PEMBATASAN BIAYA GANTI RUGI ATAS KERUGIAN PIHAK PEMBELI SEBAGAI AKIBAT PELANGGARAN KONTRAK JUAL BELI BARANG OLEH PIHAK PENJUAL DITINJAU DARI UNITED NATIONS CONVENTION ON CONTRACTS FOR THE INTERNATIONA.

Pembatasan Biaya ganti Rugi atas Kerugian Pihak Pembeli
Sebagai Akibat Pelanggaran Kontrak Jual Beli Barang Ditinjau Dari
United Nation Convention on Contracts for the International Sales
of Goods 1980

ABSTRAK
Dalam hubungan dagang atau jual beli internasional penjual dan
pembeli sebagai para pihak terkait pada suatu kontrak internasional,
Pilihan hukum dalam kontrak internasional yang sering digunakan
dalam perdagangan global adalah UN Convention on Contracts for
International Sales of Goods (CISG) 1980. CISG 1980 adalah konvensi
internasional yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB),
untuk mengatur dan melakukan unifikasi ketentuan-ketentuan, hak dan
kewajiban para pihak yang ada didalam kontrak. CISG 1980 mengatur
tentang biaya ganti rugi yang dituntutkan pihak Pembeli atas
kerugiannya yang diakibatkan oleh pelanggaran kontrak yang dilakukan
pihak Penjual. CISG 1980 tidak secara komprehensif mengatur jenis
kerugian apa saja yang dapat dituntutkan pihak Pembeli kepada pihak
Penjual serta pembatasan biaya ganti rugi tersebut. Skripsi ini bertujuan
untuk mendapatkan jawaban tentang bentuk kerugian yang dapat
dituntut pihak Pembeli serta bagaimana pembatasan biaya ganti rugi

tersebut.
Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan
spesifikasi bersifat deskriptif analis yang mempelajari dan meneliti
mengenai unsur, dampak serta penerapan tuntutan ganti rugi dalam
kontrak jual beli barang internasional.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pertama,
segala jenis kerugian baik itu kerugian pengeluaran, keuntungan,
ataupun kerugian reputasi sekalipun dapat dibayarkan kepada pihak
Pembeli apabila pihak Pembeli dapat membuktikan secara wajar jumlah
kerugian tersebut sesuai dengan beban pembuktian pada sistem
hukum yang berbeda-beda tergantung pada yuridiksi masing-masing
negara. Kedua, untuk membatasi tuntutan ganti rugi tersebut, maka
pihak Pembeli harus dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut
dapat diperkirakan oleh pihak Penjual pada saat penandatanganan
kontrak dan pihak Pembeli telah melakukan segala upaya yang wajar
untuk mengurangi kerugian (mitigation losses).

Limitation of Damages for Buyer’s Losses Related with Seller’s
Breach of Contract Based on United Nations Convention on
Contracts for the International Sale of Goods 1980


ABSTRACT

In the business or international sale of goods relationship, a buyer
and seller as the parties are bound by an international contract. Choice
of law that is commonly used in an international contract is UN
Convention on Contracts for International Sales of Goods (CISG) 1980.
The CISG 1980 is an international convention which was made by the
United Nations (UN), to rule and harmonize any provision as well as the
rights and obligations in international sales of goods. The CISG 1980
regulates in regard of damage claim by the buyer as a consequance of
seller’s breach of contract. The CISG 1980 does not comprehensively
regulate the type of losses that buyer could claim and in regards with
the limitation of damages it self.
This thesis used a judicial normative research method with the
specification of analytical descriptive, which learnt and anlyzed the
element, impact and application of damage claim in the international
contract of sale of goods.
The analysis result the conclusions that all types of losses are
recoverable either it was expenditure losses, loss of profit, even the

loss of profit could be paid to the buyer, if the buyer could prove in a
reasonable amounts according to the burden of proof in different
system of law. Furthermore, in order to give the limitations to such
losses, the buyer shall prove that such losses was foreseeable at the
time of conclusion of the contract and the buyer has take every
reasonable measures in order to mitigate the losses.