EFEKTIVITAS DESAIN KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI.
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Ekskresi
Skripsi
Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
Aulia Nurlanaputri 0909040
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum
terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA
Kelas XI pada Konsep Sistem Ekskresi
Oleh Aulia Nurlanaputri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
© Aulia Nurlanaputri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
AULIA NURLANAPUTRI
EFEKTIVITAS DESAIN KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SISWA SMA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I
Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd. NIP. 194907131976031002
Pembimbing II
Drs. Suhara
NIP. 196512271991031003
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. H. Riandi, M.Si. NIP. 196305011988031002
(4)
i
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Ekskresi” ini merupakan penelitian weak experiment dengan desain One Shot Case Study yang dilakukan di salah satu SMA Negeri di Bandung. Tujuannya adalah untuk menguji efektivitas desain kegiatan praktikum terhadap keterampilan generik siswa. Sampel dipilih secara acak kelas. Kriteria efektivitas desain kegiatan praktikum dilihat dari aspek nilai kinerja, nilai LKS dan nilai tes tertulis. Efektivitas tercapai bila rata-rata nilai ≥ 75. Berdasarkan perhitungan dari masing-masing aspek menggunakan uji t didapatkan bahwa nilai rata-rata siswa pada nilai kinerja adalah 79,43, LKS yaitu 78,68 dan pada tes tertulis sebesar 79,64. Dengan demikian desain praktikum efektif dalam mengembangkan keterampilan generik.
Kata Kunci : Efektivitas, Praktikum, Keterampilan Generik, Sistem Ekskresi, Keringat
(5)
ii
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Undergraduate thesis with the title “Effectiveness of Practical Activity Design toward Generic Ability of XI Grade Senior High School Students in the Concept of Excretion System” was a weak experiment research with One Shot Case Study design that was held in a public senior high school in Bandung. The aim was to test the effectiveness of the practical activity design toward generic ability of students. Sample was chosen using random class sampling. Effectiveness criteria was seen from performance assessment score, worksheet score and written test score. Effectiveness is achieved if the average score was ≥75. According to the counting result using t-test, the average score for performance assessment was 79,43, worksheet was 78,68 and written test was 79,64. Thus, the practical activity design was effective in developing students’ generic ability.
(6)
v
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...3
C. Batasan Masalah ...4
D. Tujuan Penelitian ...4
E. Manfaat Penelitian ...5
F. Asumsi dan Hipotesis ...5
BAB II PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GENERIK MELALUI DESAIN KEGIATAN PRAKTIKUM PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PROSES BERKERINGAT A. Kegiatan Praktikum dalam Pembelajaran Biologi ...7
B. Desain Kegiatan Praktikum berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) ...9
C. Keterampilan Generik dalam Kegiatan Praktikum ...10
D. Analisis Potensi Konsep Sistem Ekskresi Proses Berkeringat ...14
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional ...19
B. Desain Penelitian ...19
(7)
vi
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Instrumen Penelitian ...20
E. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ...23
F. Teknik Analisis Data ...27
G. Prosedur Penelitian ...30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...33
1. Kinerja Siswa saat Praktikum ...33
2. Pengetahuan Siswa yang Dijaring melalui Pertanyaan pada LKS ...37
3. Pengetahuan Siswa yang Diukur Melalui Tes Uraian ...41
4. Tanggapan Siswa terhadap Kegiatan Praktikum ...46
B. Pembahasan ...48
1. Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Kinerja Siswa yang Dijaring menggunakan Lembar Observasi Kinerja Siswa ...50
2. Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Kinerja Siswa yang Dijaring menggunakan Pertanyaan pada LKS ...51
3. Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum terhadap Kinerja Siswa yang Dijaring menggunakan Tes Tertulis ...52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...55
B. Saran ...55
DAFTAR PUSTAKA ...57
LAMPIRAN...59 RIWAYAT HIDUP
(8)
vii
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Ragam Keterampilan Generik ...11
Tabel 3.1 Daftar Keterampilan Generik dalam Setiap Instrumen ...20
Tabel 3.2 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen Lembar Observasi ...21
Tabel 3.3 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen LKS ...22
Tabel 3.4 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen Tes Uraian ...23
Tabel 3.5 Derajat Daya Pembeda Soal ...24
Tabel 3.6 Daya Pembeda Soal pada Tes Uraian ...24
Tabel 3.7 Derajat Tingkat Kesukaran Soal ...25
Tabel 3.8 Derajat Daya Pembeda Soal pada Tes Uraian ...25
Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Soal ...26
Tabel 3.10 Indeks Validitas Soal ...26
Tabel 3.11 Validitas Soal pada Tes Uraian ...27
Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Uraian ...27
Tabel 3.13 Kategori Keterampilan Generik ...28
Tabel 3.14 Parameter Penilaian Keterampilan Generik ...30
Tabel 4.1 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dari Lembar Observasi Praktikum ...33
(9)
viii
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.3 Hasil Uji Hipotesis Nilai Kinerja Siswa ...34
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dari Nilai LKS ...38
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Nilai LKS ...38
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Nilai LKS ...39
Tabel 4.7 Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dari Tes Tertulis ...42
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Nilai Tes Tertulis ...42
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Nilai Tes Tertulis ...43
(10)
ix
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Persentase Nilai Kinerja Siswa ...35 Gambar 4.2 Persentase Kategori Keterampilan Generik dari Nilai Kinerja
Siswa ...36 Gambar 4.3 Persentase Kemunculan Indikator Keterampilan Generik dari Nilai Kinerja Siswa ...36 Gambar 4.4 Persentase Nilai LKS ...39 Gambar 4.5 Persentase Kategori Keterampilan Generik dari Nilai
LKS ...40 Gambar 4.6 Persentase Kemunculan Indikator Keterampilan Generik dari Nilai LKS ...41 Gambar 4.7 Persentase Nilai Tes Tertulis ...44 Gambar 4.8 Persentase Kategori Keterampilan Generik dari Nilai Tes Tertulis ...44 Gambar 4.9 Persentase Kemunculan Indikator Keterampilan Generik dari Nilai Tes Tertulis ...45
(11)
x
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
A. RPP ...59
B. LKS Percobaan Kecepatan Penurunan Suhu Tubuh pada Model Mammalia ...62
C. 1. Instrumen Observasi Kinerja ...65
2. Instrumen Tes Uraian ...66
3. Instrumen Angket ...67
4. Kisi-kisi Pertanyaan Instrumen LKS ...69
5. Kisi-kisi Instrumen Tes Uraian ...71
D. 1. Hasil Analisis Instrumen Tes Uraian ...73
2. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Uraian ...74
E. 1. Nilai Kinerja Siswa ...75
2. Nilai Jawaban Pertanyaan LKS ...76
3. Nilai Tes Uraian ...78
4. Profil Keterampilan Generik Siswa ...79
5. Pengolahan Angket ...83
F. 1. Analisis Data Nilai Kinerja Siswa ...85
2. Analisis Data Nilai Jawaban Pertanyaan LKS ...87
3. Analisis Data Nilai Tes Uraian ...89
G. Surat Izin Penelitian ...91
H. Dokumentasi Penelitian ...92
(12)
xi
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
(13)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Biologi adalah salah satu ilmu eksakta yang dipelajari di sekolah menengah. Siswa akan lebih memahami biologi bila mempelajarinya dengan melakukan sesuatu (Rustaman, et al., 2007). Sayangnya konsep biologi yang selama ini diajarkan hanya sebatas teori dan dijelaskan dalam kelas saja. Dalam pelajaran biologi terdapat banyak konsep tentang proses yang menuntut siswa untuk berpikir abstrak seperti sistem pencernaan, metabolisme, dan sistem ekskresi. Untuk dapat memahami konsep tersebut siswa harus dapat melihat langsung proses yang terjadi, namun jika tidak bisa maka dapat diadakan praktikum dengan menggunakan alat dan bahan yang terdapat di laboratorium untuk mengenalkan prinsip yang sama.
Efektivitas dalam pelaksanaan praktikum ditentukan oleh kualitas sumber daya seperti kualitas guru dan kualitas serta ketersediaan alat-alat di laboratorium (Rustaman, et al., 2007). Dalam menunjang kegiatan praktikum diperlukan desain kegiatan praktikum yang baik sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan kegiatan yang telah ditetapkan dan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Desain kegiatan praktikum yang direncanakan oleh guru umumnya dibuat dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS sering digunakan dalam kegiatan praktikum biologi SMA karena berfungsi untuk menunjang kegiatan praktikum yang dilaksanakan. Permasalahan yang dihadapi di lapangan adalah guru sering menggunakan LKS dari penerbit padahal LKS dari penerbit belum tentu sesuai dengan dengan kondisi sekolah, kondisi siswa, kompetensi yang diharapkan, dan keterampilan yang ingin dilatihkan (Rustaman et al., 2005).
LKS yang baik adalah LKS yang berpotensi mengembangkan keterampilan generik dari siswa yang melakukan praktikum tersebut. Saat ini telah dilakukan beberapa penelitian yang berhubungan dengan
(14)
2
keterampilan generik walaupun masih belum banyak seperti layaknya penelitian pendidikan lainnya. Kegiatan praktikum sangat erat berkaitan dengan keterampilan generik (Rahman et al., 2007). Secara umum keterampilan generik adalah keterampilan dasar yang dapat tumbuh seiring dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa.
Komponen-komponen keterampilan generik diperlukan dalam melakukan kegiatan praktikum yang baik. Keterampilan generik ini merupakan keterampilan dasar yang dapat dimunculkan ketika peserta didik sedang melakukan praktikum. Rahman (2008) melakukan identifikasi keterampilan generik di kalangan mahasiswa calon guru dalam praktikum fisiologi tumbuhan yaitu keterampilan inferensi, sebab akibat dan pemodelan. Hasil yang didapat ternyata keterampilan-keterampilan generik tersebut terindikasi masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa keterampilan generik mahasiswa masih rendah sehingga untuk meminimalisir hal tersebut perlu dilakukan pengembangan keterampilan generik di tingkat pendidikan sebelum pendidikan sarjana.
Penelitian tentang keterampilan generik siswa sekolah telah dilakukan sebelumnya pada tingkat SMP (Muthmainnah, 2011). Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan data profil kategori keterampilan generik yang muncul adalah keterampilan pengamatan langsung dengan kategori sangat tinggi (82%), keterampilan pemodelan dengan kategori sangat tinggi (80%), keterampilan kerangka logika dengan kategori sangat tinggi (94%), dan keterampilan inferensi dengan kategori tinggi (73%). Desain kegiatan praktikum yang digunakan efektif dalam meningkatkan keterampilan generik siswa SMP. Umumnya siswa SMP dikenal memiliki tingkat perkembangan dimana siswa tersebut baru dapat berpikir secara konkrit, berbeda dengan siswa SMA yang sudah dituntut untuk mulai berpikir secara abstrak.
Penelitian tentang keterampilan generik pada siswa SMA ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan dimana faktor pembeda utamanya
(15)
3
adalah aspek keterampilan generik pengamatan langsung ditambah dengan keterampilan generik pengamatan tidak langsung. Konsep sistem ekskresi merupakan salah satu konsep mata pelajaran Biologi yang dipelajari di kelas XI SMA dan bersifat abstrak karena tidak memungkinkan untuk melihat proses kerjanya secara langsung. Peningkatan pemahaman siswa tentang sistem ekskresi dapat dilakukan dengan pelaksanaan praktikum analogi. Praktikum analogi memeragakan proses yang terjadi tanpa perlu melihat objek aslinya dan hal ini sesuai dengan sifat dari konsep sistem ekskresi yang bersifat abstrak.
Praktikum sistem ekskresi ini berpotensi untuk mengembangkan keterampilan generik seperti keterampilan melakukan pengamatan langsung, keterampilan pengamatan tidak langsung, keterampilan kesadaran skala, keterampilan sebab akibat, keterampilan pemodelan dan keterampilan inferensi. Praktikum sistem ekskresi tentang proses berkeringat ini merupakan hal baru karena sebelumnya dalam mempelajari konsep ini jarang sekali dilakukan praktikum. Pengembangan desain kegiatan praktikum berupa LKS konsep sistem ekskresi penting dalam mengembangkan keterampilan generik siswa secara efektif dan hal inilah yang menjadi latar belakang bagi penulis dalam melakukan penelitian tentang efektivitas desain kegiatan praktikum terhadap keterampilan generik siswa SMA kelas XI pada konsep sistem ekskresi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “bagaimana efektivitas desain kegiatan praktikum terhadap keterampilan generik siswa SMA kelas XI pada konsep sistem ekskresi?”.
Permasalahan penelitian dapat dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana keterampilan generik siswa saat melakukan praktikum yang dijaring menggunakan lembar observasi kinerja praktikum?
(16)
4
2. Bagaimana keterampilan generik siswa setelah melakukan praktikum yang dijaring menggunakan pertanyaan pada LKS dan soal uraian? 3. Bagaimana ketercapaian indikator keterampilan generik siswa dari
kinerja siswa saat melakukan kegiatan praktikum?
4. Bagaimana ketercapaian indikator keterampilan generik dari pengetahuan siswa setelah melakukan kegiatan praktikum?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka ruang lingkup masalah dibatasi sebagai berikut :
1. Keterampilan generik pada penelitian ini dilihat dari kinerja praktikum siswa dan pengetahuan siswa setelah melakukan kegiatan praktikum. 2. Kinerja siswa diukur menggunakan lembar observasi kinerja
praktikum yang dikembangkan dari indikator keterampilan generik. 3. Pengetahuan siswa setelah melakukan kegiatan praktikum diukur
menggunakan pertanyaan yang terdapat dalam LKS dan soal uraian yang dikembangkan dari indikator keterampilan generik.
4. Keterampilan generik yang diukur pada penelitian ini adalah keterampilan pengamatan langsung, keterampilan pengamatan tidak langsung, keterampilan kesadaran skala, keterampilan kerangka logika, keterampilan pemodelan dan keterampilan inferensi.
5. Konsep sistem ekskresi pada penelitian ini hanya mencakup sistem ekskresi proses berkeringat pada kulit.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas desain kegiatan praktikum terhadap keterampilan generik siswa SMA pada konsep sistem ekskresi. Berdasarkan tujuan umum tersebut tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengetahui keterampilan generik siswa yang muncul saat melakukan kegiatan praktikum yang dijaring menggunakan lembar observasi kinerja praktikum
(17)
5
2. Mengetahui keterampilan generik siswa setelah melakukan kegiatan praktikum yang dijaring menggunakan pertanyaan pada LKS dan tes tertulis
3. Mengetahui ketercapaian indikator keterampilan generik siswa dari kinerja siswa pada kegiatan praktikum
4. Mengetahui ketercapaian indikator keterampilan generik dari pengetahuan siswa setelah melakukan kegiatan praktikum.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi guru :
a. Menjadi referensi desain kegiatan praktikum seperti apa yang sesuai untuk digunakan siswa SMA kelas XI
b. Mengetahui gambaran keterampilan generik dari siswa sehingga memudahkan dalam penentuan pembelajaran seperti apa yang cocok dalam mengembangkan keterampilan generik siswa
2. Bagi peneliti lain :
a. Memberikan informasi tata cara melakukan pengembangan desain kegiatan praktikum
b. Memberi informasi cara melakukan uji efektivitas terhadap kegiatan praktikum
c. Memberikan informasi tentang indikator kemunculan keterampilan generik siswa SMA
d. Hasil dari penelitian dapat menjadi rujukan dalam merumuskan secara rinci dan lengkap tentang keterampilan generik, khususnya di bidang biologi.
F. Asumsi dan Hipotesis
1. Asumsi
a. Kegiatan praktikum membantu meningkatkan pemahaman siswa mengenai pengetahuan sains dalam pembelajaran (Millar, 2004).
(18)
6
b. Komponen-komponen dalam keterampilan generik diperlukan dalam melakukan kegiatan praktikum yang baik (Rahman et al., 2007).
c. Efektivitas kegiatan praktikum dapat ditinjau dari kinerja siswa saat kegiatan praktikum berlangsung dan pengetahuan siswa setelah praktikum (Millar, 2004).
2. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah “desain kegiatan praktikum berupa lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dapat secara efektif mengembangkan ragam keterampilan generik siswa SMA kelas XI pada konsep sistem ekskresi”.
Hipotesis penelitian ini diterima bila rata-rata nilai kinerja siswa saat kegiatan praktikum ≥75 dan rata-rata nilai pengetahuan siswa setelah kegiatan praktikum ≥75. Hipotesis penelitian ini ditolak bila rata-rata nilai kinerja siswa saat kegiatan praktikum ˂75 dan rata-rata nilai pengetahuan siswa setelah kegiatan praktikum ˂75.
(19)
19
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional
Penelitian ini memiliki dua variabel, yakni desain kegiatan praktikum sebagai variabel bebas dan keterampilan generik siswa sebagai variabel terikat. Untuk menghindari kesalahan penafsiran maka perlu diberikan penjelasan tentang definisi kedua variabel tersebut yaitu :
1. Efektivitas desain kegiatan praktikum merupakan keberhasilan desain kegiatan praktikum tersebut dalam mengembangkan keterampilan generik dan dijaring menggunakan instrumen lembar observasi kinerja, LKS dan tes uraian. Efektivitas tercapai bila nilai rata-rata siswa pada setiap instrumen ≥75.
2. Keterampilan generik dalam penelitian ini adalah keterampilan dasar yang berkembang setelah melaksanakan praktikum yaitu keterampilan pengamatan langsung, pengamatan tidak langsung, kesadaran skala, pemodelan, sebab akibat dan inferensi yang dijaring menggunakan instrumen lembar observasi kinerja, LKS dan tes uraian..
B. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas desain praktikum terhadap keterampilan generik siswa SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experiment dengan desain penelitian one-shot case study dimana pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung mean hasil posttest dan dibandingkan dengan nilai yang telah ditentukan.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian
Populasi penelitian adalah siswa SMA kelas XI program IPA tahun ajaran 2012 / 2013. Sampel yang digunakan adalah satu kelas siswa SMA kelas XI yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling secara acak kelas.
(20)
20
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berjumlah empat jenis dengan tujuan agar memperoleh data penelitian yang lengkap serta objektif. Keempat instrumen tersebut adalah lembar penilaian kinerja praktikum, Lembar Kerja Siswa, soal uraian dan angket. Daftar instrumen secara umum dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Daftar Keterampilan Generik dalam Setiap Instrumen
No. Faktor yang Diteliti Instrumen
1 Keterampilan Generik
a. Pengamatan Langsung Lembar Observasi
b. Pengamatan Tidak Langsung Lembar Observasi
c. Kesadaran Skala Lembar Observasi
d. Pemodelan LKS, Tes Uraian
e. Sebab Akibat LKS, Tes Uraian
e. Inferensi LKS, Tes Uraian
2 Opini Siswa Angket
Masing-masing instrumen dapat dijabarkan sebagai-berikutt : 1. Lembar penilaian kinerja praktikum sistem ceklis
Lembar observasi kinerja praktikum dibuat terstruktur sesuai dengan indikator keterampilan generik yang akan diujikan. Kriteria keterampilan generik diadopsi dari indikator keterampilan generik dari hasil penelitian Rahman (2008), sementara format lembar observasi mengadopsi format yang dibuat oleh Arikunto (2002). Hasil observasi akan digunakan untuk penilaian dalam bentuk skala bertingkat. Skala ini dibuat untuk mempermudah observer dalam mengamati kegiatan praktikum dan untuk menyamakan persepsi penilaian. Observasi dilakukan sepanjang kegiatan praktikum dengan minimal satu observer untuk setiap
(21)
21
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompok. Instrumen ini dapat dilihat di bagian lampiran C1. Berikut ini adalah daftar untuk lembar observasi kinerja praktikum :
Tabel 3.2 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen Lembar Observasi
No. Ragam
Keterampilan Generik
Cakupan Keterampilan Generik
Aspek Penilaian Kinerja
1 Pengamatan langsung
Mengamati objek yang karakteristiknya dapat diobservasi langsung oleh indera.
1. Mengamati objek di luar objek pengamatan 2. Menggunakan 1 indera 3. Menggunakan 2 indera 4. Menggunakan 3 indera 2 Pengamatan
tidak langsung
Mengamati objek yang karakteristiknya tidak dapat diobservasi langsung oleh indera tetapi efeknya dapat terobservasi
langsung oleh alat atau melalui proses.
1. Menggunakan alat bahan yang tidak diperlukan
2. Menggunakan 1 alat bahan
3. Menggunakan 2 alat bahan
4. Menggunakan 3 alat bahan
3 Kesadaran skala Menggunakan ukuran besaran dan satuan serta membandingkan objek satu dengan yang lain
1. Ukuran sterofoam penutup tidak pas, tidak dapat membaca skala termometer 2. Ukuran sterofoam
penutup pas, tidak dapat membaca skala termometer
3. Ukuran sterofoam penutup pas, dapat membaca skala termometer 4. Ukuran sterofoam
penutup pas, dapat membaca skala termometer dan menuliskannya
lengkap dengan satuan pada tabel pengamatan.
(22)
22
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Lembar Kerja Siswa
Jawaban siswa pada pertanyaan yang terdapat di lembar kerja siswa (LKS) digunakan sebagai data pengukuran pengetahuan siswa terhadap praktikum yang dilakukan. Instrumen ini dikerjakan secara individual oleh setiap anggota kelompok, dimana jumlah anggota tiap kelompok tidak sama. Keterampilan generik yang dijaring melalui instrumen ini adalah keterampilan pemodelan dengan satu indikator, sebab akibat dengan satu indikator dan keterampilan inferensi dengan dua indikator. Instrumen ini dapat dilihat di bagian lampiran B.
Tabel 3.3 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen LKS
No. Ragam
Keterampilan Generik
Cakupan Keterampilan
Generik
Aspek Penilaian Kinerja
1 Sebab akibat Menjelaskan,
menghubungkan, atau menentukan perlakuan dan hasil perlakuan
1. Bukan berasal dari pengamatan 2. Penjelasan hasil
pengamatan salah 3. Penjelasan dari hasil
pengamatan benar namun tidak lengkap
4. Penjelasan dari hasil pengamatan dan lengkap 2 Pemodelan Mengubah data dari
tabel ke dalam bentuk uraian dan lainnya
1. Data meliputi 1 aspek 2. Data meliputi 2 aspek 3. Data meliputi 3 aspek 4. Data lengkap
3 Inferensi Membuat kesimpulan
berdasarkan data hasil observasi
1. Bukan berasal dari pengamatan 2. Kesimpulan hasil
pengamatan salah 3. Kesimpulan dari hasil
pengamatan benar namun tidak lengkap
4. Kesimpulan dari hasil pengamatan dan lengkap
(23)
23
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan serta kemampuan generik siswa setelah melakukan praktikum. Tes ini kembali dikembangkan berdasarkan indikator keterampilan generik yang diteliti. Terdapat tiga soal uraian dalam tes ini yang berkaitan dengan keterampilan inferensi siswa tentang praktikum yang dilakukan. Setiap siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan tes yang tertera dalam kertas dan menuliskan jawaban langsung di kertas soal. Waktu yang diberikan untuk tes uraian adalah 20 menit. Instrumen ini dapat dilihat di bagian lampiran C2. Berikut ini adalah daftar dari tes uraian yang akan diberikan :
Tabel 3.4 Daftar Keterampilan Generik dalam Instrumen Tes Uraian
No. Indikator Nomor Soal
1 Pemodelan 1
2 Sebab Akibat 2
3 Inferensi 3
4. Angket siswa
Angket ini bertujuan untuk mengambil data tentang minat serta tanggapan siswa terhadap kegiatan praktikum yang telah dilakukan. Angket ini bersifat tertutup karena telah disediakan tiga pilihan jawaban yaitu ya, biasa saja dan tidak. Format angket merujuk pada format angket yang dibuat Sugiyono (2008). Angket diberikan setelah seluruh kegiatan praktikum dan tes uraian selesai dilakukan. Hasil angket kemudian direkapitulasi dan dibuat deskripsinya. Instrumen ini dapat dilihat di bagian lampiran C3.
E. Analisis Uji Coba Instrumen
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini diujicobakan terlebih dahulu pada kelas yang bukan subjek penelitian untuk selanjutnya dilakukan analisis pada instrumen tes tertulis yang meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas dan validitas butir soal. Butir soal tes tertulis diolah
(24)
24
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan program Anates versi 4. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
1. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Soal yang baik adalah soal yang dapat membedakan antara siswa yang telah menguasai konsep dan siswa yang belum menguasai konsep (Arikunto, 2002). Kriteria acuan dalam memeriksa daya pembeda adalah sebagai berikut
Tabel 3.5 Derajat Daya Pembeda Soal
Rentang Keterangan
0.70 – 1,00 Baik sekali
0,40 – 0,70 Baik
0,20 – 0,40 Cukup
0,00 – 0,20 Jelek
Nilai Negatif Tidak baik (sebaiknya dibuang)
Rekapitulasi hasil perhitungan daya pembeda dari setiap soal pada instrumen tes uraian setelah dilakukan uji coba adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6 Daya Pembeda Soal pada Tes Uraian
No. Soal Daya Pembeda Keterangan
1 0,50
Baik
2 0,50
3 0,22 Cukup
(25)
25
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tingkat kesukaran soal dinilai baik apabila soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, sementara soal yang sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Kriteria acuan dalam memeriksa tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut
Tabel 3.7 Derajat Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Keterangan
0,70 – 1,00 Mudah
0,30 – 0,70 Sedang
0,00 – 0,30 Sukar
Rekapitulasi hasil perhitungan tingkat kesukaran dari setiap soal pada instrumen tes uraian setelah dilakukan uji coba adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8 Derajat Daya Pembeda Soal pada Tes Uraian
No. Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0,58 Sedang
2 0,75 Mudah
3 0,66 Sedang
3. Reliabilitas
Tes reabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keajegan (konsistensi) dari suatu tes, yakni apakah tes tersebut dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai yang ajeg. Sebuah tes mungkin reliabel tapi tidak valid, sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliabel. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan
(26)
26
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi bila tes tersebut memberikan hasil yang tetap. Berikut ini adalah koefisien reliabilitas :
Tabel 3.9 Koefisien Reliabilitas Soal
Koefisien Reliabilitas Keterangan
0,80 – 1 Sangat tinggi
0,60 – 0, 79 Tinggi
0,20 – 0,59 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
Perhitungan pasca uji coba tes uraian dilakukan menggunakan aplikasi Anates versi 4.0. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa soal tersebut memiliki koefisien reabilitas sebesar 0,32 (kategori rendah). Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran D2.
4. Validitas Butir Soal
Tes validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui tingkat keabsahan atau ketepatan dari suatu tes dalam mengukur konsep tertentu. Suatu tes disebut valid bila menunjang besar pada skor total karena tes tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur, selain itu tes memiliki korelasi tinggi dengan skor total, skor butir soal (x) dan skor total (y). Berikut ini adalah interpretasi indeks validitas :
Tabel 3.10 Indeks Validitas Soal
Indeks Validitas Keterangan
0,00 – 0,19 Sangat rendah
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Cukup
0,60 – 0,79 Tinggi
(27)
27
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Perhitungan pasca uji coba tes uraian dilakukan menggunakan aplikasi Anates versi 4.0. Rekapitulasi hasil perhitungan tingkat kesukaran dari setiap soal pada instrumen tes uraian setelah dilakukan uji coba adalah sebagai berikut :
Tabel 3.11 Validitas Soal pada Tes Uraian
No. Soal Korelasi Signifikansi
1 0,84 Sangat Tinggi
2 0, 61
Tinggi
3 0,63
Berdasarkan perolehan dari pengolahan data hasil uji coba tes uraian dapat disusun rekapitulasinya secara keseluruhan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Uraian
No.
Soal Validitas
Taraf Kesukaran
Daya
Pembeda Reabilitas Keputusan
1 Sangat
Signifikan
Sedang Baik 0,32
(kategori rendah)
Dipakai
2 Signifikan Mudah Baik Direvisi
3 Signifikan Sedang Cukup Dipakai
F. Teknik Analisis Data
Setelah data dari masing-masing instrumen penelitian terkumpul maka dilakukan pengolahan nilai siswa dengan cara sebagai berikut :
1. Pengolahan nilai siswa dari lembar observasi kinerja praktikum, jawaban LKS dan tes uraian.
Penilaian dari ketiga instrumen dilakukan berdasarkan standar skoring yang telah dibuat oleh peneliti (terlampir). Skor yang didapat dikonversi dalam skala 100 dengan menggunakan rumus berikut :
(28)
28
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Purwanto, 2004) Keterangan :
NP = Nilai indikator skala seratus r = Skor indikator yang muncul SM = Skor maksimum indikator
2. Setelah perhitungan nilai selesai, dilakukan perhitungan keterampilan generik per indikator dengan menggunakan rumus berikut :
(Purwanto, 2004) Keterangan :
NP = Nilai indikator skala seratus r = Skor indikator yang muncul SM = Skor maksimum indikator
3. Setelah perhitungan selesai selanjutnya ditentukan kategori keterampilan generik pada nilai yang telah ada dan nilai per indikator berdasarkan keterampilan generik yang diadopsi dari Rahman (2008) dalam Muthmainnah (2011) sebagai berikut :
Tabel 3.13 Kategori Keterampilan Generik
Nilai Kategori
>80 Sangat tinggi
(29)
29
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengolahan angket siswa dilakukan setelahnya. Pengolahan dilakukan pada setiap pertanyaan dengan cara menghitung persentase jawaban angket siswa. Rumusnya adalah sebagai berikut :
% Pendapat = (Ʃ Pendapat siswa / Ʃ Pendapat seluruh siswa) X 100% (Sugiyono, 2008) Setelah didapatkan nilai siswa dari setiap instrumen maka selanjutnya dilakukan analisis dari hasil yang didapatkan. Perhitungan lengkap dapat dilihat di lampiran. Langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat tabel distribusi frekuensi nilai siswa untuk setiap instrumen. 2. Menghitung besar rata-rata dan standar deviasi nilai siswa untuk
setiap instrumen
3. Melakukan uji normalitas sebagai uji prasyarat menggunakan uji chi-kuadrat untuk sampel lebih dari 30 orang.
‡
Keterangan : k = banyak kelas Oi = frekuensi populasi Ei = frekuensi ekspektasi
(Sudjana, 2005) Untuk sampel <30 orang dilakukan uji liliefors dengan mencari selisih F(Zi) – F(Zi). Langkah perhitungan dapat dilihat di lampiran.
4. Melakukan uji hipotesis dengan dua pilihan, yaitu untuk sampel kurang dari 30 menggunakan uji one-sample t-test dengan rumus sebagai berikut :
̅
(
√ )
40-60 Sedang
21-40 Rendah
(30)
30
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :
X = rata-rata sampel
N = jumlah sampel
(Sudjana, 2005) Uji ini digunakan untuk membandingkan nilai parameter dengan nilai rata-rata sampel dimana bila nilai sampel lebih besar dibandingkan dengan nilai parameter maka desain kegiatan praktikum efektif dalam mengembangkan keterampilan generik siswa. Kriteria penilaian yang digunakan untuk memperoleh nilai parameter adalah sebagai berikut :
Tabel 3.14 Parameter Penilaian Keterampilan Generik
Nilai Kriteria
85%-100% Baik sekali
75%-84% Baik
60%-74% Sedang
55%-59% Kurang
<54% Kurang sekali
(Subekti dan Firman (1986) dalam Muthmainnah (2011)) Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai 75 adalah standar minimal untuk kategori baik. Karena itulah peneliti, mengikuti peneliti sebelumnya, menetapkan ≥75 sebagai nilai parameter efektivitas ketercapaian keterampilan generik pada pembelajaran. Kriteria efektivitas tidak dihitung menggunakan statistik.
5. Membandingkan hasil perhitungan nilai t dengan nilai t tabel
6. Melakukan analisis final terhadap hasil perhitungan dan menarik kesimpulan penelitian.
G. Prosedur Penelitian
(31)
30 1. Tahap Persiapan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap persiapan:
a. Melakukan studi literatur dan menelaah kurikulum
b. Mengidentifikasi masalah dan mengaji tentang fungsi serta penerapan lembar kerja pada praktikum
c. Mendiskusikan serta konsultasi tentang ide yang ditemukan dengan dosen ahli
d. Menyusun proposal pelaksanaan penelitian
e. Melaksanakan seminar proposal pelaksanaan penelitian
f. Melakukan revisi proposal penelitian pasca seminar dengan tuntunan dari dosen pembimbing
g. Menentukan sampel dan lokasi penelitian
h. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar kerja siswa, soal uraian, lembar observasi kinerja praktikum dan angket siswa di bawah bimbingan dosen pembimbing
i. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran
j. Melakukan penilaian instrumen penelitian yang telah dibuat pada dosen ahli
k. Melakukan uji coba instrumen
l. Melakukan revisi instrumen penelitian berdasarkan penilaian dosen ahli serta hasil uji coba instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan a. Proses Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran. Penelitian dilakukan selama satu kali pertemuan dimana dalam pertemuan tersebut diisi kegiatan praktikum sistem ekskresi dan disebarkan angket untuk diisi oleh siswa.
(32)
31
Tes akhir dilaksanakan 10 menit setelah praktikum selesai dilakukan. Pemilihan waktu tes ini bertujuan untuk menghindari adanya interferensi terhadap hasil pembelajaran siswa.
c. Penyebaran Angket
Angket disebarkan saat tes selesai dilakukan. Sebelum pengisian, siswa diberi pengarahan tentang cara pengisian angket tersebut dan diberikan kesempatan untuk bertanya berkaitan dengan angket. d. Pengolahan Data
e. Penyimpulan dari Hasil Analisis Data f. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
(33)
55
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kegiatan praktikum yang dikembangkan telah efektif mengembangkan keterampilan generik yang diinginkan. Hal ini dilihat dari tiga instrumen penilaian yang dikembangkan dari indikator atau cakupan keterampilan generik. Setelah dilakukan uji statistik terhadap nilai-nilai tersebut didapatkan bahwa nilai-nilai lebih besar dengan nilai yang telah ditentukan yaitu 75. Nilai rata-rata kinerja siswa dalam praktikum yang diukur melalui lembar observasi adalah 79,43, nilai rata-rata jawaban pertanyaan LKS dalam praktikum adalah 78,68, sedangkan nilai rata-rata tes uraian siswa adalah 79,64.
Profil ketercapaian indikator keterampilan generik yang muncul setelah dilakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan desain praktikum ini adalah kategori tinggi dan sangat tinggi. Keterampilan generik yang termasuk kategori tinggi yaitu keterampilan pengamatan langsung (71,25%), keterampilan pemodelan (74,62%), dan keterampilan inferensi (67,83%). Keterampilan generik yang termasuk kategori sangat tinggi yaitu keterampilan pengamatan tidak langsung (84,75%), keterampilan kesadaran skala (82,25%), keterampilan sebab akibat (89,40%). Keterampilan generik yang perlu dikembangkan lebih lanjut dari desain kegiatan praktikum ini yaitu keterampilan pengamatan langsung dan keterampilan inferensi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Desain kegiatan yang digunakan dalam kegiatan praktikum hendaknya dibuat sendiri oleh guru karena dengan begitu akan mudah disesuaikan dengan kondisi sekolah, siswa dan kompetensi yang diharapkan serta keterampilan yang ingin dlatihkan.
(34)
56
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Desain kegiatan praktikum dibuat semenarik dan sebaik mungkin untuk menarik minat dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 3. Melakukan penelitian serupa yang lebih mendalam tentang efektivitas
desain kegiatan praktikum dan keterampilan generik karena keterampilan generik merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa.
4. Desain kegiatan praktikum yang digunakan dalam penelitian ini masih perlu dikembangkan untuk memunculkan kategori keterampilan generik yang profilnya masih rendah yaitu keterampilan pengamatan langsung dan keterampilan inferensi secara optimal.
(35)
57
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas. (2006). BSNP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Dewi, R.D. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Pembelajaran Permutasi dan Kombinasi dengan Pendekatan Kontekstual untuk Siswa SMA Kelas XI. Artikel Ilmiah Universitas Malang.
Jones, M. dan Jones, G. (2010). IGCSE Biology Coursebook, Second Edition. Cambridge : Cambridge University Press.
Kurnadi, A.K.. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung : UPI press.
Millar, R. (2004). The role of practical work in teaching and learning of science. Washington : University of York.
Millar, R. (2009). Analysing practical activities to assess and improve effectiveness. Washington : University of York.
Muthmainnah, R. (2011). Efektivitas Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan Generik Siswa SMP Kelas VII pada Konsep Keanekaragaman Tumbuhan. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Preszler et al. (2006). On Target : Strategies to Help Readers Make Meaning through Inferences. South Dakota : BHSSC.
Rahman, T., et al.. (2007). “Profil keterampilan generik calon guru biologi dalam
merencanakan percobaan pada praktikum fisiologi tumbuhan”. Jurnal
pendidikan dan budaya educare. 2, (1), 72-87.
Rahman, T. (2007). “Efek pertanyaan pengarah dalam pembelajaran sains
terhadap penguasaan konsep pada siswa SLTP”. Jurnal pendidikan dan
budaya educare. 1, (1), 11-16.
Rahman, T. (2008). Pengembangan program pembelajaran praktikum untuk meningkatkan keterampilan generik calon guru biologi. Disertasi UPI. Tidak diterbitkan.
Rohaeti, E., et al. (2009). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII, VIII dan IX. Artikel Ilmiah Universitas Negeri Yogyakarta.
(36)
58
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rustaman, A. (1995). Bagaimana Menyusun dan Menggunakan LKS pada pembelajaran IPA / Biologi di SMP. Makalah pada kegiatan Pelatihan Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Sederhana untuk Mata Pelajaran Matematika dan IPA di SMP. Direktorat Sarana Pendidikan Dirjen Dikdasmen, Jakarta.
Rustaman, N., et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : IMSTEP – UPI.
Rustaman, N., et al. (2005). Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Rustaman, A., et al. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudarmin. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Organik dan Keterampilan Generik Sains Bagi Calon Guru Kimia. Disertasi Pend. IPA. Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika (Edisi 5). Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.
(1)
30 1. Tahap Persiapan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap persiapan:
a. Melakukan studi literatur dan menelaah kurikulum
b. Mengidentifikasi masalah dan mengaji tentang fungsi serta penerapan lembar kerja pada praktikum
c. Mendiskusikan serta konsultasi tentang ide yang ditemukan dengan dosen ahli
d. Menyusun proposal pelaksanaan penelitian
e. Melaksanakan seminar proposal pelaksanaan penelitian
f. Melakukan revisi proposal penelitian pasca seminar dengan tuntunan dari dosen pembimbing
g. Menentukan sampel dan lokasi penelitian
h. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar kerja siswa, soal uraian, lembar observasi kinerja praktikum dan angket siswa di bawah bimbingan dosen pembimbing
i. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran
j. Melakukan penilaian instrumen penelitian yang telah dibuat pada dosen ahli
k. Melakukan uji coba instrumen
l. Melakukan revisi instrumen penelitian berdasarkan penilaian dosen ahli serta hasil uji coba instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan a. Proses Pembelajaran
Pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran. Penelitian dilakukan selama satu kali pertemuan dimana dalam pertemuan tersebut diisi kegiatan praktikum sistem ekskresi dan disebarkan angket untuk diisi oleh siswa.
(2)
Tes akhir dilaksanakan 10 menit setelah praktikum selesai dilakukan. Pemilihan waktu tes ini bertujuan untuk menghindari adanya interferensi terhadap hasil pembelajaran siswa.
c. Penyebaran Angket
Angket disebarkan saat tes selesai dilakukan. Sebelum pengisian, siswa diberi pengarahan tentang cara pengisian angket tersebut dan diberikan kesempatan untuk bertanya berkaitan dengan angket. d. Pengolahan Data
e. Penyimpulan dari Hasil Analisis Data f. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
(3)
55
Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kegiatan praktikum yang dikembangkan telah efektif mengembangkan keterampilan generik yang diinginkan. Hal ini dilihat dari tiga instrumen penilaian yang dikembangkan dari indikator atau cakupan keterampilan generik. Setelah dilakukan uji statistik terhadap nilai-nilai tersebut didapatkan bahwa nilai-nilai lebih besar dengan nilai yang telah ditentukan yaitu 75. Nilai rata-rata kinerja siswa dalam praktikum yang diukur melalui lembar observasi adalah 79,43, nilai rata-rata jawaban pertanyaan LKS dalam praktikum adalah 78,68, sedangkan nilai rata-rata tes uraian siswa adalah 79,64.
Profil ketercapaian indikator keterampilan generik yang muncul setelah dilakukan kegiatan praktikum dengan menggunakan desain praktikum ini adalah kategori tinggi dan sangat tinggi. Keterampilan generik yang termasuk kategori tinggi yaitu keterampilan pengamatan langsung (71,25%), keterampilan pemodelan (74,62%), dan keterampilan inferensi (67,83%). Keterampilan generik yang termasuk kategori sangat tinggi yaitu keterampilan pengamatan tidak langsung (84,75%), keterampilan kesadaran skala (82,25%), keterampilan sebab akibat (89,40%). Keterampilan generik yang perlu dikembangkan lebih lanjut dari desain kegiatan praktikum ini yaitu keterampilan pengamatan langsung dan keterampilan inferensi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Desain kegiatan yang digunakan dalam kegiatan praktikum hendaknya dibuat sendiri oleh guru karena dengan begitu akan mudah disesuaikan dengan kondisi sekolah, siswa dan kompetensi yang diharapkan serta keterampilan yang ingin dlatihkan.
(4)
2. Desain kegiatan praktikum dibuat semenarik dan sebaik mungkin untuk menarik minat dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 3. Melakukan penelitian serupa yang lebih mendalam tentang efektivitas
desain kegiatan praktikum dan keterampilan generik karena keterampilan generik merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa.
4. Desain kegiatan praktikum yang digunakan dalam penelitian ini masih perlu dikembangkan untuk memunculkan kategori keterampilan generik yang profilnya masih rendah yaitu keterampilan pengamatan langsung dan keterampilan inferensi secara optimal.
(5)
57 Aulia Nurlanaputri, 2013
Efektivitas Desain Kegiatan Praktikum Terhadap Keterampilan Generik Siswa SMA Kelas XI Pada Konsep Sistem Ekskresi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.
Depdiknas. (2006). BSNP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Dewi, R.D. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa untuk Pembelajaran
Permutasi dan Kombinasi dengan Pendekatan Kontekstual untuk Siswa SMA Kelas XI. Artikel Ilmiah Universitas Malang.
Jones, M. dan Jones, G. (2010). IGCSE Biology Coursebook, Second Edition. Cambridge : Cambridge University Press.
Kurnadi, A.K.. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung : UPI press.
Millar, R. (2004). The role of practical work in teaching and learning of science. Washington : University of York.
Millar, R. (2009). Analysing practical activities to assess and improve
effectiveness. Washington : University of York.
Muthmainnah, R. (2011). Efektivitas Kegiatan Praktikum terhadap Keterampilan
Generik Siswa SMP Kelas VII pada Konsep Keanekaragaman Tumbuhan.
Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Preszler et al. (2006). On Target : Strategies to Help Readers Make Meaning
through Inferences. South Dakota : BHSSC.
Rahman, T., et al.. (2007). “Profil keterampilan generik calon guru biologi dalam merencanakan percobaan pada praktikum fisiologi tumbuhan”. Jurnal pendidikan dan budaya educare. 2, (1), 72-87.
Rahman, T. (2007). “Efek pertanyaan pengarah dalam pembelajaran sains terhadap penguasaan konsep pada siswa SLTP”. Jurnal pendidikan dan budaya educare. 1, (1), 11-16.
Rahman, T. (2008). Pengembangan program pembelajaran praktikum untuk
meningkatkan keterampilan generik calon guru biologi. Disertasi UPI.
Tidak diterbitkan.
Rohaeti, E., et al. (2009). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata
Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII, VIII dan IX. Artikel Ilmiah
(6)
Rustaman, A. (1995). Bagaimana Menyusun dan Menggunakan LKS pada
pembelajaran IPA / Biologi di SMP. Makalah pada kegiatan Pelatihan
Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Sederhana untuk Mata Pelajaran Matematika dan IPA di SMP. Direktorat Sarana Pendidikan Dirjen Dikdasmen, Jakarta.
Rustaman, N., et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : IMSTEP – UPI.
Rustaman, N., et al. (2005). Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Rustaman, A., et al. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudarmin. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Kimia Organik dan
Keterampilan Generik Sains Bagi Calon Guru Kimia. Disertasi Pend. IPA.
Sekolah Pasca Sarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan. Sudjana. (2005). Metoda Statistika (Edisi 5). Bandung : Tarsito. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.