ANALISIS FAKTOR- FAKTOR POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI ANAK TK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

(1)

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI

ANAK TK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN

HELVETIA TIMUR KECAMATAN

MEDAN HELVETIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

OLEH :

MUTIARA TIMUR

5103142027

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

i

ABSTRAK

MUTIARA TIMUR, NIM : 5103142027, Analisis Faktor- faktor Positive Deviance Status Gizi

Anak TK pada Keluarga Miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik keluarga (umur ibu dan umur kepala keluarga, pendidikan ibu dan pendidikan kepala keluarga, perkerjaan ibu dan pekerjaan kelapa keluarga, pendapatan keluarga (2) Mengetahui Faktor-faktor Positive deviance status gizi anak TK pada pada keluarga Miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia. (Pengetahuan ibu tentang gizi, pola pengasuhan, pola pemberian makan, perilaku kebersihan serta pelayanan kesehatan). Desain penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan medan Helvetia. Populasi penelitian ini adalah adalah seluruh ibu yang menyekolahkan anaknya pada TK Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia. Penarikan sampel dengan menggunakan metode Purposive sampling yaitu anak TK dari keluarga miskin dengan kriteria gizi baik. Teknik pengumpulan dengan menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskripsi dan Persentase.

Dari hasil penelitian ini ditemukan anggota keluarga sedang sebanyak 66%. Pendidikan terakhir ayah rata-rata yaitu tidak tamatSD/SD sebanyak 56%, sedangkan pendidikan terakhir ibu rata-rata pada jenjang pendidikan SLTP/SLTA sederajat sebanyak 97%. Tingkat pendapatan rumah tangga yaitu Rp. 500.000-1.000.000,- per bulan sebanyak 88% dengan masing-masing rata-rata pekerjaan ayah sebagai tukang becak dan pekerjaan ibu sebagai ibu RT. Status gizi responden berdasarkan indeks BB/TB tergolong status gizi baik sebanyak 100%. Faktor-faktor

positive deviance status gizi anak TK ditentukan oleh faktor pengetahuan ibu tentang gizi, faktor

pola pengasuhan, faktor pola pemberian makan, faktor perilaku kebersihan dan pelayanan kesehatan. Faktor Pengetahuan ibu tentang gizi memiliki rataan sebesar 58,15, faktor pola pengasuhan memiliki rataan nilai 32,84, faktor pola pemberian makan memiliki rataan nilai sebesar 39,31, faktor perilaku kebersihhan memiliki rataan nilai sebesar 38,53, faktor pelayanan kesehatan memiliki rataan nilai sebesar 8,75. Status gizi responden berdasarkan indeks BB/TB tergolong status gizi baik sebanyak 84%.


(3)

(4)

(5)

(6)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner penelitian……...………..…………...…...………...70

2. Karakteristik Keluarga……….…...…...…...75

3. Perhitungan sebaran data pengetahuan ibu.. ………...70

4. Perhitungan sebaran data pola pengasuhan………....71

5. Perhitungan sebaran data pola pemberian makan………..72

6. Perhitungan sebaran data perilaku keersihan……….73

7. Perhitungan sebaran data pelayanan kesehatan……….74


(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, dengan judul “Analisis Faktor- faktor Positive

Deviance Status Gizi Anak TK pada Keluarga Miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia”.

Dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan dorongan. Oleh karena itu maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si Dosen Pembimbing Skripsi dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Tata Boga yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. A. Hamid K., M.Pd, selaku Dekan FT Unimed, Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembatu Dekan FT Unimed, Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK FT Unimed, Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK FT Unimed.

3. Ibu Dra. Dwi Diar Estelita, Mpd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan selaku penguji yang banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini . 4. Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M,Si dan Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, selaku dosen

penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Kepala Lurah dan Sekretaris Lurah Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia yang telah memberikan izin untuk pengumpulan data awal penelitian di Kelurahan Helvetia Timur.

6. Teristimewa kepada Ayah dan Ibu penulis, serta Abang dan adik, wahyu perdana, imam ardhiyah, Yunitha Halim,Bagus Kurniawan endrian mukti wibowo, marinda rizki ayu dea,dan annisa mawadha yang selalu mendukung dengan do’a, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi.


(8)

7. Teristimewa kepada sahabat penulis Hari Irawan, Elvida Hasri, Susi susanti.SPd, Elvira rosana, Suwandi, Evi Natalia, Nurul Fatimah, Nuzul Sabrina Saragih, Ayutya Chairani, Marisa, Yesi, Selly Paramita, Cuya, Fitri, Rini yang telah memberi motivasi dalam membantu selama penyelesaian skripsi dan juga teman-teman Pendidikan Tata Boga Reguler 2010 yang telah sama-sama berjuang selama perkuliahan.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis semoga Allah SWT membalasnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkannya.

Medan, Maret 2015 Penulis

Mutiara Timur


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jumlah Populasi ... 33

2. Jumlah Sampel... 34

3. Indikator Positive Deviance ... 35

4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia ... 39

5. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

6. Sebaran Responden Berdasarkan Umur Ayah ... 40

7. Sebaran Responden Berdasarkan Umur Ibu ... 40

8. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 41

9. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ayah ... 42

10.Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Ibu ... 43

11.Sebaran Responden Menurut Pendapatan Keluarga ... 44

12.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ayah ... 44

13.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ibu ... 45

14.Sebaran Responden Mengenai Pengetahuan Ibu Tentang Gizi ... 46

15.Sebaran Responden Mengenai Faktor Pola pengasuhan ………..50

16.Sebaran Responden Mengenai Faktor Pola pemberian makan ... 52

17.Sebaran Responden Perilaku Kebersihan………..55

18.Sebaran Responden Mengenai Faktor Pelayanan Kesehatan ... 57


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan suatu upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya (Depkes RI, 2012).

Salah satu cara meningkatkan derajat kesehatan yaitu dengan memperbaiki status gizi. Status gizi merupakan keadaan yang dapat menggambarkan gizi seseorang apakah tergolong gizi baik, gizi kurang, gizi buruk, atau gizi lebih. Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan

Dinas Kesehatan di 6 kabupaten di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013, menunjukkan bahwa 17.39% balita gizi kurang dan 8,76% balita gizi buruk, 62,13 balita gizi baik dan 11,72 balita gizi lebih. Prevalensi ini lebih tinggi dari angka nasional. Kondisi ini akan tetap menjadi permasalahan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara apabila tidak dilakukan upaya-upaya yang lebih tepat, yang dapat mencegah kasus-kasus gizi buruk, di samping upaya-upaya yang sudah dilaksanakan yaitu pemberian makanan tambahan (Dinkes Prov.Sumut, 2013). Berdasarkan data dari Dinkes Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia, status gizi anak tahun 2013 untuk persentase anak gizi buruk (20,8%), anak gizi kurang (18,7%), balita gizi baik (40,5%) dan anak gizi lebih (20%) (Laporan Dinkes Kelurahan Helvetia Timur, 2013).


(11)

2

Anak Taman Kanak-kanak (TK) merupakan kelompok anak balita (bawah lima tahun). Pada usia ini, anak mengalami pertumbuhan badan yang cukup pesat sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kg berat badannya. Golongan kelompok ini merupakan kelompok umur yang sering menderita sakit akibat kekurangan gizi. Pada usia ini, anak juga sudah mempunyai sifat konsumen aktif yaitu sudah bisa memilih makanan yang disukainya (Santoso, 2011). Berbagai masalah kesehatan dijumpai di kalangan anak prasekolah/TK, diantaranya kurangnya pertumbuhan fisik secara optimal. Salah satu permasalahan gizi pada balita adalah gizi kurang. Seseorang yang mengalami gizi kurang akan menunjukkan tanda klinis yaitu tampak kurus. Masalah gizi kurang dapat mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu dan juga dapat mengalami gangguan pada organ dan sistem tubuh. Masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan (Dahlia, 2012).

Faktor-faktor penyebab gizi kurang dapat dilihat dari penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab langsung meliputi asupan makanan dan penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung meliputi persediaan makanan di rumah, perawatan anak dan ibu hamil, dan pelayanan kesehatan. Adapun pokok masalah yang menyebabkan gizi kurang yaitu kemiskinan, kurang pendidikan, dan kurang keterampilan dalam pola asuh anak. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab masalah kekurangan makanan pokok dan masalah


(12)

3

gizi, keadaan ekonomi keluarga sangat berpengaruh besar pada konsumsi zat gizi terutama pada penduduk golongan miskin. (Zuldesni, 2010).

Positive Deviance adalah keadaan penyimpangan positive yang berkaitan

dengan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak-anak tertentu dengan anak- anak lain di dalam lingkungan masyarakat atau keluarga yang sama. Pendekatan ini berasumsi bahwa: “Dalam setiap masyarakat atau komunitas ada individu-individu tertentu yang mempunyai kebiasaan-kebiasaan dan perilaku-perilaku khusus atau tidak umum yang memungkinkan mereka dapat menemukan cara-cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah-masalah dibandingkan tetangga-tetangga mereka yang memiliki sumber yang sama dan menghadapi resiko yang serupa.”(Monique and J. Sternin, 2011). Sebagian anak dalam

keluarga tertentu dengan sosial ekonomi yang rendah (miskin) mempunyai daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu tumbuh dan berkembang dengan baik (tidak kurang gizi). (Core,2010).

Kelurahan Helvetia Timur merupakan suatu wilayah yang terdapat di Kecamatan Medan Helvetia Sumatera Utara. Berdasarkan hasil observasi penulis tanggal (28-30 Agustus 2014) di Kelurahan Helvetia Timur dengan salah satu pegawai Kelurahan Helvetia Timur kecamatan Medan Helvetia terdapat 627 keluarga miskin yang ada di Kelurahan tersebut. Dan yang memiliki tanggungan anak usia TK sebanyak 271 keluarga. Dari hasil observasi penulis di beberapa TK di Kelurahan Helvetia Timur, ternyata dari 40,5% anak gizi baik terdapat 13,33% di TK Asnawiyah dan 10% di TK Melati Timur yang berstatus gizi baik dan berasal dari kelurga miskin. Umumnya kepala keluarga bekerja sebagai kuli


(13)

4

bangunan, tukang becak, dan pada ibu rumah tangga ada berkeja sebagai pembantu rumah tangga, buruh pabrik yang berpengahasilan berkisar antara Rp. 500.000,- sampai Rp.1.500.000,- per bulan. Dari data tersebut penulis menemukan anak TK yang bergizi baik (Positive deviance) pada keluarga miskin sebanyak 32 Anak. Bila dilihat dari penghasilan keluarga miskin yang rendah, diduga keluarga tersebut tidak dapat memenuhi semua kebutuhan keluarga terutama kebutuhan asupan gizi pada anak . Tetapi mereka tetap mampu memenuhi zat gizi yang dibutuhkan anaknya, sehingga anaknya bergizi baik. Berdasarkan hal tersebut diduga ada faktor-faktor penyebab keluarga miskin tersebut dapat memenuhi kebutuhan gizi anaknya dengan baik. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Positive Deviance Status Gizi Anak TK Pada Keluarga Miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan diatas identifikasi masalah dalam penelitiaan ini :

1. Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gizi anak TK pada keluarga miskin ?

2. Bagaimana pola asuh orang tua pada Anak TK pada keluarga miskin ? 3. Bagaimana Positive deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin ? 4. Bagaimanakah pengaruh positive deviance status gizi anak TK pada


(14)

5

5. Bagaimanakah pola pemberian makan Anak TK pada keluarga miskin ? 6. Bagaimana kebersihan anak TK pada keluarga miskin ?

7. Bagaimana kebersihan Lingkungan pada keluarga miskin ?

8. Bagaimanakah pelayanan kesehatan anak TK pada keluarga miskin? 9. Bagaimana tingkat pendidikan ibu pada keluarga miskin ?

10.Berapakah pendapatan keluarga pada keluarga miskin ?

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga (umur ibu dan umur kepala keluarga, pendidikan ibu dan pendidikan kepala keluarga, perkerjaan ibu dan pekerjaan kelapa keluarga, pendapatan keluarga)

2. Faktor-faktor Positive Deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin yang meliputi Pengetahuan ibu tentang gizi, pola pengasuhan, pola pemberian makan, Perilaku kebersihan, dan pelayanan kesehatan di kelurahan Helvetia Timur.

3. Anak Taman kanak-kanak (TK) usia 4-5 Tahun yang mengalami Positive deviance di kelurahan Helvetia Timur kecamatan Medan Helvetia.


(15)

6

D. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana karakteristik keluarga (umur ibu dan umur kepala keluarga, pendidikan ibu dan pendidikan kepala keluarga, perkerjaan ibu dan pekerjaan kelapa keluarga, pendapatan keluarga?

2. Bagaimana faktor- faktor positive deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah

1. Mengidentifikasi karakteristik keluarga (umur ibu dan umur kepala keluarga, pendidikan ibu dan pendidikan kepala keluarga, perkerjaan ibu dan pekerjaan kelapa keluarga, pendapatan keluarga)

2. Untuk mengetahui faktor- faktor positive deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia?

F. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi Positive Deviance pada keluarga miskin, sehingga masyarakat khususnya orang tua dapat mengantisipasi faktor-faktor yang memungkinkan anak mengalami gizi kurang. Bagi dinas kesehatan, sebagai bahan


(16)

7

pertimbangan dalam menyusun rencana dan pengembangan program penanggulangan masalah gizi di kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia.


(17)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik keluarga dilihat dari usia ibu rataan 31,25 + 2,396, usia ayah rataan 36,31+1,061. Pendidikan ibu kategori SLTP/SLTA(7-12 tahun) dengan rataan 10,50 + 1,704, pendidikan ayah SLTP/SLTA (7-12 tahun) dengan rataan 7,59 + 2,007. Jenis pekerjaan ayah bervariasi yaitu sebagai tukang becak, buruh bangunan, supir angkot, pengumpul barang bekas. Pekerjaan ibu juga bervariasi ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, penjual gorengan, penjual pecal. Jumlah anggota keluarga termaksud dalam kategori sedang (5-6 orang) dengan rataan 5,50 + 1,078. Pendapatan keluarga perbulan rataan Rp 955.625 + 137.064.

2. Faktor-faktor positive deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin yaitu faktor pengetahuan ibu tentang gizi dengan jumlah rataan sebesar 58,15, faktor pola pengasuhan dengan nilai rataan 32,84, faktor pola pemberian makan dengan nilai rataan 39,31, faktor perilaku kebersihan dengan nilai rataan 38,53, dan faktor pelayanan kesehatan dengan nilai rataan 8,75.


(18)

63

B. Saran

Saran yang diajukan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Perbaikan status kesehatan khususnya status gizi balita perlu ditingkatkan kembali khususnya untuk keluarga yang sosial ekonominya rendah agar mendapatkan pelayananan medis dengan cepat agar tujuan peningkatan kesehatan dapat terwujud disemua wilayah

2. Bagi posyandu agar dapat memantau keadaan gizi balita dan memberikan penyuluhan gizi pada masyarakat.

3. Memberi tahu kepada kelompok yang lainnya yang mengalami gangguan gizi di keluarganya agar mendapatkan solusi memperbaiki status gizi anaknya melalui peran masyarakat penyimpang positive.


(19)

64

DAFTAR PUSTAKA

Core, (2010), Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pendekatan Positive Deviance Terhadap Manajemen Penyuluhan Gizi Untuk Upaya Penurunan Angka Gizi Buruk. Diakses pada tanggal 29 mei 2014 dari http://jurnal

pendekatan positive deviance .//.htm

Dahlia, (2012). Masalah Gizi Kurang. diakses pada tanggal 12 agustus mei 2014 dari http://ilmu gizi.//.html

Frisda, Turnip. Pengaruh Positive Deviance pada Ibu dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-24 Bulan di kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi provinsi Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2007

Gunarsa , (1991). “Pola Asuh Orang Tua” diakses pada Jumat 19 Oktober 2014 (16:00 WIB).

Isnansyah, Y. (2006). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak bawah lima tahun di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. (Skripsi), Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Khumaidi, 2010 “ Definisi pola makan dalam penyusunan hidangan sehari- hari”

” www. Google.com Sabtu 20 September 2014 (14:30 WIB)

Kusumawardhani, Relina (2010) Positive deviance status gizi dan kesehatan anak Balita dan faktor penentunya di pemukiman Manggarai, Jakarta selatan. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21 (http://Retno dyah

palupi.Mkes _Artikel .Pdf/).

Latifa, Melli, (2008). “ pengertian Pola asuh” diakses pada tanggal 12 agustus mei 2014 dari http://ilmu gizi.//.html

Mercy Corps, Notulensi Training Penyimpangan Positif, Padang, 2003 PCI/Indonesia, Training Deviasi Positif (DePo), Jakarta, 2002

Monique, & j.sternin , 2010. Positive Deviance sebagai model dalam mengatasi masalah gizi buruk diakses pada 7 agustus 2014 dari

http://jurnal-universitas sumatra utara .com-01.html

Mulyono, 2003 “ Pengertian kebersihan anak dan kebersihan lingkungan “diakses pada Jumat 19 Oktober 2014 (15.00 WIB).


(20)

65

Murdock,(1975), Definisi Keluarga miskin, Diakses pada 7 agustus 2014 dari

http://Bps Indonesia.com-05.//.html

Notoatmodjo, 2003 “ Pengetahuan ibu tentang gizi “diakses pada Jumat 19

Oktober 2014 (15.00 WIB).

Palupi, Retno (2014) dengan judul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi baik dan gizi kurang pada balita didesa Dukhuwalu kecamatan Kembaran, Diakses pada tanggal 21 agustus 2014, 9 :21(http://Retno Dyah Palupi. Mkes_Artikel. Pdf/).

Riskesdas RI , 2010 “Data status gizi balita berdasarkan BB/U” Sabtu 20

September 2014 (14:20 WIB) http://Riset kesehatan dasar

2010.com-01.html

Santoso, 2009 “Golongan kelompok umur anak Usia Taman Kanak- kanak (TK)

” www. Google.com Sabtu 20 September 2014 (14:25 WIB)

Soekirman, 2000” pengertian status gizi . diakses pada Sabtu 22 November 2014 (12:10 WIB)

Sudijono, Anas (2010: 43) : “Penghantar Statistik Pendidikan”penerbit Raja Grafindo Persada , Jakarta

Suhardjo, 2003. “ definisi status gizi diakses pada Sabtu 22 November 2014 (12:13 WIB)

Suparlan, (1995) Definisi Kemiskinan” diakses pada Kamis 7 Agustus 2014 dari http://kemiskinankota Medan.com-01.html

Supranto, J,(2004) Analisis Multivariat (arti dan interprestasi)”Penerbit Rhineka

Cipta

Sternin J.2007. The positive deviance Jaitiative Story. www. Itpin.com

Triadi, (2008). “ Komunitas Penyimpang positife” diakses pada Sabtu 20

September 2014 (14:22 WIB)

UNICEF.2002 Pedoman Hidup Sehat Diadaptasi dari fact for life. 3th Ed. United

Nation chindren’s fund New York.

Yulianti, Dewi 2010 : 1) “Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak”.penerbit PT Indeks ,Jakarta 2010


(21)

66

Zeitlin,et,al, (2012) positive deviance yang berhubungan dengan status gizi”. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21(http://Zeitlin.et,al _Artikel

.Pdf/).

Zuldesni ,2010. Positive deviance (penyimpangan positif sebagai model dalam

mengatasi masalah gizi buruk) .studi pada masyarakat bungus teluk

kabung kota padang. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21(http://Zuldesni.S.Sos _Artikel .Pdf/).


(1)

pertimbangan dalam menyusun rencana dan pengembangan program penanggulangan masalah gizi di kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik keluarga dilihat dari usia ibu rataan 31,25 + 2,396, usia ayah rataan 36,31+1,061. Pendidikan ibu kategori SLTP/SLTA(7-12 tahun) dengan rataan 10,50 + 1,704, pendidikan ayah SLTP/SLTA (7-12 tahun) dengan rataan 7,59 + 2,007. Jenis pekerjaan ayah bervariasi yaitu sebagai tukang becak, buruh bangunan, supir angkot, pengumpul barang bekas. Pekerjaan ibu juga bervariasi ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, penjual gorengan, penjual pecal. Jumlah anggota keluarga termaksud dalam kategori sedang (5-6 orang) dengan rataan 5,50 + 1,078. Pendapatan keluarga perbulan rataan Rp 955.625 + 137.064.

2. Faktor-faktor positive deviance status gizi anak TK pada keluarga miskin yaitu faktor pengetahuan ibu tentang gizi dengan jumlah rataan sebesar 58,15, faktor pola pengasuhan dengan nilai rataan 32,84, faktor pola pemberian makan dengan nilai rataan 39,31, faktor perilaku kebersihan dengan nilai rataan 38,53, dan faktor pelayanan kesehatan dengan nilai rataan 8,75.


(3)

B. Saran

Saran yang diajukan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Perbaikan status kesehatan khususnya status gizi balita perlu ditingkatkan kembali khususnya untuk keluarga yang sosial ekonominya rendah agar mendapatkan pelayananan medis dengan cepat agar tujuan peningkatan kesehatan dapat terwujud disemua wilayah

2. Bagi posyandu agar dapat memantau keadaan gizi balita dan memberikan penyuluhan gizi pada masyarakat.

3. Memberi tahu kepada kelompok yang lainnya yang mengalami gangguan gizi di keluarganya agar mendapatkan solusi memperbaiki status gizi anaknya melalui peran masyarakat penyimpang positive.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Core, (2010), Pengaruh Pelaksanaan Kebijakan Pendekatan Positive Deviance Terhadap Manajemen Penyuluhan Gizi Untuk Upaya Penurunan Angka Gizi Buruk. Diakses pada tanggal 29 mei 2014 dari http://jurnal pendekatan positive deviance .//.htm

Dahlia, (2012). Masalah Gizi Kurang. diakses pada tanggal 12 agustus mei 2014 dari http://ilmu gizi.//.html

Frisda, Turnip. Pengaruh Positive Deviance pada Ibu dari Keluarga Miskin Terhadap Status Gizi Anak Usia 12-24 Bulan di kecamatan Sidikalang kabupaten Dairi provinsi Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2007

Gunarsa , (1991). “Pola Asuh Orang Tua” diakses pada Jumat 19 Oktober 2014 (16:00 WIB).

Isnansyah, Y. (2006). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi anak bawah lima tahun di Desa Tinggarjaya Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. (Skripsi), Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Khumaidi, 2010 “ Definisi pola makan dalam penyusunan hidangan sehari- hari”

” www. Google.com Sabtu 20 September 2014 (14:30 WIB)

Kusumawardhani, Relina (2010) Positive deviance status gizi dan kesehatan anak Balita dan faktor penentunya di pemukiman Manggarai, Jakarta selatan. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21 (http://Retno dyah palupi.Mkes _Artikel .Pdf/).

Latifa, Melli, (2008). “ pengertian Pola asuh” diakses pada tanggal 12 agustus mei 2014 dari http://ilmu gizi.//.html

Mercy Corps, Notulensi Training Penyimpangan Positif, Padang, 2003 PCI/Indonesia, Training Deviasi Positif (DePo), Jakarta, 2002

Monique, & j.sternin , 2010. Positive Deviance sebagai model dalam mengatasi masalah gizi buruk diakses pada 7 agustus 2014 dari http://jurnal-universitas sumatra utara .com-01.html

Mulyono, 2003 “ Pengertian kebersihan anak dan kebersihan lingkungan “diakses pada Jumat 19 Oktober 2014 (15.00 WIB).


(5)

Murdock,(1975), Definisi Keluarga miskin, Diakses pada 7 agustus 2014 dari http://Bps Indonesia.com-05.//.html

Notoatmodjo, 2003 “ Pengetahuan ibu tentang gizi “diakses pada Jumat 19 Oktober 2014 (15.00 WIB).

Palupi, Retno (2014) dengan judul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi baik dan gizi kurang pada balita didesa Dukhuwalu kecamatan Kembaran, Diakses pada tanggal 21 agustus 2014, 9 :21(http://Retno Dyah Palupi. Mkes_Artikel. Pdf/).

Riskesdas RI , 2010 “Data status gizi balita berdasarkan BB/U” Sabtu 20 September 2014 (14:20 WIB) http://Riset kesehatan dasar 2010.com-01.html

Santoso, 2009 “Golongan kelompok umur anak Usia Taman Kanak- kanak (TK)

” www. Google.com Sabtu 20 September 2014 (14:25 WIB)

Soekirman, 2000” pengertian status gizi . diakses pada Sabtu 22 November 2014

(12:10 WIB)

Sudijono, Anas (2010: 43) : “Penghantar Statistik Pendidikan”penerbit Raja Grafindo Persada , Jakarta

Suhardjo, 2003. “ definisi status gizi diakses pada Sabtu 22 November 2014 (12:13 WIB)

Suparlan, (1995) Definisi Kemiskinan” diakses pada Kamis 7 Agustus 2014 dari http://kemiskinankota Medan.com-01.html

Supranto, J,(2004) Analisis Multivariat (arti dan interprestasi)”Penerbit Rhineka Cipta

Sternin J.2007. The positive deviance Jaitiative Story. www. Itpin.com

Triadi, (2008). “ Komunitas Penyimpang positife” diakses pada Sabtu 20 September 2014 (14:22 WIB)

UNICEF.2002 Pedoman Hidup Sehat Diadaptasi dari fact for life. 3th Ed. United Nation chindren’s fund New York.

Yulianti, Dewi 2010 : 1) “Pendidikan Anak Usia Taman Kanak-kanak”.penerbit PT Indeks ,Jakarta 2010


(6)

Zeitlin,et,al, (2012) positive deviance yang berhubungan dengan status gizi”. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21(http://Zeitlin.et,al _Artikel .Pdf/).

Zuldesni ,2010. Positive deviance (penyimpangan positif sebagai model dalam mengatasi masalah gizi buruk) .studi pada masyarakat bungus teluk kabung kota padang. Diakses pada tanggal 21 agustus 2014 ,9 :21(http://Zuldesni.S.Sos _Artikel .Pdf/).


Dokumen yang terkait

Sumber Air Utama dan Status Kesehatan Keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia

2 67 78

Pengetahuan Ibu dalam Pemenuhan Gizi Balita dan Status Gizi Balita di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Helvetia

4 46 71

ANALISIS POSITIVE DEVIANCE STATUS GIZI BALITA PESERTA TAMAN KANAK-KANAK PADA KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN HELVETIA TIMUR KECAMATAN MEDAN HELVETIA.

0 2 18

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 17

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 2

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 9

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 0 29

Analisis Faktor Positive Deviance terhadap Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan dari Keluarga Miskin di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Panjang Kabupaten Batubara Tahun 2014

0 1 3

114 FAKTOR-FAKTOR PENYIMPANGAN POSITIF (POSITIVE DEVIANCE) STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN GIZI-KURANG RENDAH DAN TINGGI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (FACTORS OF POSITIVE DEVIANCE IN NUTRITIONAL STATUS OF UNDER-FIVES AMONG POOR FAMILY

0 0 9

Sumber Air Utama dan Status Kesehatan Keluarga di Kelurahan Helvetia Tengah Kecamatan Medan Helvetia

0 0 9