Perancangan Kampanye untuk Meningkatkan Kepedulian Masyarakat akan Reptil.

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT AKAN REPTIL

Oleh Wewei Lineg

0964110

Reptil merupakan hewan vertebrata yang berdarah dingin yang mempunyai sisik disekitar bagian tubuhnya. Sebagai contoh Buaya, kura-kura, Ular, dan Kadal termasuk dalam golongan reptil. Namun saat ini keberadaan reptil kurang diminati oleh masyarakat, ini di karenakan edukasi yang kurang serta persepsi masyarakat yang masi beranggapan bahwa reptil itu berbahaya, beracun, bahkan reptil itu harus dibunuh. Padahal tidak semua reptil berbahaya. Dari keseluruhan reptil 20% yang berbahaya atau berbisa dan sisanya tidak berbahaya. Bahkan bisa memberikan manfaat yang positif sebagai binatang peliharaan. Tujuan dari perancangan ini adalah penulis ingin memperkenalkan reptil yang tidak berbahaya agar dapat menarik minat masyarakat khusunya remaja serta mengedukasikan kepada masyarakat sehingga kedepannya masyarakat bisa mulai mau memelihara reptil ataupun mempunyai pilihan dalam memilih binatang peliharaan yang menarik, mudah, dan bermanfaat serta mampu berssaing dengan binatang peliharaan lainnya.

Untuk menyempurnakan semuanya penulis menggunakan kampanye sebagai cara untuk menyebarkan informasi, pengetahuan, gagasan ataupun ide kepada masyarakat. Konsep desain menggunakan illustrasi photografi dengan tone warna hangat agar terkesan reptil bisa menjadi sahabat seperti binatang peliharaan lainnya, background yang simple dan putih, bermain dalam komposisi, modern minimalis dan bahasa yang mudah di mengerti anak remaja. Penyampaian media menggunakan media poster dengan menonjolkan keunikan dan keeksotisme reptil & interaksi yang menyenangkan bersama reptil , gantungan pintu, postcard, stiker, pulpen, dan flyer.

Kesimpulan yang didapatkan adalah masyarakat masi sangat kurang mengenal,mengerti dan peduli tentang reptil dan memiliki persepsi yang salah tentang reptil. Penulis berharap kampanye ini bisa dilaksanakan dan dapat mengubah persepsi masyarakat yang salah tentang reptil.


(2)

ABSTRACT

CAMPAIGN DESIGN TO INCREASE COMMUNITY’S CONCERN FOR REPTILE

Submitted By Wewei Lineg

0964110

Reptiles are cold-blooded vertebrate animals that have scales around their body parts. For example crocodiles, turtles, snakes, and lizards, they all belong to the reptilian family . Unfortunately, the existence of reptiles is now less attractive to the public . It is due to inadequate education and public prejudice which assume that reptiles are dangerous and poisonous creatures that must be treated cautiously. Moreover, it is not common reptiles which are encountered unintentionally in human dominated areas are captured and even killed although not all them are dangerous. It is estimated that around 20 % of species of the reptiles are dangerous or poisonous, the rest are harmless. Those innocent reptilian could provide constructive benefit to man as pets. The purpose of this plan is that the author would like to introduce harmless reptiles in order to attract people especially teenagers and educate the community so that in the future people can begin to have the awareness to value reptiles. It is hoped that people will have more options of the range of pets to keep. Reptiles can be exotic and attractive domestic animals competing with the other long-existed-popular pets.

To reach the goals, the writer utilize public campaign to disperse information, knowledge , ideas. The concept uses photographic illustration with warm colour scheme to give the impression that reptiles could be meek and friendly like the other domesticated beasts, the method involves the application of white simple background, diverse composition, minimalist appearance and modern language all of which are easy to understand by teenagers. The impartation of information can employ posters, postcards, door signs, stickers, pens, and flyers to highlight the uniqueness and exotism of reptiles, and fun interactions with reptiles.

In conclusion, people are still incognizant and ignorant about the true nature of the reptiles which leads to branding a bad name to the reptiles. The author hopes that this campaign can be implemented and can change people's perceptual experience about reptiles .


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

DAFTAR PENGANTAR... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan ... 3

1.5 Skema perancangan...4

BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Kampanye ... 5

2.1.2 Jenis Kampanye ... 6

2.1.3 Media Kampanye ... ...7

2.3 Pengertian Reptil ... 9

2.3.1 Definisi ... ...9

2.3.2 Sistem Reproduksi ...9

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ... 10

3.1.1 Perusahaan/Lembaga Terkait ...10


(4)

3.3 Data Hasil Kuisioner ...30

3.4 Data Hasil Observasi ... 35

3.5 Data Hasil Wawancara ... 37

3.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 37

3.7 Analisis STP ... 39

3.8 Analisis SWOT ...40

BAB 1V PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 41

4.2 Konsep Kreatif... 42

4.3 Konsep Media...,... 44

4.4 Hasil Karya... 46

4.4.1 Logo Kampanye Peduli akan reptil ...46

4.4.2 Poster ...48

4.4.3 Sosial Media . ... 51

4.4.4 Booklet ... 52

4.4.5 Postcard ... ... 54

4.4.6 Pembatas Buku ... ... ... 55

4.4.7 Gantungan Pintu ... 56

4.4.8 Gimmick ... 57

4.5 Timeline ... 59

4.6 Rancangan Anggaran Biaya ... 59

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ...60

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema perancangan ... 4

Gambar 2.1 Pilihan Media ... 9

Gambar 3.1 Logo Komunitas Reptil Bandung ... 10

Gambar 3.2 Tabel Agenda Kegiatan Komunitas Reptil Bandung ... 12

Gambar 3.3 Skema Keanggotaan Komunitas Reptil Bandung ... 13

Gambar 3.4 Logo Imah Reptil ... 14

Gambar 3.5 Logo ReptilX ... 14

Gambar 3.6 Lanang Sapi ... 16

Gambar 3.7 Corn Snake ... ... ... ... ... ... 16

Gambar 3.8 Dipong ... 17

Gambar 3.9 Ball Phyton ...17

Gambar 3.10 Mono Tanah ... 18

Gambar 3.11 T.Wagleri ... 18

Gambar 3.12 Cobra Jawa Snake ... 19

Gambar 3.13 Ular Gibuk ... 20

Gambar 3.14 Green Iguana ... 22

Gambar 3.15 Bearded Dragon ... 23

Gambar 3.16 Soa Payung ... 24

Gambar 3.17 Argentina Tegu ... 24

Gambar 3.18 Savannah Monitor ... 25

Gambar 3.19 Biawak Air ... 26

Gambar 3.20 Gecko Normal ... 27


(6)

Gambar 3.22 Bentuk Mata ... 28

Gambar 3.32 Bersosialisasi Di Dago ... 35

Gambar 3.33 Bersosialisasi Bersama Masyarakat Dago ... 35

Gambar 3.34 Memberikan Edukasi ke sekolah-sekolah ... 36

Gambar 3.35 Memberikan Edukasi ke sekolah dasar ... 36

Gambar 3.36 Memberikan Edukasi kesekolah dasar ... 37

Gambar 3.37 Logo ARC ... 38

Gambar 3.38 Poster Kampanye ARC ... 38

Gambar 3.39 Poster Kampanye ARC ... 38

Gambar 3.40 Poster Kampanye ARC ... 39

Gambar 4.1 Logo Kampanye Peduli Akan Reptil ... 47

Gambar 4.2 Alplikasi Logo Kampaye Peduli Akan Reptil ... 48

Gambar 4.3 Warna Logo ... 48

Gambar 4.4 Poster Awareness ... 49

Gambar 4.5 Poster Informing ... 50

Gambar 4.6 Iklan Okezone.com ... 51

Gambar 4.7 Iklan Facebook ... 52

Gambar 4.8 Cover depan dan Belakang Booklet ... ... 52

Gambar 4.9 Bagian Isi Booklet ... 53

Gambar 4.10 Bagian Isi Booklet ... 53

Gambar 4.11 Bagian Isi Booklet ... 53

Gambar 4.12 Postcard ... 54

Gambar 4.13 Bagian Cover Postcard ... 54

Gambar 4.14 Bagian Cover Postcard ... 55


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.16 Cover Pembatas Buku ... 56

Gambar 4.17 Gantungan Pintu ... 57

Gambar 4.18 Tshirt ... 58

Gambar 4.19 Ballpoin ... 58

Gambar 4.20 Stiker ... 59


(8)

DAFTAR DIAGRAM

Gambar 3.23 Tabel keterangan Penyuka Binatang ... 30

Gambar 3.24 Tabel Persepsi Tentang Ular ... 31

Gambar 3.25 Tabel Persepsi Tentang Kadal dan Biawak ... 31

Gambar 3.26 Tabel Persepsi Tentang Gecko ... 32

Gambar 3.27 Tabel Mencoba Untuk Memegang Reptil ... 32

Gambar 3.28 Tabel Pentingnya Edukasi tentang Reptil ... 33

Gambar 3.29 Tabel Cocokah Reptil sebagai Peliharaan Rumah ... 33

Gambar 3.30 Tabel Pentingkah Untuk Melestarikan Reptil dan Habitat ... 34


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Fauna di Indonesia dibagi menjadi 5 bagian, yaitu mamalia (lebih dari 500 jenis), kupu-kupu (lebih dari 100 jenis), burung (lebih dari 1.500 jenis), Amfibi (lebih dari 250 jenis), dan reptil (lebih 600 jenis). Kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan paru-paru adalah Reptil. Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering dan bersisik. Reptilia termasuk dalam kelas

verterbrata yang pada umumnya tetrapoda. (Zug 1993:58). Reptilia kadang

diberi nama sebagai hewan berdarah dingin karena mereka tidak menggunakan metabolismenya secara luas untuk mengontrol suhu tubuhnya. akan tetapi reptilia mengatur suhu tubuhnya menggunakan adaptasi perilaku (Chambell 2003).

Masyarakat awam berpikir bahwa reptil merupakan binatang yang berbahaya, bahkan berbisa yang dapat melukai dan membunuh seseorang Oleh sebab itu reptil tidak seharusnya di pelihara, bahkan ada yang menggangap reptil itu harus dihindari atau dibunuh menurut wawancara dengan Dede Dewantara.

Di Indonesia, hobi memelihara reptil masuk sejak tahun 2000. Fenomena ini kian terdengar tatkala beberapa kontes dari bursa jenis ini sering diadakan di Jakarta. Konon, fenomena ini hasil dari imbas di negara Amerika yang kian marak memelihara binatang melata sejak tahun 90-an. (http://yusufsila-binatang.blogspot.com/2011/07/kegemaran-memelihara-reptil.html)

Tapi dibalik itu semuanya tidak semua jenis reptil berbahaya. Beberapa jenis reptil bisa dijadikan sebagai binatang peliharaan yang jinak


(10)

serta memiliki banyak sisi positif. Ada banyak keuntungan dari memelihara reptil, yaitu kesabaran untuk memeliharanya karena memelihara reptil harus penuh kesabaran, melatih kepekaan karena seseorang yang memelihara reptil harus belajar peka terhadap peliharaanya dan harus tau saat reptil berada di sisi sensitif yang bisa saja menyerang pemiliknya jika tidak peka dengan kondisi yang bisa saja menyerang pemiliknya, disamping itu tidak memakan banyak biaya tidak seperti halnya kucing & anjing yang membutuhkan biaya yang besar, Reptil dapat dibersihkan sendiri dan tidak merepotkan.

Tetapi paradigma masyarakat tentang reptil tetap cenderung negatif, karena minimnya studi tentang reptil di masyarakat. Padahal kesan mereka yang berbahaya,menjijikan serta menakutkan adalah salah karena itu hanyalah sugesti budaya timur dan mitos yang diambil dari ajaran agama masing-masing yang mengatakan bahwa reptil itu adalah jelmaan setan atau lambang setan. Menurut ketua dari Komunitas Reptil Bandung mengatakan bahwa dari keseluruhan spesis reptil ,hanya 20% yang berbahaya, selebihnya adalah reptil biasa yang tidak perlu dibunuh sehingga perlu kita sayangi.

Keberadaan reptil yang eksotis dan cukup dekat dengan lingkungan hidup manusia perlu dikenal, dimengerti dan dipahami agar dapat hidup beriringan serta tidak saling menggangu seperti contoh reptil berperan penting dalam siklus penekanan jumlah hama.

Dengan perancangan kampanye ini, penulis berharap Komunitas Reptil Bandung dapat menjadi daya tarik untuk orang banyak agar mereka dapat belajar setidaknya mengetahui tentang reptil sehingga dapat merubah pandangan yang salah tentang reptil itu sendiri, Sehingga masyarakat dapat mempunyai option/pilihan dalam memilih binatang peliharaan yang tepat.

1.2 Permasalahan dan ruang lingkup

Dalam rangka mencapai sasaran khalayak serta memaksimalkannya, strategi untuk Komunitas Reptil Bandung dapat dicapai dengan berbagai usaha yang kompleks yang perlu dilakukan, mulai dari kampanye melalui media cetak untuk menginformasikan serta mengedukasikan pada masyarakat


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha mengenai mengenal dan mengetahui reptil lebih lagi, Area dari kampanye ini mencakup daerah Bandung,Jawa Barat. Target dari kampanye sosial ini adalah remaja supaya mereka dapat mengenal, mengerti dan peduli tentang reptil.

Permasalahan yang dihadapi adalah :

- Bagaimana menginformasikan kepada masyarakat untuk lebih mengerti, mengenal dan peduli lebih banyak tentang reptil ?

- Bagaimana agar masyarakat mau menumbuhkan minat dalam memelihara reptil ?

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan-tujuan dari perancangan ini, adalah sebagai berikut :

- Perancangan suatu kampanye sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Reptil serta Komunitas Reptil Bandung dan mengubah pandangan tentang reptil yang belum diketahui oleh masyarakat serta mengajak masyarakat khususnya remaja untuk mengenal tentang reptil.

- Memberikan informasi tentang bagaimana memelihara reptil yang baik dan tepat dan proses dalam pemeliharaannya, sehingga masyarakat dapat mempunyai opsi atau tertarik untuk memelihara reptil sebagai binatang peliharaan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari :

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah metode menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai objek penelitian secara langsung dengan menggunakan panca indra. Dengan metode observasi, pengamat dapat mengetahui deskripsi tentang objek yang diamati secara detail. 2. Metode Literatur


(12)

Pencarian dan pengumpulan data didapat dari buku-buku dan melalui pencarian website dan dengan menemukan referensi pendukung yang menguatkan topik yang diangkut.

3. Metode Wawancara

Metode tanya jawab terhadap sumber yang terkait dengan tujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada masyarakat.

1.5 Skema Perancangan


(13)

61 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masyarakat kota Bandung rata-rata sudah mengenal reptil tetapi mereka masi merasa takut,berpikiran negatif dan kurang adanya edukasi tentang reptil lebih dalam sehingga masyarakat masih beranggapan bahwa memelihara reptil sangatlah buruk. Sebetulnya memelihara reptil sangat mengasikan dan banyak mendapat banyak keuntungan.

Maka perlu diadakan suatu kampanye yang dapat menyadarkan masyarakat Peduli akan Reptil sehingga masyarakat dapat menyukai & mengetahui bahwa tidak smua reptil berbahaya dan dapat dipelihara , mengubah pola pikir yang salah tentang reptil serta setidaknya dapat memberikan opsi atau pilihan dalam memlilih binatang peliharaan. Pendekatan kampanye pun harus dirancang dengan baik agar pesan kampanye dapat tersampaikan kepada masyarakat khususnya anak remaja SMA dan mahasiswa dengan menggunakan teknik illustrasi dan photografi dengan warna tone yang hangat dan akrab, minimalis, background putih yang berarti simple seperti cara pemeliharaannya,bermain dalam komposisi zoom out yang unik dan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti remaja, sehingga keseluruhan kegiatan kampanye akan dapat berjalan secara efektif dan maksimal. Target audience sendiri merupakan hal yang paling penting dalam perencanaan sebuah kampaye, karena dengan mengenali dan mengetahui target audience dapat direncakan pendekatan kampanye yang tepat pada sasaran. Perancangan media juga merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan dan diolah secara matang karena media merupakan sarana yang penting agar pesan kampanye dapat tersampaikan secara efektif kepada masyarakat. Perancangan media yang kreatif juga merupakan salah satu agar target audience bisa tertarik untuk mengetahui isi dari kampanye ini.


(14)

Kampanye ini diharapkan juga akan berhasil bila ada reaksi dari masyarakat khusunya para remaja dan mahasiswa yang ditandakan anak-anak mulai menyukai senang dalam reptil sebagai suatu hiburan yang menyenangkan. 5.2 Saran

1. Saran untuk diri sendiri :

Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis harus berusaha untuk bisa membuat karya-karya yang lebih baik lagi dan menjadi tekun dalam berkerja, berpikir, dan berproses, serta menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Disamping itu juga harus memberikan lebih banyak informasi dalam bagian booklet karena sangat penting agar masyarakat tidak salah mengartikannya. 2. Saran untuk pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha :

Kepada para dosen FSRD Universitas Kristen Maranatha agar bisa membantu para mahasiswa untuk bisa menjadi seorang desainer yang kreatif setelah lulus dan mampu bersaing di dunia kerja yang profesional dengan memberikan saran dan kritik yang bisa memicu mahasiswa untuk bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

3. Saran untuk masyarakat umum :

Kepada masyarakat umum khususnya para remaja SMA dan mahasiswa agar mau mengenal,mengerti dan peduli akan reptil karena mereka tidak semuanya berbahaya dan dapat menghibur.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=27266

http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-istilah-tipografi.html

http://yusufsila-binatang.blogspot.com/2011/07/kegemaran-memelihara-reptil.html. Campbell, N A. 2013. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga : Jakarta.

http://www.amphibianandreptileconservancy.org/what-we-do/campaigns http://www.theurbanreptile.com/

Zug, G R. 1993. Hepetology: An Introductory Biology of Amphibians and Reptiles. New York: Academy Press.

Venus, Karyanti, Rahmad (2004) Menejemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampaye Komunikasi, Jakarta : Simbiosa Rekatama Media.

Deric (2012), Memilih dan Memelihara reptil yang paling digemari, Jakarta : PT AgroMedia Pustaka.


(1)

serta memiliki banyak sisi positif. Ada banyak keuntungan dari memelihara reptil, yaitu kesabaran untuk memeliharanya karena memelihara reptil harus penuh kesabaran, melatih kepekaan karena seseorang yang memelihara reptil harus belajar peka terhadap peliharaanya dan harus tau saat reptil berada di sisi sensitif yang bisa saja menyerang pemiliknya jika tidak peka dengan kondisi yang bisa saja menyerang pemiliknya, disamping itu tidak memakan banyak biaya tidak seperti halnya kucing & anjing yang membutuhkan biaya yang besar, Reptil dapat dibersihkan sendiri dan tidak merepotkan.

Tetapi paradigma masyarakat tentang reptil tetap cenderung negatif, karena minimnya studi tentang reptil di masyarakat. Padahal kesan mereka yang berbahaya,menjijikan serta menakutkan adalah salah karena itu hanyalah sugesti budaya timur dan mitos yang diambil dari ajaran agama masing-masing yang mengatakan bahwa reptil itu adalah jelmaan setan atau lambang setan. Menurut ketua dari Komunitas Reptil Bandung mengatakan bahwa dari keseluruhan spesis reptil ,hanya 20% yang berbahaya, selebihnya adalah reptil biasa yang tidak perlu dibunuh sehingga perlu kita sayangi.

Keberadaan reptil yang eksotis dan cukup dekat dengan lingkungan hidup manusia perlu dikenal, dimengerti dan dipahami agar dapat hidup beriringan serta tidak saling menggangu seperti contoh reptil berperan penting dalam siklus penekanan jumlah hama.

Dengan perancangan kampanye ini, penulis berharap Komunitas Reptil Bandung dapat menjadi daya tarik untuk orang banyak agar mereka dapat belajar setidaknya mengetahui tentang reptil sehingga dapat merubah pandangan yang salah tentang reptil itu sendiri, Sehingga masyarakat dapat mempunyai option/pilihan dalam memilih binatang peliharaan yang tepat.

1.2 Permasalahan dan ruang lingkup

Dalam rangka mencapai sasaran khalayak serta memaksimalkannya, strategi untuk Komunitas Reptil Bandung dapat dicapai dengan berbagai usaha yang kompleks yang perlu dilakukan, mulai dari kampanye melalui media cetak untuk menginformasikan serta mengedukasikan pada masyarakat


(2)

mengenai mengenal dan mengetahui reptil lebih lagi, Area dari kampanye ini mencakup daerah Bandung,Jawa Barat. Target dari kampanye sosial ini adalah remaja supaya mereka dapat mengenal, mengerti dan peduli tentang reptil.

Permasalahan yang dihadapi adalah :

- Bagaimana menginformasikan kepada masyarakat untuk lebih mengerti, mengenal dan peduli lebih banyak tentang reptil ?

- Bagaimana agar masyarakat mau menumbuhkan minat dalam memelihara reptil ?

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan-tujuan dari perancangan ini, adalah sebagai berikut :

- Perancangan suatu kampanye sosial yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Reptil serta Komunitas Reptil Bandung dan mengubah pandangan tentang reptil yang belum diketahui oleh masyarakat serta mengajak masyarakat khususnya remaja untuk mengenal tentang reptil.

- Memberikan informasi tentang bagaimana memelihara reptil yang baik dan tepat dan proses dalam pemeliharaannya, sehingga masyarakat dapat mempunyai opsi atau tertarik untuk memelihara reptil sebagai binatang peliharaan.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari :

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah metode menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai objek penelitian secara langsung dengan menggunakan panca indra. Dengan metode observasi, pengamat


(3)

Pencarian dan pengumpulan data didapat dari buku-buku dan melalui pencarian website dan dengan menemukan referensi pendukung yang menguatkan topik yang diangkut.

3. Metode Wawancara

Metode tanya jawab terhadap sumber yang terkait dengan tujuan untuk mengetahui fenomena yang terjadi pada masyarakat.

1.5 Skema Perancangan


(4)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Masyarakat kota Bandung rata-rata sudah mengenal reptil tetapi mereka masi merasa takut,berpikiran negatif dan kurang adanya edukasi tentang reptil lebih dalam sehingga masyarakat masih beranggapan bahwa memelihara reptil sangatlah buruk. Sebetulnya memelihara reptil sangat mengasikan dan banyak mendapat banyak keuntungan.

Maka perlu diadakan suatu kampanye yang dapat menyadarkan masyarakat Peduli akan Reptil sehingga masyarakat dapat menyukai & mengetahui bahwa tidak smua reptil berbahaya dan dapat dipelihara , mengubah pola pikir yang salah tentang reptil serta setidaknya dapat memberikan opsi atau pilihan dalam memlilih binatang peliharaan. Pendekatan kampanye pun harus dirancang dengan baik agar pesan kampanye dapat tersampaikan kepada masyarakat khususnya anak remaja SMA dan mahasiswa dengan menggunakan teknik illustrasi dan photografi dengan warna tone yang hangat dan akrab, minimalis, background putih yang berarti simple seperti cara pemeliharaannya,bermain dalam komposisi zoom out yang unik dan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti remaja, sehingga keseluruhan kegiatan kampanye akan dapat berjalan secara efektif dan maksimal. Target audience sendiri merupakan hal yang paling penting dalam perencanaan sebuah kampaye, karena dengan mengenali dan mengetahui target audience dapat direncakan pendekatan kampanye yang tepat pada sasaran. Perancangan media juga merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan dan diolah secara matang karena media merupakan sarana yang penting agar pesan kampanye dapat tersampaikan secara efektif kepada


(5)

Kampanye ini diharapkan juga akan berhasil bila ada reaksi dari masyarakat khusunya para remaja dan mahasiswa yang ditandakan anak-anak mulai menyukai senang dalam reptil sebagai suatu hiburan yang menyenangkan.

5.2 Saran

1. Saran untuk diri sendiri :

Penulis sadar bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis harus berusaha untuk bisa membuat karya-karya yang lebih baik lagi dan menjadi tekun dalam berkerja, berpikir, dan berproses, serta menjadi lebih matang dan dewasa dalam segala hal, terutama dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Disamping itu juga harus memberikan lebih banyak informasi dalam bagian booklet karena sangat penting agar masyarakat tidak salah mengartikannya. 2. Saran untuk pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha :

Kepada para dosen FSRD Universitas Kristen Maranatha agar bisa membantu para mahasiswa untuk bisa menjadi seorang desainer yang kreatif setelah lulus dan mampu bersaing di dunia kerja yang profesional dengan memberikan saran dan kritik yang bisa memicu mahasiswa untuk bisa berkembang dan menjadi lebih baik lagi.

3. Saran untuk masyarakat umum :

Kepada masyarakat umum khususnya para remaja SMA dan mahasiswa agar mau mengenal,mengerti dan peduli akan reptil karena mereka tidak semuanya berbahaya dan dapat menghibur.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=27266

http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-istilah-tipografi.html

http://yusufsila-binatang.blogspot.com/2011/07/kegemaran-memelihara-reptil.html. Campbell, N A. 2013. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga : Jakarta.

http://www.amphibianandreptileconservancy.org/what-we-do/campaigns http://www.theurbanreptile.com/

Zug, G R. 1993. Hepetology: An Introductory Biology of Amphibians and Reptiles. New York: Academy Press.

Venus, Karyanti, Rahmad (2004) Menejemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampaye Komunikasi, Jakarta : Simbiosa Rekatama Media.

Deric (2012), Memilih dan Memelihara reptil yang paling digemari, Jakarta : PT AgroMedia Pustaka.