PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V

SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG

BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Dini Yulianti

0902807

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Halaman Hak Cipta

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2

SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN

BANDUNG BARAT

Oleh Dini Yulianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Dini Yulianti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Dini Yulianti

0902807

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran IPA pada materi pokok daur air di kelas V SDN 2 Langensari. Hal tersebut ditandai dengan perolehan nilai rata-rata siswa 54,93 padahal target yang diharapkan adalah 62, persentasi siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 28%, dan pembelajaran bersifat klasikal hanya menggunakan metode ceramah. Penelitian ini ditujukan untuk menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA pokok bahasan Peristiwa Alam. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan tentang (1) perencanaan pembelajaran mata pelajara IPA materi peristiwa alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan inkuiri; (2 pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan inkuiri; (3) peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam melalui pendekatan inkuiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis Mc. Taggart dengan tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SDN 2 Langensari Lembang Kab. Bandung Barat yang berjumlah 29 orang. Hasil penelitian dengan penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan proses pembelajaran, terlihat siswa antusias mengamati demonstrasi, bertanya, melakukan penyelidikan, membantu guru berdemonstrasi, aktif dalam diskusi kelompok, sehingga mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajara IPA materi pokok Peristiwa Alam. Pada siklus pertama nilai rata-rata siswa mencapai 64,15 atau sebanyak 59% siswa yang mencapai nilai KKM. Pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 77,89 atau sebanyak 89% siswa yang mencapai nilai KKM dan pada siklus ketiga nilai rata-rata lebih meningkat yaitu mencapai 93,48 atau sebanyak 100% siswa mencapai KKM. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pokok Peristiwa Alam. berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru diharapkan dapat mengkaji teori-teori inkuiri untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPA; dan (2) guru dapat menerapkan pendekatan inkuiri pada materi pokok lain.


(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Hipotesis Tindakan ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Pendekatan Inkuiri ... 8

1. Pengertian Pendekatan Inkuiri ... 8

2. Fungsi Pendekatan Inkuiri ... 10

3. Jenis – Jenis Inkuiri ... 10

4. Peranan Guru dalam Pembelajaran Inkuiri ... 11

5. Sumber Belajar dalam Pembelajaran Inkuiri ... 11

6. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri ... 12

7. Prinsip – Prinsip Inkuiri ... 13

8. Tahapan Inkuiri ... 14


(6)

1. Ilmu Pengetahuan Alam ... 18

2. Peristiwa Alam ... 20

a. Gunung Meletus ... 21

b. Gempa Bumi ... 22

c. Banjir ... 22

C. Penerapan Pendekatan Inkuiri pada Pembelajaran IPA ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Metode Penelitian ... 26

B. Model Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Siklus I ... 36

2. Siklus II ... 45

3. Siklus III ... 55

B. Pembahasan ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 75


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 14 UU RI No. 20 Tahun 2003 (Syaripudin, 2010: 142) menegaskan bahwa jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yaitu Sekolah Dasar (SD). Menurut Pasal 2 Keputusan Mendikbud No. 0487/U/1992 tentang Sekolah Dasar (Kurniasih, 2010:45) menyatakan bahwa Pendidikan di Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Lamanya pendidikan dasar adalah 6 tahun yaitu dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6. Pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar yang diberikan di SD dari mulai kelas 1 sampai dengan kelas 6 salah satunya mencakup kemampuan kognitif atau penguasaan konsep melalui berbagai mata pelajaran yang ada di SD mengacu pada kurikulum Sekolah Dasar.

Adapun kurikulum yang berlaku sekarang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 menjelaskan bahwa kurikulum di SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri. Delapan mata pelajaran di SD yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dari 8 mata pelajaran di SD dengan kedalamannya masing-masing yang mengacu pada tujuan dari pendidikan dasar yaitu dapat membekali kemampuan dan keterampilan siswa untuk hidup dengan cakap di masyarakat dan dapat membekali siswa untuk dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama atau sederajat.

Salah satu mata pelajaran di SD yang bertujuan untuk membekali kemampuan atau keterampilan menemukan, mengenal alam secara sistematis dan


(8)

logis adalah Mata Pelajaran IPA. Sebagaimana yang dijelaskan dalam pada Permendiknas no. 2 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar Kurikulum Satuan Pendidikan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Adapun secara lebih khusus tujuan Mata Pelajaran IPA di SD/MI yang tercantum dalam KTSP yaitu agar siswa dapat:

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya 2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Jadi berdasarkan KTSP, IPA di SD memiliki tujuan agar siswa dapat memperoleh kecakapan hidup dan dapat berdampingan dengan baik dengan alam dan sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Oleh sebab itu siswa hendaknya memahami hubungan antara kehidupan manusia dengan alam tersebut melalui mata pelajaran IPA di SD mulai dari hal-hal yang mendasar sesuai dengan yang tercantum dalam ruang lingkup IPA di SD.

Berdasarkan KTSP Tahun 2006 ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek makhluk hidup dan proses kehidupan; benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya; energi dan perubahannya; serta Bumi dan alam semesta.

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD tersebut diperdalam dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada kurikulum IPA untuk kelas 1 sampai dengan kelas 6 SD secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan


(9)

3

siswa, dari materi yang kongkrit sampai materi yang abstrak, dari materi yang sederhana sampai materi yang rumit, dari materi yang mudah sampai materi yang sulit.

Di kelas tinggi seperti kelas V (Lima), materi mulai banyak yang abstrak, rumit dan sulit sehingga dalam pembelajarannya membutuhkan banyak strategi dan media yang kreatif. Salah satu Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dianggap sulit di semester 2 ini adalah pada memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya

Standar Kompetensi ini diturunkan kedalam tujuh Kompetensi Dasar. Salah satu Kompetensi Dasar yang diturunkan dari Standar Kompetensi tersebut adalah mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan. Adapun materi pokok yang dibahas adalah mengenai peristiwa alam seperti peristiwa gunung meletus, gempa bumi, banjir dan lain sebagainya.

Berdasarkan tes pada Kompetensi Dasar sebelumnya yaitu mengenai daur air, nilai hasil belajar siswa masih banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan KKM mata pelajaran IPA di SDN 2 Langensari Lembang adalah 62. Siswa kelas V yang memperoleh rata-rata kelas 54,93 nilai mencapai KKM adalah 28% sedangkan sisanya 72% siswa memperoleh nilai di bawah KKM dari total 29 orang siswa (Sumber: Buku Daftar Nilai kelas V SDN 2 Langensari Lembang). Tidak tercapainya KKM merupakan salah satu indikator bahwa dalam pembelajaran terdapat masalah serius yang harus segera diselesaikan oleh guru kelas.

Berdasarkan hasil refleksi, persentasi pencapaian KKM yang rendah di kelas tersebut dikarenakan guru kelas masih menerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dengan metode yang bersifat tradisional seperti ceramah, dan penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal sehingga membuat siswa kurang berkembang. Pembelajaran materi peristiwa alam dibutuhkan kreatifitas guru dari berbagai segi, seperti penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat, metode yang tepat dan media yang tepat


(10)

serta dapat digunakan secara optimal agar siswa dapat memahami materi dengan mudah.

Berdasarkan kajian pustaka dalam teori-teori pembelajaran ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas dan hasil berlajar siswa salah satunya yaitu pendekatan inkuiri. Dalam KTSP jelas menyarankan agar pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

Adapun kelebihan pendekatan inkuiri secara lebih rinci menurut Hanafiah dan Suhana (2012:79) keunggulan pendekatan inkuiri adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif; peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya; dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi; memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing; memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas mengenai “penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam di kelas v semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah secara umum penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam di kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?”


(11)

5

Berdasarkan rumusan masalah umum tersebut dapat dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan inkuiri?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan inkuiri?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas V Semester 2 SDN 2 Langansari Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam melalui penerapan pendekatan inkuiri?

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori di atas maka hipotesis tindakannya adalah sebagai berikut:

“Penerapan Pendekatan Inkuiri dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Peristiwa Alam di Kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendekatan inkuiri utnuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam di kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

2. Tujuan Khusus


(12)

a. Bagaimana perencanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan inkuiri.

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat melalui penerapan pendekatan inkuiri. c. Bagaimana meningkatan hasil belajar siswa kelas V semester 2 SDN 2

Langansari Kabupaten Bandung Barat pada mata pelajaran IPA materi Peristiwa Alam melalui pendekatan inkuiri.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa. b. Meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi Guru

a. Guru dapat belajar mengenai teori pendekatan inkuiri.

3. Guru dapat menerapkan teori pendekatan inkuiri dalam pembelajaran 3. Bagi Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas sekolah. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan referensi pada peneliti selanjutnya dan dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain dengan Kompetensi Dasar yang berbeda.

F. Definisi Oprasional 1. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan pembelajaran yang dapat menstimulasi rasa ingin tahu siswa dan memfasilitasi siswa untuk menemukan pengetahuannya dengan logis dan sistematis. Tahap pembalajarannya diiawali dengan penyajian masalah,


(13)

7

pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, organisasi data dan formulasi kesimpulan, dan analisis proses inkuiri.

2. Hasil Belajar

Kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah pembelajaran berdasarkan hasil tes sesuai dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator yang ingin dicapai seperti yang tercantum dalam RPP melalaui soal uraian.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA atau sering disebut sains diterjemahkan dari kata science yang berasal dari kata pada bahasa Inggris yang memiliki arti ilmu, dan IPA termasuk kedalam kelompok natural science yang pada perkembangan selanjutnya cukup dikenal dengan science yang digunakan untuk ilmu-ilmu alamiah.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran di SD berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Salah satu ruang lingkup dalam IPA di SD adalah membahas mengenai bumi dan alam semesta.

4. Peristiwa Alam

Peristiwa Alam merupakan perubahan dan aktivitas yang terjadi di alam yang berdampak pada kehidupan makhluk hidup.

Peristiwa Alam merupakan salah satu materi pokok pada salah satu Kompetensi Dasar yang terdapat dalam mata pelajaran IPA di kelas V semester 2. Materi pokok ini membahas mengenai berbagai gejala alam seperti gunung meletus, gempa bumi dan banjir.


(14)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di kelas, memperbaiki proses pembelajaran dan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas pembelajaran sehingga dapat mengambil keputusan untuk kelas tersebut. Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan, sebagaimana yang dikemukakan Kunandar (2012:42) bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan, dan penelitian tindakan ini merupakan bagian dari penelitian umum.

Prinsip Penelitian Tindakan Kelas (Calassroom Action Research) mengacu pada prinsip Penelitian Tindakan (Action Research), sehingga PTK dapat didefinisikan sebagai berikut.

“Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, malaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2012:

45).”

Menurut Wiriaatmadja (2008) Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

Jadi berdasarkan pengartian para ahli dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang cocok digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang mengalami permasalahan yang serius dan butuh diselesaikan dengan segera. Penelitian Tindakan Kelas harus dilaksanakan dengan


(15)

27

penuh kesadaran dan cermat dalam membaca atau mendeteksi permasalahan yang terjadi di kelas, memikirkan cara menyelesaikan masalah tersebut dengan tepat sesuai dengan kaidah PTK.

Guru sebagai peneliti merupakan konsep dari penelitian tindakan kelas. Hal ini merupakan perkembangan yang dianggap penting karena dengan penelitian tindakan kelas yang memberikan penekanan pada guru sebagai peneliti ini akan menemukan kembali peranan guru yang seharusnya, serta meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran.

B. Model Penelitian

Model PTK yang akan digunakan oleh penulis adalah model PTK spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988), seperti pada gambar 3.1.


(16)

Gambar 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Kemmis dan MC Taggart

Penjelasan dari bagan di atas yaitu bahwa PTK terdiri dari beberapa siklus dimana setiap siklus meliputi tahap perencanaan berdasarkan permasalahan yang terjadi pada pra siklus, dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

C. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V-B SDN 2 Langensari Lembang tahun ajaran 2012-2013 sebanyak 29 orang siswa yang terdiri dari 14 orang siswa laki-laki 15 orang siswa perempuan.


(17)

29

SDN 2 Langensari Lembang. yang terletak di Jalan Maribaya km 3 Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dikepalai oleh Nia Kurniasih, S. Pd. yaitu pada bulan Mei 2013. Adapun pertimbangan peneliti memilih lokasi penelitian ini adalah karena SDN 2 Langensari ini merupakan tempat penulis melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP).

D. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian tindakan di sekolah lokasi penelitian yang dilakukan sesuai jadwal, peneliti terlebih dahulu melakukan perencanaan dan persiapan-persiapan. Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan yaitu menyusun proposal penelitian dan setelah disetujui kemudian mengurus SK dari prodi, fakultas dan universitas. Kemudian proses perizinan dari Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kabupaten Bandung Barat dan SDN 2 Langensari yang menjadi subjek penelitian. sambil melakukan observasi keadaan sekolah seperti jumlah guru, kelas, siswa secara keseluruhan sebalum melakukan PTK. Setelah mengurus perizinan-perizinan peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing dan menyusun instrumen yang penelitian seperti lembar observasi dan penggunaan lembar obsrvasi tersebut.

2. Pelaksanaan Penelitian

SIKLUS I

a. Perencanaan Pembelajaran

Persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari siswa dan belum pernah dipelajari oleh siswa; membuat RPP sesuai Kompetensi Dasar yang telah dipilih dan kegiatan inti yang disusun sesuai dengan tahap-tahap pendekatan inkuiri yaitu penyajian masalah, pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, organisasi data dan formulasi kesimpulan serta tahap yang terakhir yaitu analisis proses inkuiri; setelah menyusun RPP selanjutnya membuat media pembelajaran


(18)

pembelajaran sesuai materi yang dipilih dalam rangka implementasi Penelitian Tindakan Kelas siklus pertama yaitu menyiapkan model gunung; menguraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka memecahkan masalah; membuat lembar kerja siswa sesuai materi; membuat instrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas; dan menyusun alat evaluasi pembelajaran.

Materi pokok pada siklus pertama yaitu Peristiwa Gunung Meletus. Oleh sebab itu pada siklus pertama ini menggunakan media model gunung untuk mendemonstrasikan peristiwa gunung meletus dan LKS yang berhubungan dengan penggunaan model gunung meletus tersebut, sedangkan evaluasi menggunakan lembar evaluasi. Lembar evaluasi pada siklus pertama terdiri dari lima soal uraian mengenai materi peristiwa gunung meletus.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas siklus pertama pada pembelajaran mata pelajaran IPA di kelas V semester 2 materi peristiwa alam gunung meletus dilaksanakan berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan inkuiri yang dikemukakan oleh Bruce Joice dan Massha Will (Wena, 2011:77), yaitu: tahap penyajian masalah; tahap pengumpulan data verifikasi; tahap pengumpulan data eksperimentasi; tahap pengorganisasian data; dan tahap analisis proses inkuiri.

Pada proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa mencirikan tanda-tanda gunung akan meletus, dapat mengumpulkan data mengenai awan panas, lava pijar, dan lahar pada peristiwa gunung meletus, menyimpulkan dampak negatif dan positif gunung meletus, dan dapat menyimpulkan peristiwa gunung meletus melalui eksperimen, pengamatan terhadap demonstrasi yang dilakukan guru, dan pengamatan lingkungan sekitar.

c. Observasi

Observasi dilakukan oleh guru dan observer lainnya dengan format observasi yang telah disediakan. Pada siklus pertama diobservasi oleh dua orang observer. Format observasi diisi secara deskriptif sehingga dapat menggambarkan objek yang diamati meliputi guru dan siswa, aktivitas guru dan siswa khususnya yang berkaitan dengan tahap inkuiri, dan sebagainya. Selain itu ada dokumentasi


(19)

31

aktivitas pembelajaran, baik berupa foto. d. Refleksi

Di tahap ini guru sekaligus sebagai peneliti atau pelaksana tindakan bersama dengan observer dan orang yang ahli baik guru senior yang ahli maupun dengan dosen mendiskusikan segala yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan mulai dari menguraikan prosedur, alat dan media pembelajaran, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya tentang perencanaan, proses pembelajaran serta hasilnya baik kelemahan maupun kekuatannya untuk dijadikan cermin perbaikan dalam siklus selanjutnya (siklus II).

SIKLUS II

a. Perencanaan

Guru sekaligus sebagai peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Materi pokok yang dipelajari pada siklus II adalah mengenai peristiwa gempa bumi. Media yang digunakan adalah KIT IPA peristiwa alam dan berita surat kabar mengenai peristiwa gempa. Alat evaluasi berupa soal uraian yang terdiri dari 4 soal mengenai materi peristiwa gempa bumi. b. Pelaksanaan tindakan

Guru sekaligus sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. Namun tetap menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap penerapan pendekatan inkuiri yang terdiri dari tahap penyajian masalah, tahap pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, tahap pengorganisasian data dan formulasi kesimpulan dan terakhir yaitu tahap analisis proses inkuiri. Pembelajaran juga menggunakan metode demonstrasi dan simulasi.

c. Tahap pengamatan

Guru sekaligus sebagai peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran terutama siswa dan dibantu oleh dua orang observer.

d. Tahap Refleksi

Guru sekaligus sebagai peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana untuk siklus ketiga. Refleksi dilaksanakan segera


(20)

setelah pelaksanaan siklus untuk meninjau kekurangan-kekurangan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus kedua.

SIKLUS III

a. Perencanaan

Guru sekaligus sebagai peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. Materi yang dipelajari adalah mengenai peristiwa alam banjir. Media yang digunakan adalah media surat kabar. Evaluasi terdiri dari empat soal uraian.

b. Pelaksanaan tindakan

Guru sekaligus sebagai peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua. Namun tetap menerapkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahap-tahap penerapan pendekatan inkuiri yang terdiri dari tahap penyajian masalah, tahap pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, tahap pengorganisasian data dan formulasi kesimpulan dan terakhir yaitu tahap analisis proses inkuiri.

c. Tahap pengamatan

Guru sekaligus sebagai peneiti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dibantu oleh observer.

d. Tahap Refleksi

Tidak ada refleksi pada siklus III apabila aktivitas dan hasil belajar siswa sudah meningkat secara signifikan. Sebagaimana yang dikemukakan Wiriatmadja (2008:14) “siklus penelitian dihentikan apabila apa yang direncanakan sudah berjalan sebagaimana diharapkan, dan data yang ditampilkan di kelas sudah jenuh

dalam arti tidak ada data baru yang ditampilkan dan dapat diamati”. E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah lembar observasi, lembar soal evaluasi dan studi dokumentasi.


(21)

33

1. Lembar Observasi

Lembar observasi berupa tabel pengamatan yang terdiri dari kolom nomor, langkah kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir, kolom aktivitas guru, dan kolom aktivitas siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data atau deskripsi dari aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Lembar Soal Evaluasi (Post Test)

Soal evaluasi diberikan pada tahap akhir pembelajaran untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajari selama pembelajaran. Soal evaluasi disesuaikan dengan indikator dan tujuan pembelajaran.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian seperti foto kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan penerapan pendekatan inkuiri, RPP, lembar observasi, lembar evaluasi bagian buku teks, sumber belajar dan lain sebagainya.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data triangulasi. Teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada (Sugiyono, 2011:241). Sehingga data diperoleh dari hasil observasi terhadap guru, observasi terhadap siswa dan nilai hasil evaluasi.

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini yaitu pengolahan data hasil observasi dan catatan lapangan serta pengolahan data hasil tes.

a. Pengolahan data hasil observasi dan catatan lapangan

Pengolahan data hasil observasi dan catatan lapangan dilakukan dengan cara 1) seleksi data yaitu pemilihan data yang sesuai dan penting; 2) reduksi data yaitu membuang/menyimpan data yang tidak perlu dan tidak digunakan; 3)


(22)

mengklasifikasi data yaitu mengelompokkan data sesuai kategori; 4) display data yaitu menampilkan data agar mudah dipahami; interpretasi data yaitu menerjemahkan atau memahami data yang sudah didisplay; refleksi yaitu meninjau kembali apa yang sudah direncanakan, dilaksanakan dan hasil kemudian melakukan rencana perbaikan.

b. Pengolahan data hasil tes

Pengolahan data hasil tes dilakukan dengan cara scoring (penskoran); menghitung hasil evaluasi siswa; menghitung rata-rata kelas; menghitung persentasi pencapaian KKM siswa; interpretasi dan refleksi. Penskoran terlampir bersama RPP.

1) Nilai Hasil Evaluasi Siswa

Nilai hasil evaluasi siswa di dapat dengan rumus sebagai berikut.

2) Nilai Rata-Rata Kelas

Guru sekaligus sebagai peneliti melakukan perhitungan nilai yang diperoleh siswa untuk mengetahui rata nilai tes evaluasi siswa. Cara menhitung rata-rata nilai tes formatif yaitu dengan menjumlahkan semua skor, kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu. (Arikunto, 2008:264)

Keterangan : ̅ = Rata-rata nilai siswa = Jumlah nilai siswa N = Jumlah siswa

Jadi untuk mengetahui rata-rata nilai yang diperoleh siswa adalah dengan menjumlahkan semua nilai siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa pada kelas penelitian yang memiliki nilai tersebut.

̅

=

Nilai =


(23)

35

3) Persentasi Siswa yang Mencapai KKM

Menghitung persentasikan siswa yang mencapai KKM adalah dengan rumus sebagai berikut.

4) Persentasi Siswa yang Tidak Mencapai KKM

Menghitung persentasikan siswa yang tidak mencapai KKM adalah dengan rumus sebagai berikut.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis data dilakukan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran dan pencapaian nilai hasil belajar siswa, sehingga diketahui hubungan antara nilai hasil belajar dengan proses pembelajaran. Selain untuk mengetahui hubungan antara aktivitas pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa, analisis juga dilakukan untuk membandingkan perolehan data atau temuan dengan kriteria atau indikator keberhasilan. Adapun kriteria keberhasilan belajar siswa adalah pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa dalam % (Aqib, 2009:41)

Tingkat Keberhasilan Arti

80% Sangat tinggi

60-79% tinggi 40-59% sedang 20-39% rendah <20% Sangat rendah Nilai =

x 100%

Nilai =


(24)

70

Dini Yulianti, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V semester 2 SDN 2 Langensari pada mata pelajaran IPA materi pokok Peristiwa Alam dengan menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran melalui tiga siklus penelitian. 1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran pada siklus pertama, RPP dengan karakteristik yang disesuaikan dengan penerapan pendekatan inkuiri; menyusun alat tes yaitu soal evaluasi berupa soal uraian; media berupa LKS dan alat peraga berupa model gunung beserta alat dan bahan lain untuk membuat ilustrasi gunung meletus. Siklus kedua peneliti mempersiapkan RPP yang telah direvisi berdasarkan siklus pertama namun tetap memiliki karakteristik penerapan pendekatan inkuiri; alat evaluasi berupa tes uraian; media berupa LKS dan berita di surat kabar mengenai peristiwa gempa bumi vulkanik dan tektonik; alat peraga berupa KIT IPA yang tersedia di sekolah. Pada siklus ketiga mempersiapkan RPP yang telah direvisi berdasarkan siklus kedua dan tetap memiliki karakteristik penerapan perndekatan inkuiri; soal evaluasi berupa soal uraian; media berupa LKS dan berita di surat kabar mengenai peristiwa banjir; dan alat peraga untuk demonstrasi banjir.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap pendekatan inkuiri yaitu tahap penyajian masalah, pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, pengorgnisasian data dan analisis proses inkuiri. Pada pelaksanaan pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif sedangkan guru lebih berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan stimulator. Sebagai pembimbing, guru berperan dalam memberikan masalah, membimbing melaksanakan penyelidikan, dan mencatat hasil penyelidikan melalui


(25)

pertanyaan-71

pertanyaan yang dapat mengarahkan, sehingga melalui bimbingan guru siswa dapat melaksanakan proses penyelidikan.

3. Hasil Belajar

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dan membuat siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran seperti lebih antusias mengamati, bertanya, berdiskusi dengan kelompok dan lain sebagainya. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 64,15 atau sama dengan 59% siswa mencapai KKM, pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 77,89 atau sama dengan 89% siswa mencapai KKM dan pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 93,48 atau sama dengan 100% siswa mencapai KKM. Ini artinya penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajara IPA materi pokok Peristiwa Alam di kelas V semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang peneliti sampaikan kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Guru-Guru

a. Hendaknya guru-guru lebih mengkaji teori mengenai pendekatan inkuiri agar mampu menyusun Rencana Pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri dan menggunakan media yang sesuai, misalnya menggunakan model gunung meletus dalam pembelajaran tentang peristiwa alam gunung meletus, menggunakan KIT IPA lempengan tektonik dalam pembelajaran tentang gempa bumi tektonik.

b. Hendaknya guru-guru lebih mengkaji tahap-tahap penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri.

c. Hendaknya memaksimalkan penggunaan media dan alat peraga untuk mendukung pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri.


(26)

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Sebaiknya melengkapi fasilitasi media pembelajaran IPA di sekolah.

b. Sebaiknya mendukung guru-guru agar memaksimalkan dalam menggunakan fasilitas sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan inkuiri pada materi pokok yang lain.

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan inkuiri untuk mengetahui hasil belajar pada ranah yang berbeda.


(27)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zailani dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Iru, La dan La Ode Arihi. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas: sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniasih. (2010). Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Percikan Ilmu.

Mikarsa, Hera Lestari dkk. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorienrasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(28)

Suhandi, Andi dkk. (2007). Konsep Bumi dan Antariksa untuk SD. Bandung: UPI PRESS.

Syaripudin, Tatang. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.

Syuri, Ita dan Nurhasanah. (2011). Next Step Series: IPA Aktif. Jakarta: Esis Inovative Learning.

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Widodo, Ari. (2010). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains: Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNESS PRESS.


(1)

35

Dini Yulianti, 2013

Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Di Kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Persentasi Siswa yang Mencapai KKM

Menghitung persentasikan siswa yang mencapai KKM adalah dengan rumus sebagai berikut.

4) Persentasi Siswa yang Tidak Mencapai KKM

Menghitung persentasikan siswa yang tidak mencapai KKM adalah dengan rumus sebagai berikut.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis data dilakukan untuk mengetahui aktivitas pembelajaran dan pencapaian nilai hasil belajar siswa, sehingga diketahui hubungan antara nilai hasil belajar dengan proses pembelajaran. Selain untuk mengetahui hubungan antara aktivitas pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa, analisis juga dilakukan untuk membandingkan perolehan data atau temuan dengan kriteria atau indikator keberhasilan. Adapun kriteria keberhasilan belajar siswa adalah pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa dalam % (Aqib, 2009:41)

Tingkat Keberhasilan Arti

80% Sangat tinggi

60-79% tinggi

40-59% sedang

20-39% rendah

<20% Sangat rendah

Nilai =

x 100%

Nilai =


(2)

70

Dini Yulianti, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V semester 2 SDN 2 Langensari pada mata pelajaran IPA materi pokok Peristiwa Alam dengan menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran melalui tiga siklus penelitian. 1. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran pada siklus pertama, RPP dengan karakteristik yang disesuaikan dengan penerapan pendekatan inkuiri; menyusun alat tes yaitu soal evaluasi berupa soal uraian; media berupa LKS dan alat peraga berupa model gunung beserta alat dan bahan lain untuk membuat ilustrasi gunung meletus. Siklus kedua peneliti mempersiapkan RPP yang telah direvisi berdasarkan siklus pertama namun tetap memiliki karakteristik penerapan pendekatan inkuiri; alat evaluasi berupa tes uraian; media berupa LKS dan berita di surat kabar mengenai peristiwa gempa bumi vulkanik dan tektonik; alat peraga berupa KIT IPA yang tersedia di sekolah. Pada siklus ketiga mempersiapkan RPP yang telah direvisi berdasarkan siklus kedua dan tetap memiliki karakteristik penerapan perndekatan inkuiri; soal evaluasi berupa soal uraian; media berupa LKS dan berita di surat kabar mengenai peristiwa banjir; dan alat peraga untuk demonstrasi banjir.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap pendekatan inkuiri yaitu tahap penyajian masalah, pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimentasi, pengorgnisasian data dan analisis proses inkuiri. Pada pelaksanaan pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk lebih aktif sedangkan guru lebih berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan stimulator. Sebagai pembimbing, guru berperan dalam memberikan masalah, membimbing melaksanakan penyelidikan, dan mencatat hasil penyelidikan melalui


(3)

pertanyaan-71

Dini Yulianti, 2013

Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Di Kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pertanyaan yang dapat mengarahkan, sehingga melalui bimbingan guru siswa dapat melaksanakan proses penyelidikan.

3. Hasil Belajar

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dan membuat siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran seperti lebih antusias mengamati, bertanya, berdiskusi dengan kelompok dan lain sebagainya. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 64,15 atau sama dengan 59% siswa mencapai KKM, pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 77,89 atau sama dengan 89% siswa mencapai KKM dan pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 93,48 atau sama dengan 100% siswa mencapai KKM. Ini artinya penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajara IPA materi pokok Peristiwa Alam di kelas V semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang peneliti sampaikan kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Guru-Guru

a. Hendaknya guru-guru lebih mengkaji teori mengenai pendekatan inkuiri agar mampu menyusun Rencana Pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri dan menggunakan media yang sesuai, misalnya menggunakan model gunung meletus dalam pembelajaran tentang peristiwa alam gunung meletus, menggunakan KIT IPA lempengan tektonik dalam pembelajaran tentang gempa bumi tektonik.

b. Hendaknya guru-guru lebih mengkaji tahap-tahap penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran agar mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri.

c. Hendaknya memaksimalkan penggunaan media dan alat peraga untuk mendukung pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri.


(4)

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Sebaiknya melengkapi fasilitasi media pembelajaran IPA di sekolah.

b. Sebaiknya mendukung guru-guru agar memaksimalkan dalam menggunakan fasilitas sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan inkuiri pada materi pokok yang lain.

b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan inkuiri untuk mengetahui hasil belajar pada ranah yang berbeda.


(5)

73

Dini Yulianti, 2013

Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Peristiwa Alam Di Kelas V Semester 2 SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zailani dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV. Yrama Widya.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Iru, La dan La Ode Arihi. (2012). Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas: sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniasih. (2010). Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: Percikan Ilmu.

Mikarsa, Hera Lestari dkk. (2007). Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorienrasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suhandi, Andi dkk. (2007). Konsep Bumi dan Antariksa untuk SD. Bandung: UPI PRESS.

Syaripudin, Tatang. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu.

Syuri, Ita dan Nurhasanah. (2011). Next Step Series: IPA Aktif. Jakarta: Esis Inovative Learning.

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Widodo, Ari. (2010). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wiyanto. (2008). Menyiapkan Guru Sains: Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: UNESS PRESS.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 28

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MATERI GAYA.

0 11 70

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 40

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IVB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 32

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 28

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR AIR DI KELAS V SEMESTER 2 SDN PANCASILA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 31

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 29

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG KONSEP PESAWAT SEDERHANA: Penelitian Tindakan Kelas di SDN 2 CibungurKelas V Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat

0 0 44

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 30