PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA BANK UMUM SYARIAH UNTUK MENCEGAH PEMBIAYAAN PROPERTI FIKTIF DITINJAU DARI PERATURAN PERBANKAN.

ABSTRAK
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI PRINSIP
KEHATI-HATIAN PADA BANK UMUM SYARIAH UNTUK
MENCEGAH PEMBIAYAAN PROPERTI FIKTIF
DITINJAU DARI PERATURAN PERBANKAN
Amalia Muharrani
110111100126
Perkembangan industri properti ini memberikan dampak positif dan
dampak negatif. Dampak negatif ini akan berpengaruh pada kondisi
keuangan perbankan melalui dua aspek yaitu terganggunya nilai likuiditas
dan nilai jaminan bank serta kinerja debitur di bidang properti. Perkembangan
zaman dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia berpengaruh pada munculnya
ekonomi Islam dan perbankan Islam. Produk yang ditawarkan oleh
perbankan syariah bermacam-macam, salah satunya adalah produk
pembiayaan yang mengandung risiko cukup besar. Untuk itulah manajemen
risiko perlu diterapkan agar risiko dapat diminimalisir. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk dapat menganalisa penerapan manajemen risiko sebagai prinsip
kehati-hatian dalam pembiayaan murabahah dan menganalisa mengenai
tanggung jawab pihak terafiliasi pada bank umum syariah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
menggambarkan fakta yang ada dan menganalisa mengenai permasalahan

dan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu penelitian
hukum kepustakaan berdasarkan pada data sekunder, dipakai dalam
penelitian yang menekankan pada ilmu hukum. Pengumulan data dilakukan
dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan yaitu dengan melakukan
wawancara di Bank Syariah Mandiri cabang Bogor dan Bank Syariah Mandiri
cabang Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa, yang pertama
manajemen risiko sebagai prinsip kehati-hatian diterpakan oleh bank sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan, manajemen risiko ini diperlukan
untuk dapat meminimalisir risiko yang mungkin muncul ketika bank
menyalurkan pembiayaan. Kemudian yang kedua, berdasarkan peraturan
bank indonesia para pihak terafiliasi pada bank mempunyai peranan dan
tanggung jawabnya masing-masing yang harus dilaksanakan sesuai dengan
kebijakan yang tela ditetapkan bank.

iv