ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA DAN RASA INGIN TAHU SERTA KREATIFITAS SISWA YANG DIHASILKAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER.

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA DAN RASA INGIN TAHU
SERTA KREATIFITAS SISWA SMA YANG DIHASILKAN
MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
YANG MENGGUNAKAN MEDIA
KOMPUTER

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :
EMMI JUWITA SIREGAR
NIM : 8126141004

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


ABSTRAK
Emmi Juwita Siregar.NIM 8126141004.Analisis Hasil Belajar Kimia dan Rasa
Ingin Tahu Serta Kreatifitas Siswa yang di Hasilkan Melalui Pembelajaran
Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang Menggunakan Media Kom
puter Pada Materi Koloid.Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.2014.
Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh PBL terhadap hasil belajar kimia,
karakter rasa ingin tahu, dan karakter kreatifitas siswa pada materi koloid. Peneliti
an ini di laksanakan di SMA swasta Sinar Husni Labuhan Deli. Sampel penelitian
terdiri dari 2 kelas yang masing- masing terdiri 38 orang siswa (kelas IX IPA 1
dan IX IPA 2). Instrumen untuk mengukur hasil belajar digunakan pilihan
berganda dan untuk mengetahui karakter rasa ingin tahu dan karakter kreatifitas
siswa digunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linier dan
uji paired sample T-Test dengan SPSS Versi 17.0 pada taraf signifikan α = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh rasa ingin tahu siswa
yang dihasilkan melalui pembelajaran dengan model PBL yang menggunakan
media komputer terhadap hasil belajar kimia, (2) Terdapat pengaruh kreatifitas
siswa yang dihasilkan melalui pembelajaran dengan model PBL yang
menggunakan media komputer terhadap hasil belajar kimia, (3) Terdapat

perbedaan hasil belajar kimia siswa secara signifikan diantara yang diajar melalui
pembelajaran dengan model PBL yang menggunakan media komputer di
bandingkan pembelajaran langsung.

ABSTRACT
Emmi Juwita Siregar.NIM 8126141004.Aplication of learning Model Problem
Based Learning (PBL) With Computer Based Media To Improve Learning
Outcomes Chemistry and Character Curiosity Student Achievement and
Creativity Character On Colloid Matter Content. Tesis. Chemistry Education
Studies Graduate Program, State University of Medan.2014.
This study aims to determine the learning model to improve learning
outcomes chemistery, curiosity character, and the characterof the achievement of
students on colloid matter content.This research was conducted at the high school
in to Sinar Husni Labuhan Deli. The samples were two class ( the class IX IPA 1
and IX IPA 2 ) are twenty eight of people students. Research instrument in the
form of multiple –choice questions and a test instrument in the form of a
questionnaire to know the characterscuriosity students achievement and creativity
character students. Analysis using test regresi linier by paired sample T- test with
SPSS 17.0 for windows at significance level α = 0,05. The results showed that
(1)There is a the influence of the student's curiosity generated through learning

with problem -based learning (PBL) model that uses computer media on learning
outcomes chemistry, (2)There is a the effect of student creativity generated
through learning with problem -based learning (PBL) model that uses computer
media the learning outcomes of chemistry, (3) There is a differences in learning
outcomes chemistry students taught through learning with problem -based
learning (PBL) model that uses computer media and direct instruction.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena
segala rahmat dan kasih-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dengan yang diharapkan. Tesis berjudul “Analisis Hasil Belajar Kimia
Siswa dan Rasa Ingin Tahu Serta Kreatifitasnya Yang
Pembelajaran

dengan

Model

Pembelajaran


Dihasilkan melalui

Berbasis

Masalah

yang

Menggunakan Media Komputer” disusun untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan Kimia di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih Kepada : Bapak
Prof. Dr. Albinus Silalahi,M.S, selaku pembimbing I dan Eddiyanto,Ph.D,
selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran
pada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr. Ramlan Silaban,
M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia dan nara sumber, Bapak Dr.
Mahcmud, M.Sc selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia dan nara
sumber, Ibu Dr.Iis Siti Jahro,M.Si selaku nara sumber. Juga kepada seluruh
Dosen, Staff Pegawai dan teman-teman: Kelas reguler (A) angkatan 2012 dan

Kak Desi di Program Pendidikan Kimia Pascasarjana, Bapak Sosiar, S.Pd selaku
Kepala Sekolah SMA Swasta Sinar Husni Labuhan Deli, Teristimewa kepada
Ayahanda Zainuddin Siregar,S.T dan Ibunda Nurhalima Tanjung,S.Pd serta adik
– adik saya Arpan Efendi,A.Kep, Raja Martua,S.SOS ,Helmi sandora Siregar dan
Edy Syaputra siregar,S.E yang telah memberikan doa, dorongan moril dan materil
kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai dengan selesai.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya tesis ini
bermanfaat bagi para guru kimia dan dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

February 2014

Penulis,

Emmi Juwita Siregar

Nim : 8126141004

DAFTAR ISI
Hlm
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ................................................................................

iii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

v

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vii


DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

PENDAHULUAN ......................................................................

1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................

1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................

8


1.3 Pembatasan Masalah.............................................................

8

1.4 Rumusan Masalah.................................................................

9

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................

9

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................

10

1.7 Defenisi Operasional ............................................................

10


BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................

11

2.1 Kerangka Teoritis ................................................................

11

BAB I

2.1.1

Defenisi Belajar .......................................................

11

2.1.2

Defenisi Pembelajaran ............................................


13

2.1.3

Hakekat Hasil Belajar .............................................

13

2.1.4

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...

14

2.1.5

Hakikat Model Pembelajaran .................................

14


2.1.6

Media .......................................................................

15

2.1.7

Fungsi dan Nilai Media ...........................................

17

2.1.8

Media Pembelajaran Berbasis Komputer ................

18

2.1.9 Hakikat Kreatifitas Belajar Kimia .............................

19

2.1.10 Pembentukan Karakter Dalam Pembelajaran ..........

20

2.1.11 Karakter Rasa Ingin Tahu ........................................

22

2.1.12 Model PBL ..............................................................

23

v

2.1.13 Materi Pembelajaran ................................................

26

2.2 Kerangka Konseptual ..........................................................

26

2.3 Hipotesis Penelitian .............................................................

28

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

30

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................

30

3.3. Variabel Penelitian ..............................................................

30

3.4. Metode dan Rancangan Penelitian .....................................

31

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ..........................

33

3.5.1 Instrumen Tes Hasil Belajar ......................................

33

3.5.2 Analisis Instrumen tes ...............................................

34

3.6. Uji Hipotesis ........................................................................

36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................

38

4.1 Deskripsi Data ....................................................................

38

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian ............................

38

4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa ....................................

39

4.2 Uji Prasyarat Perlakuan Penelitian ......................................

40

4.2.1 Uji Normalitas Data ...................................................

43

4.2.2 Pengujian Homogenitas Data .....................................

43

4.3 Pengujian Hipotesis .............................................................

44

4.4 Pembahasan .........................................................................

47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................

49

5.1 Kesimpulan ..........................................................................

49

5.2 Saran ....................................................................................

49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

50

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 3.1
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13

Rata-rata Persentase Ketuntasan Belajar Mata
Pelajaran Kimia Siswa Kelas XI IPA di SMA
Sinar Husni Labuhan Batu...................................................
18 Nilai Karakter .................................................................
Perbedaan Model PBL
dan Pembelajaran Konvensional .........................................
Rancangan Penelitian ..........................................................
Hasil Postest untuk Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol .................................................................................
Hasil Postest Siswa Eksperimen ..........................................
Hasil Postest Siswa Kontrol ................................................
Hasil rekapitulasi nilai angket Kreatifitas siswa .................
Hasil rekapitulasi nilai angket rasa ingin Tahu siswa .........
Ringkasan Uji Normalitas ...................................................
Ringkasan Hasil Homogenitas ............................................
Tabel Uji Hipotesis 1 ...........................................................
Tabel Uji Hipotesis 2 ...........................................................
Tabel Uji Hipotesis 3 ...........................................................

7
21
25
31
40
40
41
42
42
43
45
45
45
47

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Alur Langkah-Langkah Penelitian ......................................
Diagram Batang Data Postes Siswa Ekperimen ..................
Diagram Batang Data Posttes Kelas Kontrol ......................

32
41
42

1

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23

Silabus .................................................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................
Materi Pembelajaran ............................................................
Kisi-Kisi Hasil Belajar Kimia .............................................
Tes Hasil Belajar Kimia ......................................................
Kunci Jawaban.....................................................................
Kuesioner Angket Rasa Ingin Tahu Siswa ..........................
Kisi-Kisi Angket Kreatifitas Belajar Siswa .........................
Angket Kreatifitas Belajar Siswa ........................................
Lembar Kerja I ....................................................................
Lembar Kerja II ...................................................................
Lembar Kerja III ..................................................................
Lembar Kerja IV..................................................................
Validitas Soal Tes ................................................................
Daftar Kelas Atas ................................................................
Daftar Taraf Kesukaran dan Uji Daya Pembeda Tes ..........
Rekapitulasi Nilai Pretest ....................................................
Rekapitulasi Nilai Posttest ...................................................
Uji Normalitas Tes Menggunakan SPSS .............................
Uji Homogenitas .................................................................
Uji Hipotesis 1 .....................................................................
Uji Hipotesis 2 .....................................................................
Uji Hipotesis 3 .....................................................................

53
55
65
73
75
81
82
84
85
87
88
89
90
91
92
94
96
97
98
99
100
101
112

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah, seringkali mata
pelajaran kimia dianggap sebagai pelajaran yang paling sulit, sehingga hasil
belajar siswa menjadi rendah. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain, kurangnya minat baca siswa, terbatasnya buku
panduan yang dimiliki, pengajaran yang masih bersifat konvensional khususnya
pengajaran tentang sains (Hendra,2004).
Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan eksperimen yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi,
struktur dan sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata
pelajaran kimia di SMA melibatkan keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia
merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip, hukum)
temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, dalam pembelajaran
kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk
(Hendra,2004).
Pemerintah

melalui

kementrian

pendidikan

dan

kebudayaan

(kemendikbud) serta kementrian agama (kemenag) telah melakukan berbagai
usaha untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan nasional. Salah satu fungsi
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam pasal 3 UU Sisdiknas Tahun
2003. Dalam UU tersebut disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Muslich,2002).

Dalam penelitian (Yusraini,2013) : Pengajaran sebagai proses merupakan
suatu sistem yang melibatkan berbagai bagian, antara lain pendidik (guru), peserta
didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain
sebagainya. Berbagai bagian tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya. Keberhasilan pengajaran sangat ditentukan manakala pengajaran tersebut
mampu mengubah diri pesarta didik. Perubahan tersebut dalam arti dapat
menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri peserta didik
sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat secara langsung dalam
perkembangan pribadinya. Tanggung jawab keberhasilan pengajaran tersebut
berada di tangan seorang pendidik. Artinya, seorang guru harus berupaya
semaksimal mungkin untuk mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa
sehingga komponen-komponen yang diperlukan dalam pengajaran tersebut dapat
berinteraksi antar sesama komponen.
Di dalam penelitian (Kuang dan Lio,2004) : Penggunaan computer
assisted instruction (CAI) lebih efektif dari traditional introruction (TI) pada
siswa yang di Taiwan.Media merupakan satu komponen penting di dalam proses
pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat
di buat dengan memanfaatkan kemajuan tehnologi komputer. Media berbasis
komputer adalah media penyampaian pelajaran dengan menggunakan komputer
dan dengan menampilkan animasi dalam bentuk visual agar siswa lebih mudah
memahami proses pembelajaran. Powerpoint adalah salah satu program (software)
yang menawarkan kemudahan media presentasi pembelajaran audio- visual
berbasis computer.
Di dalam penelitian (Bayrak dan Bayram,2010) : Pengajaran asam basa
dengan bantuan komputer memberikan efek yang positif kepada siswa, Dari hasil
penelitian di atas di simpulkan bahwa media berbasis komputer memberikan
manfaat untuk pembelajaran yaitu kemampuan media tersebut dalam memberikan
pembelajaran yang lebih baik di bandingkan metode konvensional.Guru perlu
mengetahui dan memahami pemanfaatan powerpoint dengan maksimal melalui
belajar dan latihan untuk membuat media persentasi pembelajaran yang menarik.
Microsoft Powerpoint merupakan perangkat lunak yang mudah dan sering

digunakan untuk membuat media pembelajaran. Di dalam powerpoint terdapat
menu-menu yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengembangkan
media pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif dan lebih menyenangkan.
Salah satu karakter yang dapat ditanamkan pada peserta didik adalah
karakter rasa ingin tahu dan kreatifitas. Karakter rasa ingin tahu dan kreatifitas
adalah karakter dari delapan belas karakter yang harus di tanamkan di tingkat
satuan pendidikan sekolah atau madrasah.Kedua karakter ini dianggap penting
bagi proses pembelajaran di Indonesia. Melalui pendidikan karakter, siswa akan di
latih untuk lebih menghargai dan menerapkan nilai- nilai yang ada sehingga dalam
kehidupannya menjadi insan yang berbudi pekerti, berakhlak dan slelalu bertqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pendidikan karakter pula, siswa akan di
latih mengembangkan kemampuan berpikir logis, yaitu mampu memecahkan
masalah sehingga kelak menjadi insan yang tangguh, kreatif dan bermanfaat bagi
alam semesta (Hendara, 2004).
Dalam penelitian yang dikemukakan oleh (Chusnani,2013) : Pembelajaran
sains yang benar akan mengarahkan siswa memiliki karakter rasa ingin tahu,
berpikir logis, kritis kreatif dan inovatif, jujur, hidup sehat, percaya diri,
menghargai keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggungjawab, peduli lingkungan
dan cinta ilmu. Penelitian ini kiranya menegaskan bahwa jika menggunakan
model pembelajaran untuk sains harus mengarah kepada karakter siswa yang lebih
baik lagi, seperti halnya dengan penggunaan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning, PBL) yang dapat meningkatkan karakter
siswa menjadi lebih baik.
Hasil penelitian (Graaff,2003) : Menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis
masalah merupakan sebuah kesuksesan dan inovasi metode untuk pendidikan
teknik.Pembelajaran berbasis masalah suatu pembelajaran yang bukan hanya
tentang penyelesaian masalah tetapi lebih jauh lagi penyelesaian masalah dengan
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
Dalam penelitian (Sungur,2006) : Pembelajaran berbasis masalah
dikembangkan memperbaiki keterampilan interpersonal, berfikir kritis, pencarian
informasi, komunikasi, rasa hormat dan kerja kelompok, yang dapat memecahkan

masalah dalam pembelajaran, pembelajaran yang memacu motivasi dan kreatifitas
yang meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian (Dirckinck, 2009) : menyimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis masalah yang diintegrasikan dengan Instut Technology Computer (ITC)
merupakan cara untuk merubah pendekatan pendidikan menjadi lebih baik dan
menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah meningkatkan hasil belajar
geografi. Oleh sebab itu siswa yang di beri pembelajaran berbasis masalah lebih
memberikan respon yang baik pada pembelajaran.
Penelitian

(So dan Kim 2009) : juga menyimpulkan bahwa adanya

hubungan kepercayaan dan tindakan pada pembelajaran berbasis masalah .Dari
hasil – hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini di dapat dari adanya respon yang
positip dari hasil pembelajaran.Dalam membangun perubahan hasil belajar kearah
yang lebih baik sehingga siswa mampu menguasai pokok bahasan kimia yang
sudah diajarkan dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai dengan pokok
bahasan yang diajarkan.
Penelitian (Fuadaturrahman,2011) menjelaskan” Pengaruh ModelPembela
jaran Inquiri dan Penggunaan Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash)
terhadap Kreatifitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Pokok Bahasan
Koloid” menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan melalui model pembelajaran inquiri dengan penggunaan media
berbasis komputer dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan
pembelajaran konvensional dengan penggunaan media berbasis komputer.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang model PBL ini,
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Behiye (AKÇAY,2009)
menyatakan bahwa PBL memberikan kesempatan belajar yang berarti bagi siswa
yang aktif yang bisa terlibat dalam membangun pemahaman mereka sendiri dan
pengetahuan tentang dunia, dengan mengalami hal-hal dan merefleksikan
pengalaman-pengalaman. Hal ini jelas bahwa PBL dapat berinteraksi langsung
dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran yang dikaitkan dalam

kehidupan sehari-hari sehingga siswa secara langsung dapat memahami
pembelajaran tersebut.
Penelitian (Mcmay,2012) : PBL sering digunakan sebagai pedagogi untuk
seluruh bidang . Sebuah alternatif

dengan menggunakan pedagogi ini untuk

proyek kelas dan bukan seluruh kelas. PBL untuk menciptakan sebuah fasilitas
transisi dalam meningkatkan hasil belajar di daerah pedesaan belum di terapkan
secara maksimal.
Penelitian (Ward,2002) : tentang metode pengorganisasian dan penyajian
kurikulum

mengungkapkan perlunya perubahan jika tenaga kerja masyarakat

harus berpendidikan. Sejarah dan teoritis diutamakan poin dengan PBL sebagai
alternatif yang efektif .Pelaksanaan dari PBL menunjukkan keuntungan dan
kerugian dalam

metode

pengajaran, meliputi

perubahan

peran guru dan

penyesuaian yang diperlukan untuk penilaian dapat meningkatkan hasil belajar.
Penelitian

(Nuraini,2013) : menyimpulkan

bahwa

PBL

dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik yang telah diajarkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penilaian dalam PBL secara signifikan terkait
dengan kinerja dan preferensi siswa.
Penelitian (Selvan,2013) : menyimpulkan bahwa pengajaran yang inovatif
dan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) , dalam pendidikan
teknik untuk mengembangkan kompetensi lulusan. Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan telah memberikan dorongan
baru untuk instruktur untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk
memenuhi pendidikan saat abad ke-21.
Penelitian (Chakravarthi, 2009)

: menyimpulkan bahwa pembelajaran

yang menggunakan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar di bandingkan
tanpa PBL.Pembelajaran yang menggunakan PBL menginstruksikan Kelompok
belajarnya berpusat pada siswa, tetapi pembelajaran konvensional berpusat pada
guru. Oleh sebab itu PBL memiliki kadar intrinsic orientasi tujuan, nilai tugas,
penggunaan pembelajaran elaborasi strategi, berpikir kritis, swa-regulasi
metakognitif, regulasi usaha, dan
murid kelompok konvensional.

peningkatan

belajar dibandingkan dengan

Penelitian (Awang, 2008) : PBL adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa, mengaktifkan pembelajaran dengan pendekatan berfikir kreatif, mandiri
dan inovatif. Pendidikan di berbagai belahan dunia sudah menggunakan PBL
dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan munculnya kerjasama dan rasa
percaya diri siswa. PBL menyajikan pendekatan berpikir kreatif untuk
menerapkan pemecahan masalah
politeknik Malaysia. Dalam

dalam mekanika struktur dalam lingkungan

penelitian menyimpulkan bahwa PBL dapat

menaikkan kemampuan berfikir kreatif siswa.
Hal ini sangat memerlukan model pembelajaran yang lebih bermakna,
salah satunya menggunakan model PBL. Ada beberapa defenisi pembelajaran
berbasis masalah salah satunya menurut (Kelly, 2005) “PBL adalah model
pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama
dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata.
Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum
mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara
kritis dan analitis, serta mampu mendapatkan dan menggunakan secara tepat
sumber-sumber pembelajaran.”
Dalam PBL, siswa dituntut bertanggungjawab atas pendidikan yang
mereka jalani, serta diarahkan untuk tidak terlalu tergantung pada guru. PBL
membentuk siswa mandiri yang dapat melanjutkan proses belajar pada kehidupan
dan karir yang akan mereka jalani. Seorang guru lebih berperan sebagai fasilitator
atau tutor yang memandu siswa menjalani proses pendidikan. Ketika siswa
menjadi lebih cakap dalam menjalani proses belajar pembelajaran berbasis
masalah, tutor akan berkurang keaktifannya. Proses belajar PBL dibentuk dari
ketidakteraturan dan kompleksnya masalah yang ada di dunia nyata. Hal tersebut
digunakan sebagai pendorong bagi siswa untuk belajar mengintegrasikan atau
mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat
dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi.
Masalah-masalah yang akan didesain dalam pembelajaran berbasis masalah
memberi tantangan pada siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan rasa
ingin tahu dan kreatifitasnya dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.

Siswa dihadapkan kepada masalah dan mencoba untuk menyelesaikan
dengan bekal pengetahuan

yang mereka miliki. Pertama-tama mereka

mengidentifikasi apa yang harus dipelajari untuk memahami lebih baik
permasalahan dan bagaimana cara memecahkannya. Langkah selanjutnya, siswa
mencari informasi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, laporan, informasi
online atau bertanya pada pakar yang sesuai dengan bidangnya. Melalui cara ini,
belajar dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan dan gaya tiap individu. Setelah
mendapatkan informasi, mereka kembali pada masalah dan mengaplikasikan apa
yang telah mereka pelajari untuk lebih memahami dan menyelesaikannya. Di
akhir proses, siswa melakukan penilaian terhadap dirinya dan memberi kritik
membangun bagi dirinya.
Dari data hasil belajar kimia siswa di SMA Sinar Husni Labuhan Deli di
kelas XI IPA ternyata persentase hasil belajar yang diperoleh siswa masih kecil.
Banyak siswa yang tidak tuntas dalam pencapaian hasil belajarnya.
Tabel. 1.1. Rata-rata Persentase Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran Kimia
Siswa Kelas XI IPA di SMA Sinar Husni Labuhan Deli
No

Tahun Ajaran

1.
2.
3.

2009/2010
2010/2011
2011/2012

Persentase Ketuntasan Hasil
Belajar yang Mencapai KKM
67%
67%
70%

KKM
65
65
70

Agar permasalahan ini teratasi pembelajaran kimia di SMA perlu diubah
model pembelajarannya, dari pembelajaran berfokus pada guru menjadi
pembelajaran berfokus pada siswa. Model yang relevan adalah PBL.
Pokok bahasan koloid adalah salah satu pokok bahasan kimia di SMA
yang membahas tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, dan pembuatan sistem
koloid. Pada pokok bahasan ini diperlukan beberapa eksperimen yang
membutuhkan kecakapan siswa. Untuk situasi ini diperlukan model pembelajaran
yang sesuai agar keberhasilan pencapaian ketuntasan belajar dapat maksimal.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukkan

penelitian dengan judul: “Analisis Hasil Belajar Kimia Siswa dan Rasa Ingin

Tahu Serta Kreatifitas Siswa SMA Yang Dihasilkan Melalui Pembelajaran
dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah yang Menggunakan Media
Komputer”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas,
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah rendahnya kualitas pembelajaran kimia di kelas disebabkan karena
siswa sebagian besar tidak menyukai pelajaran kimia?
2. Apakah proses pembelajaran kimia di SMA pada umumnya masih kurang
memberdayakan keaktifan siswa?
3. Apakah pembelajaran kimia dewasa ini masih banyak menggunakan model
belajar konvensional sehingga menyebabkan prestasi belajar rendah?
4. Apakah pembelajaran kimia terutama pada materi system koloid perlu
ditingkatkan karena model dan metode pembelajaran yang digunakan belum
sesuai dengan proses pembelajaran yang melibatkan tumbuhnya karakter dan
pemahaman siswa?

1.3. Pembatasan Masalah
Bertitik tolak dari masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa
hal dibatasi sebagai berikut:
1. Siswa yang diteliti adalah siswa SMA, kelas XI IPA, semester genap tahun
ajaran 2013/2014.
2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah sistem koloid, sesuai dengan Kurikulum
2013.
3. Rasa ingin tahu dan kreatifitas yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi
harapan untuk berhasil, rasa tanggung jawab, kemandirian, usaha dalam
belajar, solusi untuk memecahkan masalah dan keunggulan.
4. Hasil belajar mata pelajaran kimia siswa dibatasi pada ranah kognitif
berdasarkan taksonomi Bloom pada materi sistem koloid kelas XI SMA

semester genap, yaitu ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan
analisis (C4).

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, di atas maka masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh rasa ingin tahu siswa yang dihasilkan melalui
pembelajaran

dengan

model

pembelajaran

berbasis

masalah

yang

menggunakan media komputer terhadap hasil belajar kimia?
2. Apakah ada pengaruh kreatifitas siswa yang dihasilkan melalui pembelajaran
dengan model pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan media
komputer terhadap hasil belajar kimia?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa secara signifikan diantara
yang diajar melalui pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah yang menggunakan media komputer dan pembelajaran langsung?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan:
1. Pengaruh rasa ingin tahu siswa yang dihasilkan melalui pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan media komputer
terhadap hasil belajar kimia.
2. Pengaruh kreatifitas siswa yang dihasilkan melalui pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan media komputer terhadap
hasil belajar kimia.
3. Perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar melalui pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis masalah yang menggunakan media komputer dan
pembelajaran langsung.

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Menambah khasanah ilmiah/data ilmiah tentang pengaruh rasa ingin tahu dan
kreatifitas belajar yang dihasilkan melalui

pembelajaran dengan model

berbasis masalah yang menggunakan media komputer terhadap hasil belajar
kimia.
2. Menambah wawasan dan keterampilan peneliti dalam melaksanakan penelitian
ilmiah.
3. Sebagai masukan kepada para guru, khususnya guru kimia dalam
meningkatkan dan mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.
4. Sebagai masukan bagi para peneliti untuk melaksanakan penelitian – penelitian
yang relevan.

1.7.Defenisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini didefenisikan secara
operasional sebagai berikut:
1. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran

yang

mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam
kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata,melalui
pembelajaran

dengan

model

pembelajaran

berbasis

masalah

yang

menggunakan media komputer .
2. Nilai karakter merupakan nilai pendidikan karakter yang terdiri dari nilai
karakter rasa ingin tahu dan kreatifitasnya

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada
Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat pengaruh rasa ingin tahu siswa yang dihasilkan melalui
pembelajaran dengan model PBL yang menggunakan media komputer
terhadap hasil belajar kimia.
2. Terdapat pengaruh kreatifitas siswa yang dihasilkan melalui pembelajaran
dengan model PBL yang menggunakan media komputer terhadap hasil
belajar kimia.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa secara signifikan diantara
yang diajar melalui pembelajaran dengan model PBL yang menggunakan
media komputer dan pembelajaran langsung.

5.3. Saran
1. Untuk meningkatkan motivasi, kreatifitas, aktifitas, dan hasil belajar siswa
khususnya

untuk

materi

koloid,

guru

kimia

dapat

menerapkan

pembelajaran berbasis masalah.
2. Dalam pembelajaran kimia di SMA, sebaiknya lebih melibatkan siswa
dalam memecahkan masalah tentang materi yang dipelajari sehingga
peserta didik lebih tertarik dan tertantang.
3. Guru hendaknya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk merancang
pembelajaran, memilih model pembelajaran
karakteristik materi pelajaran yang akan diajarkan.

yang sesuai dengan

DAFTAR PUSTAKA
Akcay,B.,(2009), Problem-Based Learning in Science Education,Journal of
Turkish Science Education (JSE), 6 (1) :.26-27.
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach : Belajar untuk Mengajar Buku Dua,
edisi ke – 7, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arikunto, S., (1999). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Awang, H., & Ramly, I. (2008). Creative Thinking Skill Approach through
Problem-Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering
Classroom. International Journal of Human and Social Sciences
(JHSS),3 (1) : 18-23.
Bayrak ,(2010), Penerapan Model Pembelajaran Berbasia Masalah dengan
Menggunakan Media Komputer Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa
Pada Pokok Bahasan Asam Basa,Tesis.Medan: PPs UNIMED.
Chakravarthi,S.,(2009). An evaluative study on comparison of problem based
learning and lecture based pedagogy on self directed learning in
undergraduate medical education, Indian Journal of Science and
Technology (JST),2 (12) : 64-65.
Chusnani, D., (2013), Pendidikan Karakter Melalui Sains, Jurnal Kebijakan dan
Pengembangan Pendidikan (JKPP),4 (1) : 9-13.
Depdiknas., (2003), Kurikulum Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Depdiknas.
Dirckinck, L.,and Holmfeld, (2009), Inovation of Problem Base Learning
Through ITC : Linking Local and Global Experience ,Internasional
Journal of education and development using information and
communication Technology (IJEDICT),5 (1) : 551-552.
Fuadaturrahman,(2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiri dan Penggunaan
Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) terhadap Kreatifitas
dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI pada Pokok Bahasan
Koloid.Tesis.Medan:PPs UNIMED.
Gagne dan Briggs.(1975).The Conditioning of Learning.Niw York : Rinehart and
Winston.
Graaff, D.,and Kolmos, A., (2003), Characteristics of Problem – Based Learning,
Internasional Journal Enggineering Education,(JEE),3 (1) :1-5.

Gulo, W., (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Hendra, (2004). Analisis Kreativitas dan Hasil Belajar pada Pembelajaran
Berbasis Masalah dan Advance Organizer yang Diintegrasikan dengan
Media Berbasis Komputer dan Media Benda Rill pada Materi Larutan
Penyangga,Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Heinich,R. (2002).Intructional Media and the New Technologies of Instruction (3
ed).New York : Mcmillan Publishing Company.
Kuang,Y.,and Liao, C., (2004), Efects of Computer Asiste instruction on students
achievement in Taiwan, A meta analysis, Computer and Education
Journal(JCE, (48 (1) : 216-233.
Kelly,O. C., (2005). Problem-Based Lerarning. Centre for Learning and
Proffessional Devolepmen. Australia: University of Adelaide.
Mcmay,D.,(2013). Using Problem Based Learning t Develop Class Projects in
Upper Level Social Science Courses: A Case Study with
Recommendations. Creative Education,4 (1) : 62-70.

Muclish,M.,(2002),Pendidikan
Pertama,Jakarta.

Karakter,Penerbit

PT.Bumi

Aksara,Cetakan

Nasution, A. (2005). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Nuraini,CK.,(2013). Evaluating the Effectiveness of Self and Peer Assessment
using PBL on Student Performance and Preference: Malaysian’s
Experience, International Journal of Computers & Technology (JCT),
4 (2) : 3334-335.
Ram, P., (1999). Problem-Based Learning in Undergraduate Education, Journal of
Chemical Education, 76 (8) :1122-1126.
Selvan,T.,(2013). Problem Based Learning Approach in the Designing of Econtent for Engineering Courses, Journal Asian Social Science,
9 (10) : 301-302.
Slameto., (2003). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Penerbit
Bina Aksara.
So,H.,and Kim, B., (2009), Learning about problem base learning ,Student
teachers integrating technology and content knowledge, Australian
Journal of Education Technology,25 (1) : 101-116.

Sudijono, A., (2008), Pengantar Evaluasi Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Susanto,A.(2013).Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah
Jakarta.

Dasar,

Kencana,

Sungur,S.,Tekkaya,C.,andGeban,O.,(2006), Improving Achievement Through
Problem Based Learnig, Journal of Biological Education (JBE),40 (4) :
155-160.
Ward,JD.,(2002).A Review Of Problem- Based Learning, Journal of Family and
Consumer Sciences Education (JFCSE),20 (1) : 20-23.
Yusraini,(2013).Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Dengan Media Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan
Karakter Rasa Ingin Tahu serta Karakter Menghargai Prestasi Siswa pada
Materi Asam Basa,Tesis,Medan: PPs UNIMED.

Dokumen yang terkait

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI YANG DIBERI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DENGAN SOFTWARE POWERPOINT PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 4 21

PENGARUH MEDIA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN HODROLISIS GARAM.

0 3 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SERTA KARAKTER MENGHARGAI PRESTASI SISWA PADA MATERI ASAM BASA.

0 5 29

PENGARUH MOTIVASI DAN KREATIVITAS SERTA KEAKTIFAN BELAJAR YANG DIHASILKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA.

0 1 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING Eksperimentasi Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) EDan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Rasa Ingin Tahu Siswa (Pada Siswa kel

0 1 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG DIINTEGRASIKAN DENGAN MEDIA ANIMASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 19

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran.

0 0 33

PENDEKATAN INQUIRI UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 1 33

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V MIMUHAMMADIYAH SIDABOWA

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS IV SD NEGERI 4 ARCAWINANGUN

0 1 14