PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE STAD TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF DAN

HASIL BELAJAR HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA

TESIS

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan kimia

pada program studi pendidikan fisika

Diajukan oleh :

RICKI YUNANDA ROUSDA NIM. 809142031

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

RICKI YUNANDAR ROUSDA. Pengaruh Penggunaan Media Komputer dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hasil Belajar Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA. Program Pascasarjana UNIMED, 2014. Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Media Komputer dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hasil Belajar Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Mei, 2013 yang mengambil tempat penelitian yaitu SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian ekuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah kemampuan berfikir kreatif siswa yang diajarkan menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada kemampuan berfikir kreatif siswa yang diajarkan hanya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saja, (2) apakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan hanya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saja, (3) Apakah terdapat respon siswa penggunaan media komputer dan model pembelajaran kooperatif pada materi hidrokarbon. Penelitian yang dilakukan dimana pada dua sekolah tersebut diambil dua kelas yang masing-masing kelas bertindak sebagai kelas eksperimen. Tes yang digunakan adalah tes awal dan tes akhir yang terdiri dari 20 soal. Uji statistik yang dgunakan adalah uji t untuk melihat peningkatan dan SPSS One Way Anova untuk melihat interaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampuan berfikir kreatif siswa yang diajarkan menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada kemampuan berfikir kreatif siswa yang diajarkan hanya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saja, (2) Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan hanya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saja, (3) Terdapat respon siswa penggunaan media komputer dan model pembelajaran kooperatif pada materi hidrokarbon.


(7)

ABSTRACT

RICKI YUNANDAR ROUSDA. Effect of Computer Media Use and Type STAD Cooperative Learning Model Of Creative Thinking Ability and Student Learning Outcomes Hydrocarbons Class X High School. UNIMED Graduate Program, 2014. A research on The Effect of Computer-Based Media Use and Type STAD Cooperative Learning Model Of Creative Thinking Ability and Student Learning Outcomes Hydrocarbons Class X High School. The research was conducted in May, 2013 that took the place of research that SMA 1 and SMA 2 Bireuen. This research is aimed at experimental equation to determine: (1) whether the creative thinking ability of students who are taught using computer media and STAD cooperative learning model better than the creative thinking ability of students who were taught only with STAD cooperative learning model alone, (2) whether the learning outcomes of students who are taught using computer media and STAD cooperative learning model better than the learning outcomes of students who were taught only with STAD cooperative learning model only, (3) are there student response and the use of computer media models cooperative learning in the hydrocarbon material. Research conducted at the two schools where the two classes are taken each class acts as an experimental class. The tests used were the initial test and final test consisting of 20 questions. Use statistical test was t-test to see improvement and SPSS One Way Anova to see the interaction. The results showed that: (1) The ability of creative thinking of students who were taught using computer media and STAD cooperative learning model better than the creative thinking ability of students who were taught only with STAD cooperative learning model only, (2) Results of student learning taught using computer media and STAD cooperative learning model better than the learning outcomes of students who were taught only with STAD cooperative learning model only, (3) There is a student response and the use of computer media model of cooperative learning in the hydrocarbon material.

Keywords: computer, type STAD Cooperative Learning, Creative Thinking and Learning Outcomes


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi ALLAH SWT, Rabb semesta alam. Syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas karunia dan kasih sayangNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, beserta keluarga dan sahabat beliau.

Alhamdulillah, dengan dorongan dari semua pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Komputer dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Berfikir Kreatif dan Hasil Belajar Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA”. Tugas ini penulis selesaikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan (UNIMED) Sumatera Utara.

Selama proses awal penelitian, mulai persiapan sampai selesainya penulisan tesis ini, penulis mendapatkan semangat, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih, antara lain:

1. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Pembimbing I yang telah menuangkan waktu dan

bersusah payah untuk tetap memberi support pada peneliti.

2. Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah mengarahkan

peneliti dalam penyempurnaan penelitian ini.

3. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, sebagai Ketua Prodi Pendidikan Kimia dan

sebagai penguji yang mengoreksi dan memberikan perbaikan dalam penulisan tesis. 4. Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku

penguji peneliti.

5. Bapak Drs. Afriadi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bireuen dan Bapak

Abdul Fatah, S.IP., M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri II Bireuen, yang memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

6. Istriku, Hj. Yessi Kartika, M.Pd beserta anak-anakku Ahmad Ghayyas Alkautsar, Ahmad Ghaisan Hawari, Mahira Fatimah Az Zahra yang telah memberikan rasa kasih sayang, perhatian dan dukungan serta dorongan sejak sebelum kuliah, dalam perkuliahaan hingga menyelesaikan pendidikan ini.

7. Keluarga besarku di Banda Aceh, ayahku Darwin Yoenoes serta saudara-saudaraku. 8. Dan, keluarga besar di Bireuen.


(9)

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian demi kesempurnaan dalam penulisan-penulisan selanjutnya. Akhir kata, semoga hasil karya ini bermanfaat.

Bireuen, 07 Januari 2015 Penulis

Ricki Yunandar Rousda NIM : 809142031


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.2 Desain Pembelajaran ... 10

2.1.3 Media Pembelajaran ... 12

2.1.4 Fungsi Media dalam Pembelajaran ... 14

2.1.5 Komputer Sebagai Media Pembelajaran ... 16

2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif ... 19

2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 21

2.1.8 Berfikir Kreatif ... 23

2.1.9 Hasil Belajar ... 27

2.2 Kerangka Berfikir ... 27

2.3 Hipotesa Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.2 Populasi dan Sampel ... 29

3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 29

3.4 Variabel dan Instrumen Penelitian ... 30

3.4.1 Variabel Penelitian ... 30


(11)

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.6 Instrumen Penelitian ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Hasil Belajar ... 33

4.1.1.1 Analisis Nilai Pretest ... 33

4.1.1.2 Analisis Nilai Postes ... 35

4.1.2 Hasil Tes Kemampuan Berfikir Kreatif ... 38

4.1.2.1 Analisis Data Gain ... 38

4.1.3 Respon Siswa ... 40

4.2 Pembahasan ... 41

4.2.1 Skala Hasil Belajar ... 41

4.2.2 Keterbatasan Penelitian ... 41

4.2.3 Temuan Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 43

5.1 Simpulan ... 43

5.2 Saran ... 43


(12)

DAFTAR TABEL TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

Tabel 2.2 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 22

Tabel 2.3 Penjenjangan Kemampuan Berfikir Kreatif ... 26

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 29

Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pretest ... 34

Tabel 4.2 Analisis Varians Uji Perbedaan Rata-Rata ... 34

Tabel 4.3 Uji Normalitas Pretest Siswa ... 35

Tabel 4.4 Deskripsi Nilai Postest ... 36

Tabel 4.5 Analisis Varians Uji Perbedaan Rata-Rata ... 37

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Postest Siswa ... 37

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Nilai Gain ... 39

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Gain ... 39


(13)

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN

Lampiran 1 Materi Hidrokarbon ... 49

Lampiran 2 Silabus ... 56

Lampiran 3 Rencana Pembelajaran Kelas ... 58

Lampiran 4 Angket Respon ... 71

Lampiran 5 Kisi-Kisi Amgket Respon ... 73

Lampiran 6 Lembar Penilaian Observasi Siswa Dalam Berfikir Kreatif ... 74

Lampiran 7 Lembar Penilaian Observer ... 75

Lampiran 8 Nilai Siswa ... 77

Lampiran 9 Nilai/Tabel Validasi dan Reliabilitas ... 83

Lampiran 10 Nilai Uji Homogenitas ... 91

Lampiran 11 Validasi dan Reliabilitas Soal ... 92

Lampiran 12 Validasi dan Reliabilitas Soal ... 98

Lampiran 13 Lembar Validasi RPP ... 106

Lampiran 14 Data Angket Siswa ... 108

Lampiran 15 Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal ... 112

Lampiran 16 Lembar Akativitas Siswa ... 116

Lampiran 17 Soal Pretest dan Postest ... 118

Lampiran 18 Hasil Penilaian Validtor ... 119

Lampiran 19 Hasil Respon Siswa ... 123


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tuntut pula peningkatan kualitas pendidikan untuk mengimbanginya sehingga akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan siap bersaing dengan bangsa-bangsa lain untuk menguasai teknologi itu. Sehingga keberhasilan suatu pembelajaran dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan belajar siswa secara mandiri dan pengetahuan yang dikuasai siswa.

Pembelajaran merupakan suatu upaya dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Menurut Depdiknas (2003), “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar”. Kegiatan terpenting dalam pembelajaran adalah proses belajar (learning proses).

Proses belajar memiliki beberapa ciri sebagai berikut: (1) belajar sifatnya disadari, (2) hasil belajar diperoleh dengan adanya proses. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa proses pengajaran dan pembelajaran dalam belajar merupakan hal yang penting. Mengajar bukan hanya usaha menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi suatu kegiatan menciptakan lingkungan yang membelajarkan peserta didik agar tujuan belajar dapat dicapai dengan optimal (Gulo, 2002).

Peningkatan kualitas pendidikan selalu diupayakan melalui strategi pembelajaran yang meliputi sistem pembelajaran, perbaikan kurikulum dan sarana prasarana serta fasilitas laboratorium. Penilaian pembelajaran saat ini meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Tujuan penilaian ketiga aspek tersebut adalah untuk mendapatkan umpan balik yang dapat digunakan untuk menyusun rancangan pembelajaran yang lebih sempurna dari rancangan pembelajaran sebelumnya.

Siswa sebagai salah satu unsur dalam pendidikan memiliki variasi dalam menyerap pengetahuan, emosi, cara belajar, motivasi dan latar belakang. Masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah guru berhadapan dengan siswa yang memiliki sikap dan kemampuan intelektual yang beragam, sehingga


(15)

memerlukan kecakapan dalam menentukan dan merancang pendekatan, penggunaan media dan lain sebagainya sehingga merangsang siswa untuk belajar secara aktif. Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah sekumpulan orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah sekelompok orang yang bekerja sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif (Muslich, 2008)

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk rumpun sains. Selama ini, materi kimia disajikan melalui tatap muka di kelas dalam bentuk pembelajaran konvensional, yang didominasi oleh metode ceramah. Proses pembelajaran hanya didukung oleh ketersediaan papan tulis maupun OHP sebagai alat bantu pembelajaran. Pemberian tugas kepada siswa oleh guru kurang tampak secara signifikan. Dengan demikian, metode pembelajaran seperti ini masih berpusat pada guru, belum mampu meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, dan kurang memberikan peluang kepada siswa untuk mengekspresikan pemahaman dan keterampilannya. Sebagian besar objek yang dipelajari di dalam ilmu kimia berisi konsep-konsep dan rumus-rumus yang mendukung konsep-konsep tersebut. Salah satu hal yang unik dan perlu mendapat perhatian adalah bahwa materi yang diajarkan kebanyakan bersifat abstrak. Oleh karena itu siswa harus mulai mengembangkan imajinasi agar dapat memahami konsep yang mendasar dalam ilmu kimia.

Dalam kimia, setiap konsep abstrak yang baru difahami siswa perlu segera diberi penguatan agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola fikir dan pola tindakannya. Untuk itulah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat saja karena hal ini akan mudah dilupakan oleh siswa.

Hidrokarbon merupakan salah satu materi kimia yang diajarkan di SMA kelas X semester genap. Pada pokok bahasan hidrokarbon, khususnya tentang penggolongan hidrokarbon, siswa dituntut untuk dapat menguasai dan memahami


(16)

penentuan nama senyawa alkana, alkena, alkuna. Pemahaman konsep hidrokarbon ini mencakup: penentuan rantai terpanjang, prioritas penomoran pada rantai terpanjang dan urutan prioritas alkil berdasarkan abjad. Jika siswa tidak menguasai hat tersebut maka akan mengalami kesulitan dalam tata nama senyawa hidrokarbon.

Kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa SMA kelas X yaitu: mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon dan menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan hubungannya dengan sifat senyawa. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan membantu siswa lebih mudah dalam menemukan dan memahami konsep yang sulit serta mencapai kompetensi tersebut, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu menciptakan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan melatih siswa untuk lebih memahami konsep-konsep yang dipelajari.

Sehubungan dengan proses belajar mengajar kimia di kelas dalam menghadapi kesulitan siswa memahami kimia, guru dituntut kreatif untuk dapat menggunakan media atau model pembelajaran yang efektif sehingga materi kimia dapat difahami dengan baik oleh siswa. Perubahan situasi dan tujuan pembelajaran di dalam kelas memerlukan kepekaan guru, artinya seorang guru harus mampu mendiagnosa masalah yang muncul dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Perbaikan kualitas pembelajaran juga harus berangkat dari permasalahan pembelajaran nyata di dalam kelas, tidak hanya melulu berangkat dari kajian yang bersifat teoritis akademis tanpa mempertimbangkan permasalahan pembelajaran nyata di dalam kelas.

Menyadari hal itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha memulai dari hal-hal yang telah diuraikan, karena lokasi penelitian merupakan sekolah yang peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Maka untuk itu, perlu dilakukan observasi awal. Observasi ini dilakukan untuk mengambil sejauh mana pemahaman siswa akan kimia dilihat dari metode mengajar seorang guru.

Observasi awal dilakukan di awal Mei, 2013 di dua sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian, yaitu SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Bireuen. Dalam penelitian tersebut, peneliti melihat adanya kekurangaktifan dari siswa


(17)

untuk mengikuti pembelajaran kimia. Hal ini bisa jadi dikarenakan kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang tergolong sulit sehingga banyak siswa merasa kurang untuk mengikutinya.Selain hal tersebut, peneliti juga melihat kondisi kelas yang menjadi salah satu faktor pembelajaran kimia di kelas tersebut dilaksanakan setelah jam istirahat atau menjelang pulang. Namun juga salah satu faktor kegiatan pembelajaran kimia menjadi tergolong sukar diterima adalah faktor pengajar. Dalam dua sekolah yang menjadi observasi, peneliti menemukan pengajar yang masih salah akan konsep hidrokarbon itu sendiri khususnya pada tata nama senyawa.

Beberapa data temuan tersebut menjadi masukan bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kemampuan siswa dalam belajar kimia. Penggunaan media dan model belajar dirasa bermanfaat untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar, khususnya materi kimia. Karena, ada beberapa konsep ilmu kimia dapat diajarkan dengan menggunakan bantuan komputer sebagai media pembelajaran atau model pembelajaran, salah satu contoh materi yang diajarkan adalah hidrokarbon. Menurut Arsyad (96:2010), komputer berperan

sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama

computer-managed instruction (CMI). Penerapan pembelajaran dengan komputer menjadi

salah satu variasi penggunaan media pembelajaran modern yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Berbagai multimedia komputer dapat membantu proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat belajar mandiri, salah satu contohnya adalah penggunaan program media berbantuan komputer.

Media pembelajaran pada dasarnya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena prestasi belajar sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan. Prestasi belajar dapat menggambarkan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai selama proses pendidikan. Baik buruknya media ditentukan oleh kriteria tujuandan kriteria peserta didik, situasi, kemampuan guru, juga pemilihan materi yang sesuai. Media pembelajaran selain dapat meningkatkan motivasi belajar juga memainkan peranan dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi belajar dapat diperoleh melalui berbagai cara. Saat ini perkembangan teknologi terutama komputer sangat


(18)

pesat sehingga komputer bukan lagi merupakan barang mewah dan hampir ada di setiap rumah. Adanya fenomena ini telah mendorong penulis untuk memanfaatkan teknologi multimedia ini sebagai alat bantu pembelajaran. Melalui alat bantu ini diharapkan siswa mempunyai motivasi yang lebih tinggi sehingga prestasi belajar mereka lebih baik.

Manfaat penggunaan media dan metode dalam proses pembelajaran sangatlah banyak. Hal yang sangat nyata dalam penggunaannya adalah munculnya semangat siswa dalam belajar dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya. Penggunaan media dan metode yang tepat mampu mengatasi sifat pasif dalam belajar. Selain itu media dan metode pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai (Harjanto, 1996).

Penggunaan program media komputer dapat digunakan untuk menyampaikan materi kimiayang sifatnya gambar atau demonstrasi. Misalnya dalam penyampaian bagaimana orbital pada sub kulit s, pdan d. Melalui tampilan

media berbantuan komputer siswa dapat melihat gambar sebenarnya bentuk orbital dari sub kulit tersebut sehingga dapat menarik kesimpulan dengan benar.

Sasser (1991) menemukan bahwa hasil belajar peserta didik yang menerima tutorial dengan komputer lebih tinggi daripada peserta didik yang menerima tutorial dengan buku teks. Sedangkan Yusuf (1997) mengatakan penggunaan media komputer membuat belajar sains, teknologi lebih cepat dan lebih mudah serta konsekuensinya membuat pelajaran lebih efektif, efisien dan menyenangkan.

Berkenaan dengan komputer sebagai media pembelajaran, ada juga berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif. Slavin (2008) menyatakan bahwa:

Kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan stuktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secarakelompok.


(19)

Metode pembelajaran ini dapat menempatkan siswa pada posisi yang sangat dominan dalam proses pembelajaran dimana semua siswa dari setiap kelompok diharuskan memahami dan menguasai materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif dalam kelompok, Siswa yang berkemampuan rendah akan belajar bersama-sama siswa yang berkemampuan tinggi dan sedang, sehingga dapat menutupi kekurangan satu sama lainnya dan pada saat diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Penggunaan Media Komputer dan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Terhadap Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hasil

Belajar Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media komputer terhadap berfikir kreatif siswa.

2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media komputer terhadap berfikir kreatif siswa.

3. Apakah terdapat respon (sikap siswa) terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media computer.

1.3 Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan pada pengaruh penggunaan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap berfikir kreatif dan hasil belajar siswa. Penggunaan media dalam penelitian ini hanya tampilan gambar disertai teks dalam power point. Penggunaan aplikasi power point dinilai lebih mendorong siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran dengan lebih aktif karena tampilan gambar dalam aplikasi tersebut dapat dibuat bergerak.


(20)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan kemampuan berfikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media komputer lebih baik dari pada kemampuan berfikir kreatif siswa yang memperoleh pembelajaran hanya dengan STAD saja.

2. Apakah peningkatan hasilbelajar siswa yang memperoleh pembelajaran

kooperatif tipe STAD dan media komputer lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran hanya dengan STAD saja.

3. Apakah terdapat pengaruh respon (sikap) antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media berbantuan komputer.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berfikir kreatif antara siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media komputer dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2. Untuk mengetahui peningkatanhasil belajarantara siswa yang diajarkan

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan media komputer model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Untuk mengetahui sikap (respon) siswa terhadap pembelajaran kimia materi hidrokarbon menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

media berbantuan komputer. 1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dalam peningkatan kualitas belajar dan kreatifitas siswa.Penelitian ini nantinya juga diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.


(21)

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini menguji apakah pembelajaran menggunakan media berbantuan komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan kreatiftas dan hasil belajar siswa.Jika terbukti, maka penelitian ini dapat menjadi rujukan atau mendukung teori terkait materi tentang media pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini bisa dijadikan alternatif media belajar untuk bisa melatih kemampuan berfikir kreatif dan hasil belajar serta mampu memahami pembelajaran TIK lebih baik lagi.

b. Bagi guru, diharapkan penelitian ini mampu memberikan kontribusi positif agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya secara optimal sebagai penunjang dalam mengajar.

c. Bagi akademisi, diharapkan setidaknya penelitian ini dapat menjadi rujukan dan bermanfaat bagi pendidikan dengan menggunakan media dan model pembelajaran


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar dan kemampuan berfikir kreatif siswa di kelas X SMA Negeri 1 dan 2 Bireuen khususnya pada materi hidrokarbon.

2. Pembelajaran menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STADjuda dapat menimbulkan respon/reaksi siswa di kelas X SMA Negeri 1 dan 2 Bireuen khususnya pada materi hidrokarbon.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan peneliti, ada beberapa saran yang dikemukakan dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, saran-saran tesebut adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam penyusunan mata pembelajaran, khususnya mata pelajaran sains, seperti kimia atau yang lainnya, dilakukan pada pagi hari. Hal ini dimungkinkan untuk kemampuan siswa dalam menerapkan pelajaran tersebut

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk mengambil kebijakan peningkatan mutu dan inovasi pembelajaran di sekolah. karena dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.

3. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan berfikir kreatifnya.

4. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran khususnya kimia.

5. Bagi peneliti lain, semoga dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan hasil belajar.


(23)

6. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan dan menambah alokasi waktu pertemuan dalam penerapan model pembelajaran atau yang lainnya


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Amiyati, D.L, dan Mariona, A. 2010. Pengembangan Media Komputer

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa daerah Pokok Bahasan

Aksara Jawa Kelas VII di SAP 2 Sidoarjo. Jurnal Teknologi Pendidikan.

Vol. 10 No. 2 Oktober 2010. Universitas Negeri Surabaya

Ali, M. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah

Medan Elektromagnetik. Jurnal. Vol 5 No. 1. Universitas Negeri

Yogyakarta. www jurnal.uny.ac.id/iindek.php

Anonim. (2001). Creativity and Creative Thinking. Infinite Innovation, Ltd Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. PT. Raja Graf ndo Persada. Jakarta

Carrin, A. A dan Sund, R. B. (1975). Teaching Science Through Discovery. Charles E. Merril Publishing Co. Ohio

Costanzo, W. V. 1989. The Electronic Text: Learning to Write, Read and Reason

with Computers. Englewood Cliffs: Educational Technology Publications

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya. Bandung

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus Pengembangan

Silabus Dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen

Direktorat Dikmenum

Enden, M. “Pengaruh Pembelajaran KIMIA Dengan Pendekatan Open- Ended

Terhadap Kemampun Berfikir Kreatif mtematika Siswa SAM Bandung”.

Tesis Magister pendididkan, PPs Universitas Pendidikan Indonesia

Evans, J. R. (1991). Creative Thinking in The Decision and Management

Sciences. Cincinnati: South Western Publishing Co

Feldman, M.B. 2001. Open Ended Mathematic Project. EDU658. [online]

Gagne, R. M. (1997). The Conditioning of Learning, Rinehart and Winston: New York

Gerlach, V.G. dan Ely, D. P. (1971). Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc


(25)

Gulo. W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. PT. Grasindo. Jakarta

Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7). PT. Citra Aditya Bakti. Bandung

Harjanto. (1996). Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta. Jakarta

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D. 1993. Instructional Media and The New

Technology of Instruction. John Wlley and Sons. New York

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D, dan Smaldino, S.E. 2002. Instructional

Media and Technology for Learning, 7th edition. New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Herdian. (2010). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. [Online]. Tersedia

http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-berfikir-kreatif-siswa/

Huda, C. (2011). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam

Memecahkan Masalah KIMIA dengan Model Pembelajaran Treffinger

pada Materi Pokok Keliling dan Luas Persegipanjang. [Online].

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, dan Kustiawan, U. 2001. Media

Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar.

FIP.UM.

Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, Fungsi, Landasan Pengunaan, Klasifikasi Pemilihan, Karakteristik OHT, Opaque, Filmstrip, Slide, Film,

Video, Tv, dan Penulisan Naskah Slide. Bahan Sajian Program Pendidikan

Akta Mengajar III-IV.FIP-IKIP Malang.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Isa, M. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw

pada Materi FPB dan KPK. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. Vol 11, No.

2 Maret 2012. FKIP Universitas Serambi Mekkah. Banda Aceh

Kristanto, A. (2010). Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Multimedia

Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sistem Tata Surya Bagi Siswa

Kelas 2 Semester I di SMAN 22 Surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan.

Vol. 10 No. 2 Oktober 2010. Universitas Negeri Surabaya.

Kusumaningrum, T. N. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran

2011/2012. Jurnal Sosialita. Vol. 2 No. I Tahun 2012. Universitas Sebelas


(26)

Munandar, S. C. Utami. (1999). Kreativitas & Keberkatan. Strategi Mewujudkan

Potensi Kreatif & Bakat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Muslich, M. 2007. KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

PT. Bumi Aksara. Jakarta

Nasution, E. 2008. "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan, (PAKEM) Untuk meningkatkan Hasil Belajar KIMIA Siswa Kelas V SD Pertiwi Kota

Medan" Tesis Magister pendididkan, PPs Universitas Negeri Medan

Nasution, A. H. 1991. Melatih Diri Bersikap Kreatif. Media Pendidian Matematika Nasional. Tahun 1 No. 1. Pascasarjana IKIP Surabaya

Nugroho, U., Hartono., Edi, S. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika

Indonesia. Vol. 9 No. 5 Tahun 2009. Universitas Negeri Semarang

Pehkonen, E. (1997). The State of Art in Mathematical Creativity. Volume 29 (June 1997) Number 3, Electronic Edition ISSN 1615-679.

Padmanthara, S. 2007. Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai

Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 22/XI/TEKNODIK.

Depdiknas: 130-144 him.

Runggioro, V. R. (1998). The Art of Thinking. A Guide to Critical and creative

Thought. New York

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito. 1986. Media

Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT. Raja

Grafmdo Persada. Jakarta

Salma & Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Kencana. Jakarta

Sasser, R. S. (1991), Effect of Using Computer Tutorial as Homework Assignments ini the Mathematics Achievment of Elementary Education Majors. Journal of Computer in Mathematics and Science Teaching.

Volume 10, Hal. 95-102

Silaban, R., dan Sianturi, D.P. (2011). Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Power Point dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia

Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.

1. Edisi April 2011. Program Studi Pendidikan Kimia. PPs Universitas Negeri Medan

Silver, E. A. (1997). Fostering Creativity Through Instruction Rich in


(27)

for Research in Mathematics Education . Volum 29 (1997) Number 3, Electronic Edition, ISSN 1615-679X.

Siswono, Y, E, T. 2008. “Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan

dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berftkir

Kreatif”. Unesa University Press.

Siswono, Y, E, T. 2008a. “Penjenjangan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berfikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan

Mengajukan Masalah Matematika”. Jurnal Pendidikan Matematika

"Mathedu". ISSN 1858-344X, Volume 3 Nomor 1, Januari 2008, hal 41-52. Unesa University Press.

Slavin, E. R. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek. Diterjemahkan oleh Nurulita Yusron. Penerbit Nusa Media. Bandung

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. PT. Tarsito. Bandung

Sudjana, A dan Rivai, A (2003). Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung

Sukmadinata., (2008). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Prakiek. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Proyek Pendidikan Tinggi Guru, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suryabarta, S. (2003). Metodologi Penelitian. PT. Raja Grafindo. Jakarta Suryabrata. S. (1995). Psikologi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Susarno, L. H. 2010. Strategi Penyampaian Bahan Ajar Melalui Pemanfaatan

Metode dan Media dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Teknologi

Pendidikan. Vol. 10 No. 1, Edisi April 2010. Universitas Negeri Surabaya Torrance, P. E. (1965). Mental Health and Constructive Behaviour. Wadsworth

Publishing Company, Inc. Belmont

Yusuf, M. 0. (1997). “An Investigation into Teachers Competence in

Implementing Computer Education in Nigeria Secondary School”Journal


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar dan kemampuan berfikir kreatif siswa di kelas X SMA Negeri 1 dan 2 Bireuen khususnya pada materi hidrokarbon.

2. Pembelajaran menggunakan media komputer dan model pembelajaran kooperatif tipe STADjuda dapat menimbulkan respon/reaksi siswa di kelas X SMA Negeri 1 dan 2 Bireuen khususnya pada materi hidrokarbon.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan peneliti, ada beberapa saran yang dikemukakan dalam proses pembelajaran kimia khususnya pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, saran-saran tesebut adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya dalam penyusunan mata pembelajaran, khususnya mata pelajaran sains, seperti kimia atau yang lainnya, dilakukan pada pagi hari. Hal ini dimungkinkan untuk kemampuan siswa dalam menerapkan pelajaran tersebut

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk mengambil kebijakan peningkatan mutu dan inovasi pembelajaran di sekolah. karena dapat meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa.

3. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan berfikir kreatifnya.

4. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bandingan bagi guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran khususnya kimia.

5. Bagi peneliti lain, semoga dapat dijadikan masukan untuk penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan hasil belajar.


(2)

6. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan dan menambah alokasi waktu pertemuan dalam penerapan model pembelajaran atau yang lainnya


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Amiyati, D.L, dan Mariona, A. 2010. Pengembangan Media Komputer

Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa daerah Pokok Bahasan Aksara Jawa Kelas VII di SAP 2 Sidoarjo. Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol. 10 No. 2 Oktober 2010. Universitas Negeri Surabaya

Ali, M. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik. Jurnal. Vol 5 No. 1. Universitas Negeri Yogyakarta. www jurnal.uny.ac.id/iindek.php

Anonim. (2001). Creativity and Creative Thinking. Infinite Innovation, Ltd Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. PT. Raja Graf ndo Persada. Jakarta

Carrin, A. A dan Sund, R. B. (1975). Teaching Science Through Discovery. Charles E. Merril Publishing Co. Ohio

Costanzo, W. V. 1989. The Electronic Text: Learning to Write, Read and Reason with Computers. Englewood Cliffs: Educational Technology Publications

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. CV. Yrama Widya. Bandung

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 SMA: Pedoman Khusus Pengembangan

Silabus Dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Direktorat Dikmenum

Enden, M. “Pengaruh Pembelajaran KIMIA Dengan Pendekatan Open- Ended Terhadap Kemampun Berfikir Kreatif mtematika Siswa SAM Bandung”. Tesis Magister pendididkan, PPs Universitas Pendidikan Indonesia

Evans, J. R. (1991). Creative Thinking in The Decision and Management Sciences. Cincinnati: South Western Publishing Co

Feldman, M.B. 2001. Open Ended Mathematic Project. EDU658. [online]

Gagne, R. M. (1997). The Conditioning of Learning, Rinehart and Winston: New York

Gerlach, V.G. dan Ely, D. P. (1971). Teaching and Media. A Systematic Approach. Englewood Cliffs: Prentice-Hall, Inc


(4)

Gulo. W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. PT. Grasindo. Jakarta

Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan. (Cetakan ke-7). PT. Citra Aditya Bakti. Bandung

Harjanto. (1996). Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta. Jakarta

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D. 1993. Instructional Media and The New Technology of Instruction. John Wlley and Sons. New York

Heinich, R., Molenda, M., Russell, J. D, dan Smaldino, S.E. 2002. Instructional Media and Technology for Learning, 7th edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Herdian. (2010). Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. [Online]. Tersedia

http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-berfikir-kreatif-siswa/

Huda, C. (2011). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam

Memecahkan Masalah KIMIA dengan Model Pembelajaran Treffinger pada Materi Pokok Keliling dan Luas Persegipanjang. [Online].

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, dan Kustiawan, U. 2001. Media

Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. FIP.UM.

Ibrahim, H. 1997. Media pembelajaran: Arti, Fungsi, Landasan Pengunaan, Klasifikasi Pemilihan, Karakteristik OHT, Opaque, Filmstrip, Slide, Film, Video, Tv, dan Penulisan Naskah Slide. Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar III-IV.FIP-IKIP Malang.

Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. University Press. Universitas Negeri Surabaya. Surabaya

Isa, M. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw

pada Materi FPB dan KPK. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. Vol 11, No. 2 Maret 2012. FKIP Universitas Serambi Mekkah. Banda Aceh

Kristanto, A. (2010). Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Multimedia

Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Sistem Tata Surya Bagi Siswa

Kelas 2 Semester I di SMAN 22 Surabaya. Jurnal Teknologi Pendidikan.

Vol. 10 No. 2 Oktober 2010. Universitas Negeri Surabaya.

Kusumaningrum, T. N. 2012. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Sosialita. Vol. 2 No. I Tahun 2012. Universitas Sebelas Maret Surakarta


(5)

Munandar, S. C. Utami. (1999). Kreativitas & Keberkatan. Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Muslich, M. 2007. KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

PT. Bumi Aksara. Jakarta

Nasution, E. 2008. "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan, (PAKEM) Untuk meningkatkan Hasil Belajar KIMIA Siswa Kelas V SD Pertiwi Kota Medan" Tesis Magister pendididkan, PPs Universitas Negeri Medan Nasution, A. H. 1991. Melatih Diri Bersikap Kreatif. Media Pendidian

Matematika Nasional. Tahun 1 No. 1. Pascasarjana IKIP Surabaya

Nugroho, U., Hartono., Edi, S. S. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika

Indonesia. Vol. 9 No. 5 Tahun 2009. Universitas Negeri Semarang

Pehkonen, E. (1997). The State of Art in Mathematical Creativity. Volume 29 (June 1997) Number 3, Electronic Edition ISSN 1615-679.

Padmanthara, S. 2007. Pembelajaran Berbantuan Komputer dan Manfaat Sebagai

Media Pembelajaran. Jurnal Teknodik No. 22/XI/TEKNODIK.

Depdiknas: 130-144 him.

Runggioro, V. R. (1998). The Art of Thinking. A Guide to Critical and creative

Thought. New York

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito. 1986. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. PT. Raja Grafmdo Persada. Jakarta

Salma & Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Kencana. Jakarta

Sasser, R. S. (1991), Effect of Using Computer Tutorial as Homework Assignments ini the Mathematics Achievment of Elementary Education Majors. Journal of Computer in Mathematics and Science Teaching.

Volume 10, Hal. 95-102

Silaban, R., dan Sianturi, D.P. (2011). Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash, Program Power Point dan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Kimia

Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.

1. Edisi April 2011. Program Studi Pendidikan Kimia. PPs Universitas Negeri Medan

Silver, E. A. (1997). Fostering Creativity Through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing. Jurnal


(6)

for Research in Mathematics Education . Volum 29 (1997) Number 3, Electronic Edition, ISSN 1615-679X.

Siswono, Y, E, T. 2008. “Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan

dan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berftkir Kreatif”. Unesa University Press.

Siswono, Y, E, T. 2008a. “Penjenjangan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berfikir Kreatif Siswa Dalam Memecahkan dan

Mengajukan Masalah Matematika”. Jurnal Pendidikan Matematika

"Mathedu". ISSN 1858-344X, Volume 3 Nomor 1, Januari 2008, hal 41-52. Unesa University Press.

Slavin, E. R. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktek. Diterjemahkan oleh Nurulita Yusron. Penerbit Nusa Media. Bandung

Sudjana, N. (2005). Metode Statistika. PT. Tarsito. Bandung

Sudjana, A dan Rivai, A (2003). Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung

Sukmadinata., (2008). Pengembangan Kurikulum, Teori dan Prakiek. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Suparman, A. 1997. Desain Instruksional. Proyek Pendidikan Tinggi Guru, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Suryabarta, S. (2003). Metodologi Penelitian. PT. Raja Grafindo. Jakarta Suryabrata. S. (1995). Psikologi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Susarno, L. H. 2010. Strategi Penyampaian Bahan Ajar Melalui Pemanfaatan

Metode dan Media dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Teknologi

Pendidikan. Vol. 10 No. 1, Edisi April 2010. Universitas Negeri Surabaya Torrance, P. E. (1965). Mental Health and Constructive Behaviour. Wadsworth

Publishing Company, Inc. Belmont

Yusuf, M. 0. (1997). “An Investigation into Teachers Competence in

Implementing Computer Education in Nigeria Secondary School”Journal


Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 3 16

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PERIODIK UNSUR PADA SISWA KELAS X SMA.

0 1 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM REPRODUKSI SISWA KELAS XI.

0 0 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8