PERBANDINGAN PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN Perbandingan Pembelajaran Index Card Match Dan Card Sort Menggunakan Collaborative Teaching Tipe Station Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Ekosistem (Kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun Ajaran 2012/201

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN
CARD SORT MENGGUNAKAN COLLABORATIVE TEACHING
TIPE STATION TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA MATERI EKOSISTEM

(KELAS VII MTS NEGERI SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :
SITI WULANDARI
A 420 090 116

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

i

1


PERBANDINGAN PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN
CARD SORT MENGGUNAKAN COLLABORATIVE TEACHING
TIPE STATION TERHADAP HASIL BELAJAR
PADA MATERI EKOSISTEM
(Kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun Ajaran 2012/2013)
Siti Wulandari, A420090116, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 106
Halaman
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan antara
pembelajaran dengan metode index card match yang menggunakan collaborative
teaching tipe station dan pembelajaran dengan metode card sort yang
menggunakan collaborative teaching tipe station terhadap hasil belajar pada
materi ekosistem siswa kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun Ajaran
2012/2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pendidikan.
Penelitian ini mengambil lokasi di MTs Negeri SURAKARTA II. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun
Ajaran 2012/2013. Sampel diambil sebanyak 127 siswa dengan teknik cluster
random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,
dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji

normalitas, uji homogenitas, analisis variansi satu jalur (one way anava).
Berdasarkan analisis variansi satu jalur (one way anava) diperoleh nilai
probabilitas < taraf signifikansi (0,004 < 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah ada perbedaan pembelajaran dengan metode index card match yang
menggunakan collaborative teaching tipe station dan pembelajaran dengan
metode card sort yang menggunakan collaborative teaching tipe station terhadap
hasil belajar pada materi ekosistem siswa kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II
Tahun Ajaran 2012/2013.
Kata kunci: hasil belajar, metode index card match, metode card sort, dan
collaborative teaching tipe station.

1

A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan setiap individu. Maju mundurnya
suatu bangsa dapat diukur dari sumber daya manusianya. Pendidikan dapat
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Beberapa upaya
peningkatan kualitas pendidikan oleh pemerintah yaitu meningkatan sarana
dan prasarana, perubahan kurikulum, dan meningkatkan kualitas guru. Faktor
yang langsung berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah

proses pembelajaran di kelas. Guru dituntut untuk mampu berinovasi dalam
menyampaikan materi pelajaran, salah satunya yaitu dengan penggunaan
metode pembelajaran yang tepat sehingga membantu siswa memahami materi
pelajaran dengan baik.
Dalam koran digital Lintas Jateng Online Prayono (2012), menyatakan
bahwa Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa
peserta Ujian Nasional (UN) 2011 tingkat SMP dan sederajat di Provinsi Jawa
Tengah sejumlah 505.574 siswa. Dari sekian banyak peserta, yang dinyatakan
lulus UN sejumlah 500.751 atau sebesar 99,05%. Sedangkan yang tidak lulus
sejumlah 4.823 siswa atau sebesar 0,95%. Hasil tersebut menunjukkan
prosentase kelulusan masih belum sesuai harapan. Dari beberapa mata
pelajaran yang diujikan, IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit oleh siswa.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya biologi merupakan mata
pelajaran yang memahami tentang alam secara sistematis berupa fakta,
konsep, prinsip, dan proses penemuan, sehingga penyampaian materi
pelajaran harus menarik. Pembelajaran biologi di kelas, masih banyak guru
yang menggunakan metode konvensional, sehingga siswa mudah bosan dan
kurang memahaminya.
Usaha penyampaian materi untuk memudahkan pemahaman siswa,

peneliti menggunakan metode pembelajaran index card match dan card sort.
Index card match merupakan metode pembelajaran aktif bagian reviewing
strategies. Metode pembelajaran index card match adalah mencari jodoh kartu
tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan. Metode ini dapat membantu

2

siswa mengingat apa yang telah mereka pelajari dan menguji kemampuan
serta pengetahuan yang telah mereka terima. Card sort merupakan metode
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan
fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. Metode
pembelajaran menggunakan card sort bermanfaat untuk mengungkapkan daya
ingat siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari.
Peneliti memadukan metode pembelajaran dengan collaborative
teaching. Collaborative teaching masih jarang dilakukan di Indonesia.
Pembelajaran ini melibatkan dua atau lebih pengajar di dalam kelas dimana
keduanya berbagi tanggung jawab dalam pembuatan instrumen pembelajaran,
penyampaian materi, penerapan strategi, dan saling berkolaborasi untuk dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran collaborative teaching yang
diterapkan adalah jenis station teaching. Metode station teaching yaitu guru

dibagi menjadi dua pusat sumber informasi pelajaran. Metode ini dapat
membantu siswa untuk saling melengkapi kekurangan materi yang diajarkan
oleh guru.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan metode
pembelajaran index card match dan card sort yang menggunakan
collaborative teaching tipe station terhadap hasil belajar materi ekosistem.
Hasil penelitian diharapkan akan bermanfaat. Bagi siswa, diharapkan dapat
mempermudah dalam memahami materi dan meningkatkan hasil belajar
siswa. Bagi guru yaitu dapat memberikan referensi dalam menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat agar memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran. Bagi sekolah secara tidak langsung dapat membantu kelancaran
proses belajar mengajar di kelas.

B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen pendidikan yang
bertujuan untuk membandingkan antara dua metode pembelajaran yang diukur
dari segi kognitif. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri SURAKARTA II
dan dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 s.d Mei 2013. Populasi dalam

3


penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun
Ajaran 2012/2013. Sampel sebanyak tiga kelas dengan jumlah 127 siswa.
Sampling yang digunakan yaitu Cluster Random Sampling. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode card sort yang
menggunakan collaborative teaching tipe station (X1), metode index card
match yang menggunakan collaborative teaching tipe station (X2), dan
metode pembelajaran konvensional (X0). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah hasil belajar siswa (Y) yang meliputi salah satu ranah yaitu kognitif
kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun Ajaran 2012/2013.
Teknik pengumpulan data yaitu; 1. Observasi untuk menentukan kelas
yang akan dijadikan kelompok obyek penelitian, 2. Dokumentasi untuk
memperoleh data siswa dari sekolah, 3. Memberikan perlakuan kepada kelas
yang dijadikan obyek penelitian, 4. Tes berupa post test untuk mengumpulkan
data hasil belajar. Analisis butir soal dilakukan uji instrumen yang meliputi
validitas, reliabilitas, derajat kesukaran, dan daya beda. Dari uji validitas 30
item terdapat 25 soal dinyatakan valid karena rhitung > rtabel (contoh item nomor
1 dimana 0,498 > 0,304). Sedangkan terdapat 5 soal yang invalid karena r hitung
< rtabel (contoh item nomor 11 dimana 0,216 < 0,304). Uji reliabilitas soal tes
adalah 0,926. Harga r11 dikatakan reliabel apabila r11 > rtabel. Karena 0,926 >

0,304, sehingga dapat disimpulkan soal dinyatakan reliabel dan memiliki
reliabilitas yang sangat tinggi. Uji indeks kesukaran soal dari 30 butir soal
menunjukkan bahwa sebanyak 0 item yang memiliki indeks kesukaran sukar,
24 item yang memiliki indeks kesukaran sedang, dan 6 item yang memiliki
indeks kesukaran mudah. Uji daya beda soal dari 30 butir soal menunjukkan
bahwa sebanyak 11 item yang memiliki daya beda baik, 5 item yang memiliki
daya beda cukup, dan 14 item yang memiliki daya beda jelek.
Nilai hasil post test siswa kelas eksperimen I, eksperimen II, dan
kontrol dilakukan uji analisis data statistik parametrik yang sebelumnya harus
dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Setelah data dinyatakan normal dan
homogen dilakukan uji analisis variansi satu jalan (One Way ANOVA) dan uji

4

lanjut dengan uji Pos Hoc Test dengan menggunakan metode LSD Karena
jumlah variable n nya sama dan dengan taraf signifikan 5%.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Hasil data yang didapatkan pada penelitian ini adalah hasil belajar

siswa pada materi ekosistem yang berupa hasil kognitif. Data diperoleh
dari kelas eksperimen I (card sort yang menggunakan collaborative
teaching tipe station), kelas eksperimen II (index card match yang
menggunakan collaborative teaching tipe station), dan kelas kontrol
(metode konvensional).
a. Hasil Belajar Ekosistem Kelas Eksperimen I, Kelas Eksperimen II, dan
Kelas Kontrol
Tabel 1. Data hasil belajar materi ekosistem distribusi frekuensi aspek
kognitif (post test) kelas eksperimen I (card sort yang
menggunakan collaborative teaching tipe station)
No
Interval
Xi
Fi
Prosentase
51-60
55,5
6
14,6%
1

61-70
65,5
5
12,2%
2
71-80
75,5
14
34,2%
3
81-90
85,5
6
14,6%
4
91-100
95,5
10
24,4%
5

Jumlah
41
100%
Berdasarkan hasil post test kelas eksperimen I (tabel 1)
diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 52 dengan nilai ratarata (mean) 78,63 dan median 76,00.
Tabel 2. Data hasil belajar materi ekosistem distribusi frekuensi aspek
kognitif (post test) kelas eksperimen II (index card match
yang menggunakan collaborative teaching tipe station)
No
Interval
Xi
Fi
Prosentase
51-60
55,5
2
4,8%
1
61-70
65,5

3
7,1%
2
71-80
75,5
15
35,7%
3
81-90
85,5
8
19,0%
4
91-100
95,5
14
33,4%
5
Jumlah
42
100%

5

Berdasarkan hasil post test kelas eksperimen II (tabel 2)
diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60 dengan nilai ratarata (mean) 82,95 dan median 84,00.
Tabel 3. Data hasil belajar materi ekosistem distribusi frekuensi aspek
kognitif (post test) kelas kontrol
No
Interval
Xi
Fi
Prosentase
31-40
35,5
1
2,3%
1
41-50
45,5
4
9,1%
2
51-60
55,5
3
6,8%
3
61-70
65,5
10
22,7%
4
71-80
75,5
13
29,6%
5
81-90
85,5
6
13,6%
6
91-100
95,5
7
15,9%
7
Jumlah
44
100%
Berdasarkan hasil post test kelas eksperimen II (tabel 3)
diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 32 dengan nilai rata-rata
(mean) 73,11 dan median 76,00.
b. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
Tabel 4. Hasil uji normalitas
Metode
ICM with co-teaching
CS with co-teaching
Kontrol

Kolmogorov-Smirnov(a)
Statistic
,135
,127
,121

df
42
41
44

Sig.
,053
,094
,104

Shapiro-Wilk
Statistic
,952
,950
,950

Df
42
41
44

Sig.
,076
,072
,054

Dari tabel 4. terlihat hasil uji normalitas yang menggunakan
Shapiro-Wilk, memiliki harga signifikan lebih besar dari nilai
probabilitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari
populasi berdistribusi normal.
Tabel 5. Hasil uji homogenitas

Prestasi

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

2,200

2

124

,115

Based on Mean

Dari tabel 5 diketahui bahwa nilai probabilitas hasil belajar dari
kelas eksperimen I, eksperimen II, dan kontrol memiliki nilai
probabilitas 0,115. 0,115 lebih besar dari ketetapan signifikansi 0,05.
Karena 0,115 > 0,05 maka dapat disimpulkan hasil belajar mempunyai
varians yang homogen.

6

c. Uji Hipotesis
Setelah diketahui data berdistribusi normal dan homogen
selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan anava satu
jalur (one way anava).
Tabel 7. Rangkuman hasil uji Fhitung pada kelas eksperimen I,
eksperimen II, dan kelas kontrol
one way anava
Fhitung
Probabilitas Keputusan
5,883
0,004
H0 ditolak
Hasil belajar
Dari hasil uji hipotesis anava satu jalur di atas terlihat bahwa
nilai Fhitung (5,883) dengan probabilitas (0,004). Taraf signifikansi
yaitu 5 %. Oleh karena probabilitas 0.004 < 0,05 maka H0 ditolak
sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
diantara ketiga kelas perlakuan.
Setelah diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan
diantara ketiga kelas perlakuan, kemudian dilakukan uji lanjut anava.
Uji yang digunakan adalah uji LSD.
Tabel 8. Hasil uji LSD
(I)
metode

(J)
metode

Mean
Difference (I-J)

CS
Kontrol
CS
ICM
S
Kontrol
Kontrol ICM
CS

Lower Bound
4,32
9,84(*)
-4,32
5,52
-9,84(*)
-5,52

ICM

Std. Error
Upper
Bound
2,929
2,878
2,929
2,896
2,878
2,896

Sig.
Lower
Bound
,143
,001
,143
,059
,001
,059

95% Confidence
Interval
Upper
Lower
Bound Bound
-1,48 10,12
4,14 15,54
-10,12
1,48
-,21 11,25
-15,54 -4,14
-11,25
,21

Berdasarkan hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 8 bahwa
perbandingan

metode

index

card

match

yang

menggunakan

collaborative teaching tipe station dan metode card sort yang
menggunakan collaborative teaching tipe station menunjukkan nilai
probabilitas 0,143 < 0,05 (taraf signifikansi 5 %), maka dapat
disimpulkan H0 ditolak. Ini berarti bahwa ada perbedaan rata-rata hasil
tes antara kedua metode tersebut. Untuk perbandingan antara metode
index card match yang menggunakan collaborative teaching tipe
station dan kontrol menunjukkan nilai probabilitas 0,01 < 0,05 (taraf

7

signifikansi 5 %), maka dapat disimpulkan H0 ditolak. Ini berarti
bahwa ada perbedaan rata-rata hasil post test antara kedua metode
tersebut.

Selanjutnya

perbandingan

metode

card

sort

yang

menggunakan collaborative teaching tipe station dan kontrol
menunjukkan nilai probabilitas 0,59 > 0,05 (taraf signifikansi 5 %),
maka dapat disimpulkan H0 diterima. Ini berarti bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata hasil tes antara kedua metode tersebut.
2. Pembahasan
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksperimen
pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara dua
metode pembelajaran yang diukur dari segi kognitif. Penelitian ini
menggunakan tiga kelas sampel dalam penelitiannya. Kelas VII-B
(eksperimen I) yang menggunakan metode card sort yang menggunakan
collaborative teaching tipe station, VII-B (eksperimen II) yang
menggunakan metode index card match yang menggunakan collaborative
teaching tipe station, dan kelas VII-F (kontrol) yang menggunakan metode
konvensional. Sebelum dilakukan post test untuk mendapatkan hasil
kognitif yang nantinya akan diolah sebagai hasil penelitian, terlebih dahulu
peneliti melakukan uji instrumen yang berupa soal. Pengujian ini
dilakukan di kelas VII-C yang merupakan kelas selain perlakuan (kelas
ekperimen I, eksperimen II, dan kontrol). Hasil uji instrumen akan
dianalisis berupa uji validitas, reliabilitas, daya beda, dan uji kesukaran
soal. Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui kelayakan soal yang akan
digunakan dalam penelitian. Setelah diketahui bahwa soal valid dan
reliabel, maka soal dapat digunakan sebagai soal ulangan yang akan
digunakan pada kelas perlakuan (kelas ekperimen I, eksperimen II, dan
kontrol).
Nilai hasil post test pada kelas eksperimen I dengan metode card
sort yang menggunakan collaborative teaching tipe station menunjukkan
nilai tertinggi tertinggi 100, nilai terendah 52 dengan nilai rata-rata (mean)
78,63. Kelas eksperimen II dengan metode index card match yang

8

menggunakan collaborative teaching tipe station menunjukkan nilai
tertinggi 100, nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata (mean) 82,95. Kelas
kontrol yang menggunakan metode konvensional menunjukkan nilai
tertinggi 96, nilai terendah 32 dengan nilai rata-rata (mean) 73,11. Nilai
yang telah didapat kemudian dilakukan uji statistik parametrik
menggunakan uji

normalitas untuk

mengetahui apakah populasi

berdistribusi normal atau tidak. Dari data yang telah diuji, diketahui bahwa
data berdistribusi normal (lampiran 21), sehingga data dapat digunakan.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui varians dari
beberapa populasi sama atau tidak dan sebagai syarat untuk melaksanakan
analisis hipotesis. Dari data yang telah diuji, diketahui bahwa data
berdistribusi homogen (lampiran 21). Setelah diketahui bahwa data
berdistribusi normal dan homogen dilakukan uji hipotesis menggunakan
anava satu jalur (one way anava) untuk mengetahui variasi yang muncul
dari kelompok perlakuan memiliki perbedaan atau tidak pada rata-rata
nilai post test (lampiran 22). Dari data yang telah diuji didapatkan bahwa
terdapat perbedaan antara kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan
kelas kontrol. Dapat dilihat pada uji lanjut pos hoc test (lampiran 22)
bahwa nilai probabilitas antara kelas eksperimen I, kelas eksperimen II,
dan kelas kontrol diperoleh nilai probabilitas < dari ketetapan signifikansi
0,05 yang berarti terdapat perbedaan antara kelas eksperimen I, kelas
eksperimen II, dan kelas kontrol. Metode card sort yang menggunakan
collaborative teaching tipe station dan index card match yang
menggunakan collaborative teaching tipe station diperoleh signifikansi
sebesar 0,143 < 0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
metode card sort yang menggunakan collaborative teaching tipe station
dan index card match yang menggunakan collaborative teaching tipe
station.
Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Dapat disimpulkan
bahwa

penggunaan

pembelajaran

9

aktif

lebih

baik

dibandingkan

penggunaan metode konvensional. Dari kedua metode eksperimen antara
metode card sort yang menggunakan collaborative teaching tipe station
dan index card match yang menggunakan collaborative teaching tipe
station dapat dilihat hasil yang menunjukkan bahwa metode index card
match yang menggunakan collaborative teaching tipe station lebih baik
dari metode card sort yang menggunakan collaborative teaching tipe
station. Faktor yang mempengaruhi metode index card match yang
menggunakan collaborative teaching tipe station lebih baik, diantaranya
yaitu: (a) Siswa lebih mudah mengenali pasangannya karena setiap siswa
berpasangan dengan satu orang. (b) Siswa lebih mudah menerima materi
dengan metode ini karena disetiap kartu berisi kata kunci atau
pengertiannya. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kekurangan dari
metode card sort yang menggunakan collaborative teaching tipe station,
diantaranya yaitu: (a) Siswa sulit mencari pasangannya karena setiap siswa
yang membawa kata kunci dimungkinkan memiliki pasangan lebih dari
satu. (b) Siswa masih harus memahami sendiri pengertian dari kata kunci
pada materi tersebut.
Metode pembelajaran card sort dan index card match termasuk
dalam metode pembelajaran aktif (active learning). Dalam pembelajaran
aktif siswa dengan kemampuan yang berbeda menjadi lebih aktif di dalam
kelas sehingga siswa yang kurang aktif menjadi lebih bersemangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Perpaduan antara pembelajaran aktif
yang

disampaikan

dengan

collaborative

teaching

tipe

station

meningkatkan pengetahuan siswa karena siswa mendapatkan materi dari
dua sumber yang berbeda. Metode pembelajaran index card match
mendapatkan nilai dengan rata-rata tertinggi didukung penelitian yang
relevan

yaitu

Ahmini

(2011),

menyatakan

bahwa

pembelajaran

menggunakan metode index card match dapat meningkat hasil belajar
IPA.
Pada dasarnya tujuan dari penggunaan metode pembelajaran card
sort dan index card match yang dipadukan dengan collaborative teaching

10

tipe station adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada materi
ekosistem. Kedua metode ini sama-sama merupakan bagian dari metode
pembelajaran aktif, dan sama-sama menggunakan kartu di dalam proses
pembelajarannya. Perbedaanya hanya pada kartu dimana metode card sort
hanya berisi pokok-pokok materi yang saling berhubungan, sedangkan
metode index card match berisi pokok materi beserta penjelasannya hanya
saja antara kartu satu dan yang lain tidak berhubungan. Kedua metode ini
sangan baik diterapkan pada materi ekosistem karena materi lebih sering
berisi bacaan yang sulit dimengerti. Dengan metode ini siswa lebih mudah
memahami karena ada unsur permainan di dalam pembelajaran.

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara penggunaan metode pembelajaran
index card match dan card sort yang menggunakan collaborative teaching
tipe station terhadap hasil belajar pada materi ekosistem kelas VII MTs Negeri
Surakarta II.

E. DAFTAR PUSTAKA
Ahmini. 2011. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Strategi
Index Card Macth Pada Siswa Kelas III SDN Kandri 01 Kota
Semarang” (Skripsi S-1 Progdi Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
Semarang: FKIP Universitas Negeri Semarang.
Prayono, Ari. 2012. Kelulusan SMP Di Jateng Sebesar 99,42 Persen.
www.lintasjatengonline.com/55-kelulusan-smp-di-jateng-sebesar9942-persen.html. (diakses pada senin, 10 Desember 2012).

11

Dokumen yang terkait

Pengembangan Media Index Card Match Untuk Materi Pecahan Senilai Siswa Kelas 4 SD

4 40 25

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Index Card Match di Kelas III SDN Cempaka Putih 1 Ciputat Timur

0 14 210

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh Penggunaan Strategi Active Learning Dengan Metode Index Card Match Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 7 166

Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Card Sort pada Siswa Kelas V SDN 2 Kopang Tahun Pelajaran 20162017

0 0 13

Metode Index Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mapel IPS Kelas VI SD

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Penerapan Make a Match dan Card Sort Berbantuan Puzzle Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Gugus Diponegoro Kecamatan Sidomukti

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Model Pembelajaran Make a Match dan Index Card Match dalam Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD Gugus Ki Hajar Dewantara Bancak yang Ditinjau dari Hasil Belajar

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 27