HUBUNGAN PELAKSANAAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI.
HUBUNGAN PELAKSANAAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
Dayu Pangesti Triastuti 0906150
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT GARUDA
MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI
Oleh
Dayu Pangesti Triastuti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Dayu Pangesti Triastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN PELAKSANAAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 195905081987031002
Pembimbing II
Drs. Alit Sarino, M.Si NIP. 195612111988031001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,
Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001
(4)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
HUBUNGAN PELAKSANAAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI
Oleh:
Dayu Pangesti Triastuti 0906150
Skripsi ini dibimbing oleh:
Drs. Endang Supardi, M.Si. dan Drs. Alit Sarino, M.Si
Penelitian ini dilakukan di Bagian Produksi PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah belum optimalnya kepuasan kerja karyawan kontrak di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi yang diduga karena adanya sistem kontrak kerja. Sistem kontrak kerja dalam penelitian ini diukur dengan indikator Kualifikasi, Kompensasi, dan sanksi. Sedangkan untuk kepuasan kerja diukur melalui indikator Moral kerja, Disiplin, dan Prestasi.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dengan teknik analisis data deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket). Instrument yang digunakan adalah angket dengan model skala Likert yang telah dimodifikasi. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan kontrak bagian produksi yang berjumlah 80 orang dengan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi. Serta pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y berada pada kategori korelasi rendah. Dan nilai statistik uji t lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel t. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa : “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel X (pelaksanaan sistem kontrak kerja) dengan variabel Y (kepuasan kerja karyawan kontrak)”. Saran yang diberikan bagi perusahaan adalah menerapkan sistem kontrak kerja yang baik yaitu kebijakan dari perusahaan yang memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan kontrak untuk diangkat menjadi karyawan tetap sehingga tercapainya job security, agar kepuasan kerja karyawan lebih optimal.
(5)
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN CONTRACT BASED EMPLOYEMENT SYSTEM AND EMPLOYEES SATISFACTION AT PRUDUCTION
DIVISION PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI By:
Dayu Pangesti Triastuti 0906150
This Script is guided by:
Drs. Endang Supardi, M.Si. dan Drs. Alit Sarino, M.Si
This thesis analyzes the relationship between contract based employement system andemployees satisfaction at Production Division PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) Cimahi. The main focus of this thesis is employees satisfaction level which is relatively low, it may because of contract based employment system. Contract based employment system is measured by qualifocation, compensation, and punishment. Meanwhile, employees satisfaction level is measured by employees attitude, discipline level, and performance.
Survey with data descriptif analysis is applied as a method in this thesis. All data is collected by quisionare with modified Likert scale. The respondent of this quisionare are contract based empleyees at Production Division (80 employees). The data is processed by correlation analysis method and hypothesis testing using t test.
Based on calculation, the correlation coefficient of variable X and Y can be categorized as low correlation. Meanwhile, t-test result bigger than the t table. It can be concluded that: There is positive and significant correlation between Contract Based Employment System (X) and Employees Satisfaction (Y). The suggestion is to implement a better agreement which give an opportunity to contract based employees to be upgraded as a permanent employee so that job security will be achieved and employees satisfaction level will be higher.
(6)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Pelaksanaan Sistem Kontrak KerjaError! Bookmark
not defined.
(7)
2.2 Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja dengan Kepuasan kerja Karyawan Kontrak ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not
defined.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .... Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Analisis Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Persyaratan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
(8)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran Karakteristik RespondenError! Bookmark not
defined.
4.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.4 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis . Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1. Analisis Pelaksanaan Sistem Kontrak KerjaError! Bookmark
not defined.
4.2.2 Analisis Kepuasan Kerja Karyawan KontrakError! Bookmark not defined.
4.2.3 Analisis Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan KontrakError! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.
(9)
(10)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan bisnis menjadi lebih ketat. Perusahaan yang ingin berkembang haruslah dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Tenaga kerja merupakan sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/ perusahaan tersebut, karena walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan tidak akan berguna jika tidak ada yang mengelola dan mengolahnya. Ini seperti pendapat yang dikemukakan oleh Siagian (2004:129) bahwa “Walaupun dana dan daya memungkinkan organisasi berbuat sesuatu, akan tetapi sumber daya manusialah yang menyebabkan terjadinya sesuatu”.
Tenaga kerja didalam perusahaan bertindak sebagai kunci keberhasilan dan merupakan aset yang harus dikembangkan, dan juga dihargai sehingga keberadaannya haruslah dipelihara dengan baik agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan. Berkat peranan karyawanyang telah memberikan kontribusinya kepada perusahaan berupa kemampuan, keterampilan, dan keahlian mereka bagi perusahaan maka wajarlah apabila perusahaan dituntut agar dapat memelihara sumber daya manusia yang dimilikinya dengan merespon kebutuhan karyawan sehingga tercipta kepuasan kerja.
(11)
Kepuasan kerja itu sendiri merupakan evaluasi yang menggambarkan seeorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja(Rivai: 2004). Karyawan yang merasa puas atas pekerjaannya akan dengan senang hati melakukan pekerjaannya dan berupaya terus menerus meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dan begitupun sebaliknya karyawan yang tidak puas cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan.
Berkaitan dengan hal itu, masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai kepuasan kerja karyawan kontrak di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kain denim. Selain dapat memberikan kontribusi terhadap devisa negara, industri ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak.Dalam menjalankan usahanya PT. Garuda Mas Semesta (Gamatex) menjual produk denimnya terutama ke sejumlah sentra perdagangan kain di kota-kota besar di Indonesia danluar negeri.
Hal tersebut membuat PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) harus mampu bersaing dengan perusahaan lainnya yang berada di Indonesia maupun di luar negeri, sehingga pihak perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Karyawan akan lebih termotivasi dalam bekerja ketika ia mendapatkan kepuasan kerja. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Personalia PT Garuda Mas Semesta (Gamatex), terdapat fenomena yang
(12)
memprediksikan bahwa belum otimalnya kepuasan kerja karyawan kontrak mereka, yaitu:
1. Absensi karyawan selama 3 tahun terakhir. Tabel 1. 1
Daftar Absensi Karyawan
Bulan
2010 2011 2012
Jumlah Karyawan Tidak masuk kerja Jumlah Karyawan Tidak masuk kerja Jumlah Karyawan Tidak masuk kerja
Januari 477 35 421 16 403 38
Februari 475 29 418 23 409 41
Maret 472 38 429 36 434 35
April 470 44 426 25 438 41
Mei 466 32 420 29 440 37
Juni 465 37 415 31 448 48
Juli 461 33 409 37 456 43
Agustus 458 27 403 29 453 45
September 453 30 401 36 448 50
Oktober 446 24 406 38 444 46
November 437 19 424 35 448 44
Desember 430 22 430 46 454 39
Sumber : Personalia PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Tahun 2013
Ketidakhadiran merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan tolak ukur kepuasan kerja karyawan, seperti yang diungkapkan Keith Davis dalam Anwar Mangkunegara (2005:118) bahwa : “Pegawai-pegawai yang kurang puas cenderung tingkat ketidakhadirannya (absen) tinggi. Mereka seringkali tidak hadir kerja dengan alasan yang logis dan subjektif.”
Jika dilihat dari tabel di atas selama kurun waktu 3 tahun terakhir (2010-2012) ketidakhadiran karyawan mengalami naik turun di setiap bulannya. Tingkat kemangkiran paling tinggi terjadi pada tahun 2012.Dan untuk lebih
(13)
jelasnya disini penulis memberikan grafik rekapitulasi ketidakhadiran karyawan yang dinyatakan dalam bentuk gambar.
Sumber: Personalia PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Tahun 2013
Gambar 1. 1
Grafik Rekapitulasi Ketidakhadiran Karyawan PT Gamatex
Dilihat pada grafik tersebut, tingkat kehadiran selama kurun waktu 2010 sampai dengan tahun 2012 semakin meningkat. Berdasarkan informasi yang didapat bahwa alasan tidak masuknya karyawan adalah banyaknya karyawan yang tidak masuk tanpa keterangan dan juga sakit.
0% 2% 4% 6% 8% 10% 12%
2010 Persentase 2011 Persentase 2012 Persentase
(14)
2. Tingkat kenaikan turnover karyawan selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Tabel 1. 2
Labour Turn Over tahun 2010-2012
Tahun Jumlah Karyawan
Masuk Keluar
2010 30 86
2011 63 81
2012 63 84
Sumber: Personalia PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Tahun 2013
Berdasarkan data diatas diperoleh keterangan bahwa alasan karyawan keluar dari pekerjaannya yaitu mengundurkan diri dan diberhentikan oleh perusahaan karena adanya pelanggaran ataupun kontrak kerja yang sudah habis. Turnover yang terjadi mengindikasikan bahwa karyawan di bagian produksi memiliki ketidakpuasan dalam bekerja karena pegawai yang tidak puas cenderung akan keluar dari perusahaan.
3. Kecerobohan karyawan dalam bekerja yang menyebabkan alat-alat rusak, kurang teliti, lalai dalam melaksanakan tugas seperti salah memasukan pewarna kain, tertidur di ruang kerja, tidak menuruti peraturan perusahaan, terlambat masuk kerja dll. Jika ditinjau lebih dalam apabila karyawan sering melakukanhal tersebut maka dapat dikatakan kepuasan kerja karyawan tersebut rendah. Hal ini diperkuat dari daftar Personal Track Record sebagai berikut:
(15)
Tabel 1. 3
Personal Track Record Tahun 2009-2012
No. Jenis Pelanggaran Persentase Pelanggaran Per Tahun
2010 2011 2012
1 Kecerobohan yang
mengakibatkan alat rusak 2.97 % 3.14 % 3.48 % 2
Kurang teliti dan lalai dalam
melaksanakan pekerjaan 5.72 % 4.93 % 8.18 % 3 Tidak menuruti aturan
perusahaan 1.83 % 2.24 % 2.86 %
4 Terlambat masuk kerja 2.52 % 2.69 % 3.27 % Rata-rata Pelanggaran Per Tahun 13.04 % 13.00 % 17.79 %
Sumber: Personalia PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Tahun 2013
Dari hasil data tersebut, dapat kita lihat bahwa pada tahun 2010 dan tahun 2011 rata-rata pelanggaran per tahun sebanyak 13,04 % dan 13,00%, sedangkan pada tahun 2012 tingkat pelanggaran yang terjadi semakin meningkat menjadi 17,79%, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat absensi, turnover dan juga daftar pelanggaran karyawan di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex)cukup tinggi, yang diindikasi bahwa adanya ketidakpuasan kerja karyawan kontrak.
Berkaitan dengan masalah itu sudah selayaknya perlu dicari faktor-faktor yang menyebabkan masih terjadinya ketidakpuasan kerja karyawan kontrak, sebab berbeda halnya dengan karyawan dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi yang dapat menunjukan sikap positif terhadap pekerjaannya, ketidakpuasan ini dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan perusahaan seperti adanya aksi mogok kerja,ketidakhadiran karyawan yang terus meningkat dan juga turunnya kinerja karyawan yang sekaligus dapat menurunkan produktifitas perusahaan tersebut. Seperti dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
(16)
Tabel 1. 4
Target Produksi Kain Denim PT Gamatex Tahun 2009-2012 No. Tahun Target Perusahaan (yds) Realisasi (yds)
1 2009 11.000.000 11.204.961
2 2010 11.000.000 11.290.140
3 2011 10.000.000 9.526.700
4 2012 10.000.000 8.416.011,50
Sumber: Personalia PT Gamatex Cimahi Tahun 2013
Dari data di atas terlihat bahwa pada tahun 2009 dan tahun 2010 target produksi terealisasi. Pada tahun 2009 target perusahaan 11.000.000 yds, 1 yards = 0,98 meter. Realisasinya sebesar 11.204.961yds dan target perusahaan pada tahun 2010 sebanyak 11.000.000 yds, realisasinya sebesar 11.290.140 yds. Akan tetapi pada 2 tahun berikutnya yakni pada tahun 2011 dan 2012, target produksi tidak terealisasi. Pada tahun 2011 target perusahaan sebanyak 10.000.000 yds sedangkan realisasinya 9.526.700 yds, dan pada tahun 2012 target perusahaan sebanyak 10.000.000 yds sedangkan realisasinya 8.416.011,50 yds.
Oleh sebab itu sudah merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan merasa tidak puas bekerja di perusahaan tersebut.Sebab apabila perusahaan memperhatikan kepuasan kerja karyawannya, produktivitas perusahaan pun akan meningkat. Ini sejalan dengan pendapat Marihot Tua Efendi (2009:290) bahwa :
“Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang penting dalam organisasi.Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dan lain-lain, atau mempunyai hubungan dengan beberapa jenis perilaku yang sangat penting dalam organisasi.”
(17)
Makna sebuah pekerjaan bagi seseorang sebagaimana yang dikemukakan oleh Stephen P. Robbin bahwa :
A Person’s job is more than just the obvious activities of shuffling paper,
waiting on costumer, or driving a truck. Job require interaction with co-worker and bosses, following organizational rule and policy, meeting performance standard, living with working conditions that are often less than ideal and like.
Pernyataan di atas menunjukan bahwa pekerjaan tidak hanya sekedar melakukan pekerjaan, tetapi terkait juga dengan aspek lain seperti interaksi dengan rekan sekerja, atasan, mengikuti aturan-aturan, dan lingkungan kerja tertentu yang seringkali tidak memadai atau kurang disukai.( Marihot Tua Efendi (2009:291)).
Hal di atas menunjukan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya gaji, tetapi terkait dengan pekerjaan itu sendiri, dengan faktor lain seperti hubungan dengan atasan, rekan sekerja, lingkungan kerja, dan kebijakan perusahaan.Namunsalah satu faktor yang diduga memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah adanya kebijakan perusahaan, yaitu adanya sistem kontrak kerja.
Permasalah kepuasan kerja yang ada di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi didominasi oleh para karyawan yang berstatus kontrak, Hal ini terungkap dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi. Menurutnya sistem kontrak kerja memberikan banyak kerugian karena karyawan tersebut tidak akan tahu sampai kapan kontraknya akan terus diperpanjang bahkan mereka diliputi rasa takut apabila kontrak kerjanya tersebut tidak diperpanjang lagi, sedangkan untuk melamar
(18)
pekerjaan baru terdapat batasan umur yang harus dipenuhi.Sistem kontrak kerja yang dilaksanakan oleh PT Garuda Mas Semesta, perpanjangan kontrak dilakukan setiap 1 tahun, dan berlangsung maksimal hingga 5kali perpanjangan kontrak. Pengangkatan karyawan tetap hanya akan dilakukan pada saat terdapat posisi kosong pada karyawan tetap di bagian tertentu, itupun dilihat dari penilaian hasil kinerja karyawan tersebut.
Meskipun persepsi kepuasan kerja tiap karyawan berbeda tergantung pada kebutuhan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap karyawan, sistem kontrak kerja yang dilaksanakan di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi merupakan salah satu faktor yang memberikan dampak pada kepuasan kerja karyawannya.
Oleh karena itu dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena belum optimalnya kepuasan kerja karyawan pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut, dan berdasarkan permasalahan yang dikaji maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan perilaku organisasi.
Luthans (2006) dan Gibson, et al. (1996), mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu hubungan yang tidak terpisah. Satu hal yang perlu dikemukakan, perilaku yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme.
(19)
Dalam penelitian ini, sistem kontrak kerja mewakili situasi yang menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayati, dan dialami oleh organisme atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimulus yang pada akhirnya melahirkan perilaku tertentu. Selanjutnya perilaku yang ditampilkan individu akan menimbulkan perubahan di lingkungannya berupa hasil perilaku. Dengan demikian berdasarkan model teori perilaku organisasi ini, sistem kontrak kerja memiliki hubungan dengan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “HUBUNGAN PELAKSANAAN SISTEM KONTRAK KERJA DENGAN
KEPUASAN KERJA KARYAWAN KONTRAK PADA BAGIAN
PRODUKSI DI PT GARUDA MAS SEMESTA (GAMATEX) CIMAHI.” 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Kepuasan kerja merupakan inti dari kajian penelitian ini. Kepuasan kerja perlu mendapatkan perhatian dari pihak perusahaan dalam rangka menciptakan organisasi yang baik sebab kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seperti malas, rajin, produktif, dll. Absensi, daftar pelanggaran dan juga turnover yang tinggi seringkali mengidentifikasi bahwa masih adanya ketidakpuasan kerja karyawan. Penyebab ketidakpuasan kerja karyawan Pada dasarnya tidaklah sulit ditemukan karena ketidakpuasan kerja terletak di dalam kegagalan dalam memenuhi faktor-faktor kepuasan kerja karyawan tersebut.
(20)
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini akan dilihat hubungannya dengan sistem kontrak kerja yang diduga merupakan salah satu faktor determinan yang mendukung terjadinya fenomena ketidakpuasan kerja karyawan kontrak .Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statements) sebagai berikut: “Berdasarkan hasil kajian secara empirik, sistem kontrak kerja yang merupakan salah satu kebijakan perusahaan yang menyebabkan kepuasan kerja karyawan kontrak kurang optimal.
1.2.2Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pelaksanaan sistem kontrak kerja karyawan di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi?
2. Bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan kontrak di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi?
3. Adakah hubungan antara pelaksanaan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan kontrak bagian produksi di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi?
(21)
1.3 Tujuan Penelitian
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran pelaksanaan sistem kontrak kerja karyawan di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi.
2. Memperoleh gambaran tingkat kepuasan kerja karyawan kontrak di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi.
3. Menganilisis seberapa besar tingkat hubungan pelaksanaan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan kontrak di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan baik secara teoritik maupun praktis
1. Secara teoritik
Bagi penulis penelitian ini akan menjadi sesuatu yang sangat berarti, karena penulis dapat memperoleh wawasan yang berkaitan dengan sistem kontrak kerja, selain itu pula penulis dapat membedakan antara apa yang terjadi di dunia perusahaan nyata, dengan ilmu dan teori yang penulis dapatkan selama duduk di bangku kuliah dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu MSDM.
(22)
2. Kegunaan praktis
Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan informasi tambahan pada PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) serta memberikan bahan masukan yang dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk membuat kebijakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem kontrak kerja guna mengoptimalkan kepuasan kerja karyawan kontrak, dan sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya mengenai pelaksanaan sistem kontrak kerja.
(23)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menganilisis mengenai hubungan pelaksanaan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan kontrak PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas adalah pelaksanaan sistem kontrak kerja (X) sedangkan yang menjadi variable terikat adalah kepuasan kerja karyawan kontrak(Y).
Penelitian ini dilakukan di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) yang beralamat di jalan Industri II no.2 Cimahi Selatan. PT Gamatex adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan kain denim. Dalam menjalankan usahanya PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) menjual produk denimnya terutama ke sejumlah sentra perdagangan kain di kota-kota besar di Indonesia dan keluar negeri.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan penelitian ini berakhir. Adapun subjek yang dijadikan responden adalah karyawan PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi di bagian produksi yang berstatus karyawan kontrak.
1.2Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2003:135). Mengarah
(24)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pada hal tersebut Sugiyono (2003:136) menegaskan bahwa “Terdapat empat kata kunci yang harus diperhatikan yakni cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan kepada ciri-ciri keilmuan yaitu, rasional, empiris, dan sistematis”.
Berdasarkan penjelasan tersebut dan mengacu pada tujuan penelitian, maka penulis memilih Metode Eksplanasi (Survey Explanatory Method). Metode eksplanasi ini merupakan metode penelitian dengan tujuan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (testing research). Di dalam metode ini masih terdapat penjelasan yang deskriptif, namun tetap fokus terletak pada penjelasan hubungan-hubungan antar variable (asosiatif).
Menurut Singarimbun (dalam Jamal Riswanto, 2010), explanatory
research yaitu suatu penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara
variable-variabel melalui pengujian hipotesa atau penelitian akan menghubungkan variable yang ada dalam hal ini yaitu variable sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan.
Dengan menggunakan metode survey eksplanasi disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran dari variable system kontrak kerja dengan variable kepuasan kerja karyawan kontrak. Apakah terdapat hubungan antara pelaksanaan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan kontrak dan seberapa kuat hubungan antara sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex).
(25)
3.3 Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu : a) Pelaksanaan sistem kontrak kerja sebagai variabel bebas (X) dan b)Kepuasan kerja karyawan kontrak sebagai variabel terikat (Y).
3.3.1 Operasional Variabel Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja
Kontrak kerja dalam penelitian ini adalah suatu perbuatan hukum yang terjadi karena adanya kesepakatan antara dua orang atau lebih dengan maksud untuk menimbulkan kewajiban-kewajiban antara satu pihak dengan yang lainnya. Dimensi untuk variable ini yaitu: (1) Kualifikasi; (2) Kompensasi; dan(3) sanksi. Uraian dari dimensi sistem kontrak kerja tersebut secara lebih rinci akan dibahas berikut ini.
Tabel 3. 1
Variabel Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja
Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala
Sistem Kontrak Kerja Karyawan
(X)
F.X.Djumialji, 2006
Kualifikasi Tingkat kesesuaian latar belakang pendidikan dengan jabatan
1 Ordinal
Tingkat nilai lulusan
latar belakang
pendidikan dengan kualitas kerja
2 Ordinal
Tingkat kesesuaian keahlian yang dimiliki
(26)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dengan jenis pekerjaan yang diterima
Tingkat kesesuaian pengalaman bekerja dengan kinerja
4 Ordinal
Kompensasi Tingkat kesesuaian upah yang diterima
5 Ordinal Tingkat toleransi
terhadap prosedur pembayaran gaji
6 Ordinal
Tingkat kesesuaian upah lembur dengan golongan
7 Ordinal Tingkat ketepatan
pemberian insentif
8,9 Ordinal Tingkat kesesuaian
kompensasi tidak langsung yang diterima
10 Ordinal
Sanksi Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran disiplin
11 Ordinal
Prosedur pemberian sanksi terhadap
(27)
karyawan yang bermasalah
Sanksi terhadap karyawan yang tidak
dapat memenuhi
target/standar perusahaan
13 Ordinal
Sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran kesepakatan kerja
14 Ordinal
3.3.2 Operasional Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak
Dalam penelitian ini, kepuasan kerja itu sendiri bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan oleh pegawai. Adapun yang menjadi dimensi dalam variabel ini yaitu: (1) Moral Kerja; (2) Disiplin; dan (3) Prestasi. Uraian dari dimensi kepuasan kerja karyawan secara lebih rinci akan dibahas berikut ini:
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak
Variabel Dimensi Indikator No. Item Skala
Kepuasan Kerja (Y) Malayu S.P
Hasibuan (2008)
Moral Kerja
Tingkat Kesediaan mengabdi kepada perusahaan
(28)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tingkat loyalitas terhadap perusahaan
2 Ordinal
Tingkat komitmen karyawan terhadap perusahaan
3 Ordinal
Tingkat etika dan tata krama berperilaku di lingkungan kantor
4 Ordinal
Tingkat kesediaan untuk menjunjung tinggi nama baik pribadi dan perusahaan
5 Ordinal
Disiplin Tingkat kehadiran karyawan
6 Ordinal
Tingkat Ketepatan hasil kerja dengan tujuan yang telah ditetapkan
7 Ordinal
Tingkat Kesadaran memenuhi aturan
8 Ordinal
Datang dan pulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaan
(29)
Tingkat tanggung jawab karyawan
10 Ordinal
Tingkat ketekunan dalam menyelesaikan tugas
11 Ordinal
Prestasi Tingkat kepuasan karyawan terhadap hasilpekerjaan
12 Ordinal
Tingkat kreativitas terhadap pekerjaan
13 Ordinal
Tingkat kepuasan atasan atas pekerjaan yang telah diselesaikan
14 Ordinal
Tingkat pemahaman pekerjaan
15 Ordinal
Tingkat pencapaian Standard Operational Procedure (SOP)
16 Ordinal
1.4Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:107): “ Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.
(30)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1) Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari objeknya. Data primer diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel yang telah ditetapkan, yaitu orang-orang yang dianggap dapat mewakili dan representative dalam menghasilkan data penelitian.
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dari subjek yang tidak berhubungan secara langsung dengan objek penelitian, tapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-dokumen, laporan-laporan yang terdapat pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi dan literature atau kepustakaan yang memiliki keterkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. 1.5Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Pengumpulan data dalam sebuah penelitian sangatlah diperlukan itu semua dilakukan guna membantu penulis dalam rangka mengetahui karakteristik data yang ada dalam penelitian ini. Seluruh karakteristik dalam penelitian ini dinamakan populasi.
Menurut Nazir (dalam Ating dan Sambas, 2006) populasi adalah:
“ Kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasiadalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang ingin kita buat referensinya. Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan dengan orang ataupun bendanya.”
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan bagian produksi PT. Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi yang berjumlah 382 orang. Dikarenakan objek yang diteliti terlalu luas, sehingga tidak memungkinkan untuk
(31)
meneliti semua objek yang ada dalam populasi secara satu persatu, maka diambil sampel yang merupakan bagian atau wakil dari populasi yang diteliti, dengan harapan hasil yang diperoleh dapat menggambarkan sifat dan karakteristik populasi secara keseluruhan, dengan demikian hasil tersebut mampu mewakili dan berlaku untuk seluruh populasi.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling
yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel. (Ating dan Sambas, 2006:71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Hussein Umar (2000:146) yaitu:
Keterangan :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
(32)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut:
= 79,25= 80 orang
Mengacu dari pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah karyawan yang bekerja di PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi bagian produksi yang berstatus kontrak yaitu 80 orang.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpul penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk penelitian. Adapun teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Komunikasi secara langsung untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penulis mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang menjadi objek penelitian.
b. Studi dokumentasi
Kegiatan pengumpulan data yang bersumber dari dokumen yang ada dimiliki perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan tujuan penelitian.
c. Angket
Alat pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan kepada responden yang menjadi sampel penelitian untuk dijawab. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga dalam pengisian angket,
(33)
responden tinggal memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda
checklist pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap paling tepat dengan
menggunakan kategori lima skala linkert.
Penyusunan angket beranjak dari ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu untuk kepentingan penelitian ini dikontruksi dua jenis angket, yaitu untuk variablel sistem kontrak kerja dan angket untuk kepuasan kerja karyawan.Dalam menyusun angket dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan
2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Jenis instrument yang digunakan dalam angket merupakan instrument yang bersifat tertutup dengan lima alternatif jawaban. Menurut Arikunto (2002:128) “instrument tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = sangat Tidak Setuju
3. Responden hanya membubuhkan tanda check list pada alternatif jawaban yang dianggap paling tepat yang telah disediakan
(34)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima sikap kategori Likert. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:93) bahwa : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang/ sekelompok orang tentang fenomena social”. Dalam hal ini setiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3. 3
Kriteria Pemberian Skor terhadap Alternative Jawaban Angket
Alternatif Jawaban Nilai
Pernyataan Positif Pernyataan negative
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu-ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
sangat Tidak Setuju 1 5
Sumber: Sugiyono (2002:87)
d. Studi Kepustakaan
Selain menggunakan teknik dan alat pengumpul dta penelitian di atas, penulis juga melakukan studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi melalui buku-buku dan internet yang relevan, sehingga dapat membantu terhadap pemecahan masalah yang penulis kaji.
1.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas (Test of Validity)
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang akan disebarkan sebagai pengumpulan data untuk kemudian dianalisis. Rumus yang digunakan dalam pengujian ini adalah Rumus Korelasi Product Moment. Arikunto
(35)
(2002:158) memberikan definisi validitas adalah sebagai berikut “Suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.
Adapun langkah-langkah dalam uji validitas instrumen angket yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a) Memberikan nomor pada angket yang masuk
b) Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan. c) Menjumlahkan skor setiap responden
d) Mengurutkan jumlah skor responden
e) Mencari koefisien korelasi skor tiap bulir item dengan skor total dengan rumus Product Moment Correlation yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu :
(Suharsimi Arikunto, 2006:170) Keterangan :
= Korelasi antara variable X dan Y
X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam setiap item Y = Skor total item instrument
∑ = Jumlah skor X ∑ = Jumlah skor X
∑ = Jumlah kuadrat masing-masing skor ∑ = Jumlah kuadrat masing-masing skor N = Jumlah responden
(36)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
f) Setelah rxy diperoleh, kemudian dicari thitung dengan menggunakan rumus:
t = 2
1
2
s sr
n
r
Keterangan:
t = Nilai tabel t student r = Koefisien Korelasi N = Ukuran sampel
g) Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada taraf kepercayaan (
) 5%.Jika thitung> ttabel maka item tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya jika
thitung< ttabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
3.7.2 Uji Relabilitas (Test of Reability)
Instrumen penelitian yang baik, disamping valid juga harus reliable yaitu memiliki nilai ketepatan. Artinya bahwa instrument penelitian yang reliabel akan sama hasilnya apabila ditegaskan pada kelompok yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda.
Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dengan menggunakan rumus “alpha” yaitu:
) (Suharsimi Arikunto, 2006:196)
Keterangan:
= reliabilitas
k = banyaknya bulir pertanyaan [ ] [ ∑ ]
(37)
∑ = jumlah varians butir = varians total
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut:
a) Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Memberikan nomor pada setiap angket yang masuk,
2) Memberikan nomor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni kategori 5 skala Likert,
3) Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut dikuadratkan,
4) Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari setiap responden,
5) Mengkuadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item, dan kemudian menjumlahkannya.
b) Menghitung koefisien r untuk uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha, dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1) Untuk mendapatkan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item.
2b
dengan rumus:
nn x x
2 2
2
(38)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2) Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk mendapatkan varians total.
Mengkonsultasikan nilai r dengan r product moment untuk mengetahui apakah instrumen angket yang digunakan reliabel atau tidak. Dengan kriteria pengujian.
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α = 5 %.
Kriterianya adalah sebagai berikut: 1. r11> rtabel berarti reliabel
2. r11< rtabel berarti tidak reliabel
Setelah diperoleh data dari hasil penyebaran angket, selanjutnya langkah-langkah dalam prosedur pengolahan data menurut Sugiyono (2003:74) dengan menggunakan bantuan Software Excel 2007, adalah :
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap ospen dari setiap item
berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Tabel Skor Kategori Skala Likert
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5 1
2 Setuju/sering/Positif 4 2
3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral/Tidak Tahu 3 3 4 Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 2 4
(39)
5 Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah/sangat
Negatif 1 5
3. Tabulating, dalah hal ini hasil coding dituangkan ke dalam table rekapitulasi
secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 5
Rekapitulasi Hasil Skoring Angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ……….
1
2
3
N
1.8Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif
Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan sistem kontrak kerja pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no.2, teknik analisis data yang digunakan pun adalah analisis deskriptif, tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat kepuasan kerjakaryawan kontrak pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi.
Berkaitan dengan analisis data deskriptif yaitu dengan penyajian data melalui tabel dan grafik, sehingga terlihat gambaran mengenai pelaksanaan sistem
(40)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kontrak kerja pada PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi, dan tingkat kepuasan kerja karyawankontrak pada Bagian Produksidi PT Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi.Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median, atau modus.
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Penggunaan skor kategori ini sesuai dengan lima kategori (skala Likert),adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 6
Kriteria Analisis Deskripsi
Rentang
Penafsiran
X Y
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah 1,80 – 2,59 Tidak Efektif Rendah 2,60 – 3,39 Cukup Efektif Sedang
3,40 – 4,19 Efektif Tinggi
4,20 – 5,00 Sangat Efektif Sangat Tinggi
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (dalam Sambas dan Maman, 2007:146 )
3.8.2 Analisis Inferensial
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka dilakukan uji korelasi. Rumus yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Rumus ini digunakan karena skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.
(41)
Apabila data tidak memiliki rank kembar, maka rumus yang digunakan adalah:
= 1 - ∑
Sumber: Sidney Siegel and N.John Castellan, Jr (Ating Somantri dan Sambas Ali, 2006:217)
Keterangan:
= Koefeisien Korelasi Rank Spearman = banyaknya ukuran sampel
∑ = jumlah kuadrat dari selisih rank variabel x dengan rank variabel y
Rumus diatas berlaku bila kurang dari 20% skor-skor pada sebuah kelompok peringkatnya sama. Bila lebih dari 20%, harus menggunakan rumus koreksian, yaitu:
= ∑ ∑ ∑ √∑ ∑
Sumber : Rusefendi (Ating Somantri dan Sambas Ali, 2006:218) Dimana:
∑ =
∑ =
= selisih dari rank variable x dengan rank variable y t = Banyak anggota kembar pada suatu perkembaran
Harga koefisien korelasi ( dikonsultasikan pada tabel interprestasi tentang batas-batas r untuk mengetahui derajat hubungan antar variable X dan Variabel Y berikut ini:
(42)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 7
Klasifikasi Koefisien Korelasi
INTERVAL KOEFISIEN
TINGKAT HUBUNGAN 0,00 - 0,199 Sangat Lemah
0,20 - 0,399 Lemah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2003:183)
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam rumusan masalah.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara dengan berdasarkan taraf α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2.
Maka rancangan pengujian Hipotesis (hipotesis nol dan hipotesis alternative) yang diajukan adalah sebagai berikut:
: = 0, artinya tidak ada hubungan antara pelaksanaan sistem kontrak kerja sebagai variabel X dengan kepuasan kerja karyawan kontrak sebagai variabel Y
: ≠ 0, artinya ada hubungan antara pelaksanaan sistem kontrak sebagai variabel X dengan Kepuasan kerja karyawan kontrak sebagai variabel Y
Jika nilai < maka diterima dan ditolak Jika nilai > maka ditolak dan diterima
(43)
1.9Pengujian Persyaratan Data 1.9.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. hal ini penting, diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji staistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.
Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Maka penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya (Sugiyono, 2008 :69). Uji normalitas yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode Liliefors Test, karena kelebihan Liliefors Test adalah penggunaan/penghitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (powerfull) sekalipun ukuran sampel kecil (n=4) (Harun Al Rasyid 2005 dalam Ating dan Sambas). langkah kerjanya sebagai berikut:
a) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data .
b) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
(44)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d) Berdasarkan frekeunsi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi), , fki = fi + fkisebelumnya.
e) Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada tabel z : dimana
nilai z, Formula,
S
i _
Dimana : n i
_ dan
1 ) ( 2 2 n n x i S i
f) Menghitung therotical proportion:
g) Bandingkanlah emphirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar di dalam titik observasi antara kedua proporsi tadi.
h) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi
i) Apabila Dhitung
Dtabel dengan derajat kebebasan (dk) (0,05),makaH0diterima dan dapat dinyatakan bahwa sampel penelitian mengikuti
distribusi normal.
Langkah kerja sehubung dengan uji normalitas ini adalah : a. Menghitung nilai tengah interval yang bersangkutan
X . 1b. Menghitung frekuensi (F) masing-masing kelas interval
c. Menghitung Cfi (frekuensi kumulatif yang ke-i, ke bawah) dari 1 s/d n (jumlah responden).
d. Menghitung
S X Xi
Z ; perhitungannya sebagai berikut:
(45)
f. Menghitung Fo( Xi) dari tabel distribusi normal, dilakukan dengan cara mengambil dua angka pertama dari besaran langkah 5 (z) dua angka pertama yang dijadikan penyebut dan satu angka sisanya sebagai pembilang.
g. Menghitung Sn
Xi fo Xi , dilakukan dengan mencari selisih antara langkah 5 dan 6h. Menghitung Sn
Xi1 fo X , dilakukan dengan cara mencari selisih antarafo
Xi yang bersangkutan dengan Sn
Xi sebelumnyai. Memasukkan besaran seluruh langkah di atas ke dalam tabel distribus sebagai berikut:
Tabel 3. 8
Distribusi Frekuensi Uji Kolmogorov Smirnov Test
X Xi F CF Sn(Xi) Z Fo(Xi) Sn(Xi)-Fo(Xi) [Sn(Xi-1)-Fo(Xi)]
j. Memilih besaran Sn
Xi fo Xi dan besaran Sn
Xi1 fo Xi yang paling besar sebagai bahan untuk dibandingkan mencari nilai D dengan cara memilih skor/besaran yang lebih tinggi.Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara √ Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
(46)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.9.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas mengasumsikan bahwa setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah uji Burlett dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai hitung χ2
> nilai tabel, maka H0 menyatakan varians
skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
2 1 2 . 10ln B dbLogS
X
Sumber : (Ating dan Sambas, 2006:294) Dimana :
S12 = varians tiap kelompok data
db1 = n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Barlett = ( Log S2gab) (∑db1)
S2gab = varians gabungan =
db S dbS gab i
2
2 .
Sambas Ali Muhidin, (2010:96) Langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut :
(47)
Tabel 3. 9
Model Tabel Uji Barlett
Sampel db = n-1 Si2 Log Si2 db.Log Si2 db. Si2
1
2
3
...
...
...
∑
Sumber : Sambas Ali Muhidin (2010:97)
3. Menghitung varians gabungan.
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai barlett.
6. Menghitung nilai χ2.
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada a = 0,05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator..
8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :
Nilai χ2 hitung < nilai χ2
tabel, artinya H0 diterima atau variasi data
dinyatakan homogen.
Nilai χ2 hitung ≥ nilai χ2
tabel, artinya H0 ditolak atau variasi data
dinyatakan tidak homogen. 1.10 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji hipotesis. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah apakah ada hubungan pelaksanaan sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja
(48)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karyawankontrak yang telah dirumuskan sebelumnya dalam rumusan masalah.Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan Hipotesis Statistik
: = 0, artinya tidak ada hubungan antara sistem kontrak kerja sebagai variabel X dengan Kepuasan kerja karyawan sebagai variabel Y
: ≠ 0, artinya ada hubungan antara sistem kontrak kerja sebagai variabel X dengan Kepuasan kerja karyawan sebagai variabel
b. Menentukan Taraf Kemaknaan atau Nyata α (Level of Significance α) Taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance α) ditetapkan α = 5% c. Menggunakan Statistik Uji yang Tepat
Dalam penelitian ini selanjutnya menggunakan statistik uji t dengan rumus sebagai berikut :
t = √
(Sudjana, 1996:130)
d. Menghitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. e. Membuat kesimpulan.
(49)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada karyawan kontrak bagian produksi di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi, untuk mengetahui hubunganpelaksanaan sistem sistem kontrak kerja dengan kepuasan kerja karyawan kontrak, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi pelaksanaan sistem kontrak kerja di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi berada dalam kategori efektif, artinya secara umum responden beranggapan bahwa pelaksanaan sistem kontrak kerja yang diterapkan oleh PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi sudah terealisasi cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden pada Variabel X yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori efektif. Pada indikator kualifikasi dan kompensasi mendapat tanggapan setuju/efektif dari responden. Sedangkan pada kategori sanksi mendapat tanggapan cukup setuju/puas dari responden.. Artinya masing-masing indikator rata-rata berada dalam kategori setuju/efektif dan cukup setuju/cukup efektif, Hal ini membuktikan bahwa dari setiap indikator pelaksanaan sistem kontrak kerja yang telah ditetapkan perusahaan sudah terealisasi dengan cukup baik.
2. Tingkat kepuasan kerja karyawan kontrak pada bagian produksi di PT Garuda Mas Semesta dinilai sedang/cukup tinggi. Artinya responden beranggapan bahwa dengan adanya pelaksaan sistem kontrak kerja yang baik, mampu
(50)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengoptimalkan kepuasan kerja para karyawan. Pernyataan ini dapat dilihat dari jawaban responden pada Variabel Y yang menunjukkan hasil yang termasuk kedalam kategori cukup sedang/cukup tinggi. Ini berarti bahwa pelaksanaan sistem kontrak kerja dinilai cukup baik berpengaruh terhadap ketiga indikator, Moral kerja, Disiplin, dan Prestasi.
3. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pelaksanaan sistem kontrak kerja memiliki hubunganyang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan kontrak pada bagian produksi di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi. Artinya jika sistem kontrak kerja yang diterapkan perusahaan pada karyawan di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi sudah dikatakan baik/efektif maka kepuasan kerja karyawan semakin optimal, begitu pula sebaliknya jika sistem kontrak kerja yang diterapkan perusahaan pada karyawan di PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi belum dikatakan baik/ tidak efektif maka kepuasan kerja karyawan semakin rendah. Sedangkan nilai korelasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi berada pada kategori rendah, dengan demikian menunjukkan bahwa variabel pelaksanaan sistem kontrak kerja memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan kontrak.
5.2Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil penelitian tersebut, maka penulis memberikan beberapa saran mengenai pelaksanaan sistem kontrak kerja dan kepuasan kerja karyawan kontrak sebagai berikut:
(51)
1. Variabel X pelaksanaan sistem kontrak kerja yang masih dikatakan cukup atau memiliki skor terendah adalah pada indikator sanksi. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menyarankan untuk mengkaji mengenai prosedur pemberian sanksi yang diberikan perusahaan dengan tepat dan bijak.
2. Variabel Y kepuasan kerja karyawan kontrak mendapat tanggapan cukup setuju/cukup tinggi dari responden. Penulis menyarankan walaupun kondisi kepuasan kerja karyawan kontrak pada umumnya sudah tergolong cukup tinggi tetapi PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi harus tetap memperhatikan sistem kontrak kerja yang diterapkan oleh perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan, sehingga karyawan akan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaannya.
3. Pelaksanaan sistem kontrak kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan kontrak. Maka PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi harus senantiasa memperhatikan penerapan sistem kontrak kerja yang baik sehingga tercapainya job security bagi karyawan, karena semakin efektif sistem kontrak kerja yang diteapkan maka semakin meningkat pula kepuasan kerja karyawan mereka dan begitu juga sebaliknya, semakin tidak efektifnya sistem kontrak kerja yang diterapkan maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan kontrak mereka. Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan rendahnya kepuasan kerja karyawan sehingga
(52)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
selain pelaksanaan sistem kontrak kerja harus ada faktor-faktor lain yang membuat seluruh karyawan untuk lebih merasakan kepuasan kerja.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji (1992). Psikologi Kerja. Jakarta:Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Yogyakarta: Liberti Yogyakarta.
……….(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Edisi Revisi V.Jakarta: Rineka Cipta
……….(2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.
Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta
As’ad, Moh. (2002). Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
………. (2004). Psikologi Industri. Seri Ilmu Sumber Daya Manajemen.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Davis, Keith. (1985:99) .Human Behavior at work:organizational
Behavior”.New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company). Djumialdji, F.X (2003). Perjanjian Pemborongan. Jakarta: Bina Aksara.
………...(2006). Perjanjian kerja edisi revisi. Jakarta: sinar Grafika.
Gibson, J.,L., Ivancevich, J.,M., Donnelly, J.,H. (1997). Organisasi: Perilaku
Struktur, Proses. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani (2000).Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia.Edisi ke 2. Yogyakarta:BPFE
……….. (2011).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
BPFE-yogyakarta: Anggota ikapi
Hariandja, Marihot Tua Effendi. (2002).Manajemen Sumber Daya Manusia,
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.Jakarta:Grasindo.
……… (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Hasibuan,Malayu S.P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia (Dasar, dan
(54)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kosidin, Koko. (1999).Perjanjian Kerja, Perjanjian Perburuhan, dan Peraturan
Perusahaan. Bandung: Mandar maju.
Locke, Edwin A. (1976).The Nature and Causes of Job Satisfaction. New York. Luthans, Freud. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
………..(2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Andi.
Mangkunegara, A.A. anwar prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
……….(2005).Perilaku Budaya Organisasi.
Bandung: PT. Refika Aditama.
………....(2007).Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Bandung: Refika Aditama.
Muhammad, Arni, 2007. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta.
Muhidin, Sambas A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, Sambas A. dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika dalam
Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Munandar, Ashar Sunyoto (2001).Psikologi Industri dan Organisasi.Penerbit UI:Jakarta.
Nana, Syaodih Sukmadinata.(2001). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Panggabean, Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber daya Manusia untuk Perusahaan
dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Murai Kencana.
Robbins, P. Stephen. (2003). Organisasi Behavior. Upper Saddler River. NJ: Prentice Hall.
(55)
Robbins, P. Stephen.Judge. A,Timothy (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Rowley, Chris. and Keith Jackson (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia :
The Key Concepts.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Siagian, Sondang P. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
Subekti, R. (1995),Aneka Perjanjian Kerja, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Sudjana, (1996). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,
Bandung:Tarsito
Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
………….(2008), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta
Umar, Husein. (2000). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta: Gramedia
Wexley, Kenneth N. dan Yukl, Gary A. (2005).Perilaku Organisasi Dan
Psikologi Personalia. Rineka cipta:Jakarta.
Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.
Sumber Internet
Esha Najitama. (2011). sekilas tentang sistem kerja kontrak dan outsourcing
di Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/ (01 April 2013)
Wibowo. (2009). Teori Keterlibatan Kerja atau Job Involvement: Definisi dan
Factor Keterlibatan Kerja Karyawan. [Online]. Tersedia:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-keterlibatan-kerja-karyawan-atau.html (20 Maret 2013)
Jamal Riswanto. Komitmen Organisasi. [Online]. Tersedia: http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/komitmen-organisasi.html (26 Maret 2013)
(56)
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sumber Skripsi
Lela Nurlela, (2006), Hubungan Sistem Kontrak Kerja Dengan Motivasi Kerja
Karyawan( Kasus: Karyawan PT Unitex,Tbk,Bogor,Jawa Barat).
Rizky Amelia (2011), Hubungan promosi jabatan dengan kepuasan kerja
pegawai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Bandung
(1)
1. Variabel X pelaksanaan sistem kontrak kerja yang masih dikatakan cukup atau memiliki skor terendah adalah pada indikator sanksi. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis menyarankan untuk mengkaji mengenai prosedur pemberian sanksi yang diberikan perusahaan dengan tepat dan bijak.
2. Variabel Y kepuasan kerja karyawan kontrak mendapat tanggapan cukup setuju/cukup tinggi dari responden. Penulis menyarankan walaupun kondisi kepuasan kerja karyawan kontrak pada umumnya sudah tergolong cukup tinggi tetapi PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi harus tetap memperhatikan sistem kontrak kerja yang diterapkan oleh perusahaan agar sesuai dengan yang diharapkan oleh karyawan, sehingga karyawan akan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaannya.
3. Pelaksanaan sistem kontrak kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan kontrak. Maka PT Garuda Mas Semesta (GAMATEX) Cimahi harus senantiasa memperhatikan penerapan sistem kontrak kerja yang baik sehingga tercapainya job security bagi karyawan, karena semakin efektif sistem kontrak kerja yang diteapkan maka semakin meningkat pula kepuasan kerja karyawan mereka dan begitu juga sebaliknya, semakin tidak efektifnya sistem kontrak kerja yang diterapkan maka semakin rendah kepuasan kerja karyawan kontrak mereka. Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang berpotensi menimbulkan rendahnya kepuasan kerja karyawan sehingga
(2)
123
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
selain pelaksanaan sistem kontrak kerja harus ada faktor-faktor lain yang membuat seluruh karyawan untuk lebih merasakan kepuasan kerja.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji (1992). Psikologi Kerja. Jakarta:Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Yogyakarta: Liberti Yogyakarta.
……….(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V.Jakarta: Rineka Cipta
……….(2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta
As’ad, Moh. (2002). Perilaku Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara
………. (2004). Psikologi Industri. Seri Ilmu Sumber Daya Manajemen. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Davis, Keith. (1985:99) .Human Behavior at work:organizational
Behavior”.New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company).
Djumialdji, F.X (2003). Perjanjian Pemborongan. Jakarta: Bina Aksara.
………...(2006). Perjanjian kerja edisi revisi. Jakarta: sinar Grafika. Gibson, J.,L., Ivancevich, J.,M., Donnelly, J.,H. (1997). Organisasi: Perilaku
Struktur, Proses. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani (2000).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi ke 2. Yogyakarta:BPFE
……….. (2011).Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE-yogyakarta: Anggota ikapi
Hariandja, Marihot Tua Effendi. (2002).Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai.Jakarta:Grasindo.
……… (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
(4)
125
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kosidin, Koko. (1999).Perjanjian Kerja, Perjanjian Perburuhan, dan Peraturan Perusahaan. Bandung: Mandar maju.
Locke, Edwin A. (1976).The Nature and Causes of Job Satisfaction. New York. Luthans, Freud. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
………..(2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta:Andi.
Mangkunegara, A.A. anwar prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
……….(2005).Perilaku Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
………....(2007).Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama.
Muhammad, Arni, 2007. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara, Jakarta.
Muhidin, Sambas A. (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, Sambas A. dan Somantri, Ating. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Munandar, Ashar Sunyoto (2001).Psikologi Industri dan Organisasi.Penerbit UI:Jakarta.
Nana, Syaodih Sukmadinata.(2001). Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Panggabean, Mutiara S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Murai Kencana.
Robbins, P. Stephen. (2003). Organisasi Behavior. Upper Saddler River. NJ: Prentice Hall.
(5)
Robbins, P. Stephen.Judge. A,Timothy (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Rowley, Chris. and Keith Jackson (2012), Manajemen Sumber Daya Manusia : The Key Concepts.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Siagian, Sondang P. (2004), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.
Subekti, R. (1995),Aneka Perjanjian Kerja, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Sudjana, (1996). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi bagi Para Peneliti,
Bandung:Tarsito
Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
………….(2008), Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta Umar, Husein. (2000). Metode Riset. Edisi 1. Jakarta: Gramedia
Wexley, Kenneth N. dan Yukl, Gary A. (2005).Perilaku Organisasi Dan Psikologi Personalia. Rineka cipta:Jakarta.
Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.
Sumber Internet
Esha Najitama. (2011). sekilas tentang sistem kerja kontrak dan outsourcing
di Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://shnajitama.wordpress.com/2011/05/05/sekilas-tentang-sistem-kerja-kontrak-dan-outsourcing-di-indonesia/ (01 April 2013)
Wibowo. (2009). Teori Keterlibatan Kerja atau Job Involvement: Definisi dan Factor Keterlibatan Kerja Karyawan. [Online]. Tersedia: http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/teori-keterlibatan-kerja-karyawan-atau.html (20 Maret 2013)
Jamal Riswanto. Komitmen Organisasi. [Online]. Tersedia: http://lukmancoroners.blogspot.com/2010/06/komitmen-organisasi.html (26 Maret 2013)
(6)
127
Dayu Pangesti Triastuti, 2013
Hubungan Pelaksanaan Sistem Kontrak Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan Kontrak Pada Bagian Produksi Di Pt Garuda Mas Semesta (Gamatex) Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sumber Skripsi
Lela Nurlela, (2006), Hubungan Sistem Kontrak Kerja Dengan Motivasi Kerja Karyawan( Kasus: Karyawan PT Unitex,Tbk,Bogor,Jawa Barat).
Rizky Amelia (2011), Hubungan promosi jabatan dengan kepuasan kerja pegawai di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Bandung