PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Rini Nurani

0902943

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

BANDUNG

201

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2

LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Rini Nurani

0902943

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Rini Nurani

0902943

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2


(4)

(5)

ii

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Rini Nurani

0902943

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas dan nilai hasil ujian tengah semester matematika dengan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 31,5, padahal KKM yang ditetapkan oleh sekolah 60, demikian pula cara guru melaksanakan pembelajaran masih bersifat konvensional yaitu guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah latihan. Penelitian ini ditujukan pada penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang bagaimana penerapan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat, sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar dengan menggunakan metode CTL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan tiga siklus, yang pada setiap siklusnya dilakukan dua kali tindakan. Hasil penelitian dengan menggunakan model CTL pada pembelajaran matematika menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran, terlihat siswa sangat senang dan aktif dalam proses pembelajaran, demikian pula perolehan nilai siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan bangun ruang mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa mencapai 60,3. Pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 72,7. Pada siklus ketiga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 88 atau 100% siswa yang mencapai nilai KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bangun ruang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru diharapkan dapat mencoba mengkaji dan mengimplementasikan model pembelajaran tersebut tentang pokok bahasan lainnya pada pembelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran


(6)

matematika. (2) kepala sekolah hendaknya memfasilitasi media yang kontekstual serta memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning.


(7)

v

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. ... L atar Belakang Masalah ... 1

B. ... R umusan Masalah ... 4

C. ... H ipotesis Tindakan ... 4

D. ... T ujuan ... 5

E. ... M anfaat Penelitian ... 5

F... D efinisi Operasional ... 6


(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. ... P endekatan CTL ... 8 B. ... M

atematika di SD ... 13 C. ... P

enerapan Pendekatan CTL pada Mata Pelajaran Matematika ... 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. ... M etode Penelitian ... 20 B. ... M

odel Penelitian ... 20 C. ... S

ubjek Penelitian ... 21 D. ... P

rosedur Penelitian ... 22 E. ... I nstrumen Penelitian ... 25 F... P

engolahan dan Analisis Data ... 26 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. ... D eskripsi Sekolah ... 28


(9)

vii

B. ... H asil ... 30 C. ... P

embahasan ... 51 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. ... S impulan ... 55 B. ... S

aran ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 58


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani, rohani, spiritual, material maupun kematangan berpikir. Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya akan tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut maka setiap orang harus menempuh pendidikan, baik formal maupun nonformal. Sekolah dasar sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal. Dari isi kurikulum pada sekolah dasar, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar.

Dalam buku KTSP 2006 dituliskan bahwa pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Namun pada kenyataan di lapangan berdasarkan hasil pengamatan penulis selama mengajar di SDN 2 Langensari, proses pembelajaran sekolah dasar masih kurang variatif dan inovatif serta kurang kontekstual dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam materi pembelajaran Matematika di SD. Sehingga pembelajaran Matematika terasa jenuh dan siswa kurang memahami materi pembelajaran. Selain itu pembelajaran yang selama ini dilakukan masih bersifat


(11)

konvensional, pembelajaran antara guru dan siswa tidak berjalan interaktif. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah dasar khususnya pada mata pelajaran Matematika pada umumnya masih menggunakan metode ceramah dan latihan, penggunaan media dalam proses pembelajaran pun masih sangat jarang dilakukan, siswa yang hampir 75% pasif dalam proses pembelajaran dan cenderung takut untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari guru sehingga pembelajaran matematika di kelas dirasa kurang bermakna. Hasil Ujian Tengah Semesterpun sangat tidak memuaskan, dari 29 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memenuhi KKM.

Tabel 1.1 (Tabel hasil UTS semester genap kelas VB SDN 2 Langensari 2012/2013)

NO NAMA KKM NILAI

1 M.A.Z 60 75

2 M.K 60 12

3 N.N 60 12

4 R.J 60 78

5 R.A.P 60 18

6 R.A 60 17

7 R.S 60 25

8 R.N 60 23

9 R.A2 60 35

10 R.A 3 60 22

11 R.N2 60 22

12 S 60 27

13 S2 60 27

14 S.H 60 12

15 T.S 60 35

16 V.F 60 30

17 W.R 60 25

18 Y.F 60 60

19 Y.P 60 37

20 Z.A 60 30

21 W.Y 60 87

22 R.S 60 13

23 S.S 60 17


(12)

3

25 S.W.N 60 60

26 W.P.E.P 60 23

27 A.P 60 7

28 D.N 60 47

29 Z.A 60 23

JUMLAH NILAI 914

RATA-RATA 31,5

Dari data nilai hasil UTS semester genap tahun pelajaran 2012/2013, di dapatkan hasil yang kurang memuaskan. Nilai rata-rata kelas yang didapat hanya 31,5. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya respon anak terhadap pembelajaran karena metode yang di gunakan hanya bersifat ceramah dan latihan serta pembelajaran yang diajarkan kurang bermakna.

Dari hasil yang kurang memuaskan tersebut maka dalam pembelajaran matematika diperlukan suatu pendekatan matematika yang dapat menunjang ketercapaian kompetensi siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru adalah pendekatan Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL).

Contekstual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah pendekatan penerapan proses pembelajaran yang mengaitkan pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan terasa bermakna.

Adapun Pembelajaran Kontekstual menurut Hanafiah & Suhana (2009: 67) sebagaimana dikemukakannya bahwa:

Suatu proses pembelajaran yang holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna

(meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural. Sehingga peserta didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya.

Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dwi Risnawati tahun 2010 dengan judul Pendekatan Pembelajaran Contextual


(13)

Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran di kelas IV Sekolah Dasar, diperoleh peningkatan hasil belajar yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai yang diperoleh pada setiap siklus, yaitu siklus I hanya mencapai 65,7, siklus II mencapai 71,74, dan siklus III mencapai 73,64.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk Menigkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang di Kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan masalah umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “bagaimana penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?.”

Rumusan masalah tersebut dapat dikhususkan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan CTL pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?


(14)

5

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan masalah diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

“Dengan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL),

maka hasil belajar siswa pada materi pokok Bangun Ruang dapat meningkat.”

D. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi

tentang “bagaimana penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi tentang:

1. Perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat. 3. Hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan CTL pada mata

pelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.


(15)

Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini maka diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak yang terkait. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan untuk kegiatan pembelajaran berikutnya, baik yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan atau pihak lainnya.

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat: 1. Bagi Siswa

a. Dengan menerapkan pendekatan CTL aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat.

b. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan hasil belajar siswa meningkat.

2. Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi petunjuk yang dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya.

b. Dapat memperoleh informasi tentang kelebihan penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran matematika, menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas serta meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

3. Bagi Sekolah

a. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran matematika.

b. Diharapkan dapat menambah variasi pembelajaran yang dilakukan disekolah, dapat menjadi sumbangan pemikiran serta pemerkaya yang dapat dijadikan bahan kajian dan pengembangan dalam penelitian berikutnya baik di sekolah itu maupun di sekolah lainnya.

F. Definisi Operasional

Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini. Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(16)

7

1. Contextual Teaching and Learning

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah pendekatan penerapan proses pembelajaran yang mengaitkan pemahaman materi yang diajarkan kepada siswa dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan terasa bermakna. Adapum prinsip-prinsip pembelajaran Contekstual Teaching and Learning (CTL) diantaranya Konstruktivisme (Constructivism), Menemukan (Inquiry), Bertanya (Questioning), Masyarakat belajar (Learning Comunity), Pemodelan (Modeling), Refleksi (Reflection) dan Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran sebagaimana tergambarkan dalam indikator sebagai hasil dari penjabaran dari Kompetensi Dasar (KD) yang telah dirumuskan dalam rencana pembelajaran (RPP).

3. Mata Pelajaran Matematika

Matematika merupakan suatu disiplin ilmu yang terbentuk dari pengalaman manusia yang kemudian diproses dalam dunia rasio, diolah melalui penalaran didalam struktur kognitif sehingga konsep-konsep matematika mudah dipahami oleh orang lain. Proses matematika didapat karena proses berpikir, dan logika merupakan dasar terbentuknya matematika.

4. Materi Bangun Ruang

Pembelajaran Matematika materi Bangun Ruang adalah salah satu materi matematika yang diajarkan di kelas V semester genap. Pembelajaran ini berkaitan dengan macam-macam bangun ruang yang di dalamya terdapat sifat-sifat bangun ruang dan jaring-jaring bangun ruang. Bangun ruang yang dipelajari yaitu bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut.


(17)

20 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini digunakan supaya dapat memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah, khususya di sekolah dasar. Hopkins dalam Wiriaatmadja (2008: 11) menjelaskan bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Dari pendapat diatas dapat di artikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurang yang ada dalam pembeajaran di kelas. Selain pendapat Hopkins diatas ada pula pendapat mengenai penelitian ini yaitu dari Wiriaatmadja (2008: 13) bahwa:

Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemebelajaran baik dalam proses maupun dalam hasil belajar yang diperoleh siswa dengan mencobakan suatu gagasan baru.

B. Model Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana Penelitian Tindakan Kelas memiliki beberapa


(18)

21

model dalam penerapannya berdasarkan pendapat berbagai ahli, dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart. Berikut ini adalah bagan dari kegiatan PTK rancangan Kemmis dan McTaggart :

Gambar 3.1 (PTK Model Kemmis dan MC Taggart)

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa alur atau langkah dari model Kemmis dan Mc Taggart itu terdiri dari empat alur atau langkah yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penagamatan atau observasi dan refleksi yang kemudian kembali lagi ke langkah awal sesuai jumlah siklus yang diinginkan.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas VB (Lima B) semester II SDN 2 Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 29 orang, terdiri dari 14 laki-laki dan15 perempuan. SDN 2


(19)

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V terhadap materi Bangun Ruang dengan menggunakan siklus Kemmis dan Taggart (Wiraatmadja: 66) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan.

1. Perencanaan (Planing)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari Kecamatan Lembang.

b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

c. Identifikasi masalah

Kegiatan ini dilakukan dari:

1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber matematika kelas V, pembelajaran Matematika dan model-model pembelajaran Matematika.

2) Menentukan metode pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran Matematika.

3) Merumuskan rencana pambelajaran (RPP) pada pembelajaran matematika pendekatan Contextual Teaching and Learning.

4) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.


(20)

23

Pada tahap ini, guru melaksanakan desain pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang telah direncanakan. Dalam usaha ke arah perbaikan suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan

a. Tahap kegiatan pendahuluan.

1) Guru mengkondisikan kelas dan memimpin doa. 2) Guru memonitoring kehadiran siswa.

3) Guru memotivasi siswa.

4) Guru melakukan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab mengenai pembelajaran sebelumnya.

5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa. 6) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

b. Tahap kegiatan inti

1) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang contoh bangun ruang dalam kehidupan sehari-hari

2) Guru mengenalkan bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut dengan menggunakan media

3) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai ciri-ciri bangun ruang tabung, prisma, limas, kerucut berdasarkan media yang ada

4) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen

5) Siswa secara berkelompok menuliskan kesimpulan mengenai sifat-sifat bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut berdasarkan ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya dan mengerjakan lembar kerja kelompok

6) Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas sedangkan kelompok yang lainnya memberikan komentar


(21)

8) Guru bersama siswa melakukan kembali Tanya jawab mengenai bangun ruang disekitar lingkungan yang termasuk kedalam bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut.

9) Siswa berlatih menjawab soal evaluasi yang diberikan guru mengenai materi bangun ruang tabung, prisma, limas dan kerucut. 10)Guru membimbing kegiatan siswa dalam mengisi soal evaluasi. 11)Guru bersama siswa membahas soal hasil evaluasi

12)Guru memberikan umpan balik dan tanggapan sebagai penguatan. c. Tahap kegiatan penutup

1) Siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama mengenai materi yang telah dipelajari.

2) Guru memberikan tindak lanjut berupa PR. 3. Pengamatan (Observation)

Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung ini upaya dalam mengamati pelaksanaan tindakan. Dalam penelitian ini yang bertindak selaku observer yaitu teman sejawat yang mengamati pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi terbuka mengenai kegiatan guru dan siswa serta lembar observasi kegiatan guru.

4. Refleksi (Reflecting)

Tahap ini peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan dosen pembimbing mengenai hasil pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengetahui kekurang dan kelebihan yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari diskusi yang dilakukan akan digunakan sebagai pertimbangan dalam melaksanakan siklus berikutnya.

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan pada hasil refleksi terhadap siklus I. sedangkan refleksi tindakan pada siklus II berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II.


(22)

25

Perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan oleh peneliti dengan berdasarkan pada hasil refleksi terhadap siklus II. Kemudian melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus III dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam menigkatkan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran matematika pada materi bangun ruang.

E. Instrument Penelitian

Untuk mendapatkan data, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi terbuka, tes dan dokumentasi.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa deskripsi kegiatan pembelajaran meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa dan interaksi antara guru dengan siswa. Observasi dilakukan terhadap penulis oleh teman sejawat yang telah mengetahui dan memahami pembelajaran matematika dengan pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi terbuka dimana observer menuliskan semua kejadian yang terjadi dikelas baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa, seperti yang dijelaskan oleh Hopkins dalam Wiriaatmadja (2008: 110) bahwa yang disebut observasi terbuka adalah ‘apabila sang pengamat atau observer melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatatkansegala sesuatu yang terjadi di kelas.’

2. Tes

Tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan pembelajaran dalam menyelesaikan persoalan kontekstual pada pembelajaran matematika. Tes dalam penelitian ini terdiri dari 10 soal berbentuk isian singkat yang diberikan di akhir pembelajaran pada setiap siklusnya. Menurut Arikunto (2008: 53) Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk


(23)

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Goetz dan LeCompte dalam Wiriaatmadja (2008: 121) menjelaskan

bahwa ‘Dokumen yang menyangkut para parsitipan penelitian akan

menyediakan kerangka bagi data yang mendasar.’ Yang termasuk dalam studi

dokumentasi ini adalah SKKD dan foto-foto yang berkaitan dengan pelaksanaan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini cukup sederhana, ada beberapa tahap yang dapat digunakan untuk mengolah dan analisis data yaitu sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Tahap ini dilakukan untuk menyeleksi data-data yang penting dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian.

2. Klasifikasi Data

Dari data yang sudah diperoleh, kemudian digolongkan atau diklasifikasikan kedalam dua macam yaitu proses atau aktivitas yang dilakukan baik oleh guru maupun siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

3. Display Data

Tahap ini akan menampilkan data-data yang dibutuhkan dan telah diklasifikasikan pada tahap sebelumnya.

4. Interpretasi Data

Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah ditampilkan pada tahap sebelumnya.


(24)

27

Meninjau kembali data-data yang telah didapat kemudian menentukan langkah-langkah atau cara yang akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus selanjutnya.

Selanjutnya untuk mengolah data hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata skor dari hasil yang diperoleh siswa dan juga persentase kelulusan atau pencapaian KKM.

Menurut Nana Sudjana (2012: 109) secara sederhana rumusnya adalah ̅̅̅̅=

̅ = rata-rata (mean) = jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek

atau bila dituliskan kedalam tulisan adalah sebagai berikut: Rata-rata =

Sedangkan untuk mempersentasekan pencapaian KKM dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase kelulusan =

Siswa dianggap lulus bila nilai atau hasil yang diperoleh siswa sesuia atau berada sama dan berada diatas KKM mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.


(25)

55 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti dideskripsikan pada Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb semester II Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat dalam penelitian ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Sumber dan Alat Belajar, serta Penilaian. Perencanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini mengalami perubahan setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual sehingga pembelajaran lebih bermakna.. Perencanaan ini dijadikan rambu-rambu dan acuan selama penelitian berlangsung.

2. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam materi bangun ruang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, diantaranya siswa lebih aktif dalam pembelajaran, pembelajaran dirasa lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri kegiatan pembelajarannya, siswa lebih produktif dan lebih berani mengungkapkan pendapatnya serta dapat bekerjasama dengan


(26)

56

teman atau kelompok belajarnya. Sedangkan guru bersifat sebagai fasilitator yang menyediakan media dan LKS untuk menunjang pembelajaran siswa. 3. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran

matematika materi bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata siklus I sebesar 60,3, nilai rata-rata kelas siklus II sebesar 72,7 dan nilai rata-rata kelas siklus III sebesar 88 atau 100% siswa yang mencapai KKM. Peningkatan nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,4 dan peningkatannilai rata-rata siswadari siklus II ke siklus III sebesar 14,3. B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika baik dari segi aktivitas maupun hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan sumbang saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak terkait sekurangnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Langensari ataupun sekolah dasar pada umumnya.

1. Bagi Guru

a. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai pada pembelajaran matematika materi bangun ruang hendaknya guru melakukan pembelajaran yang kontekstual.

b. Hendaknya guru lebih optimal dalam menerapkan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

c. Hendaknya guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangikan kreativitasnya dalam pembelajaran.


(27)

a. Hendaknya kepala sekolah melakukan pengadaan media yang kontekstual sebagai sarana untuk menunjang pembelajaran.

b. Kepala sekolah harus memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang kontekstual.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti melakukan pengkajian terhadap teori-teori mengenai pendekatan CTL

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Kompetensi Dasar (KD) atau materi pokok yang lainnya.

c. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk mengetahui hasil belajar pada ranah yang berbeda.


(28)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anisa & Dzaki. (2009). Kelebihan dan Kelemahan CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan

pembelajaran.html.[13 April 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2008) . Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Hanafiah Nanang, Suhana Cucu. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : fika Aditama.

Ismunanto, A. (2011). Ensiklopedia Matematika 1. Jakarta : PT Lentera Abadi Johnson B, Elaine. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan

Learning Centre.

Kasri M, Khafid, Gunanto. (2008). Matematika Aktif. Jakarta: Erlangga. Rasyidin, W. dkk.(2009). Landasan Pendidikan. Bandung : UPI PRESS.

Risnawati, Dwi. (2010). Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran di kelas IV sekolah dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Soenarjo, R.J. (2008). Matematika 5. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. (2011). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(29)

Sumanto, Y.D, Kusmawati, Heny dan Aksin, Nur. (2009). Gemar Matematika. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwangsih, Erna. (2006).Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

27

Meninjau kembali data-data yang telah didapat kemudian menentukan langkah-langkah atau cara yang akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus selanjutnya.

Selanjutnya untuk mengolah data hasil belajar yang diperoleh siswa dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata skor dari hasil yang diperoleh siswa dan juga persentase kelulusan atau pencapaian KKM.

Menurut Nana Sudjana (2012: 109) secara sederhana rumusnya adalah

̅̅̅̅=

̅ = rata-rata (mean)

= jumlah seluruh skor N = banyaknya subjek

atau bila dituliskan kedalam tulisan adalah sebagai berikut: Rata-rata =

Sedangkan untuk mempersentasekan pencapaian KKM dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Persentase kelulusan =

Siswa dianggap lulus bila nilai atau hasil yang diperoleh siswa sesuia atau berada sama dan berada diatas KKM mata pelajaran yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti dideskripsikan pada Bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran matematika materi bangun ruang di kelas Vb semester II Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat dalam penelitian ini disusun berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, Alokasi Waktu, Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Sumber dan Alat Belajar, serta Penilaian. Perencanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini mengalami perubahan setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual sehingga pembelajaran lebih bermakna.. Perencanaan ini dijadikan rambu-rambu dan acuan selama penelitian berlangsung.

2. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam materi bangun ruang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, diantaranya siswa lebih aktif dalam pembelajaran, pembelajaran dirasa lebih bermakna karena siswa mengalami sendiri kegiatan pembelajarannya, siswa lebih produktif dan lebih berani mengungkapkan pendapatnya serta dapat bekerjasama dengan


(3)

56

teman atau kelompok belajarnya. Sedangkan guru bersifat sebagai fasilitator yang menyediakan media dan LKS untuk menunjang pembelajaran siswa. 3. Penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran

matematika materi bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata siklus I sebesar 60,3, nilai rata-rata kelas siklus II sebesar 72,7 dan nilai rata-rata kelas siklus III sebesar 88 atau 100% siswa yang mencapai KKM. Peningkatan nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 12,4 dan peningkatannilai rata-rata siswadari siklus II ke siklus III sebesar 14,3.

B. Saran

Penelitian ini memberikan hasil yang positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika baik dari segi aktivitas maupun hasil belajar siswa. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mencoba memberikan sumbang saran yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pihak terkait sekurangnya bagi peningkatan kualitas pembelajaran di SD Negeri 2 Langensari ataupun sekolah dasar pada umumnya.

1. Bagi Guru

a. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai pada pembelajaran matematika materi bangun ruang hendaknya guru melakukan pembelajaran yang kontekstual.

b. Hendaknya guru lebih optimal dalam menerapkan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

c. Hendaknya guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangikan kreativitasnya dalam pembelajaran.


(4)

a. Hendaknya kepala sekolah melakukan pengadaan media yang kontekstual sebagai sarana untuk menunjang pembelajaran.

b. Kepala sekolah harus memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang kontekstual.

3. Peneliti Selanjutnya

a. Sebelum melakukan penelitian, hendaknya peneliti melakukan pengkajian terhadap teori-teori mengenai pendekatan CTL

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada Kompetensi Dasar (KD) atau materi pokok yang lainnya.

c. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk mengetahui hasil belajar pada ranah yang berbeda.


(5)

58

DAFTAR PUSTAKA

Anisa & Dzaki. (2009). Kelebihan dan Kelemahan CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan

pembelajaran.html.[13 April 2013]

Arikunto, Suharsimi. (2008) . Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Hanafiah Nanang, Suhana Cucu. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : fika Aditama.

Ismunanto, A. (2011). Ensiklopedia Matematika 1. Jakarta : PT Lentera Abadi Johnson B, Elaine. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan

Learning Centre.

Kasri M, Khafid, Gunanto. (2008). Matematika Aktif. Jakarta: Erlangga. Rasyidin, W. dkk.(2009). Landasan Pendidikan. Bandung : UPI PRESS.

Risnawati, Dwi. (2010). Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Campuran di kelas IV sekolah dasar. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Soenarjo, R.J. (2008). Matematika 5. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. (2011). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Sumanto, Y.D, Kusmawati, Heny dan Aksin, Nur. (2009). Gemar Matematika. Bandung: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suwangsih, Erna. (2006).Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 40

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA :Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN I Kalianyar Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon Tahun Ajara

0 1 33

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IVB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 32

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 28

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 28

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS V SDN 01 BARONGAN KUDUS

0 3 27