Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Perusahaan Properti (Studi Kasus pada PT. Metro Permata Raya Bandung).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

“CALCULATION AND REPORTING OF VALUE ADDED TAX ANALYSIS ON PROPERTY COMPANY”

Value added tax is one that is collcted and a imposed on ceding of taxable goods and service. The tax is collected through tax invoice. The variance between incoming and outcoming tax is payable value added tax and paid to the state. The calculation of payable tax that must be paid by organization should comply with tax regulation. This research has purpose to know how to calculate vat out and vat in to know the sum of vat that must pay or over paid and how to report vat in to be credited and can be not credited inthe sum of value added tax, espesially in effort of service port. This research has done in PT. Metro Permata Raya on Soekarno Hatta street, Bandung. Data resource in this research has taken from the part of taxation and financing and the other documents related with this research. The technic of data collecting through documentation and literature. The methode of data analyzed is used explorative and descriptive method. The hypothesis is Ho: calculation and reporting of value added tax have a positive impact on the tax due and Ha: calculation and reporting of value added tax not have a positive impact on the tax due. Result is calculation and reporting of value added tax have a positive impact on the tax due.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

“ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK

PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PERUSAHAAN PROPERTI”

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah Pajak yang dipungut dan dikenakan atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP). Pajak ini dipungut melalui faktur pajak. Selisih antara Pajak Masukan dan Pajak Keluaran merupakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang terutang dan harus disetor ke kas negara. Perhitungan pajak yang terutang yang harus dibayar oleh perusahaan harus disesuaikan dengan peraturan perpajakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menghitung Pajak Masukan dan Pajak Keluaran untuk mengetahui jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang kurang bayar atau lebih bayar serta bagaimana untuk melaporkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Pahak Masukan yang dapat dikreditkan atau yang tidak dapat dikreditkan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Metro Permata Raya, yang berlamat di Jl. Soekarno Hatta. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari bagian perpajakan dan keuangan serta dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan studi kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode eksploratif dan metode deskriptif. Hipotesa yang digunakan adalah Ho: Perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mempunyai dampak positif pada pajak terhutang dan Ha: Perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tidak mempunyai dampak positif pada pajak terhutang. Hasil pengujian didapatkan bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mempunyai dampak positif pada pajak terhutang.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6

2.1 Definisi Pajak ... 6

2.2 Pajak Pertambahan Nilai ... 11

2.3 Subjek Pajak Pertamabahan Nilai ... 13

2.4 Objek Pajak Pertambahan Nilai ... 15

2.5 Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai ... 18


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.7 Prosedur atau Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai ... 21

2.8 Dasar Pengenaan Pajak ... 22

2.9 Tarif Pajak Pertambahan Nilai ... 25

2.10 Tata Cara Mengitung Pajak Pertambahan Nilai ... 26

2.11 Tata Cara Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai ... 27

2.11.1 Tempat Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai ... 27

2.11.2 Saat Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai ... 28

2.11.3 Sarana Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai ... 29

2.11.4 Pelaporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai ... 29

2.12 Faktur Pajak ... 31

2.12.1 Faktur Pajak Standar ... 32

2.12.2 Faktur Pajak Gabungan ... 36

2.12.3 Faktur Pajak Sederhana ... 37

2.13 Kelebihan dan Kekurangan Pajak Pertambahan Nilai ... 40

2.14 Pengakuan dan Pengukuran Pajak Pertambahan Nilai... 41

2.15 Kerangka Konseptuan Penelitian ... 44

2.16 Pengembangan Hipotesis ... 45

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Objek Penelitian ... 46

3.2 Sejarah Singkat Perusahan ... 46

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 48

3.4 Gambaran Lingkup Tugas dan Kegiatan Perusahaan ... 51

3.5 Aktivitas Perusahaan ... 54


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.7 Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan Jasa Konstruksi ... 57

3.8 Metode Penelitian ... 59

3.8.1 Operasionalisasi Variabel... 59

3.8.2 Penetapan Hipotesis ... 60

3.8.3 Penetapan Sampel ... 61

3.8.4 Jenis Dara ... 62

3.8.5 Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.8.6 Pengujian Instrumen... 63

3.8.7 Metode Analisis Data ... 64

3.8.8 Pengujian Hipotesis (Uji-t, Penerapan Tingkat Signifikansi) ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Analisis Hasil Penelitian ... 68

4.1.1 Permasalahan dalam Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai ... 67

4.1.2 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai ... 69

4.1.2.1 Pajak Keluaran ... 74

4.1.2.2 Pajak Masukan ... 75

4.1.3 Perhitungan Denda Pajak Pertambahan Nilai ... 83

4.2 Pengujian Hipotesa... 87

4.2.1 Uji Normalitas ... 88

4.2.2 Uji Multikolinieritas ... 90

4.2.3 Uji Heteroskedastis ... 91

4.2.4 Uji Hipotesis (Uji-t) ... 94

4.3 Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai ... 96


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN ... 102


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember ... 76

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 77

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 78

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 79

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 80

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 81

Tabel 4.1 Pajak Terutang Januari – Desember (lanjutan) ... 82

Tabel 4.2 Perhitungan Denda Januari ... 83

Tabel 4.3 Perhitungan Denda Februari ... 84

Tabel 4.4 Perhitungan Denda Maret ... 84

Tabel 4.5 Perhitungan Denda April ... 84

Tabel 4.6 Perhitungan Denda Mei ... 85

Tabel 4.7 Perhitungan Denda Juni ... 85

Tabel 4.8 Perhitungan Denda Juli ... 85

Tabel 4.9 Perhitungan Denda Agustus ... 86

Tabel 4.10 Perhitungan Denda September ... 86

Tabel 4.11 Perhitungan Denda Oktober ... 86

Tabel 4.12 Perhitungan Denda November ... 87


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber keuangan negara berasal dari berbagai sektor pendapatan, diantaranya adalah dari pajak, yang merupakan kewajiban masyarakat sebagai warga negara guna menunjang pembangunan di segala bidang. Sebagaimana dikutip dari buku “Pengantar Ilmu Hukum Pajak” P.J.A. Adriani yang telah di terjemahkan oleh R. Santoso Brotodiharjo (2003 : 2) :

“Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutama oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak dapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas pemerintahan.”

Kondisi sosial ekonomi masyarakat menentukan besar-kecilnya jumlah pajak yang harus dibayarkan. Begitu juga di dalam suatu perusahaan, dimana pembayaran pajak ditentukan besarnya penghasilan kena pajak.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dikenakan atau terjadi pada setiap jalur proses produksi dan distribusi, untuk barang yang dikenakan di daerah pabean atau pelabuhan. Dalam bahasa Inggris, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) disebut Value Added Tax (VAT) atau Goods and Services Tax (GST). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung.

Setiap pembelian barang yang ada hubungannya secara langsung dengan barang yang akan dihasilkan atau dijual, maka atas pajak yang dikenakan terhadap barang tersebut, oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) merupakan pajak masukan yang besarnya 10% (sepuluh persen) dari harga beli barang, sedangkan bila barang tersebut akan menambahkan 10% (sepuluh persen) dari harga jual sebelum pajak sebagai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang merupakan pajak keluaran untuk masa pajak bersangkutan.

Sistem perpajakan self assessment merupakan sistem yang berlaku di Indonesia, wajib pajak dituntut untuk aktiv dalam menghitung, memungut, menyetor, serta melaporkan pajaknya sesuai dengan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 Pasal 9 Ayat 8 “Sesuai dengan sistem self assessment, Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan seluruh kegiatan usahanya dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.”

PT. Metro Permata Raya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti yang berada di kota Bandung. PT. Metro Permata Raya diharuskan melakukan kewajiban perpajakannya, dimana salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ini berkaitan dengan kegiatan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) yang dilakukan dari pihak penerima kerja dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembelian Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP).


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Selama ini, PT. Metro Permata Raya selalu melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN)-nya secara periodik ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Dari laporan SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tersebut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dilaporkannya selama ini atas transaksi penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) yang merupakan Pajak Keluaran bagi perusahaan dan atas transaksi yang berhubungan dengan pembelian material untuk penyelesaian proyek (yang dalam hal ini merupakan Pajak Masukan bagi perusahaan). Namun kadangkala, di dalam Surat Pemberitahuan (SPT), perusahaan tidak melaporkan Pajak Masukannya, hal ini bukanlah karena kesalahan atau kelalaian dalam pelaporan, dikarenakan perusahaan tidak memperoleh faktur pajak sebagai bukti pengkreditan Pajak Masukan yang berasal dari Pengusaha Tidak Kena Pajak yang menyediakan bahan-bahan material. Hal ini mengakibatkan, PT. Metro Permata Raya tidak melakukan pengkreditan terhadap Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang telah dibayar atas pembelian bahan material, sehingga perusahaan kehilangan haknya untuk mengkreditkan Pajak Masukannya, karena tidak adanya faktur pajak. Oleh karena itu, perusahaan memperlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tersebut sebagai bagian dari harga perolehan barang.

Hal lain yang terjadi pada PT. Metro Permata Raya adalah adanya denda yang harus dibayarkan oleh PT. Metro Permata Raya. Denda ini berkaitan dengan pembayaran angsuran rumah yang dibayarkan oleh pembeli. Hal ini diakibatkan oleh keterlambatan PT. Metro Permata Raya dalam melaporkan dan menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pembayaran angsuran.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitain dengan judul

“Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada

Perusahan Properti” (Studi Kasus Pada PT. Metro Permata Raya)

1.2 Identifikasi Masalah

Guna memberikan arah bagi jalannya penelitian, perlu dirumuskan terlebih dahulu permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan mekanisme Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam hal pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran?

2. Bagaimana perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terutang dan penyajiannya?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pastilah memiliki tujuan, antara lain :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan mekanisme pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhutang dan penyajiannya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, antara lain: 1. Bagi penulis, memberikan penambahan pengetahuan tentang Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) yang tepat, khusunya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi.


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi perusahaan, memberikan bahan masukan mengenai penerapan Pajak

Pertambahan Nilai (PPN).

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui dan menambah wawasan mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tepat, khusunya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi.


(13)

98 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada perusahan properti, yaitu PT. Metro Permata Raya, dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang dilakukan PT. Metro Permata Raya, berdasarkan Faktur Pajak Masukan yang diperoleh dari sub-kontraktor atau penerima kerja yang bekerja sama dengan PT. Metro Permata Raya dan Faktur Pajak Keluaran yang diperoleh dari penjulan rumah. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dilakukan PT. Metro Permata Raya telah benar, yaitu 10% (sepuluh persen) dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atas Pajak Masukan dan Pajak Keluaran. Perusahaan selalu melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) secara periodik ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

2. Perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbukti berpengaruh positif terhadap pajak terutang. Hal ini berarti segala perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berjalan lurus dengan pelaporan dan pembayaran pajak terutang PT. Metro Permata Raya. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masih sering terlambat, yang diakibatkan seringnya pembatalan pembelian setelah pemberian uang muka oleh konsumen.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 99

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis sebagaimana telah dikemukakan pada Bab IV, maka penulis memberikan saran di antaranya :

1. Bagi PT. Metro Permata Raya :

PT. Metro Permata Raya melakukan perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan cermat, benar, tepat. Hal ini dikarenakan cukup besarnya sanksi denda yang harus dibayarkan, yang dikarenakan keterlambatan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2. Bagi peneliti selanjutnya :

Menggunakan variabel lain atau mencari objek penelitian lain untuk mendapatkan gambaran yang berbeda dan sebaiknya jangka waktu dalam melakukan penelitian lebih diperpanjang, agar bisa mendapatkan lebih banyak data – data informasi yang dibutuhkan.


(15)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, P.J.A. dan Brotodiharjo, R. Santoso. (2003). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Edisi Ketiga. Bandung : PT Eresco.

Soemitro, Rochmat. dan M. Zain. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Ray, Sommerfeld, Anderson Herschel M,dan Brock Horace R. dalam M. Zain. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Barker, Chris, Nancy Pistrang & Robert Elliot. (2002). Research Methods in Clinical

Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England.

Buku Panduan Pelaksanaan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia, (2007).

Djati, Pantja. (2003). Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja.

Gujarati, Damodar N. (2003). Basic Econometrics, fourth edition McGraw-Hill, New York.

Gunadi. (2004). Rasionalisasi Reformasi Administrasi Perpajakan.

Ilyas, Wirawan B. dan Burton, Richard. (2004). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajement (Manajemen Pemasaran). Edisi Kesebelas Terjemahan Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Mardiasmo. (2002). Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi Nasution, Darmin. (2008). Modernisasi Administrasi Perpajakan

Nazir, Mohammad. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pandiangan, Liberty. (2008). Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo Kelompok Gramedia.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 101

Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer Satisfaction, cetakan ke-3. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.

Resmi, Siti. (2003). Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat

Rochaety, Ety. (2007). Metode Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. (2002). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Soemitro, Rochmat. (1992). Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: PT Eresco

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesepuluh. Bandung : ALFABETA

Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi

Zain, Mohammad. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitain dengan judul

“Analisis Perhitungan dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Perusahan Properti” (Studi Kasus Pada PT. Metro Permata Raya)

1.2 Identifikasi Masalah

Guna memberikan arah bagi jalannya penelitian, perlu dirumuskan terlebih dahulu permasalahan yang ada. Adapun yang menjadi perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan mekanisme Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam hal pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran?

2. Bagaimana perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terutang dan penyajiannya?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pastilah memiliki tujuan, antara lain :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah penerapan mekanisme pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran.

2. Untuk mengetahui bagaimanakah perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhutang dan penyajiannya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, antara lain: 1. Bagi penulis, memberikan penambahan pengetahuan tentang Pajak Pertambahan

Nilai (PPN) yang tepat, khusunya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi.


(2)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi perusahaan, memberikan bahan masukan mengenai penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan peneliti selanjutnya yang ingin mengetahui dan menambah wawasan mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang tepat, khusunya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi.


(3)

98 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada perusahan properti, yaitu PT. Metro Permata Raya, dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Pengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang dilakukan PT. Metro Permata Raya, berdasarkan Faktur Pajak Masukan yang diperoleh dari sub-kontraktor atau penerima kerja yang bekerja sama dengan PT. Metro Permata Raya dan Faktur Pajak Keluaran yang diperoleh dari penjulan rumah. Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dilakukan PT. Metro Permata Raya telah benar, yaitu 10% (sepuluh persen) dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atas Pajak Masukan dan Pajak Keluaran. Perusahaan selalu melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) secara periodik ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

2. Perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbukti berpengaruh positif terhadap pajak terutang. Hal ini berarti segala perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berjalan lurus dengan pelaporan dan pembayaran pajak terutang PT. Metro Permata Raya. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masih sering terlambat, yang diakibatkan seringnya pembatalan pembelian setelah pemberian uang muka oleh konsumen.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha

99

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis sebagaimana telah dikemukakan pada Bab IV, maka penulis memberikan saran di antaranya :

1. Bagi PT. Metro Permata Raya :

PT. Metro Permata Raya melakukan perhitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai dengan cermat, benar, tepat. Hal ini dikarenakan cukup besarnya sanksi denda yang harus dibayarkan, yang dikarenakan keterlambatan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2. Bagi peneliti selanjutnya :

Menggunakan variabel lain atau mencari objek penelitian lain untuk mendapatkan gambaran yang berbeda dan sebaiknya jangka waktu dalam melakukan penelitian lebih diperpanjang, agar bisa mendapatkan lebih banyak data – data informasi yang dibutuhkan.


(5)

100 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, P.J.A. dan Brotodiharjo, R. Santoso. (2003). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Edisi Ketiga. Bandung : PT Eresco.

Soemitro, Rochmat. dan M. Zain. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Ray, Sommerfeld, Anderson Herschel M,dan Brock Horace R. dalam M. Zain. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Barker, Chris, Nancy Pistrang & Robert Elliot. (2002). Research Methods in Clinical

Psychology.( 2nd ed.). John Wiley & Sons, LTD Chichester England.

Buku Panduan Pelaksanaan Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia, (2007).

Djati, Pantja. (2003). Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja.

Gujarati, Damodar N. (2003). Basic Econometrics, fourth edition McGraw-Hill, New York.

Gunadi. (2004). Rasionalisasi Reformasi Administrasi Perpajakan.

Ilyas, Wirawan B. dan Burton, Richard. (2004). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2006). Marketing Manajement (Manajemen Pemasaran). Edisi Kesebelas Terjemahan Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Mardiasmo. (2002). Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi Nasution, Darmin. (2008). Modernisasi Administrasi Perpajakan

Nazir, Mohammad. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Pandiangan, Liberty. (2008). Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta : PT. Elexmedia Komputindo Kelompok Gramedia.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

101

Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer Satisfaction, cetakan ke-3. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.

Resmi, Siti. (2003). Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat

Rochaety, Ety. (2007). Metode Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. (2002). Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Soemitro, Rochmat. (1992). Pengantar Singkat Hukum Pajak. Bandung: PT Eresco

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan kesepuluh. Bandung : ALFABETA

Tjiptono, Fandy. (2004). Manajemen Jasa. Yogyakarta : Andi

Zain, Mohammad. (2003). Manajemen Perpajakan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.