HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) (Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung).
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh: IIE SEPTIYANTI
0802509
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI GURU TIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIDKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Iie Septiyanti, Hubungan kegiatan ekstrakulikuler Information Communication and Technology (ICT) Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2013.
Rumusan masalah dalam skripsi ini meneliti tentang: (1) Bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler Information Communiction and Technology (ICT) di SMA Negeri 4 Kota Bandung? (2) Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung? (3) Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pelaksanaan ekstrakulikuler Information Communiction and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung?.
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif-Korelasional dengan teknik pengumpulan data berupa angket. Adapun teknik pengumpulan data tambahan yaitu hasil dokumentasi kegiatan. Sampel yang digunakan adalah anggota ekstrakulikuler Information Communication and Technology (ICT) SMA Negeri 4 Kota Bandung sebanyak 20 siswa.
Adapun kesimpulan khusus yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah: (1) Kondisi ekstrakulikuler ICT berlangsung secara rutin dan sistematis serta motivasi siswa untuk mengikuti ekstrakulikuler termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu sebesar 76,93% . (2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK untuk anggota ekstrakulikuler ICT yaitu sebesar 85,4 maka dari itu hasil belajar siswa termasuk ke dalam kategori baik sekali. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan ekstrakulikuler ICT dengan hasil belajar siswa hal ini terlihat dengan adanya kesejajaran antara skor yang didapat dari pengolahan angket mengenai ekstrakulikuler ICT dengan nilai hasil belajar siswa yang termasuk ke dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 62,41%.
(3)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...v
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR BAGAN...xii
DAFTAR GAMBAR ...xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah ...7
C. Tujuan Penelitian ...8
D. Manfaat Penelitian ...8
BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Ekstrakulikuler ICT ...12
B. Konsep Dasar Hasil Belajar Siswa ...21
C. Mata Pelajaran TIK ...30
D. Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler ICT terhadap Hasil Belajar Siswa ...34
(4)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Penelitian Terdahulu ...35
F. Asumsi ...38
G. Hipotesis ...39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ...40
B. Desain Penelitian ...42
C. Metode Penelitian ...42
D. Definisi Operasional ...45
E. Teknik Pengumpulan Data ...46
F. Teknik Uji Instrumen ...50
G. Teknik Analisis Data ...51
H. Prosedur dan Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian ...57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Lembaga ...58
B. Deskripsi Kegiatan Ekstrakulikuler ICT ...61
C. Deskripsi Hasil Penelitian ...64
D. Pembahasan Hasil Penelitian ...96
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ...111
(5)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang pada hakikatnya adalah untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia serta untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas hidup. Pendidikan menjadi landasan utama mengingat perkembangan teknologi dan informasi yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Tantangan dari perkembangan zaman tersebut memacu setiap individu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mereka dengan memanfaatkan teknologi dan informasi untuk memajukan dunia.
Berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 1 berbunyi :
“Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”.
Pendidikan merupakan persoalan terpenting yang saling berkaitan dengan segala aspek yang ada dalam kehidupan seseorang. Sebagaimana halnya dalam lingkungan sekolah, aspek kognitif, afektif dan psikomotor sangat berkaitan dalam proses belajar siswa.
(6)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Mudyharjo (2002:11) menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang berlangsung di sekolah ataupun di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memerankan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang
akan datang.”
Makna pendidikan secara luas tidak hanya menitikberatkan pada interaksi antara guru dengan siswa yang berlangsung di lingkungan sekolah saja. Akan tetapi arti pendidikan secara luas yaitu proses belajar yang terjadi kapanpun dan dimanapun individu tersebut berada hingga akhir hayatnya. Pada dasarnya, siswa lebih banyak berinteraksi di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dibandingkan dengan di lingkungan sekolah. Disadari atau tanpa disadari, keluarga merupakan lingkungan pendidikan anak sejak dini pada saat anak tersebut dilahirkan. Maka dari itu lingkungan keluarga merupakan pondasi awal pendidikan anak sebelum ia berinteraksi dengan lingkungan yang cangkupannya lebih luas seperti lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Namun hal ini sering terjadi tanpa disadari sehingga sering terjadi salah penafsiran antara orang tuanya terhadap anaknya.
Beberapa diantara orang tua yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi beranggapan jika pemberian pendidikan seorang anak cukup dengan pendidikan
(7)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang hanya berlangsung di sekolah saja, dan prestasi pendidikan formal dijadikan acuan sebagai keberhasilan seorang anak. Pengembangan minat dan bakat serta didikan moral amat sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pendidikan anak. Mengingat pentingnya pendidikan anak sejak usia dini menjadikan peran orang tua atau lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berperan penting terhadap perkembangan kemampuan belajar anak. Sehingga diharapkan lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dapat saling bekerjasama untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam proses belajar mengajar.
Parameter kualitas dalam satuan pendidikan itu sendiri tidak lain adalah prestasi belajar siswa. Sekolah memfasilitasi siswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya di berbagai bidang dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dengan tujuan tidak hanya meningkatkan prestasi siswa pada bidang non-akademik tetapi pula dapat menunjang peningkatan prestasi belajar siswa dalam bidang akademik. Diharapkan dengan berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan sekolah untuk menunjang keberhasilan pendidikan. kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan penting dalam upaya membantu, mengarahkan, dan menyalurkan aktivitas dan kreativitas siswa di sekolah, selain
(8)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu ekstrakurikuler juga merupakan salah satu wahana pembinaan kesiswaan dalam mengembangkan minat dan bakat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan di luar jam pelajaran di sekolah ataupun pada saat waktu libur sekolah baik secara berkala maupun pada waktu – waktu tertentu.
Berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/Kep./1992 dirumuskan bahwa : “Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya”.
Kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) merupakan suatu kegiatan di luar jam pelajaran sekolah yang sangat potensial untuk menciptakan siswa yang kreatif, inovatif, terampil dan berprestasi. Selain itu ekstrakurikuler signifikan terhadap keberhasilan siswa dalam belajar. Hal ini dikarenakan siswa menjadi dapat disiplin dalam membagi waktu mengingat banyak aktivitas yang dilakukannya. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Syafrizal (2010:1) berdasarkan penelitiannya yang di buat di Kota Bekasi ditemukan sebuah bukti adanya korelasi antara tingkat hasil belajar siswa dengan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah sudah menggunakan media informasi dan teknologi sebagai pengembangan program yang ada. Dengan
(9)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memanfaatkan media informasi dan teknologi secara diharapkan siswa dapat menggunakan manfaat tersebut secara baik dan benar dalam proses belajar mengajar. Setiap sekolah memiliki ekstrakurikuler khusus yang bergerak pada pemanfaatan teknologi dan informasi dengan tujuan mengenalkan media berbasis teknologi kepada para siswanya di sekolah. Ekstrakurikuler yang bergerak di lingkungan sekolah, khususnya yang bergerak dalam bidang informasi dan tekhnologi diharapkan dapat membantu siswa dalam pemahaman mata pelajaran TIK sehingga dapat meningkatkan prestasi baik itu di bidang akademik maupun dalam bidang non-akademik.
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan mata pelajaran yang penyelenggaraannya dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat dan tentunya harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Mata pelajaran ini mencangkup dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi komunikasi menekankan pada penggunaan perangkat alat bantu untuk mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya. Oleh karena itu, Teknologi informasi dan teknologi komunikasi merupakan suatu padan yang tidak dapat terpisahkan mengingat
(10)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peranan yang saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain. (disarikan dari munir,2008:16; Depdiknas,2007:10)
Secara umum, Lucas (dalam Munir, 2008:9) menguraikan definisi Teknologi informasi yang dijelaskan sebagai berikut :
“Teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, micro komputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan
merupakan contoh Teknologi Informasi”
Perkembangan serta fungsi dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi mata pelajaran TIK saja, tetapi menunjang kepada mata pelajaran lain baik itu dalam sumber ilmu ataupun dalam proses penyampaian pembelajaran. Sebagai contoh, saat ini pemanfaatan internet dalam pencarian sumber bahan ajar cenderung lebih banyak digunakan meskipun penggunaan buku sumber tetap menjadi paduan pembelajaran yang utama. Tentunya dengan adanya teknologi menjadikan siswa menjadi semakin mudah dalam mempeoleh informasi mengenai berbagai ilmu pengetahuan terutama pada materi yang terkait pada pembelajaran di sekolah.
Peranan teknologi tidak hanya dapat dimanfaatkan pada mata pelajaran TIK saja, pada mata pelajaran lainpun teknologi sangat berperan penting. Sebagai
(11)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
contoh dalam pencarian sumber bahan ajar, proses belajar-mengajar baik guru maupun siswa dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Media papan tulis yang dahulu biasa digunakan guru dalam menyampaikan materi kini sebagian besar telah beralih dengan memanfaatkan proyektor sebagai media persentasi. Selain itu, media pembelajaran interaktif seperti CD Interaktif mampu menciptakan suasana kelas yang membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga minat belajar tumbuh kondusif dalam diri siswa. Penggunaan fasilitas email seringkali dipergunakan guru untuk memfasilitasi pengiriman tugas siswa. Selain itu terselenggaranya program pembelajaran jarak jauh turut menambah rentetan dari besarnya perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan. Hal ini sudah jelas adanya bahwa pemanfaatan teknologi tidak hanya terdapat pada mata pelajaran TIK saja tetapi juga dapat dimanfaatkan pada mata pelajaran lain serta berbagai ekstrakurikuler yang terselenggara di sekolah.
Partisipasi siswa dalam mengikuti program ekstrakurikuler dapat memberikan pengaruh terhadap pola belajar siswa. Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat mengembangkan pengetahuan yang ada terutama dalam mengembangkan teknologi dan informasi. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di lapangan khususnya terhadap siswa yang mengikuti kegiatan
(12)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT), pada hakikatnya dapat menunjang dalam prestasi belajar pada mata pelajaran TIK.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai ; Hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 4 Kota Bandung. Penelitian ini pada akhirnya tertuju pada pengembangan kualitas siswa dan sekaligus merupakan upaya untuk meningkatkan mutu produktifitas lembaga / sekolah.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu mengkaji hubungan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) di SMA Negeri 4 Kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung?
(13)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana hubungan antara ekstrakurikuler Information Communiaction and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan menganalisis mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk memperoleh gambaran kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) SMA Negeri 4 Kota Bandung. 2. Untuk memperoleh gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran
TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 4 Kota Bandung.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam proses pelitian, baik itu pengembang pendidikan ataupun pelaksana pendidikan baik itu lembaga formal dan non formal. Terutama dalam hal ini guru dan siswa yang terlibat
(14)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung dalam proses belajar mengajar. Adapun manfaat lain dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Penelitian ini selain sebagai sumbangan pemikiran atau bahan kajian untuk memperkaya hasil penelitian yang telah ada tetapi dapat memberi gambaran mengenai hubungan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAN 4 Kota Bandung.
2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti diantaranya diperoleh gambaran mengenai hubungan yang signifikan mengenai kegiatan ektrakulikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMAN 4 Kota Bandung . Selain itu peneliti akan lebih banyak memperoleh pengalaman berfikir untuk memecahkan kesulitan masalah belajar di kelas dengan memanfaatkan keberadaan ekstrakurikuler yang menunjang kesuksesan hasil pembelajaran.
(15)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sekolah yang diteliti akan mengetahui bagaimana pentingnya peranan ekstrakurikuler guna menunjangnya keberhasilan siswa terhadap mata pelajaran yang berkaitan dengan pelaksanaan ekstrakurikuler tersebut. Selain itu diharapkan pelaksanaan ekstrakurikuler mampu menyiapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar yang dibutuhkan siswa sehingga potensi yang ada pada diri tiap siswa dapat lebih dioptimalkan.
c. Bagi Jurusan dan Teknologi Pendidikan
Memberi sumbangan bagi pengembangan kemampuan profesionalisasi jurusan yang berkenaan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Penelitian tersebut tidak hanya terbatas pada kegiatan intrakulikuler tetapi juga kegiatan ekstrakurikuler yang keduanya saling menunjang akan keberhasilan proses pendidikan di sekolah.
d. Bagi Ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) Sebagai masukan bagi ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) untuk lebih meningkatkan kualitas dan kemampuannya mengingat teknologi yang semakin terus berkembang dalam memberikan pendidikan kepada siswa.
(16)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Siswa dapat memiliki pengetahuan, wawasan, pengalaman, keterampilan dan mengembngkan potensi bakat, minat dan kreativitasnya untuk dapat dikembangkan di lingkungan sekitarnya yaitu lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
2) Terbentuknya sikap disiplin, rasa tanggung jawab, rasa jiwa kepemimpinan yang tinggi di kalangan siswa sehingga mendorong terciptanya suasana kehidupan sekolah sebagai wiyatamandala.
f. Bagi Para Peneliti Selanjutnya
1) Sebagai bahan bagi peneliti yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
2) Menyampaikan hasil penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler
Information Communication and Technology (ICT) serta
memberikan masukan kepada pengurus dan anggota baru selanjutnya.
(17)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Sebagai penunjang dan pembanding akan penelitian yang telah ada dengan yang diadakan oleh penaliti selanjutnya.
(18)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Bandung (SMA Negeri 4 Bandung), Jalan Gardujati No. 20.
2. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan katakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Bertitik tolak dari pengertian populasi di atas maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Information Communication and Technology di SMA Negeri 4 Bandung yang berjumlah 20 orang.
3. Sampel Penelitian
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa suatu sampel adalah bagian dari suatu populasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Zainal Arifin (2011:215)
(19)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini”.
Riduwan (2010:63) menyebutkan bahwa “ yaitu teknik sampling dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu”.
Dari pendapat di atas, serta melihat jumlah populasi yang ada pada penelitian ini yaitu kurang dari 100 orang, maka peneliti mengambil seluruh populasi yang ada mejadi sampel dalam penelitian ini, atau yang disebut dengan total sampling, yaitu sebanyak 20 siswa. berikut dicantumkan nama-nama responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Daftar Nama Anggota Ekstrakurikuler ICT SMA Negeri 4 Kota Bandung
No. Nama Kelas
1. Adila Fauziah X1
2. Agil Rikagil XII IPA 2
3. Agnes Kusumah X8
4. Ana Rosliana XII IPA 1
5. Anandita Nurul X1
6. Asep Nurdjamil X5
7. Asep Nurjamil XI IPA 4
8. Astri Dewi XI IPA 1
9. Bani Haardiyanul X4
10. Desy Siti Sobariah XI IPS 1
11. Fahri Risfa XI IPS 2
12. Hanief Hayatul X3
13. Jajang Arif X7
14. Puja Surya N XI IPA 6 15. Rani Apriliani XI IPS 2
(20)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17. Sarah Rahmadianty XI IPS 1 18. Taufik Yosdian XI IPA 2
19. Taufik Yusdian X2
20. Zeniawati XI IPA 3
Sumber : Staf Kurikulum SMA Negeri 4 Kota Bandung 2013
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) yaitu kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dan variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam tabel berikut :
Bagan 3.1
Hubungan Antar Variabel
Keterangan :
XY1 : Hubungan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian Variabel X Ekstrakurikuler ICT
Variabel Y Hasil Belajar
(21)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan merupakan sebuah aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian baik itu penelitian yang bersifat kualitatif atau kuantitatif. Dalam penelitiaan ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian ini dijadikan oleh peneliti sebagai cara untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:14) menjelaskan :
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan untuk dilakukannya penganalisaan dari hasil proses pencatatan data penelitian secara eksak dalam bentuk angka atau perhitungan statistik.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian berasal dari dua kata yaitu “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. Menurut pendapat Sugiyono (2011:6) :
“Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
(22)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.”
Pada penelitian ini, peneliti mengkaji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Maka hal yang paling utama dalam penelitian ini rumusan masalah yang ingin dijawab adalah penelitian yang bersifat deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) mengenai pengertian dari metode deskriptif korelasional, “Studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam variabel lain”. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Nana Syaodih (2007:79) “Studi hubungan (association study), disebut juga studi korelasional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih”.
Arikunto (2009:234) “Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”. Dari pernyataan tersebut terlihat jelas bahwa metode ini dipergunakan untuk meneliti masalah-masalah yang sedang berlangsung pada masa sekarang dengan menjelaskan dan memahami apa yang ada, pendapat yang berkembang, proses berlangsung dan akibat atau
(23)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efek yang tengah terjadi/kecenderungan yang tengah berkembang. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tanpa mengubah ataupun mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.
Zaenal Arifin (2011:41) mengatakan “Pola-pola penelitian deskriptif antara lain: survei, studi kasus, kausal lomparatif, korelasional dan pengembangan”. Oleh karena itu, peneliti menggunakan deskriptif korelasional sebagai metode penelitian.
D. Definisi Oprasional
Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “Hubungan kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)”, maka variabel – variabel yang terkit dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT)
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wahana kegiatan bagi siswa yang dimaksudkan untuk menyalurkan potensi, minat, dan bakat para siswa agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan terarah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program kegiatan
(24)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar mengajar dan dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa dengan tujuan untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam membagi waktu.
Ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) merupakan salah satu ekstrakurikuler yang sah di SMAN 4 Bandung, yang dimana pelaksanaan kegiatannya di luar jam pelajaran dan merupakan sarana untuk mengembangkan minat dan bakat siswa khususnya berkenaan dengan pengembangan dan penggunaan teknologi komputer.
Ektrakulikuler Information Communication and Technology (ICT) merupakan sarana penunjang keberhasilan prestasi non-akademik yang salahsatu tujuannya digunakan sebagai acuan olympiade komputer tingkat Sekolah Menengah Atas Kota Bandung.
Dalam penelitian ini pembahasan yang diangkat dalam kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) ini mencangkup dua aspek yakni aspek aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa menjadi tolak ukur
(25)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah proses belajar mengajar. Sesuai dengan pernyataan tersebut, hasil belajar dalam penelitian ini mengacu kepada nilai raport siswa dalam kurun waktu 1 smester terakhir pada mata pelajaran TIK yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan berbagai instrumen atau multi instrumen. Data digunakan peneliti untuk menguji hipotesis atau untuk menjawab masalah yang dirumuskan. Dengan jumlah data yang sesuai dengan ketentuan atau lebih dari batas jumlah minimal menunjang bagi peneliti untuk menguji dan menjawab permasalahan penelitian.
Ada tiga teknik pengumpulan data yang dipaparkan oleh Walcott (dalam Nana Syaodih, 2007:150), diantaranya:
1. Pengalaman (experiencing); dilakukan dalam bentuk observasi. 2. Pengungkapan (enquiring); dilakukan melalui wawancara.
3. Pembuktian (examining); dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:99), “Instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data, dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain (1) Tes; (2) Wawancara; (3) Daftar inventory; (4) Skala pengukuran; (5) Observasi; (6)
(26)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sosiometri” dalam penelian ini, peneliti menggunakan instrumen Observasi, kuisioner dan wawancara sebagai instrumen penelitian. Menurut pendapat Ali (2010:289): “Dalam pengembangan instrumen pengukuran langkah-langkah yang akan ditempuh adalah: (1) Pembuatan kisi-kisi; (2) Penyusunan butir-butir pertanyaan; pernyataan, atau pengamatan; (3) Uji keterpahaman; (4)Validasi instrumen”.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut:
1. Angket
Metode kuesioner atau angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden dan diisi sesuai dengan pertanyaan atau pernyataan yang ditentukan oleh peneliti untuk menghimpun pendapat umum.
Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arikunto (2009:102), “Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna”. Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada sampel penelitian, yaitu peserta ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) SMA Negeri 4 Kota Bandung yang berjumlah 30 orang. Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup,
(27)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimana jawaban telah disediakan sehingga reponden hanya tinggal memilih. Skala yang digunakan dalam angket ini adalah skala likert. Menurut Nana Syaodih (2007:238), “Model Likert menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS). Dasar dari skala deskriptif ini adalah respon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dengan pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) terhadap sesuatu objek”.
Angket atau kuisioner ini memiliki keuntungan yaitu diantaranya adalah: (1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti; (2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden; (3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menuntut waktu senggang responden; (4) Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu untuk menjawab; (5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Berikut merupakan gambar rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 Rentang Skala Likert Pernyataan
Sikap
Sangat
Setuju Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Positif 5 4 3 2 1
(28)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan angket ini diharapkan peneliti dapat menggali banyak informasi secara luas dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini.
Kisi-kisi instrument kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) secara rinci akan dipaparkan dalam table 3.2
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Ekstrakurikuler ICT
No Dimensi Indikator
1. Program kegiatan Visi dan Misi ekstrakurikuler Program kegiatan ekstrakurikuler Pemahaman materi program Pencapaian tujuan program 2. Proses pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
Keterlibatan guru/pembina Waktu pelaksanaan
Strategi dan metode pembelajaran Materi pembelajaran
3. Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
Keterlibatan anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler
Keaktifan anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler
Kerjasama dan keterkaitan anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler
Prakarsa ide dan pendapat anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler
Penyesuaian diri terhadap lingkungan ekstrakurikuler.
(29)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Dokumentasi
Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik (Nana Syaodih, 2007:221).
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi dokumenter untuk menghimpun data-data yang berhubungan dengan variabel penelitian. Dalam hal ini, studi dokumenter digunakan untuk melengkapi beberapa data yang dirasakan perlu oleh peneliti dan tidak dapat didapatkan oleh instrumen penelitian yang sebelumnya telah dipilih.
F. Teknik Uji Instrumen
1. Pengujian Validitas instrumen
Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas konstruk, menurut buku Sugiyono (2009: 352) validitas konstruk adalah validitas dengan menggunakan pendapat dari ahli (judgement expert). Para ahli diminta pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Jumlah tenaga ahli minimal tiga orang dan sesuai dengan lingkup yang diteliti.
Para ahli memberikan masukan hal apa saja yang dapat digunakan untuk instrument dan apa saja yang tidak layak dipergunakan. Setelah selesai pengujian konstruk ahli diteruskan dengan uji coba instrument. Jumlah
(30)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sample yang digunakan ± 20 orang. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen.
Selain validitas konstruk, di uji pula validitas konten atau isi. Validitas isi menurut Sugiyono (2009:353) adalah validitas yang dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan mata pelajaran yang telah diajarkan.
Secara teknik pengujian validitas isi ini dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen beserta soal instrument dan kunci jawaban instrument. Kisi-kisi instrument itu terdapat variable yang diteliti, indikator sebagai pokok tolak ukur, nomor butir pertanyaan yang telah dijabarkan dari indikator.
Dalam penelitian ini, peneliti meminta bantuan dari wakasek kurikulum SMA Negeri 4 Bandung, pembina ekstrakurikuler ICT, dan dosen pembimbing sebagai penilai uji instrumen (expert judgement)
G. Metode Analisis Data Penelitian
Setelah dilakukannya penelitian dilapangan maka data-data yang didapat, dikumpulkan untuk dianalisis. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data terlebih dahulu harus diperhatikan apakah data tersebut termasuk ke dalam data nominal atau ordinal, maka pengolahannya adalah non parametrik, sedangkan jika datanya berupa data interval atau rasio maka pengolahan datanya
(31)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melalui analisis parametrik. Data tersebut dianalisis sehingga memiliki makna. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, meyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah terkumpulkan.
Data yang dikumpulkan merupakan data mentah (soft data) karena data yang diperoleh berupa uraian penuh deskripsi mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik analisis data menurut Sambas Ali dan Maman Abdurrahman (2007:52) adalah :
”Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).”
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti menentukan analisis data berdasarkan beberapa tahapan karena dalam menganalisis data terdapat beberapa perhitungan untuk menjawab hasil dari setiap permasalahan. Menurut Sugiono (2010:207) ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu :
1. Mengelompokan data berdasarkan variable dan jenis responden 2. Menabulasikan data berdasarkan variable dan seluruh responden 3. Menyajikan data tiap variable yang diteliti
(32)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan. (untuk penelitian yang tidak menggunakan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan)
Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Pada penelitian ini digunakan statistik non paramerik karena datanya bersifat ordinal. Prosedur dalam analisis data ini diantaranya adalah :
1. Menentukan Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK”. Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis statistik sebagai berikut :
H0: ρ = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif antara ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa.
H1 : ρ ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang positif antara ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT) dengan hasil belajar siswa.
(33)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji korelasi dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari instrumen dengan menggunakan jenis skala likert. Seperti yang diungkapkan oleh Sambas Ali dan Maman Abdurrahman (2007:57) “Skala likert merupakan jenis skala pengukuran yang menyediakan data yang berbentuk ordinal”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik korelasi tata jenjang atau rank correlation atau sering juga disebut dengan uji korelasi Rank Spearman. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:149) “Korelasi tata jenjang yang dikembangkan oleh Spearman dengan konotasi rho atau �”. Korelasi ini menggunakan data interval tetapi dalam skala ordinal. Berikut merupakan rumus korelasi rank spearman :
Uji Korelasi Rank Spearman :
�= − �∑��
� (� − ) Keterangan :
� : koefisien korelasi Rank Spearman
� : Banyaknya ukuran sampel
∑�� : Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y. (Sugiono, 2012:255)
(34)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika jumlah ranking berangka kembar baik dalam variabel X maupun variabel Y cukup besar, maka menggunakan rumus :
=
∑ +∑ −∑ ��(∑ )(∑ ) Sydney Siegel (dalam Intan Nurranti 2009:68)
Dengan Ketentuan : X2= �
3− �
12 − � Y2= �
3− �
12 − �
T =
� 3−�12
Ket :
rs =Koefisien Korelasi Rank Spearman
∑X2 = Jumlah Ranking yang sama pada Variabel X ∑Y2 = Jumlah Ranking yang sama pada Variabel Y
∑Di2 = Jumlah Hasil Pengurangan antara Ranking yang terdapat pada Variabel X dan Variabel Y melalui pengkuadratan.
T = Faktor Korelasi t = Jumlah Rank Kembar ∑TX = Faktor Korelasi Variabel X ∑TY = Faktor Korelasi Variabel Y N = Banyaknya Data
(35)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk melihat seberapa besar hubungan antara variabel X dan Variabel Y adalah dengan membandingkan nilai rs terhadap tabel dari Guiford.
Tabel 3.4
Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi
Besar rxy Interpretasi
0,00 – 0,199 Korelasi Sangat Lemah / Tidak Ada 0,20 – 0,399 Korelasi Rendah
0,40 – 0,599 Korelasi Sedang 0,60 – 0,799 Korelasi Kuat
0,80 – 1,000 Korelasi Sangat Kuat Sumber: JP. Guiford (Dalam Ating Somantri, 2006: 214)
3. Menguji Signifikansi
Setelah mendaapatkan nilai koefisien korelasi (�), langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi antara variabel X dan Y. Korelasi ini tidak menggunakan data interval tetapi dalam skala ordinal. Tingkat keberartian ini diuji dengan uji signifikan rumus uji t hitung. Berikut rumus untuk menguji signifikansi :
= � −
− Keterangan : t : uji signifikansi
(36)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� : banyaknya data atau jumlah sampel
Setelah mendapatkan nilai t hitung dari uji signifikansi korelasi. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t tabel. Setelah itu dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian, dimana :
t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (terdapat hubungan yang berarti)
t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (terdapat hubungan yang berarti)
4. Koefisien Determinan
Koefiseien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi/pengaruh yang diberikan variabel X dalam pembentukan variabel Y pada suatu analisis hubungan antara variabel X dengan Variabel Y. Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali (2006:341) perhitungan koefisien determinasi menggunakan rumus :
KD = r2 x 100 % Keterangan :
KD : koefisien determinasi r : koefisien korelasi
(37)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga sampai dengan penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:22), yaitu :
1. Pembuatan rancangan penelitian
Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah memilih masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan, menentukan variable dn sumber data.
2. Pelaksanaan penelitian
Langkah dalam tahapan ini adalah menentukan dan menyusun instrument, mengumpulkan data, analisis data dan kemudian menarik kesimpulan.
3. Pembuatan laporan penelitian
Pada tahapan ini peneliti menulis laporan sesuai dengan data yang telah didapatkan.
(38)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang apakah terdapat hubungan yang positif anatar kegiatan ekstrakurikuler ICT dengan hasil belajar siswa di SMA Negeri 4 Bandung.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, kemudian hasil penelitian diolah dan disimpulkan, maka dapat dibuktikan bahwa.
1. Kegiatan ekstrakurikuler ICT di SMA Negeri 4 Bandung dikategorikan tinggi yakni sebesar 76,93%. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dari indikator kegiatan ekstrakurikuler.
2. Hasil belajar siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ICT menunjukan nilai atau hasil yang memuaskan yakni sebesar 85,4. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil dokumentasi nilai rapor siswa.
3. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler ICT terhadap hasil belajar siswa yang menjadi anggota dalam kegiatan ekstrakurikuler ICT. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji korelasi sebesar 0,79 yang termasuk ke dalam kategori korelasi kuat, uji signifikansi r hitung=6,91> r tabel=2,101 serta determinasi sebesar 62,41%.
(39)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kagiatan ekstrakurikler ICT merupakan sarana penunjang kesuksesan hasil belajar terutama pada mata pelajaran TIK yang diantaranya meliputi kemampuan siswa (IQ), motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, keterlibatan guru/pembina, serta aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tersebut.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan, penulis mengajukan beberapa rekomendasi yaitu :
1. Kepada Pihak Sekolah SMA Negeri 4 Kota Bandung
a. Memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada siswa akan pentingnya ekstrakurikuler dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Soseialisasi tersebut disampaikan dengan maksud memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan belajar dan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.
b. Mengembangkan sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). c. Memberikan akses yang luas terhadap pemanfaatan sarana
prasarana yang ada di lingkungan sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler.
d. Memantau perkembangan dan senantiasa memberikan penilaian/evaluasi terhadap perkembangan ekstrakurikuler.
(40)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kepada pembina ekstrakurikuler Information Communication and Technology (ICT)
a. Membantu pengurus dan anggota untuk memecahkan masalah/kesulitan yang timbul dalam kegiatan ekstrakurikuler. b. Memberikan pengarahan dan saran terhadap pelaksanaan program
kegiatan ekstrakurikuler agar program dan materi yang dipelajari oleh pengurus ekstrakurikuler ICT sesuai dengan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah. 3. Kepada pengurus dan anggota ekstrakurikuler ICT
a. Meningkatkan ilmu dan pengetahuan anggota mengenai perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan berbagai program dan materi yang terdapat dalam kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Bandung.
b. Melakukan diskusi secara intensif dan berkesinambungan antara pengurus dengan anggota sehingga meningkatkan kualifikasi/pemahaman tentang dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
c. Membangun jaringan dengan alumni dan ekstrakurikuler sejenis di beragai sekolah yang terdapat di kota Bndung dan sekitarnya. 4. Kepada Peneliti Selanjutnya
(41)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Meneliti lebih dalam mengenai perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya yang berkembang dalam dunia pendidikan.
b. Agar hasil penelitian lebih representative sebaiknya peneliti mengangkat penelitian dengan menggunakan variabel yang sama namun dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
c. Memperdalam pembahasan mengenai hubungan dalam penggunaan perkembangan informasi dan teknologi dalam kegiatan siswa di sekolah dan di luar sekolah.
(42)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Sambas dan Abdurrahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (1988). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta : Rajawali Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajement Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Aunurrahman. (2009).Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional. (2007) Naskah Akademik Kajian Kebijakan
Kurikulum Mata Pelajaran TIK. [Online]. Tersedia:
http://niamw.files.wordpress.com/2010/04/56_kajian-kebijakan-kurikulum-mp-tik.pdf. [20 November 2010]
DepPorter, Bobby. (2000). Quantum Teaching. Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Dimyati, Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Dikti.
Dimyati, Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:9)
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Ibrahim, N. (2001). Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjung Sari
(43)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartadinata, Sunaryo. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud nomor 226/Kep/0/1992 dalam psal 1
ayat 25
Kurikulum SMK tahun 1984. Petunjuk Pelaksanaan dan Pengelolaan Kurikulum, Buku III, Ditjen Dikdasmen Depdikbud.
Munir (2008) Kurikulum Berbasis TIK, SPs Universitas Pendidikan Indonesia Narbuko, Choid. (2009). Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Nasution, S. (1982). Teknologi Pendidikan. Bandung: CV Jemmars.
Oteng, Sutisna. (1989). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti. Bandung: CV Alfabeta.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rumdaya, Yahya(2010). Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Dengan Motivasi Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).Skripsi. Tidak Diterbitkan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusman, dkk. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Somantri, Ating dan Muhidin, Sambas A. (2006). Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana & Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
(44)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sumantri, M dan Permana, J. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Supratiknya. A (2012). Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syaodih, Nana (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
UNESCO. (2009). Teknologi Komunikasi & Informasi dalam Pendidikan.Jakarta:Gaung Persada.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.
UU Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. http://guruprofesional.wordpress.com/bank-soal-tik/ (diunduh pada tanggal 4
(1)
112
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kagiatan ekstrakurikler ICT merupakan sarana penunjang kesuksesan hasil belajar terutama pada mata pelajaran TIK yang diantaranya meliputi kemampuan siswa (IQ), motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, keterlibatan guru/pembina, serta aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tersebut.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan, penulis mengajukan beberapa rekomendasi yaitu :
1. Kepada Pihak Sekolah SMA Negeri 4 Kota Bandung
a. Memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada siswa akan pentingnya ekstrakurikuler dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Soseialisasi tersebut disampaikan dengan maksud memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan belajar dan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.
b. Mengembangkan sarana dan prasarana yang menunjang perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). c. Memberikan akses yang luas terhadap pemanfaatan sarana
prasarana yang ada di lingkungan sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler.
d. Memantau perkembangan dan senantiasa memberikan penilaian/evaluasi terhadap perkembangan ekstrakurikuler.
(2)
113
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kepada pembina ekstrakurikuler Information Communication and
Technology (ICT)
a. Membantu pengurus dan anggota untuk memecahkan masalah/kesulitan yang timbul dalam kegiatan ekstrakurikuler. b. Memberikan pengarahan dan saran terhadap pelaksanaan program
kegiatan ekstrakurikuler agar program dan materi yang dipelajari oleh pengurus ekstrakurikuler ICT sesuai dengan kurikulum mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah. 3. Kepada pengurus dan anggota ekstrakurikuler ICT
a. Meningkatkan ilmu dan pengetahuan anggota mengenai perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan berbagai program dan materi yang terdapat dalam kegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Bandung.
b. Melakukan diskusi secara intensif dan berkesinambungan antara pengurus dengan anggota sehingga meningkatkan kualifikasi/pemahaman tentang dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
c. Membangun jaringan dengan alumni dan ekstrakurikuler sejenis di beragai sekolah yang terdapat di kota Bndung dan sekitarnya. 4. Kepada Peneliti Selanjutnya
(3)
114
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Meneliti lebih dalam mengenai perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya yang berkembang dalam dunia pendidikan.
b. Agar hasil penelitian lebih representative sebaiknya peneliti mengangkat penelitian dengan menggunakan variabel yang sama namun dengan menggunakan sampel yang lebih besar.
c. Memperdalam pembahasan mengenai hubungan dalam penggunaan perkembangan informasi dan teknologi dalam kegiatan siswa di sekolah dan di luar sekolah.
(4)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Sambas dan Abdurrahman, Maman. (2007). Analisis Korelasi Regresi dan
Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Arifin, Zaenal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran; Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (1988). Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta : Rajawali Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajement Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Aunurrahman. (2009).Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Departemen Pendidikan Nasional. (2007) Naskah Akademik Kajian Kebijakan
Kurikulum Mata Pelajaran TIK. [Online]. Tersedia:
http://niamw.files.wordpress.com/2010/04/56_kajian-kebijakan-kurikulum-mp-tik.pdf. [20 November 2010]
DepPorter, Bobby. (2000). Quantum Teaching. Mempraktikkan Quantum
Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
Dimyati, Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Dikti.
Dimyati, Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987:9)
Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Ibrahim, N. (2001). Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka Tanjung Sari
(5)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kartadinata, Sunaryo. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud nomor 226/Kep/0/1992 dalam psal 1
ayat 25
Kurikulum SMK tahun 1984. Petunjuk Pelaksanaan dan Pengelolaan Kurikulum, Buku III, Ditjen Dikdasmen Depdikbud.
Munir (2008) Kurikulum Berbasis TIK, SPs Universitas Pendidikan Indonesia Narbuko, Choid. (2009). Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Nasution, S. (1982). Teknologi Pendidikan. Bandung: CV Jemmars.
Oteng, Sutisna. (1989). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profesional. Bandung: Angkasa.
Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti. Bandung: CV Alfabeta.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rumdaya, Yahya(2010). Hubungan Kegiatan Ekstrakulikuler Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS) Dengan Motivasi Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).Skripsi. Tidak Diterbitkan. Bandung.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Rusman, dkk. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung:
Alfabeta.
Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Somantri, Ating dan Muhidin, Sambas A. (2006). Aplikasi Statistik dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sudjana, Nana & Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
(6)
Ile Septiyanti, 2013
HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Siswa SMAN 4 Bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sumantri, M dan Permana, J. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
Supratiknya. A (2012). Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syaodih, Nana (2007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
UNESCO. (2009). Teknologi Komunikasi & Informasi dalam Pendidikan.Jakarta:Gaung Persada.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung.
UU Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. http://guruprofesional.wordpress.com/bank-soal-tik/ (diunduh pada tanggal 4