PENGARUH SALURAN PEMASARAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA TAHU DI KABUPATEN SUMEDANG.

(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal ini. Dalam proposal ini penulis mengambil judul : “PENGARUH SALURAN PEMASARAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA TAHU DI KABUPATEN

SUMEDANG”.

Dengan segala kemampuan yang dimiliki dan tidak terlepas dari motivasi dan bimbingan dari dosen pembimbing, penulis berusaha menyajikan hasil penelitian dengan sebaik-baiknya agar dapat di pahami oleh pembaca. Walaupun demikian penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat dinantikan untuk kebaikan di masa mendatang.

Akhir kata penulis harapkan semoga proposal ini akan memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca serta khasanah keilmuan pada umumnya. Amin.

Bandung, Juli 2012


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….

KATA PENGANTAR ………..

DAFTAR ISI……….

DAFTAR TABEL ...

DAFTAR GRAFIK ………..

DAFTAR GAMBAR ………

BAB I : PENDAHULUAN………...

1.1Latar Belakang Masalah ………. 1.2Identifikasi Masalah ………. 1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……….

1.3.1 Tujuan Penelitian ……… 1.3.2 Kegunaan Penelitian ……….………..

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESIS………..

2.1 Tinjauan pustaka……….

2.1.1 Saluran Pemasaran……….……… 2.1.1.1 Fungsi Saluran Pemasaran ………. 2.1.1.2 Level-level Saluran Pemasaran ………. 2.1.2 Kewirausahaan………..…………. 2.1.2.1 Pengertian Kewirausahaan ……… 2.1.2.2 Karakteristik Kewirausahaan ……… 2.1.3 Diferensiasi Produk………...

2.1.3.1 Pengertian Diferensiasi Produk ……… 2.1.3.2 Biaya Diferensiasi Produk ……….

2.1.4 Laba………...……….

i ii iii vi viii ix 1 1 6 7 7 8 9 9 9 18 22 24 24 26 30 30 35 37


(3)

2.2 Kerangka Pemikiran ………

2.3 Hipotesis ……….

BAB III : METODE PENELITIAN………

3.1 Objek Penelitian ……….. 3.2 Metode Penelitian ……… 3.3 Populasi dan Sampel ………...

3.3.1 Populasi ………. 3.3.2 Sampel ……….. 3.4 Operasional Variabel ……….. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 3.6 Teknik Analisis Data ……….. 3.7 Pengujian Hipotesis ………

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...

4.1Deskripsi Umum Industri Tahu Sumedang ……… 4.2Deskripsi Subjek Penelitian………..……….

4.2.1 Jenis Kelamin ………. 4.2.2 Usia ……… 4.2.3 Tingkat Pendidikan ……… 4.2.4 Lama Usaha ………... 4.3Data Variabel Penelitian……….

4.3.1 Perilaku Kewirausahaan………...

4.3.2 Laba………...

4.4Hasil Analisis Data………... 4.4.1 Pengujian Hipotesis…...……… 4.4.1.1 Uji t (Pengujian Koefisien Regresi Secara

Parsial)………...

4.4.1.2 Uji F (Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan) ……….. 4.4.1.3 Uji R2 (Pengujian Koefisien Determinasi) ..

47 53 54 54 54 55 55 56 56 58 58 61 63 63 64 64 66 67 69 71 71 83 85 86 87 88 89


(4)

4.4.1.4 Uji Normalitas ……… 4.4.3 Uji Asumsi Klasik ………. 4.4.3.1 Uji Multikolinearitas ……..……… 4.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ….………. 4.4.3.3 Uji Autokorelasi ………

4.5Pembahasan ………

4.5.1 Pengaruh Saluran Pemasaran Terhadap Laba …….. 4.5.2 Pengaruh Kewirausahaan Produk Terhadap Laba … 4.5.3 Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Laba ……. 4.6Implikasi Pendidikan ………..

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………..

5.1Kesimpulan………... 5.2 Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ………

LAMPIRAN

90 91 91 92 93 96 96 98 99 100

102 102 104


(5)

DAFTAR TABEL

hal - Tabel 1.1 : Kriteria KUKM Menurut Aset dan Omzet yang Diperoleh

Indonesia……… - Tabel 1.2 : Persentase Rata-rata Laba yang Diperoleh Pengusaha

Tahu ………...……… - Tabel 3.1 : Operasional Variabel ………... - Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …… - Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……… - Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan - Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ……... - Tabel 4.5 : Skala Perilaku Kewirausahaan……… - Tabel 4.6 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan ……. - Tabel 4.7 :Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal

Pengambilan Keputusan ……… - Tabel 4.8 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam

Hal Kemampuan Pengambilan Keputusan ……… - Tabel 4.9 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal

Kreatifitas ………..

- Tabel 4.10 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Kreatifitas ……… - Tabel 4.11 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Inovasi - Tabel 4.12 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan

Dalam Hal Inovasi ………...……….. - Tabel 4.13 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal

Pengambilan Resiko……….…………. - Tabel 4.14 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan

Dalam Hal Pengambilan Resiko……… - Tabel 4.15 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal

Kemampuan Manajerial ………...…. 2 4 56 65 66 68 69 71 72 74 75 76 77 78 79 80 81 82


(6)

- Tabel 4.16 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Kemampuan Manajerial………... - Tabel 4.17 : Klasifikasi Laba Responden ……….. - Tabel 4.18 : Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ……... - Tabel 4.19 : Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji f) ...… - Tabel 4.20 : Hasil Uji Multikolinearitas……… - Tabel 4.21 : Hasil Uji Heterokedastisitas ……….. - Tabel 4.22 : Hasil Uji Autokorelasi ………...

83 84 87 89 92 93 94


(7)

DAFTAR GRAFIK

- Grafik 1.1 : Grafik LabaPengusaha Tahu ………. - Grafik 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..…. - Grafik 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ……….. - Grafik 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan - Grafik 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ……. - Grafik 4.5 : Uji Normalitas Jarque-Berra (Eviews) ………...

5 65 67 68 70 90


(8)

DAFTAR GAMBAR

- Gambar 2.1 : Saluran Pemasaran Untuk Barang Konsumsi ..………… - Gambar 2.2 :Saluran Pemasaran Barang Industri ……….……… - Gambar 2.3 : Level-level Saluran Pemasaran ………... - Gambar 2.4 : Analisis Perilaku Wirausaha ……… - Gambar 2.5 : Studi Kelayakan Bisnis ………...…………. - Gambar 2.6 : Kurva TR dan TC (Pendekatan Totalitas) ………...…… - Gambar 2.7 : Kurva TR, TC, dan Laba (Pendekatan Marjinal) ……… - Gambar 2.8 : Grafik Keseimbangan Jangka Pendek Perusahaan

Dalam Kondisi Laba Maksimum ………... - Gambar 2.9 : Grafik Keseimbangan Jangka Pendek Dalam

Perusahaan Monopoli Laba Maksimum ……… - Gambar 2.10 : Kerangka Pemikiran ………….……… - Gambar 4.5 : Uji Normalitas Jarque-Berra ……… - Gambar 4.7 : Uji Statistik Durbin-Watson d ……….

15 16 23 28 29 41 44

45

46 53 90 94


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi atau memasuki era perdagangan internasional sekarang ini, persaingan merupakan hal yang harus menjadi perhatian bagi semua negara. Khususnya bagi industri-industri, perusahaan dan pelaku ekonomi lainnya disetiap negara jika ingin tetap bertahan dalam perdagangan bebas (free trade).

Persaingan yang harus dihadapi oleh industri dan perusahaan lainnya seperti persaingan harga, kualitas, merk (brand), pelayanan (service) dan sebagainya. Oleh sebab itu, negara harus lebih meningkatkan produktifitas industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di negaranya. Indonesia merupakan negara berkembang dengan potensi sumber daya alamnya yang besar. Oleh karena itu, bidang pertanian dan industri merupakan sektor yang harus dikembangkan untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia. Banyak industri-industri yang tumbuh dan berkembang di negara Indonesia dari industri kecil, industri sedang sampai industri besar.

Dewasa ini peranan dan partisipasi industri kecil dalam pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa diabaikan. Keberadaannya merupakan suatu kenyataan penting di Indonesia dilihat dari satuan-satuan usahanya. Dalam era pembangunan dewasa ini industri kecil mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja, pemeliharaan dan pembentukan modal sektor


(10)

2

swasta, penyebaran keterampilan dan kesadaran industri serta pengembangan kewiraswastaan.

Fenomena di atas menggambarkan bahwa industri kecil dapat menyerap tenaga kerja dan mampu memberikan pendapatan yang cukup bagi golongan ekonomi lemah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Kriteria KUKM menurut asset dan omzet yang diperoleh di Indonesia Tahun 2008

No. URAIAN KRITERIA

ASSET OMZET

1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta 2 Usaha Kecil > 50 Juta - 500 Juta > 300 Juta - 2,5 Miliar 3 Usaha Menengah > 500 Juta - 10 Miliar > 2,5 Miliar - 50 Miliar

Sumber : Biro Pusat Statistik (BPS)

Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian pemerintah untuk memperbaiki keadaan negara indonesia pada saat ini. Ada tiga jenis klasifikasi industri yaitu industri besar, industri sedang dan industri kecil yang menarik perhatian untuk dijadikan objek penelitian sehingga bisa mengidentifikasi dan ikut mengembangkan pikiran bagi pengembangan industri kecil. Pertumbuhan sektor industri kecil ini tersebar luas diseluruh wilayah tanah air sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.


(11)

3

Karakteristik yang paling menonjol dari usaha kecil adalah padat karya, oleh karena itu bila industri kecil dapat berkembang dengan pesat maka dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk saat ini industri kecil masih banyak yang belum bisa berkembang seperti yang diharapkan. Pengembangan industri kecil dalam masyarakat merupakan awal dari usaha yang besar dalam pembangunan, industri kecil merupakan sarana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Pembinaan terhadap usaha kecil semakin terasa dibutuhkan. Industri kecil merupakan salah satu motor penggerak yang penting bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat.

Seperti kita ketahui industri kecil dalam melaksanakan kegiatan usahanya banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini pulalah yang menjadikan industri kecil penting dalam pembangunan. Industri kecil telah memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pembangunan, yaitu dalam membantu sumber pendapatan masyarakat maupun pendapatan negara, walaupun jumlahnya relatif kecil. Akan tetapi karena jumlahnya yang banyak, industri kecil merupakan kekuatan ekonomi yang sangat penting bila dilihat dari segi perluasan kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan.

Permasalahan pokok yang menghambat perkembangan industri kecil adalah kekurangan bahan baku, pemasaran hasil produksi, lokasi dan fasilitas produksi. Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh pengusaha kecil lajimnya dalam jumlah yang sedikit, sehinggga kedudukan pengusaha kecil untuk berperan dalam penentuan harga yang wajar dari bahan mentah itu kurang menguntungkan. Adapun kesulitan dalam bidang pemasaran agaknya bersumber dari tingkat


(12)

4

persaingan yang tajam, desain dan kualitas produk yang baik, dan ketiadaan aspek penunjang (pelayanan purna jual).

Kendala-kendala tersebut juga dihadapi oleh industri tahu yang ada di Kabupaten Sumedang, masalah pokok yang dijumpai pada survey pendahuluan bahwa keuntungan yang diperoleh mengalami penurunan. Seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2

Persentase Rata-rata Laba Yang Diperoleh Pengusaha Tahu

Laba

2008 2009

Jml % Jml %

Rp. 2.000.000 – 5.000.000 25 25

89 x 100%=28 30

30

89 x 100%=34

Rp. 5.000.001 – 8.000.000 23 23

89 x 100%=26 21

21

89 x 100%=23

Rp. 8.000.001 – 11.000.000 18 18

89 x 100%=20 17

17

89 x 100%=19

Rp.11.000.001 – 14.000.000 14 14

89 x 100%=16 13

13

89 x 100%=15

> Rp.14.000.001 9 9

89 x 100%=10 8

8

89 x 100%=9

Jumlah 89 100 89 100


(13)

5

Dari data di atas terlihat adanya penurunan jumlah laba yang diperoleh, terbukti dengan semakin meningkatnya persentase jumlah pengusaha yang berpendapatan kecil. Dari tabel diatas kenaikan terbesar terjadi pada tingkat laba Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000 sebanyak 5 pengusaha sebesar 6%. kemudian pada tingkat Rp. 5.000.000 – Rp. 14.000.000 terjadi penurunan sebanyak 2 pengusaha sebesar 14%. Berikut grafik laba pengusaha tahu :

Gambar 1.1

Grafik Laba Pengusaha Tahu

Sumber : KOPTI Kab.Sumedang & Survey pendahuluan, data diolah kembali 0

5 10 15 20 25 30 35 40

Jml 2008 2008% Jml 2009 2009%


(14)

6

Setiap pengusaha akan berupaya untuk mencapai suatu pendapatan yang maksimal dari hasil usaha yang mereka lakukan. Laba merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima dikurangi dengan biaya. Berdasarkan isu yang berkembang bahwa laba yang diperoleh pengusaha industri tahu belakangan ini mengalami penurunan, masalah ini sangat penting untuk diteliti karena menyangkut banyak pihak yang terlibat seperti pengusaha itu sendiri, para pekerja dan masyarakat disekitarnya.

Berdasarkan uraian di atas, banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan industri kecil di Indonesia diantaranya saluran pemasaran, kewirausahaan, dan diferensiasi produk sebagai indikatornya yaitu laba pengusaha, maka penulis tertarik untuk mengambil judul : “PENGARUH SALURAN PEMASARAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA TAHU DI KABUPATEN SUMEDANG”.

1.2Identifikasi Masalah

Pada umumnya industri kecil mempunyai permasalahan yang sama yaitu permodalan, harga jual produk, bahan baku, pemasaran, lokasi dan fasilitas produksi. Selain itu industri kecil dihadapkan pada kesulitan untuk mengakses pasar, kurangnya promosi, usia produk relatif pendek, terbatasnya penguasaan dan pemilikan aset produksi terutama permodalan dan sumber daya manusia serta tidak mempunyai pola kemitraan.


(15)

7

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh saluran pemasaran terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

2. Bagaimana pengaruh kewirausahaan terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

3. Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

4. Bagaimana pengaruh saluran pemasaran, kewirausahaan, dan diferensiasi produk terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh saluran pemasaran terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh kewirausahaan terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh diferensiasi produk terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.

4. Mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan, kewirausahaan, dan diferensiasi produk terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.


(16)

8

1.3.2 Kegunaan Penelitian

1. Guna Teoritis

Diharapkan dapat memberikan input atau masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi secara mikro ataupun di bidang manajemen pemasaran.

2. Guna Praktis

a. Bagi industri, diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba pengusaha industri tahu.

b. Bagi pihak-pihak terkait, diharapkan penelitian ini memberikan sumbangan informasi dalam menentukan kebijakan, khususnya bagi pengembangan industri tahu di Kabupaten Sumedang.


(17)

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan objek penelitian adalah Kabupaten Sumedang, dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha tahu yang berada di Kabupaten Sumedang. Adapun variabel penelitian yang diambil meliputi Saluran Pemasaran, Kewirausahaan, Diferensiasi Produk, dan laba dari pengusaha tahu yang berada di Kabupaten Sumedang.

3.2 Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan maka penelitian yang sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode penelitian ini harus sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dilakukan dan harus sesuai dengan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian itu karena hal itu berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. (Sugiono 1999: 1). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, yang melihat hubungan dua variabel atau lebih. Metode ini menekankan pada studi untuk memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian dilakukan, juga tidak hanya memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena lebih jauh menerangkan hubungan, menguji hipotesis, membuat


(18)

55

prediksi serta mendapatkan makna dari implikasi suatu masalah yang ingin dipecahkan.

Ciri-ciri yang dimiliki oleh metode deskriptif analitik adalah:

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Suharsimi Arikunto (2003 : 115) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Pengertian senada tentang populasi yang dikemukakan sebagai berikut :

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya. (Nana Sudjana 2001 : 6)

Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu yang berjumlah 89 pengusaha tahu yang berada di Kabupaten Sumedang.

Menurut Suharsimi Arikunto dalam Prosedur Penelitian (2003 : 120) mengemukakan bahwa apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.


(19)

56

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto 2003 : 117). Penelitian ini menggunakan pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh, karena populasinya berjumlah 89 maka sampel yang digunakan secara keseluruhan karena kurang dari 100.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Variable yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Saluran Pemasaran sebagai variabel bebas yang pertama (X1), Kewirausahaan sebagai variabel bebas yang kedua (X2), Diferensiasi Produk sebagai variabel bebas yang ketiga (X3) dan Laba merupakan variabel terikat (Y). Penjabaran operasional variabel yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris

Konsep Analitis Skala

Variabel Bebas 1. Saluran

pemasaran / distribusi (X1)

Saluran distribusi / pemasaran adalah suatu rangkaian perantara pemasaran yang akan dengan sempurna menolong tercapainya sasaran pemasaran.

1.cara menyalurkan produk

2.jumlah saluran pemasaran / distribusi

Data diperoleh dari responden tentang : 1.cara menyalurkan

produk 2.jumlah saluran

pemasaran /


(20)

57

2. Kewirausah aan (X2)

Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Jumlah skor perilaku kewirausahaan para pedagang yang aspeknya meliputi : 1.Keinovasian.

2.Keberanian dalam membuat keputusan-keputusan. 3.Kreativitas dalam memamfaatkan peluang 4. Kemampuan Manajerial

Data diperoleh dari responden mengenai perilaku kewirausahaan responden dalam pemamfaatan peluang untuk melakukan perubahan Ordinal

3. Diferensiasi Produk (X3) Diferensiasi produk adalah variasi-variasi perbedaan karakteristik fisik suatu produk.

Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan

diferensiasi produk selama satu bulan

Data yang diperoleh dari responden mengenai :

Diferensiasi produk berdasarkan ukuran

Interval

4. Laba (Y)

Laba adalah jumlah seluruh nilai penjualan dikurangi jumlah seluruh biaya produksi.

Besarnya laba yang dihitung dengan cara jumlah seluruh pendapatan dikurangi jumlah seluruh biaya dalam satu bulan

Data diperoleh dari jawaban responden mengenai jumlah laba yang diperoleh selama satu bulan dihitung dalam rupiah.

�=�� − ��


(21)

58

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Angket (kuisoner) yaitu teknik pengambilan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota sampel.

2. Wawancara yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara mengadakan Tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian.

3. Observasi yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara mengamati kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

4. Studi Literatur yaitu usaha penelaahan terhadap sesuatu yang berhubungan dengan obyek penelitian. Ini dapat dilakukan melalui naskah, brosur, dan dokumen-dokumen yang dimiliki responden maupun literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

3.6Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi parsial dan regresi linier berganda (Multiple Linier Regression Method). Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program Eviews 6 supaya memperoleh hasil yang tepat. Dan untuk mendukung analisis kuantitatif ini akan digunakan teori statistika dan ekonometrika.

Berdasarkan kerangka pemikiran maka model persamaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :


(22)

59

(

)

( )Z f Y X X X X X f Z = , , , ,

= 1 2 3 4 5

Hubungan tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk model fungsi regresi sebagai berikut :

) 91 : 995 (1 Gujarati ... ... ... ... ... ... ... 3 3 2 2 1 1 BZ a Y e X B X B X B a Z + = + + + + =

Keterangan : a = konstanta

B1,2,3 = Koefisien regresi X1 = Saluran pemasaran X2 = kewirausahaan X3 = Diferensiasi produk Y = Laba

Dalam penelitian ini akan dikemukakan beberapa pengujian data yang akan dilakukan, yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan agar dapat diketahui sifat distribusi dari data penelitian, dengan demikian dapat diketahui normal tidaknya sebaran data yang bersangkutan. Pengujiannya menggunakan alat statistik non parametrik uji

Kolmogrov Smirnov dengan kriteria: Data dikatakan berdistribusi normal jika

signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan data dikatakan tidak berdistribusi normal jika signifikansinya kurang dari 0,05.

b. Uji R2

Uji ini disebut juga koefisien regresi atau koefisien determinasi yaitu angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terikatnya di dalam fungsi


(23)

60

yang bersangkutan. Besarnya nilai R2 diantara nol dan satu (0<R2<1). Jika nilainya semakin mendekati satu, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan anatara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.

c. Uji Stationeritas

Penelitian ini terdiri atas lebih dari satu variabel bebas, satu variabel antara dan satu variable terikat maka dalam pengolahan data menggunakan metode kuadarat terkecil (Ordinary Least Square = OLS). Berdasarkan metode OLS, sebelum melakukan analisis regresi yang diajukan dalam penelitian ini harus memenuhi asumsi klasik yaitu:

1) Tidak ada korelasi sempurna diantara variable. 2) Rata-rata dari variable pengganggu adalah nol. 3) Tidak terjadi autokorelasi.

4) Tidak terdapat korelasi parsial.

Untuk melengkapi analisis regresi berganda dilakukan juga beberapa analisis uji asumsi diantaranya: Multikolinieritas, Heteroskedatisitas, dan Autokorelasi. Uji stationeritas ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Uji Asumsi Multikolinieritas

Dengan uji ini dapat diketahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan

Tolerance. Pedoman untuk menentukan model regresi bebas multikolinieritas

adalah:


(24)

61

b) Mempunyai angka Tolerance mendekati 1.

2. Uji Asumsi Heteroskedatis

Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item. Heteroskedatisitas terjadi jika variansnya berbeda. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedatisitas.

3. Uji Asumsi Autokorelasi

Suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara variable pengganggu disebut dengan autokorelasi. Mendeteksi Autokorelasi dapat dilihat dari besaran Durbin-Watson. Secara umum biasa diambil patokan.

 Angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif

 Angka D-W diantara –2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi  Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

3.7 Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Koefisien Regresi secara parsial (Uji t)

Untuk menguji hipotesis secara parsial dapat menggunakan rumus uji t yaitu:

( )

(

1-r

)

Sudjana (2001 :355)

2 -n r = t

2

Uji

Kriteria :

Untuk menerima atau menolak hipotesis adalah


(25)

62

 Tolah H0, terima Ha jika thitung>ttabel

b. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F) Rumus uji F, yaitu :

380) : (2001 Sudjana

) 1 /(

Re

/ Re =

F Uji

k n g JK

k g JK

Kriteria :

Untuk menerima atau menolak hipotesis.

 Terima H0, tolak Ha jika Fhitung < Ftabel.


(26)

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh saluran pemasaran, perilaku kewirausahaan, dan diferensiasi produk terhadap laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Saluran Pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap laba produsen tahu di

Kabupaten Sumedang. Artinya jika saluran penawaran para produsen tahu tinggi atau di tingkatkan, maka laba yang diperoleh produsen tahu akan meningkat. Adanya peningkatan saluran pemasaran mengakibatkan kuantitas pemasaran meningkat, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat dicapai.

2. Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang, artinya jika semakin tinggi prilaku kewirausahaan yang dimiliki produsen tahu, maka semakin besar laba yang akan diperoleh. Karena dengan perilaku kewirausahaan yang tinggi, produsen tahu mampu menyiasati sistem pemasaran yang baik. Maka niscaya laba yang diperoleh pun akan meningkat. 3. Diferensiasi Produk berpengaruh negatif terhadap laba. Artinya jika

diferensiasi produk di tingkatkan maka laba yang diperoleh produsen tahu akan menurun. Dengan adanya diferensiasi produk yang dilakukan produsen tahu, maka akan menambah biaya lebih terhadap produksi sehingga


(27)

103

penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang.


(28)

104

5.1Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan adalah sebagai berikut :

1. Saluran pemasaran berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di kabupaten Sumedang, para pengusaha atau produsen tahu harus terus berusaha meningkatkan jaringan saluran pemasaran. Karena dengan peningkatan saluran pemasaran mengakibatkan kuantitas pemasaran meningkat, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat dicapai.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap laba pengusaha atau produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan pada produsen tahu dapat dilakukan dengan diadakannya diklat, pelatihan, seminar dan pendidikan informal lainnya sehingga akan menambah pengetahuan para pengusaha. Selain itu juga para pengusaha harus lebih kreatif lagi dalam menciptakan rencana peningkatan pemasaran, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat tercapai.

3. Dalam melakukan diferensiasi produk dan inovasi, hendaknya para produsen tahu di Kabupaten Sumedang ini mempertimbangkan biaya – biaya tambahan yang akan muncul dalam kegiatan diferensiasi produknya sehingga tidak mengurangi laba yang akan diperoleh. Karena dengan adanya diferensiasi produk yang dilakukan produsen tahu, maka akan menambah biaya lebih terhadap produksi sehingga penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng & Rohmana, Yana (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Laboratorium Ekonomi dan Koperasi. Bandung

Alma, Buchari (2001). Pengantar Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Bachtiar, Hasan. (2003). Manajemen Industri. Bandung: Ramadhan Citra Grafika. Case dan Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: Prenhallindo. Gasperz, Vincent. (2005) Ekonomi Manajerial ; Pembuatan Keputusan Bisnis.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Gujarati, Damodar (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran (edisi kesebelas). Jakarta. PT Prehallindo

Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta ; Murai Kencana PT. Raja Grafindo Persada.

Samuelson, A Paul (2003). Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta : P.T Media Global Edukasi.

Soekirno, Sadono. (2004). Pengantar Mikroekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. (2001). Metode Statistik. Bandung: PT Tarsito.

Suharsimi, Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Statistik. Jakarta: Rineka Cipta

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat Swastha, Basu. (1997). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Liberty.


(30)

Cannon, Perrealut, & McCarthy. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.

SKRIPSI

Donna Yulianti (2005) “Pengaruh Modal, Bahan Baku, Diferensiasi Produk, dan Saluran Distribusi zterhadap Laba (Kasus Pada Pengrajin Rumah Tangga

Makanan Simping di Kelurahan Cipaisan Kabupaten Purwakarta)”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Osa Subagia (2010) “Pengaruh Harga Jual dan Diferensiasi Produk Terhadap Laba

Pengusaha Tas di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Wiwin Sustikawati (2011) “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Kualitas Produk Terhadap Laba Pengusaha Kain di Cigindewah (Survei Pada Pedagang Kain

Cigondewah Kec.Bandung Kulon, Bandung).” Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Yuliani Permatasari (2010) “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Hidup Usaha (Suatu Kasus pada Pengrajin Boneka di Cedok Desa Sayati

Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung)”. Skripsi pada FPEB UPI

tidak diterbitkan.

INTERNET

www.jabar.com

http://www.depkop.go.id

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/usaha/2003/1220/ukm2 http://www.bps.go.id


(1)

 Tolah H0, terima Ha jika thitung>ttabel

b. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Rumus uji F, yaitu :

380) : (2001 Sudjana

) 1 /(

Re

/ Re =

F Uji

k n g JK

k g JK

Kriteria :

Untuk menerima atau menolak hipotesis.

 Terima H0, tolak Ha jika Fhitung < Ftabel.  Menolak H0, terima Ha jika Fhitung > Ftabel.s


(2)

102

Indra Nurdiansah, 2012

Pengaruh Saluran Pemasaran Kewirausahawan Dan Diperensiasi Produk Terhadap Laba Pengusaha TahuDi Kabupaten Sumedang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh saluran pemasaran, perilaku kewirausahaan, dan diferensiasi produk terhadap laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Saluran Pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap laba produsen tahu di

Kabupaten Sumedang. Artinya jika saluran penawaran para produsen tahu tinggi atau di tingkatkan, maka laba yang diperoleh produsen tahu akan meningkat. Adanya peningkatan saluran pemasaran mengakibatkan kuantitas pemasaran meningkat, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat dicapai.

2. Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang, artinya jika semakin tinggi prilaku kewirausahaan yang dimiliki produsen tahu, maka semakin besar laba yang akan diperoleh. Karena dengan perilaku kewirausahaan yang tinggi, produsen tahu mampu menyiasati sistem pemasaran yang baik. Maka niscaya laba yang diperoleh pun akan meningkat. 3. Diferensiasi Produk berpengaruh negatif terhadap laba. Artinya jika

diferensiasi produk di tingkatkan maka laba yang diperoleh produsen tahu akan menurun. Dengan adanya diferensiasi produk yang dilakukan produsen tahu, maka akan menambah biaya lebih terhadap produksi sehingga


(3)

penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang.


(4)

104

Indra Nurdiansah, 2012

Pengaruh Saluran Pemasaran Kewirausahawan Dan Diperensiasi Produk Terhadap Laba Pengusaha TahuDi Kabupaten Sumedang

5.1Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan adalah sebagai berikut :

1. Saluran pemasaran berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di kabupaten Sumedang, para pengusaha atau produsen tahu harus terus berusaha meningkatkan jaringan saluran pemasaran. Karena dengan peningkatan saluran

pemasaran mengakibatkan kuantitas pemasaran meningkat, sehingga perluasan

pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat dicapai.

2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap laba pengusaha atau produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka untuk meningkatkan perilaku kewirausahaan pada produsen tahu dapat dilakukan dengan diadakannya diklat, pelatihan, seminar dan pendidikan informal lainnya sehingga akan menambah pengetahuan para pengusaha. Selain itu juga para pengusaha harus lebih kreatif lagi dalam menciptakan rencana peningkatan pemasaran, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat tercapai.

3. Dalam melakukan diferensiasi produk dan inovasi, hendaknya para produsen tahu di Kabupaten Sumedang ini mempertimbangkan biaya – biaya tambahan yang akan muncul dalam kegiatan diferensiasi produknya sehingga tidak mengurangi laba yang akan diperoleh. Karena dengan adanya diferensiasi produk

yang dilakukan produsen tahu, maka akan menambah biaya lebih terhadap produksi

sehingga penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di Kabupaten Sumedang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng & Rohmana, Yana (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Laboratorium Ekonomi dan Koperasi. Bandung

Alma, Buchari (2001). Pengantar Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Bachtiar, Hasan. (2003). Manajemen Industri. Bandung: Ramadhan Citra Grafika. Case dan Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: Prenhallindo. Gasperz, Vincent. (2005) Ekonomi Manajerial ; Pembuatan Keputusan Bisnis.

Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Gujarati, Damodar (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran (edisi kesebelas). Jakarta. PT Prehallindo

Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta ; Murai Kencana PT. Raja Grafindo Persada.

Samuelson, A Paul (2003). Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta : P.T Media Global Edukasi.

Soekirno, Sadono. (2004). Pengantar Mikroekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sudjana, Nana. (2001). Metode Statistik. Bandung: PT Tarsito.

Suharsimi, Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Statistik. Jakarta: Rineka Cipta

Suryana. (2006). Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat Swastha, Basu. (1997). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta : Liberty.


(6)

Indra Nurdiansah, 2012

Pengaruh Saluran Pemasaran Kewirausahawan Dan Diperensiasi Produk Terhadap Laba Pengusaha TahuDi Kabupaten Sumedang

Cannon, Perrealut, & McCarthy. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat.

SKRIPSI

Donna Yulianti (2005) “Pengaruh Modal, Bahan Baku, Diferensiasi Produk, dan

Saluran Distribusi zterhadap Laba (Kasus Pada Pengrajin Rumah Tangga Makanan Simping di Kelurahan Cipaisan Kabupaten Purwakarta)”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Osa Subagia (2010) “Pengaruh Harga Jual dan Diferensiasi Produk Terhadap Laba

Pengusaha Tas di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Wiwin Sustikawati (2011) “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Kualitas Produk

Terhadap Laba Pengusaha Kain di Cigindewah (Survei Pada Pedagang Kain Cigondewah Kec.Bandung Kulon, Bandung).” Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

Yuliani Permatasari (2010) “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya

Hidup Usaha (Suatu Kasus pada Pengrajin Boneka di Cedok Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung)”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.

INTERNET

www.jabar.com

http://www.depkop.go.id

http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/usaha/2003/1220/ukm2 http://www.bps.go.id