EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PERANCIS: Studi Pre-Experimental pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

Badriah Tuhusna, 2013

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PERANCIS

(Studi Pre-Experimental pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi Tahun

Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

oleh

Badriah Tuhusna

0803074

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Badriah Tuhusna, 2013

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PERANCIS

(Studi Pre-Experimental pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh Badriah Tuhusna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

© Badriah Tuhusna 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Badriah Tuhusna, 2013

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. BADRIAH TUHUSNA

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA PERANCIS

(Studi Pre-Experimental pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I

Dr. Yuliarti Mutiarsih, M.Pd. NIP. 196107231986012001

Pembimbing II

Iis Sopiawati, M.Pd. NIP. 197301282005012002

Diketahui oleh


(4)

Badriah Tuhusna, 2013

Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. NIP. 196502041992022001


(5)

i

Badriah Tuhusna, 2013

Tuhusna, Badriah. 2013. Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Perancis. Skripsi S1 FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efektivitas penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis. Disamping itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode, serta kelebihan dan kekurangan dari metode tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Experimental Designs, yaitu one-group pretest-posttest design. Kemudian teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi pustaka, tes, observasi, dan angket. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 6 Cimahi, sedangkan sampelnya seluruh siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 30 orang siswa.

Dalam penelitian ini, metode kooperatif tipe STAD sebagai metode pembelajaran untuk keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis yang telah diujicobakan pada siswa menunjukan perbedaan yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai rata-rata prates siswa sebesar 55,83 dari nilai maksimal 100 yang meningkat dalam nilai rata-rata pascates siswa sebesar 93,5. Berdasarkan perhitungan statistik diperoleh nilai thitung sebesar 23,11 dengan taraf signifikansi 1% dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 29, maka diperoleh nilat ttabel sebesar 2,75 yang berarti thitung > ttabel. Jadi, hipotesis kerja dalam penelitian ini dapat diterima, artinya penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diterapkan dan efektif dalam keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis pada siswa.

Berdasarkan hasil angket, kelebihan yang paling utama dari metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah dapat menumbuhkan kerjasama dalam kelompok yang akhirnya dapat berpengaruh pada prestasi siswa yang meningkat. Sedangkan kekurangannya adalah terdapat beberapa kelompok sibuk mengobrol pada saat belajar kelompok berlangsung yang mengakibatkan keadaan kelas kurang kondusif, akan tetapi guru dapat menghadapinya dengan memberi pengarahan dan mengingatkan akan tujuan pembelajaran dari metode kooperatif tipe STAD.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Asumsi dan Hipotesis ... 7

1.5.1 Asumsi ... 7

1.5.2 Hipotesis ... 8

BAB II METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN ... 9

2.1 Metode Pembelajaran ... 9

2.1.1 Pemilihan Metode Pembelajaran ... 10

2.1.2 Jenis-Jenis Metode Pembelajaran ... 11

2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif. ... 14


(7)

2.3 Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 17

2.3.1 Tujuan STAD ... 19

2.3.2 Karakteristik STAD ... 20

2.3.3 Langkah-Langkah STAD ... 21

2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan STAD ... 24

2.4 Membaca ... 25

2.4.1 Tujuan Membaca ... 27

2.4.2 Jenis-Jenis Membaca ... 28

2.5 Membaca Pemahaman ... 32

2.5.1 Membaca sebagai Keterampilan Pemahaman ... 34

2.5.2 Tujuan Membaca Pemahaman ... 35

2.5.3 Aspek-Aspek dalam Membaca Pemahaman ... 37

2.5.4 Proses Membaca Pemahaman ... 39

2.5.5 Tingkatan Membaca Pemahaman ... 40

2.5.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman ... 41

2.5.7 Jenis Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ... 42

2.5.8 Penilaian Membaca Pemahaman ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

3.1 Metode dan Desain Penelitian ... 46

3.1.1 Metode Penelitian ... 46

3.1.2 Desain Penelitian ... 47

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.2.1 Populasi Penelitian ... 48

3.2.2 Sampel Penelitian ... 48

3.3 Variabel Penelitian ... 49


(8)

3.3.2 Variabel Terikat ... 49

3.4 Definisi Operasional ... 49

3.5 Instrumen penelitian ... 52

3.5.1 Studi Pustaka ... 52

3.5.2 Test ... 52

3.5.3 Angket ... 53

3.5.4 Observasi ... 53

3.6 Validitas ... 55

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.8 Prosedur Penelitian ... 60

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data ... 60

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen ... 60

3.8.3 Skenario Pembelajaran ... 61

3.9 Teknik Pengolahan Data ... 65

3.9.1 Tes ... 65

3.9.2 Angket ... 67

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 69

4.1 Deskripsi Data Prates ... 69

4.2 Deskripsi Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD... 71

4.3 Deskripsi Data Pascates ... 78

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

4.4.1 Analisis Perhitungan Nilai Rata-Rata Prates dan Nilai Rata-Rata Pascates ... 80 4.4.2 Analisis Perhitungan Koefisien Signifikansi (t) antara


(9)

4.4.3 Pembahasan Hasil Penerapan Metode ... 85

4.5 Pembuktian Hipotesis ... 87

4.6 Analisis Data Hasil Angket ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 106

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Rekomendasi ... 108

5.2.1 Rekomendasi Bagi Pengajar ... 108

5.2.2 Rekomendasi Bagi Siswa ... 108

5.2.3 Rekomendasi Bagi Peneliti Lain ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 110 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Format Observasi ... 54

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Prates ... 56

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pascates ... 56

Tabel 3.4 Aspek Kompetensi Soal Tes ... 57

Tabel 3.5 Skala Penilaian ... 58

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket ... 59

Tabel 3.7 Perhitungan Skor Perkembangan ... 63

Tabel 3.8 Tingkat Penghargaan Kelompok ... 64

Tabel 3.9 Presentase dan Interpretasi Hasil Angket... 68

Tabel 4.1 Data Hasil Prates ... 70

Tabel 4.2 Daftar Anggota Kelompok ... 73

Tabel 4.3 Hasil Tes/Kuis ... 75

Tabel 4.4 Tingkat Penghargaan Kelompok ... 76

Tabel 4.5 Data Hasil Pascates ... 78

Tabel 4.6 Distribusi Nilai Prates dan Nilai Pascates ... 80

Tabel 4.7 Jumlah Kuadrat Deviasi Masing-Masing Subjek ... 83

Tabel 4.8 Analisis Hasil Uji Hipotesis ... 88

Tabel 4.9 Kesan Siswa terhadap Membaca... 89

Tabel 4.10 Kesan Siswa terhadap Membaca Pemahaman ... 90

Tabel 4.11 Kesulitan Siswa dalam Memahami Materi Membaca Pemahaman Bahasa Perancis ... 90

Tabel 4.12 Usaha Siswa untuk Mengatasi Kesulitan dalam Proses Pembelajaran ... 91

Tabel 4.13 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 92

Tabel 4.14 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 93


(11)

Tabel 4.15 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 94 Tabel 4.16 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 95 Tabel 4.17 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 96 Tabel 4.18 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 97 Tabel 4.19 Harapan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 98 Tabel 4.20 Pengetahuan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD ... 99 Tabel 4.21 Kesan Siswa terhadap Membaca Pemahaman ... 99 Tabel 4.22 Kesan Siswa terhadap Membaca Pemahaman ... 100 Tabel 4.23 Harapan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 100 Tabel 4.24 Kesan Siswa terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 101 Tabel 4.25 Kelebihan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 102 Tabel 4.26 Kekurangan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 103 Tabel 4.27 Saran Siswa terhadap Perbaikan Penggunaan Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Meningkatkan


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Résumé en Français Lampiran 2 Instrumen Penelitian Lampiran 3 Daftar Hadir Siswa

Lampiran 4 Lembar Rangkuman Tim STAD Lampiran 5 Lembar Skor Kuis STAD Lampiran 6 Angket

Lampiran 7 Lembar Observasi

Lampiran 8 Surat Permohonan Expert Judgment Lampiran 9 Surat Pernyataan Expert Judgment Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 11 Surat Keputusam

Lampiran 12 Surat Pengantar Penelitian Lampiran 13 Lampiran Foto-Foto Lampiran 14 Daftar Tabel Distribusi t Lampiran 15 Riwayat Hidup


(13)

1

Badriah Tuhusna, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk bersosialisasi. Untuk berkomunikasi dengan baik, diperlukan kemampuan berbahasa yang baik pula, sehingga pelajaran bahasa menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai, khususnya pada bahasa asing, karena penggunaan bahasa asing sangat mendukung untuk berkomunikasi. Pada saat ini penggunaannya banyak digunakan sebagai bahasa pengantar dalam banyak kegiatan, seperti jika berkomunikasi dengan orang asing, untuk kepentingan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Karena alasan itulah pembelajaran bahasa asing sangat diperlukan.

Dalam proses pembelajaran bahasa asing, terdapat empat keterampilan atau kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu menyimak (compréhension orale), berbicara (production orale), membaca (compréhension écrite) dan menulis (production écrite). Di antara keempat keterampilan tersebut, membaca (compréhension écrite) sama pentingnya untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu, karena membaca merupakan salah satu keterampilan reseptif, yang menekankan pada aspek pemahaman, penerimaan informasi, dan pengolahan


(14)

Badriah Tuhusna, 2013

dari suatu teks (Muchlisoh, 1996: 257). Keterampilan membaca memiliki beberapa jenis, salah satunya membaca pemahaman.

Membaca pemahaman bukanlah keterampilan mudah bagi siswa, karena membaca pemahaman merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan diperlukan berbagai pengetahuan yang mendasar mengenai aspek-aspek membaca pemahaman, seperti kemampuan siswa dalam menentukan tema dari teks, memahami isi teks serta menjawab pertanyaan yang berada pada teks bacaan tersebut (Tarigan, 2008:12).

Dalam Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kompetensi yang perlu dicapai dalam pelajaran membaca pemahaman ialah siswa SMA mampu memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari.

Peranan membaca pemahaman yang penting dalam penguasaan bahasa sering kali kurang diperhatikan oleh siswa, kurang dikuasainya aspek-aspek kemampuan membaca menimbulkan hambatan dalam menguasai kemampuan atau keterampilan bahasa lainnya. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka siswa sebagai pelajar haruslah menguasai kemampuan membaca secara optimal.

Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan pencapaian materi demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengajar adalah metode pembelajaran kooperatif yang berpijak pada beberapa pendekatan yang diasumsikan dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran kooperatif


(15)

3

Badriah Tuhusna, 2013

memiliki beberapa tipe, yaitu: STAD (Student Teams Achievement Divisions), TAI (Team Assisted Individualisation), TGT (Teams Games Tournament), CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), Learning Together (belajar bersama), Group Investigation (penelitian kelompok), dan Jigsaw (tim ahli) (Slavin, 2005: 105). Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja kelompok, kuis, peningkatan nilai individu dan penghargaan kelompok Slavin (2005: 143). Slavin (2005: 12) mengemukakan bahwa gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru.

Penelitian mengenai metode pembelajaran kooperetif tipe STAD pernah dilakukan oleh Emma Nurhasanah (2009: 24) dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran Membaca Teks Bahasa Jepang”. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca, memahami teks sederhana dalam bahasa Jepang dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, efektif dan menyenangkan.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Okpianti (2007: 55) yang berjudul “Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Pengajaran Bahasa Jepang di SMA” menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil belajar siswa


(16)

Badriah Tuhusna, 2013

yang tidak menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut dalam pengajaran bahasa Jepang.

Yang terakhir, penelitian yang telah dilakukan oleh Meryani Siahaan (2012: 99) dalam tesisnya yang berjudul “Application de la méthode «STAD» Basée sur Internet dans l’apprentissage de la Production Ecrite”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan tes dan hipotesis, metode kooperatif tipe STAD efektif dalam mengembangkan kompetensi menulis deskriptif mahasiswa semester tiga jurusan pendidikan bahasa Perancis FPBS UPI tahun ajaran 2010/2011.

Penelitian-penelitian terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam Meningkatkan

Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa Perancis (Penelitian

Pre-Experimental pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran


(17)

5

Badriah Tuhusna, 2013

1.2 Rumusan Masalah

Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar sebelum

dan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi??

2. Apakah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan untuk membaca pemahaman teks bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi?

3. Apa kekurangan dan kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Perancis berdasarkan hasil angket?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi?.


(18)

Badriah Tuhusna, 2013

2. Untuk mengukur tingkat efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman teks bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi. 3. Untuk memperoleh informasi tentang kekurangan dan kelebihan

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Perancis berdasarkan hasil angket.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi sekolah

Sebagai informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran.

b. Bagi guru-guru selaku pendidik

Sebagai metode pembelajaran alternatif yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, serta membantu guru menciptakan kegiatan belajar yang lebih menarik.

c. Bagi siswa

Dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Perancis melalui aktivitas praktikum atau materi yang diajarkan sehingga siswa lebih mendalami dan memahami konsep atau pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif


(19)

7

Badriah Tuhusna, 2013

mengajukan pendapat, bertanya, menyanggah pendapat, dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.

d. Bagi peneliti

Digunakan untuk menambah pengetahuan dalam membekali diri sebagai calon guru yang memperoleh pengalaman dalam penelitian.

1.5 Asumsi dan Hipotesis

1.5.1 Asumsi

Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus direncanakan secara jelas (Arikunto, 2002: 56). Asumsi atau anggapan dasar pada penelitian ini adalah:

1. Membaca pemahaman merupakan salah satu keterampilan reseptif yang harus dikuasai oleh siswa

2. Metode pengajaran yang tepat dapat meningkatkan mutu pembelajaran

3. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. “STAD dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika, bahasa, sampai dengan ilmu sosial dan ilmu pengetahuan ilmiah lain” (Slavin, 2005: 12).


(20)

Badriah Tuhusna, 2013

1.5.2 Hipotesis

Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara atau jawaban sementara atas permasalahan penelitian dimana memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut (Ronny Kountur, 2005: 93 ). Hipotesis atau dugaan sementara pada penelitian ini adalah:

1. Melalui penggunaan Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, dapat diketahui perbedaan yang signifikan antara hasil prates dan pascates.

2. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman teks bahasa Perancis siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi


(21)

46

Badriah Tuhusna, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah atau prosedur yang dilakukan peneliti dalam mencapai suatu tujuan dari penelitian, dan desain penelitian adalah gambaran atau tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti.

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar mencapai suatu tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Sugiyono (2010: 6), menyatakan bahwa:

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Menurut Arikunto (2009: 207), “Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik.


(22)

Badriah Tuhusna, 2013

3.1.2 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 108), terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: pre-experimental design, true experimental design, dan quasy experimental design. Bentuk pre-experimental design terdapat beberapa macam, yaitu: one–shoot case study, one– group pretest-posttest design, dan intact-group comparison. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan one–group pretest-posttest design. Hal tersebut dilakukan karena tidak adanya kelas pembanding dalam eksperimen ini, dan berikut gambaran dari one–group pretest-posttest design:

Keterangan:

O1: prates, tes awal yang dilaksanakan sebelum dilaksanakannya treatment X1, X2: perlakuan (berupa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions))

O2: pascates, test akhir yang dilaksanakan sesudah treatment, sampel diberikan test yang berbeda dari test yang sebelumnya telah diberikan pada saat prates, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan yang sama.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam melakukan penelitian, populasi dan sampel penelitian sangat penting dalam proses pengumpulan data. Populasi yang akan diteliti sebelumnya


(23)

48

Badriah Tuhusna, 2013

haruslah tepat dan sesuai dengan definisi yang ada agar tidak terjadi masalah dalam penarikan sampel. Kurnia (2009) dalam situs http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/populasi-dan-sampel

penelitian.html, mengungkapkan bahwalangkah-langkah dalam penarikan sampel adalah penetapan ciri-ciri populasi yang menjadi sasaran dan akan diwakili oleh sampel di dalam penyelidikan. Penarikan sampel dari penelitian tidak lain memiliki tujuan untuk memperoleh informasi mengenai populasi tersebut. Oleh karena itu, penarikan sampel sangat diperlukan dalam penelitian.

3.2.1 Populasi Penelitian

Sugiyono (2008: 117), mengungkapkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karaktertistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 6 Cimahi yang berlokasi di Jl. Melong Raya No. 172 Cijerah-Cimahi.

3.2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Mengenai jumlah sampel menurut Sudjana (2001: 84), bahwa “Tidak ada ketentuan yang baku atau rumus pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, mendekati populasi atau tidak, bukan pada jumlah atau banyaknya”.


(24)

Badriah Tuhusna, 2013

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 30 orang.

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 61), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.

3.3.1 Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2008: 61), “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.3.2 Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2008: 61), “Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis pada siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi.

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan definisi operasional dari berbagai sumber sesuai dengan judul penelitian, hal tersebut dilakukan untuk


(25)

50

Badriah Tuhusna, 2013

memudahkan dalam memahami arti atau pemahaman yang dimaksud, dan agar tidak terjadi salah penafsiran. Definisi-definisi operasional yang terdapat dalam judul penelitian adalah:

1. Efektivitas

Hidayat dalam Danfar (2009) dalam situs

http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/,

mengungkapkan bahwa: “Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai, dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”. Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran yang sebelumnya telah dirancang oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam membaca pemahaman bahasa Perancis siswa kelas XI IPA 2 SMAN 6 Cimahi.

2. Metode Pembelajaran

Sudjana (2005: 76), mengemukakan bahwa “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif atau belajar kelompok.

3. Pembelajaran Kooperatif

Trianto (2007: 41), mengungkapkan bahwa Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka


(26)

Badriah Tuhusna, 2013

saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Menurut Slavin (2005: 11), metode kooperatif tipe STAD merupakan salah satu metode yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Dalam proses pembelajarannya, STAD memiliki 5 komponen utama, yaitu penyajian kelas, pembentukan kelompok belajar, pemberian tes atau kuis, pemberian skor peningkatan individu, dan enghargaan kelompok. Metode kooperatif tipe STAD yang dimaksud dalam penelitian ini adalah belajar kelompok mengenai membaca pemahaman bahasa Perancis dengan tema “Silsilah Keluarga” (l’arbre généalogique).

5. Membaca Pemahaman

Menurut Suhendar (1997:27), “Membaca pemahaman adalah membaca bahan bacaan dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang diungkapkan pengarang sehingga kepuasan tersendiri setelah bacaan dibaca selesai”. Membaca pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membaca untuk


(27)

52

Badriah Tuhusna, 2013

memahami sebuah wacana tulis tentang “Silsilah Keluarga” (l’arbre généalogique).

3.5 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur untuk melakukan penelitian, senada dengan Sugiyono (2008: 148), yang menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini haruslah sesuai dengan prosedur yang ada. Instrumen yang digunakan adalah:

3.5.1 Studi Pustaka

Studi kepustakaan yaitu mempelajari buku sumber, sebagai penguat teori terhadap masalah yang dibahas dan saling berkaitan. Melalui studi pustaka ini peneliti dapat mengumpulkan informasi dari berbagai sumber bahan pustaka untuk mendukung penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Senada dengan Sugiyono (2008: 85), yang mengungkapkan bahwa “Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori”.

3.5.2 Tes

Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2002: 127).


(28)

Badriah Tuhusna, 2013

Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan membaca bahasa Perancis siswa dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Soal test berupa gambar “Silsilah Keluarga” (l’arbre généalogique) berikut teks bacaan dan pertanyaan dengan jawaban berupa sepuluh buah soal isian (test à trous), dan sepuluh buah soal pilihan benar atau salah (vrai ou faux) yang bertujuan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman berdasarkan tema atau teks sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (treatment). Tes tersebut dilakukan pada saat prates dan pascates dengan teks yang berbeda akan tetapi memiliki tingkat kesulitan yang sama.

3.5.3 Angket

Angket adalah alat pengumpul data yang berupa pertanyaan yang ditujukan pada responden. Angket menurut Sugiyono (2008: 199), “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Angket ini terdiri dari 16 pilihan jawaban (PG) dan dua soal alternatif jawaban, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa tentang membaca pemahaman dan tentang penerapan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(29)

54

Badriah Tuhusna, 2013

Menurut Syaodih N (2009: 220), “Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Tujuan observasi menurut Panggabean (1996: 39) adalah mengamati yang wajar dan tanpa ada dengan sengaja untuk mempengaruhi, mengatur, atau memanipulasi.

Dalam penelitian ini, pengamat (observer) melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang berlangsung selama penelitian, dan dalam kegiatan observasi, peneliti meminta saudari Ria Fuji Destiara dan Marisha untuk menjadi observer.

Tabel 3.1

Format Observasi

No Kriteria dan Aspek Penilaian Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah siswa antusias terhadap metode pembelajaran yang diberikan oleh guru?

2

Apakah siswa fokus terhadap penjelasan mengenai metode pembelajaran kooperatif khususnya

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

3

Apakah siswa memperhatikan dan menyimak instruksi metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diberikan oleh guru?

4 Apakah siswa mengerti tahapan dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

5

Apakah siswa merasa lebih senang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran bahasa Perancis?


(30)

Badriah Tuhusna, 2013

menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

7

Apakah siswa termotivasi dengan adanya metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

pembelajaran bahasa Perancis?

8 Apakah siswa menyukai metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

9

Apakah pesan yang disampaikan melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diserap baik oleh siswa?

10

Apakah siswa memberikan respon yang baik terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

3.6 Validitas

Validitas merupakan alat untuk mengukur kevalidan suatu instrumen. Menurut Arikunto (2002: 144), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan

Nurgiyantoro (2005: 103) mengungkapkan bahwa:

Prosedur yang biasa dilakukan adalah kesahihan tes terlihat bila alat tersebut mempunyai kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang diajarkan. Untuk mengetahuinya, alat tes tersebut dapat dikonsultasikan dan dievaluasikan kepada orang yang ahli dalam bidang yang bersangkutan (expert judgment).


(31)

56

Badriah Tuhusna, 2013

Dalam menentukan validitas pada penelitian ini, maka peneliti meminta pertimbangan kepada dosen ahli penimbang untuk memberikan expert judgment.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Nazir (2003: 174), mengungkapkan bahwa pengumpulan data adalah sebuah proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data, oleh karena itu pengumpulan data sangat penting dilakukan.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, tes, dan juga angket yang diberikan kepada siswa. Tes yang dilakukan berupa prates dan pascates, berikut adalah kisi-kisi dari soal prates, pascates dan angket.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal Prates

Materi Ujian Jenis Soal Jumlah Soal

Alokasi Waktu/Soal

Jumlah Waktu

Bobot Skor/Soal Silsilah

Keluarga/(l’arbre généalogique)

Isian 10 2menit 20menit 1x10=10

Pilihan benar atau

salah

10 2menit 20menit 1x10=10

Total 40menit 20

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Pascates


(32)

Badriah Tuhusna, 2013

Materi Ujian Jenis Soal Jumlah Soal

Alokasi Waktu/Soal

Jumlah Waktu

Bobot Skor/Soal Silsilah

Keluarga/ (l’arbre généalogique

Isian 10 2menit 20menit 1x10=10

Pilihan benar atau

salah

10 2menit 20menit 1x0=10

Total 40menit 20

Keterangan:

1. Jumlah masing-masing soal prates dan pascates adalah 20 buah soal

2. Jenis soal pada tes tersebut adalah sepuluh buah soal isian dan sepuluh buah soal pilihan benar atau salah.

3. Waktu yang dibutuhkan untuk menjawab satu buah soal masing-masing adalah dua menit, dan

4. Skor untuk setiap jawaban yang benar adalah satu. Tabel 3.4

Aspek Kompetensi Soal Tes

Jenis Soal % Jumlah Soal Aspek Kognitif


(33)

58

Badriah Tuhusna, 2013

pilihan benar atau salah

(prates & pascates) 50 20 soal pascates

Total 100 40

Keterangan :

K.1 : Aspek kognitif yang mengukur pengetahuan K.2 : Aspek kognitif yang mengukur pemahaman K.3 : Aspek kognitif yang mengukur penerapan K.4 : Aspek kognitif yang mengukur analisis K.5 : Aspek kognitif yang mengukur sintesis K.6 : Aspek kognitif yang mengukur evaluasi

Pada tabel di atas, peneliti mengambil nilai standar sebesar 100, hal tersebut didapat dengan menggunakan rumus:

= ℎ

Tabel 3.5

Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Sangat kurang


(34)

Badriah Tuhusna, 2013

Selain melalui tes, peneliti juga menggunakan angket dalam melakukan pengumpulan data, angket tersebut berjumlah 18 pertanyaan yang meliputi kesan siswa terhadap membaca pemahaman, kesulitan siswa dalam memahami teks bahasa Perancis, pengetahuan tentang metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, harapan siswa terhadap membaca pemahaman bahasa Perancis dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, kesan siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, dll.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Angket

No Aspek pertanyaan Nomor Soal Jumlah

Nomor Soal %

1 Kesan siswa terhadap

membaca pemahaman 1,2,13,14 4 22,2

2 Kesulitan siswa dalam

memahami materi membaca

pemahaman 3 1 5,55

3 Usaha siswa untuk

mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran

4 1 5,55

4 Pengetahuan mengenai

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD


(35)

60

Badriah Tuhusna, 2013

5 Kesan siswa mengenai

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

5,6,7,8,9,10,16 7 38,85

6 Harapan siswa mengenai

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

11,15 2 11,1

7 Kelebihan dan kekurangan

metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

17 1 5,55

8 Saran siswa terhadap

perbaikan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman

18 1 5,55

Total 18 100

3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini memiliki tiga tahapan, yaitu: persiapan pengumpulan data, pelaksanaan eksperimen, dan skenario pembelajaran.

3.8.1 Persiapan Pengumpulan Data

1. Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet, surat kabar, dan sumber lainnya.

2. Menyusun instrumen penelitian, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan memilih metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam melakukan eksperimen.


(36)

Badriah Tuhusna, 2013

3. Mengonsultasikan instrumen kepada dosen pembimbing dan juga kepada tenaga ahli penimbang dalam mendapatkan kevaliditasan atau kelayakan instrumen.

3.8.2 Pelaksanaan Eksperimen

Eksperimen dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap tes awal (prates), tahap perlakuan 1 dan 2 (treatment), tahap tes akhir (pascates), dan angket. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca pemahaman bahasa Perancis melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.8.3 Skenario Pembelajaran

Pelaksanaan eksperimen terdapat tiga tahap, berikut adalah penjabarannya: 1. Tes Awal (Prates)

Pada tahap pertama, dilakukan prates sebanyak satu kali. Peneliti membagikan soal tes. Tahap ini dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca pemahaman bahasa Perancis sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Soal tersebut berupa 20 soal yang berisi sepuluh buah soal isian, dan sepuluh buah soal pilihan benar salah.


(37)

62

Badriah Tuhusna, 2013

Dalam tahap selanjutnya, saatnya melaksanakan perlakuan (perlakuan dilakukan sebanyak dua kali), peneliti menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang memiliki beberapa komponen penting, yaitu:

a. Penyajian kelas

Dalam tahap penyajian kelas, guru menyampaikan materi secara konvensional selama lima-sepuluh menit atau seperlunya sesuai dengan kebutuhan, ketika guru menyampaikan materi,

siswa harus memperhatikan karena hal tersebut dapat membantu siswa terhadap skor perkembangan individu dan kelompok, kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS), Hand Out mengenai membaca pemahaman dan juga metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan menugaskan siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing, guru berkeliling pada setiap meja kelompok untuk memantau kinerja siswa dan memantau jika ada siswa yang memerlukan bantuan guru.

b. Pembentukan kelompok belajar

Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen dengan jumlah empat sampai lima orang. Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran kooperatif metode STAD. Adapun fungsi dari pengelompokan ini adalah untuk mendorong adanya kerjasama kelompok dalam mempelajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa bekerja dalam kelompok dengan dipandu LKS untuk menuntaskan


(38)

Badriah Tuhusna, 2013

materi pelajaran saat belajar kelompok, jika salah satu siswa belum memahami materi, maka salah satu teman dalam kelompoknya harus menjelaskan materi terhadap temannya yang belum mengerti hingga mengerti sebelum bertanya kepada guru, dalam metode ini, siswa harus saling membantu dalam menuntaskan materi.

c. Pemberian tes atau kuis

Setelah pertemuan berikutnya, diadakan tes atau kuis individu (pascates) untuk mengetahui atau mengukur kemampan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk bekerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggungjawab secara individual. Siswa dituntut untuk melakukan yang terbaik sebagai hasil belajar kelompoknya. Selain bertanggungjawab secara individual, siswa juga harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberi sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok.

d. Pemberian skor peningkatan individu

Hal ini dilakukan untuk memberikan siswa suatu sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Pengelola skor hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan berikut: skor awal, skor tes, skor peningkatan individu dan skor kelompok. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam menghitung skor dalam mendapatkan predikat kelompok:


(39)

64

Badriah Tuhusna, 2013

1) Menghitung skor individu

Menurut Slavin (2005: 159), untuk memberikan skor perkembangan individu dihitung seperti pada Tabel 3.6 di bawah ini:

Tabel 3.7

Perhitungan Skor Perkembangan

Skor Kuis Poin Kemajuan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 - 1 poin di bawah skor awal

Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal

Nilai sempurna (tanpa memerhatikan skor awal)

5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin

2) Menghitung skor kelompok

Skor kelompok ini dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor perkembangan yang diperoleh anggota kelompok. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh kategori skor perkembangan kelompok tercantum pada Tabel 3.7 berikut:

Tabel 3.8

Tingkat Penghargaan Kelompok

Rata-Rata Tim Predikat

15 16 17

Tim Baik

Tim Hebat / Sangat Baik Tim Super Sumber: Slavin (2005:160)


(40)

Badriah Tuhusna, 2013

Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah/penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.

e. Penghargaan kelompok

Pada hari terakhir, penghargaan kelompok ini diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar.

Selama treatment berlangsung, saatnya pengamat (observer) melakukan pengamatan terhadap siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Perancis dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD.

3. Tes Akhir (Pascates)

Dalam tahap terakhir, pascates dilakukan setelah siswa diberi perlakuan (treatment) sebanyak dua kali, dalam tahap ini tes yang diberikan kepada siswa berbeda dengan tes yang diberikan pada waktu prates dilakukan, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan dan jumlah soal yang sama.

Tahap ini dilakukan agar dapat mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam membaca pemahaman bahasa Perancis. Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pascates adalah tes atau kuis terakhir yang dilakukan oleh siswa. 4. Angket

Setelah siswa mengumpulkan soal pascates, siswa mengisi angket yang telah diberikan oleh guru untuk mengetahui informasi mengenai pengalaman mereka


(41)

66

Badriah Tuhusna, 2013

dalam belajar membaca pemahaman bahasa Perancis dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.9 Teknik Pengolahan Data

Untuk menentukan hasil dari data yang sudah peneliti lakukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik pengolahan data sebagai berikut:

3.9.1 Tes

Data-data yang diperoleh peneliti sesudah melakukan penelitian akan diolah seperti langkah-langkah berikut:

1. Mencari nilai rata-rata (mean) nilai prates

=

Keterangan : = Nilai rata-rata prates

= Jumlah total nilai prates

= Jumlah peserta tes

2. Mencari nilai rata-rata (mean) nilai pascates

=

Keterangan : = Nilai rata-rata pascates


(42)

Badriah Tuhusna, 2013

= Jumlah peserta tes

(Nurgiyantoro, 2010: 219).

3. Menghitung taraf signifikasi perbedaan antara mean pada prates dan pascates untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis, dengan menggunakan rumus:

=

� −

Keterangan: d = y – x

Md = Mean dari perbedaan prates dan pascates Xd = Deviasi masing-masing subjek (d - Md)

X2d = Jumlah kuadrat deviasi N = Subjek pada sampel

d.b = Derajat kebebasan (ditentukan dengan n - 1) (Arikunto, 2006: 306-307).

4. Mean deviasi prates dan pascates

�= �

5. Deviasi subjek


(43)

68

Badriah Tuhusna, 2013

6. Derajat kebebasan

�.�=� −

7. Dengan melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan variabel yang berbeda dengan kriteria thitung > dari ttabel, dapat disimpulkan jika kedua variabel tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Namun jika thitung < atau = dari ttabel maka kedua variabel tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

3.9.2 Angket

Untuk mengolah data hasil angket, peneliti menggunakan langkah sebagai berikut:

�× %

Keterangan: f = Frekuensi tiap jawaban dari peserta tes n = Jumlah peserta tes

% = Presentase tiap jawaban ari peserta tes

Tabel 3.9

Presentase dan Interpretasi Hasil Angket

Besar Presentasi Interpretasi

0% Ditafsirkan tidak ada


(44)

Badriah Tuhusna, 2013

26%-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya

51%-75% Ditafsirkan sebagian besar

76%-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya


(45)

106

Badriah Tuhusna, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan. Hal ini di tunjukan melalui hasil rata prates siswa sebesar 55,83%, dan hasil rata-rata pascates siswa yang mengalami kenaikan menjadi 93,5%. Berdasarkan kedua hasil tes tersebut, maka telah terjadi peningkatan sebesar 37,67%. 2. Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh nilai thitung sebesar 23,11. Taraf

signifikansi (α) yang digunakan sebesar 1%, dengan derajat kebebasan (d.b) sebesar 29, maka diperoleh nilat ttabel sebesar 2,75 yang berarti thitung > ttabel. Jadi, hipotesis kerja dalam penelitian ini dapat diterima, artinya penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dianggap efektif dan dapat diterapkan dalam keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis kepada siswa SMA.


(46)

Badriah Tuhusna, 2013

3. Berdasarkan hasil angket, metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah diterapkan dalam penelitian ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD antara lain:

 Siswa yang sudah menguasai materi dengan baik, dapat membantu teman kelompoknya yang belum menguasai materi.

 Dapat menumbuhkan kerjasama dalam kelompok dan saling membantu pada proses pembelajaran yang akhirnya dapat berpengaruh pada prestasi siswa yang meningkat.

 Dengan menggunakan metode kooperatif, dapat mengakrabkan diri siswa dengan teman satu kelompok yang mungkin sebelumnya tidak akrab karena siswa dapat saling mengemukakan pendapat dengan teman satu kelompoknya yang pada akhirnya banyak terjadi interaksi antar siswa.  Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa belajar

bekerjasama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam kelompoknya.

Sedangkan kekurangan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini di antaranya:

 Dalam proses belajar, terdapat beberapa siswa yang kurang paham terhadap materi yang dipelajari, hal tersebut terjadi karena dalam belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, guru hanya menyampaikan materi selama 5-15 menit, dan selebihnya siswa belajar sendiri dalam kelompok.


(47)

108

Badriah Tuhusna, 2013

 Beberapa siswa merasa kecewa karena terdapat siswa yang kurang berperan pada proses bekerja kelompok dan menyelesaikan latihan yang telah diberikan oleh guru.

 Suasana kelas kurang kondusif karena ada beberapa kelompok yang sibuk mengobrol dan tidak memperhatikan materi selama proses pembelajaran berlangsung.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti ingin menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

5.2.1 Rekomendasi Bagi Pengajar

Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat digunakan sebagai metode pembelajaran alternatif dalam kegiatan belajar mengajar, terutama dalam materi membaca pemahaman bahasa Perancis. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat diaplikasikan pada saat penggunaan metode konvensional kurang menarik perhatian siswa.

5.2.2 Rekomendasi Bagi Siswa

Untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Perancis, maka peneliti merekomendasikan kepada siswa untuk sering membaca wacana atau teks otentik berbahasa Perancis agar menambah dan memperkaya perbendaharaan kosa kata. Selain itu, siswa harus sering berlatih membaca dengan berbagai metode pembelajaran, sehingga membaca menjadi salah satu kebiasaan untuk menambah wawasan, sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, dan


(48)

Badriah Tuhusna, 2013

akhirnya membaca pemahaman bahasa Perancis bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.

5.2.3 Rekomendasi Bagi Peneliti Lain

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang ingin mencoba melaksanakan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, khususnya untuk pembelajaran bahasa Perancis dan umumnya untuk pembelajaran bahasa asing lainnya.

Dalam penerapannya, hendaklah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini disesuaikan dengan materi yang akan disajikan. Materi tersebut sebaiknya disesuaikan dengan minat dan kegemaran siswa, dan juga bervariatif agar tidak menjenuhkan dan dapat menarik perhatian siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah diterapkan dapat tercapai dengan maksimal.


(49)

110

Badriah Tuhusna, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Triprasetyo. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Circurel, Francine. (1991). Lecture Interactive en Langue Étrangère. Paris: Hachette.

Cuq, Jean-Pierre. (2003). Dictionnaire De Didactique Du Français Langues Étrangère et Seconde. Paris: Hachette.

Djamarah, Syaiful B & Zain A. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta

Faturrohman, P & Sobri Sutikno, M. (2009). Strategi Belajar Mengajar, Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.

Gagne, R M & Briggs,L.J, (1979). Principles Ot Instructional Design. Second Edition. New York: United States of America.

Galisson, R & Coste, D. (1976). Dictionnaire De Didactique des Langues. Paris: Hachette.

Hidayat, Kosadi. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta.


(50)

Badriah Tuhusna, 2013

Lie, Anita. (2002). Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Moirand, S. (1979). Situation d’Ecrite Compréhension, Production En Langue Étrangère. CLE. International: Paris.

Mucholish. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia. Universitas Terbuka.

Mulyaningsih, Ika. (2012). Efektivitas Penggunaan Teknik Uji Rumpang dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Wacana Bahasa Perancis. Skripsi S1 UPI. Tidak diterbitkan.

Nur, Asma. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhasanah, E. (2009). Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Teks Bahasa Jepang. Skripsi S1 FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Okpianti, Teti . (2007). Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dalam Pengajaran Bahasa Jepang Di SMA. Skripsi S1 FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Panggabean, Luhut P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Bandung.

Pasaribu & Simanjuntak. (1993). Pengertian Metode Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Utama.

Rey, Alain. (2001). Le Grand Robert De La Langue Française. Paris: Dictionnaire le Robert.


(51)

112

Badriah Tuhusna, 2013

Sanjaya W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2007). Kajian Kurikilum dan Pembelajaran. Bandung: SPs UPI. Setiadi, Riswanda. (2010). Self Efficacy In Indonesian Literacy Teaching

Context: A Theoritical And Empirical Perspective. Bandung: Rizki Press.

Siahaan, Meryani. (2012). Application De La Technique « STAD » Basée Sur Internet dans L’apprentissage De La Production Écrite. Thesis S2 UPI. Tidak diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperatif Learning: Teori, Riset, Dan Praktik. London: Nusamedia.

Solihatin, Etin & Rahajo. (2009). Cooperative Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif, Cetakan Ke-2. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(52)

Badriah Tuhusna, 2013

Syaodih, S. Nana. (2009). Metode Penelitian Prndidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tagliante C. (2005). L’evaluation Et Le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tampubolon. (1990). Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry G. (2008). Membaca: Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana.

Website:

Arisandi.com. (2010). Jenis-Jenis Membaca. [Online]. Tersedia: http://arisandi.com/jenis-jenis-membaca/#_ftn2. [17 April 2012].

Danfar. (2009). DEFINISI/PENGERTIAN EFEKTIFITAS. [Online]. Tersedia: http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/. [04 Juni 2012].

Disdikklungkung.Net. (2007). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type

STAD dengan Media VCD. [Online]. Tersedia:

http://disdikklungkung.net/content/view/73/46/ . [26 Desember 2011]. Gamble J. (2009). 7° Pour Une Pédagogie De La Coopération. [Online].

Tersedia: File:///E:/Documents/Downloads/Documentation.Htm. [18 April 2012].


(53)

114

Badriah Tuhusna, 2013

Herdian, M.Pd. (2009). Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division). [Online]. Tersedia:

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ . [26 Desember 2011].

J. Llapasset. (2010). Philo-Poche. [Online]. Tersedia: http://www.philagora.net/philo-poche/phonetique9.php. [18 April 2012]. J’s blog, Mr. (2009). Membaca dan Berbagai Aspeknya. [Online]. Tersedia:

http://tarjo2009.blogspot.com/2009/03/hakekat-membaca-proses membaca-jenis_8558.html. [24 Januari 2012]

Krisyanto. (2011). Bahasa Indonesia : “MembacaPemahaman”. [Online]. Tersedia: http://krizi.wordpress.com/2011/09/15/bahasa-indonesia-membaca-pemahaman/. [24 Januari 2012].

Mallouka88 . (2011). Processus Cognitif De Compréhension Écrite. [Online]. Tersedia: http://www.dissertationsgratuites.com/dissertations/Processus-Cognitif-De- Compr%C3%A9hension-%C3%89crite/141268.html. [02 Juli 2012].

Marie-Claude et Olivier. (2012). Le Tournoi. [Online]. Tersedia: http://ppa6015.wikispaces.com/Le+tournoi. [5 Juli 2012].

Mulyana A . (2012). Pengertian Metode Pembelajaran dan Jenisnya. [Online]. Tersedia: http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelaaran-dan.html. [03 Juli 2012].

Sentra71. (2009). Pembelajaran Membaca. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/sentra71/d/57525928/8-Tujuan-Membaca. [13 April 2012].


(54)

Badriah Tuhusna, 2013

Kitao & Kathleen Kenji. (2005). Testing Reading. [Online]. Tersedia: http://www.cis.doshisha.ac.jp/kkitao/library/article/test/reading.htm. [31 Maret 2013.

Kurnia Ahmad. (2009). Populasi dan Sampel Penelitian. [Online]. Tersedia: http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/populasi-dan-sampel-penelitian.html. [17 Agustus 2012].


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A dan Triprasetyo. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Circurel, Francine. (1991). Lecture Interactive en Langue Étrangère. Paris: Hachette.

Cuq, Jean-Pierre. (2003). Dictionnaire De Didactique Du Français Langues

Étrangère et Seconde. Paris: Hachette.

Djamarah, Syaiful B & Zain A. (2002). Evaluasi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta

Faturrohman, P & Sobri Sutikno, M. (2009). Strategi Belajar Mengajar, Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama.

Gagne, R M & Briggs,L.J, (1979). Principles Ot Instructional Design. Second Edition. New York: United States of America.

Galisson, R & Coste, D. (1976). Dictionnaire De Didactique des Langues. Paris: Hachette.

Hidayat, Kosadi. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam

Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta.


(2)

Badriah Tuhusna, 2013

Lie, Anita. (2002). Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Moirand, S. (1979). Situation d’Ecrite Compréhension, Production En Langue Étrangère. CLE. International: Paris.

Mucholish. (1996). Pendidikan Bahasa Indonesia. Universitas Terbuka.

Mulyaningsih, Ika. (2012). Efektivitas Penggunaan Teknik Uji Rumpang dalam

Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Wacana Bahasa Perancis. Skripsi S1 UPI. Tidak diterbitkan.

Nur, Asma. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhasanah, E. (2009). Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Pada Pembelajaran Teks Bahasa Jepang. Skripsi S1 FPBS UPI. Tidak

diterbitkan.

Okpianti, Teti . (2007). Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student

Teams Achievement Division) Dalam Pengajaran Bahasa Jepang Di SMA. Skripsi S1 FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Panggabean, Luhut P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Bandung.

Pasaribu & Simanjuntak. (1993). Pengertian Metode Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Utama.

Rey, Alain. (2001). Le Grand Robert De La Langue Française. Paris: Dictionnaire le Robert.


(3)

Sanjaya W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2007). Kajian Kurikilum dan Pembelajaran. Bandung: SPs UPI. Setiadi, Riswanda. (2010). Self Efficacy In Indonesian Literacy Teaching

Context: A Theoritical And Empirical Perspective. Bandung: Rizki Press.

Siahaan, Meryani. (2012). Application De La Technique « STAD » Basée Sur

Internet dans L’apprentissage De La Production Écrite. Thesis S2 UPI.

Tidak diterbitkan.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperatif Learning: Teori, Riset, Dan Praktik. London: Nusamedia.

Solihatin, Etin & Rahajo. (2009). Cooperative Learning. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif, Cetakan Ke-2. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(4)

Badriah Tuhusna, 2013

Syaodih, S. Nana. (2009). Metode Penelitian Prndidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tagliante C. (2005). L’evaluation Et Le Cadre Européen Commun. Paris: CLE International.

Tampubolon. (1990). Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry G. (2008). Membaca: Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Kencana.

Website:

Arisandi.com. (2010). Jenis-Jenis Membaca. [Online]. Tersedia: http://arisandi.com/jenis-jenis-membaca/#_ftn2. [17 April 2012].

Danfar. (2009). DEFINISI/PENGERTIAN EFEKTIFITAS. [Online]. Tersedia: http://dansite.wordpress.com/2009/03/28/pengertian-efektifitas/. [04 Juni 2012].

Disdikklungkung.Net. (2007). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type

STAD dengan Media VCD. [Online]. Tersedia:

http://disdikklungkung.net/content/view/73/46/ . [26 Desember 2011]. Gamble J. (2009). 7° Pour Une Pédagogie De La Coopération. [Online].

Tersedia: File:///E:/Documents/Downloads/Documentation.Htm. [18 April 2012].


(5)

Herdian, M.Pd. (2009). Model Pembelajaran STAD (Student Teams

Achievement Division). [Online]. Tersedia:

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ . [26 Desember 2011].

J. Llapasset. (2010). Philo-Poche. [Online]. Tersedia: http://www.philagora.net/philo-poche/phonetique9.php. [18 April 2012].

J’s blog, Mr. (2009). Membaca dan Berbagai Aspeknya. [Online]. Tersedia: http://tarjo2009.blogspot.com/2009/03/hakekat-membaca-proses

membaca-jenis_8558.html. [24 Januari 2012]

Krisyanto. (2011). Bahasa Indonesia : “MembacaPemahaman”. [Online]. Tersedia: http://krizi.wordpress.com/2011/09/15/bahasa-indonesia-membaca-pemahaman/. [24 Januari 2012].

Mallouka88 . (2011). Processus Cognitif De Compréhension Écrite. [Online]. Tersedia: http://www.dissertationsgratuites.com/dissertations/Processus-Cognitif-De- Compr%C3%A9hension-%C3%89crite/141268.html. [02 Juli 2012].

Marie-Claude et Olivier. (2012). Le Tournoi. [Online]. Tersedia: http://ppa6015.wikispaces.com/Le+tournoi. [5 Juli 2012].

Mulyana A . (2012). Pengertian Metode Pembelajaran dan Jenisnya. [Online]. Tersedia: http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelaaran-dan.html. [03 Juli 2012].

Sentra71. (2009). Pembelajaran Membaca. [Online]. Tersedia: http://www.scribd.com/sentra71/d/57525928/8-Tujuan-Membaca. [13 April 2012].


(6)

Badriah Tuhusna, 2013

Kitao & Kathleen Kenji. (2005). Testing Reading. [Online]. Tersedia: http://www.cis.doshisha.ac.jp/kkitao/library/article/test/reading.htm. [31 Maret 2013.

Kurnia Ahmad. (2009). Populasi dan Sampel Penelitian. [Online]. Tersedia: http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2009/08/populasi-dan-sampel-penelitian.html. [17 Agustus 2012].


Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan Soal Peluan Siswa Kelas XI IPA 5 Dan 6 SMAN 2 JEMBER Tahun Ajaran 2006/2007

0 4 72

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 MALANG

3 39 57

DAMPAK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI KALISAT

0 4 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SDN PERUM SURADITA CISAUK

0 5 161

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Teladan Lampung Timur Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 42

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN PENYANGGA (PTK pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Swadhipa Natar TP 2009-2010)

0 4 13

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) DENGAN STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) MELALUI METODE EKSPERIMEN

0 7 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMETAAN KONSEP SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

0 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU

0 0 12