PENGARBELAJAR Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Kelas Vii Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013.
PENGAR BELAJAR F RUH PEMB R MATEM K Untu Gu PR FAKULTA UNIVERS ELAJARA ATIKA SIS KELAS VII TAHUN A NASKA uk Memenu una Mencap FKI Di DAM A ROGRAM S S KEGURU ITAS MUH N KONTEK SWA SMP N SEMESTE AJARAN 20
AH PUBLIK hi Sebagian pai Derajat S
P Matemat
isusun Oleh MAR ROSA
410 080 329
STUDI MAT UAN DAN I HAMMADIY
2013
KSTUAL T N 1 JATEN ER GENAP 012/2013 KASI n Persyarata Sarjana S-1 ika h: ADI 9 TEMATIKA ILMU PEN YAH SURA TERHADAP N KARANG an 1 A DIDIKAN AKARTA P HASIL GANYAR
(2)
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI
Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir : Nama :Idris Harta, MA, Ph.D
NIK :
Nama : Rita P Khotimah, MSc
NIK :
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Damar Rosadi
Nim :A410080329
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan, demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.
(3)
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP N 1 JATEN KARANGANYAR
KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013
Damar Rosadi A410080329. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar melalui strategi pembelajaran kontekstual dan konvensional pada siswa SMP N 1 Jaten Karanganyar Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 kelas VII materi himpunan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji independent t-test, yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas berdasarkan taraf signifikansi menggunakan α = 5% diperoleh uji beda mean pada sampel adalah thitung = 2,026 >
2 = 2,00 = t tabel sehingga H0 ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematiaka antara pembelajaran kontekstual dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar kelas kontekstual lebih besar dari kelas konvensional yaitu 76,75 > 70,60, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: hasil belajar matematika, kontekstual, konvensional A. PENDAHULUAN
Permasalahan yang sering terjadi selama proses pembelajaran disebabkan karena guru dalam menjelaskan materi kurang memberikan respon terhadap tanggapan siswa di kelas. Selain itu guru masih menggunakan cara konvensional dalam menjelaskan pada siswa. Guru masih sering mencatat, memberikan rumus serta contoh soalnya kemudian siswa diberi soal untuk dikerjakan. Kuranganya alat peraga yang memadai. Hal ini menyebabakan siswa tidak dapat memahami materi secara maksimal. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi dari pengamatan Depdiknas dibeberapa sekolah diketahui bahwa hasil belajar matematika
(4)
siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena penerapan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru masih berfokus pada metode ceramah yang hanya menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan subjek belajar. (Depdiknas, 2006:12)
Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:
Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut faktor individu (Intern) yaitu faktor biologis, faktor psikologis. Faktor yang ada pada luar individu yang disebut dengan faktor Ekstern, yaitu lingkungan. Lingkungan dapat berupa fasilitas belajar, cara guru mengajarkan (metode) dan pendidikan guru. Oleh karena itu adanya metode pembelajaran kontekstual sangat diperlukan dalam pembelajaran matematika karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Rasional penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pentingnya metode pembelajaran. Adapun yang lain adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika.
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini dimaksud untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika siswa SMP N I Jaten kelas VII tahun ajaran 2012/2013 materi himpunan.
B. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dirancang secara khusus untuk mengukur pengaruh variable bebas terhadap variable terikatnya. Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar matematika.
(5)
Penelitian ini bertempat di SMP N 1 JATEN Karanganyar dan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Pelaksanakan dimulai bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Januari 2013, secara terperinci sebagai berikut:
a) Tahap perencanaan mencakup pengajuan judul, pembuatan
proposal, pembuatan perencanaan observasi, permohonan ijin riset serta survey di sekolah yang direncanakan hingga tempat penelitian yang dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret 2012 sampai selesai.
b)Tahap pelaksanaan yaitu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di sekolah yang berupa pengambilan data-data yang dilaksanakan pada bulan Desember 2012.
c) Tahap analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian tahap ini dilaksanakan pada bulan Januari 2013.
d)Tahap pelaporan yang dilaksanakan bulan Februari 2013.
Pada penelitian ini hasil belajar diambil dari nilai tes yang dilakukan setelah perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran (kontekstual dan konvensional). Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode dokumentasi. Soal tes ini dalam bentuk pilihan ganda, yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar. Sedangkan metode dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa RPP, surat-surat, foto, data siswa, dan nilai Semester Ganjil Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2012/2013.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari soal tes hasil belajar matematika. Sebelum soal tes diberikan kepada siswa terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk uji reliabilitas soal tes menggunakan rumus KR-20.
(6)
Analisis data untuk penguji hipotesis penelitian menggunakan beda mean (independent sample t-test), dengan asumsi bahawa populasi berdistribusi normal dan populasi bervariansi sama, yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 19.0 yaitu One Sampel Kolmogrov-smirnov dan uji homogenitas mengunakan program SPSS versi 19.0 yaitu levene. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel dalam penelian ini berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sampel yang digunakan berasal dari populasi yang homogen atau tidak.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam laporan ini dibahas langkah-langkah yang telah ditempuh peneliti sebagai usaha memperoleh data, yang dimulai dari persiapan penelitian hingga akhir dari penelitian ini.
Persiapan penelitian dimulai dari penentuan populasi dan sampel. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Jaten Karanganyar. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan kelas VII H sebagai kelas kontrol.
Sebelum memberikan pengajaran yang berbeda, peneliti menguji keseimbangan antara kelas konvensional dan kelas kontekstual dengan menggunakan nilai rapor semester I bidang studi Matematika. Hasil analisis dan uji keseimbangan memiliki nilai rata-rata yang setara, yaitu 80,44 dan 80,30. Berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung < ttabel, yaitu 0,149 < 2,000, berarti sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam kondisi seimbang .
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang mencakup materi yang diajarkan sesuai dengan pembelajaran.
(7)
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian sebagai berikut: 1) Menentukan Indikator
2) Menyusun kisi-kisi pembuatan instrument 3) Uji coba instrumen penelitian
Sebelum instrumen yang berupa soal tes hasil belajar diberikan kepada subyek penelitian, terlebih dahulu dilakukan ujicoba. Tujuan ujicoba adalah mengukur validitas dan reliabilitas instrumen. Sampel uji coba adalah 31 siswa kelas VII D SMP N 1 Jaten Karanganyar.
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment diketahui bahwa untuk soal tes yang berjumlah 20 soal terdapat 3 soal tes yang tidak valid.
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,733. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen reliabel karena memiliki indeks reliabilitas kategori tinggi. Jadi berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat simpulkan bahwa soal tes hasil belajar sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian
Deskripsi Data
Data hasil belajar matematika diperoleh dengan alat ukur (instrumen) tes yang terdiri atas 17 butir soal obyektif. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas eksperimen diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 100 dan terendah 53, nilai rata-rata sebesar 76,75 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 11,498. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas kontrol diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 94 dan terendah 47, nilai rata-rata (mean) sebesar 70,60 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 12,400.
Uji Prasyarat Analisis
Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan untuk uji homogenitas menggunakan uji Levene.
(8)
Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov pada α = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika antar Metode Hasil belajar sig. Keterangan Kelas kontekstual 0,200 Normal Kelas konvensional 0,200 Normal
Dari tabel di atas diketahui harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Statistik uji homogenitas yang digunakan adalah Levene’s Test of Equality of Error Variances. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas untuk data hasil belajar matematika siswa diperoleh harga harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, yaitu 0,780. Dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki variansi yang homogen.
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan dalam tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Rangkuman Uji Hipotesis
Hasil belajar Rata-rata thitung t0,025;60 Keterangan Kelas kontekstual 76,75
2,026 2,000 H0 ditolak Kelas konvensional 70,60
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai thitung > ttabel, yaitu 2,026 > 2,000, sehingga H0 ditolak, berarti pada tingkat kesalahan 5% terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran kontekstual dan konvensional materi relasi dan fungsi SMP N 1 Jaten Karanganyar kelas
(9)
VII semester genap. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,026 > 2,000, berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa “terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran kontekstual dan konvensional materi himpunan SMP N 1 Jaten Karanganyar kelas VII semester genap” pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional
Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode maupun strategi pembelajaran. Pemahaman akan keadaan siswa menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih model. Metode pembelajaran yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kontekstual dan metode pembelajaran konvensional.
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran kontekstual juga menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Menurut Sanjaya “Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning merupakan konsep yang
(10)
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan” (Supriyono, 2009:79).
Metode pembelajaran ini, memberikan motivasi tersendiri dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat jelas melalui respon yang didapat melalui pembelajaran dengan metode pembelajaran ini. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan melakukan beberapa percobaan ilmiah. Siswa sangat berminat untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan secara berkelompok, selain itu siswa juga sangat memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan partisipasi antar siswa lain dapat terlihat dengan jelas melalui percobaan-percobaan yang dilakukan, sehingga mereka dapat bertukar fikiran dengan baik antar sesama siswa lain. Melalui hal beberapa tersebut, pada akhirnya siswa dapat mempresentasikan hasil diskuusinya antar kelompok lain dan dapat saling bertukar fikiran antara kelompok satu dengan yang lain.
Melalui beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa metode pembelajaran ini memberikan suasana yang baru dari kegiatan pembelajaran pada umumnya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Berbeda dengan sistem pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, suasana pembelajaran yang tercipta cenderung monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif
Dengan demikian metode pembelajaran kontekstual memberikan peluang yang lebih besar bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran daripada jika siswa diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
(11)
D. SIMPULAN
Kesimpulan
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP N 1 Jaten Karangannyar.
Hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
(12)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Budiyono. 2000. “StatistikaDasarUntukPenelitian.”. Surakarta: FKIP UNS. Depdiknas, 2006. Metode Pembelajaran di Sekolah. Jakarta.
Depdiknas, 2009. Penerapan Pembelajaran Kontekstrual. Jakarta
Purwanto, MPd. 2010. Metode Penelitian Kuantitatifuntuk Psikologidan Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito.
Slameto. 2003. BelajardanFaktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana. 2003. LandasanPsikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
(1)
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian sebagai berikut: 1) Menentukan Indikator
2) Menyusun kisi-kisi pembuatan instrument 3) Uji coba instrumen penelitian
Sebelum instrumen yang berupa soal tes hasil belajar diberikan kepada subyek penelitian, terlebih dahulu dilakukan ujicoba. Tujuan ujicoba adalah mengukur validitas dan reliabilitas instrumen. Sampel uji coba adalah 31 siswa kelas VII D SMP N 1 Jaten Karanganyar.
Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment diketahui bahwa untuk soal tes yang berjumlah 20 soal terdapat 3 soal tes yang tidak valid.
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas menggunakan rumus KR-20. Hasil perhitungan diperoleh indeks reliabilitas instrumen sebesar 0,733. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen reliabel karena memiliki indeks reliabilitas kategori tinggi. Jadi berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan, maka dapat simpulkan bahwa soal tes hasil belajar sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian
Deskripsi Data
Data hasil belajar matematika diperoleh dengan alat ukur (instrumen) tes yang terdiri atas 17 butir soal obyektif. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas eksperimen diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 100 dan terendah 53, nilai rata-rata sebesar 76,75 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 11,498. Berdasarkan hasil tabulasi data kelas kontrol diperoleh skor hasil belajar matematika tertinggi 94 dan terendah 47, nilai rata-rata (mean) sebesar 70,60 dan nilai standar deviasi (SD) sebesar 12,400.
Uji Prasyarat Analisis
Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan untuk uji homogenitas menggunakan uji Levene.
(2)
Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov pada α = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika antar Metode Hasil belajar sig. Keterangan Kelas kontekstual 0,200 Normal Kelas konvensional 0,200 Normal
Dari tabel di atas diketahui harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Statistik uji homogenitas yang digunakan adalah Levene’s Test of Equality of Error Variances. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas untuk data hasil belajar matematika siswa diperoleh harga harga sig. atau probabilitas signifikansi masing-masing data > 0,05, yaitu 0,780. Dengan demikian diperoleh keputusan uji bahwa H0 diterima, hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki variansi yang homogen.
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t. Hasil perhitungan analisis dengan uji t disajikan dalam tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2
Rangkuman Uji Hipotesis
Hasil belajar Rata-rata thitung t0,025;60 Keterangan Kelas kontekstual 76,75
2,026 2,000 H0 ditolak Kelas konvensional 70,60
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai thitung > ttabel, yaitu 2,026 > 2,000, sehingga H0 ditolak, berarti pada tingkat kesalahan 5% terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran kontekstual dan konvensional materi relasi dan fungsi SMP N 1 Jaten Karanganyar kelas
(3)
VII semester genap. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,026 > 2,000, berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa “terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara pembelajaran kontekstual dan konvensional materi himpunan SMP N 1 Jaten Karanganyar kelas VII semester genap” pada tingkat kepercayaan 95% dapat diterima. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol, yaitu 76,75 > 70,60, berarti hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional
Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai metode maupun strategi pembelajaran. Pemahaman akan keadaan siswa menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih model. Metode pembelajaran yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kontekstual dan metode pembelajaran konvensional.
Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran kontekstual juga menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Menurut Sanjaya “Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning merupakan konsep yang
(4)
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan” (Supriyono, 2009:79).
Metode pembelajaran ini, memberikan motivasi tersendiri dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini terlihat jelas melalui respon yang didapat melalui pembelajaran dengan metode pembelajaran ini. Siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran dengan melakukan beberapa percobaan ilmiah. Siswa sangat berminat untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan secara berkelompok, selain itu siswa juga sangat memperhatikan pengarahan yang diberikan oleh guru. Kerjasama dan partisipasi antar siswa lain dapat terlihat dengan jelas melalui percobaan-percobaan yang dilakukan, sehingga mereka dapat bertukar fikiran dengan baik antar sesama siswa lain. Melalui hal beberapa tersebut, pada akhirnya siswa dapat mempresentasikan hasil diskuusinya antar kelompok lain dan dapat saling bertukar fikiran antara kelompok satu dengan yang lain.
Melalui beberapa penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa metode pembelajaran ini memberikan suasana yang baru dari kegiatan pembelajaran pada umumnya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Berbeda dengan sistem pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran konvensional, suasana pembelajaran yang tercipta cenderung monoton dan kurang dapat memotivasi siswa dengan baik, sehingga kegiatan pembelajaran cenderung membosankan dan siswa menjadi pasif
Dengan demikian metode pembelajaran kontekstual memberikan peluang yang lebih besar bagi siswa untuk menguasai materi pelajaran daripada jika siswa diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional.
(5)
D. SIMPULAN
Kesimpulan
Terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang proses pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP N 1 Jaten Karangannyar.
Hasil belajar matematika siswa yang dikenai metode pembelajaran kontekstual lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Budiyono. 2000. “StatistikaDasarUntukPenelitian.”. Surakarta: FKIP UNS. Depdiknas, 2006. Metode Pembelajaran di Sekolah. Jakarta.
Depdiknas, 2009. Penerapan Pembelajaran Kontekstrual. Jakarta
Purwanto, MPd. 2010. Metode Penelitian Kuantitatifuntuk Psikologidan Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Ruseffendi, E.T. (1988). Pengajaran Matematika Modern dan Masa Kini Untuk Guru dan SPG, Bandung : Tarsito.
Slameto. 2003. BelajardanFaktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana. 2003. LandasanPsikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.