PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID KELAS XI IPA SMAN 1 PERCUT SEI TUAN.

PE NG ARU H MEDI A PE M BE L AJARAN TER HA DAP HAS I L
BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID
DI KELAS XI IPA SMAN 1 PERCUT SEI TUAN
Oleh:
Ninda Hardina Batubara
NIM. 4103131044
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i

iv


KATA PENGANTAR
Puvi dan syukur penulis panvatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang bervudul
“Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada
Materi Sistem Koloid Kelas XI IPA SMAN 1 Percut Sei Tuan”. Adapun
penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarvana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya
kepada penulis sevak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih vuga disampaikan kepada Bapak Dr.
Avat Sudravat, M.Si, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, dan Bapak Drs. Jasmidi, M.Si
sebagai dosen penguvi yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen vurusan
kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terima kasih vuga disampaikan kepada Bapak Drs. Muladi,
M.Si selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Percut Sei Tuan dan Ibu serta Bapak Guru
Kimia, dan siswa-siswi kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI IPA 4 yang
telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta :
Ayahanda Safruddin Batubara dan Ibunda Nurhamida Siregar yang telah
memberikan doa, dukungan, dan semangat mencucurkan keringat sebab tela
bekerva keras demi anak-anaknya, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
kebahagiaan anak-anaknya serta adikku tersayang Sri Wulan Handayani yang
banyak memberikan doa dan dukungan moral maupun materil. Penulis vuga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat tercinta

v

Sulistriani yang selalu sabar menghadapi keluh kesah dan selalu memberikan
saran yang baik mulai dari semester pertama hingga sekarang mampu
menyelesaikan skripsi, pengorbanan Putri Khaira yang rela mengantar vemput
penulis hingga semester VIII tak mungkin tergantikan dengan apapun, Lydia
Pramesti yang vuga selalu sabar dan menolong penulis ketika menghadapi
berbagai masalah kehidupan, Syarifah Tya Haliska teman satu pervuangan dalam

menghadapi kerasnya kehidupan diperantauan, dan Sarika yang selalu bersedia
membantu dalam penelitian. Penulis vuga mengucapkan terima kasih kepada
Melva Juliana Situmorang dan seluruh rekan Pendidikan Kimia C’10 yang tidak
dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah memberikan nasehat dan doa dalam
menyelesaikan studi di UNIMED. Selanvutnya kepada Muhammad Zein,
Muhammad Arif Fadla, dan Perdana Asrianta Sembiring yang bersedia
mengantar-vemput penulis selama penyusunan skripsi. Siti Rabiah Nasution yang
sedari awal perkuliahan selalu menvadi teman satu kamar dikost, suka duka hidup
kita lalui bersama.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2014

Penulis


Ninda Hardina Batubara
NIM 4103131044

iii

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMAN 1
PERCUT SEI TUAN
Ninda Hardina Batubara (4103131044)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran
(Macromedia Flash, Powerpoint, Kartu Bergambar, dan Poster) terhadap hasil
belajar siswa pada materi sistem koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1 Percut Sei duan yang terdiri dari 4 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan dua tahap yaitu sampel kelas dengan teknik
sampling total dan sampel siswa dengan teknik sampling purposif. Dalam
penelitian digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan
seiap perlakuan diberi 20 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pembelajaran
dengan berbagai jenis media yang berbeda yaitu Macromedia Flash (Kelas XI

IPA 1), Powerpoint (Kelas XI IPA 2), Kartu Bergambar (Kelas XI IPA 3), dan
Poster (Kelas XI IPA 4). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa media
pembelajaran berpengaruh terhadap rataan hasil belajar siswa dengan uji analisis
ragam dimana harga Fhitung>Ftabel (3,23 > 2,72). Dari hasil uji BNd diperoleh
rataan hasil belajar dan standard deviasi kelas eksperimen I (92 + 5,35)a,
powerpoint (90,4 + 6,14)a, kartu bergambar (87,60 + 7,27)a, dan media poster
(81,10 + 6,66)b, dengan demikian disimpulkan bahwa ketiga media pembelajaran
(Macromedia Flash, Powerpoint, dan Kartu Bergambar) memberikan rataan nilai
hasil belajar yang tidak berbeda secara statistika, namun ketiga media
pembelajaran tersebut memberikan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan
media pembelajaran poster.

vi
DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional

i
ii
iii
iv
v
vii

viii
ix
1
1
5
5
5
5
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1. Pengertian M. Pembelajaran Berbasis Gambar (picture and picture)
2.3. Pengertian Media Pembelajaran
2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran
2.3.2. Fungsi Media Pembelajaran
2.3.3. Jenis Media
2.3.4. Penggunaan Media Dalam PBM

2.4. Sistem Koloid
2.4.1. Dispersi
2.4.2. Sifat-sifat Koloid
2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

8
8
9
9
13
13
13
14
15
20
20
21
23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
3.3.2. Instrumen Penelitian
3.4. Rancangan dan Desain Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Uji Normalitas
3.6.2. Uji Homogenitas
3.6.3. Uji Hipotesis Statistik
3.6.4. Uji BNT

25
25
25
25
26
26
30

32
33
34
34
34
35

vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan

38
38
39
41
43


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

47
47
47

DAFTAR PUSTAKA

48

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perbandingan Umum Suspensi, Koloid, dan Larutan

20

Tabel 2.3 Beberapa Jenis Koloid

21

Tabel 3.1 Klasifikasi Analisis Validitas Isi

28

Tabel 3.2 Rancangan Pemberian Media Pembelajaran

32

Tabel 3.3 Data Rataan Nilai Hasil Belajar

35

Tabel 4.1.1 Analisis Kisi-Kisi Instrumen Soal

41

Tabel 4.1.2 Uji Normalitas Data Posttest

42

Tabel 4.1.3. Uji Homogenitas Posttest

42

Tabel 4.1.4 Uji Hipotesis Posttest

43

Tabel 4.1.5 Uji BNT

43

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Penyampaian Informasi

13

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian

38

Gambar 4.1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Rataan

45

Hasil Belajar Si

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Angket

51

Lampiran 2a : Instrumen Test Sebelum Validasi

52

Lampiran 2b : Kisi-Kisi Tes

57

Lampiran 3 : Silabus

59

Lampiran 4 : RPP

61

Lampiran 5a : Lembar Validator Ahli

81

Lampiran 6 : Reliabilitas Instrument Test

95

Lampiran 7 : Tingkat Kesukaran Soal

98

Lampiran 8 : Daya Beda Soal

101

Lampiran 9 : Distruktor

105

Lampiran 10 : Instrumen Pretest dan Posttest

107

Lampiran 11 : Data Hasil Penelitian

113

Lampiran 12 : Uji Normalitas

117

Lampiran 13 : Uji Homogenitas

121

Lampiran 14: Uji Hipotesis

125

Lampiran 15 : UJI BNT

126

Lampiran 16 : Tabel nilai –r Product Moment

128

Lampiran 17 : Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat

138

Lampiran 18 : Tabel t

139

Lampiran 19 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

140

Lampiran 20 : Media Pembelajaran

141

Lampiran 21 : Dokumentasi

150

1

BAB B
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Berbicara tentang pendidikan sains, maka sains di Indonesia termasuk
rendah. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global monitoring
Report 2011: The Hidden Crisis , Armed Conflict and Education yang dikeluarkan
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan BangsaBangsa (.NESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (01/03/2011), Indeks
Pembangunan Pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan
data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari
127 negara di dunia (www.google.id/indeks_pendidikan).
Menurut Agastya (2009) mata pelajaran kimia merupakan rumpun dari
Ilmu Pengetahuan Alam yang berpotensi meningkatkan kejenuhan bagi siswa
dalam mempelajarinya, jika guru hanya menggunakan metode yang monoton dan
konvensional, serta medianya hanya sekedar papan tulis dan spidol saja. Pada
umumnya, pelajaran kimia mengacu pada konsep meminta yaitu terlalu banyak
tuntutan kepada siswa. Kurikulum kimia yang berlandaskan terlalu kuat kepada
teori sering melupakan dimensi manusia dan sosial, yang dapat menyebabkan siswa
segera angkat tangan untuk melanjutkan mempelajari kimia. Menurut Harjono
(2010) yang menjadikan kimia kelihatan sulit sebenarnya adalah siswa tidak
mengetahui kegunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak jarang
siswa terlebih dahulu tidak mampu mempelajarinya. Selain itu guru belum mampu
menerapkan model pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa, karena
pembelajaran didominasi oleh pemaparan dari guru sehingga lebih banyak
mengedapankan verbalisme. Pembelajaran kimia sarat dengan konsep, dari konsep
yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks dan abstrak, sehingga
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar dalam kimia (Depdiknas,
2004).

2

Retno (dalam Siregar, 2008) mengatakan bahwa proses pembelajaran kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa
untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari. Akibatnya anak didik pintar secara teoritis tetapi tidak secara aplikasi.
Selain itu, menurut Kunandar (2007) kenyataan di lapangan dengan tuntutan
keprofesionalan guru, masih didapatkan persoalan yaitu banyak guru yang minim
pengetahuan tentang media pembelajaran sebagai sarana penunjang keberhasilan
pembelajaran, jika ada, bentuk dan modelnya sudah ketinggalan zaman atau
keberhasilannya belum memuaskan. Hal ini juga dikemukakan Sagala (2009)
bahwa dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang
memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru menuntut siswa
untuk menyelesaikan masalah tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya
menyelesaiakan masalah.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan, dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru selama ini, khususnya
pada pelajaran kimia, guru cenderung mengajar kurang bervariasi, yang pada
umumnya menerapkan pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada
guru dan jarang menggunakan media yang sesuai dengan pokok bahasan sehingga
siswa kurang memahami aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Disamping itu, peneliti melakukan tanya jawab kepada beberapa siswa tentang
pandangannnya terhadap mata pelajaran kimia itu sulit dan susah untuk dimengerti.
Kondisi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa masih rendah dimana dari 36
siswa rata-rata hanya sekitar 50% siswa yang dinyatakan tuntas dalam ulangan
harian pada materi sistem koloid , sedangkan sekitar 50% siswa dinyatakan tidak
tuntas dalam ulangan harian sistem koloid tersebut dengan KKM yang diterapkan
oleh sekolah yaitu 75, yang sesuai dengan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.

3

Menurut Mahabbah (2009) sistem koloid berhubungan dengan proses –
proses di alam yang mencakup berbagai bidang. Hal itu dapat kita perhatikan di
dalam tubuh makhluk hidup, yaitu makanan yang kita makan (dalam ukuran besar)
sebelum digunakan oleh tubuh. Namun lebih dahulu diproses sehingga berbentuk
koloid. Juga protoplasma dalam sel – sel makhluk hidup merupakan suatu koloid
sehingga proses – proses dalam sel melibatkan sistem koloid. Dalam kehidupan
sehari-hari ini, sering kita temui beberapa produk yang merupakan campuran dari
beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara merata/ homogen.
Misalnya saja saat ibu membuatkan susu untuk adik, serbuk/ tepung susu
bercampur secara merata dengan air panas. Kemudian, es krim yang biasa
dikonsumsi oleh orang mempunyai rasa yang beragam, es krim tersebut haruslah
disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh. Kesemuanya merupakan contoh
sistem koloid.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaaan,
perhatian dan minat siswa sehingga proses belajar dapat terjadi dan dapat
mempercepat pencapaian hasil tujuan. Media juga berfungsi untuk menanggulangi
kesalahpahaman siswa terhadap materi yang bersifat abstrak tersebut, dimana
terkadang guru tidak mampu menyampaikan materi melalui kata-kata atau kalimat.
Pemilihan media pembelajaran juga harus sesuai atau tepat, sebab tidak semua
media pembelajaran dapat diaplikasikan dalam berbagai pokok bahasan.
Menurut Nugraha (2010), model pembelajaran kooperatif merupakan suatu
model

pembelajaran

yang

mengutamakan

adanya

kelompok-kelompok.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis
mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model
pembelajaran picture and picture adalah suatu model belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Menurut Rini (2006)
model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran.

Gambar-gambar

ini

menjadi

faktor

utama

dalam

proses

4

pembelajaran. Sehingga sebelum pembelajaran dimulai guru sudah menyiapkan
gambar yang ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk charta. Atau
jika disekolah sudah menggunakan ICT dapat menggunakan PowerPoint atau
software yang lain.
Menurut penelitian yang dilakukan Siregar (2008) “Pengaruh Model Project
Based Learning Dengan Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan
Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid” dalam materi
koloid terdapat berbagai tujuan belajar yang sulit dicapai hanya dengan
mengandalkan penjelasan guru. Materi koloid merupakan salah satu pokok bahasan
yang luas dengan konsep dan uraian sehingga siswa cepat merasa bosan untuk
belajar koloid yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
agar pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal diperlukan adanya
pemanfaatan media pembelajaran. Namun model pembelajaran yang digunakan
peneliti adalah model pembelajaran berbasis gambar (picture and picture) yang
sesuai dengan media yang akan digunakan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Silaban dan Sianturi berjudul
“Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Powerpoint dan Peta Konsep
Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”; disimpulkan
bahwa program animasi komputer bepengaruh positif terhadap motivasi dan hasil
belajar siswa masing-masing sebesar 73%, 65%, dan 50%. Penelitian yang
dilakukan oleh Apriyani (2013) tentang pengaruh media kartu bergambar
menunjukkan gain sebesar 81,69% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 67,51%.
Selanjutnya,

penelitian

yang

dilakukan

oleh Fauzi menunjukkan Model

Pembelajaran Berbasis Gambar (Picture and Picture) meningkatkan hasil belajar
siswa dengan capaian indikator sebesar 74,06% pada siklus I dan 86,87% pada
siklus II.

5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Sistem Koloid Di Kelas XB SMAN 1 Percut Sei Tuan”
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah penggunaan berbagai jenis media
pada materi sistem koloid dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa di
kelas XI IPA SMAN 1 Percut Sei Tuan.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada
pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem
koloid di kelas XI SMA ?
1.4. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya tentang pengaruh media pembelajaran
(macromedia flash, powerpoint, kartu bergambar, dan poster) dan model
pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis gambar (picture
and picture) terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di kelas
XI SMA.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi sistem koloid di
kelas XI SMA.

6

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat bagi siswa
a.

Dapat menumbuhkan sikap positif dan keaktifan siswa terhadap materi dan
proses belajar.

b.

Meningkatkan kualitas hasil belajar dan aktivitas belajar

c.

Mengoptimalkan kemampuan berfikir, tanggung jawab dan kemampuan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi guru
Memberi masukan kepada guru agar dapat menerapkan model pembelajaran
berbasis gambar (picture and picture)

dengan media pembelajaran yang lebih

bervariasi sehingga memudahkan guru tersebut dalam menyampaikan materi yang
akan diajarkan.
3. Bagi peneliti
Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa sebagai calon guru tentang pentingnya
penggunaan model pembelajaran dengan media dalam pembelajaran khususnya
kimia.
4. Bagi pengembangan ilmu
.ntuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji penggunaan media
yang tepat dalam pembelajaran khususnya pembelajaran kimia.
1.7. Definisi Operasional
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rataan nilai hasil
posttest dari siswa yang menjadi sampel.
2. Media Macromedia Flash adalah media

yang digunakan untuk membuat

presentasi yang memukau dengan fasilitas audio streaming untuk dijalankan
langsung dari sebuah komputer, khususnya pada materi sistem koloid yang
sebagian besar konsep-konsepnya bersifat abstrak.

7

3. Media PowerPoint adalah media yang digunakan sebagai alat presentasi
dengan berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, gambar, dan animasianimasi yang bisa diolah sendiri, terutama pada materi sistem koloid.
4. Media poster adalah media yang mengkomunikasikan unsur-unsur visual
gambar dan kata-kata yang sesuai dengan materi koloid.
5. Media kartu bergambar adalah media berupa kartu gambar mengenai materi
koloid yang disertai dengan kata-kata atau kalimat dibawahnya.

47

BAB B
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh media pembelajaran terhadap rataan hasil belajar kimia siswa
pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA.
2. Media Macromedia Flash, Powerpoint, dan Kartu Bergambar memberikan
rataan hasil belajar kimia siswa yang tidak berbeda secara statisika, namun
ketiganya memberikan rataan hasil belajar lebih tinggi pada materi sistem
koloid dibandingkan media poster. Rataan nilai hasil belajar siswa yang diberi
pembelajaran dengan media Macromedia Flash, Powerpoint, Kartu Bergambar,
dan Poster.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, maka disarankan bahwa
apabila guru mengajarkan materi koloid, peneliti merekomendasikan penggunaan
media pembelajaran Macromedia Flash, Powerpoint, dan Kartu Bergambar.
Ketiga media pembelajaran tersebut memberikan rataan hasil belajar yang lebih
tinggi dibandingkan dengan dengan media poster.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BENTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 36

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

0 4 21

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 13 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA.

0 4 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS XI SMAN 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II SMAN 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2012/2013.

0 1 22

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA KOLOID SISWA KELAS XI SMAN 15 MEDAN.

0 5 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI SISTEM KOLOID MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TANJUNG RAJA

0 0 10

1 HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA MATERI KOLOID PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 7 MATARAM

0 1 12