PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PERIODIK UNSUR PADA SISWA KELAS X SMA.

ABSTRAK
NURSYAMSI LUMBAN TOBING. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD dan Jigsaw Menggunakan Media Komputer Terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Sistem Periodik Unsur pada Siswa Kelas X SMA. Tesis. Medan : Program
Pascasarjana UNIMED, 2010.

Penelitian ini bertujuan Wltuk mengetahui: (1) perbedaan aktivitas belajar
siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD

menggunakan media komputer dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
mengguoakan media komputer serta metode diskusi dengan media komputer. (2)

pc:rbedaan basil belajar lcimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer dengan model pembelajaran

•........
\,.

kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer serta metode diskusi dengan

media komputer. (3) perbedaan basil belajar kimia siswa yang memiliki aktivitas
belajar tinggi. sedang dan rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer serta metode diskusi dengan
media komputer. (4) interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar
dalam mempengaruhi basil belajar lcimia siswa Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA semester 1 tahWl pelajaran 2010/2011, dan sampel
diambil dari kelas X SMA DHARMA PANCASILA sebanyak 3 kelas yang
berjumlah 102 orang dan terbagi dalam 3 kelas sampel. Kelas eksperimen 1 diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer,

kelas eksperimen 2 diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan media komputer, dan kelas eksperimen 3 model pembelajaran Diskusi
menggunakan media komputer. Data penelitian yailg dikumpulkan dari sampel adalah
berupa data aktivitas belajar siswa yang diperoleh dari lembar observasi yang diisi

r

observer, dan basil belajar siswa yang diperoleh dari tes basil belajar berupa pilihan


ganda sebanyak 20 soal. Hipotesis diuji dengan ANAVA satu jalur dan General

LineOT Model .(GLM) pada taraf signifikansi 0,05 dengan menggunakan program
SPSS 16.00 for windows. Berdasarlc.an analisis data dan uji bipotesis yang dilakukan
diperoleh bahwa: (1) tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer
serta metode diskusi dengan media komputer. (2) tidak terdapat perbedaan basil

belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan media komputer dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
menggtmakan media komputer serta metode diskusi dengan media komputer. (3)

terdapat perbedaan basil belajar kimia siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi
dengan siswa yang memiliki &ktivitas betajar rendah, juga berbeda signifikan antara
siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dengan siswa yang memiliki aktivitas
belajar rendah, sedangkan basil belajar kimia siswa yang memiliki aktivitas belajar
tinggi tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar
sedang. (4) ada interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar dalam
mempengarubi basil belajar kimia siswa. Dengan demikian model pembelajaran yang

diterapkan berinteraksi baik dengan aktivitas belajar siswa.

ii

ABSTRACT

NURSYAMSI LUMBAN TOBING. Effect of Type STAD and Jigsaw Cooperative
Learning Using Computer Media for Activities and Learning Outcomes Periodic
System of Elements to the Class X Students from High School. Thesis. Medan :
Graduate Program UNIMED, 2010.
The aims of this study are to know: {1) the differences between learning activities of
students who were taught by type STAD cooperative learning model using computer
media with types Jigsaw cooperative learning model using computer media and
methods of discussion with the media computer. {2) the differences between learning
outcomes chemistry of students taught

with a given learning model. (3) the

differences between learning outcomes chemistry of students who have learning
activity of high, medium and low with a given learning model. {4) the interaction

between learning models with learning activities in influencing the chemistry student
learning outcomes. The population in this study are all students of class X in senior
high school first semester of academic year 201012011, and samples were taken from
SMA DHARMA PANCASlLA of class X many 3 classes totaling I 02 people and is
divided into 3 classes of samples. One experimental class taught by the type of
Jigsaw cooperative learning model using computer media, second experimental class
was taught by types STAD cooperative learning model using computer media, and
third class discussions experiment models of learning using computer media. The
research data collected from the sample is in the form of student activity data
obtained from observation sheet filled observer, and students' test results obtained
from studying the form of20 multiple choice questions. The hypothesis was tested by
ANOVA one-way and General Linear Model (GLM) at the 0.05 level using SPSS for
windows 16.0. Based on data analysis and hypothesis test conduc:ted showed that: (I)
there is no difference between- student learning ictivities that are taught by type
STAD cooperative learning model using computer media of types Jigsaw cooperative

iii

learning model using computer media and methods of discussion with the media
shown by computer. (2) there is no difference between learning outcomes chemistry

of students taught with a given learning model. (3) there are differences between
it

learning outcomes of students who have a high learning activities with students who
have studied the activity low, also differs significantly between students medium
learning activities with students who have low learning activities, while chemistry
students' learning outcomes that have a high learning activity did not differ
significantly with students who have medium studied the activity. (4) there is
interaction between the model of learning with the learning activities in influencing
learning outcomes chemistry of students. Thus the model of applied learning to
interact well with students' learning activities.

,.

'0

iv

i


DAFTARISI
/]

Hal

ABSTRAK
v

KATAPENGANTAR
DAFTARISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Be1akang Masa1ah
1.2 Identifikasi Masalah
.
;- ~




1.3 Pembatasan Masa1ah
1.4 Rumusan Masa1ah

4

1.5 Tujuan Penelitian

5

1.6 Manfaat Penelitian

5

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pendekatan Pembe1ajaran Individual dan ke1ompok


6

2.1.2 Pembe1ajaran Kooperatif

9

2.1.3 Metode Diskusi

22

2.1.4 Media Pembelajaran

24

2.1.5 Hasil Belajar Kimia

26

22 Kerangka Berpikir


27

2.3 Hipotesis Pen~li

28
tian

vii

,_
BAB III METODE PENELITIAN
30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

30

3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Jenis dan Desain Penelitian


30

3.4 Defenisi Operasional

33

34

3.5 Prosedur Penelitian

35

3.6 Teknik Pengumpulan Data

41

3.7 Teknik Analisis Data
BAB IV B ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Penelitian


45

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data

53
58

4.3 Pengujian Hipotesis

62

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

68

4.5 Temuan Penelitian

68

4.6 Keterbatasan Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

70

5.1 Simpulan

.

70

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
L AMPIRAN



viii

..
DAFTAR TABEL
tl

Hal

-

Tabel2.1

Sintaksis I fase dalam model pembelajaran kooperatif

11

Tabel2.2

Prosedur scoring untuk kuis

13

Tabe12.3

Lembar skor kuis untuk STAD dan Jigsaw

14

Tabel2.4

Perbandingan empat pendekatan dari pembelajaran
Kooperatif

20

Tabel2.5

Sintaks I fase untuk menyelenggarakan diskusi

23

Tabel3.1

Desain faktorial 2 x 3

31

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen tes basil belajar pada pokok bahasan
Sistem periodik unsur

36

Tabe13.3

Indikator dan penskoran aktivitas belajar siswa

38

Tabel4.1

Deskriptif statistik pretest kelompok sampel

51

Tabel4.2

Deskriptif statistik postest kelompok sampel

52

Tabel4.3

Deskriptif statistik data gain kelompok sampel

52

Tabel4.4

Deskriptif statistik aktivitas belajar siswa kelompok
52

sampel
Tabel4.5

Uji normalitas data pretest kelompok sampel

53

Tabel4.6

Uji normalitas data postest kelompok sampel

54

Tabel4.7

Uji normalitas data gain kelompok sampel

55

Tabel4.8

Uji normalitas aktivitas belajar kelompok sampel

55

Tabel4.9

Uji homogenitas data pretest kelompok sampel

56

Tabel4.10

Uji homogenitas data postest kelompok sampel

57

Tabel4.11

Uji homogenitas data gain kelompok sampel

57

Tabel4.12

Uji homogenitas aktivitas belajar kelompok sampel

58

Tabel4.13

Hasil uji ANAVA satu jalur model pembelajaran
59

Terhadap aktivitas belajar

-

ix

'

,.

Tabel4.14

Uji lanjut ANAVA satu jalur model pembelajaran
terbadap aktivitas belajar siswa tiap kelompok sarnpel

Tabel4.15

'

Hasil pengujian ANAVA satu jalur basil belajar dengan
60

3 model pembelajaran
Tabel4.16

Uji lanjut ANAVA satu jalur basil belajar kimia siswa
dengan 3 model pembelajaran

60

Tabel 4.17

Perbedaan basil belajar dengan aktivitas belajar berbeda

61

Tabel4.18

Ringkasan basil pengujian GLM

62

z

?

m
I
X



59

.
DAFTARGAMBAR

...

Hal

,.

Gambar3.1

Diagram alir prosedur penelitian

35

Gambar4.1

Histogram pretest siswa kelas eksperimen 1

46

Gambar4.2

Histogram postest siswa kelas eksperimen 1

46

Gambar4.3

Histogram data gain siswa kelas eksperimen 1

47

Gambar4.4

Histogram pretest siswa kelas eksperimen 2

48

Gambar4.5

Histogram postest siswa kelas eksperimen 2

48

Gambar4.6

Histogram data gain siswa kelas eksperimen 2

49

Gambar 4.7

Histogram pretest siswa kelas eksperimen 3

50

Gambar4.8

Histogram postest siswa kelas eksperimen 3

50

Gambar4.9

Histogram data gain siswa kelas eksperimen 3

51

Gambar4.10 Plot interaksi antara model pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa

.......

>
z
?



.

-.

..

62

tft
~

m

.b

m

~It,

E.9
xi


DAFTAR LAMPIRAN

'
Hal
i

Lampiran 1

Silabus KTSP dan materi pelajaran

75

Lampiran2

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tipe STAD

83

Lampiran3

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tipe Jigsaw

91

Lampiran4

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) metode Diskusi 99

Lampiran5

Instrumen test untuk pretest

106

Lampiran6

Instrumen test untuk postest

110

Lampiran 7

Kisi-kisi instrumen test basil belajar

114

Lampiran 8

Lembar observasi aktivitas belajar siswa

123

Lampiran 9

Lembar validasi instrumen tes basil belajar oleb validator

124

Lampiran 10 Lembar validasi aktivitas belajar siswa oleh validator
Lampiran 11 Perhitungan validitas instrumen basil belajar

125

Lampiran 12 Perhitungan reliabilitas instrumen basil belajar
Lampiran 13 Data mentah basil pretest, postest, aktivitas belajar siswa

127

126

128

129
Lampiran 14 Statistik nilai pretest, postest, dan gain kelas eksperimen I
130
Lampiran 15 Statistik nilai pretest, postest, dan gain kelas eksperimen 2
131
Lampiran 16 Statistik nilai pretest, postest, dan gain kelas eksperimen 3
132
Lampir~
17 Nilai aktivitas tiap kelompok sampel
133
Lampiran 18 Kategori aktivitas belajar siswa tiap kelompok sampel
134
Lampiran 19 Plot model pembelajaran terbadap aktivitas belajar
135
Lampiran20 Boxplot model pembelajaran terhadap aktivitas belajar

xii



..
BAD I

..

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalab
Dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih metode,
model, pendekatan, strategi dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas
yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak mer&sa bosan tapi justru malah
tertarik untuk belajar. Apabila metode, model, pendekatan, strategi dan media

yang digunakan guru tepat dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung

maka kemungkinan siswa belajar akan lebih tinggi. Hal ini bisa dilihat dati
aktivitas apa yang dilakukan siswa ketika mereka belajar. Aktivitas siswa ketika
proses belajar mengajar terjadi adalah ketika siswa bisa bekerjasama, serius,
bertanggung jawab dengan belajarnya, bertanya tentang materi yang tidak
dipahaminya serta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Aktivitas belajar siswa ini pernah diteliti oleh Khalida (2010) yang melihat
pentingnya guru meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hasil penelitian Haetami
(20Q8) menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran koperatif tipe
Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Penyampaian informasi yang hanya melalui bahasa verbal selain dapat
menimbulkan verbalisme dan kesalahan persepsi juga gairah siswa untuk
menangkap pesan akan semakin berkurang. Oleh karena itu sangat diperlukan
adanya media pembelajaran dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Melalui
media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa menjadi lebih konkret. Media
dapat mengatasi miskonsepsi (Suyanti, 2009). Untuk media pembelajaran guru
dapat menggunakan film, televisi, gambar, dan komputer. Situmorang, (2002)
mengatakan bahwa penggunaan media komputer dalam pembelajaran akan dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Palvo (2008) juga
mengungkapkan bahwa mengajar dengan menggunakan gambar pada komputer

..

digabungkan dengan kata-kata meningkatkan memori-ingat dalam mentransfer
informasi. Hasil penelitian dati Nasrun, (2009) menyebutkan bahwa basil belajar
kimia siswa yang menggunakan media komputer lebih baik dan signifikan jika

1

dibandingkan ·dengan basil belajar kimia siswa tanpa media komputer,
Hadijah

(2009) juga menyebutkan

bahwa

basil

dan

belajar siswa dengan

menggunakan komputer lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan komputer.
Mengajarkan ilmu kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan
tantangan yang menarik sebab bukan banya karena sebagian besar bahan kajian
ilmu kimia merupakan materi yang abstrak tetapi juga karena ilmu kimia sarat
dengan konsep matematika yang kadang-kadang tidak sederhana. Kombinasi
kedua hal tersebut menjadikan ilmu kimia sebagai materi pelajaran yang sulit
(Nakbleh, 1992 dalam Nazriati, dkk, 2007). Di kelas X SMA materi system
periodik adalah materi pertama diajarkan sesudah struktur atom. Hal ini bertujuan

agar siswa lebih dulu mengena1 unsur-unsur dalam kimia itu sendiri. Unsur-unsur

ini bergabung membentuk suatu senyawa yang terdapat dalam makanan,

minwnan, dan lingkungan kita sehari-hari. Bahkan da1am tubuh manusia pun

.

-

tidak terlepas dari senyawa kimia. Materi sistem periodik ini termasuk materi
yang abstrak. Materi ini merupakan materi dasar ilmu kimia sehingga harus

dikuasai dengan matang oleh siswa agar tidak menemui kesulitan pada materi
kimia selanjutnya. Dimulai dari perkembangan sistem periodik dan dasar
pengelompokan unsur dalam tabel periodik, sifat kimia unsur serta sifat
keperiodikan unsur membuat siswa kurang menyukai materi ini. Belum lagi siswa
juga harus bisa menghapalkan unsur-unsur yang ada dalam tiap golongan
membuat siswa semakin kurang menyukainya. Akibatnya basil belajar kimia
siswa pada materi ini sering di bawah nilai ketuntasan. Penulis melihat bahwa hal
ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah karena siswa belajar secara
individual, sendiri-sendiri, dan kurang ·berdiskusi dengan ternan satu kelasnya
sehingga akan menyebabkan tei:bentuknya kelompok siswa yang berprestasi tinggi
dan kelompok siswa yang berprestasi rendah.
Belajar

menggunakan

model

pembelajaran

kooperatif

dapat

menguntungkan siswa yang berprestasi rendah dengan siswa yang berprestasi
tinggi yang bekerja bersama-sama dalam tugas-tugas akademik. Siswa yang
berkemampuan lebih tinggi dapat menjadi tutor bagi siswa yang berkemampuan
rendah. Pembelajaran kooperatifterbagi atas: STAD (student team achievement

2

divisions), JIGSAW, Gl (group investigation), dan Pendekatan Struktural (Think-

'

Pair-Share, dan Numbered Heads Together). Banyak basil penelitian yang
menunjuk.kan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif dapat meningkatk:an

basil belajar siswa Beberapa di antaranya : Siregar, (2006) mengungkapkan
bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dikombinasi dengan
metode diskusi cukup efektif dan berpengaruh baik terhadap ketuntasan belajar
siswa pada pokok bahasan system koloid. Siahaan, (2009) juga menyimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran STAD dengan tanpa media maupun
dengan media peta konsep dan media komputer akan meningkatkan perolehan
basil belajar siswa. Pembelajaran discovery dalam tatanan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan basil belajar dan keterampilan social siswa
(Syahroni, 2009). Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran kimia bersesuaian dengan berbagai tingkat motivasi berprestasi

siswa, sedangkan tipe Jigsaw dapat diterapkan pada kelas dengan motivasi
berprestasi tinggi (Lubis, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa padakonsep
reproduksi vegetatif alami tumbuhan di SMPN 2 Cimalaka (Sulastri, 2009).
Dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan kebaikan dari penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw maka peneliti juga tertarik
untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan Jigsaw
menggunakan media komputer pada siswa kelas X SMA T.P 2010 I 2011 pada
pokok bahasan Sistem Periodik Unsur.

l .l. l dentifikasi Masalah
Berdasarkan Jatar belakang di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan
dalam penelitian ini, yaitu : Apakah model pembelajaran k®peratif dapat
meningkatkan aktivitas belajar kimia siswa? Apakah model pembelajaran
kooperatif tiPe STAD mengguoalcan media komputer dapat meningkatkan

aktivitas dan basil belajar kimia siswa? Apakah model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw mengguoakan media komputer dapat meningkatkan aktivitas dan basil
belajar kimia siswa? Apakah metode diskusi dikombinasikan dengan media
;-...,

3

komputer dapat meningkatkan aktivitas dan basil belajar kimia siswa?
Bagaimanakah interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar
dalam mempengaruhi basil belajar kimia ·siswa ? ·Tipe pembelajaran kooperatif
yang manakah yang lebih banyak meningkatkan aktivitas dan basil belajar kimia
siswa?

1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah dalam ruang lingkup
yang dapat dijangkau oleh peneliti. yaitu :
1) Hasil belajar kimia dibatasi pada materi Sistem Periodik Unsur menurut
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMA yang digunakan sekolah
tempat penelitian dan dibatasi pada ranah kognitiftaksonomi Bloom C l - C4.
2) Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe STAD dan Jigsaw

-

3) Aktivitas belajar yang diamati dibatasi pada kegiatan yang berkaitan dengan
kerjasama, keseriusan, tanggung jawab, bertanya, dan menjawab pertanyaan.
Metode pembelajaran yang dikombinasikan hanyalah metode diskusi.
Media pembelajaran yang digunakan adalah media komputer menggunakan IT
dan ICT yang ada.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di. atas,

•maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berilrut :
1) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media
komputer serta metode diskusi dengan media komputer ?
2) Apakah terdapat perbedaan basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
model perobelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media
komputer serta metode diskusi dengan media komputer ?

4

3) Apakah terdapat perbedaan basil belajar kimia siswa yang memiliki alctivitas
belajar tinggi, sedang dan rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer serta
metode diskusi dengan media komputer ?
4) Apakah ada interaksi

antara model pembelajaran dengan alctivitas belajar

dalam mempengaruhi basil belajar kimia siswa?

1.5. Tajuan Peaelidaa
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media
komputer dalam meningkatkan aktivitas dan basil belajar kimia siswa
2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media
komputer dalam meningkatkan aktivitas dan basil belajar kimia siswa
3) lnteraksi

antara model pembelajaran dengan aktivitas belajar dalam

mempengaruhi basil belajar kimia siswa
4) Perbedaan basil belajar kimia siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi,
sedang dan rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD menggunakan media komputer dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw menggunakan media komputer serta metode diskusi dengan media
komputer

1.6. Manfaat Peaelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1) Sebagai masukan bagi peneliti sel81\iutnya yang ingin mengkaji secara
mendalam teiltang model pembelajaran kooperatif dengan berbagai tipe yang
digunakan
2) Untuk guru kimia : sebagai masukan dalam mengupayakan proses
pembelajaran kimia yang inovatif
3) Untuk melatih siswa agar mampu mengeluarkan pendapat di muka wnwn
serta dapat berinteraksi dengan siswa yang berbeda Jatar belakangnya.

5


BABV
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembabasan basil penelitian yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan scbagai berikut :
1. Tidak terdapat perbcdaan aktivitas belajar siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD mcnggunakan media komputer dengan
model pembelajanm koopcratif tipe Jigsaw menggunakan media komputer
serta metode diskusi dengan media komputer.

2. Tidak terdapat perbedaan basil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media komputer
dcngan model pembelajaran koopcratif tipe Jigsaw mcnggunakan media
komputer scrta metodc diskusi dengaD media komputer
3. Terdapat perbcdaan basil belajar kimia siswa yang memiliki aktivitas belajar

tinggi, scdang dan rendah yang diajarkan dcngan model pembelaj aran
kooperatif tipe STAD mcnggunalc.an media komputer dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menggunakan media komputer serta
metodc diskusi dengan media komputer
4. Ada interaksi

8ntara. model

pembelajaran

dengan aktivitas

belajar dalam

mempengaruhi basil belajar kimia siswa

5.2. Saran
Bcrdasark.an simpulan yang tclah dikcmukakan di atas dan temuan
penclitian yang ada maka pencliti menyarankan :
I. Dalam pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan sistem periodik
unsur, guru scbaiknya mampu membangkitkan motivasi belajar siswa
sehingga siswa mcmiliki aktivitas belajar yang baik pada waktu belajar
Guru hcndaknya memib'ki kemampuan untuk merancang sendiri pembelajaran
yang akan dilakukan melalui program komputer khususnya penggunaan
:.



..

70


'

animasi yang dapat menarik perhatian siswa sehingga lebih tennotivasi untuk
belajar
3. Agar aktivitas belajar kima siswa tinggi disarankan agar jam masuk belajarnya
di awaJ pelajaran dimana siswa masih dalam keadaan segar bugar dalam
menerima pelajaran
4. Apabila menggunakan model pembelajaran berbasis dislrusi dalam kelompok
diharapkan agar wak:tu yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya tanpa
harus terganggu oleh kegiatan siswa dalam membentuk kelompok

5. Untuk hasil yang lebih maksimal disarankan agar penggunaan model
pembelajaran ini mempunyai wak:tu yang banyak agar siswa mempunyai
kesempatan yang banyak lUltuk mendiskusikan pelajaran dlam kelompoknya

..

71



DAFTAR PUSTAKA
Arends, 2008, Learning to Teach, jilid 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendelr.atan Praktek, edisi revisi V,
Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, 2004, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Buchari, 2010, Metoda dan Tekhnik Menyusun Tests, Alfabeta, Bandung.
Dimyati, 2006, Be/ajar dan Pembelojaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, A., 2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Dahar, 1989, Teori-Teori Belajar, Erlangga. Jakarta.
Daryanto, 2009, Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif, AV

Publisher, Jakarta.
Gulo, 2002, Strategi Be/ajar Mengajar, PT Grasindo, Jakarta.
Hadijah,

2009, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif

Dilrombinasilr.an Dengan Animasi Komputer Pada Polrok Bahasan Larutan
Elektrolit Dan Non Elektrolit, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, Medan.
Harahap, M, 2005, Pengimplementasian Model-Model Pembelajaran Efeklif
Dalam

Pembelajaran

Unhlk Pencapaian

Kompetensi,

Pascasarjana

Universitas Negeri Medan, Medan.

Hamalik, 1994, Media Pendidilr.an, cetakan ketujuh, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Haetami, 2008, Pe.nerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk
Meninglr.atlr.an Aktivitas Dan Hasil Be/ajar Siswa Pada Materi Kelarutan
Dan Hasil Kali Kelarutan, PMIPA UNHALU.
Johnson, S., 2005, 1001 Sool dan Pembalulsan Kimia, Erlangga, Jakarta.

Khalida, 2010. Pengaruh Penggunaan Media Puzzle dalam Model Pembelajaran
Berbasls Masalah pada Topik RumtiS Kimia terhadop Akli.fitas dan Hasil
Be/ajar Kimio Siswa SMPIMI's , Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri

Medan, Medan.

..

72



Lubis, Df, 2009, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Dalam Pembelajaran
Kimia Pada Pokok Bahasan Daya Hantar Listrilc Larutan, Tesis,

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.



Makmun. A.S. 2004. Psikologi Pendidikan (Perangkat Sistem Pengajaran
Modul). PT. Rosda Karya. Bandung.

Muchtaridi, S., 2006, Kimia 1 SMA. Kelas X, Yudhistira. Jakarta.
Nasrun, 2009, Pembelajaran Sistem Koloid Melalui Media Komputer Dan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Basil
Be/ajar Siswa, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Nazriati,

dick. 2007,

Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle Dalam

Pembelajaran Kimia Berbahan Ajar Terpadu (Makroskopis Mikroskopis)
Terhadap

Motivas~

Basil Be/ajar Dan Retensi Kimia Siswa SMA , Jumal

Penelitian Kependidikan, No 2, Desember 2007.
Palvo, 2008, Animations And Simulations For Teaching And Learning Molecular
Chemistry, International Journal Of Technology In Teaching And Learning,
4(1 ), 68-77.

Raharjo, 2008, Cooperative Learning Ana/isis Model Pembelajaran IPS, Bwni
Aksara, Jakarta.

Suyanti, RD., 2009, Efektivitas Multimedia Dan Model Kemas Rapat Geometri
Untulc Mengatasi Mislwnsepsi Pada Pembelajaran Terintegrasi Kimia
Anorganik, Jwnal Pendidikan Kimia, Vol 1 No 2 Edisi Agustus 2009,

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Suyanti,

RD., ,2008, Strategi Pembelajaran Kimia, Pascasarjana Universitas

Negeri Medan, Medan.
Sulastri, 2009, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam Pembelajaran Biologi Di SMPN 2 Cimalaka, Jumal Pengajaran

Mipa, vol l3 No.1 April2009, UPI.
Syahroni,

2009,

Pengaruh

Pembelajaran

Discovery

Dalam

Tatanan

Pembelajaran Kooperatif Tlpe Jigsaw Terhadap Basil Be/ajar Kimia Dan
Keterampilan Social Siswa SMAN 3 PADANGSIDEMPUAN, Tesis,

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

73



Surapranata, S., 2004, Ana/isis, Va/iditas, Reliabilitas, Dan /nterpretasi Basil Tes,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Siahaan, J., 2009, Keberhasilan Siswa SMA Be/ajar Kimia Mela/ui Model



Pembelajaran KooperatifTipe Stad Dengan Menggunakan Media Komputer
Dan Peta Konsep, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Siregar, W., 2006, Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Yang
Dtkombinasi Dengan Metode Dislcusi Terhadap Efektivitas Dan Ketuntasan
Belojar Siswa Pada Polcok Bahasan Sistem Koloid, Tesis, Pascasmjana

Universitas Negeri Medan, Medan.
Situmonmg, M., 2008, Jnovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sain Untuk
Meningkatkan Prestasi Be/ajar Mahasiswa, Fmipa-Unimed, Medan.

Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sukardi, 2009, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Pralctilmya,
Bumi Aksara. Jakarta.
Sukardi. 2009. Eva/uasi Pendidikan: prinsip & Operasionalnya. Edisi 1. Cetakan
ke-2. Bumi Aksara. Jakarta.
Thoifmi, 2008, Menjadi guru Inisiator, RaSAIL Media -Group, Semarang.
Uno, 2009, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Be/ajar Mengajar Yang
Krea.fifDan Efektif, Bumi Aksara. Jakarta.

..
74

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMA KELAS X.

7 18 26

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 2 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa.

0 4 16

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA.

0 10 27

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINSUR PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD( STUDENTS TEAMS ACHIVIEMENTS DIVISION ) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI SMA.

0 5 31

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STADDENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PUZLLE DAN KARTUDOMINSUR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

1 5 19

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA POKOK BAHASAN PERHITUNGAN KIMIA.

0 2 17