PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA.

(1)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Disusun Oleh : ROHMANDIAN

0642010111

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS


(2)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Oleh : Rohmandian

0642010111

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh tim penguji skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 10 juni 2010

PEMBIMBING TIM PENGUJI

1. Ketua

Dra. Ety Dwi Susanti M.Si Dra. Ety Dwi Susanti M.Si NIP : 030 227 786 NIP : 030 227 786

2. Sekretaris

Dra. Sonja Andarini M.Si NIP : 030 223 612

3. Anggota

Susi Hariyawati, S.Sos,M.Si NIP : 030 213 768

Mengetahui DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP : 030 175 349


(3)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Disusun Oleh :

Rohmandian 0642010111

Telah di setujui untuk mengikuti ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing

Dra. Ety Dwi Susanti M.Si NIP. 030 227 786

Mengetahui, DEKAN

Hj. Suparwati, Dra, M.Si NIP. 030 175 349


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Dengan ini penulis mengambil judul dalam penyusunan skripsi yaitu Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Terhadap Komitmen Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. Terutama sekali penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Ety Dwi Susanti, Dra, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih atas segala bantuannya kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Sadjudi, Drs, SE, M.Si selaku ketua program studi Ilmu Administrasi

Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Nurhadi, Drs, M.Si. selaku sekretaris program studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

4. Kedua orang tua penulis, atas segala doa, dorongan, semangat dan juga kasih sayang serta kesabaran yang tiada henti dalam mendukung menyelesaikan proposal penelitian ini.

5. Bapak Aryo Agus Sudanto dan Ibu Luluk Hidayati SH. selaku pemilik The

Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool yang sudah mengijinkan

penulis untuk melakukan penelitian.

6. Bapak Bagus Dwi Nurcahyadi selaku manager The Body Art Aerobic,

Fitness and Swimming Pool yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu memberi data dalam penyusunan laporan ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih ada kekurangan baik dalam segi teknis maupun segi materi penyusunannya, untuk itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka menerima saran maupun kritik yang tentunya bersifat membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, serta besar harapan dari penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Juni 2010


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……… …….i

DAFTAR ISI……….……..iii

DAFTAR TABEL………..vii

DAFTAR GAMBAR………...…..viii

DAFTAR LAMPIRAN………...……...……ix

ABSTRAKSI………...……….x

BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………..…………..….……….1

1.2Perumusan Masalah………….……..……….……….………5

1.3Tujuan Penelitian……..……….………..6

1.4Manfaat Penelitian………….………..………6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu……….……….………….8

2.2 Landasan Teori……….………..……..….…………..9

2.2.1 Pengertian Pemasaran……….……….9

2.2.2 Pengertian Konsep Pemasaran………...……… …..……….10

2.2.3 Pengertian Jasa………...………… ….….……...12

2.2.4 Konsep Jasa………..………...……….. ….…12

2.2.5 Karateristik Jasa………..………..….…….. …13

2.2.6 Faktor-Faktor Yang Menjadi Kunci Sukses Jasa …….…..…14

2.2.7 Gaya Hidup (Lifestyle)……….….……..15

2.2.7.1 Teori Pengukuran gaya Hidup…………..………...17

2.2.7.2 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Komitmen Pelanggan……… ……….18


(7)

2.2.8 Perilaku Konsumen………..…………...…...……19

2.2.9 Faktor-Faktor Yang Mendasari Perilaku Konsumen……....21

2.2.10 Kepuasan Pelanggan……….………24

2.2.11 Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Komitmen....26

2.3 Kerangka Berpikir………...……….………..27

2.4 Hipotesis………28

BAB III : METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel……….29

3.2 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel….…….……...…………..…31

3.2.1 Populasi………...…..………..31

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel…………...… … …32

3.3 Teknik Pengumpulan data……….……… 33

3.4 Pengumpulan Data……….……….………..….34

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas……….….…….34

3.5.1 Uji Validitas……..……….…………34

3.5.2 Uji Reabilitas………..……...36

3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis……….……37

3.6.1 Teknik Analisis………...…37

3.6.2 Uji Asumsi Klasik………...………37

3.6.3 Uji Hipotesis………...………42

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan………..…..……47

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………..……..…47


(8)

4.2.1 Analisis Deskriptif Karateristik Responden…………..………52

4.2.2 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Aktifitas………..……55

4.2.3 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Minat…………...…...56

4.2.4 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Opini………...…..…..57

4.2.5 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Komitmen Pelanggan..58

4.3 Pengujian Validitas dan Reabilitas data………...59

4.3.1 Pengujian Validitas………...….…..….59

4.3.2 Pengujian Reabilitas………...60

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik………...………..….61

4.4.1 Autokorelasi……….…....62

4.4.2 Multikolinieritas………..…….62

4.4.3 Heteroskedastisitas……….…...63

4.5 Pengujian Hipotesis………...………..…65

4.5.1 Koefisien Determinasi………...66

4.5.2 Uji F (Simultan)………...…..67

4.5.3 Uji t (Parsial)……….………...69

4.6 Pembahasan………...…….….……74

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..………..79

5.2 Saran………..……80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Umur Responden………..……..52

Tabel 4.2 Tabel Deskripsi Jenis Kelamin Responden………..…53

Tabel 4.3 Tabel Deskripsi Pendidikan Responden……….….…54

Tabel 4.4 Tabel Deskripsi Pekerjaan Responden…………...………..……54

Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Aktifitas (X1)……….55

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Minat ( X2)………....…56

Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Opini (X3)………..……57

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Pelanggan……....…58

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas………...………...………..…...60

Tabel 4.10 Hasil Uji Reabilitas………..…...61

Tabel 4.11 Durbin Watson………...…...…..62

Tabel 4.12 Nilai Statistik Kolinearitas……….………...…..63

Tabel 4.13 Tabel Analisis Regresi Linear Berganda……….…....…...65

Tabel 4.14 Tabel Nilai Koefisien Determinasi………...………..…....…66

Tabel 4.15 Tabel Uji F ( Anova)……….…….…67


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen………..20

Gambar 2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen………24

Gambar 3.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan……....44

Gambar 3.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Secara Parsial…………46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi………..49

Gambar 4.2 Gambar Scatterplot………..64

Gambar 4.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho……….68

Gambar 4.4 Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan Variabel Aktivitas (X1).71

Gambar 4.5 Kriteria Daerah Penerimaan dan Penolakan Variabel Minat (X2)...72


(11)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Kuisioner

Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuesioner Responden

Lampiran 3 Realibilitas dan Validitas menggunakan SPSS 11.5 for windows

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis menggunakan SPSS 11.5 for windows

Lampiran 5 Tabel F


(12)

PENGARUH GAYA HIDUP (LIFESTYLE) TERHADAP KOMITMEN PELANGGAN DALAM MENGGUNAKAN JASA FITNES PADA

THE BODY ART AEROBIC, FITNESS AND SWIMMING POOL DI SURABAYA

Oleh : ROHMANDIAN

0642010111 ABSTRAKSI

Konsumen di dalam memilih dalam suatu produk jasa dipengaruhi oleh faktor perilaku. Karena suatu kebutuhan konsumen memutuskan menggunakan suatu produk, perkembangan trend memiliki tubuh yang sehat dan pentingnya kesehatan berkembang kalangan masyarakat dewasa ini yang mulai sadar akan kebutuhan badan yang sehat dan bugar menjadi dasar bagi pengusaha di bidang jasa alat kebugaran dan sarana fitnes membidik pangsa pasar yang potensial ini. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan utuk menjadi member di perusahaan tersebut sehingga pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap jasa yang diterimanya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara simultan dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ?. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara parsial dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ?.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010 sebanyak 162 orang pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya. Karena 162 pelanggan tersebut merupakan member-member yang aktif dan hadir dalam mengikuti fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya. Adapun metode dan pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel nonprobabilitas (Non probability Sampling) dengan jumlah sampel 115 orang. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji F dan uji t.

Hasil penelitian secara simultan dengan menggunakan uji F menunjukan adanya pengaruh secara signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat, terbukti dengan nilai Fhitung > Ftabel. Dari data yang ada menunjukan bahwa variabel bebas Gaya Hidup dilihat dari Aktifitas (X1), Minat (X2), Opini (X3) berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat yaitu Komitmen Pelanggan (Y). Secara parsial variabel Aktifitas (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y), dan variabel Minat (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y), dan variabel Opini (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel Komitmen Pelanggan (Y).


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang tinggal dan bekerja di kota besar merasa bahwa program olahraga merupakan beban yang sangat sulit dilaksanakan mulai dari waktu, biaya, dan tempat. Sehingga keinginan untuk berolahraga sangatlah jarang, dan sekarang banyak bermunculan tempat kebugaran yang menyediakan fasilitas yang sangat banyak sehingga pelanggan nyaman dan betah untuk berolahraga, keputusan konsumen dalam memilih tempat kebugaran tersebut dipengaruhi oleh kelas dan fasilitas yang dipilih sehingga mencerminkan gaya hidupnya. Semakin mahal kelas dan fasilitas yang dipilih semakin tinggi pula gaya hidupnya, sebelum memutuskan untuk memilih pusat kebugaran biasanya calon pelanggan seringkali bertanya tentang fasilitas-fasilitas yang diperoleh dan berkaitan dengan keistimewaan fasilitas tempat kebugaran yang akan dipilihnya.

Pelanggan sebagai mitra bagi pemasar merupakan peran sentral untuk keberlangsungan, kepuasan konsumen bahkan dapat dijadikan dasar untuk pengembangan keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan. Seorang pelanggan yang puas akan menjadi aset yang sangat bernilai bagi suatu organisasi. Dipertahankanya pelanggan yang puas, dapat mengurangi usaha mencari pelanggan baru dan memberikan umpan balik yang positif kepada organisasi. selain itu ada


(14)

kepercayaan yang kuat bahwa kepuasan mempunyai hubungan positif dengan profibilitas.

Dalam kehidupan sehari-hari istilah kepuasan sering dibicarakan tetapi sulit untuk dicapai. Untuk memperoleh pelanggan yang puas tidaklah mudah, pemasar sering tertipu oleh perilaku konsumen yang kelihatannya puas tetapi jauh dari lubuk hatinya tidak puas. Penyebabnya adalah kepuasan sebenarnya merupakan sesuatu femomena yang psikologis yang berhubungan dengan perilaku. fenomena kesikapan yang berkorelasai dengan perilaku dibentuk oleh proses psikologis pelanggan, sehingga kepuasan pelanggan ini menarik untuk dikaji lebih jauh, terutama jika dikaitkan dengan variabel-variabel yang dapat membuat pelanggan puas seutuhnya kepada jasa tertentu.

Dewasa ini pusat perhatian bergeser, lebih dari merancang strategi untuk menarik pelanggan baru dan menciptakan transaksi dengan mereka, Perusahaan sekarang berusaha sebaik-baiknya untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan atau lebih dikenal dengan istilah relationship marketing. Relationship marketing merupakan pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan suatu komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.

Relationship marketing menunjukkan adanya peningkatan hubungan antara

perusahaan dengan pelanggan-pelanggannya. Jadi pelanggan bukan hanya sebagai pembeli saja, tetapi sudah menjadi bagian yang yang tak terpisahkan dari perusahaan dalam melakukan bisnis. Kepercayaan adalah keinginan untuk menggantungkan diri


(15)

pada mitra bertukar yang dipercayai. Kepercayaan sebagai keyakinan pelanggan akan kualitas dan keandalan pelayanan yang ditawarkan oleh suatu organisasi. Komitmen sebagai keinginan untuk mempertahankan nilai relationship. Para konsumen banyak mempertimbangkan faktor-faktor seperti kecepatan transaksi pada pembelian suatu produk, kualitas produk, keramahan pelayanan dan lokasi sebagi kriteria pada saat mereka menyeleksi suatu produk.

The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool adalah salah satu usaha

jasa yang menawarkan bisnis kebugaran melalui berolahraga. Bisnis ini bermula karena permintaan pasar di mana konsumen menginginkan badan yang sehat dan bugar serta proposional sesuai dengan tinggi badan dan berat badan yang diinginkan.

Konsumen di dalam memilih dalam suatu produk jasa dipengaruhi oleh faktor perilaku. Karena suatu kebutuhan konsumen memutuskan menggunakan suatu produk, perkembangan trend memiliki tubuh yang sehat dan pentingnya kesehatan berkembang kalangan masyarakat dewasa ini yang mulai sadar akan kebutuhan badan yang sehat dan bugar menjadi dasar bagi pengusaha di bidang jasa alat kebugaran dan sarana fitnes membidik pangsa pasar yang potensial ini. Sehingga para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan utuk menjadi member di perusahaan tersebut sehingga pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap jasa yang diterimanya. Dengan pemasar memahami perilaku konsumen akan mampu mempengaruhi perilaku konsumen sesuai dengan apa yang


(16)

diinginkan pemasar. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi pilihan konsumen agar mereka mau memilih produk atau jasa yang ditawarkan atau konsumen memutuskan menggunakan jasa tersebut.

Para member di The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool ini

rata-rata mereka yang masih menempuh kuliah dan mereka yang sudah bekerja, Karena di usia dewasa ini banyak dari mereka yang sangat mempedulikan kesehatan serta untuk menjaga penampilan agar terlihat menarik. Oleh karena itu banyak dari mereka yang sangat menjaga pola hidup sehat dan gaya hidup mereka turut mempengaruhi mereka untuk bepergian ke pusat kebugaran.

Tujuan mereka datang ke tempat kebugaran ini sangat bervariasi, ada yang ingin membentuk tubuhnya agar lebih terlihat menarik dan ada juga yang ingin menurunkan berat badan mereka agar lebih terlihat menarik, dan ada pula yang datang hanya sekedar untuk berkumpul dengan para komunitasnya. dan penulis meneliti tentang gaya hidup dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini apakah berpengaruh terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Namun untuk menghadapi persaingan di dalam merebut perhatian konsumen masih memiliki kendala dimana pada saat malam hari kondisi di The Body Art Fitness dan Aerobic ini sangat ramai. Hal ini disebabkan karena para member di tempat ini adalah rata-rata mereka yang sudah bekerja sehingga di pagi sampai sore hari mereka tidak mempunyai waktu untuk berolahraga karena padatnya aktivitas. Setelah selesai bekerja itulah mereka langsung datang dan berolahraga sehingga kondisi nya lebih ramai di bandingkan dengan pagi ataupun siang hari.


(17)

Sehingga para member yang melakukan aktivitas fitnessnya menjadi terhambat atau terbuang waktunya. Dan mereka kurang terbentuk kepercayaan dan komitmennya terhadap The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool. Sehingga komitmen pada jasa dan niat untuk melakukan penggunaan ulang terhadap jasa yang diberikan yang tersebut akan kurang terbentuk.

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui Pengaruh Gaya Hidup (Lifestyle) Terhadap Komitmen Pelanggan Dalam Menggunakan Jasa Fitness pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

1.2 Perumusan Masalah.

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, peneliti berkeinginan mengangkat permasalahan yang dianggap mendasar yaitu :

1. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara simultan dilihat dari

Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara parsial dilihat dari

Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.


(18)

1.3. Tujuan Penelitian :

Dari latar belakang dan perumusan masalah dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (Lifestyle) secara simultan

dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam mengunakan jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Untuk menganalisis pengaruh gaya hidup (Lifestyle) secara parsial dilihat

dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam mengunakan jasa Fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya

1.4. Manfaat Penelitian :

Adapun kegunaan dan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan.

Dapat mengkonfirmasi para pelanggan dalam menggunakan Jasa Fitness di The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Sebagai penambah pembendaharaan kepustakaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya tentang pengaruh gaya hidup (Lifestyle) Terhadap


(19)

Komitmen Pelanggan Menggunakan Jasa Fitnes The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan alat atau sarana yang baik untuk menerapkan teori-teori yang penulis terima di bangku perkuliahan dengan penerapannya di masyarakat dengan kenyataan yang ada, serta sebagai wujud Darma Bakti kepada perguruan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada umumnya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis pada khususnya.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Topik penelitian yang berhubungan dengan komitmen pernah dilakukan oleh :

Ujianto Sugiharto (2003) dengan judul “Pengaruh Gaya Hidup, Penjualan Pribadi dan Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Asuransi Jiwa Serta Dampaknya pada Komitmen Pelanggan. ( Study pada PT.Asuransi Jiwasraya Surabaya )”.

Penelitian ini bertujuan untuk : menganalisis pengaruh gaya hidup, penjualan pribadi dan kelompok acuan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keputusan membeli produk asuransi jiwa. Metode penarikan sample dilakukan dengan menggunakan area random sampling dengan didasarkan atas letak geografis atau lokasi yang berbeda, dimana sample yang diambil secara acak sesuai proporsi di setiap branch office. Jumlah besarnya sample sebanyak 100-200 orang. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis Structural Equation Models (SEM).

Hasil penelitian didapat bahwa (1) lifestyle, personal selling, dan reference group masing-masing berpengaruh signifikan terhadap


(21)

consumer purchace decision produk life insurance PT.Asuransi Jiwasraya.

(2) lifestyle dan personal selling masing-masing berpengaruh signifikan terhadap consumer satisfaction produk life insurance PT.Asuransi Jiwasraya. Sedangkan reference group tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap consumer satisfication produk life insurance PT.Asuransi Jiwasraya. (3) lifestyle, personal selling, dan reference group masing-masing melalui consumer purhace decision produk life insurance PT.Asuransi Jiwasraya berpengaruh signifikan terhadap consumer satisfaction.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Banyak definisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidang ini walaupun masing-masing memberikan penekanan yang berbeda namun pada intinya tujuan mereka sama yaitu bertitik tolak pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Berikut ini dikutip beberapa definisi tentang pemasaran yang dikemukakan beberapa ahli pemasaran:

a. Kotler (2005 : 8) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.


(22)

b. Sedangkan Swastha (2000 : 4) mendefinisikan pemasaran sebagai sistem keseluruhan dan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari pengertian-pengertian pemasaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran mempakan suatu bentuk kegiatan yang mencakup unsur pemasaran seperti merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa tersebut kepada konsumen yang membutuhkannya.

Dengan demikian jelas bahwa yang menjadi titik tolak dari pemasaran adalah kebutuhan dan keinginan manusia, dimana untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia tersebut akan menimbulkan adanya sebuah konsep produk atau jasa. Dimana konsep produk atau jasa ini semakin dikonsumsi dan merupakan sesuatu yang dianggap mampu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.

2.2.2 Pengertian Konsep Pemasaran

Beberapa ahli mengemukakan konsep pemasaran antara lain

a. Menurut Swastha (2000 : 6), konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.


(23)

menantang konsep-konsep sebelumnya. Kotler (2005 : 17) mengatakan bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.

Dari pendapat di atas, tujuan utama dari konsep pemasaran adalah untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memuaskan tiga elemen pokok yaitu :

a. Orientasi Konsumen

Perusahaan yang ingin memperhatikan keinginan konsumennya harus:

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.

3. Menentukan produk dan program pemasarannya. b. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.

Artinya laba itu dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba tersebut, Pemuasan dapat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan kemampuan yang lebih besar, Sehingga dapat memberikan tingkat kepuasan pada konsumen, Serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.


(24)

c. Koordinasi dan integrasi kegiatan pemasaran.

Bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan kerap berkecimpung dalam sesuatu yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan, sehingga tujuan dari perusahaan dapat direalisasikan, selain itu harus terdapat penyesuaian dan kordinasi antar produk, harga, saluran distribusi dan promosi umuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen, artinya harga jual harus sesuai dengan kualitas produk, promosi dan harus disesuaikan dengan saluran distribusi dan sebagainya.

2.2.3 Pengertian Jasa

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 5) pengertian jasa adalah semua aktivitas ekonomi yang. hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat, yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Pengertian lain dari jasa menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 5) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produk jasa mungkin berkaitan dugan produk fisik atau tidak.


(25)

2.2.3 Konsep Jasa

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, Maka semakin

dibutuhkan suatu alat tukar yang berlaku umum dan untuk itulah

diciptakan uang. Disamping itu manusia juga memerlukan jasa yang baik.

Perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah mereka yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak, seperti transportasi, hiburan, restoran dan pendidikan.

Dari dua pengertian diatas dikatakan bahwa jasa merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang tidak bisa dilihat atau tidak berwujud tetapi bisa dirasakan dan dapat diambil manfaatnya baik bagi individu maupun organisasi. Selain itu jasa juga dapat diberikan secara keseluruhan atau murni ataupun dikaitkan dengan produk barang. Jasa atau pelayanan juga merupakan suatu kinerja penampilan dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.

2.2.4 Karakteristik Jasa

Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 72) karakteristik jasa antara lain


(26)

maka konsumen tidak dapat melihat, mendengar, atau membau suatu jasa pada saat dibeli

b. inseparability (tidak terpisahkan), jasa secara khusus tidak dapat

dipisahkan dari sumbernya, apakah itu berupa mesin atau manusia. Jasa harus diciptakan dan digunakan habis pada saat bersamaan.

c. Heterogenitas (tak seragam), bidang jasa sesungguhnya sangat mudah

berubah-ubah, karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana disajikan. Pembeli jasa sangat menyadari sifat mudah berubah ini, sehingga mereka sering bertanya-tanya dulu sebelum menentukan siapa pemilik jasa yang dipilih.

d. Perishability and Ructiating Demand (cepat hilang dan permintaan

yang berubah-ubah), jasa cepat hilang dan tidak dapat disimpulkan. Demikian pula permintaan akan sering kali berubah-ubah atau beraktuasi secara musiman.

2.2.5 Faktor-faktor yang menjadi Kunci Sukses Jasa Menurut Rambat Lupiyoadi (2001 : 7) dibagi menjadi

1. Memperbaharui jasa yang ditawarkan

Pembaharuan jasa dapat dideteksi dengan cara pendeteksian masalah seperti kecepatan pelayanan, kemauan pemasaran, peningkatan jasa dan inovasi jasa.


(27)

2. Melokalisasi Sistem Point of Service

Penggunaan jasa ini menjadi suatu hal yang penting karena jasa itu tidak bisa disimpan sehingga penggunaannya sebaiknya sesegera mungkin pada saat sedang dibutuhkan.

3. Menyelenggarakan kontrak layanan

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang jasa berusaha menarik dan mempertahankan konsumen dengan sistem kontrak atau memberi keanggotaan dengan memberikan anggota (member) berbagai fasilitas dan kemudahan-kemudahan tertentu, sehingga perusahaan pun dapat menikmati keuntungan lain seperti produk jasa menjadi terdiferensiasi dan juga membangun loyalitas pelanggan sehingga menjadi keunggulan tersendiri agar pelanggan tidak berpaling pada produk lain atau perusahaan jasa lainnya.

4. Menggunakan Kekuatan Informasi

Bisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadap kemajuan informasi dan teknologi karena dalam operasi bisnis jasa data-data mengenai pelanggan, transaksi dan karyawan-karyawan adalah alat yang esensial karena semuanya itu dapat membedakan jasa tersebut dengan pesaing, juga dapat meningkatkan kualitas jasa dan pelayanan jasa itu sendiri.

5. Menentukan Nilai Strategi Jasa pada Pelanggan


(28)

penilaian terhadap segmen usaha jasa, tingkat persaingan, kekuatan dalam perbaikan kualitas jasa.

2.2.7. Gaya Hidup (Lifestyle)

Memahami kepribadian tidaklah lengkap jika tidak memahami konsep gaya hidup.Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur dibandingkan kepribadian. Menurut Ujang (2004 : 56) “Gaya hidup di definisikan sebagai pola di mana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya”.

Gaya hidup merupakan pola hidup yang diidentifikasi dari bagaimana orang menggunakan waktunya. Apa yang mereka anggap penting dalam lingkungan (interest) dan apa yang mereka pikir tentang diri dan dunia sekitarnya. Adapun beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti gaya hidup, yaitu:

Menurut pendapat Kasali (2000: 225), Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu serta uangnya.

Menurut Kotler (2000 : 237), Gaya hidup adalah pola hidup di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat seseorang.gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik kelas social konsumen, pada sisi yang satu, atau kepribadian, di sisi yang lain. Gaya hidup berusaha menggambarkan cara hidup dan tingkah laku seseorang di dunia.


(29)

Sedangkan menurut Mowen (2002 : 282), “Lifestyle denotes how people live, how they spend their money, and how they allocate their

time”. Dapat diartikan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana cara

konsumen hidup, bagaimana konsumen menghabiskan uang, dan bagaimana konsumen menggunakan waktu.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat diartikan bahwa gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya.

Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai cirri-ciri unit tersendiri. Walaupun demikian, gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha-usaha pemasar untuk menjual produknya. Pertama, kecenderungan yang luas dari gaya hidup seperti perubahan peran pembelian dari pria ke wanita, sehingga mengubah kebiasaan, selera, dan perilaku pembelian. Dengan perkataan lain, perubahan gaya hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak yang luas pada berbagai aspek konsumen.

2.2.7.1 Teori Pengukuran Gaya Hidup

Pengukuran gaya hidup dapat dilakukan dengan aktifitas atau sikap, ketertarikan atau minat dan pendapat konsumen. Jadi sikap atau aktivitas tertentu yang dimiliki oleh konsumen terhadap suatu obyek


(30)

tertentu (misalnya merek produk) bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang juga bisa dilihat dari apa yang disenanginya dan disukainya. Gaya hidup seseorang juga dapat ditunjukan dengan melihat pada pendapat-pendapat pada obyek tertentu.

Activities, Interest, Opinion (AIO) merupakan tiga komponen

utama untuk mengukur gaya hidup konsumen melalui cara hidup yangdiidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktunya, apa yang mereka anggap penting dalam lingkunganya (ketertarikan atau minat) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia sekitarnya (pendapat) serta melalui sejumlah ciri demografi.

Menurut Kasali (2000 : 226) terdapat tiga komponen mengenai pengukuran gaya hidup, yaitu :

1. Activities (kegiatan) adalah tindakan nyata seperti menonton sesuatu medium, berbelanja di toko atau menceritakan kepada tetangga mengenai pelayanan yang baru. Walaupun tindakan ini biasanya dapat diamati, alasan untuk tindakan tersebut juga jarang diukur secara langsung.

2. Interest (minat atau ketertarikan) akan semacam obyek, peristiwa atau topik adalah tingkat kegairahan yang menyertai perhatian khusus atau terus menerus kepadanya.

3. Opinion (opini) adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus dimana


(31)

semacam pertanyaan untuk di ajukan. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran, harapan dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain, antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang dan pertimbangan konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalanya tindakan alternatif.

2.2.7.2 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Komitmen Pelanggan..

Gaya hidup melukiskan seluruh pribadi yang berinteraksi dengan lingkunganya, serta seluruh pola perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari mempunyai pengaruh pada keputusan pembelian sebuah produk. Teori psikologis yang menilai tiga yang berbeda : Karateristik, Gaya hidup, Kepribadian dan demografi gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup. Bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Inventarisasi psikografis termasuk pertanyaan-pertanyaan demografi untuk mendefinisikan lebih jauh karateristik konsumen secara individual. (Mowen, 2002 : 282).


(32)

2.2.8 Perilaku Konsumen

Dalam perkembangan konsep pemasaran mutakhir, pelanggan ditempatkan sebagai sentral perhatian. Para praktisi maupun akadeinisi berusaha mengkaji aspek-aspek pelanggan dalam rangka mengembangkan strategi pemasaran yang diharapkan mampu meraih pangsa pasar yang tersedia. Setidaknya ada dua alasan mengapa perilaku pelanggan perlu dipelajari.

Mempelajari perilaku pelanggan dan proses konsumsi yang dilakukan oleh pelanggan memberikan beberapa manfaat. Sutisna (2003:5) mengemukakan manfaat yang bisa diperoleh untuk membantu para. manajer dalam pengambilan keputusannya, memberikan pengetahuan pada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan analisis pelanggan, membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pembelian dari penjualan barang dan jasa, membantu pelanggan dalam:pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik. Sutisna (2003 : 6) secara jelas menggambarkan bagaimana model perilaku pelanggan bisa dipelajari seperti pada gambar berikut :


(33)

Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen

Gambar diatas menunjukkan adanya interaksi antara pemasar dengan pelanggannya. Komponen pusat dari model ini adalah pembuatan keputusan pelanggan yang terdiri atas proses merasakan dan mengevaluasi informasi merek produk, mempertimbangkan bagaimana alternatif merek dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada akhirnya memutuskan merek apa yang akan dibeli. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan pelanggan. Faktor pertama adalah pelanggan individual. Faktor kedua yaitu lingkungan yang mempengaruhi pelanggan. Faktor ketiga yaitu stimuli pemasaran atau juga disebut strategi pemasaran.

Sumber : Sutisna (2003 : 6) Perilaku pelanggan dan komunikasi  pemasaran  Umpan balik bagi 

konsumen (evaluasi  pasca pembelian )

Konsumen   Individu Pengaruh‐

pengaruh  lingkungan Penerapan dari 

perilaku  konsumen  pada strategi 

pemasaran

Pembuatan  keputusan  konsumen

Tanggapan   Konsumen

Umpan balik bagi  pemasaran 


(34)

2.2.9 Faktor-faktor Yang Mendasari Perilaku Konsumen

Dalam melakukan pembelian, banyak faktor yang mendasari perilaku pelanggan. Adapun faktor tersebut menurut Kotler (2005:153) adalah:

a. Faktor Budaya

Merupakan faktor penentu paling pokok dari keinginan perilaku seseorang. Budaya dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Budaya

Kultur adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari keluarganya dan lembaga-lembaga penting lain.

2. Sub-Budaya

Bagian budaya yang lebih kecil atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Subkultural mencakup asas kebangsaan, agama, kelompok rasial, dan wilayah geografis.

3. Kelas Sosial

Susunan yang relatif pernianen dan relatif dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang sama.


(35)

b. Faktor Sosial 1. Kelompok acuan

Kelompok yang merupakan titik perbandingan atau ditujukan langsung (tatap muka) atau tak langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku seseorang.

2. Keluarga

Anggota keluarga pembeli dapat menanamkan suatu pengaruh yang kuat pada perilaku pembeli.

3. Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Peran adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan seseorang sesuai dengan orang-orang disekelilingnya. Tiap peran membawa status yang menceminkan penghargaan umum oleh masyarakat sesuai dengan status itu.

c. Faktor Pribadi

1. Usia dan tahap siklus hidup

Orang yang mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka serta orang juga berhubungan dengan usia dari pembelian juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga.


(36)

2. Pekerjaan

Jabatan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pasar pun akan mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produksi atau jasa mereka.

3. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Jika indikator-indikator ekonomi menunjukkan adanya resesi, pasar darat mengambil langkah-langkah untuk merencanakan kembali, menentukan kembali posisi dan menetapkan kembali harga produk-produknya.

4. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang menmjukan pola kehidupan orang yang bersangkutan di dunia ini sebagaimana tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapatannya.

5. Kepribadian dan konsep diri

Tiap orang memiliki kepribadian yang khas dan keikhlasan ini akan mempengaruhi perilaku pembelinya. Untuk memahami perilaku konsumen, pertama-tama pemasar harus memahami hubungan antara konsep diri dengan harta milik konsumen.


(37)

c. Faktor Psikologis 1. Motivasi

Adanya motivasi atau dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang sangat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang diinginkan.

2. Persepsi

Persepsi masing-masing konsumen berbeda terhadap barang atau jasa yang sama, sehingga mempengaruhi perilaku mereka.

3. Belajar

Belajar menggambarkan perubahan-perubahan dalam perilaku individu yang timbul dari pengalaman.

4 Kepercayaan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan kepercayaan dan sikap. Pada gilirannya, hal ini mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Kepercayaan adalah suatu pemikiran yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan seseorang yang relatif.


(38)

Gambar 2.2 : Faktor - faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler, Philip, 2005 Dasar-dasar Pemasaran, edisi keenam, terjemahan Wilhemnus W. Bokowatam penerbit Intermedia Jakarta hal 153.

2.2.10 Komitmen Pelanggan

Sama halnya dengan kepercayaan, komitmen merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka usaha membina hubungan. Menurut Jasfar (2005 : 179), komitmen adalah rasa saling percaya mempercayai diantara pihak-pihak yang menjalin hubungan, baik secara tersirat maupun yang tidak tersirat. Bahwa hubungan mereka akan berlangsung tentu dan masing-masing menjaga agar janji diantara mereka tetap terpelihara.

Pelanggan merasakan sejumlah perasaan terhadap komitmennya pada hubungan yang telah tercipta dengan para penyedia jasa.

Bentuk komitmen pelanggan dibedakan atas :

a. Continuance commitmen dalam hubungan pemasaran adalah

komitmen yang timbul karena pelanggan terikat pada suatu BUDAYA 

- Kultur   - Subkultur  - Kelas sosial  

SOSIAL  - Kelompok acuan - Keluarga   - Peran dan status

KEPRIBADIAN  - Usia dan tahap 

siklus hidup  - Pekerjaan  - Keadaan 

ekonomi  - Gaya hidup   - Kepribadian 

dan konsep diri 

KEJIWAAN  - Motivasi  - Persepsi  - Pengetahuan   - Keyakinan dan 

pendirian  


(39)

perusahaan dan akan membutuhkan biaya dan waktu apabila ia pindah ke perusahaan yang lain.

b. Normative commitmen, yaitu komitmen yang timbul karena

pelanggan merasa bahwa ia wajib menjalankan suatu usaha bisnis dengan perusahaan tertentu.

c. Affective Commitmen merupakan komitmen yang muncul, karena

masing-masing piliak yang berhubungan merasa yakin bahwa di antara mereka terdapat nilai-nilai yang sejalan dan timbulnya komitmen ini berdasarkan kesepakatan bahwa hubungan yang saling menguntungkan ini perlu dilanjutkan.

Menurut Jasfar (2005 : 17), indikator dari komitmen pelanggan adalah :

1. Perasaan memiliki perusahaan.

2. Perhatian terhadap keberhasilan jangka panjang perusahaan. 3. Menjadi pendukung setia perusahaan.

2.2.11 Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Komitmen

Menurut Jasfar (2005 : 164), menyatakan bahwa kepercayaan menjadi sangat penting peranannya dalam membina hubungan, terutama pada usaha jasa yang penuh dengan ketidakpastian, risiko dan kurangnya informasi di antara pihak-pihak yang saling berhubungan. Hal ini yang menyebabkan konsumen menginginkan kepercayaan penuh terhadap penyedia jasa. Kepercayaan perlu dikembangkan dengan baik agar komitmen suatu konsumen pada suatu perusahaan dapat tercipta dengan


(40)

baik. Sehingga para konsumen selalu menggunakan jasa yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Dalam Jasfar (2005 : 199) menyatakan kepuasan konsumen adalah salah satu ukuran dari kualitas jasa yang disampaikan. Perusahaan menyusun perencanaan dimulai dari analisis tentang kepuasan konsumen dan berakhir dengan kepuasan konsumen. Meskipun tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan, apabila konsumen tidak puas, sama artinya perusahaan gagal untuk mendapatkan keuntungan dan menciptakan suatu komitmen. Pencapaian keuntungan harus bersamaan dengan tercapainya kepuasan konsumen. Dalam menyusun perencanaan, karena konsumen terlibat langsung, maka mereka harus dijadikan sebagai titik sentral dari perencanaan. Membangun hubungan dengan konsumen tidak dapat hanya dilakukan sehari atau dua hari. Hubungan ini tercipta melalui satu proses, melalui rasa kepercayaan yang tinggi, di mana setiap komitmen yang dibuat dengan konsumen harus dipenuhi, karena komitmen perusahaan sama dengan utang yang harus dibayar.

Kepercayaan adalah kunci kesuksesan untuk menciptakan suatu komitmen pada suatu jasa. Apabila perusahaan tidak mampu membina dan mempertahan kepercayaan konsumen, maka sangat sulit bagi perusahaan untuk mengembalikan kepercayaan ini. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu membina komunikasi dengan konsumen dan selalu berusaha untuk memuaskannya, dengan menangani keluhan-keluhannya dengan bijaksana.


(41)

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan diagram kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa gaya hidup dilihat dari variabel Aktivitas (X1), Minat (X2), Opini (X3) dapat berpengaruh signifikan terhadap komitmen pelanggan (Y). Dimana untuk mengetahui pengaruh atau tidak berpengaruhnya tersebut dapat diukur dengan analisis regresi berganda.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan uraian dan gambar yang ada di kerangka pikir, hipotesis penelitian ini sebagai berikut :

1. Gaya Hidup berpengaruh secara simultan dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap Komitmen pelanggan pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Gaya Hidup berpengaruh secara parsial dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap Komitmen pelanggan pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Gaya Hidup 

Aktivitas (X1)

Minat (X2)

Opini  (X3)

Komitmen  (Y) 


(42)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel beserta definisi operasional yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini adalah Gaya hidup (Lifestyle) dapat dilihat dari :

A. Aktivitas (X1) yaitu : Merupakan tindakan nyata dalam melakukan aktivitas karena pengaruh lingkungan dan kegiatan sehari-hari.

Indikator variabel Aktivitas berdasarkan penelitian yaitu :

1. Hobi 2. Hiburan 3. Kebugaran

B. Minat (X2) yaitu merupakan tingkat perkembangan selera pelanggan dalam menghabiskan uangnya. Indikator Variabel Minat Berdasarkan Penelitian yaitu :

1. Komunitas 2. Pribadi sehat 3. Prestasi

C. Opini (X3) yaitu merupakan jawaban lisan atau tertulis yang konsumen berikan sebagai respon terhadap fasilitas yang di miliki terhadap

kebutuhan hidup. Indikator Variabel Opini Berdasarkan Penelitian yaitu : 1. Budaya


(43)

dalam menggunakan jasa fitness dan tidak berpaling pada tempat fitnes lain pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Indikator variable komitmen berdasarkan penelitian yaitu :

1. Perasaan memiliki pada fitnes center di pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya : misalnya pelanggan menjadi

bagian dari keluarga pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Perhatian terhadap keberhasilan jangka panjang pada jasa yang diberikan oleh fitness center pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

3. Menjadi pendukung setia pada pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur , sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif .

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval dengan pendekatan skala Likert . Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap , pendapat , dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial . Dalam penelitian , fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti


(44)

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan .

Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai negatif , maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut :

a. Sangat tidak setuju 1

b. Tidak setuju 2

c. Kurang setuju 3

d. Setuju 4

e. Sangat setuju 5

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan individu atau kelompok yang meiliki ciri atau karakteristik yang sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan pelanggan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010 sebanyak 162 orang pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya. Karena 162 pelanggan tersebut merupakan member-member

yang aktif dan hadir dalam mengikuti fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.


(45)

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan kareteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah pelanggan pada bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010 pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya sebanyak 115 responden. Dalam

penelititan ini diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada anggota populasi dengan menggunakan metode dan teknik sebagai berikut :

1. Adapun metode dan pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel nonprobabilitas (Non probability Sampling), yaitu memilih sampel secara tidak acak (Nur Indrianato; 2002 : 130)

2. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan Purposive sampling yaitu tipe pemilihan sample secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan penuh umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro; 2002:131). Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sample Purpose Sampling dengan pertimbangan :

a) Member yang aktif dan hadir untuk fitness

Member yang aktif ikut 3 kali seminggu dalam sebulan yang menjadi member selama 1 tahun pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.


(46)

pengambilan teknik pengambilan sample menurut Slovin pada buku Husein Umar (2002 : 146). Hasil sampel dapat dilihat sebagai berikut :

2

1 Ne N n

 ...(Husein Umar, 2002: 146)

2 05 , 0 . 162 1 162   n sampel n  115

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

c = tingkat kesalahan (5%)

3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Jenis data yang dibutuhkan :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian dalam bentuk kuesioner yang dibagikan pelanggan atau para member pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya


(47)

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara yang berupa catatan dan profil mengenai tempat fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

b. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Para pelanggan atau para member pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

2. Literatur tentang sejarah singkat mengenai profil pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan daftar pertanyaan menyediakan daftar pertanyaan kepada pelanggan di The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya Pengembalian kuesioner dilakukan

langsung kepada peneliti.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu unutk mengungkapkan sesuatu untuk diukur oleh kuesioner


(48)

dengan total skor konstruk atau variabel.

Rumus :

 

 

 

   ) ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X x Y Y XY n rxy

Keterangan :

xy

r = Koefisien korelasi

X dan Y = Skor masing variabel

n = Banyaknya subjek atau jumlah responden

Pengujian validitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13.0. dengan menggunakan Construct validity.

Syarat-syarat uji validitas yaitu :

a. Nilai koofesien korelasi yang nilai signifikasinya lebih kecil dari 5% (Level of Signivicance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah valid

sebagai pembentuk indikator.

b. Nilai r hitung (untuk r tiap butir dapat dilihat dari kolom Corected Item - Total Correlation) lebih besar dari r table dan nilai r positif, maka butir atau pernyataan tersebut dikatakan valid.


(49)

Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Imam Ghozali, 2002:132). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan konsiten atau stabil dari waktu ke waktu.

Perhitungan keandalan butir daam penelitian ini menggunakan teknnik Hoyt seperti yang dikatakan oleh Hoyt dalam Azwar (2001) bahwa reabilitas test dapat diestimasikan dengan pendekatan analisis variant, Hoyt merumuskan sebagai berikut :

Rumus :

rxx = 1-MKiks/ MKs ...(Saifuddin Azwar, 2001:78)

keterangan :

rxx = Koofisien korelasi Keandalan Hoyt

MK1xs = Mean Kuadrat Interaksi item x Subyek

MKs = Mean Kuadarat antar Subyek

Koefisien korelasi yang nilai signifikansinya lebih besar dari 0,6 (Level Of Significance) menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sah


(50)

3.6.1 Teknik Analisis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Uji t untuk uji secara parsial dan uji f untuk uji secara simultan.

Rumus tersebut adalah sebagai berikut :

Rumus Regresi Berganda :

Y =  1X12X23X3e... (Ghozali, 2005 : 85) Keterangan :

Y = Variabel Terikat (Komitmen Pelanggan)

X1 = Variabel Aktivitas

X2 = Variabel Minat

X3 = Variabel Opini

a = Konstanta

n

1... = Koefisien Regresi 0 e = Standart Error

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi yang didapat perlu diuji untuk memenuhi kriteria statistika, dalam arti tidak terjadi penyimpangan yang cukup serius dari asumsi


(51)

memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan data.

Persamaan linier berganda harus bersifat BLUE ( Best Linier Unbiased Estimator ), artinya pengambilan keputusan melalui uji hipotesis tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya 3 ( tiga ) asumsi dasar ( klasik ) yaitu :

1. Tidak boleh ada autokorelasi 2. Tidak boleh ada multikolinearitas 3. Tidak boleh ada heteroskedastisitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE. Adapun penjabaran dari asumsi dasar ( klasik ) adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel independen, variabel dependen dan keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu ( residual ) pada suatu kasus berkorelasi dengan kesalahan pengganggu pada


(52)

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Menurut Gujarati ( 2000 : 201 ) autokorelasi merupakan korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu ( date time series ) atau data yang diambil pada waktu tertentu ( data cross sectional ) dan menyimpulkan dalam model regresi linier tidak terdapat gejala autokorelasi, artinya nilai residual ( Y observasi – Y prediksi ) pada waktu ke – t ( et ) tidak boleh ada hubungan dengan nilai residual periode sebelumnya ( et – 1 ). Identiifikasi ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat dites dengan menghitung nilai Durbin Watson ( d tes ) dengan persamaan rumus sebagai berikut :

t = N

 ( et – (et -1) )2

t = 2

d = ….……(Gujarati,2000,201)

t = N

 et2

t = 1

keterangan :

d = Nilai Durbin Watson

et = Residual pada waktu ke – t


(53)

Setelah diperoleh nilai Durbin Watson, maka nilai ini dibandingkan dengan dL dan dU yang ada dalam table dengan ketentuan :

a. Apabila ( 4 – dW ) > dU ( batas bawah )

Ho diterima : berarti tidak ada autokorelasi pada model

b. Apabila ( 4 – dW ) < dL ( batas atas )

Ho ditolak : berarti ada autokorelasi pada model

c. Apabila dL < ( 4 – dW ) < dU

Uji ini hasilnya tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti ( konklusif ), sehingga tidak ditentukan apakah ada autokorelasi dalam model tersebut.

3. Uji Multikolinearitas

Menurut Gujarati ( 2000 : 339 ) Uji Multikolinearitas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Adanya korelasi yang terjadi antar variabel independen berarti dalam model regresi terdapat problem multikolinearitas. Indikasi terdapat masalah multikolinearitas dapat kita lihat dari kasus-kasus sebagai berikut:

a. Nilai R2 yang tinggi (signifikan), namun nilai standar error dan tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah.

b. Perubahan kecil sekalipun pada data akan menyebabkan perubahan signifikan pada variabel yang diamati.


(54)

yang seharusnya memiliki pengaruh positif (nilai koefisien positif), ditunjukkan dengan nilai negatif.

Suatu model regresi bebas dari problem multikolinearitas jika :

a. Mempunyai angka tolerance mendekati 1

b. Mempunyai besaran Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih besar dari 10. Adapun rumus untuk menghitung VIF adalah :

1

VIF = ……….(Gujarati,2000,339)

1 – R2

Nilai R dapat dihitung dengan rumus :

R2=

tal kuadrat to Jumlah

regresi kuadrat Jumlah

R = koefisien regresi

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Menurut Ibid ( 2002 : 82 ) Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini berarti varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain mengalami ketidaksamaan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas salah satunya adalah dengan melihat grafik plot. Jika terjadi pola tertentu, seperti titik-titik yang


(55)

menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.3 Uji Hipotesis 1. Uji Simultan

Untuk mengetahui hubungan secara simultan antara variabel bebas dan variabel terikat maka digunakan uji F dengan kriteria.

Ho = 1...n = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat)

Ho diterima jika F hit < F tab

Ho ditolak jika F hit > F tab

F-Hitung = ...(Ghozali, 2001)

Keterangan :

KT Regresi = kuadrat tengah (Mean Square Regression)

KT Galat = error atau residual (Mean Square Residual)

Dengan derajat kebebasan (k,n-k-1)

Dimana : n = jumlah pengamatan

KT Regresi (Mean Square Regression)


(56)

a. Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya secara simultan atau serempak variabel bebas mempengaruhi variabel terikat

b. Sebaliknya jika F-hitung < F-tabel, maka ho diterima dan Hi ditolak, berarti secara simultan atau serempak variabel bebas tidak mempengaruhi variabel terikat.

c. Selain juga pengujian melalui koefisien regresi tersebut, akan dilakukan juga pengamatan terhadap nilai korelasi parsial dari masing-masing variabel bebas. Nilai korelasi parsial ini menunjukkan tingkat pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan demikian variabel bebas yang memiliki nilai korelasi parsial terbesar merupakan variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat.


(57)

Kurva Distribusi Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Secara Simultan

Sumber : Walple, 2000, Pengantar Statistik, Edisi Ketiga, Cetakan

ketujuh, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 378.

2.Uji Parsial

Digunakan untuk menguji kofesiensi regresi secara parsial atau untuk mengetahui pengaruh masing-masing variebel bebas terhadap variabel terikat. Apakah terjadi hubungan secara parsial atau individu melalui uji-t dengan kriteria :

HO : 1= 0 (tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikatnya). HI : 10 (ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikatnya) Ho diterima jika t hit ≤ t tab atau – t tab > - t hit

Ho ditolak jika – t hit > - t tab atau t hit > t tab Daerah Penerimaan H0  

Daerah Penolakan  


(58)

T hitung = ... )

( i Se

...(Ghozali, 2005 : 347)

Dengan derajat kebebesan sebesar n – k – 1 dimana :

i

 = Koefisien Regresi Se = Standart Error

n = Jumlah Sampel

k = Jumlah parameter

kaidah pengujian :

1. Ho : B1 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat)

2. Ho : B = o : (Ada pengaruh yang signifikasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat)

3. Ho ditolak apabila t hutang > tabel 4. Ho diterima apabila t hutang < t tabel Dengan derajat kebebasan (n-k-1)

Di mana : n=jumalah pengamatan


(59)

Kurva Distribusi Penerimaan Dan penolakan Hipotesis Secara Parsial

Sumber : Walpole, 2000, Pengantar Statistik, Edisi Ketiga, Cetakan ketujuh, PT. Gramedia pustaka utama, jakarta, hal. 371.

Daerah Penolakan   Daerah Penolakan  

Daerah Penerimaan H0  

0

H0  H0 


(60)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah member yang telah terdaftar sebagai anggota di pusat kebugaran The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool dan memiliki hak untuk berlatih sesuai ketentuan yang

berlaku. Member The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool sendiri cukup banyak. Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini

dapat dilihat dari jumlah member aktifnya kurang lebih mencapai 800 orang. Berdasarkan kesadaran masyarakat akan hidup sehat berakibat pada meningkatnya jumlah member pada tiga bulan terakhir. Para member yang menggunakan jasa The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool umumnya berusia 18 sampai 45

tahun karena di usia tersebut mempunyai kecenderungan yang tinggi akan hidup sehat dan bugar. Mereka berasal dari semua kalangan baik mahasiswa, pelajar, pekerja dan dari kalangan lainnya. Para member dapat memilih-milih waktu latihan sesuai dengan yang diinginkanya dan menyesuaikan dengan waktu luang yang dimilikinya

Setelah diketahui bahwa yang akan menjadi obyek penelitian ini adalah member The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool maka akan dijelaskan


(61)

yang menjadi sarana berlatih para membernya sebagai berikut.

The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool berdiri pada tanggal 25

januari 2007 yang bertempat di jalan Raya Mastrip 322-334 Karang Pilang Surabaya. Pendiri dan pemilik The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool adalah Bapak Aryo Agus Sudanto dan Ibu Luluk Hidayati SH. Dan mereka sekaligus pemilik dari Alami Group. Badan usaha The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool berbentuk CV, yang memiliki tujuan utama yaitu kepedulian

akan kesehatan jasmani dalam hal ini olahraga kebugaran, serta bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga di sekitar The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool. Jumlah karyawan keseluruhan saat ini pada The Body

Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool adalah 22 karyawan.

Selain itu The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool akan memberikan layanan terbaik bagi para member dengan menyediakan berbagai kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam mendukung, memoyivasi sekaligus membantu merencanakan program latihan secara pribadi dari para staff instruktur yang berpengalaman dan berlisensi di kelasnya.

Ada banyak peralatan fitness yang lengkap yang dapat dipergunakan, selain itu ada pula tempat sauna, maupun kolam renang serta tempat parker yang luas dan aman. Tidak hanya kenyamanan saja, The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool juga memperhatikan keamanan member, ini dapat terlihat dari tersedianya

fasilitas locker yang di jamin keamananya, sehingga pengunjung dapat bebas berlatih tanpa mengkhawatirkan keamanan barang bawaanya. Hal ini


(62)

satu unsur keberhasilan dalam hal pemasaran adalah lokasi yang cukup strategis yang berada di pinggir jalan raya sehingga mudah di jangkau dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1.

Bagan Struktur Organisasi The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool

Sumber : The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool tahun 2010

General Manager  General Manager  

 Manager  Owner 

Supervisor  Fitness 

Supervisor Front Office 

Supervisor Swimming Pool 

Supervisor  Cleaning service 


(63)

sebagai berikut :

1. General Manager Operasional

Seorang general manager operasional dalam struktur jabatan The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool memiliki tugas yaitu memimpin

perusahaan serta menerima laporan dari manager berupa laporan operasional setiap bulan.

2. General Manager Administrasi

Seorang general manager administrasi dalam struktur jabatan The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool memiliki tugas yaitu memimpin

perusahaan serta menerima laporan dari manager berupa laporan keuangan setiap bulan.

3. Manager

Seorang manager dalam struktur jabatan pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool bertugas memberikan laporan keuangan dan operasional

secara rutin kepada general manager, dan menerima laporan bulanan dari pegawai dalam hal ini (instruktur, front office, staff) dan mengawasi jalannya perusahaan.

4. Supervisor Fitness

Tugas utama dari Supervisor fitness sebagai pengawas dan penanggung jawab dari personal trainer dan instruktur. Keduanya memiliki tugas yaitu melatih member agar mencapai tujuan yang diinginkan dan menjaga hubungan baik


(64)

laporan tentang kerusakan atau kehilangan serta menjaga alat-alat kebugaran yang ada.

5. Supervisor Front Office

Tugas utama adalah menerima pendaftaran member baru dan mengurus segala administrasi yang dibutuhkan, memberikan laporan keuangan setiap hari kepada manager dan mengatur distribusi kunci loker kepada member.

6. Supervisor Swimming pool

Tugasnya yaitu sebagai pengawas dan penjaga kolam renang dari hal-hal yang tidak diinginkan.

7. Supervisor cleaning service

Tugasnya adalah mengawasi kinerja dari cleaning service untuk keseluruhan The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool.

4.2. Penyajian Data

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tanggapan responden terhadap masing – masing variable penelitian. Sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa variable bebas ( X ) yang digunakan adalah aktifitas (X1), minat (X2), dan opini

(X3). Sedangkan variabel terikat ( Y ) yang digunakan adalah komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya.


(65)

Berikut ini adalah gambaran karakteristik responden dari masing – masing responden yang berjumlah 115 orang :

1. Deskriptif Karateristik Usia responden Tabel 4.1

Hasil Jawaban Usia Responden

Usia responden Jumlah Responden Persentase ( % )

18 - 30 tahun 60 52,17%

31 – 45 tahun 31 26,96%

> 45 tahun 24 20,87%

Total 115 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 deskripsi usia responden diatas, dapat diketahui bahwa besar responden pada penelitian ini berumur antara 18 - 30 tahun ada sebanyak 60 responden atau sebesar 52,17%, dan yang berusia antara 31 – 45 tahun ada sebanyak 31 responden atau sebesar 26,96%, dan yang berusia lebih dari 45 tahun ada sebanyak 24 responden atau sebesar 20,87%. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari 115 responden terpilih pada pelanggan The Body Art Aerobic, Fitness and Swimming Pool di Surabaya berusia 18 – 30.


(66)

Jenis kelamin responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2

Hasil Jawaban Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Jumlah responden Prosentase ( % )

Laki – laki 75 65,22%

Perempuan 40 34,78% Total 115 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini adalah berjenis kelamin laki – laki, yaitu sebanyak 75 responden atau 65,22%, sedangkan sisanya adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 40 responden atau sebanyak 34,78%.

3. Deskriptif Karateristik Pendidikan Responden

Pendidikan Responden didalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu SMA, S1 ( Strata I ), S2 ( Strata II ), untuk melihat jumlah responden sesuai dengan pendidikannya dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :


(67)

Hasil Jawaban Pendidikan responden Pendidikan

Responden Jumlah responden Prosentase ( % )

SMA 40 34,78%

S1 60 52,17%

S2 15 13,04%

Total 115 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu 60 responden (52,17%), berpendidikan S1 dan sisanya 40 responden ( 34,78% ) berpendidikan SMA serta 15 responden berpendidikan S2.

4. Deskriptif Karakteristik Pekerjaan Responden

Pekerjaan responden dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu mahasiswa, pegawai negeri sipil, dan pegawai swasta dengan jumlah responden yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :


(68)

Hasil Jawaban Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Jumlah Responden Prosentase

Mahasiswa / Pelajar 53 46,09%

PNS 28 24,35%

Pegawai Swasta 34 29,57%

Total 115 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini adalah mahasiswa, yaitu sebanyak 53 responden atau 46,09%. PNS sebanyak 28 responden atau 24,35%, dan pegawai swasta sebanyak 34 responden atau 29,57%.

4.2.2 Analisis Deskriptif terhadap Variabel Aktifitas ( X1)

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional variabel, variabel aktifitas merupakan salah satu variabel bebas dengan beberapa indikator yang ditunjukkan pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Aktifitas

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Hobi 0 3 5 70 35 115

X1.1

Prosentase (%) 0.00% 2.61% 4.35% 60.87% 30.43% 100%


(69)

Kebugaran 0 8 27 37 33 115 X1.3

Prosentase (%) 0.00% 6.97% 23.48% 32.17% 28.70 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Pada tabel 4.5 terlihat bahwa tanggapan responden terhadap indikator hobi terhadap aktifitas fitnes, sebagian besar responden (60,87%) menilai setuju. Untuk indikator aktifitas fitnes sebagai hiburan, sebagian besar responden (45,22%) menilai setuju, dan indikator mendapatkan kebugaran terhadap aktifitas fitnes sebagian besar responden ( 26,96% ) menilai setuju.

4.2.3 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Minat ( X2 )

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional variabel, variabel minat merupakan salah satu variabel bebas dengan beberapa indikator yang ditunjukkan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Minat

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

komunitas 16 20 34 23 22 115

X2.1

Prosentase (%) 13.91% 17.39% 29.57% 20.00% 19.13% 100%


(70)

Prestasi 0 23 30 36 26 115 X2.3

Prosentase (%) 17.39% 20.00% 26.09% 31.30% 22.61% 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Pada tabel 4.6 terlihat bahwa tanggapan responden The Body Art terhadap minat untuk indikator komunitas sebagi tempat berkumpul responden, sebagian responden ( 29.57% ) menilai kurang setuju dengan sekedar berkumpul dengan komunitas. Indikator pribadi sehat, sebagian besar responden( 57.39% ) menilai sangat setuju dengan pribadi sehat dan untuk indikator prestasi, sebagian besar responden ( 31.30% ) menilai pencapaian prestasi disetuji oleh responden.

4.2.4 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Opini ( X3 )

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional variabel, variabel opini merupakan salah satu variabel bebas dengan beberapa indikator yang ditunjukkan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7

Hasil Tanggapan Responden Terhadap Opini

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

budaya 0 12 23 47 33 115

X3.1

Prosentase


(71)

X3.2 Prosentase

(%) 0.00% 0.00% 0.00% 26.09% 73.91% 100%

badan sehat 0 0 0 34 81 115

X3.3 Prosentase

(%) 0.00% 0.00% 0.00% 29.57% 70.43% 100%

Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Pada tabel 4.7 terlihat bahwa tanggapan responden terhadap opini untuk indikator budaya, sebagian besar responden ( 26,96%) menilai kurang setuju, indikator tubuh ideal, sebagian besar responden menilai ( 73,91% ) menilai sangat setuju, dan untuk indikator badan sehat terhadap opini kegiatan fitnes, mayoritas responden menilai ( 70,43% ) menilai sangat setuju.

4.2.5 Analisis Deskriptif Terhadap Variabel Komitmen pelanggan ( Y )

Sebagaimana dijelaskan dalam definisi operasional variabel, komitmen pelanggan merupakan salah satu variabel terikat dengan beberapa indikator yang ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Hasil tanggapan responden terhadap Komitmen Pelanggan

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

bagian 0 0 0 14 101 115

Y.1


(72)

keberhasilan 0 0 0 35 80 115 Y.2

Prosentase (%) 0.00% 0.00% 0.00% 30.43 69.57 100%

pendukung setia 0 0 0 27 88 115

Y.3

Prosentase (%) 0.00% 0.00% 0.00% 23.48% 76.52% 100% Sumber : Hasil pengumpulan data kuesioner dan data diolah

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa tanggapan responden terhadap variabel produk komitmen atas indikator bagian dari keluarga The Body Art, sebagian besar responden menilai ( 87,83% ) menilai sangat setuju. Indikator keberhasilan The Body Art sebagai komitmen pelanggan menilai ( 69,57 ) menilai sangat setuju, dan indikator sebagai pendukung setia The Body Art terhadap komitmen pelanggan, mayoritas responden ( 76,52% ) menilai sangat setuju.

4.3 Pengujian Validitas dan Realibilitas Data

Pengujian kualitas data diperlukan untuk mengetahui apakah item – item dalam kuisioner dapat mengukur secara tepat variabel – variabel yang diteliti. Uji kualitas data mencakup uji validitas dan uji realibilitas. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Instrumen dikatakan valid apabila nilai signifikansi (α ) < 0,05, sedangkan uji realibilitas menggunakan metoda alpha cronbach’s dengan ketentuan

α > 0,60 Berikut pengujian yang dilakukan :

4.3.1 Pengujian Validitas

Uji validitas dillakukan untuk mengukur seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Perhitungan mengenai uji validitas,


(73)

secara statistik, angka korelasi yang diperoleh ( rhitung ) harus dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi product moment ( rtabel ) pada taraf 5% pada derajat bebas ( n – 2 ). Bila angka korelasi yang diperoleh berada diatas angka kritis (rhitung > rtabel ) berarti item tersebut telah valid. Untuk menentukan nilai rtabel dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,05 dengan derajat bebas ( df ) = 115 – 2 = 113, sehingga nilai rtabel sebesar 0.185.

Berikut merupakan hasil pengujian validitas untuk masing – masing indikator pada aktifitas, minat, opini, dan komitmen pelanggan menggunakan SPSS 11.5 for windows :

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator K.

Korelasi rtabel Kesimpulan

X1.1 0.493 0.185 Valid

X1.2 0.192 0.185 Valid

Aktifitas ( X1 )

X1.3 0.435 0.185 Valid

X2.1 0.675 0.185 Valid

X2.2 0.732 0.185 Valid

Minat ( X2 )

X2.3 0.758 0.185 Valid

X3.1 0.634 0.185 Valid

X3.2 0.762 0.185 Valid

Opini ( X3)

X3.3 0.699 0.185 Valid

Y.1 0.544 0.185 Valid

Y.2 0.532 0.185 Valid

Komitmen Pelanggan ( Y )


(1)

Reliability Coefficients

N of Cases = 116.0 N of Items = 3

Alpha = .8355

3.

Variabel Opini ( X3 )

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. VAR00001 4.1293 .7287 116.0 2. VAR00002 4.3362 .5889 116.0 3. VAR00003 4.4224 .5771 116.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 12.8879 2.7091 1.6459 3

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00001 8.7586 1.1760 .6341 .8437 VAR00002 8.5517 1.3277 .7622 .6985


(2)

 

 

 

VAR00003 8.4655 1.4162 .6988 .7603

Reliability Coefficients

N of Cases = 116.0 N of Items = 3

Alpha = .8295

4.

Variabel Komitmen Pelanggan ( Y )

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases

1. VAR00001 4.3772 .5548 114.0 2. VAR00002 4.3860 .5239 114.0 3. VAR00003 4.4737 .5519 114.0

N of

Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 13.2368 1.7576 1.3257 3

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted


(3)

VAR00002 8.8509 .9422 .5318 .7000 VAR00003 8.7632 .8195 .6339 .5790

Reliability Coefficients

N of Cases = 114.0 N of Items = 3


(4)

 

 

 

Lampiran

 

4

 

:

 

Output

 

Uji

 

Asumsi

 

Klasik

 

dan

 

Uji

 

Hipotesis

 

menggunakan

 

SPSS

 

11.5

 

for

 

windows

 :

 

1.

Statistik

 

Deskriptif

 

Descriptive Statistics

13.6783

1.00479

115

13.4696

1.27267

115

13.0696

1.77073

115

13.3391

1.49788

115

VAR00004

VAR00002

VAR00003

VAR00001

Mean

Std. Deviation

N

 

2.

Nilai

 

Koefisien

 

Korelasi,Determinasi,

 

dan

 

Nilai

 

Durbin

 

Watson

 

Model Summaryb

.676a .741 .718 .94358 .741 .001 1.388

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

R Square

Change Sig. F Change Change Statistics

Durbin-W atson Predictors: (Constant), aktifitas, minat, opini

a.

Dependent Variable: Komitmen pelanggan b.

3.

Nilai

 

Koefisien

 

t

 

hitung,

 

signifikansi

 

t,

 

dan

 

multikolinearitas

 

Coefficientsa

8.382 1.383 6.060 .000

.125 .070 .159 1.802 .074 .998 1.002

.110 .050 .161 2.979 .002 .994 1.006

.164 .059 .163 3.283 .001 .992 1.008

(Constant) aktifitas minat opini Model 1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Komitmen pelanggan a.


(5)

4.

Nilai

 

Koefisien

 

Anova

 

ANOVAb

16.268 3 5.423 6.091 .001a

98.828 111 .890

115.096 114 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), aktifitas,minat,opini a.

Dependent Variable: Komitmen Pelanggan b.

5.

Gambar

 

Persebaran

 

Pola

 

Residual

 

(

 

Scatterplot

 

)

 

Scatterplot

Dependent Variable: Komitmen Pelanggan

Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 -3 -4

Regression Studentized Residual

2 1 0 -1 -2 -3

6.

Grafik

 

P

 

 

Plot

 

(

 

Normalitas

 

Data

 

)

 


(6)