Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran.

(1)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh Ipan Kurnia

1005930

ABSTRAK

Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. Penelitian dilakukan berdasarkan hasil observasi awal selama 3 minggu dalam proses pembelajaran. Karakter rasa ingin tahu sangat diperlukan oleh siswa dalam proses belajar. Pada karakter rasa ingin tahu ini siswa diharapkan mampu dan berani dalam mengajukan pertanyaan, mengungkapkan pendapat, menyanggah hal – hal yang tidak sesuai, dan memiliki keterampilan membaca. Namun berdasarkan observasi awal yang peneliti temukan di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung, karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS sangat kurang. Terlihat dari proses belajar mengajar siswa tidak ada yang bertanya terhadap materi yang belum mereka pahami. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan karakter rasa ingin tahu pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. Adapun metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain John Elliot. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukan bahwa penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung. Hal ini terlihat dari setiap siklusnya mengalami perkembangan, pada siklus I rasa ingin tahu siswa mencapai jumlah 38%. Kemudian, pada siklus II mengalami peningkatan dan perkembangan menjadi 61%. Hingga pada siklus III perkembangan rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS mencapai 75%. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung.


(2)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN

By Ipan Kurnia

1005930

ABSTRACT

This study aimed to develop a character curiosity of students in social studies learning. The study was conducted based on the results of preliminary observations for 3 weeks in the learning process. Character curiosity is needed by the student in the learning process. At the character's curiosity and daring student should be able to ask a questions, express opinions, argue things that are not appropriate, and reading skills. However, based on preliminary observations of researchers found in class VIII - 1 in Junior High School 6 Bandung, a character curiosity in learning social studies students are very less. Seen from the learning process of students no one asked for the material they have not understood. The formulation of the problem in this research is how to develop a character curiosity in learning social studies using twitter as a learning media. The main objective of this research is to develop the character curiosity of students in social studies learning. The method used is classroom action research (PTK) using John Elliot design. Data collection’s technique using observation and interviews based on research that has been conducted, the results show that the use of twitter as a learning media can develop the character curiosity of students in learning social studies in class VIII - 1 in Junior High School 6 Bandung. This can be seen from each cycle has developed, in the first cycle curiosity of students totaled 38%. Then, on the second cycle increased to 61%. Until the third cycles of developments curiosity of students in social studies learning reached 75%. Based on these results we can conclude that using twitter as a learning media can develop the character curiosity of students in learning social studies in class VIII - 1 Junior High School 6 Bandung.


(3)

1

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Belajar tidak terlepas dari kehidupan sehari – hari. Seorang manusia melakukan belajar yang dilakukan didalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Di sekolah belajar memang sangat erat kaitannya. Dimana ada sekolah pasti ada proses belajar. Dengan belajar tidak terlepas dari proses pembelajaran, proses pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan – tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. (Komalasari, 2010, hlm. 3).

Berdasarkan hasil pengamatan di SMP Negeri 6 Bandung, peneliti menemukan beragam kejadian menarik yang dilakukan siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. ketika guru memasuki ruang kelas ada siswa yang tidak duduk pada tempat duduknya masing – masing cenderung berkelompok. Ketika guru memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi sebelumnya, siswa hanya terdiam, guru bertanya kembali mengenai materi yang akan dibahas pun siswa tidak bersuara, hal tersebut mencerminkan bahwa kesiapan siswa belum terlihat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu, ketika guru menyampaikan materi pembelajaran siswa terlihat asyik sendiri dan bahkan tidak memperhatikan guru yang sedang berbicara di depan kelas. Kejadian menarik lainnya ketika guru sedang menyampaikan materi didepan kelas ada beberapa siswa yang dengan sengaja mengeluarkan Handphone nya untuk melakukan chating bersama temannya.


(4)

2

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Adapula siswa perempuan yang asyik ber-selfie ria tanpa mempedulikan lingkungan sekitarnya walaupun dengan cara sembunyi – sembunyi.

Setelah penyampaian materi selesai, guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang hal yang terkait dengan materi dan siswa kembali terdiam, tidak ada yang berani untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada materi yang belum dipahami, akantetapi hanya ada satu orang siswa yang berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.

Fenomena seperti itu kerap terjadi disetiap pembelajaran berlangsung, Pada dasarnya siswa Sekolah Menengah Pertama itu tidak diharuskan membawa Handphone, akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan pergaulan anak remaja, Handphone menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan.

Kemajuan teknologi menjadikan Handphone sebagai salah satu kebutuhan bagi penunjang pergaulan siswa, apalagi dengan munculnya smartphone yang semakin tidak terlepas dari kehidupan siswa. didalam smartphone ada berbagai aplikasi media sosial yang sering digunakan siswa diantaranya facebook, twitter, path, instagram, dll.

Banyak siswa yang menggunakan smartphone nya hanya untuk bermain media sosial saja, akan tetapi dengan hadirnya smartphone dan media sosial tersebut dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cara guru untuk menjadikan media sosial sebagai salahsatu media pembelajaran yang menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahunya terhadap pembelajaran IPS yang menurut siswa membosankan.


(5)

3

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Kebanyakan siswa yang memang kurang berminat mengikuti mata pelajaran IPS diantaranya ada beberapa siswa yang tidak menyukai mata pelajaran IPS dengan alasan terlalu banyak hapalan dan bacaan yang membuat pelajaran jadi membosankan, disamping itu siswa terlihat acuh dan tidak memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi di depan kelas, adapun siswa yang mengantuk saat mata pelajaran IPS berlangsung karena guru hanya menggunakan metode ceramah bervariatif serta penggunaan buku dan internet sebagai sumber belajar siswa. selain itu, pembelajaran di kelas akan mulai tidak kondusif ketika waktu pertemuan hampir habis.

Disamping itu rendahnya rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS ini terlihat karena di dalam berlangsungnya proses pembelajaran di kelas siswa kurang antusias mengikuti pelajaran dan tidak mau bertanya. Tingkah laku yang diperlihatkan siswa mencerminkan bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang kurang diminati karena guru yang cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Pada dasarnya rasa ingin tahu siswa itu dapat dikembangkan sesuai dengan pendapat Hellen G. Douglas (Samani, hlm. 2011) yang mengemukakan bahwa karakter tidak bisa diwariskan, tetapi sesuatu yang dibangun secara berkesinambungan hari demi hari melalui pikiran dan perbuatan, pikiran demi pikiran, dan tindakan demi tindakan. Begitupun dengan rasa ingin tahu yang harus dibangun dan dikembangkan secara berkesinambungan. Aspek – aspek yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu siswa merujuk pada Suningsih (2013) diantaranya; bertanya, menjawab pertanyaan yang muncul dalam proses pembelajaran, keterampilan merespon, perhatian, memiliki inisiatif atau antusias, memiliki sikap kreatif, berkontribusi dalam kegiatan diskusi atau proyek pembelajaran, dan melakukan pengayaan.

Berdasarkan peryataan di atas, peneliti termotivasi untuk mencoba mengembangkan Rasa Ingin Tahu siswa pada Pembelajaran IPS di SMP Negeri 6 Bandung dengan menggunakan Twitter sebagai media pembelajaran.


(6)

4

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan twitter sebagai media pembelajaran dikarenakan peneliti menyesuaikan dengan hasil temuan di lapangan yang mana mayoritas siswa memiliki smartphone dan banyak pula siswa yang menggunakan media sosial twitter untuk mengisi waktu luangnya. Maka dari itu peneliti tertarik menggunakan twitter dikarenakan media twitter merupakan media sosial yang praktis dan mudah digunakan oleh guru dan siswa.

Selain itu peneliti tertarik untuk menggabungkan kegemaran siswa untuk bermain twitter dengan berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk membuat siswa termotivasi rasa ingin tahunya terhadap mata pelajaran IPS dan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Disamping itu, twitter akan digunakan pula sebagai sarana pendukung dalam memberikan tugas dan siswa mengerjakannya tanpa harus menggunakan paper and pencil. Hanya langsung mengerjakan tugasnya di twitter karena disamping untuk melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan peneliti termotivasi pula untuk menciptakan pembelajaran yang peduli lingkungan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah judul “PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN TWITTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung).


(7)

5

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?”. Untuk memberikan arah dalam penelitian, peneliti mengspesifikasikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana guru merencanakan dan mendesain pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?

2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?

3. Seberapa besar perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung setelah menggunakan Twitter sebagai media pembelajaran?


(8)

6

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana guru dalam merencanakan dan mendesain pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?

2. Untuk mengetahui bagaimana guru melaksanakan pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twiter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung?

3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan karakter rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung setelah menggunakan Twitter sebagai media pembelajaran?


(9)

7

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, terutama mengenai penggunaan twitter sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis a. Siswa

Media Twitter dapat digunakan untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung

b. Guru

Media Twitter dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa.

c. Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan informasi sebagai masukan dalam peningkatan kualitas sekolah dan pengajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 6 Bandung sehingga sekolah dapat mencermati kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran.


(10)

8

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

E. Struktur Organisasi Skripsi

Penyusunan hasil penelitian diatas dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Pada Bagian ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan kajian yang diambil dari berbagai literatur, sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Memaparkan tahapan – tahapan penelitian, dimulai dari persiapan, pelaksanaan, pengolahan data dan laporan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Memaparkan hasil dari penelitian yang didasarkan pada data, fakta, dan informasi yang dikolaborasikan dengan berbagai literatur yang menunjang.

BAB V KESIMPULAN

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.


(11)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bandung Jl. H. Yakub No. 36 Bandung 40181 . Pemilihan lokasi penelitian ini karena peneliti memiliki relasi yang baik dengan pihak sekolah yang mana sekolah tersebut telah dijadikan tempat observasi peneliti dalam memenuhi tugas – tugas perkuliahan serta peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah tersebut, dan dari hasil observasi awal, peneliti melihat bahwa siswa Kelas VIII – 1 kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap pembelajaran IPS, sehingga peneliti berkeinginan utuk mengembangkan rasa ingin tahu khususnya terhadap Pembelajaran IPS di Kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014 – 2015 yaitu pada bulan Januari sampai Maret. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal kegiatan pembelajaran IPS di Kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa Kelas VIII – 1 SMPN 6 Bandung semester genap tahun ajaran 2014 – 2015 yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 16 siswa laki – laki dan 19 siswa perempuan. berdasarkan hasil observasi awal peneliti, dan juga hasil wawancara dengan guru mitra, dapat disimpulkan bahwa siswa Kelas VIII – 1 kurang memiliki rasa ingin tahu terhadap Pembelajaran IPS. Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan pada proses kegiatan belajar mengajar berikutnya dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS dan siswa menyukai pembelajaran IPS.


(12)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan pada penelitian ini yaitu diawali dengan perencanaan tindakan. Adapun desain yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas John Elliot Sumber : Wiriaatmadja (2007, hlm.64)

Identifikasi Masalah Memeriksa Lapangan (Reconnaissance) Perencanaan : Langkah/Tindakan 1 Langkah/Tindakan 2 Langkah/Tindakan 3 Observasi Pengaruh Reconnaissance Diskusi kegagalan & Pengaruhnya/Refleksi

Observasi Pengaruh

Reconnaissance Diskusi kegagalan & Pengaruhnya/Refleksi S ik lu s 1 Pelaksanaan Langkah/Tindakan 1

Rencana Baru : Langkah/Tindakan 1 Langkah/Tindakan 2 Langkah/Tindakan 3 Revisi Perencanaan Pelaksanaan Langkah/Tindakan Selanjutnya

Rencana Baru : Langkah/Tindakan 1 Langkah/Tindakan 2 Langkah/Tindakan 3 Revisi Perencanaan Pelaksanaan Langkah/Tindakan Selanjutnya Observasi Pengaruh Reconnaissance Diskusi kegagalan & Pengaruhnya/Refleksi S ik lu s 2 S ik lu s 3


(13)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Berdasarkan gambar di atas, Penelitian Tindakan Kelas terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu identifikasi masalah, memeriksa di lapangan, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dilanjutkan dengan tahap selanjutnya sebanyak beberapa siklus sampai proses pembelajaran berhasil sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Tahapan pertama identifikasi masalah, pada tahapan ini peneliti mencoba mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan di lapangan. permasalahan tersebut rendahnya rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran IPS. Tahap kedua, memeriksa di lapangan, tahapan ini dilakukan berdasarkan identifikasi masalah hasil pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukannya penelitian. Tahap ke tiga, Perencanaan, pada tahapan ini menjelaskan tentang apa, dimana, oleh siapa, kapan, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Selain itu, dalam tahapan ini peneiti menyusun instrumen penelitian untuk memudahkan dalam proses penelitian. Tahap ke empat, pelaksanaan, pada tahapan yang kedua ini, peneliti melaksanakan tindakan sebagai implementasi rancangan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus dimana banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil atau tidaknya penggunaan media twitter yang dilaksanakan oleh peneliti. Tahap ke lima yaitu observasi/pengamatan, pada tahap ini merupakan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat pengamatan pada waktu tindakan di kelas berlangsung. Peneliti mengamati dan mencatat apa saja yang terjadi pada saat tindakan kelas dilaksanakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperolah data yang akurat untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya. Tahap terakhir yaitu refleksi, pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi ini dilakukan peneliti dan kolaborator sesudah melakukan tindakan, kemudian mendiskusikan rancangan selanjutnya agar masalah yang dipecahkan terselesaikan.


(14)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang digambarkan oleh beberapa siklus. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengkaji secara keseluruhan masalah yang akan dijadikan bahan penelitian. Desain siklus yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu model Elliot yang terdiri dari identifikasi masalah merupakan permasalahan – permasalahan yang peneliti temukan di lapangan, memeriksa di lapangan yang merupakan pengamatan di lapangan sebelum dilaksanakan penelitian, perencanaan yang merupakan tahapan awal dalam menganalisis masalah, lalu selajutnya pelaksaan yaitu menguji media pembelajaran yang digunakan, lalu pengamatan yaitu mengamati keadaan yang berlangsung selama proses penelitian, dan yang terakhir refleksi yaitu melakukan evaluasi dari seluruh kegiatan yang sudah dilakukan dan jika dinilai tidak berhasil maka selanjutnya meninjau kembali rencana yang sudah dipersiapkan untuk dijadikan siklus yang baru sehingga tujuan dari pemecahan masalah yang diinginkan terselesaikan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam beberapa tahap dan beberapa siklus. Jumlah siklus yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Adapun prosedur penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah sebagai berikut :

Tahap 1 : Identifikasi Masalah

Pada tahap identifikasi masalah peneliti melakukan observasi awal ke SMP Negeri 6 Bandung. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Sekolah ini peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap Pembelajaran IPS. terlihat dari kurangnya keaktifan bertanya, menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan kurangnya minat membaca di dalam diri siswa yang mana pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa cenderung diam dan tidak ada yang mau bertanya maupun berkomentar bahkan menyanggah.


(15)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Tahap 2 : Memeriksa di lapangan

Tahapan ini dilakukan berdasarkan identifikasi masalah hasil pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh peneliti sebelum dilakukannya penelitian.

Tahap 3 : Perencanaan tindakan (Planning)

Tahapan perencanaan tindakan yang akan dilakukan meliputi kegiatan berikut :

1) Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu kelas VIII – 1.

2) Mempersiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dan dilaksanakan pada saat penelitian.

3) Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan pada saat penelitian yaitu menggunakan media twitter.

4) Mempersiapkan permasalahan yang akan dibahas dan diberikan kepada siswa pada saat siklus I yaitu materi tentang hubungan sosial.

5) Permasalahan yang digunakan sesuai dengan SK 6 yaitu Memahami Pranata Sosial dan penyimpangan sosial serta KD 6.1 yakni Mendeskripsikan bentuk – bentuk hubungan sosial. 6) Menentukan tujuan dari pembelajaran yaitu siswa dapat

mengembangkan rasa ingin tahu mereka terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dan mengetahui bentuk, proses, dan faktor pendorong terjadinya hubungan sosial.

7) Menyusun alat observasi yang akan peneliti gunakan saat berlangsungnya proses penelitian.


(16)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

8) Merencanakan untuk pengolahan data yang diperoleh setelah penelitian selesai.

Tahap 4 : Pelaksanaan Tindakan (acting)

Pada pelaksanaan tidakan ini peneliti melakukan penelitian dalam tiga siklus. Pelaksaan tindakan ini tidak hanya dilakukan di dalam kelas akan tetapi digunakan pula wawancara dan observasi langsung di kelas VIII

– 1. Pelaksanaan tindakan ini telah sesuai dengan perencanaan yang disepakati yang dilakukan peneliti dengan kolaborator. Adapun tahapan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebagai berikut :

1) Melaksanakan tindakan dalam Pembelajaran IPS dengan menggunakan media twitter yang dalam isinya telah disesuaikan dengan materi, silabus, RPP, serta Metode dan langkah – langkah yang sudah direncanakan.

2) Mengembangkan Pembelajaran IPS dengan mengangkat permasalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat. 3) Menggunakan alat observasi yang telah dibuat untuk melihat

rasa ingin tahu siswa yaitu dalam keterampilan bertanya, berkomentar, menjawab, menyanggah, dan keterampilan membaca.

4) Melakukan diskusi dengan kolaborator berdasarkan dengan hasil pengamatannya dengan menggunakan media twitter sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. 5) Membuat perencanaan perbaikan – perbaikan terhadap

kekurangan yang ditemukan setelah berdiskusi dengan kolaborator.

6) Melaksanakan pengolahan data yang diperoleh setelah pelaksanaan penelitian selesai dilaksanakan.


(17)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Tahap 5 : Pengamatan (observing)

Pada tahap pengamatan ini dilakukan bertepatan dengan pelaksanaan tindakan. Selain itu dalam tahap pengamatan dilakukan pula analisis yang dilakukan peneliti terhadap keseluruhan pengamatan dalam penelitian. Pada tahap ini peneliti mencatat apa saja yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dari berbagai kegiatan siswa dan guru pada saat pelaksanaan tindakan penelitian untuk melaksanakan tindakan siklus berikutnya. Pada tahap ini pengamatan yang dilakukan meliputi kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan pengamatan terhadap kelas yang akan dijadikan tempat penelitian.

2) Mengamati kesesuaian penggunaan media twitter dalam kegiatan Pembelajaran.

3) Mengamati kesesuaian penggunaan media twitter untuk menarik rasa ingin tahu siswa dengan mencakup materi yang akan dibahas, silabus, dan RPP yang dibuat.

4) Mengamati apa dengan menggunakan media twitter dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa

5) Melakukan pengamatan terhadap kesiapan siswa mengikuti Pembelajaran IPS, adapun hal yang diamati sebagai berikut : a. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS dengan

membaca materi yang akan dibahas.

b. Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran IPS dengan menyiapkan pertanyaan dari bahan bacaan mereka yang bersumber dari internet, televisi dan media twitter.

c. Banyaknya siswa yang memperhatikan pelajaran pada proses belajar mengajar berlangsung.

d. Respon siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru.

e. Kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pada saat pembelajaran berlangsung.


(18)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Tahap 6 : Refleksi (reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji kembali tindakan yang sudah dilakukan. Pada tahap refleksi ini peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi dan revisi terhadap seluruh proses penelitian. Dalam refleksi dilakukan perbaikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus berikutnya. Pada tahap refleksi ini kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Diskusi dengan kolaborator setelah tindakan dilakukan

2) Menyimpulkan hasil diskusi apakah dalam pelaksanaan penelitian ini dihentikan atau dilanjutkan kesiklus berikutnya.

D. Metode Penelitian

Penelitian (riset, research) merupaka penyelidikan suatu masalah secara sistematis, kritis, ilmiah, dan lebih formal. Penelitian merupakan kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan logika proses berfikir eksplisit (artinya, setiap langkahnya dilakukan secara terbuka sehingga dapat dikaji kembali, baik oleh yang bersangkutan maupun oleh orang lain) dan informasinya dikumpulkan secara sistematis dan objektif. (Arikunto et al. 2010, hlm.53)

Sedangkan Suharismi (Arikunto et al. 2010, hlm.53) menyatakan penelitian merupakan kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan aturan tertentu untuk memperoleh informasi yang bermanfaat. Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan (action reaserch) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.


(19)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Suharismi (Arikunto et al. 2010, hlm.58) menjelaskan PTK melalui paparan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut.

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dari paparan diatan maka dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Langkah – langkah PTK yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan twitter sebagai media pembelajaran untuk mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS.

2. Menyusun tindakan dan langkah – langkah yang akan dilakukan

3. Melakukan koordinasi dengan orang – orang yang akan terlibat dalam PTK yakni guru mitra dan dosen pembimbing untuk menyusun program kegiatan penelitian

4. Menyiapkan segala sesuatu untuk mendukung proses penelitian ini seperti lembar observasi dan pedoman wawancara serta alat pendukung seperti handphone dan kamera


(20)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Dengan langkah – langkah tersebut memudahkan peneliti pada saat proses penelitian berlangsung. Adapun manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas ini untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran, mendorong guru untuk memiliki sikap profesional, dapat mengurangi sikap jenuh dalam proses pembelajaran, dan dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

E. Definisi Operasional

Untuk memudahkan dalam penelitian ini maka peneliti memecahkannya menjadi dua variabel yaitu Media Twitter (X) dan Karakter Rasa Ingin Tahu (Y). Selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut batasan pengertian dari dua variabel tersebut secara operasional adalah:

1. Media Twitter

Twitter merupakan situs micro blogging yang dioperasikan oleh twitter, inc. Disebut micro blogging karena situs ini memungkinkan penggunanya mengirim dan membaca pesan seperti blog pada umumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Pudyastomo (2009, hlm.10) bahwa twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang dapat disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter.

2. Karakter Rasa Ingin Tahu

Karakter rasa ingin tahu menurut Samani (2012, hlm.119) yaitu keinginan untuk menyelidiki dan mencari pemahaman terhadap rahasia alam atau peristiwa sosial yang sedang terjadi. Adapun menurut Kemendiknas dalam Suyadi (2013, hlm.9) rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam.


(21)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa karakter rasa ingin tahu adalah suatu tindakan atau sikap yang dimiliki seseorang untuk mengetahui atau menyelidiki hal – hal baru yang dipelajarinya, yang dilihat, maupun yang didengar. Indikator dari Rasa Ingin Tahu dalam proses pembelajaran di kelas yaitu bertanya dan membaca. Dari bertanya dan membaca tersebut siswa lebih aktif dalam Pembelajaran IPS, dan membiasakan siswa untuk membaca agar rasa keingintahuannya terpenuhi.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data yang berada di lapangan. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu rasa ingin tahu siswa yang mencakup dalam keterampilan bertanya dan gemar membaca. Untuk mengumpulkan semua data yang berada di lapangan diperlukan pedoman observasi dan wawancara.

1. Pedoman Observasi

Menurut Kunandar (2012, hlm.143) Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Lembar observasi digunakan untuk mengukur rasa ingin tahu siswa terdiri dari beberapa indikator. Penilaian rasa ingin tahu yang berada dalam diri siswa terdiri dari kegiatan bertanya dan membaca. Aktifitas bertanya dan membaca akan dibagi ke beberapa indikator. Indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:


(22)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Tabel 3.1. Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Aspek yang diamati

Skala nilai

Baik Cukup Kurang

Mengajukan pertanyaan Pertayaan yang diajukan bersifat evaluasi Pertanyaan diajukan bersifat analisis atau aplikasi Pertanyaan yang diajukan Bersifat pemahaman atau pengetahuan Menjawab pertanyaan yang muncul pada proses pembelajaran Jawaban berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang baik dan benar Jawaban berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang kurang baik dan benar Jawaban tidak berdasarkan sumber yang relevan atau pengalaman dan menggunakan bahasa yang kurang baik dan benar

Memperhatikan penjelasan guru

Penuh perhatian, tanggap, dan tidak mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Cukup perhatian, kurang tanggap, dan tidak mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Kurang perhatian, kurang tanggap, dan mengobrol ketika guru menjelaskan pokok – pokok materi Keterampilan merespon Interaktif, memiliki keterampilan mendengarkan, dan sopan santun

Cukup Interaktif, cukup memiliki keterampilan mendengarkan, dan sopan santun

Kurang interaktif, kurang memiliki keterampilan mendengarkan, dan kurang menunjukan sopan santun Kontribusi siswa dalam diskusi Berperan aktif, berkontribusi kepada kelompok kerja, dan bertanggungjawab terhadap tugasnya dalam kelompok.

Cukup aktif, cukup berkontribusi kepada kelompok kerja, dan cukup bertanggungjawab terhadap tugasnya dalam kelompok. kurang aktif, kurang berkontribusi kepada kelompok kerja, dan kurang bertanggungjawa b terhadap tugasnya dalam kelompok.


(23)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Keterampilan Membaca Memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet Cukup memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet Kurang memiliki keterampilan membaca materi dan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran yang bersumber pada buku, twitter, dan internet

Indikator – indikator di atas merupakan alat bantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. Indikator ini dapat membantu untuk menganalisis dan merefleksi semua tindakan yang dilakukan peneliti pada saat melakukan penelitian.

2. Pedoman wawancara

Menurut Kunandar (2012, hlm.157) wawancara merupakan pertanyaan – pertanyaan yang diajukkan secara verbal kepada orang – orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal – hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakkan kelas. Sementara itu menurut Hopkins (Kunandar, 2012, hlm.157) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Data yang akan digunakan pada saat wawancara seperti bagaimana pendapat siswa dengan penggunaan twitter sebagai media pembelajaran IPS serta adakah perubahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran dikelas dengan menggunakan twitter sebagi media pembelajaran. dari data yang diperoleh tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih selain dari observasi.


(24)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah informasi – informasi yang berada di lapangan bisa berupa dokumen tertulis ataupun dokumen yang langsung dari responden. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen perangkat pembelajaran yang diteliti untuk menggambarkan suasana yang ada di dalam kelas seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan tertulis yang berisi tentang segala peristiwa sehubungan dengan tindakan yang dilakukan gurumengenai apa yang dilihat dan didengar dalam rangka mengumpulkan data.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini bertujuan untuk menemukan data – data, keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti yang dimaksud,pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut S. Margono (Zuriah, 2009, hlm.173) observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Metode observasi sebagai alat pengumpulan data, dapat dikatakan berfungsi ganda, sederhana, dan dapat dilkukaan tanpa mengabiskan banyak biaya. (Zuriah, 2009, hlm.173).


(25)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Sedangkan menurut Schmuck (Martler, 2011, hlm.192) observasi, sebagai sarana pengumpulan data kualitatif, meliputi penyaksian secara cermat dan pencatatan secara sistematis apa saja yag anda lihat dan dengar sedang berlangsung di dalam setting tertentu.

Teknik observasi ini merupakan teknik yang menurut peneliti tepat untuk melakukan pengamatan baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap objek penelitian. Alasan peneliti melakukan teknik observasi dikarenakan dapat menggambarkan secara jelas perilaku atau kejadian yang berada di lapangan. Observasi ini memfokuskan pada hal – hal yang menjadi data untuk melihat aktivitas guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS. hasil penelitian ini akan didiskusikan kembali dengan kolaborator untuk dijadikan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.

2. Wawancara

Menurut Zuriah (2009, hlm.179) wawancara ialah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Sedangkan menurut Schmuck (Martler, 2011, hlm.200) wawancara merupakan percakapan antara peneliti – guru dengan partisipan di dalam penellitian yang gurunya mengajukan pertayaan kepada partisipan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan langsung atau melalui media dengan menggunakan lisan yang baik. Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan yang akan diberikan oleh siswa dan guru setelah menggunakan twitter sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa.


(26)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Pada wawancara ini peneliti menyiapkan pedoman wawancara untuk mendapatkan data yang diinginkan. Data tersebut akan dijadikan analisis untuk tahap selanjutnya dan untuk mengetahui rasa ingin tahu siswa pada Pembelajaran IPS. Dengan adanya wawancara ini bisa dijadikan perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dari informasi – informasi yang berada di lapangan bisa berupa dokumen tertulis ataupun dokumen yang langsung dari responden.

H. Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

Bogdan & Biklen (Moleong, 2010, hlm.248) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitetiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diseritakan kepada orang lain.

Selanjutnya menurut Seiddel (Moleong, 2010, hlm.248) analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,

2. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikasikan, mensintetiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,

3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan, dan membuat temuan – temuan umum.


(27)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

1. Teknik Analisis Data Kualitatif a. Teknik data kualitatif

Prosedur – prosedur dalam teknik analisis data kualitatif adalah sebagai berikut :

1) Reduksi data

Reduksi data dilakukan untuk memudahkan dalam pemahaman data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan. Penelitian ini melakukan proses reduksi data pada aspek rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran IPS

2) Display (Penyajian data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif ialah dengan teks yang bersifat naratif secara rinci dan mendalam.

3) Pengambilan kesimpulan dan verifikasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep – konsep dasar dalam penelitian tersebut. Sedangkan verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data dengan maksud yang terkandung dalam konsep – konsep dasar dalam penelitian tersebut lebih tepat dan obyektif.


(28)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

4) Validitas data

Validitas data dilakukan setelah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui kredibilitas suatu data. Dalam kegiatan validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik triangulasi, member check, dan expert opinion.

1. Triangulasi

Moleong (2010, hlm.330) mengemukakan bahwa Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut Sugiyono (2009, hlm.83) mengemukakan bahwa triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Dalam proses ini peneliti mengecek kebenaran data atau informasi yang telah diperoleh dari lapangan yang bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

2. Member check

Pengujian kredibilitas data dengan member check yaitu memeriksa kembali keterangan – keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi dan wawancara.

3. Expert opinion

Expert opinion yaitu meminta nasehat dari pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan kelas ini, expert opinion yang dilakukan peneliti adalah meminta saran atau nasehat dari dosen pembimbing.


(29)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

2. Teknik Analisi Data kuantitatif a. Teknik Data Kuantitatif

Analisis pengamatan pengembangan rasa ingin tahu siswa, peneliti melihat perkembangan rasa ingin tahu siswa ketika pada kegiatan proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan yang muncul pada proses pembelajaran, memperhatikan guru, memiliki keterampilan merespon, berkontribusi dalam diskusi, serta memiliki keterampilan membaca. Dalam kegiatan tersebut diamati langsung oleh guru dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu pedoman observasi.

Adapun cara atau rumus yang digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan rasa ingin tahu siswa adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.2. Rumus Perhitungan Score

Persentase Aktivitas


(30)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak – pihak yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan berdasarkan dari hasil pengamatan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada siklus I, II, dan III pada pembelajaran IPS di VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung mengenai “ Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran”. peneliti mengambil kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Adapun kesimpulan umum dan kesimpulan khusus sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Pengembangan karakter rasa ingin tahu pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung dapat diambil kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Desain perencanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan

twitter sebagai media pembelajaran yakni dengan menjadikan media twitter tersebut sebagai sarana untuk pelaksanaan sebagian proses dari berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu guru mempersiapkan RPP, Skenario Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Catatan Lapangan, dan Pedoman Observasi.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media twitter dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa dalam mencari informasi yang terkait dengan materi yang akan diajarkan, serta membuat rasa ingin tahu siswa berkembang dengan cara bertanya seputar materi dan dari hasil temuan siswa, menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung, memperhatikan penjelasan guru, memiliki keterampilan merespon dengan baik, berkontribusi dalam kelompok diskusinya, dan memiliki keterampilan membaca atau memiliki minat baca yang tinggi.


(31)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

Pelaksanaan pada tindakan siklus pertama perkembangan rasa ingin tahu siswa masih bisa dibilang belum berkembang karena hanya ada sebagian siswa yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. sedangkan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan membaca siswa sudah mulai cukup berkembang, dengan begitu peniliti melakukan tindakan siklus ke dua, dan pada pelaksanaan tindakan siklus kedua perkembangan rasa ingin tahu siswa mulai ada perkembangan hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah siswa yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. sedangkan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan membaca siswa sudah mulai berkembang dengan baik. Kemudian perkembangan rasa ingin tahu siswa terlihat semakin berkembang pada pelaksanaan tindakan siklus ketiga yang mana banyaknya siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, serta membaca siswa sudah mengalami perkembangan yang baik.

3. Hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran setiap siklusnya mengalami peningkatan dan perkembangan, pada siklus I perolehan siswa yang dikatakan memiliki rasa ingin tahu hanya sebesar 38%, perolehan pada siklus II ini sebesar 61%, sedangkan perolehan pada siklus III yaitu, sebanyak 75%. Apabila dilihat dari hasil di atas bisa dilihat terjadi pengembangan rasa ingin tahu mengalami peningkatan disetiap siklusnya yaitu siklus I sampai dengan siklus III.

Solusi untuk mengatasi kendala yang muncul pada saat penggunaan twitter sebagai media pembelajaran yaitu kendala yang pertama masih ada siswa yang belum mengerti tentang pengoprasian twitter yang digunakan untuk pembelajaran, peneliti memberikan solusi agar pada


(32)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

saat penggunaan twitter, guru selalu memberikan instruksi dengan jelan dan selalu mengecek dan memberi tahu ke setiap kelompok tentang langkah – langkah yang harus dikerjakan. Setelah itu mengenai siswa yang pasif dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya, menjawab, bahkan menyanggah, peneliti memberikan solusi yakni pada saat kegiatan kegiatan pembelajaran berlangsung guru selalu memfasilitasi siswa dan memberikan kesempatan untuk bertanya, menjawab, dan menyanggah. Kemudian guru selalu memberikan apresiasi verbal dan non verbal agar siswa termotivasi untuk terus aktif sehingga tidak ada lagi siswa yang pasif.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat membangun kelas yang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat bertanya, menyanggah, dan menjawab pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung

b. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi siswa dengan cara memotivasi siswa untuk berani mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung

c. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan mendengarkan keinginan – keinginan siswa.


(33)

Ipan Kurnia, 2015

Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran

2. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan lebih berani untuk mengutarakan pendapatnya, mengajukan pertanyaan, serta menjawab pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, serta siswa mengembangkat keterampilan membaca atau minat membacanya untuk menambah wawasan.

b. Diharapkan perkembangan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS ini harus lebih di kembangkan dan ditingkatkan lagi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya bisa lebih aktif.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah bisa memfasilitasi pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menunjang sarana dan prasarana yang lebih baik lagi agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih maksimal

b. Sekolah membebaskan guru dalam memilih media pembelajaran yang digunakan agar dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mampu memecahkan masalah karena itu sangat diperlukan siswa proses belajar mengajar, maka perlu dilakukannya penelitian selanjutnya untuk meningkatkan karakter – karakter yang lain dan difokuskan pada indikator dari rasa ingin tahu siswa pada tingkat kelas dan materi pembelajaran yang berbeda.


(1)

4) Validitas data

Validitas data dilakukan setelah pengumpulan data yang bertujuan untuk mengetahui kredibilitas suatu data. Dalam kegiatan validitas data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik triangulasi, member check, dan expert opinion.

1. Triangulasi

Moleong (2010, hlm.330) mengemukakan bahwa Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut Sugiyono (2009, hlm.83) mengemukakan bahwa triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Dalam proses ini peneliti mengecek kebenaran data atau informasi yang telah diperoleh dari lapangan yang bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh dari observasi dan wawancara.

2. Member check

Pengujian kredibilitas data dengan member check yaitu memeriksa kembali keterangan – keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi dan wawancara.

3. Expert opinion

Expert opinion yaitu meminta nasehat dari pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan kelas ini, expert opinion yang dilakukan peneliti adalah meminta saran atau nasehat dari dosen pembimbing.


(2)

2. Teknik Analisi Data kuantitatif a. Teknik Data Kuantitatif

Analisis pengamatan pengembangan rasa ingin tahu siswa, peneliti melihat perkembangan rasa ingin tahu siswa ketika pada kegiatan proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat aktif dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan yang muncul pada proses pembelajaran, memperhatikan guru, memiliki keterampilan merespon, berkontribusi dalam diskusi, serta memiliki keterampilan membaca. Dalam kegiatan tersebut diamati langsung oleh guru dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu pedoman observasi.

Adapun cara atau rumus yang digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan rasa ingin tahu siswa adalah sebagai berikut:

Tabel. 3.2. Rumus Perhitungan Score

Persentase Aktivitas


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diajukan oleh peneliti kepada pihak – pihak yang terkait dengan penelitian yang telah dilaksanakan berdasarkan dari hasil pengamatan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi pada siklus I, II, dan III pada pembelajaran IPS di VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung mengenai “ Pengembangan Karakter Rasa Ingin Tahu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Twitter Sebagai Media Pembelajaran”. peneliti mengambil kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Adapun kesimpulan umum dan kesimpulan khusus sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Pengembangan karakter rasa ingin tahu pada pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran di kelas VIII – 1 SMP Negeri 6 Bandung dapat diambil kesimpulan seperti di bawah ini. 1. Desain perencanaan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan

twitter sebagai media pembelajaran yakni dengan menjadikan media twitter tersebut sebagai sarana untuk pelaksanaan sebagian proses dari berlangsungnya kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu guru mempersiapkan RPP, Skenario Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, Catatan Lapangan, dan Pedoman Observasi.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media twitter dapat mengembangkan karakter rasa ingin tahu siswa dalam mencari informasi yang terkait dengan materi yang akan diajarkan, serta membuat rasa ingin tahu siswa berkembang dengan cara bertanya seputar materi dan dari hasil temuan siswa, menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung, memperhatikan penjelasan guru, memiliki keterampilan merespon dengan baik, berkontribusi dalam kelompok diskusinya, dan memiliki keterampilan membaca atau memiliki minat baca yang tinggi.


(4)

Pelaksanaan pada tindakan siklus pertama perkembangan rasa ingin tahu siswa masih bisa dibilang belum berkembang karena hanya ada sebagian siswa yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. sedangkan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan membaca siswa sudah mulai cukup berkembang, dengan begitu peniliti melakukan tindakan siklus ke dua, dan pada pelaksanaan tindakan siklus kedua perkembangan rasa ingin tahu siswa mulai ada perkembangan hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah siswa yang berani mengajukan pertanyaan serta menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung. sedangkan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, dan membaca siswa sudah mulai berkembang dengan baik. Kemudian perkembangan rasa ingin tahu siswa terlihat semakin berkembang pada pelaksanaan tindakan siklus ketiga yang mana banyaknya siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang muncul selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan dalam memperhatikan, merespon, berkontribusi, serta membaca siswa sudah mengalami perkembangan yang baik.

3. Hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan twitter sebagai media pembelajaran setiap siklusnya mengalami peningkatan dan perkembangan, pada siklus I perolehan siswa yang dikatakan memiliki rasa ingin tahu hanya sebesar 38%, perolehan pada siklus II ini sebesar 61%, sedangkan perolehan pada siklus III yaitu, sebanyak 75%. Apabila dilihat dari hasil di atas bisa dilihat terjadi pengembangan rasa ingin tahu mengalami peningkatan disetiap siklusnya yaitu siklus I sampai dengan siklus III.

Solusi untuk mengatasi kendala yang muncul pada saat penggunaan twitter sebagai media pembelajaran yaitu kendala yang pertama masih ada siswa yang belum mengerti tentang pengoprasian twitter yang digunakan untuk pembelajaran, peneliti memberikan solusi agar pada


(5)

saat penggunaan twitter, guru selalu memberikan instruksi dengan jelan dan selalu mengecek dan memberi tahu ke setiap kelompok tentang langkah – langkah yang harus dikerjakan. Setelah itu mengenai siswa yang pasif dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya, menjawab, bahkan menyanggah, peneliti memberikan solusi yakni pada saat kegiatan kegiatan pembelajaran berlangsung guru selalu memfasilitasi siswa dan memberikan kesempatan untuk bertanya, menjawab, dan menyanggah. Kemudian guru selalu memberikan apresiasi verbal dan non verbal agar siswa termotivasi untuk terus aktif sehingga tidak ada lagi siswa yang pasif.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini saran yang diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru diharapkan dapat membangun kelas yang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat bertanya, menyanggah, dan menjawab pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung

b. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi siswa dengan cara memotivasi siswa untuk berani mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung

c. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan mendengarkan keinginan – keinginan siswa.


(6)

2. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan lebih berani untuk mengutarakan pendapatnya, mengajukan pertanyaan, serta menjawab pertanyaan yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung, serta siswa mengembangkat keterampilan membaca atau minat membacanya untuk menambah wawasan.

b. Diharapkan perkembangan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran IPS ini harus lebih di kembangkan dan ditingkatkan lagi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya bisa lebih aktif.

3. Bagi Sekolah

a. Pihak sekolah bisa memfasilitasi pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menunjang sarana dan prasarana yang lebih baik lagi agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas menjadi lebih maksimal

b. Sekolah membebaskan guru dalam memilih media pembelajaran yang digunakan agar dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya mampu memecahkan masalah karena itu sangat diperlukan siswa proses belajar mengajar, maka perlu dilakukannya penelitian selanjutnya untuk meningkatkan karakter – karakter yang lain dan difokuskan pada indikator dari rasa ingin tahu siswa pada tingkat kelas dan materi pembelajaran yang berbeda.


Dokumen yang terkait

Melampaui Rasa Ingin Tahu

0 3 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PENDEKATAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER KOMUNIKATIF DAN RASA INGIN TAHU SISWA SMP

0 11 116

ANALISIS HASIL BELAJAR KIMIA DAN RASA INGIN TAHU SERTA KREATIFITAS SISWA YANG DIHASILKAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH YANG MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER.

0 2 26

PENINGKATAN KARAKTER RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-5 SMPN 1 Bandung).

5 27 54

PENGEMBANGAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL DI KELAS VII E SMP PASUNDAN 6 BANDUNG.

1 2 45

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ATONG BERBANTUAN MEDIA FOTO ARSIP NASIONAL DI SD NEGERI 2 NOTOG. - repo

0 0 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN T

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V MI MUHAMMADIY

0 0 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu - UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI AKTIVITAS EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPA

0 0 34

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Karakter Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Karakter Rasa Ingin Tahu - PENINGKATAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PELAJARAN IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE GUIDED NOTE T

0 0 17