Perancangan Desain Interior Hotel Wisata Grand Seriti Bandung.

(1)

ABSTRAK

Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata yang ada di Indonesia. Hotel merupakan salah satu faktor penting sebuah kota tujuan wisata karena memiliki nilai jual yang tinggi dalam bisnis pariwisata. Selain untuk tujuan wisata, hotel juga bisa menjadi tujuan bisnis. Masalah yang ditemukan adalah bagaimana merancang sebuah desain interior dalam sebuah hotel yang dapat menunjang proses kegiatan para wisatawan sekaligus juga untuk kenyamanan para pebisnis untuk melakukan meeting dengan menerapkan konsep desain interior bernuansa tropis/alam yang sesuai dengan keadaan lingkungan kota Bandung?

Target projek yang diambil adalah Hotel Grand Seriti, lokasi sangat strategis dan keadaan lingkungan sekitar sangat mendukung dalam proses perancangan desain hotel berkonsep natural. Masalahnya adalah bagaimana merubah image Hotel Grand Seriti yang ada sekarang dan merubah tujuan hotel tersebut menjadi hotel wisata.

Yang dilakukan adalah dengan cara meredesain hotel menggunakan konsep natural dengan menyuguhkan nuansa alam di dalamnya yaitu memasukkan material berunsur alam ke dalam perancangan desain, sehingga sangat cocok dengan keadaan lingkungan kota Bandung karena para turis yang datang ke kota ini ingin merasakan kesegaran dan kenyamanan dari kota Bandung yang bisa mereka dapatkan juga di hotel. Hal lain yang dilakukan adalah membuat fasilitas wisata lainnya atau public area yang memiliki ciri khas yang berbeda dari hotel wisata lainnya. Fasilitas wisata seperti longue, karaoke dan spa yang memiliki gaya desain interior yang berbeda dengan hotel lain dan dengan pelayanan yang memuaskan dapat menimbulkan kesan / perasaan berbeda bagi para tamu hotel untuk kembali ke hotel ini di kemudian hari.


(2)

ABSCTRACT

Bandung is one of the tourism city in Indonesian country. And a hotel is one of the most important factor into support the tourism city because it has a high selling price in tourism business. In addition to be purpose tourism, hotel can purpose to be the business too. The problem is how to planning interior desain hotel which can support a tourist activity and still comfortable to make a business or a meeting in the hotel inlayed an interior design concept with tropical atmosphere inside a hotel which is match with Bandung atrmosphere.

Project target is Hotel Grand Seriti in Bandung city. The location is very strategic and the atmosphere around the hotel would carry a process of planning an interior design hotel with natural concept. The main problem is how to change an image of Hotel Grand Seriti now which has a minimalis modern concept in that building design, and how to change a purpose of this hotel to be a tourism hotel.

Do a redesign hotel using a natural concept serve a nature atmosphere inside with nature element in the application of the hotel design planning in Bandung city is very harmony because the tourist who come to this city is want to feel the sensation of a freshness and a pleasure which they want can be found too inside the hotel. The another way is make more a tourism facility or another public area which have a different charateristic with another hotel.The tourism facility like a longue, karaoke, and spa which have a different style or have an unique interior design with another tourism hotel and have a good service can make an interisting of the tourist to coming back again to this hotel in another time.


(3)

DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN

LEMBAR PENGESAHAN……….…….i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN……….…...ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR...iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR & UCAPAN TERIMA KASIH .…….………...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi

1. BAB I. PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...3

1.3. Tujuan Perancangan ...3

1.4. Identifikasi Masalah ...3

1.5. Metode Perancangan ...4

1.6. Sistematika Pembahasan ...5

2. BAB II. KAJIAN TEORI ...6

2.1. Definisi Hotel...6

2.1.1. Sejarah Hotel ...6

2.1.2. Definisi Hotel ...7

2.2. Jenis – jenis Hotel ...9

2.3. Klasifikasi Hotel ...10


(4)

3. BAB III. DESKRIPSI PROJEK ...17

3.1. Deskripsi Projek Hotel Grand Seriti ...17

3.2. Identifikasi Masalah ...19

4. BAB IV. PERANCANGAN ...20

4.1. Pendahuluan / Tujuan Perancangan ...20

4.2. Konsep / Tema Desain ...21

4.3. Konsep Bentuk, Material dan Warna ...21

4.4. Konsep Ruang ...22

4.5. Konsep Teknis /Utilitas ...23

4.5.1. Sistem Penghawaan ...23

4.5.2. Sistem Pencahayaan ...24

4.5.3. Accesbility ...25

4.5.4. Furniture ...25

4.5.5. Utilitas ...25

4.5.6. Sistem Keamanan ...26

4.6. Pola Kedekatan dan Kebutuhan Ruang ...26

4.7. Zoning & Blocking ……...28

4.8. Proses Penataan Ruang ...31

4.8.1. Café Lantai 1 ……….31

4.8.2. Spa, Sauna, Kolam Whirpool & Fitness Centre …...32

4.8.3. Karaoke & Longue ……….33

4.9. Perancangan Denah Khusus ……….34

4.9.1. Denah Khusus Lobby ……….34


(5)

4.9.3. Denah Khusus Spa Lantai 1 ……….35

4.9.4. Denah Khusus Karaoke & Longue Lantai 2 ……….…36

5. BAB V. PENUTUP ...………...38

5.1. Simpulan ……….………...38

5.2. Saran ……….…....39

DAFTAR PUSTAKA ...40

LAMPIRAN ...41


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hotel Grand Seriti ...17

Gambar 1.2 Gedung Selatan Hotel Grand Seriti ...18

Gambar 1.3 Gedung Utara Hotel Grand Seriti ...18

Gambar 1.4 Studi Image 1 ...22

Gambar 1.5 Studi Image 2 ...22

Gambar 1.6 Gambar AC Split ...23

Gambar 1.7 Gambar AC Central...23

Gambar 1.8 Gambar Lampu Downlight ...24

Gambar 1.9 Gambar Lampu TL ...24

Gambar 2.0 Gambar Pompa Sirkulasi Air Kolam ...26

Gambar 2.1 Gambar Mesin Pemanas Air Whirpool ...26

Gambar 2.2 Gambar Smoke Detector ...26

Gambar 2.3 Gambar Sprinkler ...26

Gambar 2.4 Gambar Penataan Ruang Denah Cafe Lantai 1 ...31

Gambar 2.5 Gambar Penataan Ruang Denah Spa Lantai 1 ...32

Gambar 2.6 Gambar Penataan Ruang Denah Karaoke & Longue Lantai 2 .33 Gambar 2.7 Gambar Penjelasan Denah Khusus Lobby ...34

Gambar 2.8 Gambar Penjelasan Denah Khusus Cafe Lantai 1 ...34

Gambar 2.9 Gambar Penjelasan Denah Khusus Spa Lantai 1 ...35 Gambar 3.0 Gambar Penjelasan Denah Khusus Karaoke & Longue Lantai 2 .36


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A – Denah Eksisiting Lantai Basement ...41

LAMPIRAN B – Denah Eksisiting Lantai 1 ...41

LAMPIRAN C – Denah Eksisiting Lantai 2 ...42

LAMPIRAN D – Denah Eksisiting Lantai 3 ...42

LAMPIRAN E – Denah Eksisiting Lantai 4 ...43

LAMPIRAN F – Denah Eksisiting Lantai 5 ...43

LAMPIRAN G – Site Plan ...44

LAMPIRAN H – Denah General Lantai 1 ...44

LAMPIRAN I – Denah General Lantai 2 ...45

LAMPIRAN J – Denah General Lantai 3 ...45

LAMPIRAN K – Denah General Lantai 4 ...46

LAMPIRAN L – Denah General Lantai 5 ...46

LAMPIRAN M – Potongan General ...47

LAMPIRAN N – Denah Khusus Café & Spa Lantai 1 Potongan A ...48

LAMPIRAN O – Denah Ceiling Café & Spa Lantai 1 Potongan A ...48

LAMPIRAN P – Denah Khusus Café & Spa Lantai 1 Potongan B ...49

LAMPIRAN Q – Denah Ceiling Café & Spa Lantai 1 Potongan B ...49

LAMPIRAN R – Denah Khusus Karaoke & Longue Lantai 2 ...50

LAMPIRAN S – Denah Ceiling Karaoke & Longue Lantai 2 ...50

LAMPIRAN T – Denah Khusus Lobby ……….51

LAMPIRAN U – Denah Ceiling Lobby ……….51


(8)

LAMPIRAN W – Denah Ceiling Room ...52

LAMPIRAN X – Potongan Khusus Café & Spa Lantai 1 ...53

LAMPIRAN Y – Potongan Khusus Karaoke & Longue Lantai 2 ...53

LAMPIRAN Z – Potongan Khusus Lobby ...54

LAMPIRAN A.A – Denah Khusus Berwarna Café & Spa Lantai 1 Potongan A .55 LAMPIRAN A.B – Denah Khusus Berwarna Café & Spa Lantai 1 Potongan B .55 LAMPIRAN A.C – Denah Khusus Berwarna Karaoke & Longue Lantai 2 ...56

LAMPIRAN A.D – Denah Khusus Berwarna Lobby ...56

LAMPIRAN A.E – Potongan Khusus Berwarna Café & Spa Lantai 1 ...57

LAMPIRAN A.F – Potongan Khusus Berwarna Karaoke & Longue Lantai 2 .57 LAMPIRAN A.G – Proyeksi Ortographic Furniture Meja Recepsionist Spa .58 LAMPIRAN A.H – Detail Furniture 1 Meja Longue Lantai 2 ...58

LAMPIRAN A.I – Detail Furniture 2 Kursi Panjang Longue Lantai 2 ...59

LAMPIRAN A.J – Detail Interior 1 ...59

LAMPIRAN A.K – Detail Interior 2 ...60

LAMPIRAN A.L – Detail Interior 3 ……….60

LAMPIRAN A.M – Perpeketif Interior 1 Ruang Whirpool ……….61

LAMPIRAN A.N – Perpeketif Interior 2 Ruang Karaoke ……….61

LAMPIRAN A.O – Perpeketif Interior 3 Ruang Longue 1 ……….62

LAMPIRAN A.P – Perpeketif Interior 3 Ruang Longue 2 ……….62

LAMPIRAN A.Q – Perpeketif Furniture Meja Longue Lantai 2 ……….63


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Indonesia kini menjadi negara tujuan wisata bagi para wisatawan domestik

maupun mancanegara. Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata

yang ada di Indonesia. Kota Bandung dikenal sebagai kota yang sejuk, asri dan

juga sangat nyaman karena kota ini berada di daerah dataran tinggi yang

lingkungannya masih hijau dengan banyaknya pohon yang tumbuh di sekitar kota

sehingga kota ini mendapat julukan kota Kembang.

Sebagai sebuah kota tujuan wisata, kota Bandung harus bisa memberikan

berbagai fasilitas penunjang yang bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan

agar merasa senang dan betah saat berlibur. Fasilitas penunjang tersebut di

antaranya adalah tempat rekreasi, restoran, tempat berbelanja dan hotel. Hotel

merupakan salah satu faktor penting sebuah kota tujuan wisata karena memiliki

nilai jual yang tinggi dalam bisnis pariwisata.


(10)

2

Kini banyak investor asing maupun domestik yang saling berlomba untuk

menanam modal dan membangun hotel di kota Bandung, karena pembangunan

hotel di kota Bandung ini selain untuk memajukan pembangunan kota Bandung,

tapi juga memiliki potensi finansial yang besar bagi para investor.

Selain untuk tujuan wisata, hotel juga bisa menjadi tujuan bisnis. Hotel

dengan tujuan bisnis maupun wisata harus memiliki sarana-sarana yang dapat

mendukung kebutuhan para tamu. Untuk memuaskan tamu dalam segala hal,

tentunya hotel tersebut harus dapat memperhatikan berbagai aspek yang ada untuk

meningkatkan nilai jual dan kualitas hotel itu sendiri.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang ada saat ini,

maka para desainer dituntut untuk semakin kreatif dan imajinatif dalam

menciptakan sebuah desain, khususnya dalam mendesain sebuah hotel agar

terlihat indah namun tetap memperhatikan faktor fungsi dan ergonomis dalam

perancangannya.

Fasilitas-fasilitas umum dan kamar dalam hotel haruslah didesain dengan

baik oleh para desainer sehingga mampu menciptakan suasana yang nyaman dan

sesuai dengan keinginan para tamu hotel. Oleh karena itu diperlukan sebuah

desain interior yang mampu menciptakan sebuah suasana yang luar biasa dan

inovasi yang kuat.

Perencanaan dan perancangan sebuah hotel sebaiknya sesuai dengan iklim

dan lokasi dari pembangunannya. Di kota Bandung yang kawasannya berhawa

sejuk dan jauh dari polusi udara serta polusi suara, mempunyai iklim tropis,

sehingga sangat cocok bila perencanaan dan perancangan desain hotel di kota


(11)

3

Bandung menggunakan konsep desain yang bernuansa tropis/alam. Konsep

tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi bagi para tamu hotel yang

menginginkan kesegaran jiwa dan raga serta kenyamanan yang sulit mereka

dapatkan di kota asal mereka contohnya wisatawan dari kota Jakarta.

1.2.

Rumusan Masalah

Bagaimana menerapkan konsep desain interior bernuansa tropis/alam di

dalam sebuah hotel?

Bagaimana merancang sebuah desain interior dalam sebuah hotel yang

dapat menunjang proses kegiatan para wisatawan dan juga para pebisnis?

1.3.

Tujuan Perancangan

Merancang desain interior hotel yang bisa memberikan fasilitas lengkap

sebagai tempat beristirahat dan rekreasi bagi para tamu hotel yang datang

dengan tujuan wisata maupun bisnis, dengan menampilkan nuansa

tropis/alam di dalamnya namun tetap memperhatikan faktor fungsi dan

ergonomis dalam perancangannya.

1.4.

Identifikasi Masalah

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan adalah :

User yang ada di dalam hotel adalah para tamu hotel dan pegawai hotel,

maka harus dibuat sebuah pola kedekatan antar ruangan dan sistem

sirkulasi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing user.


(12)

4

Fasilitas-fasilitas ruangan di dalam hotel terbagi antara ruang-ruang

public, semi public, private dan service. Ruangan-ruangan tersebut harus

diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan user dengan tetap

memperhatikan pola sirkulasi yang baik di dalam lingkungan hotel bagi

para tamu dan pegawai hotel.

Menentukan posisi-posisi ruangan di dalam lingkungan hotel sesuai

dengan prinsip desain interior sebuah hotel yang mengutamakan

kelancaran sirkulasi di dalam hotel dan hubungan kedekatan antar ruang

yang baik sesuai dengan kebutuhan user, yaitu para tamu hotel maupun

pegawai hotel.

Dalam perancangan desain interior hotel tersebut selain harus menentukan

konsep desain yang tepat, juga harus tetap memperhatikan faktor

ergonomis, kenyamanan / suasana dan juga keamanan bagi para user.

1.5.

Metode Perancangan

Metode penelitian dan pencarian data dalam pendekatan masalah

dilakukan dengan metode sebagai berikut :

Studi Literatur / Kepustakaan

Dengan cara mencari teori ilmiah mengenai hotel, fungsi, aktifitas user,

dan gambar-gambar desain penunjang dalam bentuk buku teori, majalah

dan sebagainya yang berhubungan dengan proses perancangan sebuah

desain interior sebuah hotel.


(13)

5

Studi Lapangan / Survei

Dengan cara survei ke tempat lokasi hotel yang akan dikerjakan dan

mencari informasi mengenai data – data yang dibutuhkan untuk

mendukung proses perancangan desain interior hotel tersebut.

Studi Banding

Dengan cara melakukan survei ke hotel lain untuk mencari alternatif dan

perbandingan bentuk desain interior masing – masing hotel.

1.6.

Sistematika Pembahasan

Pada Bab I yaitu Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang,

rumusan masalah, tujuan perancangan, identifikasi masalah, metode perancangan,

dan sistematika pembahasan.

Pada Bab II yaitu Kajian Teori, penulis menjelaskan landasan teori yaitu

definisi hotel, jenis –jenis hotel, klasifikasi hotel dan pembagian zona area hotel.

Pada Bab III yaitu Deskripsi Projek penulis mendeskripsikan projek Hotel

Grand Seriti dan identifikasi masalah.

Pada Bab IV yaitu Konsep Perancangan, penulis menguraikan

pendahuluan / tujuan perancangan, konsep / tema desain, konsep bentuk, material

dan warna, konsep ruang, konsep teknis / utilitas, pola kedekatan dan kebutuhan

ruang, zoning / blocking dan pemaparan implementasi konsep desain / proses

perancangan, proses penataan ruang, dan perancangan denah khusus.


(14)

38

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Sebuah hotel selalu disertai dengan fasilitas wisata, tetapi agar sebuah hotel mampu bersaing dengan hotel – hotel lainnya, hotel tersebut harus dapat memberikan sesuatu yang berbeda, dengan cara menyajikan bentuk desain interior dan suasana yang berbeda di dalam hotel tersebut yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan hotel dan kota itu sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan merancang berbagai fasilitas wisata / public yang berbeda di dalam area hotel yang didasari oleh kebutuhan para tamu wisatawan juga para pebisnis. Juga dengan mengatur pola kedekatan ruang dan sirkulasi yang baik tanpa mengabaikan kebutuhan, kenyamanan dan juga keamanan para pengguna didalamnya. Fasilitas wisata di dalam hotel bisa menjadi nilai jual hotel itu sendiri, oleh karena itu perancangan desain interior hotel harus direncanakan dengan baik dan memiliki gaya / ciri khas yang berbeda dari


(15)

39 hotel wisata lainnya agar bisa memberi kesan bagi para tamu hotel untuk datang kembali ke hotel ini di kemudian hari.

5.2. Saran

Perancangan sebuah hotel harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Bagi para wisatawan yang datang ke kota Bandung mereka datang untuk menikmati kesegaran alam yang bisa di dapat dari kota Bandung. Oleh karena alasan itu, sebaiknya perancangan desain hotel di kota Bandung menggunakan konsep natural, karena dengan konsep ini bisa memberikan nuansa yang para tamu wisatawan inginkan saat berlibur ke kota Bandung.

Konsep natural ini bisa diaplikasikan ke dalam desain hotel yaitu dengan cara memasukkan material – material yang berunsur alam seperti pemakaian batu – batuan alam dan kayu untuk material dinding maupun lantainya, dan penggunaan warna – warna natural. Batu – batuan alam yang digunakan yaitu seperti batu candi, andesit, palimanan, marmer / granite, sedangkan kayu bisa digunakan seperti lantai parquet. Dengan memasukkan material – material berunsur alam ini diharapkan bisa memberikan nuansa tropical di dalam lingkungan hotel.

Selain pemakaian material berunsur alam ini, konsep natural bisa diaplikasikan dalam bentuk – bentuk ruang yang tidak kaku / banyak bentuk lengkung dan bulat. Bisa juga dengan membuat ruangan – ruangan yang lebih terbuka yaitu dengan memperbanyak jendela – jendela kaca agar berkesan luas dan memanfaatkan banyak pencahayaan alami dari sinar matahari.


(16)

40

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com

www.indonesia-tourism.com

www.maldives-luxurytravel.com

www.lighting.philips.co.id

www.jaya-lestari.com

www.jakarta.indonetwork.or.id

www.thepanasonic .jakarta.com


(1)

Bandung menggunakan konsep desain yang bernuansa tropis/alam. Konsep tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi bagi para tamu hotel yang menginginkan kesegaran jiwa dan raga serta kenyamanan yang sulit mereka dapatkan di kota asal mereka contohnya wisatawan dari kota Jakarta.

1.2. Rumusan Masalah

• Bagaimana menerapkan konsep desain interior bernuansa tropis/alam di dalam sebuah hotel?

• Bagaimana merancang sebuah desain interior dalam sebuah hotel yang dapat menunjang proses kegiatan para wisatawan dan juga para pebisnis?

1.3. Tujuan Perancangan

• Merancang desain interior hotel yang bisa memberikan fasilitas lengkap sebagai tempat beristirahat dan rekreasi bagi para tamu hotel yang datang dengan tujuan wisata maupun bisnis, dengan menampilkan nuansa tropis/alam di dalamnya namun tetap memperhatikan faktor fungsi dan ergonomis dalam perancangannya.

1.4. Identifikasi Masalah

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan adalah :

User yang ada di dalam hotel adalah para tamu hotel dan pegawai hotel, maka harus dibuat sebuah pola kedekatan antar ruangan dan sistem


(2)

Fasilitas-fasilitas ruangan di dalam hotel terbagi antara ruang-ruang public, semi public, private dan service. Ruangan-ruangan tersebut harus diatur sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan user dengan tetap memperhatikan pola sirkulasi yang baik di dalam lingkungan hotel bagi para tamu dan pegawai hotel.

• Menentukan posisi-posisi ruangan di dalam lingkungan hotel sesuai dengan prinsip desain interior sebuah hotel yang mengutamakan kelancaran sirkulasi di dalam hotel dan hubungan kedekatan antar ruang yang baik sesuai dengan kebutuhan user, yaitu para tamu hotel maupun pegawai hotel.

• Dalam perancangan desain interior hotel tersebut selain harus menentukan konsep desain yang tepat, juga harus tetap memperhatikan faktor ergonomis, kenyamanan / suasana dan juga keamanan bagi para user.

1.5. Metode Perancangan

Metode penelitian dan pencarian data dalam pendekatan masalah dilakukan dengan metode sebagai berikut :

• Studi Literatur / Kepustakaan

Dengan cara mencari teori ilmiah mengenai hotel, fungsi, aktifitas user, dan gambar-gambar desain penunjang dalam bentuk buku teori, majalah dan sebagainya yang berhubungan dengan proses perancangan sebuah desain interior sebuah hotel.


(3)

• Studi Lapangan / Survei

Dengan cara survei ke tempat lokasi hotel yang akan dikerjakan dan mencari informasi mengenai data – data yang dibutuhkan untuk mendukung proses perancangan desain interior hotel tersebut.

• Studi Banding

Dengan cara melakukan survei ke hotel lain untuk mencari alternatif dan perbandingan bentuk desain interior masing – masing hotel.

1.6. Sistematika Pembahasan

Pada Bab I yaitu Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan perancangan, identifikasi masalah, metode perancangan, dan sistematika pembahasan.

Pada Bab II yaitu Kajian Teori, penulis menjelaskan landasan teori yaitu definisi hotel, jenis –jenis hotel, klasifikasi hotel dan pembagian zona area hotel.

Pada Bab III yaitu Deskripsi Projek penulis mendeskripsikan projek Hotel Grand Seriti dan identifikasi masalah.

Pada Bab IV yaitu Konsep Perancangan, penulis menguraikan pendahuluan / tujuan perancangan, konsep / tema desain, konsep bentuk, material dan warna, konsep ruang, konsep teknis / utilitas, pola kedekatan dan kebutuhan ruang, zoning / blocking dan pemaparan implementasi konsep desain / proses perancangan, proses penataan ruang, dan perancangan denah khusus.


(4)

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan

Sebuah hotel selalu disertai dengan fasilitas wisata, tetapi agar sebuah hotel mampu bersaing dengan hotel – hotel lainnya, hotel tersebut harus dapat memberikan sesuatu yang berbeda, dengan cara menyajikan bentuk desain interior dan suasana yang berbeda di dalam hotel tersebut yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan hotel dan kota itu sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan merancang berbagai fasilitas wisata / public yang berbeda di dalam area hotel yang didasari oleh kebutuhan para tamu wisatawan juga para pebisnis. Juga dengan mengatur pola kedekatan ruang dan sirkulasi yang baik tanpa mengabaikan kebutuhan, kenyamanan dan juga keamanan para pengguna didalamnya. Fasilitas wisata di dalam hotel bisa menjadi nilai jual hotel itu sendiri, oleh karena itu perancangan desain interior hotel harus direncanakan dengan baik dan memiliki gaya / ciri khas yang berbeda dari


(5)

hotel wisata lainnya agar bisa memberi kesan bagi para tamu hotel untuk datang kembali ke hotel ini di kemudian hari.

5.2. Saran

Perancangan sebuah hotel harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Bagi para wisatawan yang datang ke kota Bandung mereka datang untuk menikmati kesegaran alam yang bisa di dapat dari kota Bandung. Oleh karena alasan itu, sebaiknya perancangan desain hotel di kota Bandung menggunakan konsep natural, karena dengan konsep ini bisa memberikan nuansa yang para tamu wisatawan inginkan saat berlibur ke kota Bandung.

Konsep natural ini bisa diaplikasikan ke dalam desain hotel yaitu dengan cara memasukkan material – material yang berunsur alam seperti pemakaian batu – batuan alam dan kayu untuk material dinding maupun lantainya, dan penggunaan warna – warna natural. Batu – batuan alam yang digunakan yaitu seperti batu candi, andesit, palimanan, marmer / granite, sedangkan kayu bisa digunakan seperti lantai parquet. Dengan memasukkan material – material berunsur alam ini diharapkan bisa memberikan nuansa tropical di dalam lingkungan hotel.

Selain pemakaian material berunsur alam ini, konsep natural bisa diaplikasikan dalam bentuk – bentuk ruang yang tidak kaku / banyak bentuk lengkung dan bulat. Bisa juga dengan membuat ruangan – ruangan yang lebih terbuka yaitu dengan memperbanyak jendela – jendela kaca agar berkesan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.com

www.indonesia-tourism.com

www.maldives-luxurytravel.com

www.lighting.philips.co.id

www.jaya-lestari.com

www.jakarta.indonetwork.or.id

www.thepanasonic .jakarta.com