11 Ideologi Pancasila(2)

With the name of Allah…

IdeologiPancasil

35

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

III

TUJUAN YG DI AKAN DICAPAI

1. Menjelaskan Pengertian Ideologi
2. Menjelaskan Latar Belakang Pancasila sebagai Ideologi
Negara
3. Mendiskripsikan Usaha Perumusan Pancasila
4. Mendiskripsikan Pengembangan Nilai Pancasila
IV

IDEOLOGI
• Ide : Pemikiran dan Logos : Ilmu

• Seperangkat prinsip yang dijadikan
dasar suatu negara untuk mencapai
tujuannya
• Suatu negara harus memiliki ideologi
untuk memberi arah dan tujuan
• Apabila negara tidak mempunyai
ideologi maka negara tsb tidak akan
berdiri kokoh

Macam-macam Ideologi
• 1. Ideologi Liberalis:
– Ajaran yang diyakini kebenarannya utk mengatur
tingkah laku dengan menonjolkan kebebasan
individu. Ciri-cirinya: menerapkan sistem ekonomi
kapitalis, diserahkan pada perseorangan, adanya
partai oposisi, mementingkan diri sendiri, diterapkan
pahan skuler.

• 2. Ideologi Komunis:
– Ajaran yang didasari atas paham sama rata dan sama

rasa. Sistem ekonomi etattisme, politik tertutup,
rakyat sebagai obyek, tidak pecaya adanya Tuhan.

• 3. Ideologi Pancasila:
– Ajaran yang didasarkan atas nilai-nilai luhur
Pancasila

Latar Belakang Pancasila
Ideologi nasional
 Jepang berjanji untuk memerdekakan
Indonesia, maka dibentuklah BPUPKI yang
beranggotakan 62 orang
 Selaku ketua Radjiman Wideodiningrat
 Sidang BPUPKI ke-1, 29 Mei-1 Juni 1945
membicarakan dasar negara
 Apa yang menjadi dasar negara Indonesia
merdeka?

Perumusan Pancasila
RUMUSAN PANCASILA

Mr. M. Yamin

Soepomo

Ir. Soekarno

Mr. Moh. Yamin, 29 MEi 1945
Dalam pidatonya dia mengajukan konsep
dasar Indonesia merdeka, yaitu :
PriKebangsaan,PriKemanusiaan,PriKetuhanan
Pri Kerakyatan dan Kesejahteraan Sosial
Konsep dasar negara scara tertulisnya, yaitu
Ketuhanan YME
Rasa Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/perwakilan
KEadilan Sosial bagi seluruh rakya Indonesia


Integralistik : Negara Indonesia harus menjadi
sebuah negara Nasional, kesatuan yang
meliputi seluruh rakyat Indonesia

Ir. Soekarno
Pancasila
 Kebangsaan Indonesia
Pri Kemanusiaan
Mufakat/Demokrasi
Kesejahtraan Sosial
Ketuhanan yang
Berkebudayaan

2 Juni 1945 Panitia Kecil
• 9 Anggota, yaitu : Soekarno, Moh.
Hatta, A.A. Maramis, Wahid Hasyim,
Kahar Muzakir, Abikusno, Agus Salim, A.
Soebarjo dan Moh. Yamin
• Piagam Jakarta (Jakarta Charter) berisi :
• Ketuhanan dengan kewajiban

menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya

PPKI (18 Agustus 1945)
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
 UUD 1945

 Memilih Ir. Soekarno

sebagai Presiden dan
Moh. Hatta sebgai
wakilnya
 Membentuk KNIP
(Komite Nasional
Indonesia Pusat)

Nilai-nilai Pancasila
Ketuhanan : menjalankan ibadah, beramal,
saling menghargai sesama pemeluk agama
Kemanusian : saling mencintai &sesama

manusia,tdk merendahkan martabat orng lain
Persatuan : menjaga kerukunan gotong royong
& rela berkorban demi negara
Demokrasi : Menghargai pendapat orang lain &
melakukan musyawarah
Keadilan : perlakuan adil terhadap sesama,
hemat, tidak bergaya hidup mewah.

Kedudukan atau Fungsi Pancasila
1. Sebagai Pandangan Hidup
Merupakan pedoman atau petunjuk dalam
bertingkah laku

2. Sebagai Dasar Negara
Digunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan ketatanegaraan negara
(Ipoleksosbudhankam)

3. Sebagai Ideologi Nasional
Nilai-nilai Pancasila penuh dng jiwa dan

semangat perjuangan bangsa utk mewujudkan
negara yg merdeka, berdaulat, adil dan makmur

Lanjutan…….
4. Sumber dari segala sumber hukum
 Semua sumber tertib hukum yang ada di Indonesia
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

5. Jiwa dan Kepribadian Bangsa
 Memberikan corak dan ciri khas yang membedakan
bangsa Indonesia dengan bangsa lain

6. Perjanjian Luhur
 Merupakan kesepakatan bulat wakil-wakil rakyat
menjelang dan sesudah proklamasi

7. Cita-cita dan Tujuan Bangsa
 Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4

Upaya Mempertahankan Pancasila










Kesadaran untuk melaksanakan
nilai-nilai luhur Pancasila
Menempatkan Pancasila sbg
sumber hukum
Mengakui keanekaragaman
Menjaga persatuan & kesatuan
Mlindungi Pancasila dari
ancaman

PERBEDAAN
LIBERALISME


KOMUNISME

PANCASILA

Sekuler

Atheis

Monotheisme

HAM dijunjung

HAM dijunjung

HAM dilindungi

Nasionalisme
diabaikan


Nasinalisme ditolak

Nasionalisme
dijunjung

Keputusan melalui
voting

Keputusan ditangan
pemimpin

Keputusan melalui
meusyawarah

Ada oposisi

Tidak ada oposisi

Ada oposisi


Ada perbedaan
pendapat

Tidak ada
perdebatan
pendapat

Ada perbedaan
pendapat

KEpentingan
golongan

Kepentingan negara

KEprntingan rakyat

TUGAS
Mengapa kita harus
menerima Pancasila
dan menolak
Komunisme sebagi
ideologi bangsa?
Upaya apa yang
kamu lakukan untuk
mempertahankan
Pancasila

Ideologi Terbuka dan Tertutup
• 1. Demensi Ideologi Terbuka:
– A. Dimensi Realita
– B. Dimensi Idealisme
– C. Dimensi Fleksibilitas (kelenturan)

2. Dimensi Ideologi Tertutup:
A. Tidak adanya dimensi reallita, idealisme,
dan fleksibilitas
B. Rakyat bersikap statis,apatis
C. Stabilitas politik, ekonomi, dan hankam
tercapai, tapi tidak ada kebebasan individu

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
• PENGERTIAN:
– Bangsa Indonesia menerima masuknya
budaya asing, asal tidak bertentangan
dengan Pancasila
DASAR PEMIKIRAN:
- Pancasila harus mampu berinteraksi secara
dinamis, nilai-nilai Pancasila tidak boleh
berubah, pelaksanaannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang
kita hadapi dalam setiap kurun waktu.

Fungsi Pancasila sebagai
ideologi Terbuka
• Mampu menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa
Indonesia.
• Bersifat pleksibel dan interaktif (bukan
doktriner)
• Sebagai kristalisasi nilai-nilai sosial
budaya bangsa Indonesia sendiri

Nilai Fleksibilitas Pancasila
• 1. Nilai Dasar
– Relatif tidak berubah
– Dijabarkan dalam nilai instrumen, nilai praktis yang
lebih fleksibel dalam bentuk norma-norma
2. Nilai Intrumental
Penjabaran secara kreatif dan dinamis dalam bentuk
UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan
3. Nilai Praktis
Nilai sesungguhya yang dilaksanakan dalam
kehidupan sehari-hari berupa nilai praktis yang
abstrak(menghormati, kerjasama, kerukunan dsb.)
Dioperasionalkan dalam bentuk sikap, perbuatan dan
tingkah laku sehari-hari.

TERIMAKASIH