Pengaruh waktu dan tegangan pada pelapisan Hard Chrome terhadap kekerasan baja karbon rendah.

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF TIME AND VOLTAGE FOR HARD CHROME PLATING HARDNESS TO CARBON STEEL

The purpose of this study is : (1) hard chrome plating on low carbon steel with a carbon content of 0.254 % as the work piece. (2) Determine the increase in hardness on the surface layer of low carbon steel that has gone through the process of hard chrome plating with the variation of time (t) and voltage (V).

The study begins by preparing an electrolyte solution consisting of chromic acid 3000 g / l, sulfuric acid 17.4 g / l, catalyst and 300 ml of distilled water 20 liters. Followed by hard chrome plating experiments. In this study, the rectifier as a current source, selected low carbon steel as the work piece and hung on poles that are negative cathode in the electroplating bath. The variables measured include the length of time used for dyeing process for 150, 180, 210 and 240 minute (t), a large voltage is 11 volts used and the distance between the anode to the cathode to 150 mm. Large DC voltage used by 6, 8, 10 and 12 volts (V), long time immersion for 180 minute and the anode to cathode distance as far as 150 mm.

From the research conducted, it can be concluded as follows : (1) Has successfully use hard chrome plating material low carbon steel with a carbon content of 0.245% as the work piece. (2) From the results obtained by increasing the value of the surface hardness of hard chrome coatings are best obtained at 407.71 HV on the time variation of the coating process for 240 minutes and a large applied voltage is 11 volts to the anode to cathode distance as far as 150 mm . And varied voltage of 12 volts and duration of immersion for 180 minutes with the anode to cathode distance as far as 150 mm, which is best obtained hardness value of 340.81 HV.


(2)

i

PENGARUH WAKTU DAN TEGANGAN PADA PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Mesin

Diajukan Oleh:

FLORENTINUS ARDIKA SETYA PUTRA NIM : 095214017

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

ii

THE EFFECT OF TIME AND VOLTAGE FOR HARD CHROME PLATING HARDNESS TO CARBON STEEL

FINAL PROJECT

Presented as partitial fulfilment of the requirement

for obtaining the Sarjana Teknik degree

in Mechanical Engineering

By:

FLORENTINUS ARDIKA SETYA PUTRA Student Number : 095214017

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTEMENT OF MECHANICAL ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2014


(4)

(5)

TUGAS AKIIIR

PENGARTIH WAKTU DAN TEGAFTGAI\ PADA PELAPISAIY HARD CHROME TER}IADAP KEKERASAI\ BAJA KARBON RENDAH

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Nama

: Florentinus Ardika Setya Putra

NIM

:095214017

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal *3.Jent*n "tor7 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji :

Nama

Lengkap

Tand

Ketua

Sekretaris

Anggota

Doddy Purwadianto, S.T., M.T.

Wibowo Kusbandono, S.T., M.T.

Budi Setyahandan4 S.T., M.T.

YogyakartflJanuan2014 Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma Dekan,

lv

6*

ffi,-'t

$

nltr",:':\


(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Tugas Akhir yang saya

tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2014

Penulis


(7)

(8)

vii

ABSTRAK

PENGARUH WAKTU DAN TEGANGAN PADA PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Melakukan pelapisan hard chrome terhadap baja karbon rendah dengan kadar karbon 0,254% sebagai benda kerja. (2) Mengetahui peningkatan kekerasan lapisan pada permukaan baja karbon rendah yang telah melalui proses pelapisan hard chrome dengan variasi waktu (t) dan tegangan (V).

Penelitian dimulai dengan menyiapkan larutan elektrolit yang terdiri dari asam kromat 3000 gr/l, asam sulfat 17,4 gr/l, katalis 300 ml dan aquades 20 liter. Dilanjutkan dengan percobaan pelapisan hard chrome. Dalam penalitian ini digunakan rectifier sebagai sumber arus, baja karbon rendah dipilih sebagai benda kerja dan digantungkan pada kutub negatif katoda yang berada dalam bak elektroplating. Variabel yang diukur meliputi lamanya waktu yang digunakan untuk proses pencelupan selama 150, 180, 210 dan 240 menit (t), besar tegangan yang digunakan 11 volt dan jarak antara anoda terhadap katoda sejauh 150 mm. Besar tegangan DC yang digunakan sebesar 6, 8, 10 dan 12 volt (V), lama waktu pencelupan selama 180 menit dan jarak anoda terhadap katoda sejauh 150 mm.

Dari penelitian yang dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Telah berhasil melakukan pelapisan hard chrome

menggunakan material baja karbon rendah dengan kadar karbon sebesar 0,245% sebagai benda kerja. (2) Dari hasil yang diperoleh peningkatan nilai kekerasan permukaan lapisan hard chrome yang terbaik diperoleh sebesar 407,71 HV pada variasi waktu proses pelapisan selama 240 menit dan besar tegangan yang digunakan sebesar 11 volt dengan jarak anoda terhadap katoda sejauh 150 mm. Dan divariasi tegangan 12 volt dan lamanya waktu pencelupan selama 180 menit dengan jarak anoda terhadap katoda sejauh 150 mm, diperoleh nilai kekerasan yang terbaik sebesar 340,81 HV.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus bahwa dengan

berkat kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “PENGARUH WAKTU DAN TEGANGAN PADA PELAPISAN HARD CHROME TERHADAP KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH . Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik (S.T.) di program studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

tentunya tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan

penghormatan kepada :

1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Mesin

3. Budi Setyahandana, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

yang telah mendampingi dan memberikan bimbingan dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Doddy Purwadianto, S.T., M.T. pembimbing akademik penulis.

5. Dosen-dosen program studi Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma,


(10)

ix

6. Martono DS, laboran laboratorium ilmu logam, yang turut membantu

dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh penulis saat penelitian.

7. Intan Widanarko, laboran laboratorium teknologi mekanik, yang turut

membantu dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh penulis.

8. Seluruh staf sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata

Dharma.

9. Robertus Sukardi dan Brigita Widiyanti yang tanpa lelah memberikan

kasih sayang, dukungan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan

Tugas Akhir sampai dengan penyusunan Karya Ilmiah ini.

10. Yohanes Bayu Surya Baskara yang turut mendukung dan mendoakan

penulis.

11. Saudari Maria Angeline Indah S yang telah bersedia menemani perjalanan

hidup penulis.

12. Tendi, Kadek, Eko, Dodo, Vincent, Risky, Candra, Mas Surya, Kang

Andri dan teman-teman Teknik Mesin angkatan 2009 yang turut serta

membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

13. Semua pihak yang turut memberikan dukungan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari berbagai pihak. Besar harapan penulis agar laporan ini


(11)

x

Penulis


(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4


(13)

xii

BAB II DASAR TEORI ... 5

2.1 Tinjauan Pustaka ... 5

2.2 Dasar Teori ... 6

2.2.1 Pelapisan Hard Chrome ... 7

2.2.2 Kondisi yang Diperhatikan Saat Proses Elektroplating ... 8

2.3 Pengujian Kekerasan Vickers ... 9

BAB III METODE PENELITIAN ... 11

3.1 Skema Penelitian ... 11

3.2 Deskripsi Benda Kerja ... 12

3.3 Skema Alat ... 13

3.4 Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Pelapisan... 14

3.5 Larutan Elektrolit ... 18

3.6 Variabel yang Divariasikan ... 23

3.7 Variabel yang Diukur ... 23

3.8 Langkah Penelitian ... 23

3.9 Peralatan Pendukung ... 25

BAB IV HASIL DATA DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.2 Pengolahan Data ... 34


(14)

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kondisi dan takaran ... 19

Tabel 4.1 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada benda

kerja tanpa proses pelapisan hard chrome. ... 32

Tabel 4.2 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada variasi

waktu lamanya proses pelapisan ... 33

Tabel 4.3 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada variasi

tegangan listrik ... 33

Tabel 4.4 Hasil perhitungan kekerasan benda kerja tanpa pelapisan

hard chrome ... 36

Tabel 4.5 Hasil perhitungan dari data varisai waktu lamanya proses

pelapisan hard chrome ... 37

Tabel 4.6 Hasil perhitungan dari data variasi tegangan listrik yang


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk dan sudut indentor ... 10

Gambar 3.1 Skema penelitian ... 11

Gambar 3.2 Benda kerja ... 13

Gambar 3.3 Skema Alat ... 13

Gambar 3.4 Rectifier ... 14

Gambar 3.5 Bak tangki larutan ... 15

Gambar 3.6 Anoda ... 16

Gambar 3.7 Katoda (Benda kerja setelah diproses hard chrome) ... 16

Gambar 3.8 Pipa tembaga ... 17

Gambar 3.9 Larutan elektrolit ... 18

Gambar 3.10 Cairan aquades ... 19

Gambar 3.11 Asam kromat ... 20

Gambar 3.12Asam sulfat ... 21

Gambar 3.13 katalis ... 21

Gambar 3.14 Timbangan digital ... 26

Gambar 3.15Amplas ... 27

Gambar 3.16 Kawat tembaga ... 27

Gambar 3.17 Mesin polishing ... 28

Gambar 3.18 Metal polish ... 28

Gambar 3.19 Volt meter ... 29


(17)

xvi

Gambar 3.21 Outside micrometer ... 30

Gambar 3.22 Alat uji kekerasan Vicker ... 31

Gambar 4.1 Hubungan nilai kekerasan material dasar terhadap nilai

kekerasan dengan variasi waktu pelapisan pada jarak

anoda-katoda 150 mm dan tegangan 11 volt. ... 39

Gambar 4.2 Hubungan nilai kekerasan dengan variasi tegangan pada jarak

antara anoda-katoda sejauh 150 mm, dan pelapisan selama


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kincir angin saat ini banyak dikembangkan sebagai sumber energi

alternatif terbarukan dengan memanfaatkan energi kinetik angin sebagai

sumber penggerak sudu kincir angin. Di beberapa daerah di Indonesia kincir

angin digunakan sebagai pengerak pompa air laut pada produksi garam.

Selain digunakan untuk pompa air laut, kincir angin juga digunakan sebagai

penggerak generator untuk pembangkit listrik. Sebagian besar kincir angin

dipasang di daerah pantai karena di daerah tersebut menghasilkan kecepatan

angin yang tinggi sehingga putaran kincir angin yang dihasilkan tinggi juga.

Dari kondisi tersebut, diperlukan perancangan dan material kincir angin

yang memiliki ketahanan tinggi. Beberapa bagian kontruksi kincir angin

membutuhkan kekerasan permukaan yang tinggi dan tahan terhadap korosi.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan komponen kincir

angin.

Untuk memperoleh kekerasan permukaan material yang diinginkan,

dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya menggunakan

elektroplating dengan metode pelapisan hard chrome. Pelapisan hard

chrome pada bagian permukaan material merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kekerasan permukaan komponen kincir angin. Dari proses


(19)

1.2 Perumusan Masalah

Di daerah pantai banyak menghasilkan energi angin yang melimpah.

Energi angin yang dihasilkan bisa digunakan sebaik mungkin untuk

kebutuhan manusia secara luas. Energi angin termasuk dalam energi

terbarukan yang murah dan mudah didapatkan dibandingkan dengan energi

tak terbaharuakan seperti bahan bakar fosil dan ketersedianya yang semakin

menipis. Pada perancangan kincir angin manghadapi kendala yaitu beberapa

bagian pada komponen kincir angin mengalami korosi atau lebih dikenal

sebagai karat, hal tersebut menghambat kerja beberapa komponen yang

terdapat pada kincir angin. Penggunaan material berbahan besi (Fe) sangat

mudah terkorosi saat ditempatkan di daerah pantai, karena uap air yang

mengandung garam ikut terbawa oleh angin laut dan menempel dikomponen

kincir angin. Material yang memiliki sifat dasar keras dan tahan terhadap

korosi sangat dibutuhkan akan tetapi dari segi biaya relatif mahal seperti

stainless steel. Material yang digunakan sebagai komponen kincir angin

tebuat dari bahan baja karbon rendah, baja karbon rendah dipilih karena

memiliki sifat yang ulet, lunak dan mudah dibentuk. Dari segi biaya

material tersebut harganya terjangkau dan mudah untuk didapatkan.

Berbagi macam cara bisa dilakukan untuk mengatasi kendala yang

terjadi salah satunya elektroplating. Elektroplating merupakan pelapisan

material logam, pelapisan elektroplating adalah salah satu cara untuk


(20)

3

Komponen kincir angin membutuhkan sifat yang keras dan tahan terhadap

korosi. Pelapisan hard chrome adalah salah satu metode untuk

meningkatkan kekerasan dan tahan terhadap korosi. Hal tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan kekerasan komponen kincir angin.

Komponen kincir angin yang telah dilapisi hard chrome umur pemakaian

terbilang awet dan tahan lama dibandingkan dengan komponen tanpa proses

pelapisan hard chrome.Pada penelitian ini ingin dibahas lebih lanjut tentang

pengaruh variasi waktu dan tegangan terhadap kekerasan benda kerja.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai :

1. Melakukan pelapisan hard chrome terhadap baja karbon rendah dengan

kadar karbon 0,254 % sebagai benda kerja.

2. Mengetahui kekerasan lapisan pada permukaan baja karbon rendah yang

telah melalui proses pelapisan hard chrome dengan variasi waktu

pencelupan selama 150, 180, 210 dan 240 menit (t), dan besar tegangan


(21)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diperoleh :

1. Meningkatkan kekerasan permukaan material kincir angin untuk

meningkatkan ketahanan aus komponen kincir angin.

2. Dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian tentang proses

pelapisan hard chrome pada baja karbon rendah.

1.5 Batasan Masalah

Batasan penelitian pelapisan hard chrome adalahsebagai berikut :

1. Material yang digunakan adalah baja karbon rendah dengan kadar karbon

0,245% C.

2. Variasi yang dilakukan meliputi:

a. Variasi waktu lamanya untuk proses pelapisan hard chrome selama

150, 180, 210 dan 240 menit (t).

b. Variasi tegangan yang digunakan untuk proses pelapisan hard chrome

sebesar 6, 8, 10 dan 12 volt (V).

3. Pengukuran kekerasan yang dilakukan adalah pengukuran kekerasan


(22)

5

BAB II DASAR TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian elektroplating oleh Purwanto dan Huda (2005) dikenal dua

macam jenis pelapisan yaitu chrome dekoratif dan hard chrome. Hard chrome

mempunyai ketebalan yang dapat mencapai 0,3 mm dengan kekerasan lebih dari

600 HV, dipakai pada alat-alat industri yang bergerak dan memerlukan ketahanan

gores dan korosi. Pelapisan hard chrome dilakukan secara langsung terhadap

bahan dasar logam yang akan dilapisi menggunakan sistem rectifier dengan

sumber daya antara 4 sampai 12 volt serta lama waktu yang telah ditentukan.

Penelitian oleh Samsudi Raharjo (2010) berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dengan variasi tegangan listrik 4 volt dan lamanya waktu proses

elektroplating selama 15 menit hasil ketebalan lapisan sebesar 214,28 HVN, nilai

kekerasan semakin naik menjadi 232,92 HVN pada specimen yang diberi

tegangan 6 volt, untuk specimen yang diberi tegangan sebesar 8 volt nilai

kekerasan akan naik menjadi 254,77 HVN, nilai kekerasan yang diberi tegangan

10 volt akan naik menjadi 286,17 HVN dan pada tegangan listrik sebesar 12 volt

dan lamanya waktu proses elektroplating selama 15 menit hasil ketebalan lapisan

mencapai 37,79 μm dan kekerasan mencapai 351 HVN. Kenaikan nilai kekerasan (HVN) yang disebabkan dengan seiring kenaikan tegangan yang diberikan pada


(23)

mengalir dan menempel pada katoda semakin banyak dan menyebabkan hasil

lapisan semakin tebal.

Penelitian lain Adhi Setya Hutama (2011), tingkat kehaulasan material

mempengaruhi hasil elektroplating, material yang dikerjakan dengan permesinan

menghasilkan lapiasan hard chrome yang bagus. Kesetabilan arus dipengaruhi

oleh sumber arusnya jika menggunakan aki penambahan ketebalan akan sangat

cepat hanya pada proses awal. Setelah beberapa menit arus pada aki akan cepat

habis sehingga proses penebalan berhenti. Dengan mengunakan rectifier hasil

akan setabil, karena arus yang diberikan ke specimen tidak habis seperti jika

menggunakan aki dan tegangan pada rectifier bisa diatur sesuai yang dibutuhkan.

2.2 Dasar Teori

Elektroplating merupakan salah satu proses pelapisan bahan padat dengan

lapisan logam mengunakan bantuan arus listrik melalui suatu larutan elektrolit.

Benda yang dilapisi harus merupakan konduktor atau dapat menghantarkan arus

listrik. Elektroplating ditujukan untuk perlindungan terhadap karat seperti pada

pelapisan seng pada besi baja, pelapisan nikel dan krom umumnya ditujukan

untuk menjadikan benda mempunyai permukaan lebih keras dan mengkilap selain

juga sebagai perlindungan terhadap korosi.

Elektroplating didefinisikan sebagai perpindahan ion logam dengan bantuan

arus listrik melalui elektrolit sehingga ion logam mengendap pada benda padat

konduktif membentuk lapisan logam. Ion logam diperoleh dari elektrolit maupun


(24)

karena anoda yang diraliri arus listrik melepaskan ion-ion logam berpindah

melalui larutan elektrolit dan mengendap pada benda kerja yang berlaku sebagai

katoda. Lapisan logam yang mengendap disebut juga sebagai deposit. (Purwanto

dan Huda, 2005).

2.2.1.Pelapisan Hard Chrome

Kromium atau krom (chrome) merupakan logam yang digunakan

secara luas saat ini baik untuk keperluan perabot rumah tangga, kendaraan

bermotor maupun rol logam pada industri. Pemakaian krom tidak dalam

bentuk murni tetapi dilapiskan pada suatu benda padat dari logam lain.

Dalam industri elektroplating banyak dikenal macam-macam jenis pelapisan

diantaranya dua macam jenis pelapisan yaitu chrome dekoratif dan hard

chrome.

Hard chrome mempunyai ketebalan yang mencapai 0,3 mm dengan

kekerasan lebih dari 600 HV, dipakai pada alat-alat industri yang bergerak

dan memerlukan ketahanan goresan dan korosi tinggi. Hard chrome

dilakukan secara langsung terhadap bahan dasar baja yang akan dilapisi.

Pelapisan hard chrome adalah rekayasa pelapisan pada logam dengan waktu

pelapisan lebih lama dan hasil pelapisannya lebih tebal, hard chrome

memiliki keungulan keras pada permukaan dan tahan terhadap korosi


(25)

Pelapisan hard chrome dengan mengunakan rangkaian dari sumber

arus listrik, anoda, katoda, dan larutan elektrolit. Pada pelapisan hard

chrome terdapat dua buah elektroda, dimana elektroda yang dihubungakan

dengan kutub positif disebut anoda dan elektroda yang dihubungkan dengan

kutub negatif disebut katoda. Manfaat dari hard chrome itu sendiri antara

lain agar logam tersebut :

1. Lebih tahan terhadap karat.

2. Agar permukaan logam lebih tahan terhadap gesekan.

3. Malapisi permukaan logam agar lebih keras.

4. Dalam ketebalan tertentu hard chrome tahan terhadap goresan.

5. Melindungi sifat material agar tahan terhadap suhu, cuaca, gesekan atau

goresan.

2.2.2.Kondisi yang Diperhatikan Saat Proses Elektroplating

Pada proses pelapisan elektroplating terdapat beberapa hal yang perlu

diperhatikan yaitu :

1. Kadar asam sulfat yang rendah menyebabkan hasil kasar dan

kotoran-kotoran yang melayang pada larutan elektrolit juga penyebab lapisan

kasar.

2. Arus yang digunakan terlalu besar serta jarak antara anoda dan katoda

terlalu dekat menyebabkan hasil lapisannya menjadi gosong.

3. Kotoran dan minyak yang melekat pada benda kerja menyebabkan hasil


(26)

4. Arus listrik yang terputus–putus menuju katoda menyebabkan hasil tidak rata dan pelapisan kurang melekat.

2.3 Pengujian Kekerasan Vickers

Ada berbagai definisi yang digunakan untuk mengetahui kekerasan suatu

material antara lain dengan cara penekanan dengan mengunakan indentor yang

terbuat dari material lebih keras dari pada benda uji, indentor bisa berupa bentuk

bola, piramida, dan kerucut. Pengujian Vickers adalah salah satu dari banyak

pengujian kekerasan yang ada dan mudah untuk dilakukan. Tujuan dari lakukan

pengujian kekerasan yaitu untuk mengetahui mutu dan karakteristik suatu

material memiliki spesifikasi tertentu.

Pengujian dengan metode kekerasan Vickers bertujuan untuk mengetahui

kekerasan permukaan material dengan cara penekanan mengunakan indentor

intan yang cukup kecil yang mempunyai bentuk geometri piramida dengan sudut

puncak 136°. Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi

(koefisien) dari beban uji (F) yang dikalikan dengan angka faktor 0,102 dibagi


(27)

Gambar 2.1 Bentuk dan Sudut indentor

Untuk menghitung angka kekerasan permukaan material baja dengan

metode Vickers dapat digunakan persamaan (2.1), (2.2) dan (2.3)

im 2

sin

(2.1)

(2.2)

HV (2.3)

Pada persamaan (2.1), (2.2) dan (2.3) :

im : jejak permukaan indentor (impression surface)

α

: sudut ujung indentor

S : luas permukaan bekas injakan indentor

HV : angka kekerasan Vickers

F : beban penekanan (kg)


(28)

11

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Skema Penelitian

`

Gambar 3.1 Skema penelitian

Kesimpulan Analisa data

Data hasil penelitian

Uji kekerasan Vickers Uji kekerasan Vickers

Tanpa proses hard chrome plating Proses hard chrome plating

Persiapan bahan

Baja Karbon Rendah


(29)

3.2 Deskripsi Benda Kerja

Pada penelititan ini dilakukan pengujian komposisi untuk mengetahui

kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada material yang digunakan

sebagai benda kerja. Dari hasil pengujian komposisi diperoleh beberapa unsur

utama yaitu Fe 98%, C 0,254%, Si 0,204, dan Mn 0,557% dan unsur-unsur

lainnya, dari hasil pengujian komposisi diperoleh material yang digunakan

sebagai benda kerja tergolong dalam baja karbon rendah.

Benda kerja yang digunakan pada penelitian ini memiliki dimensi

panjang 40 mm, lebar 35 mm dan tebal 6,8 mm. Pada salah satu sudut benda

kerja dibuat sebuah lubang dengan diameter 4 mm. Material benda kerja

selanjutnya diproses permesinan dengan mesin milling pada salah satu

permukaannya untuk memperoleh kerataan permukaan. Setelah salah satu

permukaan diratakan dengan proses permesinan selanjutnya dihaluskan

dengan amplas sampai memperoleh kehalusan permukaan tertentu. Pada

permukaan yang telah dihaluskan selanjutnya dilakukan proses pemolesan

mengunakan mesin polish dan metal polish. Dari hasil pengujian kekerasan

dengan menggunakan metode Vickers diperoleh nilai kekerasan pada

permukaan benda kerja sebesar 155,893 HV tanpa proses pelapisan hard


(30)

Gambar 3.2 Benda kerja

3.3 Skema Alat

Skema alat yang digunakan pada penelitian pelapisan hard chrome dapat

dilihat sebagai berikut :


(31)

Keterangan :

1. Rectifier

2. Bak tangki larutan

3. Anoda (Batang Chrome)

4. Katoda (Benda kerja)

5. Kabel dan pipa tembaga

6. Larutan elektrolit

7. Ampere meter

8. Volt meter

3.4 Peralatan yang Digunakan Dalam Proses Pelapisan

1. Rectifier

Rectifier adalah sumber arus listrik yang digunakan untuk proses pelapisan

hard chrome, rectifier merupakan alat untuk mengubah arus bolak-balik

(AC) menjadi arus searah (DC).


(32)

2. Bak tangki larutan

Bak tangki larutan sebagai tempat larutan elektrolit yang digunakan untuk

pelapisan hard chrome. Bahan yang digunakan sebagai bak tangki larutan

adalah plastik pvc dengan kapasitas 30 liter.

Gambar 3.5 Bak tangki larutan

3. Anoda (batang chrome)

Anoda adalah terminal positif dalam larutan elektrolit, anoda yang

digunakan adalah anoda tidak larut dan berfungsi sebagai penghantar arus


(33)

Gambar 3.6 Anoda

4. Katoda (benda kerja)

Katoda adalah terminal negatif dalam larutan elektrolit yang berperan

sebagi benda kerja yang akan dilapisi.


(34)

5. Kabel dan pipa tembaga

Kabel tembaga sebagai penghantar arus listrik dan pipa tembaga

digunakan untuk mengantungkan benda kerja saat proses pelapisan hard

chrome.

Gambar 3.8 Pipa tembaga

6. Larutan elektrolit

Elektrolit adalah larutan dari campuran bahan-bahan kimia untuk proses


(35)

Gambar 3.9 Larutan elektrolit

3.5 Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit terdiri dari beberapa komponen utama antara lain

senyawa asam atau basa. Senyawa chrome merupakan sumber logam yang

akan menempel pada benda kerja. Senyawa asam atau basa dalam larutan

elektrolit berfungsi untuk meningkatkan daya hantar listrik.

Pada penelitian ini dilakukan proses pencampuran latutan elektrolit

untuk mendapatkan larutan yang dinginkan sesuai komposisi yang diperlukan

untuk proses pelapisan hard chrome. Komponen dan bahan sudah tersedia di


(36)

Tabel 3.1 Kondisi dan takaran

komponen dan komposisi Asam kromat 150 gr/l

Asam sulfat 0,87 gr/l Katalis 15 ml/l

Dikutip dari buku Syamsul Huda dan Purwanto (2005)

1. Cairan aquades

Aquades adalah cairan pelarut untuk pembuatan larutan elektrolit, aquades

digunakan sebagai pelarut karena tidak mengandung mineral.


(37)

2. Asam kromat

Asam kromat merupakan satu-satunya sumber ion krom yang akan

melapisi pada benda kerja. Karena anoda yang digunakan tidak larut, maka

berkurangnya konsentrasi ion krom perlu ditambahkan asam kromat untuk

menjaga kadar krom dalam larutan. Takaran asam kromat yang digunakan

untuk membuat larutan elektrolit sebesar 150 gr/l.

Gambar 3.11 Asam kromat

3. Asam sulfat

Asam sulfat adalah salah satu katalis yang berperan untuk mempercepat

terjadinya reaksi pengendapan ion logam. Takaran asam sulfat yang


(38)

Gambar 3.12 Asam sulfat

4. Katalis

Katalis memiliki peran sebagai pengendap ion chrome. Takaran katalis

yang digunkan untuk pembuatan larutan elektrolit sebesar 15 ml/l.


(39)

Pada penelitian ini dibuat larutan elektrolit untuk proses pelapisan hard

chrome dengan banyak larutan elektroloit sebanyak 20 liter. Berikut ini

langkah-langkah pembuatan larutan elektrolit:

1. Beberapa komponen disiapkan antara lain asam kromat, asam sulfat,

katalis, dan aquades.

2. Mengukur berat massa asam kromat 3000 gr, asam sulfat 17,4 gr dan

katalis 300 ml untuk membuat larutan elektrolit dengan kapasita 20

liter.

3. Mengisi tangki dengan cairan aquades sesuai takaran yaitu 20 liter,

selanjutnya asam kromat 3000 gram dituang kedalam tangki yang

berisikan cairan aqudes 20 liter dan diaduk-aduk secara perlahan hingga

merata sampai warna larutan menjadi pekat.

4. Asam sulfat yang telah diukur berat massanya 17,4 gr kemudian

dituang kedalam tangki yang telah berisi larutan asam kromat dan

aquades. Kemudian diaduk-aduk perlahan dan merata hingga larutan

tercampur dan larut semuanya. Selanjutnya cairan katalis 300 ml


(40)

3.6 Variabel Yang Divariasikan

Variabel yang divariasikan dalam penelitian ini adalah:

1. Variasi lamanya waktu pelapisan 150 menit, 180 menit, 210 menit dan

240 menit dengan jarak antara anoda dan katoda sebesar 150 mm dan

tegangan sebesar 11 volt

2. Variasi tegangan listrik DC 6 volt, 8 volt, 10 volt dan 12 volt dengan jarak

antara anoda dengan katoda sebesar 150 mm dan lamanya waktu pelapisan

selama 180 menit.

3.7 Variabel Yang Diukur

Dalam penelitian ini variabel yang diukur adalah:

1. Lamanya waktu yang digunakan untuk proses pencelupan (t).

2. besarnya tegangan DC yang digunakan (V).

3. Kekerasan lapisan hard chrome (D).

3.8 Langkah Penelitian

setelah benda kerja, alat dan larutan elektrolit siap digunakan maka

dilakukan langkah-langkah pelapisan hard chrome sebagai berikut:

1. Proses pelapisan hard chrome diawali dengan mengukur ketebalan benda

kerja awal dengan mengunakan out side micrometer sebelum dicelupkan


(41)

2. Benda kerja dicuci hingga bersih dengan air dan sabun detergen untuk

menghilangkan bekas kotoran dan minyak.

3. Selanjutnya mengaitkan benda kerja yang telah diberi lubang

mengunakan kawat tembaga sebagai penghantar arus listrik.

4. Benda kerja direndam selama 60 menit ke dalam ember yang berisikan

air sabun dengan temperatur 70°C hal ini bertujuan supaya pori-pori pada

benda kerja membuka serta membersihkan dari kotoran dan minyak yang

melekat pada benda kerja.

5. Benda kerja yang telah direndam air sabun dengan temperatur 70°C,

diangkat kemudian dicuci mengunakan air bersih yang mengalir untuk

menghilangkan kadar sabun yang melekat pada benda kerja.

6. Benda kerja yang telah dikaitkan dengan kawat tembaga digantungkan

pada pipa tembaga sebagai penghantar arus listrik dan dicelupkan ke

dalam bak yang berisikan larutan elektrolit. Permukaan benda kerja yang

akan dilapisi diarahkan pada anoda, dengan jarak antar anoda dan ketoda

sesuai yang ditetapkan.

7. Rectifier dinyalakan dengan menekan tombol on, setelah itu dilakukan

pengaturan besar tegangan listrik sesuai dengan variasi tegangan listrik

yang akan digunakan untuk proses pelapisan.

8. Seletah langkah ketujuh pencelupan ini dilakukan selama waktu yang

telah ditentukan sesuai dengan variasi waktu yang digunakan untuk


(42)

9. Setelah proses pelapisan selesai tegangan diturunkan sampai

menunjukkan besar tegangan 0 volt dengan memutar potensio meter pada

rectifier, kemudian tekan tombol off.

10. Selanjutnya benda kerja dicuci mengunakan air dan sabun untuk

menghilangkan sisa larutan elektrolit yang masih melekat.

11. Setelah langkah pertama sampai ketujuh selesai benda kerja diukur

kembali mengunakan out side micrometer untuk mengetahui ketebalan

lapisan hard chrome.

12. Langkah selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan dengan mengunakan

metode Vickers.

3.9 Peralatan Pendukung

Adapun peralatan pendukung yang digunakan dalam penelitian sebagai

berikut:

1. Timbangan digital

Timbangan digital digunakan untuk mengukur berat massa asam kromat


(43)

Gambar 3.14 Timbangan digital

2. Amplas

Ampalas halus ukuran 1000 dan 800 digunakan untuk membersihkan


(44)

Gambar 3.15 Amplas

3. Kawat tembaga

Kawat tembaga digunakan untuk mengantungkan benda kerja sekaligus

sebagai penghantar arus listrik.


(45)

4. Mesin polishing

Mesin polishing bertujuan untuk memperhalus pemukaan benda kerja yang

akan di proses pelapisan hard chrome.

Gambar 3.17 Mesin polishing

5. Metal polish (autosol)

Metal polish digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja saat

proses polishing.


(46)

6. Volt meter

Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan listrik yang digunakan

untuk proses pelapisan hard chrome.

Gambar 3.19 Volt meter

7. Ampere meter

Ampere meter digunakan untuk mengukur besarnya arus listrik yang


(47)

Gambar 3.20 Ampere meter

8. Outside micrometer

Outside micrometer digunakan untuk mengukur ketebalan benda kerja.


(48)

9. Alat uji kekerasan Vickers

Digunakan untuk mengetahui nilai kekerasan permukaan logam


(49)

32

BAB IV

HASIL DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Berikut akan diulas lebih lanjut mengenai hasil pengujian kekerasan

untuk mengetahui peningkatan kekerasan permukaan dan karakteristik pada

material dasar benda kerja yang sudah dilapisi hard chrome. Pengujian

kekerasan dengan metode Vickers dipilih karena mata indentor yang

digunakan kecil, diharapkan dari hasil penekanan terjadi hanya pada

permukaan lapisan hard chrome tidak sampai mengenai material dasar.

Berikut data hasil uji kekerasan permukaan benda kerja tanpa proses

pelapisan hard chrome dengan pengujian kekerasan metode Vickers, dengan

beban penekanan indentor 100 gram dan lamanya waktu penahanan indentor

15 detik. Dari hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers didapatkan

nilai luasan permukaan diagonal injakan indentor. Berikut tabel hasil

pengujian kekerasan dengan metode Vickers.

Tabel 4.1 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada benda

kerja tanpa proses pelapisan hard chrome.

no D1 D2 D3 Keterangan Mm mm Mm


(50)

Data hasil pengujian kekerasan permukaan lapisan hard chrome

dengan metode Vickers pada variasi waktu pelapisan 150 menit, 180 menit,

210 menit, dan 240 menit. Tegangan yang digunakan sebesar 11 volt, jarak

antara anoda dan katoda 150 mm.

Tabel 4.2 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada variasi

waktu lamanya proses pelapisan.

no

t D1 D2 D3

menit Mm mm mm

1 150 0,028 0,028 0,028 2 180 0,023 0,023 0,025 3 210 0,024 0,021 0,021 4 240 0,022 0,022 0,021

Data hasil pengujian kekerasan permukaan palisan hard chrome

dengan metode Vickers pada variasi tegangan 6 volt, 8 volt, 10 volt dan 12

volt. Jarak antara anoda dan katoda yang digunakan 150 mm dan waktu

lamanya pelapisan selama 180 menit.

Tabel 4.3 Hasil pengujian kekerasan dengan metode Vickers pada variasi

tegangan listrik.

no

V D1 D2 D3

Volt mm mm mm

1 6 0,032 0,032 0,030 2 8 0,029 0,029 0,029 3 10 0,026 0,027 0,026 4 12 0,024 0,024 0,022


(51)

4.2 Pengolahan Data

Sebagai contoh, perhitungan kekerasan lapisan hard chrome dengan

metode Vickers yang ditampilkan adalah Data 1 (Tabel 4.2) pada variasi

waktu pelapisan 150 menit, 180 menit, 210 menit dan 240 menit. Dengan

jarak antara anoda dan katoda 150 mm serta tegangan yang digunakan sebesar

12 volt.

a. Perhitungan diagonal rata-rata injakan indentor (D2) :

Diketahui dari data tabel 4.2 pada 240 menit

D1= 0,022 mm

D2= 0,022 mm

D3= 0,021 mm

0,021 mm

b. Perhitungan beban penekanan indentor (F) :

Diketahui beban penekanan indentor 100 gram yang diubah kedalam kg

sehingga hasilnya = 0,1 kg

F= 0,1×9,81


(52)

c. Perhitungan penekanan luas injakan indentor pada permukaan benda kerja

(im): diketahui α = 136°

im

= = 1,8543

d. Perhitungan luas permukaan bekas injakan indentor (S) :

Diketahui: D rata-rata = 0,021 mm

im = 1,8543

=


(53)

e. Perhitungan angka kekerasan lapisan hard chrome (HV) :

Diketahui : constanta = 0,102

F = 0,981

S = 0,000245 mm2

HV =

=

= 407,71 HV

Untuk perhitungan data-data yang lain, cara perhitungan yang

digunakan seperti pada pengolahan data. Tabel hasil pengolahan data

kekerasan lapisan permukaan hard chrome dengan metode Vickers disajikan

dalam tabel (4.4), (4.5), (4.6)

Tabel 4.4 Hasil perhitungan kekerasan benda kerja tanpa pelapisan hard

chrome.

No D rata-rata Kekerasan keterangan mm HV


(54)

Tabel 4.5 Hasil perhitungan dari data variasi waktu lamanya proses pelapisan

hard chrome.

No

Waktu Tegangan Ampere D rata-rata Kekerasan

t V A mm HV

1 150 11 10 0,028 245,36 2 180 11 10,2 0,023 345,73 3 210 11 10 0,022 395,26 4 240 11 10,5 0,021 407,71

Tabel 4.6 Hasil perhitungan dari data variasi tegangan listrik yang digunakan

untuk proses pelapisan hard chrome.

No

Waktu Tegangan Ampere D rata-rata Kekerasan

t V A mm HV

1 180 6 5,6 0,031 193,08 2 180 8 7,1 0,029 228,44 3 180 10 8,9 0,026 271 4 180 12 10,16 0,023 340,81


(55)

4.3Pembahasan

Dari hasil pengolahan data pada setiap variasi pelapisan hard chrome

yang telah dilakukan, diperoleh nilai kekerasan pada permukaan lapisan yang

dihitung dari setiap variabel. Untuk mengetahui peningkatan kekerasan pada

lapisan permukaan baja karbon rendah, yang telah melalui proses pelapisan

hard chrome dengan berbagai macam variasi. Pembahasan nilai variabel yang

didapatkan menghasilkan penambahan kekerasan pada lapisan permukaan

dengan mengunakan perbandingan benda kerja tanpa proses pelapisan dan

benda kerja yang diproses pelapisan hard chrome. Pembahasan tersebut akan


(56)

Gambar 4.1. Hubungan nilai kekerasan material dasar terhadap nilai

kekerasan dengan variasi waktu pelapisan pada jarak anoda-katoda 150 mm

dan tegangan 11 volt.

Gambar 4.1 menunjukan hubungan nilai kekerasan material dasar dengan

nilai kekerasan dari variasi waktu lamanya pelapisan, grafik diatas dapat

diamati peningkatan nilai kekerasan pada variasi waktu lamanya proses

pelapisan hard chrome. Material dasar memiliki kekerasan permukaan sebesar

155,89 HV tanpa proses pelapisan. Adanya peningkatan nilai kekerasan

permukaan lapisan pada variasi waktu 150 menit. Jarak antara anoda dan

katoda sejauh 150 mm dengan tegangan yang digunakan sebesar 11 volt

diperoleh nilai kekerasan permukaan lapisan hard chrome sebesar 245,36 HV.

Pada variasi waktu lamanya proses pelapisan 180 menit dengan jarak antara

anoda dan katoda sejauh 150 mm dan tegangan yang digunakan sebesar 11 volt

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00

Material Dasar 150 180 210 240

K E K E R A S A N (H V) Waktu (t)


(57)

diperoleh nilai kekerasan sebesar 345,73 HV. Adanya peningkatan nilai

kekerasan pada variasi waktu 210 menit dengan jarak antara anoda dan katoda

serta besarnya tegangan yang digunakan sama, diperoleh nilai kekerasan

sebesar 395,26 HV. Terjadi peningkatan nilai kekerasan sebesar 407,71 HV

pada variasi waktu proses pelapisan selama 240 menit dengan jarak anoda

terhadap katoda tetap serta besarnya tegangan yang digunakan sama. Terjadi

peningkatan nilai kekerasan lapisan hard chrome pada variasi waktu pelapisan

yang semakin lama, hal ini disebabkan karena tegangan yang digunakan besar

maka arus listrik yang dihasilkan akan besar juga. Arus listrik yang besar akan

menyebabkan jumlah partikel chrome semakin banyak berpindah dan melekat

pada benda kerja sehingga proses pelapisan yang semakin lama hasil


(58)

Gambar 4.2. Hubungan nilai kekerasan dengan variasi tegangan pada jarak

antara anoda-katoda sejauh 150 mm, dan pelapisan selama 180 menit.

Gambar 4.2 menunjukan hubungan nilai kekerasan material dasar dengan

nilai kekerasan dari variasi waktu lamanya pelapisan, grafik diatas dapat

diamati peningkatan nilai kekerasan pada variasi tegangan pada proses

pelapisan hard chrome. Material dasar memiliki kekerasan permukaan sebesar

155,89 HV tanpa proses pelapisan. Adanya peningkatan nilai kekerasan

permukaan lapisan pada variasi tegangan yang digunakan sebesar 6 volt. Jarak

antara anoda terhadap katoda sejauh 150 mm dan lamanya waktu proses

pelapisan selama 180 menit diperoleh nilai kekerasan permukaan lapisan hard

chrome sebesar 193,08 HV. Pada variasi tegangan sebesar 8 volt dengan jarak

0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

Material Dasar 6 8 10 12

K E K E R A S A N (H V) TEGANGAN (VOLT)


(59)

antara anoda dan katoda sejauh 150 mm dan lamanya waktu pelapisan selama

180 menit diperoleh nilai kekerasan lapisan sebesar 228,44 HV. Adanya

peningkatan nilai kekerasan pada variasi tegangan 10 volt dengan jarak antara

anoda dan katoda serta besarnya tegangan yang digunakan sama, diperoleh

nilai kekerasan sebesar 271 HV. Terjadi peningkatan nilai kekerasan sebesar

340,81HV pada variasi tegangan 12 volt dan proses pelapisan selama 180

menit dengan jarak anoda dan katoda tetap serta lamanya waktu pelapisan

sama. Terjadi peningkatan nilai kekerasan lapisan hard chrome pada variasi

tegangan yang semakin besar, hal ini disebabkan karena tegangan yang

digunakan semakin besar maka arus listrik yang dihasilkan akan semakin besar

juga. Tegangan dan arus listrik yang besar akan menyebabkan jumlah partikel

yang melekat pada benda kerja menjadi banyak sehingga hasil lapisannya tebal


(60)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari penelitian proses pelapisan hard chrome dengan mengunakan material baja karbon rendah, dengan kadar karbon sebesar 0,245%, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah berhasil dilakukan hard chrome plating dengan baja karbon

rendah kadar karbon 0,245% sebagai benda kerja.

2. Semakin lama waktu dan semakin besar tegangan yang digunakan

untuk proses pelapisan maka akan dihasilkan lapisan yang tebal dengan

disertai nilai kekerasan yang tinggi juga. Nilai kekerasan permukaan

terbaik lapisan hard chrome pada variasi waktu sebesar 407,71 HV

dengan lama proses pelapisan 240 menit tegangan 11 volt dan jarak

anoda terhadap katoda sejauh 150 mm. Pada variasi tegangan diperoleh

nilai kekerasan terbaik 340,81 HV dengan tegangan sebesar 12 volt dan


(61)

5.2 Saran

1. Minyak dan kotoran yang melekat pada benda kerja menyebabkan hasil

lapisan kurang melekat dengan baik.

2. Untuk menghasilkan benda kerja yang benar-benar bersih dari kotoran

dan minyak pencucian mengunakan larutan HCL.

3. Konsentrasi larutan perlu dijaga dan diperhatikan setiap waktu agar

tidak terjadi kegagalan pada hasil lapisan.

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat dikembangkan tetang pengaruh kuat


(62)

45

DAFTAR PUSTAKA

GUIDELINE FOR EMCO HARDNESS TESTER(BASIC INFO),Technical

Assistance Program.2002

Huda,S. dan Purwanto, 2005 Teknologi Industri Elektroplating, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hutama, Setya, Adhi, 2011 “Peningkatan Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah 0,07225% C Dengan Metode Pelapisan Hard Chrome”.

Isnan M” Voltmeter”. 2010. Alamat Web : http://www.google.com/url?url=http://www.amazon.com/Class-Accuracy-Voltmeter-0-30V-Panel/. Diakses 21 November 2013, 19.36 WIB.

Mitutoyo, Mechanical” Outsidemicrometer”. 2012. Alamat web: http://www.thespectruminternational.com/wpcontent/upload/2012/0//Mitut oyo-Outsidemicrometer Mechanical-1. Diakses 21 November 2013, 19.11 WIB.

N. Fahmad “Mesin Polish”. 2011. Alamat web: http://www.cybersatu.blogspot.com/avicon.ico, Diakses 14 November 2013,14.35 WIB.

Panduan Praktikum Ilmu Logam, Laboratorium Ilmu logam, Juruusan Teknik Mesin, Fakultas Sain dan Teknologi, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2006

Raharjo, Samsudi, 2010 “Penganruh Variasi Tegangan Listrik dan Waktu Proses

Elektroplating Terhadap Ketebalan Serta Kekerasan Lapisan Pada Baja Karbon Rendah Dengan Krom”

Tomijiro Kaneko, Anton J. Hartono, 1992 “Mengenal Pelapisan Elektroplating” Yogyakarta.


(63)

LAMPIRAN

Diagonal bentuk injakan pada uji kekerasan vickers


(64)

47


(65)

Bak elektroplating chrome


(66)

49

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 150 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,01 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 180 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,015 mm.


(67)

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 210 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,04 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 240 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,11 mm.


(68)

51

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 6 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Lapisan chrome tidak terlihat.

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 8 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,005 mm.


(69)

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 10 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,015 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 12 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,025 mm.


(1)

47

Hasil uji komposisi baja kabron rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

48

Bak elektroplating chrome

Kain pholishing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

49

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 150 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,01 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 180 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,015 mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

50

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 210 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,04 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi waktu 240 menit, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan tegangan 11 volt. Ketebalan lapisan Chrome 0,11 mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

51

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 6 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Lapisan chrome tidak terlihat.

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 8 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,005 mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

52

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 10 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,015 mm.

Gambar struktur mikro pada variasi tegangan 12 volt, dengan jarak anoda terhadap katoda seajauh 150 mm. Dan waktu yang digunakan selama 180 menit. Ketebalan lapisan Chrome 0,025 mm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI