

dosen pembimbing

26. Saya dapat berusaha dengan baik untuk memperbaiki program

dan laporan segera setelah mendapat masukan dari dosen

pembimbing


(19)

27. Meskipun sulit menemukan buku referensi, saya akan tetap

mencari referensi seperti dari internet

28. Saya

merasa

kuatir bila program yang dibuat tidak dapat

berfungsi, tapi saya dapat langsung memperbaikinya

29. Saya

dapat

menentukan target nilai sidang yang

memuaskan

30. Saya

dapat

menjalankan sidang dengan baik karena saya telah

berusaha dalam melakukan Kerja Praktek

31. Saya tetap dapat melakukan presentasi dengan tenang saat

sidang walaupun saya merasa tegang

32. Ketika saya gagal dalam mencapai target nilai, saya merasa

stress tetapi saya dapat mengatasinya

33. Saya

dapat

mempersiapkan

bahan-bahan yang diperlukan

dengan lengkap untuk menghadapi sidang

34. Saya dapat berusaha untuk mengerjakan dengan baik apa yang

diminta oleh dosen penguji

35. Bila saya gagal dalam sidang, saya akan tetap berusaha

mengatasi rasa takut untuk menghadapi sidang kembali

36. Saya merasa cemas dalam menjalani sidang tetapi saya dapat

mengatasinya

37. Saya dapat langsung memperbaiki program dan laporan segera

setelah sidang selesai

38. Saya dapat berusaha mencari referensi di internet untuk

memperbaiki program dan laporan berdasarkan masukan saat

sidang

39. Saya

akan

memperbaiki

program dan laporan sesuai keinginan

dosen penguji walau saya sering melakukan kesalahan

40. Walau saya merasa kesal karena tidak dapat membuat program

sesuai permintaan dosen penguji, saya dapat mengatasinya


(20)

41. Saya dapat memperbaiki program dan laporan berdasarkan

masukan dari dosen penguji walaupun sulit

42. Saya dapat merevisi program dan laporan setelah sidang

secepatnya dan mengumpulkan revisi sesuai waktu yang telah

ditentukan

43. Bila saya tidak mengerti apa yang diminta dosen penguji, saya

akan bertanya langsung pada dosen penguji

44. Walau saya merasa kesal karena banyak fitur yang harus

diperbaiki dan ditambah saya dapat mengatasinya


(21)

Lampiran 3

Skor untuk kuesioner self-efficacy


(22)

No/Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 2 4 4 3 2 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4

3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 2 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3

5 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

6 2 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3

7 3 3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

8 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 3

9 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3

10 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2

11 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4

12 2 3 4 3 2 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3

13 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

14 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 3 4

15 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3

16 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 4

17 1 2 3 3 1 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3

18 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2

19 2 1 3 3 2 4 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 4 4 4 3 4

20 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2

21 3 2 4 3 3 2 4 4 2 3 3 4 1 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4

22 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2

23 2 2 3 3 1 1 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2

24 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3

25 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3

26 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 1 2 2

27 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2

28 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4

29 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 3 2

30 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4


(23)

32 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4

33 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3

34 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3

35 3 2 4 2 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3

36 2 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4

37 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

38 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4

39 1 2 4 3 1 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3

40 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4

41 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3

42 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3

43 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 3

44 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2

45 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 1

46 1 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

47 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2

48 2 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2

49 2 1 3 2 2 2 4 3 1 1 1 2 4 4 2 3 4 4 2 1 3 1 2 2


(24)

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Total Skor Kategori

4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 157 Tinggi

4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 151 Tinggi

3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 141 Tinggi

3 4 4 4 3 4 3 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 153 Tinggi

3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 130 Tinggi

4 4 3 3 1 3 3 1 3 4 1 3 4 4 4 2 3 3 4 3 126 Tinggi

4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 163 Tinggi

3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 138 Tinggi

3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 150 Tinggi

2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 130 Tinggi

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 131 Tinggi

2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 140 Tinggi

3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 154 Tinggi

2 3 4 4 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2 138 Tinggi

3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 123 Tinggi

1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1 4 1 125 Tinggi

3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 114 Tinggi

2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 149 Tinggi

4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 133 Tinggi

4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 152 Tinggi

4 3 2 4 3 4 1 2 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 4 2 132 Tinggi

3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 119 Tinggi

3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 113 Tinggi

2 3 2 2 2 3 3 4 2 1 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 111 Tinggi

4 3 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 133 Tinggi

2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 114 Tinggi

3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 115 Tinggi

4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 3 4 133 Tinggi

3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 152 Tinggi

4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 144 Tinggi


(25)

4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 164 Tinggi

3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 142 Tinggi

3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 121 Tinggi

3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 123 Tinggi

2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 121 Tinggi

4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 151 Tinggi

3 3 2 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 141 Tinggi

4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 139 Tinggi

3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 126 Tinggi

4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 142 Tinggi

3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 2 3 3 2 129 Tinggi

3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 125 Tinggi

3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 131 Tinggi

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61 Rendah

2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 84 Rendah

2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 110 Rendah

2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 109 Rendah

3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 3 1 2 3 2 1 100 Rendah


(26)

Lampiran 4

Tabulasi Silang


(27)

CROSSTABS

Tabel 1 Tabulasi silang antara alasan tidak selesai dalam satu semester dengan derajat

self-efficacy

Alasan tidak selesai

dalam 1 semester

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Kurangnya

pengetahuan

2

66.7%

-

Masalah dengan dosen

(bimbingan dan

sidang)

1

33.3%

9

56.2%

Masalah dengan

fakultas (peraturan)

- 2

12.5%

Tidak bisa membagi

waktu

- 5

31.3%

Total 3

100%

16

100%


(28)

Tabel 2 Tabulasi silang antara keberhasilan akademik yang telah diperoleh dengan

derajat self-efficacy

Keberhasilan akademik

yang telah diperoleh

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Lulus semua mata

kuliah

1

16.7%

2

4.5%

Mendapat IPK dan nilai

yang baik

-

15

34.1%

Mengerti programming

-

8

18.2%

Mengerjakan latihan

-

1

2.3%

Tidak ada

5

83.3%

18

40.9%

Total 6

100%

44

100%


(29)

Tabel 3 Tabulasi silang antara hasil kemajuan membuat laporan Kerja Praktek dengan

derajat self-efficacy

Hasil kemajuan

membuat laporan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Bab I

2

33.3%

11

25%

Bab II

4

66.7%

6

13.6%

Bab III

-

22

50%

Bab IV

-

3

6.8%

Bab VI

-

2

4.6%

Total 6

100%

44

100%


(30)

Tabel 4 Tabulasi silang antara hasil kemajuan membuat aplikasi Kerja Praktek

dengan derajat self-efficacy

Hasil kemajuan

membuat aplikasi

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

0 – 25%

4

66.6%

12

27.3%

26 – 50%

1

16.7%

12

27.3%

51 – 75%

1

16.7%

10

22.7%

76 – 100%

-

10

22.7%

Total 6

100%

44

100%


(31)

Tabel 5 Tabulasi silang antara hambatan/kegagalan yang dialami dengan derajat

self-efficacy

Hambatan yang dialami

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Sulit membagi waktu

-

4

9.1%

Malas

1

16.7%

4

9.1%

Kurangnya

pengetahuan/bahan

4

66.6%

17

38.7%

Kurangnya waktu

-

6

13.6%

Proses bimbingan

-

7

15.9%

Peraturan dan format

laporan yang berubah-ubah

1

16.7%

6

13.6%

Total 6

100%

44

100%


(32)

Tabel 6 Tabulasi silang antara frekuensi hambatan dengan derajat self-efficacy

Frekuensi hambatan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Sering sekali

3

50%

12

27.3%

Sering

3

50%

27

61.4%

Jarang -

5

11.3%

Total 6

100%

44

100%

Tabel 7 Tabulasi silang antara cara yang dipilih mahasiswa untuk mengatasi

hambatan/kegagalan dengan derajat self-efficacy

Cara mengatasi hambatan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Meminta dukungan teman

2

33.3%

8

18.2%

Mencoba memotivasi diri

1

16.7%

23

52.3%

Menghindari hambatan

-

5

11.4%

Belum tahu cara mengatasi

2

33.3%

2

4.5%

Mencari solusi

1

16.7%

6

13.6%

Total 6

100%

44

100%


(33)

Tabel 8 Tabulasi silang antara persepsi yang dialami mahasiswa mengenai seberapa

sering mereka berhasil mengatasi hambatan/kegagalan dengan derajat self-efficacy

Seberapa sering dapat

mengatasi hambatan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Sering sekali teratasi

-

2

4.5%

Sering teratasi

3

50%

24

54.6%

Jarang teratasi

2

33.3%

18

40.9%

Jarang sekali teratasi

1

16.7%

-

Total 6

100%

44

100%

Tabel 9 Tabulasi silang antara penghayatan mahasiswa ketika menghadapi

hambatan/kegagalan dengan derajat self-efficacy

Penghayatan dalam

menghadapi hambatan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Stress

5

33.3%

19

43.2%

Merasa tertantang

-

12

27.3%

Biasa saja

1

16.7%

13

29.5%

Total 6

100%

44

100%


(34)

Tabel 10 Tabulasi silang antara penghayatan mahasiswa terhadap keberhasilan dalam

pendidikan dengan derajat self-efficacy

Penghayatan mahasiswa

terhadap keberhasilan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Sudah merasa berhasil

1

16.67%

12

27.3%

Belum merasa berhasil

5

83.3%

32

72.7%

Total 6

100%

44

100%

Tabel 11 Tabulasi silang antara tokoh panutan mahasiswa dalam menyusun skripsi

dengan derajat self-efficacy

Tokoh Panutan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Punya

2

33.3%

26

59.1%

Tidak punya

4

66.7%

18

40.9%

Total 6

100%

44

100%


(35)

Tabel 12 Tabulasi silang antara persepsi mahasiswa mengenai keberhasilan teman

dengan derajat self-efficacy

Persepsi mengenai

keberhasilan teman

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Merupakan tantangan

3

50%

29

65.9%

Tidak berpengaruh

3

50%

15

34.1%

Total 6

100%

44

100%

Tabel 13 Tabulasi silang antara persepsi mahasiswa mengenai kegagalan teman

dengan derajat self-efficacy

Persepsi mengenai kegagalan

teman

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Mempengaruhi lebih giat

3

50%

16

36.4%

Merupakan ancaman

1

16.7%

6

13.6%

Tidak berpengaruh

2

33.3%

22

50%

Total 6

100%

44

100%


(36)

Tabel 14 Tabulasi silang antara figur yang sering memberi masukan pada mahasiswa

untuk mengerjakan tugas Kerja Praktek dengan derajat self-efficacy

Figur yang memberi

masukan

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Dosen

1

16.7%

8

18.2%

Keluarga dan teman

5

83.3%

36

81.8%

Total 6

100%

44

100%

Tabel 15 Tabulasi silang antara persepsi mengenai bagaimana masukan orang lain

mempengaruhi mahasiswa dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek dengan derajat

self-efficacy

Pengaruh masukan Derajat

Self-efficacy

Rendah Tinggi

Meningkatkan semangat

2

33.3%

34

77.3%

Menurunkan kinerja

-

2

4.5%

Biasa saja

4

66.7%

8

18.2%

Total 6

100%

44

100%


(37)

Tabel 16 Tabulasi silang antara pengaruh kondisi fisik yang sehat dengan derajat

self-efficacy

Pengaruh kondisi sehat Derajat

Self-efficacy

Rendah Tinggi

Meningkatkan semangat dan

kinerja

2

33.3%

30

68.2%

Meningkatkan semangat namun

tidak pengaruhi kinerja

2

33.3%

5

11.4%

Tidak berpengaruh

2

33.4%

9

20.4%

Total 6

100%

44

100%

Tabel 17 Tabulasi silang antara pengaruh kondisi fisik yang sakit dengan

derajat self-efficacy

Pengaruh kondisi sakit Derajat

Self-efficacy

Rendah Tinggi

Menghambat semangat dan kinerja

5

83.3%

28

63.6%

Menurunkan semangat namun

tidak menurunkan kinerja

-

8

18.2%

Tidak berpengaruh

1

16.7%

8

18.2%

Total 6

100%

44

100%


(38)

Tabel 18 Tabulasi silang antara suasana hati dengan derajat self-efficacy

Suasana hati

Derajat Self-efficacy

Rendah Tinggi

Mempengaruhi

6

100%

39

88.6%

Tidak mempengaruhi

-

5

11.4%

Total 6

100%

44

100%


(39)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada jaman sekarang ini, semakin banyak individu yang menempuh pendidikan lebih lanjut ke perguruan tinggi (www.freelists.org). Perguruan tinggi (PT) adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU). Pendidikan di PT memiliki perbedaan-perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan pendidikan di tingkat SMU. Di PT, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih spesifik sesuai dengan bidang kajiannya. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan memiliki keilmuan yang siap digunakan di lapangan kerja sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuninya mereka akan memperoleh gelar sarjana sesuai dengan jurusan yang mereka ambil. (Dra. Paryati Sudarman, 2004).

Di jenjang perguruan tinggi, terdapat beragam jurusan yang dapat diambil sesuai dengan minat mahasiswa, seperti jurusan Psikologi, Kedokteran, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Manajemen, Akuntansi, Teknik Elektro, Teknik Industri. Salah satu jurusan yang ada pada saat ini yang menarik minat masyarakat adalah jurusan Teknik Informatika, hal ini disebabkan karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat pesat. Kecanggihan dunia informasi tersebut membuat seseorang tertarik untuk mempelajarinya. Hal ini


(40)

2

terlihat dari adanya peningkatan mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa baru Jurusan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Informatika di Universitas “X”. Pada tahun 2003 yang terdaftar sebagai mahasiswa baru sebanyak 190 mahasiswa, dan terus meningkat pada tiap tahunnya, tahun 2004 sebanyak 214 mahasiswa, tahun 2005 sebanyak 218 mahasiswa, dan pada tahun 2006 sebanyak 236 mahasiswa (Tata Usaha Fakultas Teknologi Informasi). Jurusan Teknik Informatika ini memiliki tujuan menyediakan lulusan yang kompeten yang mampu mengelola dan mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dari tahap perancangan sampai implementasi, dan juga mempersiapkan lulusan yang mampu merancang dan mengoperasikan suatu aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mampu menganalisis masalah-masalah di dalam pelaksanaannya.

Di dalam jurusan Teknik Informatika, mahasiswa memiliki batasan dalam hal waktu tempuh studinya, yaitu berkisar antara delapan semester hingga 14 semester. Mahasiswa jurusan Teknik Informatika akan dinyatakan lulus dan menjadi sarjana setelah menempuh sidang dengan mempertanggungjawabkan Tugas Akhir. Bagi mahasiswa jurusan Teknik Informatika, sebelum membuat Tugas Akhir, mereka wajib menempuh mata kuliah Kerja Praktek terlebih dahulu. Mata kuliah Kerja Praktek ini dapat diambil pada semester VI. Kerja Praktek di Jurusan S1 Teknik Informatika memiliki tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja dengan mengajak mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah didapat selama kuliah (Buku Panduan 2005/2006 Jurusan Teknik Informatika).


(41)

3

Mahasiswa akan dibekali pengetahuan untuk pembuatan laporan dan program komputer, dan di akhir semester harus membuat laporan dan mempresentasikan hasil dari Kerja Praktek. Berdasarkan hasil wawancara dengan lima mahasiswa jurusan Teknik Informatika, mereka mengatakan bahwa mereka wajib untuk membuat produk berupa aplikasi atau program yang berguna untuk mempermudah segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari seperti program jual beli pada toko, program peminjaman pada rental, daftar absensi elektronik. Sasaran Kerja Praktek ini adalah membangkitkan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam dunia bisnis, industri atau pendidikan dan mengidentifikasi alternatif solusi yang ada. Jangka waktu penyelesaian tugas Kerja Praktek dan sidang selama satu semester, bila dalam satu semester mahasiswa masih belum dapat menyelesaikan tugas Kerja Praktek, maka mahasiswa diwajibkan untuk mengontrak kembali mata kuliah Kerja Praktek. Bila mereka gagal dalam sidang, mereka diharuskan untuk menggantinya dengan topik yang baru. Bila mahasiswa belum selesai dan tidak maju sidang, mahasiswa masih dapat memperpanjang topik yang sama. Mahasiswa yang menempuh Kerja Praktek dan judulnya telah disetujui oleh koordinator Kerja Praktek diharuskan bertemu dengan dosen pembimbing minimal dua minggu sekali. Jika tidak bertemu dengan dosen pembimbing, maka mahasiswa diberi nilai E (Buku Panduan 2006/2007Jurusan Teknik Informatika).

Berdasarkan sumber data dari Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek pada tahun 2005/2006 tercatat sebanyak 105 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa angkatan


(42)

4

2003 sejumlah 86 mahasiswa, dan angkatan 2004 sejumlah 19 mahasiswa. Namun dari keseluruhan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek yang berhasil menyelesaikan tugas Kerja Praktek dan lulus sidang hanya 52 mahasiswa, dengan rincian mahasiswa angkatan 2003 sejumlah 41 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama satu semester dan dua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama dua semester dan angkatan 2004 sejumlah sembilan mahasiswa yang terdiri dari lima mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama satu semester dan empat mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama dua semester.

Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek pada semester ganjil tahun 2006/2007 saat ini tercatat sebanyak 71 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2003 sejumlah 54 mahasiswa, angkatan 2004 sejumlah 12 mahasiswa, dan angkatan 2005 sejumlah lima mahasiswa. Adapun mahasiswa angkatan 2003 dan 2004 yang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di tahun ini dibagi lagi menjadi mahasiswa yang baru pertama kali, kedua kali dan mahasiswa yang ketiga kalinya mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

Mahasiswa angkatan 2003 yang baru pertama kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak 12 mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2003 yang kedua kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak 37 mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2003 yang ketiga kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak lima mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2004 yang baru pertama kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak empat mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2004 yang kedua kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek sebanyak tujuh mahasiswa.


(43)

5

Mahasiswa angkatan 2004 yang ketiga kali mengambil mata kuliah Kerja Praktek satu mahasiswa. (Koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika).

Berdasarkan hasil wawancara dengan lima mahasiswa Jurusan Teknik Informatika angkatan 2003 dan 2004, mereka mengatakan bahwa dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek, mahasiswa dituntut untuk dapat membuat tugas Kerja Praktek yang kreatif, inovatif dan memiliki nilai guna yang tinggi di masyarakat. Mereka juga mengatakan bahwa untuk berhasil dalam menyelesaikan tugas Kerja Praktek dan lulus sidang dengan baik sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, mereka seringkali menjumpai hambatan-hambatan, baik yang bersumber dari dalam diri mahasiswa maupun dari luar diri mahasiswa.

Hambatan yang bersumber dari luar diri mahasiswa saat mengerjakan Kerja Praktek adalah peraturan yang berubah-ubah seperti dosen pembimbing yang dipilih oleh Kelompok Berbasis Kompetensi sehingga terkadang dosen yang dipilih tidak sesuai dengan topik yang dipilih mahasiswa, jadwal bimbingan harus bertemu dengan dosen pembimbing minimal dua minggu sekali padahal tingkat kesibukan dosen tinggi sehingga proses bimbingan tertunda dan mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat bimbingan, terbatasnya waktu pengerjaan tugas Kerja Praktek yang harus selesai dalam satu semester. Selain itu mahasiswa merasa kesulitan dalam penguasaan materi karena kurang mengerti bahkan tidak diajarkan oleh dosen tentang materi yang dibutuhkan dalam pembuatan program, teman yang kurang mendukung dalam hal memberikan dorongan dan mengajarkan materi dan sulitnya mencari instansi untuk Kerja Praktek. Hambatan yang bersumber dari dalam diri mahasiswa adalah mereka sulit menentukan topik,


(44)

6

rasa malas, terlalu santai, keengganan mahasiswa untuk mengerahkan daya juang sehingga melakukan penundaan-penundaan, merasa sulit dalam pembuatan program dan format laporan yang berbeda, dan mahasiswa merasa tidak cocok dengan dosen pembimbing.

Cara mahasiswa menyelesaikan berbagai hambatan tergantung pada diri mahasiswa dan juga lingkungan sekitarnya. Bagi mahasiswa yang memandang hambatan sebagai tantangan yang harus diatasi, mereka akan lebih giat dalam menjalani proses pembuatan Kerja Praktek secara optimal dengan tidak putus asa dalam mengerjakan Kerja Praktek, tidak malas bimbingan, dengan begitu diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan Kerja Praktek dalam waktu satu semester. Mahasiswa yang tidak berhasil mengubah hambatan menjadi tantangan, merasa sulit dalam menjalani proses pembuatan Kerja Praktek secara optimal. Untuk dapat melalui hambatan-hambatan yang ada dalam proses pembuatan Kerja Praktek, maka faktor internal yang berperan dan perlu dimiliki mahasiswa Teknik Informatika adalah keyakinan diri bahwa ia mampu menjalani proses pembuatan Kerja Praktek. Dengan keyakinan diri tersebut, mahasiswa akan lebih giat dalam menjalani proses pembuatan Kerja Praktek secara optimal. Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi di masa yang akan datang disebut dengan self-efficacy (Bandura, 2002).

Bila mahasiswa memiliki self-efficacy yang tinggi dalam menyelesaikan suatu tugas, akan mempengaruhi pilihan yang dibuat oleh mahasiswa, ia akan memilih untuk menyelesaikan tugas dengan tingkat kesulitan relatif tinggi. Self-efficacy


(45)

7

yang tinggi juga dapat mempengaruhi usaha yang dikeluarkannya, mereka berusaha optimal untuk mencari referensi mengenai kode program, membaca materi mengenai kode program, membuat program berdasarkan referensi dan materi yang sudah didapat, meminta bantuan teman bila tidak mengerti, dan menjalani proses bimbingan secara teratur. Selain itu, self-efficacy yang tinggi juga dapat mempengaruhi daya tahan individu saat menghadapi rintangan-rintangan seperti tidak mudah menyerah, memperbaiki hasil feedback sesegera mungkin dan mempengaruhi penghayatan perasaannya yaitu dengan menganggap tugas Kerja Praktek adalah suatu tantangan yang harus dijalani, bukan dianggap sebagai ancaman atau sesuatu yang harus dihindari.

Pada kenyataannya, banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas Kerja Praktek dan gagal maju sidang padahal mereka dapat meningkatkan dan mempertahankan usaha mereka pada waktu menghadapi kegagalan dalam menjalani pembuatan tugas Kerja Praktek. Menurut Bandura (2002), usaha yang penuh keyakinan akan mengurangi stress dan menurunkan kerentanan terhadap depresi.

Berdasarkan hasil survey pada 10 mahasiswa, terdapat empat mahasiswa yang merasa tidak yakin terhadap kemampuan dirinya dalam mengerjakan Kerja Praktek. Mereka terdiri dari dua mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama tiga semester, satu mahasiswa mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama dua semester dan seorang mahasiswa yang baru mengambil mata kuliah Kerja Praktek. Mereka mengatakan bahwa setelah mengontrak mata kuliah Kerja Praktek, mereka harus dapat menentukan topik terlebih dahulu baru


(46)

8

kemudian ditentukan dosen pembimbingnya. Sejalan dengan itu, mereka menemui berbagai hambatan. Hambatan yang dialami mereka adalah tidak memahami kode program, kesulitan dalam membuat analisis program, kesulitan dalam mendesain program serta pembuatan laporan dengan format Software Requirement System (SRS) sehingga program dan laporan harus terus diperbaiki, merasa tidak cocok dengan dosen pembimbing, sulit menemui dosen pembimbing, komunikasi yang kurang lancar dengan dosen pembimbing. Pada awalnya mereka berusaha untuk mengatasi hambatan, dengan meminta bantuan dari dosen atau teman, memperbaiki program yang telah dikoreksi, dan mencari buku sumber dari perpustakaan atau browsing internet, tetapi setelah beberapa kali gagal dan terus menerus program yang dibuatnya tidak dapat berjalan dengan baik, mereka menjadi enggan untuk mengerjakan tugas Kerja Praktek. Mahasiswa juga menjadi stress karena banyaknya kegagalan yang dialami. Berdasarkan kemajuan yang telah diperoleh, mereka sudah mengerjakan laporan Kerja Praktek bab I dan bab II. Dalam pengerjaan program, mereka sudah membuat aplikasi yang berkisar 2% sampai 30%. Mereka juga lebih banyak melakukan hal-hal lain yang dianggapnya lebih menyenangkan seperti bermain dengan teman-teman untuk mengurangi stress mereka.

Selain itu terdapat enam mahasiswa yang merasa yakin pada kemampuan dirinya dalam mengerjakan Kerja Praktek, ada lima mahasiswa sudah mengambil mata kuliah Kerja Praktek selama dua semester dan seorang mahasiswa yang baru mengambil mata kuliah Kerja Praktek. Mereka mengatakan bahwa dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek mereka mencari bantuan dari teman untuk dapat


(47)

9

saling berbagi ilmu. Teman yang dipilih untuk share masalah Kerja Prakteknya ialah teman yang topik penelitiannya kurang lebih berkaitan dengan apa yang sedang dibuat atau yang mengerti, belajar dari buku, banyak bertanya pada dosen pembimbing khususnya ataupun pada dosen lain yang menurutnya kompeten di bidangnya, browsing internet, rutin dalam melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, dan mencari bahan yang dibutuhkan. Mereka juga menemukan kendala dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek, masalah yang pada umumnya dialami adalah kesulitan menemui dosen pembimbing, kurangnya pengetahuan mengenai masalah yang ingin diteliti, kesulitan dalam membuat analisis program, kesulitan dalam mendesain program serta pembuatan laporan dengan format SRS. Namun hambatan-hambatan tersebut tidak membuat mereka menjadi patah semangat tetapi mereka menjadi merasa tertantang dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek walaupun ada juga yang merasa stress dalam menghadapi hambatan-hambatan tersebut, tetapi mereka tetap berusaha untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mereka alami. Berdasarkan kemajuan yang telah diperoleh, mereka sudah mengerjakan laporan Kerja Praktek bab I sampai bab V, namun ada seorang mahasiswa yang belum mengerjakan laporan Kerja Praktek. Dalam pengerjaan program, mereka sudah membuat aplikasi yang berkisar 50% sampai 90%.

Berdasarkan data-data dan survey awal yang telah dilakukan pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika, peneliti menemukan adanya variasi derajat keyakinan mahasiswa akan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan tugas Kerja Praktek. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan survey tentang self-efficacy pada


(48)

10

mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana gambaran derajat self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai

self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil

mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai derajat

self-efficacy yang dipengaruhi oleh sumber-sumber self-efficacy pada mahasiswa

Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung.


(49)

11

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoritis

− Sebagai masukan bagi ilmu Psikologi khususnya Psikologi Pendidikan mengenai self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

− Sebagai bahan masukan bagi mereka yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

1.4.2. Kegunaan Praktis

− Sebagai sumbangan informasi bagi para dosen pembimbing mengenai gambaran derajat self-efficacy mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek agar dosen lebih mendukung mahasiswa bimbingannya dengan memperhatikan self-efficacy mahasiswa.

− Sebagai sumbangan informasi kepada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika di Universitas “X” Bandung mengenai self-efficacy yang dapat digunakan sebagai masukan agar dapat mengatasi hambatan dalam proses pembuatan tugas Kerja Praktek dengan memperhatikan self-efficacy mahasiswa.


(50)

12

1.5. Kerangka Pemikiran

Mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek termasuk dalam masa dewasa awal. Masa dewasa awal merupakan suatu periode dalam kehidupan manusia, dengan kisaran usia antara 20 tahun hingga 35 tahun (Santrock, 2002). Dari sekian banyak tugas perkembangan yang ada pada masa dewasa awal, salah satunya adalah belajar menuntut ilmu untuk bekal mendapatkan pekerjaan. Untuk mendapatkan pekerjaan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, salah satunya adalah menempuh pendidikan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut. Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat dilihat melalui nilai yang memuaskan dalam prestasi akademik, lulus sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan serta memiliki kreativitas di bidang teknologi informasi agar mampu menciptakan inovasi baru yang bernilai guna tinggi.

Bagi mahasiswa jurusan Teknik Informatika untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan tersebut, mereka diwajibkan mengambil mata kuliah Kerja Praktek. Dalam melakukan Kerja Praktek mereka seringkali mengalami berbagai macam hambatan dan hambatan-hambatan ini harus dilalui agar mahasiswa dapat menyelesaikan tugas Kerja Praktek.

Keberhasilan seseorang untuk dapat menyelesaikan tugas Kerja Praktek ditentukan oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas Kerja Praktek adalah self-efficacy. Self-efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap


(51)

13

kemampuannya dalam mengatur dan melaksanakan sumber-sumber dari tindakan yang dibutuhkan untuk mengatur situasi-situasi di masa yang akan datang (Bandura, 2002). Self-efficacy dapat mempengaruhi academic performance, dalam hal ini dapat mempengaruhi mahasiswa dalam membuat Kerja Praktek secara optimal sehingga mahasiswa menjadi tidak malas, rajin bimbingan. Keyakinan mahasiswa mengenai kemampuan mereka dalam menguasai aktivitas akademis akan mempengaruhi aspirasi mereka, tingkat ketertarikan terhadap bidang-bidang akademis dan performance akademis mereka. Hal ini disebabkan karena

self-efficacy mempengaruhi keyakinan mahasiswa dalam menentukan pilihan yang

dibuatnya, keyakinannya dalam mengerahkan dan mengarahkan energi dalam mencapai goal tersebut yang dapat dilihat melalui berapa banyak usaha yang mereka keluarkan, keyakinan mahasiswa untuk dapat bertahan pada saat menghadapi rintangan atau kegagalan dan keyakinan penghayatan perasaan mahasiswa.

Self-efficacy dibentuk oleh empat sumber utama. Keempat sumber tersebut

adalah mastery experience, vicarious experience, social/verbal persuasion, dan

physiological and affective states. Dalam mastery experience, terdapat

pengalaman bahwa mahasiswa yang mengambil Kerja Praktek mampu menguasai keterampilan tertentu. Mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang memiliki pengalaman dan menghayati bahwa mereka pernah berhasil meraih nilai yang baik dalam pelajarannya, dapat memahami pelajaran yang dipelajarinya dapat meningkatkan self-efficacy mahasiswa. Akan tetapi ada beberapa mahasiswa yang menghayati bahwa ia biasanya mendapat nilai yang kurang baik dan seringkali


(52)

14

mengulang pelajaran, tidak memahami materi pelajaran dan apabila mahasiswa tersebut menilai bahwa ia gagal maka hal ini dapat menurunkan self-efficacy mahasiswa. Apabila mahasiswa menghayati bahwa ia memiliki keterampilan untuk mencapai keberhasilan maka ia akan mampu bertahan dalam menghadapi rintangan dan cepat pulih ketika mengalami kegagalan.

Sumber yang kedua adalah vicarious experiences, yaitu seseorang yang melakukan pengamatan terhadap orang lain dan menemukan beberapa persamaan antara dirinya dengan model yang diamati, cenderung untuk meniru model tersebut. Mahasiswa yang mengamati senior atau temannya yang serupa dengan dirinya dan mengalami hambatan yang sama dan sudah berhasil mengatasinya melalui usaha yang terus menerus dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswa bahwa ia juga dapat memiliki kemampuan untuk menguasai aktivitas yang kurang lebih sama untuk mencapai keberhasilan. Berbeda apabila mahasiswa melihat senior yang mirip dengannya sudah berusaha keras tapi setelah sekian lama belum juga berhasil. Jika mahasiswa mengamati kegagalan senior atau temannya tersebut meskipun senior atau temannya tersebut sudah berusaha dengan kuat, maka akan menurunkan self-efficacy dan menurunkan usaha mereka.

Sumber ketiga adalah social/verbal persuasion yaitu usaha untuk menguatkan keyakinan seseorang bahwa mereka memiliki hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat berhasil. Mahasiswa yang dipersuasi oleh orang-orang yang signifikan baginya seperti orang tua, dosen atau teman-temannya bahwa mereka mampu untuk memahami dan mempelajari materi pelajaran yang ada, mereka mampu untuk dapat lulus secepatnya, mereka mampu untuk mengatasi hambatan yang


(53)

15

ada, maka mereka cenderung akan menggerakkan usaha yang lebih besar dan mempertahankannya. Tidak demikian jika mahasiswa diberi masukan oleh teman-temannya bahwa mereka tidak mampu mengatasi hambatan yang ada dan tidak dapat lulus secepatnya. Mahasiswa tersebut cenderung menghindari aktivitas-aktivitas yang menantang dan menyerah bila menghadapi kesulitan.

Sumber yang terakhir, yaitu physiological and affective states dimana seseorang bergantung pada keadaan fisik dan emosional saat menilai kemampuan diri sendiri. Mereka menginterpretasikan reaksi stress dan ketegangan mereka sebagai tanda-tanda kerentanan terhadap hasil kerja yang tidak memuaskan. Suasana hati juga mempengaruhi penilaian seseorang terhadap personal efficacy nya. Mahasiswa yang suasana hatinya sedang baik dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah, dapat meningkatkan self-efficacy mahasiswa. Berbeda apabila mahasiswa yang sedang mengalami suasana hati tidak enak dalam mengerjakan tugas-tugas kuliahnya, hal tersebut dapat menurunkan self-efficacy mahasiswa. Keempat sumber utama tersebut merupakan sumber informasi bagi mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek yang kemudian akan diolah melalui penilaian kognitif, maka self-efficacy setiap mahasiswa akan berbeda-beda karena tergantung dari bagaimana seorang mahasiswa menginterpretasikan sumber-sumber informasi yang ia peroleh. Pengalaman yang telah diproses tersebut akan menentukan derajat tinggi rendahnya self-efficacy mahasiswa. Derajat tinggi rendahnya self-efficacy terlihat dari keyakinan mahasiswa dalam menentukan pilihan yang dibuat oleh mahasiswa, keyakinan mahasiswa dalam mengeluarkan usaha semaksimal mungkin, yakin bahwa mahasiswa dapat


(54)

16

bertahan saat dihadapkan pada rintangan-rintangan, dan yakin akan penghayatan perasaannya.

Mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy tinggi memiliki keyakinan yang tinggi dalam menentukan pilihan yang dibuat, misalnya mahasiswa akan memilih topik penelitian yang sebelumnya belum pernah dibuat dan yang bernilai guna tinggi bagi masyarakat umum atau instansi yang terkait, memilih dosen yang berkompeten dalam bidangnya. Mahasiswa memiliki keyakinan untuk dapat berusaha semaksimal mungkin, misalnya mahasiswa akan menanyakan materi yang tidak dimengerti pada teman, bertanya pada dosen, tidak menyerah meskipun aplikasi yang mereka buat tidak berfungsi, dan tetap berusaha untuk memperbaikinya.

Mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy tinggi juga yakin dapat bertahan ketika menghadapi hambatan-hambatan atau kegagalan dalam membuat Kerja Praktek. Mereka akan tetap berusaha untuk menghubungi dosen pembimbing bila dosen pembimbing sulit ditemui, tetap berusaha mencari topik lain jika ditolak. Mereka yakin dalam mengatasi penghayatan perasaannya, dalam tingkah lakunya, mahasiswa yang merasa cemas karena sulit menemui dosen pembimbing akan berusaha untuk mengatasinya, walaupun mahasiswa merasa cemas dalam menghadapi sidang namun mahasiswa berusaha untuk dapat mengatasinya.

Mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy rendah, mereka memiliki keyakinan yang rendah dalam menentukan pilihan yang dibuat. Dalam tingkah lakunya, mahasiswa akan memilih topik yang menyerupai topik teman-temannya


(55)

17

maupun seniornya, kurang memiliki keinginan untuk menciptakan ide-ide yang kreatif, tidak dapat menentukan target nilai yang ingin dicapai. Mahasiswa yang memiliki derajat self-efficacy rendah juga memiliki keyakinan yang rendah untuk dapat berusaha semaksimal mungkin. Dalam tingkah lakunya, ketika mahasiswa tidak memahami materi, ia tidak berusaha untuk menanyakan materi yang tidak dipahami pada teman, tidak bertanya pada dosen, dan menyerah jika aplikasi yang mereka buat tidak berfungsi.

Mahasiswa juga tidak memiliki keyakinan yang tinggi untuk dapat bertahan ketika menghadapi hambatan-hambatan atau kegagalan dalam membuat Kerja Praktek. Dalam tingkah lakunya, mereka tidak akan berusaha untuk menghubungi dosen pembimbing bila dosen pembimbing sulit ditemui, mereka merasa malas dalam mencari topik lain jika ditolak. Mereka tidak yakin dalam mengatasi penghayatan perasaannya, dalam tingkah lakunya, jika mahasiswa berhadapan dengan dosen yang belum dikenal, mereka tidak dapat mengendalikan kecemasannya, jika topik penelitian yang diajukan mahasiswa ditolak, mereka akan merasa stress, jika aplikasi program yang telah dibuat tidak berfungsi, mereka akan merasa stress dan menyerah.

Berdasarkan paparan diatas maka dapat dilihat bahwa dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek, empat macam sumber akan menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek yang kemudian akan diolah melalui penilaian kognitif untuk membentuk self-efficacy. Oleh karena itu, self-efficacy setiap mahasiswa akan berbeda-beda karena tergantung dari bagaimana mahasiswa menginterpretasikan sumber-sumber informasi yang ia


(56)

18

peroleh. Self-efficacy akan menentukan seberapa besar keyakinan mahasiswa dalam menentukan pilihan yang dibuat, seberapa besar keyakinan mahasiswa untuk dapat berusaha semaksimal mungkin, seberapa besar keyakinan mahasiswa untuk dapat bertahan ketika menghadapi hambatan-hambatan atau kegagalan, seberapa besar keyakinan mahasiswa dalam mengatasi stress dan kecemasan ketika menghadapi kegagalan atau ancaman. Skema kerangka pemikiran adalah sebagai berikut :


(57)

19

1.6. Asumsi Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi bahwa : 1. Mastery experience, vicarious experience, social/verbal persuasion, dan

physiological and affective states merupakan sumber informasi untuk

membentuk self-efficacy bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang menyelesaikan tugas Kerja Praktek. Sumber-sumber yang ada dihayati oleh setiap mahasiswa sehingga menyebabkan self-efficacy tiap mahasiswa bervariasi.

2. Derajat self-efficacy tinggi apabila mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yakin dapat memilih goal yang menarik dan menantang baginya, yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, yakin dapat bertahan meskipun mengalami hambatan dan yakin dapat mengatasi perasaannya ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.

3. Derajat self-efficacy rendah apabila mahasiswa Jurusan Teknik Informatika tidak yakin dapat memilih goal yang menantang, tidak yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, tidak yakin dapat bertahan ketika mengalami hambatan dan tidak yakin dapat mengatasi perasaannya ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.


(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Mayoritas mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung mempunyai derajat

self-efficacy tinggi.

2. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan derajat self-efficacy tinggi memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan diri sendiri dalam memilih goal yang menantang, yakin untuk dapat berusaha semaksimal mungkin, yakin dapat bertahan ketika mengalami hambatan dan yakin dapat mengatasi perasaan ketika menghadapi kegagalan atau ancaman. 3. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan derajat self-efficacy rendah

memiliki keyakinan yang rendah dalam hal memilih goal yang menantang, tidak yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, tidak yakin dapat tetap bertahan ketika mengalami hambatan, namun ada juga yang yakin dapat tetap bertahan ketika mengalami hambatan dan tidak yakin dapat mengatasi perasaan ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.


(59)

62

4. Bagi mahasiswa dengan derajat self-efficacy tinggi, sumber-sumber informasi yang mendukung self-efficacy adalah sumber vicarious

experience dan social/verbal persuasion. Sedangkan sumber mastery experience dan physiological and affective states kurang berperan dalam

menentukan derajat self-efficacy mahasiswa.

5. Sumber dukungan self-efficacy yaitu mastery experience, vicarious

experience social/verbal persuasion dan physiological and affective states

terkait dengan self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang memiliki derajat self-efficacy rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membaca penelitian ini:

5.2.1. Penelitian Lanjutan

1. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa terdapat sumber-sumber yang dapat mendukung derajat self-efficacy. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh sumber mastery experience dengan derajat self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

2. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki derajat self-efficacy tinggi namun masih banyak mahasiswa yang


(60)

63

tidak lulus dan mengulang mata kuliah Kerja Praktek. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh self-efficacy terhadap keberhasilan pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

5.2.2. Guna Laksana

1. Bagi para mahasiswa Jurusan Teknik Informatika disarankan agar dapat lebih menghayati keberhasilan dalam pendidikan.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Bandura, Albert. 1999. Self-efficacy in Changing Societies. United States of America: Cambridge University Press.

Bandura, Albert. 2002. Self-efficacy - The Exercise of Control. New York : W.H. Freeman and Company.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design Analysis, and Use. United States of America : Allyn & Bacon.

Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2000. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha

Santrock, John W. 2004. Life-Span Development 9th edition. New York : The

McGraw Hill Companies, Inc.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development – Perkembangan Masa Hidup

Jilid 2, terjemahan Juda Damanik., Ahmad Chusairi. Jakarta : Erlangga.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Utama.

Sudarman, Paryati. 2004. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.


(62)

DAFTAR RUJUKAN

Anindita, Aryamanda. 2001. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy

pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang Menyusun Skripsi di Universitas “X” Kota Bandung. (Telah menjadi Sarjana Psikologi tahun

2006)

Buku Panduan Fakultas Teknologi Informasi Th. Ajaran 2005-2006

Buku Panduan Fakultas Teknologi Informasi Th. Ajaran 2006-2007

Diktat Development Psychology

Peraturan Kerja Praktek Th. Ajaran 2006-2007


(1)

1.6. Asumsi Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi bahwa : 1. Mastery experience, vicarious experience, social/verbal persuasion, dan

physiological and affective states merupakan sumber informasi untuk membentuk self-efficacy bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang menyelesaikan tugas Kerja Praktek. Sumber-sumber yang ada dihayati oleh setiap mahasiswa sehingga menyebabkan self-efficacy tiap mahasiswa bervariasi.

2. Derajat self-efficacy tinggi apabila mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yakin dapat memilih goal yang menarik dan menantang baginya, yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, yakin dapat bertahan meskipun mengalami hambatan dan yakin dapat mengatasi perasaannya ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.

3. Derajat self-efficacy rendah apabila mahasiswa Jurusan Teknik Informatika tidak yakin dapat memilih goal yang menantang, tidak yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, tidak yakin dapat bertahan ketika mengalami hambatan dan tidak yakin dapat mengatasi perasaannya ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Mayoritas mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek di Universitas “X” Bandung mempunyai derajat self-efficacy tinggi.

2. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan derajat self-efficacy tinggi memiliki keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan diri sendiri dalam memilih goal yang menantang, yakin untuk dapat berusaha semaksimal mungkin, yakin dapat bertahan ketika mengalami hambatan dan yakin dapat mengatasi perasaan ketika menghadapi kegagalan atau ancaman. 3. Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dengan derajat self-efficacy rendah

memiliki keyakinan yang rendah dalam hal memilih goal yang menantang, tidak yakin dapat berusaha semaksimal mungkin, tidak yakin dapat tetap bertahan ketika mengalami hambatan, namun ada juga yang yakin dapat tetap bertahan ketika mengalami hambatan dan tidak yakin dapat mengatasi perasaan ketika menghadapi kegagalan atau ancaman.


(3)

4. Bagi mahasiswa dengan derajat self-efficacy tinggi, sumber-sumber informasi yang mendukung self-efficacy adalah sumber vicarious experience dan social/verbal persuasion. Sedangkan sumber mastery experience dan physiological and affective states kurang berperan dalam menentukan derajat self-efficacy mahasiswa.

5. Sumber dukungan self-efficacy yaitu mastery experience, vicarious experience social/verbal persuasion dan physiological and affective states terkait dengan self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang memiliki derajat self-efficacy rendah.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membaca penelitian ini:

5.2.1. Penelitian Lanjutan

1. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa terdapat sumber-sumber yang dapat mendukung derajat self-efficacy. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh sumber mastery experience dengan derajat self-efficacy pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.


(4)

63

tidak lulus dan mengulang mata kuliah Kerja Praktek. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh self-efficacy terhadap keberhasilan pada mahasiswa Jurusan Teknik Informatika yang sedang mengambil mata kuliah Kerja Praktek.

5.2.2. Guna Laksana

1. Bagi para mahasiswa Jurusan Teknik Informatika disarankan agar dapat lebih menghayati keberhasilan dalam pendidikan.


(5)

Bandura, Albert. 1999. Self-efficacy in Changing Societies. United States of America: Cambridge University Press.

Bandura, Albert. 2002. Self-efficacy - The Exercise of Control. New York : W.H. Freeman and Company.

Friedenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design Analysis, and Use. United States of America : Allyn & Bacon.

Nazir, Moh. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Pedoman Penulisan Skripsi. 2000. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Santrock, John W. 2004. Life-Span Development 9th edition. New York : The McGraw Hill Companies, Inc.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development – Perkembangan Masa Hidup Jilid 2, terjemahan Juda Damanik., Ahmad Chusairi. Jakarta : Erlangga.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta : PT. Gramedia Utama.

Sudarman, Paryati. 2004. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Anindita, Aryamanda. 2001. Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang sedang Menyusun Skripsi di Universitas “X” Kota Bandung. (Telah menjadi Sarjana Psikologi tahun 2006)

Buku Panduan Fakultas Teknologi Informasi Th. Ajaran 2005-2006

Buku Panduan Fakultas Teknologi Informasi Th. Ajaran 2006-2007

Diktat Development Psychology

Peraturan Kerja Praktek Th. Ajaran 2006-2007


Dokumen yang terkait

Studi Deskriptif Mengenai Self-Concept pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian Lanjutan di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 44

Studi Deskriptif Mengenai Achievement Goal Orientation pada Mahasiswa Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 2 33

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 22

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Resilience Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengambil Mata Kuliah PPLK di Universitas "X" Bandung.

0 0 39

Studi Deskriptif Mengenai Learning Approach pada Mahasiswa Kedokteran di Universitas 'X' Bandung yang Sedang Mengikuti Mata Kuliah Anatomi.

0 0 57

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Baru Mengontrak Mata Kuliah Usulan Penelitian di Universitas 'X' Bandung.

0 0 53

Studi Deskriptif Mengenai Self-Efficacy Beliefs Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Sedang Mengontrak Mata Kuliah PPLK Lebih Dari Satu Kali di Universitas "X" Bandung.

0 2 53

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy Belief Pada Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Angkatan 2008 Universitas "X" Bandung.

0 0 29

Studi Deskriptif Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Psikologi yang Sedang Menyusun Skripsi di Universitas "X" Kota Bandung.

0 0 62

Survei Mengenai Derajat Self-Efficacy pada Mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Angkatan 2006 di Universitas "X" Bandung.

0 0 61