PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Penerapan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

088/S/PGSD-Reg/8/Juli/2013

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dari Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nur’aini Dwiandini

0902967

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2013

Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh

Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV

Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat

Oleh

Nur’aini Dwiandini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

(3)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN Nur’aini Dwiandini

0902967

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Hj. Kurniasih, M.Pd. NIP. 19590623 198503 2 003

Pembimbing II

Eni Nuraeni, S.Pd., M. Pd. NIP. 19760605 200112 2 001

(4)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Babang Robandi, M. Pd. NIP. 19610814 198603 1 001

(5)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI

KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh

NUR’AINI DWIANDINI

0902967

Penelitian ini dilakukan karena ditemukan masalah pada mata pelajaran IPA kelas IV semester II SDN 2 Langensari yang menunjukkan aktivitas dan hasil belajar siswa yang rendah. Hasil belajar yang rendah ini terbukti dari nilai UTS semester genap sebagian besar siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 63. Dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh masih dibawah KKM yaitu sebesar 53, 36 dengan prosentase 36% siswa atau 9 dari 25 orang siswa yang hanya mencapai nilai KKM. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran IPA. Tujuannya adalah mendeskripsikan bagaimana penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di kelas IV semester II SDN 2 Langensari. Adapun tujuan khususnya yaitu mendeskripsikan bagaimana perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan berapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di kelas IV semester II SDN 2 Langensari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan tiga siklus yang di dalamnya terdapat 4 komponen setiap siklusnya yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. pada siklus ketiga penelitian dihentikan jika hasil belajar siswa sudah meningkat dengan baik. Adapun hasil penelitian ini adalah hasil belajar siswa meningkat setelah menerapkan pendekatan inkuiri pada pembelajaran setiap siklusnya. Peningkatan yang terjadi adalah sebesar 87,5% siswa atau sebanyak 21 siswa (dari 25 siswa) yang mencapai nilai KKM pada siklus ketiga. Dari hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan bagi guru, sekolah dan peneliti selanjutnya untuk dapat mengkaji teori dan menerapkan pendekatan inkuiri pada materi lain dalam mata pelajaran IPA atau pada mata

(6)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelajaran lain yang guna meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan kualitas pendidikan.

(7)

iii

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

APPLICATION INQUIRY APPROACH TO IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES OF SUBJECT MATTER IPA EFFECT OF PHYSICAL ENVIRONMENT OF LAND IN CLASS IV SEMESTER II SDN

2 LANGENSARI BANDUNG WEST DISTRIC By

NUR'AINI DWIANDINI 0902967

This study was conducted because of problems found in teaching science fourth grade second semester SDN 2 Langensari that shows activity and student learning outcomes is low. Low learning outcomes is evident from the value of UTS semester most students have not reached mastery criterion minimum value (KKM) is 63. Judging from the average value obtained is still under KKM is equal to 53, 36 to 36% the percentage of students or 9 out of 25 students who only reached the KKM. To overcome this problem, researchers try to apply the approach to inquiry in science teaching. The goal is to describe how the application of inquiry approach to improving student learning outcomes in teaching science material changes to the physical environment influences the mainland in the second semester of fourth grade SDN 2 Langensari. The purpose is to describe how particular lesson planning, teaching practices, and how much improving student learning outcomes by implementing the inquiry approach to teaching science material change in the physical environment influences the mainland in the second semester of fourth grade SDN 2 Langensari. The method used in this study was classroom action research developed by Kemmis and Mc. Taggart. The research was carried out by performing three cycles in which there are 4 components of each cycle: planning, action, observation, and reflection. the third cycle of the study was discontinued if student learning outcomes have improved as well. The results of this research is to increase student learning outcomes after the inquiry approach to learning each cycle. The increase amounted to 87.5% of students or as many as 21 students (25 students) who reached the KKM on the third cycle. From the results obtained it is advisable for teachers, schools and further research to examine the theory and apply the approach to other material inquiry in science or in other subjects in order to improve student learning outcomes and improve the quality of education.

(8)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis Tindakan ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Inkuiri ... 9

B. Pembelajaran IPA di SD ... 14

C. Penerapan Pendekatan Inkuiri terhadap Pembelajaran IPA di SD ... 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(9)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A. Metode Penelitian ... 21

B. Model Penelitian ... 21

C. Subjek Penelitian ... 22

D. Prosedur Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan ... 61

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 67

B. Rekomendasi ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 72 RIWAYAT HIDUP

(10)

vii

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil UTS semester genap kelas IV A SDN 2 Langensari

2012/2013 ... 2

Tabel 2.1 Penerapan Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran ... 12

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa dalam % ... 30

Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa Siklus I ... 38

Tabel 4.2 Hasil Tes Siswa Siklus II ... 48

(11)

viii

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Erosi yang terjadi terhadap daratan ... 17

Gambar 2.2 Abrasi yang terjadi pada pantai ... 18

Gambar 2.3 Banjir di tempat pemukiman ... 18

(12)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus dan Siklus 1 ... 39 Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan

Siklus I Menurut KKM (dalam %) ... 40 Grafik 4.3 Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ... 50

Grafik 4.4 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus,

Siklus I, dan Siklus II Menurut KKM (dalam %) ... 51 Grafik 4.5 Nilai Rata-rata Kelas Pra Siklus, Siklus 1, Siklus II dan

Siklus III ... 58 Grafik 4.6 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus,

Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Menurut KKM (dalam %) ... 59 Grafik 4.7 Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas dan Ketuntasan Hasil

(13)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 72

2. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 78

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 81

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II ... 87

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 90

6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus III ... 96

Lampiran B Instrumen Penelitian 1. Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ... 98

2. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ... 99

3. Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ... 105

4. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II ... 106

5. Lembar Evaluasi Siswa Siklus III ... 111

6. Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III ... 112

Lampiran C Data Penelitian 1. Data Nilai Siswa Siklus I ... 118

2. Sampel Tes Siklus I ... 119

3. Sampel Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I ... 123

4. Sampel Lembar Observasi Siklus I... 126

5. Data Nilai Siswa Siklus II ... 132

6. Sampel Tes Siklus II ... 133

7. Sampel Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II... 137

8. Sampel Lembar Observasi Siklus II ... 140

(14)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10.Sampel Tes Siklus III... 146

11.Sampel Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus III ... 150

12.Sampel Lembar Observasi Siklus III ... 152

Lampiran D Dokumentasi 1. Dokumentasi Siklus I ... 158

2. Dokumentasi Siklus II ... 160

3. Dokumentasi Siklus III ... 163

Lampiran E Surat Ijin Penelitian dan Lembar Bimbingan 1. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 166

2. Surat Permohonan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas ... 167

3. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI ... 168

4. Surat Ijin Penelitian dari Kabupaten Bandung Barat ... 169

5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian di SDN 2 Langensari ... 170

6. Lembar Bimbingan dengan Dosen Pembimbing I... 171

(15)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal. Dilaksanakannya Pendidikan di Sekolah Dasar memiliki tujuan yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 2 SK Mendikbud No. 0487 Tahun 1992 Tentang Sekolah Dasar.

Pendidikan di Sekolah Dasar menggunakan Kurikulum 2006 yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Kurikulum 2006 memilliki struktur Kurikulum Sekolah Dasar yang memuat 8 mata pelajaran yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan serta terdapat muatan lokal dan pengembangan diri.

Salah satu isi Kurikulum 2006 yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum 2006 menyatakan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari

(16)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

(17)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Seperti yang tercantum dalam Kurikulum 2006, dimana penerapan pembelajaran IPA diharapkan dilakukan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran dengan mengarahkan anak dalam menemukan pengetahuannya sendiri merupakan alternatif untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di Sekolah Dasar pada kenyataannya masih belum mengacu pada makna pembelajaran IPA yang seharusnya. Dilihat dari pengamatan yang penulis lakukan selama mengajar di SDN 2 Langensari, pelaksanaan pembelajaran IPA ternyata tidak sama berdasarkan pembahasan yang tertera di atas. Hal ini terlihat dari data nilai UTS mata pelajaran IPA kelas IVA dan hasil wawancara dengan guru wali kelas IVA Ibu Sulastini bahwa nilai yang didapatkan masih di bawah KKM. Berikut ini nilai Ujian Tengah Semester Genap tahun ajaran 2012/2013 mata pelajaran IPA siswa kelas IVA SDN 2 Langensari.

Tabel 1.1 Hasil UTS semester genap kelas IV A SDN 2 Langensari 2012/2013

No. Nama Nilai

KKM UTS

1. ASS 63 43

(18)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. ASO 63 38

4. AST 63 25

5. CH 63 37

6. CR 63 60

7. DP 63 78

8. DE 63 77

No. Nama Nilai

KKM UTS

9. DF 63 37

10. DM 63 33

11. EA 63 62

12. EP 63 43

13. EK 63 55

14. FAS 63 63

15. FAP 63 62

16. IS 63 65

17. INF 63 88

18. IA 63 52

19. IM 63 45

20. JM 63 65

21. KA 63 60

22. L 63 63

23. MIS 63 65

24. MR 63 27

25. NY 63 63

Dari data diatas dapat diperoleh bahwa hanya 36% siswa yang mencapai KKM. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat dlihat bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran IPA.

Fakta yang terjadi di lapangan adalah pembelajaran IPA yang dilaksanakan lebih banyak menggunakan metode yang bersifat klasikal dimana pembelajaran tidak berpusat pada siswa dan bersifat konvensional (ceramah) sehingga pembelajaran yang terjadi adalah komunikasi satu arah. Dalam pembelajaran IPA untuk mendapatkan konsep pengetahuan harus divisualisasikan sehingga penggunaan media alat peraga sangat diperlukan.

(19)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Namun pada saat pembelajaran penggunaan media kurang maksimal, padahal sekolah biasanya banyak mempunyai KIT alat peraga khusus pembelajaran IPA. Kurangnya upaya untuk melaksanakan kegiatan berkelompok dalam membahas suatu permasalahan sains membuat anak kurang bereksplorasi untuk menyampaikan pendapatnya. Serta anak perlu digali dengan melakukan percobaan-percobaan tetapi kenyataannya percobaan tersebut hanya dilakukan sesekali, penemuan konsep sendiri tidak terlalu diperhatikan karena pembelajaran berpusat pada buku paket sehingga pengetahuan yang didapat hanya berupa hapalan saja yang bersifat tidak lama dan kurang bermakna.

Pembelajaran harus segera diperbaiki dengan cara menerapkan pendekatan yang dapat menjadikan siswa lebih aktif mengeksplorasi pengetahuannya dari hasil kegiatan penemuan yang dilakukan. Salah satu pendekatan seperti itu adalah Pendekatan inkuiri seperti yang dinyatakan oleh Mulyasa (Adang, 2012:103) bahwa Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Maka dalam Proses belajar yang efektif harus melibatkan sebanyak mungkin alat indera. Pendekatan inkuiri, melibatkan semua indera sehingga pengetahuan siswa akan menjadi tahan lama.

Pendekatan Inkuiri memiliki banyak sekali kelebihan jika diterapkan dalam pembelajaran yang akan menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, aktivitas pembelajaran berpusat kepada siswa sehingga siswa menemukan pengetahuannya melalui aktivitasnya dalam pembelajaran, pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. Adapun hasil penelitian mengenai peningkatan hasil belajar siswa

(20)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melalui penerapan pendekatan inkuiri menurut Rosadi (2012) dengan menerapkan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka secara umum dapat dirumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: “Bagaimanakah Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?”

Dari rumusan masalah tersebut dapat dirinci secara khusus rumusan masalah yang terdiri atas pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran (RPP) dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

(21)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

3. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat?

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan Pendekatan Inkuiri dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat”.

D. Tujuan

Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

Selain tujuan umum di atas penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan khusus yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana:

1.Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi

(22)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

2.Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

3.Peningkatan hasil belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan di Kelas IV Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa

a. Meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh lingkungan fisik terhadap daratan melalui penerapan pendekatan inkuiri.

c. Siswa mendapatkan kemampuan baru dalam menemukan pengetahuannya.

2. Bagi guru

a. Dapat membantu guru untuk belajar tentang teori pendekatan inkuiri dan memperoleh petunjuk dalam menerapkan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA.

b. Dapat dijadikan alternatif dalam menerapkan pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD kelas IV.

(23)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran yang lebih beragam dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan serta melatih kemampuan keprofesionalannya.

3. Bagi Sekolah

a. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

b. Sebagai acuan dan motivasi dalam melaksanan proses pendidikan yang lebih beragam dalam pembelajaran.

F. Definisi Operasional 1. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan inkuiri adalah pendekatan yang dilakukan oleh guru dimana dalam pembelajarannya siswa yang menjadi pusatnya untuk mendapat pengetahuan dengan cara menemukan sendiri pengetahuannya. Tahapan pendekatan inkuiri terdiri dari penyajian masalah, pengumpulan data verifikasi, pengumpulan data eksperimen, organisasi data dan formulasi kesimpulan, dan analisis proses inkuiri. Pendekatan inkuiri yang digunakan untuk anak di sekolah dasar adalah Inkuiri terbimbing (guided inquiry).

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan penguasaan konsep yang dimiliki siswa setelah proses belajar yang dilakukan dan dapat diukur dari indikator hasil belajar yang telah dijabarkan dari kompetensi dasar melalui tes.

(24)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi salah satu isi kurikulum di SD. Tujuan dari mata pelajaran IPA yang terdapat dalam kurikulum 2006 salah satunya adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Materi Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik terhadap Daratan Pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan merupakan salah satu materi yang terdapat pada mata pelajaran IPA yang diberikan di kelas IV semester II.

(25)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Metode ini merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas yang pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan...”. Mengenai metode penelitian tindakan kelas ini dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. (Wardani dkk.2004)

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar dapat meningkat (Kusumah.2010).

Metode penelitian ini berbeda dari penelitian biasanya. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan perbaikan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian dilakukan guna memperbaiki pembelajaran. Maka dari itu dalam metode penelitian tindakan kelas ini dikenal dengan adanya siklus pelaksanaan berupa pola perencanaan – pelaksanaan – observasi – refleksi lalu revisi untuk perencanaan ulang.

(26)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Model penelitian yang digunakan adalah Model Kemmis dan Mctaggart. mengemukakan bahwa di dalam satu siklus atau piutaran terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen tersebut adalah :

(a) Perencanaan ( planning) , (b) tindakan ( acting ); (c) Observasi ( observation ), dan (d) refleksi ( reflection ).

Navelmangelep.wordpress.com Gambar 3.1 Bagan Model PTK Kemmis dan MC Taggart

Setelah satu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk

(27)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV A SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat tahun Ajaran 2012-2013. Sekolah tersebut beralamat di Jalan Maribaya Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV A SDN 2 Langensari yang berjumlah 25 siswa. Terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.Penelitian yang dilakukan memerlukan waktu sekitar 2 bulan terhitung dari bulan Mei 2013 sampai bulan Juni 2013.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV terhadap materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan dengan menerapkan pendekatan inkuiri. Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) menyebutkan bahwa ‟tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal‟.

Tahap tindakan penelitian yang akan dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pra Penelitian

a. Pengajuan izin dari prodi dan direktur direktorat UPI untuk melaksanakan penelitian.

b. Permohonan surat izin penelitian dari Disdikpora dan kesatuan bangsa Kabupaten Bandung Barat.

c. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari. d. Identifikasi Masalah yang terdiri dari:

(28)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1) Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri 2 Langensari secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian.

2) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA dan metode-metode dalam pembelajaran IPA.

3) Menentukan metode pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang berlangsung pada pembelajaran IPA.

2. Siklus I

a. Perencanaan (planing)

1)Merumuskan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan inkuiri.

2)Mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dibahas yaitu tentang erosi.

3)Menyusun lebar evaluasi dan lembar observasi. 4)Menetapkan observer yang diperlukan.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses atau kegiatan belajar mengajar. Pelaksanaan pembelajaran menerapkan tahapan yang ditempuh dalam pembelajaran inkuiri adalah:

1)Pemunculan masalah terhadap siswa

2)Pengumpulan data mengenai masalah yang diberikan (verivikasi) 3)Pengumpulan data melalui uji coba (eksperimen)

(29)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5)Analisis hasil yang didapatkan c. Pengamatan (observation)

Observasi terhadap tindakan dilakukan oleh 2 orang observer yang dilaksanakan secara terus menerus untuk mengamati situasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru, keaktifan siswa, kegiatan siswa dalam pengumpulan data mengenai masalah yang diberikan, kegiatan siswa dalam berujicoba (ekperimen) untuk mengumpulkan data, kegiatan siswa dalam mengorganisasikan pernyataan yang didapatkan dari pengumpulan, hasil analisis dari ujicoba dalam menemukan pengetahuannya sendiri yang dicatat dalam lembar observasi terbuka.

d. Refleksi (reflecting)

Pada tahap ini peneliti mengevaluasi kembali apa yang telah direncanakan dan dilaksanakan dengan mendiskusikan dengan observer, melihat data hasil pembelajaran, dan hal lainnya yang merupakan kelemahan dan kelebihan komponen-komponen selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada saat siklus berikutnya.

3. Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan (planning)

Guru/peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.

b. Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.

(30)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Guru/peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri.

d. Refleksi (Reflecting)

Guru/peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana untuk siklus ketiga.

4. Siklus III

Siklus tiga merupakan putaran ketiga dari pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua.

a. Perencanaan (Planning)

Guru/peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua.

b. Pelaksanaan (Acting)

Guru melaksanakan pembelajaran menerapkan pendekatan inkuiri berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua.

c. Pengamatan (observation)

Guru/peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri.

d. Refleksi (Reflecting)

Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan 3 siklus. Jika pada siklus ke 3 hasil belajar siswa sudah meningkat dengan baik dari siklus pertama dan ke dua maka penelitian dihentikan sampai siklus 3 dan penelitian dianggap berhasil serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan penerapan pendekatan inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.

(31)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas diperlukan instrumen sebagai data otentik dan sistematika penelitian. Untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan instrumen penelitian yang berupa soal evaluasi, lembar observasi, dan studi dokumentasi.

1. Soal evaluasi

Diberikan untuk mengetahui penguasaan konsep yang dikuasai siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapat diukur dari indikator hasil belajar yang telah dijabarkan dari kompetensi dasar.

2. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan dalam penelitian ini untuk merekam data selama pembelajaran berlangsung yang berfungsi sebagai bahan untuk refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan. Dari hasil observasi ini dapat diperoleh deskripsi mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri selama pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi ini merupakan lembar observasi terbuka. Diperlukan observer untuk mengisinya selama pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi ini terdapat langkah-langkah dan komponen yang harus dilakukan oleh guru dan siswa pada saaat pembelajaran berlangsung. Oobserver menuliskan segala yang terjadi sesuai dengan langkah yang dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. Observer bebas untuk menuliskan apa saja sesuai dengan yang dia amati selama pembelajaran berlangsung sehingga dapat merekonstruksi pelajaran yang berlangsung.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan data yang dapat membantu penelitian. Menurut Goetz dan LeCompte (Wiriatmadja, 2008) „dokumen yang menyangkut pada

(32)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

partisipan penelitian akan menyediakan kerangka bagi data yang mendasar‟. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian adalah RPP, lembar evaluasi siswa, lembar kerja siswa, lembar observasi dan gambar foto selama pelaksanaan penelitian. Wiriatmadja (2008:121-122) menyatakan bahwa,

untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronik dapat saja digunakan untuk membantu mendeskripsikan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dalam penelitian ini demi memperoleh kebenaran yang akurat. Pengolahan data yang dilakukan berupa pengolahan data dari hasil observasi dan hasil soal evaluasi. Berikut adalah cara pengolahan data tersebut:

a. Pengolahan data dari data hasil observasi

Pengolahan data yang dilakukan pada hasil observasi yaitu dilakukan melalui tahapan-tahapan:

1) Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang data yang tidak diperlukan.

2) Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti. Data-data akan dipilah sesuai dengan kelompoknya seperti data hasil tes siswa dan hasil observasi yang meliputi aktivitas siswa dan guru.

(33)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Display data adalah mendeskripsikan, menguraikan, menarasikan data yang diperoleh dalam bentuk tabel, grafik dan sejenisnya.

4) Interpretasi Data

Interpretasi data adalah menafsirkan data, membandingkan hasil pembelajaran apakah siklus I lebih baik dari siklus II atau sebaliknya, begitu pula sebaliknya.

5) Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan melihat kekuatan, kelemahan, penyebab terjadinya kelemahan dan cara mengatasi kelemahan. (Rosadi, 2012:46)

b. Pengolahan data dari hasil soal evaluasi

Pengolahan data yang dilakukan pada data hasil tes menggunakan penskoran nilai dari soal evaluasi siswa, menghitung rata-rata kelas, dan memprosentasikan ketuntasan nilai siswa yang mencapai dan tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Menganalisis nilai rata-rata kelas Menurut Arikunto (2008:264) „Cara menghitung rata-rata nilai tes formatif yaitu dengan menjumlahkan semua skor,

kemudian dibagi dengan banyaknya siswa yang memiliki skor itu‟. Adapun cara

analsis data yang dilakukan diantaranya:

1) Nilai Hasil Evaluasi Siswa

Nilai hasil evaluasi siswa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Nilai = Jumlah skor jawaban benar siswa X 100 jumlah skor maksimal

(34)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2) Nilai Rata-rata Kelas

Nilai rata-rata kelas dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Nilai rata-rata kelas = Jumlah skor seluruh siswa Jumlah siswa yang memiliki skor

3) Prosentase Siswa yang Mencapai nilai KKM

Prosentase Siswa yang Mencapai nilai KKM dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Prosentase = Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM X 100% Jumlah seluruh siswa

4) Prosentase Siswa yang Tidak Mencapai nilai KKM

Prosentase Siswa yang tidak mencapai nilai KKM dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Prosentase = Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM X 100% Jumlah seluruh siswa

Setelah data terkumpul dan diolah maka data tersebut dianalisisis untuk dapat mengetahui seberapa besar hasil dari penelitian yang dilakukan serta menginterpretasikannya. Hasil belajar siswa yang diukur dikhususkan pada penguasaan konsep yang telah didapat oleh siswa melalui tes yang dilaksanakan setelah siswa melakukan proses inkuiri dalam pembelajaran. Keberhasilan belajar siswa dianalisis melalui kriteria hasil belajar siswa. Adapun kriteria keberhasilan belajar siswa dapat diinterpretasikan melalui:

a. Nilai tes siswa dan nilai rata-rata kelas jika mencapai nilai 63 (KKM) maka dinyatakan lulus dan berhasil.

(35)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Kriteria keberhasilan belajar siswa dalam persen sesuai dengan prosentase siswa yang berhasil mencapai nilai KKM. Adapun kriteria keberhasilan belajar siswa dalam persen tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa dalam % (Aqib, 2009:41)

Tingkat Keberhasilan Arti

Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

(36)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang menerapkan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan yang dilaksanakan sebanyak tiga siklus dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran yang disusun dalam bentuk RPP menerapkan tahapan-tahapan pendekatan inkuiri pada langkah kegiatan pembelajarannya. Setiap siklus diterapkan tahapan tersebut dengan sub materi yang berbeda yaitu mengenai perubahan lingkungan fisik berupa erosi, abrasi, dan banjir terhadap daratan. Adapun tahapan-tahapan pendekatan inkuiri yang diterapkan dalam RPP terdiri dari tahap penyajian masalah, tahap pengumpulan data verifikasi, tahap pengumpulan data eksperimen, organisasi data dan formulasi kesimpulan, dan analisis proses inkuiri. Perencanaan pembelajaran (RPP) yang disusun dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri tersebut dijadikan pedoman bagi pelaksanaan pembelajaran IPA.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dilakukan dengan menerapkan tahapan-tahapan Pendekatan Inkuri dalam langkah kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan pembelajaran (RPP). Tahapan pendekatan inkuiri dilakukan melalui tahap penyajian masalah, tahap pengumpulan data verifikasi, tahap pengumpulan data eksperimen, organisasi data dan formulasi kesimpulan, dan analisis proses inkuiri membuat siswa antusias dan lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Hal dikarenakan langkah kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa dan menjadikan

(37)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa sebagai subjek belajar sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Sehingga dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran.

3. Hasil belajar siswa yang didapatkan dari nilai evaluasi mengalami peningkatan yang tinggi setelah dilaksanakannya pembelajaran yang menerapkan Pendekatan Inkuiri. Peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh adalah sebesar 87,5% atau sebanyak 21 orang siswa dari 25 siswa. Sebelum dilaksanakan siklus hasil belajar siswa yang lulus KKM sebesar 36% yaitu 9 orang, pada saat siklus I meningkat menjadi 62,5% yaitu 15 orang siswa. Setelah dilaksanakan siklus II meningkat menjadi 79,16% yaitu 19 orang, lalu pada pelaksanaan siklus III meningkat menjadi 87,5% yaitu sebanyak 21 orang siswa. Maka dengan demikian pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Hasil dari penelitian tindakan kelas yang menerapkan Pendekatan Inkuri untuk meningkatkan hasil belajar pada Mata Pelajaran IPA materi pengaruh perubahan lingkungan fisik diharapkan dapat memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi kualitas pembelajaran selanjutnya. Selain itu peneliti pun menyarankan:

1. Bagi guru agar mengkaji teori tentang pendekatan inkuiri sehingga dapat menggunakan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa supaya pembelajaran yang dilakukan beragam dan variatif, tidak kaku, tidak membosankan, dan membuat siswa leluasa mengembangkan kemampuan berfikirnya dan membuat siswa lebih antusias dalam belajar.

2. Bagi pihak sekolah agar memfasilitasi sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran yang menggunakan media, alat dan bahan, serta

(38)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perangkat pembelajaran yang lainnya karena pendekatan inkuiri ataupun metode yang menuntut siswa untuk aktif dan mengembangkan kemampuannya memerlukan hal yang menunjang dalam kegiatan pembelajaran, selain itu kulaitas pembelajaran dalam sekolah akan turut meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat menerapkan pendekatan inkuiri dalam materi yang berbeda pada mata pelajaran yang sama ataupun dalam mata pelajaran yang berbeda.

(39)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk : Guru. Bandung: YRAMA WIDYA

Aqib, Zainal, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan

TK. Bandung: CV. Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dharma Bhakti

Hakim, Lukmanul. (2009). PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Bandung: CV. WACANA PRIMA

Hanafiah, Nana, dkk. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika ADITAMA

Heriawan, Adang, dkk. (2012). METODOLOGI PEMBELAJARAN KAJIAN

TEORITIS PRAKTIS. Banten : LP3G

I.G.A.K. Wardani dkk. (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.

Kusumah dan Dedi. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Indeks

(40)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MGMPIPSTemanggung. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://mgmpipstmg.blogspot.com/2012/09/materi-sejarah.html [23 Mei 2013]

Muslihuddin, dkk. (2012). Revolusi Mengajar. Padalarang: HPD Press

Oktaviandy, Navel. (2012). PTK-1. [Online]. Tersedia: http://navelmangelep.files.wordpress.com/2012/03/ptk-1.jpg [28 Mei 2013]

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosadi, Taufyani. (2012). PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI PESAWAT SEDERHANA DI KELAS V SDN BABAKAN TAROGONG 2 KECAMATAN BOJONGLOA KALER KOTA BANDUNG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi: Tidak

Diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA

Samatoa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatf Kontemporer Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk

(1)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Belajar Siswa dalam % (Aqib, 2009:41)

Tingkat Keberhasilan Arti Sangat tinggi

60-79% Tinggi

40-59% Sedang

20-39% Rendah

(2)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

(3)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa sebagai subjek belajar sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Sehingga dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran.

B. Saran

2. Bagi pihak sekolah agar memfasilitasi sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran yang menggunakan media, alat dan bahan, serta

(4)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk : Guru. Bandung: YRAMA WIDYA

Aqib, Zainal, dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan

TK. Bandung: CV. Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Dharma Bhakti

Hakim, Lukmanul. (2009). PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Bandung: CV. WACANA PRIMA

Hanafiah, Nana, dkk. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika ADITAMA

Heriawan, Adang, dkk. (2012). METODOLOGI PEMBELAJARAN KAJIAN

TEORITIS PRAKTIS. Banten : LP3G

I.G.A.K. Wardani dkk. (2004). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT.

Kusumah dan Dedi. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT. Indeks

(6)

Nur’aini Dwiandini, 2013

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MGMPIPSTemanggung. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://mgmpipstmg.blogspot.com/2012/09/materi-sejarah.html [23 Mei 2013]

Muslihuddin, dkk. (2012). Revolusi Mengajar. Padalarang: HPD Press

Oktaviandy, Navel. (2012). PTK-1. [Online]. Tersedia: http://navelmangelep.files.wordpress.com/2012/03/ptk-1.jpg [28 Mei 2013]

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rosadi, Taufyani. (2012). PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK

Diterbitkan

Sagala, Syaiful. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA

Samatoa, Usman. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks

Wena, Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatf Kontemporer Suatu

Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Wiriaatmadja, Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh

Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV

Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat

Parts

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IVB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR AIR DI KELAS V SEMESTER 2 SDN PANCASILA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENGGUNAAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN : DIKELAS IV SDN DARMAGA III KASOMALANG KABUPATEN SUBANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012-2013.

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN.

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Dukungan

Links

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Materi Pengaruh

Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan di Kelas IV

Semester II SDN 2 Langensari Kabupaten Bandung Barat

Parts

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IV SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS IVB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 SUNTENJAYA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR AIR DI KELAS V SEMESTER 2 SDN PANCASILA KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VB SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENGGUNAAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN : DIKELAS IV SDN DARMAGA III KASOMALANG KABUPATEN SUBANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012-2013.

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KELAS VA SEMESTER II SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

PENERAPAN MODEL KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Bukanagara Lembang Kabupaten Bandung Barat.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP DARATAN.

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERISTIWA ALAM DI KELAS V SEMESTER 2 SDN 2 LANGENSARI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Dokumen yang Anda mencari sudah siap untuk unduhkan