Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Evaluasi Index Card Match dengan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Kondisi Pra Siklus
Pembelajaran IPS kelas 4 SDN Semowo 01 Kecamatan Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra siklus, pembelajaran IPS yang belangsung dengan KD 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya nampak guru tidak melakukan apersepsi dan tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tetapi guru hanya melakukan absensi. Dalam kegiatan inti, pembelajaran yang berlangsung tidak mengacu pada perencanaan, tidak ada kegiatan yang mengarah pada langkah- langkah pembelajaran scientific, seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring. Yang nampak menonjol hanyalah ceramah guru, siswa melaksanakan tugas dari guru, misalnya mencatat dan membaca materi. Selama pembelajaran berlangsung, keterlibatan siswa dalam belajar masih kurang. Saat guru menjelaskan materi pembelajaran, hanya 8 siswa yang duduk di depan, yang mendengarkan penjelasan dari guru, 9 siswa yang duduk di belakang lebih sibuk berbicara dengan temannya.
Guru tidak memberikan evaluasi dengan menggunakan tes yang mengarah pada pencocokan kartu yang berisi jawaban dan pertanyaan, mencari pasangan kartu sesuai dengan pertanyaan dan jawaban yang benar, dan bahkan tidak ada klarifikasi atau siswa membuat kesimpulan. Tes yang dilakukan dengan pencocokan kartu tersebut dinamakan dengan index card match. Kondisi di lapangan, guru hanya memberikan tes formatif atau penilaian kognitif di akhir pembelajaran. Pengukuran skor unjuk kerja (afektif dan psikomotor) tidak pernah dilakukan, sehingga hasil belajar menjadi rendah. Kondisi tersebut dapat terlihat dari tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Pra Siklus Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II tahun pelajaran 2014/2015 di bawah ini.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2015 Pra Siklus
Skor Hasil Persentase No Frekuensi Nontes Tes Belajar (%) (observasi dan LKS) Formatif
52
1
17
1 5,88
2
62
20
1 5,88
3
64
21
2 11,76
68
4
22
2 11,76
70
5
23
1 5,88
6
72
24
1 5,88
76
7
25
1 5,88
82
8
27
2 11,76
9
84
28
3 17,65
10
88
29
1 5,88
11
92
30
1 5,88
12
96
32
1 5,88 Jumlah 17 100,00
Sumber : Olahan data sekunder Berdasarkan tabel 4.1 terlihat distribusi skor hasil belajar pra siklus, antara
17 – 32. Skor yang ada, berada di bawah KKM yang ditetapkan yakni ≥ 90. Perolehan skor hasil belajar tersebar ke dalam 12 skor, yakni skor 17 , dicapai sebanyak 1 siswa, dengan persentase 5,88%. Skor 20 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 21 dicapai sebanyak 2 siswa dengan persentase 11,76%. Skor 22 dicapai sebanyak 2 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 23 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 24 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 25 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 27 dicapai sebanyak 2 siswa dengan persentase 11,76%.
Skor 28 dicapai sebanyak 3 siswa dengan persentase 17,65%. Skor 29 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Skor 30 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentase 5,88%. Dan skor 32 dicapai sebanyak 1 siswa dengan persentasenya 5,88%. Penyebaran skor hasil belajar terbanyak berada di skor 28 dicapai oleh 3 siswa atau 17,65% dari seluruh siswa mencapai skor yang terendah. Semakin skornya tinggi, semakin sedikit siswa yang dapat mencapainya. Kondisi yang seperti inilah yang menjadi permasalahan pembelajaran yang terkait dengan hasil belajar.
Sumber: olahan data sekunder
15
5 Sk o r H a sil B ela ja r Jumlah Siswa
4
3
2
1
45
40
35
30
25
20
10
Gambar 4.1
5
IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran
Deskripsi skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar
32 Skor Rata-rata 24,94 Sumber: olahan data sekunder
17 Skor Maksimum
Skor Minimum
Deskripsi Skor
Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus
Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan
Tabel 4.2
Permasalahan pembelajaran juga nampak melalui skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata kelas. Deskripsi skor, secara rinci ditunjukkan melalui tabel 4.2 berikut ini.
Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus
Skor
2014/2015 Pra Siklus yang telah disajikan dalam tabel 4.2 nampak bahwa skor berada di bawah KKM yang telah ditetapkan, yaitu 90. Skor minimum yang dicapai sebesar 17, skor maksimum sebesar 32, dan skor rata-rata hasil belajar IPS mencapai 24,94. Pengukuran hasil belajar diperoleh dari hanya dari skor tes , tidak ada skor unjuk kerja. Rendahnya ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Semowo 01 perlu adanya upaya untuk menindak lanjutinya melalui penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian tindakan kelas menerapkan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan scientific dengan metode evaluasi
index card match yang akan dilaksanakan dalam dua siklus (I siklus 2 pertemuan).
4.1.2 Hasil Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus 1 sesuai dengan rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan metode evaluasi index card match melalui pendekatan scientific yang akan dilaksanakan dalam 2 siklus (setiap siklus 2 kali pertemuan). Pelaksanaan siklus I dengan KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dilakukan dalam 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
Perencanaan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari observasi awal, maka dilakukan analisis permasalahan pembelajaran, selanjutnya diskusi dengan guru kelas 4 mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan, alat dan materi yang akan digunakan. Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantarnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 1), rubrik penilaian unjuk kerja (lampiran 1), menentukan kisi-kisi penilaian (lampiran 3), lembar observasi guru saat proses pembelajaran (lampiran 4), lembar observasi siswa saat proses pembelajaran (lampiran 5), media yang digunakan dalam pembelajaran (Lampiran 1), buku sumber yang mendukung, dan ruang atau tempat yang akan digunakan untuk pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan indikator menyimak gambar alat transportasi; membuat pertanyaan terkait alat transportasi; mencari informasi alat transportasi melalui video alat transportasi; membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi; mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian; menjawab pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi. Kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Senin, 13 April 2015 pada mata pelajaran IPS dengan materi jenis alat transportasi dan perkembangannya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Guru kelas 4 melaksanakan pembelajaran berpedoman dengan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Pada kegiatan awal, guru memulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi, dan melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan siapa yang berangkat sekolah diantar orang tua dengan sepeda motor. Pada kegiatan inti, pembelajarannya dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match yang telah dirancang. Kegiatan yang pertama yaitu menyimak gambar jenis alat transportasi, kemudian guru mempersilahkan siswa untuk membuat pertanyaan berdasarkan gambar yang diamati, langkah selanjutnya yaitu informasi melalui video mengenai jenis alat transportasi dan perkembangannya untuk membuat tabulasi, kemudian membuat kesimpulan. Setelah itu, pembelajaran dilanjutkan dengan metode evaluasi index
card match. Guru menjelaskan langkah-langkah untuk bermain pencocokan kartu, setelah itu siswa dipersilahkan mengambil 1 kartu yang sudah dipersiapkan oleh guru, guru memberikan waktu 2 menit kepada siswa untuk mencari pasangan kartu yang benar, jika siswa sudah menemukan pasangan maka siswa duduk berdampingan dengan pasangan, secara bergantian setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaan dan siswa yang lain menjawab pertanyaan yang dibacakan. Saat pembelajaran siklus I pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh 2 observer. Observer bertugas untuk mengamati proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi meliputi indikator
- – indikator untuk mengamati aktivitas guru dalam pengelolaan pembelajaran, dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dari hasil observasi, dapat diketahui apa yang menjadi kelamahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung.
Pertemuan 2
Pelaksanaan pembelajaran siklus I, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 14 April 2015, dengan materi perbedaan teknologi transportasi modern dan teknologi transportasi tradisional selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, dimulai dengan memberikan motivasi dan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan memberi evaluasi kepada siswa untuk mengukur pengetahuan siswa dari materi pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Pada saat evaluasi, juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan inti pembelajaran berlangsung sama seperti kegiatan inti pada pertemuan 1. Pengamatan dilakukan oleh 2 orang observer, untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa, kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 ini sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa sudah aktif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi index card match sebagian besar siswa sudah berani menjawab, walaupun masih ada siswa yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa tak ada jawaban yang salah, tapi yang ada hanya jawaban yang kurang tepat. Siswa sudah mulai bisa untuk menuliskan kesimpulan, meskipun masih membutuhkan bimbingan guru.
Kegiatan pembelajaran pertemuan ke 2 ini dari keseluruhan aspek, siswa sudah melaksanakan dengan baik dibandingkan dengan pertemuan 1. Kekurangan guru yang nampak masih dalam pengaturan waktu. Kelebihan guru pada saat mengajar adalah guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa menggunakan media pembelajaran, pada saat membuat kesimpulan guru telah melibatkan siswa, dan secara keseluruhan langkah-langkah pembelajaran telah terlaksana dengan baik. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific ini akan dilanjutkan ke siklus II sebagai pemantapan keberhasilan siklus I.
Refleksi
Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dilaksanakan adalah refleksi. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis hasil pengamatan dari lembar observasi. Efektivitas perlakuan tindakan metode evaluasi index card match terhadap respon siswa, secara rinci dapat disajikan melalui tabel 4.3.
Tabel 4.3
Distribusi Aktivitas Tindakan Metode Evaluasi Index Card Match dan Pendekatan Scientific Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak
1 Kegiatan Awal
2
1
3
2 Kegiatan Inti Pendekatan scientific
3
2
5 Metode ICM
4
2
6
3 Kegiatan Akhir
2
2 Jumlah
11
5
16 Hasil dari pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan metode evaluasi
index card match dan pendekatan scientific yang dilakukan siswa pada siklus I,
meliputi pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.Pada kegiatan awal, pelaksanaan kegiatan menyimak apersepsi, dan menyimak tujuan pembelajaran, sudah dilaksanakan dengan baik, namun pada kegiatan menjawab pertanyaan siswa canderung diam dan tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Hasil pengamatan, menunjukkan 2 kegiatan awal dilakukan dan 1 kegiatan awal tidak dilakukan oleh siswa.
Kegiatan inti meliputi 11 kegiatan yang menjadi fokus dalam pengamatan. Dari 11 kegiatan tersebut, 5 diantaranya termasuk dalam pendekatan scientific, dan 6 kegiatan termasuk dalam metode evaluasi index card match. Dari 6 kegiatan dalam pendekatan scientific hanya 4 kegiatan yang telah dilaksanakan, yang meliputi kegiatan mengambil 1 kartu pertanyaan, mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi, duduk berdampingan dengan pasangan, membacakan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan. Kegiatan yang belum dilakukan adalah membuat kesimpulan dari permainan kartu. Dari keseluruhan kegiatan yang belum dilaksanakan menjadi kekurangan pada pertemuan 1. Catatan observer yang merupakan kelebihan yang nampak dalam pelaksanaan tindakan adalah perhatian siswa dalam proses belajar sudah tumbuh, keberanian siswa dalam mengeluarkan gagasan sudah cukup baik, kemampuan siswa ada tetapi tidak sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran dan siswa sudah mulai ada perhatian pada pembelajaran.
Pelaksanaan tindakan siklus I terlihat dari tabel 4.3 nampak bahwa kegiatan pembelajaran sudah lebih baik. Siswa sudah melaksanakan semua aktivitas pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Aktivitas pembelajaran dengan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific yang dilakukan oleh guru, secara rinci disajikan melalui
tabel 4.4 Distribusi Aktivitas Tindakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific guru di bawah ini.
Tabel 4.4
Distribusi Aktivitas Tindakan Metode Evaluasi Index Card Match dan Pendekatan Scientific Guru Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 siklus 1
Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak
1 Kegiatan Awal
3
1
4
2 Kegiatan Inti Pendekatan scientific
4
1
5 Metode ICM
5
1
6
3 Kegiatan Akhir
2
2 Jumlah
14
3
17 Sumber : olahan data primer Aktivitas tindakan metode evaluasi index card match serta pendekatan
scientific yang dilakukan guru pada siklus I, nampak ada kekurangan dalam
pengelolaan pembelajaran yakni, pada saat awal pembelajaran, guru kurang optimal dalam menjelaskan tujuan pembelajaran, dan dalam membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. Kelebihan guru dalam pembelajaran, adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP, dan hanya 3 kegiatan saja yang pelaksanaannya kurang optimal. Pada kegiatan awal guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Dalam kegiatan inti, guru tidak meminta siswa untuk membuat kesimpulan dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan maupun pada saat pelaksanaan metode evaluasi index card match.
scientific
Sedangkan dari catatan observer yang diberikan adalah, bahwa guru memberikan apersepsi tidak relevan dengan materi yang akan diberikan; guru menggunakan metode pembelajaran kurang efektif; guru membimbing siswa secara klasikal, guru mengelola waktu kurang tepat, dan guru menggunakan media belajar kurang efektif.
Pembelajaran siklus I Pertemuan 2, nampak bahwa ada peningkatan aktivitas guru. Dalam pertemuan 2 ini, guru sudah melaksanakan semua aktivitas tindakan dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kekurangan yang ada di siklus I akan diperbaiki dalam siklus II.
Hasil Belajar Siklus I
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific. Pendekatan scientific yang merupakan unjuk kerja meliputi kegiatan menyimak, menanya, menalar, mencoba, dan membuat kesimpulan. Serta metode evaluasi index card match yang meliputi mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban, mencari pasangan kartu yang sesuai, membacakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan. Hasil belajar diperoleh dari tes dan non tes. Tes diperoleh dari kegiatan evaluasi akhir pembelajaran pada pertemuan 2 siklus I. Penilaian non tes dilakukan melalui unjuk kerja. Penilaian unjuk kerja dilakukan melalui pendekatan scientific, yang meliputi menyimak gambar alat transportasi; membuat pertanyaan terkait alat transportasi; mencari informasi alat transportasi melalui video alat transportasi. Serta melalui metode evaluasi index card match, meliputi membuat tabel jenis alat transportasi dan teknologi alat transportasi; mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi perkembangan teknologi transportasi; membacakan pertanyaan tentang perkembangan teknologi transportasi secara bergantian. Di bawah ini merupakan distribusi frekuensi tunggal hasil belajar IPS siswa, secara rinci disajikan melalui
tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I
No Skor Frekuensi Siswa Persentase (%)
1
73 3 17,65
2
82 1 5,88
3
85 2 11,76
4
90 4 23,54
5
93 2 11,76
6
97 3 17,65
7
98 2 11,76 Jumlah 17 100,00
Sumber: olahan data primer
Melihat tabel 4.5 distribusi frekuensi tunggal hasil belajar IPS, terlihat bahwa distribusi skor hasil belajar IPS siklus I nampak mengalami peningkatan dari pra siklus. Skor hasil belajar diperoleh dari skor tes dan skor unjuk kerja. Skor hasil belajar yang diperoleh siswa siklus I antara 70
- – 98. Hasil belajar siklus I ini, menunjukkan adanya kenaikan skor dari pra siklus yakni 52 – 82.
Skor hasil belajar terendah antara 73 dicapai oleh 3 siswa (17,65% dari seluruh siswa). Skor 82 dicapai 1 siswa (5,88% dari seluruh siswa). Sedangkan skor 85 dicapai 2 siswa (11,76% dari seluruh siswa). Skor 90 dicapai 4 siswa (23,54% dari seluruh siswa). Skor 93 dicapai oleh 2 siswa (11,76% dari seluruh siswa). Skor 97 dicapai oleh 3 siswa (17,65% dari seluruh siswa), dan skor tertinggi antara 98 dicapai oleh 2 siswa (11,76% dari seluruh siswa). Skor hasil belajar yang tertinggi ini merupakan skor minimum yang dicapai untuk ketuntasan belajar yakni minimal 90. Dengan demikian ada 11 siswa yang tuntas belajar dalam siklus I. Distribusi skor rendah ke yang tinggi dicapai oleh siswa yang semakin banyak, menunjukkan adanya indikasi yang baik untuk kenaikan hasil belajar. Grafik garis hasil belajar siklus I disajikan melalui gambar 4.2 berikut.
102
85 r ja
68 ela
51 sil B a H
Skor r o
34 Sk
17
1
2
3
4
5 Jumlah Siswa
Sumber : olahan data primer
Gambar 4.2
Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas
4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Pelajaran 2014/2015 Siklus I Deskripsi skor hasil belajar siklus I ini, secara rinci ditunjukkan melalui
tabel 4.6 Deskripsi skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun 2014/2015 Siklus1 berikut ini.
Tabel 4.6
Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan
Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I
Deskripsi Skor
Skor Minimum
73 Skor Maksimum
98 Skor Rata-rata 88,47 Sumber: olahan data primer
Nampak dari tabel 4.6, bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 4, pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi transportasi sebesar 73, sebelumnya hanya 17. Perolehan skor maksimum sebesar 98, sebelumnya skor maksimum pra siklus 32, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 88,47, sebelumnya mencapai 24,94. Perolehan skor ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang tidak menggunakan desain pembelajaran tertentu. Artinya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus 1 adalah signifikan atau bermakna. Distribusi ketuntasan skor hasil belajar kelas 4 SD Negeri Semowo 01 pada mata pelajaran IPS berikut ini.
Tabel 4.7
Distribusi Skor Hasil Belajar IPS Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Kabupaten Semarang
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I
Frekuensi Persentase (%) Skor Kriteria
< 90 Tidak Tuntas 6 35,29 Tuntas 11 64,71
≥ 90 Jumlah 17 100
Sumber : olahan data primer
Mendasarkan hasil belajar dari tabel 4.5 dan tabel 4.6, maka distribusi ketuntasan belajar akan ditunjukkan melalui gambar 4.3, Diagram lingkaran hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I berikut ini.
Tidak Tuntas Tuntas 64,70% 35,30%
Sumber: olahan data primer Gambar 4.3
Diagram Lingkaran Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4, pada siklus 1 mencapai 64,71% (11 siswa dari 17 siswa,dan 35,29% (6 siswa dari 17 siswa), tidak tuntas dalam belajar IPS. KKM yang ditentukan sebesar lebih dari atau sama dengan 9 0 (KKM ≥ 90). Keadaan ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan, yakni dari 0 % meningkat menjadi 64,71%, yang merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.
4.1.3 Hasil Pelaksanaan Siklus II
Perencanaan dan pelaksanaan PTK dalam Siklus II, mendasarkan pada hasil refleksi siklus I, yakni mengacu kelemahan dan kelebihan yang terjadi. Perbedaan yang muncul terletak pada kompetensi dasar dan materi pembelajaran yang diberikan. Pada siklus II menggunakan kompetensi dasar yang digunakan adalah KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Materi pembelajarannya yaitu permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Soal evaluasi dalam siklus II menyesuaikan dengan materi yang digunakan.
Perencanaan
Tahap pertama dalam perencanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan tahap pelaksanaan dalam siklus I. Perbedaan yang muncul terletak pada kompetensi dasar dan materi pembelajaran. Sebelum mengajar pada pertemuan 1, maka terlebih dahulu menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantarnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 2), rubrik penilaian unjuk kerja (lampiran 2), membuat kisi-kisi penilaian (lampiran 3), lembar observasi guru saat proses pembelajaran (lampiran 4), lembar observasi siswa saat proses pembelajaran (lampiran 5), media yang digunakan dalam pembelajaran (lampiran 2), buku sumber yang mendukung, dan ruang atau tempat yang akan digunakan untuk pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat mengenai KD 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya dengan indikator menyimak gambar contoh permasalahan sosial, membuat pertanyaan terkait permasalahan sosial, mencari informasi terkait permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, membuat tabel contoh permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial, mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial, membacakan pertanyaan tentang permasalahan sosial secara bergantian, menjawab pertanyaan tentang permasalahan sosial. Kemudian menentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan dan observasi Siklus II Pertemuan 1
Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 29 April 2015 selama 2 x 35 menit. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga langkah pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Guru kelas 4 melaksanakan pembelajaran berpedoman dengan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Kegiatan awal guru memulai dengan melakukan apersepsi, mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, dan kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match yang telah dirancang.
Pertemuan 2
Pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 2 dilaksanakan hari Kamis,
30 April 2015 selama 2x35 menit. Pembelajaran dalam pertemuan 2 berlangsung nampak bahwa guru telah melaksanakan semua aktivitas baik kegiatan awal, kegiatan inti yang menggunakan pendekatan scientific maupun metode evaluasi
index card match. Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh kegiatan
pembelajaran baik dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti maupun kegiatan akhir, sudah dilaksanakan dengan baik, baik yang dilakukan oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II.
Refleksi
Refleksi dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2 siklus II. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa di dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card
match sesuai harapan dan berjalan dengan baik. Semua kativitas telah dilakukan
oleh siswa. Pada kegiatan inti, siswa sudah nampak berani menjawab pertanyaan yang diberikan guru, meskipun ada 1 atau 2 siswa yang belum berani menjawab pertanyaan. Mengatasi hal tersebut, guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menjawab pertanyaan. Di akhir kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 2, dilaksanakan evaluasi dengan menggunakan tes objektif berbentuk pilihan ganda.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode evaluasi index
card match serta pendekatan scientific guru kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II
Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II disajikan melalui tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8
Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Guru Kelas 4 SDN Semowo 01
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 pertemuan 1 dan 2 Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak
4
4
1 Kegiatan Awal
2 Kegiatan Inti
5
5 Pendekatan scientific
5
1
6 Metode ICM Kegiatan Akhir
2
2
3
16
1
17 Jumlah Sumber : olahan data primer
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode evaluasi index card serta pendekatan scientific yang dilakukan oleh guru dalam siklus II,
match
nampak ada kekurangan dalam hal menuliskan kesimpulan. Kelebihan guru, adalah telah melaksanakan seluruh aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP, dan pelaksanaan hampir optimal.
Hasil Belajar Siklus II
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific. Pendekatan scientific yang meliputi kegiatan menyimak, menanya, menalar, mencoba, dan membuat kesimpulan. Serta metode evaluasi index card match yang meliputi mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban, mencari pasangan kartu yang sesuai, membacakan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan membuat kesimpulan. Hasil belajar diperoleh dari tes dan non tes. Pengukuran non tes dilakukan dengan unjuk kerja melalui pendekatan scientific yang meliputi kegiatan menyimak gambar permasalahan sosial, membuat pertanyaan terkait permasalahan sosial, mencari informasi permasalahan sosial melalui video permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, dan membuat tabel contoh permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Serta melalui metode evaluasi index card match yang meliputi kegiatan mengambil 1 kartu pertanyaan atau kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban tentang materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat, membacakan pertanyaan tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat secara bergantian, dan menjawab pertanyaan tentang permasalahan sosial yang ada di lingkungan setempat. Hasil belajar IPS siswa siklus II, secara rinci disajikan melalui tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Tunggal Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II
No Skor Frekuensi Siswa Persentase (%)
1
90 3 17,65
2
92 2 11,76
3
93 2 11,76
4
97 5 29,41
5
98 1 5,88 6 100 4 23,54
Jumlah 17 100,00 Sumber: olahan data primer
Melihat tabel 4.9 distribusi frekuensi tunggal hasil belajar IPS, nampak bahwa distribusi skor hasil belajar IPS pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Skor hasil belajar diperoleh dari skor tes dan skor unjuk kerja. Skor hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II antara 90
- – 100. Hasil belajar pada siklus II ini, menunjukkan adanya kenaikan skor dari siklus I yakni 70 – 98.
100
75 r ja ela
50 sil B a H
Skor r o Sk
25
1
2
3
4
5
6 Jumlah Siswa Sumber : Data Primer Gambar 4.4
Grafik Garis Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II
Mendasarkan gambar 4.4 grafik garis hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4 menunjukkan peningkatan skor hasil belajar, peningkatan ketuntasan skor hasil belajar karena dalam pembelajaran menggunakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Peningkatan Skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata hasil belajar IPS siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10
Deskripsi Skor Minimum, Skor Maksimum dan Skor Rata-Rata Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan
Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus II
Deskripsi Skor
Skor Minimum
90 Skor Maksimum 100 Skor Rata-rata 95,35
Sumber: olahan data primer Nampak dari tabel 4.10, bahwa skor minimum hasil belajar yang dicapai siswa kelas 4, pada mata pelajaran IPS materi permasalahan sosial yang ada di lingkungan sekitar sebesar 90, sebelumnya siklus 1 hanya 73. Perolehan skor maksimum sebesar 100, sebelumnya skor maksimum siklus 1 adalah 98, dan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebesar 95,35, sebelumnya mencapai 88,47. Perolehan skor ini, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya yang tidak menggunakan desain pembelajaran tertentu. Artinya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II adalah signifikan atau bermakna.
Hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4, pada siklus
II mencapai 100%, hal ini berarti 17 siswa atau semua siswa memenuhi KKM yang ditentukan sebesar lebih dari atau sama dengan 9 0 (KKM ≥ 90). Keadaan ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yakni dari 64,70% meningkat menjadi 100%, yang merupakan peningkatan ketuntasan belajar yang signifikan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Fokus perbaikan pada penelitian tindakan adalah peningkatan hasil belajar
IPS siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 melalui metode evaluasi index card
match serta pendekatan scientific. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan aktivitas tindakan metode evaluasi index card match serta pendekatan scientific, baik yang dilakukan siswa maupun yang dilakukan oleh guru dari siklus I ke siklus II, ditunjukkan melalui tabel berikut ini.
Tabel 4.11
Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Aktivitas S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2 F % F % F % F % F % F % Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan
18 11 100 2 100 2 100
81,82 5 83,33 6 100
Metode Evaluasi
Index Card Match yang dilakukan AktivitasTindakan Pendekatan Scientific dan
1 16,67 4 18,18
Metode Evaluasi
Index Card yang belum
Match dilakukan
6 100 6 100 22 100 11 100 2 100 2 100 Jumlah Aktivitas Sumber : Data Primer
Keterangan : S = Siklus F = Frekuensi % = Persentase
Mendasarkan tabel 4.11 nampak bahwa, dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match ada peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dari siklus I ke siklus II, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match , ditunjukkan melalui
tabel 4.12 perbandingan aktivitas tindakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match yang dilakukan guru dalam siklus I dan siklus IIberikut ini.
Tabel 4.12
Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan Metode Evaluasi Index Card Match Guru Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus I dan Siklus II
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Aktivitas S 1 S 2 S 1 S 2 S 1 S 2 F % F % F % F % F % F % Aktivitas Tindakan Pendekatan Scientific dan
20 22 100 2 100 2 100
90,91 7 87,50 8 100
Metode Evaluasi
Index Card Match yang dilakukan AktivitasTindakan Pendekatan Scientific dan
1 12,50 2 9,09
Metode Evaluasi
Index Card yang belum
Match dilakukan
8 100 8 100 22 100 22 100 2 100 2 100 Jumlah Aktivitas Sumber : Data Primer Keterangan : S = Siklus F = Frekuensi % = Persentase
Melihat tabel 4.12 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan pendekatan scientific dan metode evaluasi index card match dari siklus I ke siklus II mengalami penambahan jumlah aktivitas. Aktivitas kegiatan yang telah dilaksanakan dari siklus I, sebanyak 7 aktivitas telah dilakukan dan 1 aktivitas belum dilaksanakan. Dalam siklus II, dari 8 aktivitas nampak sudah dilaksanakan semua. Kegiatan inti pembelajaran, jumlah aktivitas juga mengalami kenaikan, dari siklus I nampak dari 22 aktivitas yang ada, 20 diantaranya sudak terlaksana dan 2 yang belum terlaksana. Dalam siklus II, nampak bahwa 22 aktivitas sudah dilaksanakan semua. Sedangkan kegiatan akhir pembelajaran, dari siklus I dan siklus II nampak 2 aktivitas sudah dilaksanakan semua.
Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015, ditunjukkan melalui tabel 4.13 perbandingan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar pra siklus, siklus I dan siklus II berikut ini.
Tabel 4.13
Perbandingan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Siklus Frekuensi Persentase
Pra Siklus 0% Siklus I 11 64,70%
Siklus II 17 100% Sumber: olahan data primer Peningkatan besarnya persentase ketuntasan belajar IPS siswa dari pra siklus, ke siklus I dan II adalah signifikan. Penjelasan peningkatan ketuntasan belajar disajikan melalui gambar 4.5, diagram batang peningkatan hasil belajar
IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II tahun pelajaran 2014/2015 pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Sumber : olahan data primer
Gambar 4.5
Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar IPS Berdasarkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II
Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Diagram batang peningkatan hasil belajar IPS berdasarkan ketuntasan belajar siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II seperti gambar 4.5, menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar
IPS siswa kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan pada pra siklus, siklus I, dan siklus II yakni dari 0 % meningkat menjadi 64,71%, dan siklus II mencapai 100%. Adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar IPS terjadi setelah dilaksanakannya siklus I dan siklus II yang menggunakan desain pembelajaran dengan pendekatan
scientific dan metode evaluasi index card match. Dalam pendekatan scientific
siswa secara langsung terlibat dalam pembelajaran. Seperti halnya dengan dilaksanaknnya pendekatan scientific, pelaksanaan pembelajaran dengan metode evaluasi index card match nampak juga melibatkan siswa secara langsung.
Pembelajaran pada pra siklus, siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam pembelajaran. Hasil belajar diukur hanya melalui skor tes yang merupakan aspek kognitif, sedangkan 2 aspek yakni aspek afektif dan psikomotor tidak pernah dilakukan pengukuran. Nampak dari hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Semowo 01 Pabelan Semester II tahun pelajaran 2014/2015, jauh di bawah KKM ≥ 90.
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 P er sent a se k et un ta sa n bela ja r Tahapan siklus
Ketuntasan Belajar Perbandingan hasil belajar IPS juga terlihat dalam skor minimum, skor maksimum, dan skor rata-rata pra siklus, siklus I, dan siklus II yang disajikan melalui tabel 4.14 berikut ini.
Tabel 4.14
Perbandingan Hasil Belajar IPS berdasarkan Skor Minimum, Maksimum dan Skor Rata-Rata Siswa Kelas 4 SDN Semowo 01 Pabelan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Deskripsi Pra Siklus Siklus I Siklus II
Skor Minimum
17
73
90 Skor Maksimum
32 98 100 Skor Rata-rata 24,94 88,47 95,35