PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR.

(1)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan berbicara siswa di depan kelas pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, ketika siswa diberi kesempatan untuk berbicara di depan kelas masih banyak siswa yang malu-malu, tersendat-sendat saat berbicara, menundukkan kepala, dan berbicara dengan suara yang kecil terkadang menutupi wajahnya dengan buku yang dipegangnya serta kurangnya partisipasi siswa saat mengungkapkan pendapat atau memberikan tanggapan di kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peneliti menggunakan metode show and tell, sehingga didapat rumusan masalah yakni bagaimana bentuk perencanaan, proses pelaksanaan dan hasil pebelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode show and tell pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan metode show and tell pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis & Mc. Taggart dan dilaksanakan sebanyak II siklus. Instrument pengumpul data yang digunakan meliputi instrumen pengukur keterampilan berbicara siswa, lembar observasi pelaksanaan metode show and tell dan catatan lapangan. Pengolahan data meliputi pengolahan data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah adanya peningkatan keterampilan berbicara siswa, pada siklus I nilai rata-rata yang didapat adalah 71,97 dengan siswa yang tuntas sebanyak 18 orang dan persentase ketuntasan sebesar 51,42% pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu nilai rata-rata yang didapat siswa sebesar 82.54 dengan siswa yang tuntas sebanyak 30 orang dan persentase ketuntasan mencapai 81.08 % . Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode show and tell dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar.


(2)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE USE OF THE METHOD SHOW AND TELL TO IMPROVE SPEAKING SKILLS IN THE INDONESIAN SUBJECT 5th GRADE

ELEMENTARY SCHOOL

The study was background by the lack of students ' speaking skills in front of the class on learning Indonesian Language. This is apparent from the observations made by researchers, when students are given the opportunity to speak in front of class still many students sheepishly, a trembling voice while talking, bowed his head, and spoke with a voice that is sometimes covered his face with a small book he heard as well as the lack of student participation while expressing opinions or give feedback in class. To overcome these problems. The researchers used a method of show and tell, so come in the formulation of the problem, namely how to form the planning, process implementation and results of the learning method using the Indonesian Language show and tell in 5th grade elementary school. The purpose of this research is to gain an overview of planning, implementation and improvement of students ' speaking skills by applying methods of show and tell on the Indonesian Language subjects. Research methods used in this research is the Research Action class and model Kemmis & Mc. Taggart and implemented as much as II cycle. Instrument collecting data used includes measuring instrument student speaking skills, observation sheet implementation methods show and tell and record field. Data processing includes qualitative and quantitative data processing. Research results have been an increase in students ' speaking skills, in cycle I, the average value obtained is 71,97 with students who finished as many as 18 people and the percentage of completion of 51,42% in cycle II experienced a significant increase in the average of the values obtained student of 101.09 with students who finished as many as 30 people and the percentage of completeness reach 81.08%. Based on the study it can be concluded that the application of the method of show and tell in the Indonesian Language subjects can improve students ' speaking skills 5th elementary school.


(3)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i DAFTAR ISI

PERNYATAAN ………... i

ABSTRAK ……… ii

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL ……… ix

DAFTAR GAMBAR ………... x

DAFTAR DIAGRAM ………. xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ………... 1

B. Rumusan Masalah ……….. 5

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………. 6

BAB II PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ……... 9

A. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar ……….. 9

B. Pembelajaran Berbicara di Sekolah Dasar ……… 10

C. Keterampilan Berbicara ………. 15

1. Pengertian Berbicara ……… 15

2. Prinsip Berbicara ……….. 16

3. Tujuan Berbicara ……….. 16

4. Jenis-Jenis Berbicara ……… 17


(4)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

6. Hambatan Dalam Berbicara ………. 18

D. Metode Show and Tell ………... 20

1. Langkah-Langkah Show and Tell ……… 21

2. Tujuan Show and Tell ……….. 21

3. Manfaat Show and Tell ……… 22

E. Penelitian Terdahulu ……….. 23

F. Kerangka Berpikir ……….. 27

G. Definisi Operasional ……….. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….. 29

A. Metode Penelitian ……….. 29

B. Desain Penelitian ………... 30

C. Lokasi Penelitian ………... 31

D. Subjek Penelitian ………... 32

E. Waktu Penelitian ……… 32

F. Instrument Penelitian ………. 32

G. Prosedur Penelitian ……… 35

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data ………….. 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 41

A. Deskripsi Prapenelitian ……….. 41

B. Hasil penelitian ……….. 42

1. Siklus I ………. a. Data Perkembangan Perencanaan Siklus I ……… 42

b. Data Proses Perkembangan Pembelajaran Siklus I 43 c. Data Perkembangan Hasil Pembelajaran Siklus … 51 2. Siklus II ……… 60

a. Data Perkembangan Perencanaan Siklus II ……... 60

b. Data Proses Perkembangan Pembelajaran Siklus II ……….… 60

c. Data Perkembangan Hasil Pembelajaran Siklus II 68 C. Pembahasan Penelitian …………..……… 75


(5)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

1. Perencanaan Penelitian ……… 75

2. Pelaksanaan Penelitian ………. 76

3. Hasil penelitian ……… 78

D. Keterbatasan Penelitian ………. 81

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 81

A. Kesimpulan ……… 83

B. Rekomendasi ……….. 85

DAFTAR PUSTAKA ……….. 86 LAMPIRAN - LAMPIRAN


(6)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

DAFTAR TABEL Tabel

3.1 Format Penilaian Keterampilan Berbicara ……….. 39

3.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara ……….. 39

4.1 Rekapitulasi Nilai Berbicara Siswa Siklus I ………... 52


(7)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1 Kerangka Berpikir Metode Show And Tell ……… 26 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ……….. 31


(8)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

DAFTAR DIAGRAM Diagram

4.1 Rekapitulasi Nilai Berbicara Siswa Siklus I ………….. 56 4.2 Pencapaian Indikator Berbicara Siklus I ……… 57 4.3 Rekapitulasi Nilai Berbicara Siswa Siklus II …………. 72 4.4 Persentase Pencapaian Indikator Berbicara Siklus II …. 73 4.5 Perbandingan Pencapaian Indikator Siklus I dan Siklus

II ………. 78

4.5 Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Siklus I dan Siklus

II ………. 80

4.6 Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Siklus I


(9)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrument Pembelajaran dan Penelitian

A.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……….. 1

A.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………. 8

A.1.3 Lembar Kerja Siswa Siklus I ……….. 18

A.1.4 Lembar Kerja Siswa Siklus II ……… 25

A.1.5 Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Siklus I …………. 28

A.1.6 Lembar Observasi Guru Pembelajaran Siklus I ………….. 31

A.1.7 Lembar Observasi Siswa Pembelajaran Siklus II ………... 35

A.1.8 Lembar Observasi Guru Pembelajaran Siklus II …………. 38

A.1.9 Format Observasi Keterampilan Berbicara Siswa ….…... 42

A.1.10 Rubrik Pemberian Skor ………. 44

A.1.11 Format Catatan Lapangan ………. 46

Lampiran B Hasil Penelitian B.1.1 Sample Lembar Kerja Siswa Siklus I ………. 48

B.1.2 Sample Lembar Kerja Siswa Siklus II ……… 57

B.1.3 Hasil Observasi Siswa Pembelajaran Siklus I ………. 63

B.1.4 Hasil Observasi Guru Pembelajaran Siklus I ……….. 67

B.1.5 Hasil Observasi Siswa Pembelajaran Siklus II …………... 73

B.1.6 Hasil Observasi Guru Pembelajaran Siklus II ………. 75

B.1.7 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siklus I …….. 81

B.1.8 Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II …….. 83

B.1.9 Hasil Catatan Lapangan Siklus I ………. 85


(10)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii Lampiran C Surat Surat Penelitian

C.1 SK Dosen Pembimbing ……….. 76 C.3 Surat Permohonan Ijin Disdik ……… 77 C.4 Catatan Bimbingan ………. 78


(11)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di sekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya. Walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. Siswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya

Berbicara merupakan proses berbahasa lisan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan, merefleksikan pengalaman, dan berbagi informasi. Ide merupakan esensi dari apa yang kita bicarakan dan kata-kata merupakan untuk mengekspresikannya. Berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan berpikir, bahasa, dan keterampilan sosial. Oleh karena itu, kemampuan berbahasa lisan merupakan dasar utama dari pengajaran bahasa karena kemampuan berbahasa lisan (1) merupakan mode ekspresi yang sering digunakan, (2) merupakan bentuk kemampuan pertama yang biasanya dipelajari anak-anak. (3) merupakan tipe kemampuan berbahasa yang paling umum dipakai.

Dalam hal ini, keterampilan berbicara sangat penting untuk ditingkatkan dalam praktik persekolahan, terutama di tingkat dasar.


(12)

2

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut dikarenakan, berbicara merupakan keterampilan yang paling mendasar untuk jenjang Sekolah dasar. Keterampilan berbicara siswa perlu ditingkatkan, dengan cara melatih siswa untuk berbicara di depan teman sebangku atau teman-teman sekelasnya, sejak anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Karena, pada kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Para siswa dituntut terampil berbicara dalam proses pembelajaran. Para siswa harus mampu mengutarakan gagasannya. Mereka juga harus dapat menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Ketika melaksanakan diskusi, para siswa dituntut terampil mengemukakan pendapat, mempertahankan pendapat atau menyanggah pendapat siswa lain. Oleh karena itu, keterampilan berbicara sangat perlu dilatih secara terus-menerus, karena tanpa dilatih keterampilan berbicara tidak akan dikuasai dengan baik. Itulah sebabnya dalam Kurikulum Pendidikan Nasional untuk pelajaran bahasa Indonesia sangat ditekankan pentingnya meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Namun, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap guru wali kelas V, diperoleh data bahwa proses pembelajaran berbahasa khususnya keterampilan berbicara yang telah dilaksanakan selama ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Guru wali kelas V menyatakan bahwa, rendahnya keterampilan berbicara siswa kelas V terlihat ketika siswa diberi kesempatan maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi, masih ada siswa yang membawa buku dan membaca buku serta berbicara dengan suara yang kecil dan juga masih banyak siswa yang malu-malu, menundukkan kepala ketika berbicara atau tersendat-sendat dan ketika berbicara di depan kelas suaranya kecil terkadang menutupi wajahnya dengan buku yang dipegangnya dan kurangnya partisipasi siswa saat mengungkapkan pendapat atau memberikan tanggapan. Hasil dari wawancara ini diperkuat lagi dengan pengamatan peneliti saat pembelajaran


(13)

3

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung, hanya beberapa orang siswa yang aktif berbicara, sedangkan sebagian besar siswa banyak yang diam. Ketika peneliti mencoba memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara, baik di tempat duduknya ataupun di depan kelas masih banyak siswa yang malu-malu atau tidak percaya diri ketika menyampaikan pendapatnya.

Kegagalan pembelajaran berbicara bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut bisa dari metode yang digunakan, guru, siswa, kurangnya pemanfaatan media, maupun evaluasi yang tidak tepat. Berdasarkan pengamatan, dalam proses pembelajaran berbicara, guru masih menggunakan pendekatan konvensional dan metode yang digunakan kurang bervariatif sehingga siswa tidak begitu bersemangat mengikuti pembelajaran karena monoton dan membosankan. Dalam kegiatan pembelajaran guru tidak terlalu memperhatikan keterampilan berbahasa apa saja yang harus dikuasai oleh siswa. Apakah membaca, menulis, menyimak, atau berbicara.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, banyaknya faktor yang mengakibatkan kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara tampaknya, perlu dilakukan sebuah penelitian yang mengidentifikasi mengenai strategi yang diupayakan guru dalam pembelajaran keterampilan berbicara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Untuk itu, salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah rendahnya keterampilan berbicara siswa adalah dengan penggunaan metode show and tell dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

Show and tell merupakan salah satu metode pembelajaran tentang berbicara yang berorientasi pada penumbuhan kemampuan

komunikasi publik. Menurut Musfiroh (2011 hal 5) “show and tell


(14)

4

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tell menjelaskan atau mendeskripsikan sesuatu itu”. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode show and tell adalah kegiatan menunjukkan sesuatu yang diikuti dengan kegiatan menjelaskan. Maksud dari show and tell ini adalah apa yang ditunjukkan, itulah yang dijelaskan. Misalnya, seorang siswa menunjukkan gambar tentang sebuah peristiwa di depan kelas. Selain itu, siswa juga menjelaskan isi dari gambar tersebut, seperti peristiwa apa yang terjadi pada gambar, bagaimana menanggapi dan memberikan saran pada peristiwa tersebut.

“Tujuan dari metode show and tell ini adalah yang pertama,

melatih siswa berbicara di depan kelas. Kedua, membiasakan siswa peka terhadap hal-hal yang sederhana sehari-harinya Manfaat dari metode show and tell ini adalah membantu siswa dalam memahami masalah-masalah sosial di lingkungannya, memupuk rasa keberanian siswa dan keinginan untuk terlibat dalam permasalahan sosial. Metode show and tell, dalam proses pembelajarannya siswa diberikan kesempatan untuk aktif melalui kegiatan berbicara show and tell yakni, kegiatan menunjukkan sesuatu yang diikuti dengan kegiatan menjelaskan. Dengan bantuan media gambar, siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan apa yang ada di pikirannya. Siswa akan lebih termotivasi untuk berani tampil dan

berbicara di depan orang lain. Dengan begitu, siswa tidak lagi pasif dalam pembelajaran, karena metode show and tell ini menerapkan pendekatan komunikatif yaitu kegiatan belajar-mengajar yang bersifat student center atau berpusat pada siswa. Itulah sebabnya penulis melakukan penelitian dengan judul “ Penggunaan Metode Show and Tell Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar”.


(15)

5

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dari “ Penggunaan Metode Show and Tell Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Sekolah Dasar “dapat dijabarkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode show and tell pada siswa kelas V ? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia

dengan menggunakan metode show and tell pada siswa kelas V ? 3. Bagaimanakah hasil keterampilan berbicara siswa kelas V pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menggunakan metode show and tell pada proses pembelajarannya ?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh bentuk perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Show and Tell untuk peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V.

2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Show and Tell untuk peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V.

3. Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Show and Tell untuk peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V


(16)

6

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang cara peningkatan keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V dengan menggunakan metode show and tell

b. Penelitian ini dapat digunakan untuk bahan kajian pustaka dalam penelitian selanjutnya.

c. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi pemecahan masalah dalam dunia pendidikan, terutama dalam penggunaan strategi belajar.

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi guru

1) Sebagai rujukan alternatif metode pembelajaran yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 2) Merupakan motivasi bagi guru untuk lebih kreatif dalam

menggunakan metode untuk memperlancar proses pembelajaran bahasa Indonesia.

3) Memberikan pengetahuan pada guru dalam memilih metode pembelajaran yang menarik, bermakna dan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.


(17)

7

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi siswa

1) Meningkatkan aktivitas selama pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung, menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya.

2) Mengatasi kesulitan siswa dalam aspek berbicara.

3) Mendapatkan pengalaman belajar yang baru dengan metode yang bervariatif dan diharapkan dapat memberikan peningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam aspek berbicara.

c. Bagi sekolah

1) Dapat menjadi upaya peningkatan mutu/kualitas pembelajaran berbicara serta memberikan sumbang pikiran dalam mengembangkan metode pembelajaran yang dapat dilaksanakan dalam proses belajar mengajar di sekolah pada umumnya.

d. Bagi peneliti

1) Menambah wawasan pribadi mengenai cara merencanakan dan menerapkan metode pembelajaran yang efektif.

2) Peneliti berharap dapat mengetahui sejauh mana kontribusi pembelajaran dengan menerapkan metode show and tell dalam pembelajaran berbicara.


(18)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, Hopkins (Komlasari; 2013 hlm 271) penelitian tindakan kelas sebagai proses penelitian yang menggabungkan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam prosedur perbaikan dan perubahan. Menurut Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti lainnya (atau dilakukan sendiri oleh guru yang bertindak sebagai peneliti) di kelas atau di sekolah tempat dia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran.

Jadi penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, penelitian ini untuk memecahkan masalah dengan tahap-tahap yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sehingga dalam pelaksanaan peneliti perlu memahami karakteristik dan prinsip dalam penelitian tindakan kelas agar kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.

Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Hopkins (Komalasari 2013 hlm 271 ), yaitu :

1. Perencanaan.

2. Pelaksanaan tindakan kelas.


(19)

30

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah mode daur siklus yang dikembangkan oleh Kemmis and Mc Taggart. Model ini mencakup empat komponen, yaitu: rencana, tindakan, pengamatan dan refleksi. Berikut ini merupakan gambar dari alur penelitian tindakan kelas model Kemmis and Mc Taggart.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan yaitu rencana tindakan yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Pengamatan yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan atau dilaksanakan.

4. Refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.


(20)

31

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Model Kemmis dan Mc Taggart (Adaptasi dari Endang Mulyatiningsih )

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan di kelas V SDN Sukarasa Jl. Pak Gatot V, Geger Kalong Kecamatan Sukasari Bandung. Sekolah ini

PERENCANAAN

PELAKSANAAN

PENGAMATAN SIKLUS I

REFLEKSI

PERENCANAAN

PELAKSANAAN SIKLUS II

PELAKSANAAN

REFLEKSI


(21)

32

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki 18 kelas, setiap kelas adalah kelas paralel yang terdiri dari kelas A,B dan C. selain itu sekolah ini memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang UKS, ruang rapat, rumah penjaga sekolah, kantin sekolah, mushalla dan toilet. Peneliti memilih SDN Sukarasa 3, 4 Ini karena SDN Sukarasa 3,4 merupakan lokasi PPL peneliti.

D. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini yang mejadi subjek adalah siswa kelas V SDN Sukarasa Jl. Pak Gatot V Geger Kalong Kecamatan Sukasari Bandung tahun akademik 2014-2015 dengan jumlah 37 orang siswa yang terdiri dari 19 perempuan dan 20 orang laki-laki. Siswa kelas V SDN Sukarasa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, ada yang berasal keluarga bermata pencaharian sebagai Pegawai Negeri, Polisi dan TNI AD. Peneliti memilih kelas V sebagai subjek penelitian berdasarkan kurang berhasilnya pembelajaran Bahasa Indonesia dalam aspek berbicara dengan menggunakan metode klasikal yaitu metode ceramah.

Keterampilan berbicara siswa kelas V masih rendah karena ketika diberikan kesempatan untuk maju ke depan kelas atau berbicara masih banyak siswa yang masih malu-malu dan tidak berani untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas atau di depan teman-temannya.

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan terhitung sejak tanggal 1 April – 30 mei 2015 di kelas V sekolah dasar.

F. Instrument Penelitian

1. Instrumen pembelajaran


(22)

33

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dibuat memuat satandar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang mengacu pada metode pembelajaran Show and Tell dan evaluasi. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat persiklus dengan tujuan sebagai pedoman dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Show and Tell.

b) Lembar Kerja Siswa

LKS merupakan alat bantu siswa untuk emmahami materi lebih dalam saat proses pembelajaran berlangsung. LKS dijadikan instrument untuk menilai aktivitas siswa selama pembelajaran. Ketika siswa melakukan diskusi tentang mengomentari persoalan faktual dan melakukan pengamatan LKS juga dapat dijadikan bahan penelitian kognitif.

2. Instrument Pengungkap Data Penelitian

Untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan instrument pengungkap data yang tepat agar masalah yang diteliti terefleksi dengan baik. Adapun instrument pengungkap data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah melalui lembar observasi, rubrik penilain keterampilan berbicara dan catatan lapangan.

a. Untuk mengungkap data perkembangan perubahan perencanaan pembelajaran.

b. Berikut uraian mengenai instrument yang akan digunakan untuk mengungkap data proses penerapan solusi terhadap masalah dalam pembelajaran :


(23)

34

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan tindakan. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode yang diterapkan, kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang dilaksanakan, dan kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Data hasil observasi ini digunakan sebagai data pokok dalam penelitian.

Adapun instrument observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini terfokus pada dua variabel utama, yaitu :

a) Instrument pengukur keterampilan berbicara siswa.

b) Instrument observasi pelaksanaan pembelajaran pendekatan metode show and tell.

Menurut Mulyatiningsih (2012 hlm 26) keuntungan dan kelemahan Observasi adalah :

Keuntungan Observasi

1) Tidak perlu biaya banyak, mudah dilakukan dan dapat digunakan untuk penelitian terhadap berbagai macam gejala.

2) Tidak banyak mengganggu subjek penelitian. 3) Gejala-gejala yang penting yang tidak ada dan

4) Dapat diperoleh secara stimulan melakukan pencatatan observasi.


(24)

35

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelemahan Observasi

1) Kadang-kadang memerlukan waktu yang lama, sehingga membosankan karena tingkah laku gejala yang diharapkan segera muncul.

2) Dapat menimbulkan bias, apabila observasi melakukan tingkah laku yang dibuat-buat, Karena observasi mengartikan kalau sedang diamati dan

3) Kadang-kadang terjadinya subjektifitas dari observasi. 2. Tes Lisan

Tes lisan adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting. Pembuatan catatan lapangan bersama pengamat berdasarkan hasil observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi antara guru dan siswa, interaksi antara siswa dengan siswa. Aspek perencanaan, pelaksanaan diskusi dan refleksi. Dituangkan secara deskriptif dalam catatan lapangan.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan untuk 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan 1 kali pertemuan (2 x 35 menit), sedangkan siklus kedua dilaksanakan 1 kali pertemuan (2 x 35 menit ). Tahapan


(25)

36

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap pelaksanaan siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan reflektif

1. Siklus I

Prosedur penelitian dapat diuraikan sebagai berikut; a. Perencanaan

1) Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah . 2) Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam

penelitian, yaitu keterampilan berbicara.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode Show and Tell.

4) Menyiapkan Lembar observasi untuk guru dan siswa, Lembar penilaian hasil proses pembelajaran siswa, angket dan juga menyediakan media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi. 2) Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

menerapkan metode Show and Tell.

3) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai keterampilan berbicara dengan metode Show and Tell.

4) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

5) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi


(26)

37

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pengamatan

Observasi dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dengan berbagai cara terhadap dampak tindakan peneliti, yaitu : situasi kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam belajar dan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode Show and Tell. Observer yaitu teman sejawat. d. Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari peneliti tindakan pada siklus I. setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer yang terlah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

2. Siklus II a. Perencanaan

1) Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan Siklus II.

2) Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I. 3) Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi

pada siklus I.

4) Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran. 5) Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS. 6) Menyiapkan instrument tes siklus II

7) Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.


(27)

38

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan ada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih terampil berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pendekatan Show and Tell.

2) Melakukan tes Siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II relatif sama dengan Siklus I yaitu tim peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode show and tell.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, utnuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan Metode Show and Tell dapat meningkat.

H. Rencana Pengolahan Dan Uji Keabsahan Data

1. Rencana pengolahan data

Pada dasarnya pengolahan data dilakukan dilakukan sepanjang penelitian secara berkelanjutan dari hasil pendahuluan, pelaksanaan,


(28)

39

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan akhir pelaksanaan program tindakan. Data akan diolah dengan menggunakan tekhnik analisis kualitatif untuk menunjukkan proses dengan memberikan pemaknaan konseptual, pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu menyajikan informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan berbicara siswa. Adapun format penilaian yang digunakan yaitu

Tabel 3.1 Format Penilaian Keterampilan Berbicara

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara No Nama

siswa

Komponen yang dinilai

Skor Nilai K K M

Keterla ksanaan Lafal Struktur

kalimat

Pilihan kata

Kefasihan Isi Pembi caraan

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 T TT

1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata Presentase ketuntasan

No Aspek berbicara

Penilaian

3 2 1

1 Lafal Apabila siswa dapat berbicara dengan lafal yang sangat jelas dan dapat didengar oleh guru dengan suara yang lantang

Apabila siswa berbicara dengan lafal yang cukup jelas dan suara yang cukup lantang

Apabila siswa berbicara dengan lafal yang kurang jelas sehingga kurang didengar oleh guru

2 Struktur kalimat

Apabila siswa dapat berbicara dengan

Apabila siswa berbicara dengan struktur kalimat

Apabila siswa berbicara dengan


(29)

40

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

a. Skor ideal adalah 15 b. Keterangan skala nilai :

1) Skor 15-13 = A (Sangat Baik) 2) Skor 12-10 = B (Baik)

3) Skor 9-7 = C (Cukup) 4) Skor ≤ 6 = (Kurang/Ulangi) c. Nilai = u ah o

� � � �

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kualitatif yang berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistik sebagai berikut

struktur kalimat yang teratur terdapat SPOK

yang cukup teratur hanya terdapat SPO

struktur kalimat yang kurang teratur hanya terdapat SP

3 Pilihan kata yang tepat

Apabila siswa dapat berbicara

menggunakan kosa kata yang tepat.

Apabila siswa berbicara menggunakan kosakata yang cukup tepat.

Apabila siswa menggunakan

kosakata yang kurang tepat dalam

berbicara. 4 Kefasihan Apabila siswa dapat

berbicara dengan sangat lancar, tanpa tersendat-sendat

Apabila siswa dapat berbicara dengan cukup lancar, tersendat-sendat.

Apabila siswa banyak tersendat-sendat dalam berbicara dan kurang lancar. 5 Isi

pembicaraan Apabila isi pembicaraan siswa sangat relevan dengan topik, mengandung solusi dan dapat diterapkan

Apabila isi pembicaraan siswa cukup relevan dengan topik, belum mengandung solusi.

Apabila isi

pembicaraan siswa kurang relevan dengan topik dan tidak mengandung solusi.


(30)

41

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a) Analisis kuantitatif

Untuk pengolahan data kuantitaf yang diperoleh sebagai hasil belajar, analisis data dilakukan dengan menggunakan statistika sederhana, yaitu melalui pengolahan data hasil observasi keterampilan berbicara siswa.

Data observasi keterampilan berbicara dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode show and tell. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah

Nilai rata-rata kelas

=

∑x

b) Analisis Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru dan lembar observasi siswa bertujuan untuk mengetahu aktivitas guru beserta siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.


(31)

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 86

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2006). Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:Depdiknas

Iskandar, D. 9(2013). Materi Berbicara Smp[Online].Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_ INDONESIA/196606291991031- /MATERI_BERBICARA_SMP.pdf

Komalasari,K. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama. Mulyatiningsih,E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung. Alfabeta

Musfiroh,T 2011. Show and Tell Edukatif. Yogyakarta : Tiara Wacana Group. Musfiroh.T (2012). Show and tell edukatif untuk pengembangan empati,

afiliasi-resolusi konflik, dan kebiasaan positif anak usia dini Jurnal Kependidikan, 41 (2), hlm. 129-143.

Prasasti, Ari. (2012) . Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Show and Tell Pada Anak TK Kelompok B Di TK Asyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kasihan. (Skripsi). Universitas Negeri Yogyakarta,Yogyakarta.

Resmini, N. (2012). Strategi_Meningkatkan_Kemampuan Berbicara Diakses dari :http://file.upi.edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bhs._Dan_Sastra_Indonesi a/196711031993032- Srategi_Meningkatkan_Kemampuan Berbicara pdf

Rohaeti. 2011. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Melalui Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas II SDN 3 Cikahuripan Lembang Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media group.


(32)

87

Adi Ine Nasrudin, 2015

PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan,D. 1991. Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud

Tarigan,G.H. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Widiani, Kd., Arcana, nym., & Margunayasa I Gd. (2014) . Pengaruh Penerapan metode pembelajaran show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pedidikan Ganesha, 2 (1),hlm.

Wiriaatmadja.R. 2012. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya.


(1)

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan ada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih terampil berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan pendekatan Show and Tell.

2) Melakukan tes Siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

3) Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada siklus II relatif sama dengan Siklus I yaitu tim peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode show and tell.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, utnuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan Metode Show and Tell dapat meningkat.

H. Rencana Pengolahan Dan Uji Keabsahan Data 1. Rencana pengolahan data

Pada dasarnya pengolahan data dilakukan dilakukan sepanjang penelitian secara berkelanjutan dari hasil pendahuluan, pelaksanaan,


(2)

39

dan akhir pelaksanaan program tindakan. Data akan diolah dengan menggunakan tekhnik analisis kualitatif untuk menunjukkan proses dengan memberikan pemaknaan konseptual, pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu menyajikan informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan berbicara siswa. Adapun format penilaian yang digunakan yaitu

Tabel 3.1 Format Penilaian Keterampilan Berbicara

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara No Nama

siswa

Komponen yang dinilai

Skor Nilai K K M

Keterla ksanaan Lafal Struktur

kalimat

Pilihan kata

Kefasihan Isi Pembi caraan

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 T TT

1 2 3 4 5 Jumlah Rata-rata Presentase ketuntasan

No Aspek berbicara

Penilaian

3 2 1

1 Lafal Apabila siswa dapat berbicara dengan lafal yang sangat jelas dan dapat didengar oleh guru dengan suara yang lantang

Apabila siswa berbicara dengan lafal yang cukup jelas dan suara yang cukup lantang

Apabila siswa berbicara dengan lafal yang kurang jelas sehingga kurang didengar oleh guru

2 Struktur kalimat

Apabila siswa dapat berbicara dengan

Apabila siswa berbicara dengan struktur kalimat

Apabila siswa berbicara dengan


(3)

Keterangan :

a. Skor ideal adalah 15 b. Keterangan skala nilai :

1) Skor 15-13 = A (Sangat Baik) 2) Skor 12-10 = B (Baik)

3) Skor 9-7 = C (Cukup)

4) Skor ≤ 6 = (Kurang/Ulangi)

c. Nilai = u ah o � � � � 2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kualitatif yang berupa perhitungan dan teknik kualitatif yang berupa uraian. Untuk mengolah data kuantitatif, peneliti menggunakan statistik sebagai berikut

struktur kalimat yang teratur terdapat SPOK

yang cukup teratur hanya terdapat SPO

struktur kalimat yang kurang teratur hanya terdapat SP

3 Pilihan kata yang tepat

Apabila siswa dapat berbicara

menggunakan kosa kata yang tepat.

Apabila siswa berbicara menggunakan kosakata yang cukup tepat.

Apabila siswa menggunakan

kosakata yang kurang tepat dalam

berbicara. 4 Kefasihan Apabila siswa dapat

berbicara dengan sangat lancar, tanpa tersendat-sendat

Apabila siswa dapat berbicara dengan cukup lancar, tersendat-sendat.

Apabila siswa banyak tersendat-sendat dalam berbicara dan kurang lancar. 5 Isi

pembicaraan Apabila isi pembicaraan siswa sangat relevan dengan topik, mengandung solusi dan dapat diterapkan

Apabila isi pembicaraan siswa cukup relevan dengan topik, belum mengandung solusi.

Apabila isi

pembicaraan siswa kurang relevan dengan topik dan tidak mengandung solusi.


(4)

41

a) Analisis kuantitatif

Untuk pengolahan data kuantitaf yang diperoleh sebagai hasil belajar, analisis data dilakukan dengan menggunakan statistika sederhana, yaitu melalui pengolahan data hasil observasi keterampilan berbicara siswa.

Data observasi keterampilan berbicara dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode show and tell. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah

Nilai rata-rata kelas

=

∑x

b) Analisis Kualitatif

Data kualitatif diperoleh melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi guru dan lembar observasi siswa bertujuan untuk mengetahu aktivitas guru beserta siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.


(5)

Jakarta:Depdiknas

Iskandar, D. 9(2013). Materi Berbicara Smp[Online].Diakses dari

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_ INDONESIA/196606291991031- /MATERI_BERBICARA_SMP.pdf

Komalasari,K. 2011. Pembelajaran Kontekstual. Bandung: PT Refika Aditama.

Mulyatiningsih,E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Musfiroh,T 2011. Show and Tell Edukatif. Yogyakarta : Tiara Wacana Group.

Musfiroh.T (2012). Show and tell edukatif untuk pengembangan empati,

afiliasi-resolusi konflik, dan kebiasaan positif anak usia dini Jurnal Kependidikan, 41 (2), hlm. 129-143.

Prasasti, Ari. (2012) . Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Metode Show and Tell Pada Anak TK Kelompok B Di TK Asyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kasihan. (Skripsi). Universitas Negeri

Yogyakarta,Yogyakarta.

Resmini, N. (2012). Strategi_Meningkatkan_Kemampuan Berbicara Diakses dari :http://file.upi.edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bhs._Dan_Sastra_Indonesi a/196711031993032- Srategi_Meningkatkan_Kemampuan Berbicara pdf

Rohaeti. 2011. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan

Berbicara Siswa Melalui Metode Show And Tell Pada Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas II SDN 3 Cikahuripan Lembang Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media group.


(6)

87

Tarigan,D. 1991. Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud

Tarigan,G.H. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Widiani, Kd., Arcana, nym., & Margunayasa I Gd. (2014) . Pengaruh Penerapan metode pembelajaran show and tell terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pedidikan Ganesha, 2 (1),hlm.

Wiriaatmadja.R. 2012. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 028229 PAYAROBA KOTA BINJAI.

0 5 11

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

IMPLEMENTASI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA Implementasi Strategi Everyone Is A Teacher Here Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Murid Kelas V SDNegeri 1

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 1 11

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

5 34 31

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PENERAPAN METODE STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR :Penelitian Tindakan Kelas akan Dilaksanakan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN Bukanagara.

1 1 37

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE DEBAT PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL AKHLAQ GRESIK.

0 0 128