PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN.

(1)

PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memeroleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

ARTI SRI RAHAYU

1001073

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ii

PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN

Oleh Arti Sri Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Arti Sri Rahayu 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

ARTI SRI RAHAYU

PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M. Pd. NIP. 194907131976031002

Pembimbing II,

Dr. Hj. Siti Sriyati, M. Si. NIP. 196409281989012001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Riandi, M.Si NIP. 196305011988031002


(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI

POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan,

Arti Sri Rahayu NIM. 1001073


(5)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Pengembangan Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW., keluarganya, para sahabat, serta kita sebagai umatnya. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi sarjana di Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapatkan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. Achmad Munandar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I, atas segala dedikasi, bantuan, bimbingan, nasihat, perhatian dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, atas segala dedikasi, bantuan, bimbingan, nasihat, perhatian dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Ana Ratna Wulan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas segala perhatian, bimbingan dan nasihat selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI ini.

4. Dr. H. Riandi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi UPI yang mendukung berjalannya masa studi S1 ini dengan baik.

5. Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd dan Drs. H. Yusuf Hilmi Adisendjaja, M.Sc., yang telah banyak memberikan inspirasi bagi penulis.

6. Dr. Hj. Widi Purwianingsih, M.Si. dan Any Aryani, M.Si., sebagai para dosen ahli yang juga membantu validasi isi atas instrumen-instrumen penelitian skripsi ini.

7. Staf dosen dan tata usaha Jurusan Pendidikan Biologi yang telah memberikan kemudahan dalam studi dan administrasi.


(6)

vi

8. Orangtua yang selalu setia mendoakan, memotivasi, dan memberi perhatian hingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Teman-teman Bee Celoteh Biologi B 2010 dan angkatan 2010 yang selalu memberikan dukungan selama menyelesaikan tugas akhir.

10.Tata Santa, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Negeri 12 Bandung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang dpimpinnya.

11.Lina Herlina, S.Pd., selaku guru Biologi dan juga guru pamong PPL SMP Negeri 12 Bandung yang telah membantu dan memfasilitasi serta memberikan masukan yang berguna bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.

12.Zamzam Nursani, S.Pd., selaku kakak tingkat yang selalu meluangkan banyak waktunya untuk membimbing dan berbagi pengalamannya selama studi di UPI dan memberikan banyak masukan pada penyusunan skripsi ini.

13.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga Allah SWT. dapat membalas segala kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan. Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat keilmuan pada umumnya. Amin.

Bandung, Juli 2014

Arti Sri Rahayu NIM. 1001073


(7)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Batasan Masalah ... 5

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II PENGEMBANGAN TES TERTULIS TWO-TIER MULTIPLE CHOICE ... 7

A.Instrumen Penilaian ... 7

B.Kualitas Instrumen Penilaian ... 8

C.Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian ... 10

D.Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice ... 14

E. Tinjauan Materi Organisasi Kehidupan ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A.Definisi Operasional ... 21

B.Metode Penelitian ... 21

C.Responden Penelitian ... 22


(8)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian ... 22

F. Bentuk Tes yang Dikembangkan ... 23

G.Tahapan Pengembangan Tes ... 24

H.Teknik Pengolahan Data ... 31

I. Alur Penelitian ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A.Data Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 35

1. Hasil Uji Coba Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice ... 35

2. Analisis Kategori Tingkat Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Organisasi Kehidupan ... 106

3. Data Angket Respon Siswa Terhadap Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice ... 118

4. Observasi Pembelajaran ... 122

B.Pembahasan ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 131

A.Kesimpulan ... 131

C.Rekomendasi ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 133

LAMPIRAN ... 136


(9)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Taksonomi Bloom Revisi... 12

Tabel 2.2 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok Organisasi Kehidupan ... 15

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran dan Tafsiran Jawaban Siswa Perbutir Soal ... 23

Tabel 3.2 Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Organisasi Kehidupan Kelas VII SMP Semester 2 ... 24

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Berdasarkan Analisis KTSP ... 25

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi ... 27

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Butir Soal dari Lawshe (1975) ... 28

Tabel 3.6 Indeks CVR untuk Validasi Isi (Lawshe, 1975) ... 29

Tabel 3.7 Formula Analisis Kuantitatif (Arikunto, 2012) ... 31

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 1 pada Uji Coba I dan II ... 43

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 2 pada Uji Coba I dan II ... 44

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 3 pada Uji Coba I dan II ... 46

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 4 pada Uji Coba I dan II ... 48

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 5 pada Uji Coba I dan II ... 50

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 6 pada Uji Coba I dan II ... 51

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 7 pada Uji Coba I dan II ... 53

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 8 pada Uji Coba I dan II ... 54


(10)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 10 pada Uji Coba I dan II ... 57 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 11 pada Uji Coba I dan II ... 59 Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 12 pada Uji Coba I dan II ... 60 Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 13 pada Uji Coba I dan II ... 62 Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 14 pada Uji Coba I dan II . .. 63 Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 15 pada Uji Coba I dan II ... 65 Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 16 pada Uji Coba I dan II ... 66 Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 17 pada Uji Coba I dan II ... 68 Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 18 pada Uji Coba I dan II ... 69 Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 19 pada Uji Coba I dan II ... 71 Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 20 pada Uji Coba I dan II ... 72 Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 21 pada Uji Coba I dan II ... 74 Tabel 4.22 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 22 pada Uji Coba I dan II ... 75 Tabel 4.23 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 23 pada Uji Coba I dan II ... 77 Tabel 4.24 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 24 pada Uji Coba I dan II ... 78 Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 25 pada Uji Coba I dan II ... 80 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 26 pada Uji Coba I dan II ... 81 Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 27 pada Uji Coba I dan II 83 Tabel 4.28 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 28 pada Uji Coba I dan II .... 84 Tabel 4.29 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 29 pada Uji Coba I dan II .... 86 Tabel 4.30 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 30 pada Uji Coba I dan II 88 Tabel 4.31 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 31 pada Uji Coba I dan II ... 89 Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 32 pada Uji Coba I dan II ... 91 Tabel 4.33 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 33 pada Uji Coba I dan II ... 92 Tabel 4.34 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 34 pada Uji Coba I dan II ... 94 Tabel 4.35 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 35 pada Uji Coba I dan II ... 96 Tabel 4.36 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 36 pada Uji Coba I dan II ... 97 Tabel 4.37 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 37 pada Uji Coba I dan II ... 99 Tabel 4.38 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 38 pada Uji Coba I dan II ... 100


(11)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.39 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 39 pada Uji Coba I dan II ... 102 Tabel 4.40 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal 40 pada Uji Coba I dan II ... 104 Tabel 4.41 Rekapitulasi Akhir Kualitas Butir Soal tes Tertulis Two-tier

Multiple Choice ... 105 Tabel 4.42 Kategori Tingkat Pemahaman Konsep Siswa pada Materi

Organisasi Kehidupan (Tiap butir Soal) ... 106 Tabel 4.43 Respon Siswa Terhadap Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice ... 118 Tabel 4.44 Data Teknis Perangkat Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice pada

Materi Pokok Organisasi Kehidupan ... 124 DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sel Eukariotik, (A) Sel Hewan (B) Sel Tumbuhan ... 17 Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 34 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Reliabilitas Tes Tertulis two-tier Multiple

Choice pada Uji Coba I dan Uji Coba II ... 36 Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Validitas Butir Soal Tes Tertulis two-tier

Multiple Choice pada Uji Coba I dan Uji Coba II ... 38 Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Taraf Kesukaran Butir Soal Tes Tertulis

two-tier Multiple Choice pada Uji Coba I dan Uji Coba II ... 39 Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Daya Pembeda Butir Soal Tes Tertulis

two-tier Multiple Choice pada Uji Coba I dan Uji Coba II ... 40 Gambar 4.5 Grafik Kategori Tingkat Pemahaman Konsep Siswa pada Materi

Organisasi Kehidupan (Tiap Butir Soal) ... 108 Gambar 4.6 Grafik Respon Siswa Terhadap Tes Tertulis Two-tier Multiple


(12)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian ... 136

A.1 Format Validasi Isi Butir Soal ... 136

A.2 Format Observasi Pembelajaran ... 149

A.3 Format Angket ... 150

B. Hasil Uji Coba Perangkat Tes ... 151

B.1 Validitas isi ... 151

B.2 Rekapitulasi Analisis Butir Soal ... 152

C. Data Penunjang Penelitian ... 156

C.1 Surat Izin Penelitian ... 156

C.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 157

C.3 Data Validator ... 158

C.3 RPP Organisasi Kehidupan ... 159

D. Perangkat Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice ... 176

D.1 Paket Soal ... 176

D.2 Lembar Jawaban ... 196


(13)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(14)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pengembangan Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice

pada Materi Pokok Organisasi kehidupan” bertujuan mengembangkan perangkat tes tertulis yang mengadaptasi karakteristik bentuk soal two-tier multiple choice

yang dikembangkan oleh Tan (2005), namun standar isi dan materinya masih mengacu pada kurikulum KTSP. Perangkat tes tertulis yang dikembangkan terdiri dari 40 butir soal. Metode deskriptif digunakan karena mendeskripsikan hasil pengembangan tes tertulis two-tier multiple choice dari dua kali uji coba. Kemudian mendeskripsikan pula kategori pemahaman siswa terhadap materi pokok Organisasi Kehidupan berdasarkan pola jawaban tes tertulis two-tier multiple choice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes tertulis two-tier multiple choice yang dikembangkan memenuhi kriteria validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh. Selain itu, berdasarkan respon siswa, soal two-tier multiple choice yang dikembangkan dianggap sulit namun menantang dan menarik karena lebih variatif serta hal baru bagi mereka bila dibandingkan dengan soal-soal IPA Biologi yang biasa diberikan guru. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perspektif baru tentang evaluasi pembelajaran IPA Biologi dan panduan guru untuk menggunakan serta mengembangkan sendiri evaluasi serupa.

Kata kunci: Two-tier Multiple Choice, Organisasi Kehidupan, Kualitas Soal ABSTRACT

Research entitled "Development Two-tier Multiple Choice Written Test on Organization of Life" aimed to develop written test set which adapted from characteristic of Two-tier Multiple Choice Written Test which developed by Tan (2005), but the Content Standard and the matter still refer to KTSP curriculum. Written test set consists of 40 items. Descriptive's method used to describe the result of development two-tier multiple choice written test after testing twice. Then, to describe the categories of student’s understanding about the matter Organization of Life building on student’s pattern of answered the two-tier multiple choice written test. The result of research shows that two-tier multiple choice written test up to standard of validity, reliability, difficulty level, discriminating level, and distractor efectivity. Besides, according to student's responses, they said that two-tier multiple choice written test is difficult but more challenging and has more variation than usual Biology's items evaluation. The result of this research hopefully can give new perspective in Biology's evaluation and can guide teachers to use and to develop the same evaluation by themselves.


(15)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi para pendidik, istilah evaluasi sudah tidak asing lagi dalam kegiatan belajar mengajar, karena evaluasi merupakan salah satu komponen penting dari suatu kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran yang terjadi di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa (Arikunto, 2012).

Menurut Tyler (1950 dalam Arikunto, 2012), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Tujuan pendidikan dalam hal ini bisa disederhanakan menjadi tujuan pembelajaran. Menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan pembelajaran diupayakan untuk berlaku objektif, adil, dan menyeluruh, sehingga dibutuhkan alat evaluasi (tes ataupun non-tes) yang valid dan reliabel untuk dilaksanakan dengan cara yang tepat.

Proses evaluasi dalam pembelajaran pada kenyataannya banyak menemui permasalahan (Pratiwie, 2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22 tahun 2006 mengatur bahwa pembelajaran sains di pendidikan menengah bertujuan untuk menumbuhkembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains (Departemen Pendidikan Nasional-Depdiknas, 2006). Namun di lapangan, dimensi proses kognitif yang seyogyanya mampu mengukur proses berpikir tingkat tinggi (Anderson dan Krathwohl, 2001) pada alat evaluasi yang muncul di Indonesia, masih bertumpuk pada jenis dimensi kognitif rendah, seperti dominasi pengetahuan konseptual (Manik, 2011). Padahal, dimensi pengetahuan kognitif terdiri atas pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif (Anderson dan Krathwohl, 2001).


(16)

2

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi demikian dapat menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam mengerjakan soal tes. Berdasarkan hasil Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012, Indonesia menempati peringkat kedua terendah pada bidang sains, yaitu peringkat 64 dari 65 negara dengan perolehan skor 382, sementara skor rata-rata keseluruhan adalah 501 (OECD, 2013). Siswa Indonesia dengan perolehan skor PISA yang rendah tersebut, dapat diartikan memiliki kemampuan rendah dalam menyelesaikan soal-soal PISA, dengan kata lain, siswa Indonesia baru mampu mengingat pengetahuan ilmiah berdasarkan fakta sederhana (seperti nama, fakta, istilah, rumus sederhana), dan menggunakan pengetahuan ilmiah umum untuk menarik atau mengevaluasi suatu kesimpulan (Rustaman, 2006).

Menurut Rustaman (2006), terdapat beberapa karakteristik dari soal-soal PISA, yaitu: Pertama, soal-soal yang mengandung konsep tidak langsung terkait dengan konsep-konsep dalam kurikulum manapun, tetapi lebih diperluas; Kedua, soal-soal PISA menyediakan sejumlah informasi atau data dalam berbagai bentuk penyajian untuk diolah oleh siswa yang akan menjawabnya; Ketiga, soal-soal PISA meminta siswa mengolah (menghubung-hubungkan) informasi dalam soal; Keempat, pernyataan yang menyertai pertanyaan dalam soal perlu dianalisis dan diberi alasan saat menjawabnya; Kelima, soal-soal tersebut diberikan dalam bentuk yang bervariasi, bentuk pilihan ganda, isian singkat, atau essay; Keenam, soal-soal PISA mencakup konteks aplikasi yang kaya. Apabila dianalisis, untuk menjawab soal-soal PISA tersebut, siswa dituntut berpikir tingkat tinggi dengan kata lain tidak hanya sebatas mengandalkan hafalan saja.

Jika dibandingkan dengan kriteria soal-soal PISA tersebut, kualitas soal-soal tes di Indonesia sangat jauh berbeda dan umumnya masih berupa soal hafalan saja. Permasalahan tersebut ditemukan oleh Laisouw (2010), ia menemukan fakta bahwa di salah satu sekolah menengah yang dijadikan tempat penelitiannya, memiliki soal ujian akhir yang sebagian besar merupakan soal yang terdapat pada buku ajar pegangan siswa di mana


(17)

3

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas soalnya sangat rendah dan tidak merangsang siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan kualitas soal yang bermutu untuk pendidikan Indonesia saat ini. Namun, temuan-temuan di lapangan seperti yang disebutkan tadi merupakan salah satu bukti bahwa guru-guru di sekolah jarang mendalami tentang penilaian atau evaluasi pembelajaran. Arifin (2012) menyebutkan bahwa selain karena alasan kesibukan, alasan lain guru-guru sulit mengembangkan evaluasi pembelajaran juga dikarenakan program pembinaan guru tentang pengembangan evaluasi kurang diperhatikan, sehingga referensi yang tersedia bagi mereka relatif kurang mendukung. Padahal di dunia internasional, sistem evaluasi pembelajaran sangat diperhatikan. Treagust (1987) mengembangkan suatu jenis tes tertulis yang mampu melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi. Jenis tes yang dimaksud adalah tes tertulis two-tier multiple choice.

Tes tertulis two-tier multiple choice merupakan tes tertulis berupa pilihan ganda bertingkat dua. Tingkat pertama terdiri dari pertanyaan dengan beberapa opsi jawaban (biasanya dua sampai lima opsi), pada tingkat pertama terdapat satu opsi jawaban yang benar sedangkan sisanya merupakan opsi jawaban pengecoh. Tingkat kedua merupakan alasan jawaban pada tingkat pertama, pada tingkat kedua pun terdapat satu opsi alasan yang benar sedangkan beberapa alasan yang lain merupakan opsi pengecoh. Alat evaluasi Treagust tersebut kemudian banyak dikembangkan dan dimodifikasi oleh peneliti-peneliti lain dengan perubahan pada jumlah opsi jawaban maupun opsi alasan (Tuysuz, 2009).

Tes tertulis two-tier multiple choice memiliki banyak kelebihan. Kelebihan tersebut di antaranya meminimalisir kekurangan pada jenis tes tertulis pilihan ganda biasa. Soal bentuk two-tier bernilai benar jika kedua tingkat dalam soal dijawab benar. Sehingga kesempatan siswa untuk menjawab benar secara acak atau menebak lebih rendah daripada jenis tes tertulis pilihan ganda biasa. Selain itu, kelebihan tes tertulis two-tier multiple


(18)

4

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

choice ini yaitu mampu mengetahui letak materi yang dirasa sulit bagi siswa, serta mampu mendiagnosis miskonsepsi siswa melalui jawaban yang direspon oleh siswa(Tuysuz, 2009).

Di Indonesia, alat evaluasi berupa tes tertulis two-tier multiple choice

masih jarang sekali digunakan oleh para guru, bahkan berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa guru sekolah menengah yang ada di kota Bandung, masih terdapat beberapa guru yang belum mengenal jenis tes ini, padahal jenis tes tertulis ini akan sangat membantu siswa maupun guru dalam mengevaluasi kegiatan belajar mengajar ke arah pencapaian indikator pembelajaran yang diharapkan lebih baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merasa penting untuk mengembangkan tes tertulis two-tier multiple choice pada materi pokok Organisasi Kehidupan untuk jenjang SMP kelas VII. Alasan dipilihnya materi pokok Organisasi Kehidupan, yaitu karena berdasarkan kurikulum KTSP, materi ini cakupannya banyak, sehingga untuk mengevaluasi hasil belajar ranah kognitif siswa, materi yang cakupannya banyak, cocok menggunakan tes tertulis dengan jenis pilihan ganda (Arikunto, 2010), namun dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk two-tier multiple choice.

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Bagaimanakah kualitas tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan?”

Adapun secara lebih rinci, dari rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan sudah memenuhi kriteria butir soal baik dari aspek reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh?


(19)

5

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah respon siswa terhadap tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan? C. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis tes yang dikembangkan adalah tes tertulis Two-tier Multiple Choice

dengan mengadaptasi bentuk soal yang dikembangkan oleh Tan et al.

(2005) yaitu pilihan ganda pada tingkat pertama (first-tier) berjumlah tiga opsi dan alasan jawaban pada pilihan ganda tingkat kedua (second-tier) berjumlah tiga opsi pula.

2. Materi pokok Organisasi Kehidupan yang dipakai dalam instrumen penelitian ini cakupan dan kedalaman materinya dibatasi pada materi IPA Biologi untuk kelas VII SMP dan berdasarkan acuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3. Tahapan pengembangan soal mengikuti petunjuk umum pengembangan soal, pada penelitian ini merujuk langkah pengembangan soal Susetyo (2011).

4. Kualitas soal yang diukur meliputi aspek tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, validitas, dan reliabilitas merujuk pada Arikunto (2012).

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memeroleh informasi dan gambaran mengenai kualitas tes tertulis meliputi: reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh perangkat tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan.


(20)

6

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Memeroleh informasi dan gambaran mengenai respon siswa terhadap tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan praktis sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran, antara lain:

1. Bagi Siswa

Siswa mendapatkan tantangan mengerjakan soal dalam bentuk yang baru sehingga tidak merasa jenuh ketika mengerjakannya, namun tetap dapat mengukur kemampuan kognitif mereka.

2. Bagi Guru

Tes tertulis yang dikembangkan ini dapat dijadikan perspektif baru tentang evaluasi pembelajaran IPA Biologi. Informasi yang diperoleh dari peneliti ini pun dapat memandu guru untuk menggunakan dan mengembangkan sendiri instrumen evaluasi yang serupa.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model untuk peneliti lain dalam mengembangkan tes tertulis two-tier ini pada konsep IPA yang lain.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan hasil penelitian pengembangan tes tertulis Two-tier Multiple Choice pada materi pokok Organisasi Kehidupan ini terdiri dari: (1) BAB I yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi; (2) BAB II terdiri dari instrumen penilaian, kualitas instrumen penilaian, teknik pengembangan instrumen penilaian, tes tertulis two-tier multiple choice, dan tinjauan materi organisasi kehidupan; (3) BAB III terdiri dari metode


(21)

7

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, responden penelitian, objek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, bentuk tes yang dikembangkan, tahapan pengembangan tes, teknik pengolahan data, dan alur penelitian; (4) BAB IV terdiri dari data hasil penelitian beserta analisis data, dan pembahasan; (5) BAB V terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.


(22)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Berikut ini diuraikan beberapa definisi operasional dari istilah yang terkait dalam permasalahan penelitian ini, di antaranya:

1. Pengembangan tes tertulis Two-tier Multiple choice

Maksud dari pengembangan tes tertulis Two-tier Multiple Choice

dalam penelitian ini adalah membuat perangkat tes tertulis yang mengadaptasi bentuk soal two-tier multiple choice Tan, et al. (2005) dengan langkah pengembangan soal yang merujuk pada Susetyo (2011), kemudian soal diuji coba dan dianalisis kualitas dari soal tes yang dikembangkan tersebut. Perangkat tes tertulis yang dikembangkan oleh peneliti yaitu 40 butir soal pilihan ganda bertingkat dua, tingkat pertama (first-tier) terdiri dari pertanyaan dengan tiga pilihan jawaban dan tingkat kedua (second-tier) terdiri dari tiga pilihan alasan yang mengacu pada jawaban tingkat pertama. Namun setelah dilakukan uji coba dan analisis, dari 40 butir soal yang dikembangkan tersebut, didapat 30 butir soal yang memadai atau berkualitas baik.

2. Kualitas Tes Tertulis

Kualitas tes tertulis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas suatu soal yang didapat dari terpenuhi atau tidaknya kriteria soal baik dari aspek tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas, dan reliabilitas yang merujuk pada Arikunto (2012).

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa pada penelitian deskriptif, peneliti menyelidiki, menganalisis, dan memaparkan suatu permasalahan. Data yang terkumpul


(23)

22

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diklasifikasikan menurut jenis, sifat, ataupun kondisinya. Sesudah datanya lengkap, kemudian dibuat kesimpulan.

C. Responden Penelitian

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandung. Pemilihan sampel kelas dilakukan secara sampel kelompok atau cluster sample. Hal ini dilakukan dikarenakan populasi dalam satu sekolah tersebut diasumsikan homogen (Margono, 2004). Uji coba tes tertulis dilakukan sebanyak dua kali, yaitu Uji Coba I dan Uji Coba II. Responden yang terlibat dalam Uji Coba I sebanyak 37 orang (satu kelas), sedangkan responden yang terlibat dalam Uji Coba II sebanyak 73 orang (dua kelas). Responden yang totalnya 110 orang ini adalah siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 12 Bandung semester genap yang sudah mempelajari bab Organisasi Kehidupan.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan pada materi pokok Organisasi Kehidupan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Format observasi yang digunakan untuk mengetahui konsep yang biasa diajarkan oleh guru beserta penekanan konsep yang diberikan, sehingga tes tertulis yang dikembangkan sesuai dengan konsep pembelajaran yang disampaikan.

2. Lembar validasi isi butir soal pilihan ganda yang digunakan untuk melakukan validasi tes tertulis two-tier multiple choice kepada para ahli dan untuk perbaikan butir soal yang dikembangkan.

3. Angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap tes tertulis two-tier multiple choice. Pada penelitian ini digunakan angket


(24)

23

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan skala Guttman. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”.

F. Bentuk Tes yang Dikembangkan

Perangkat butir soal Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan terdiri dari 40 butir soal berupa pilihan ganda bertingkat dua. Pilihan jawaban pada tingkat pertama (first tier) berjumlah tiga opsi (satu kunci jawaban dan dua pengecoh) dan pilihan alasan jawaban pada tingkat kedua (second tier) berjumlah tiga opsi (satu kunci alasan jawaban dan dua pengecoh).

Langkah selanjutnya untuk mengolah data hasil tes tertulis siswa adalah pemberian skor, sesuai dengan yang dinyatakan Firman (2000) bahwa langkah pertama yang harus dilakukan guru terhadap lembar jawaban tes siswa adalah memberikan skor. Dalam tes tertulis yang dikembangkan, skor soal Two-tier Multiple Choice ditentukan oleh jawaban benar saja di mana tiap butir soal dikatakan benar jika kedua tingkat (pilihan jawaban dan pilihan alasan jawaban) dijawab benar, sedangkan jawaban salah tidak dihitung atau diberi skor nol (Tuysuz, 2009). Adapun kriteria penskoran soal pilihan ganda beralasan pada penelitian ini merujuk pada Salirawati (2010), sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Penskoran dan tafsiran jawaban siswa per butir soal No. Skor Pola Jawaban Siswa Kategori Tingkat

Pemahaman

1 1 Jawaban inti tes benar – alasan benar

Memahami (M) 2 0 Jawaban inti tes benar – alasan

salah

Miskonsepsi (Mi-1) 3 0 Jawaban inti tes salah – alasan

benar

Miskonsepsi (Mi-2) 4 0 Jawaban inti tes salah – alasan

salah

Tidak memahami (TM-1) 5 0 Jawaban inti tes salah – alasan

tidak diisi

Tidak memahami (TM-2) 6 0 Jawaban inti tes benar – alasan

tidak diisi

Memahami sebagian tanpa miskonsepsi (MS-1) 7 0 Tidak menjawab inti tes dan

alasan


(25)

24

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor yang dihasilkan dari pemeriksaan ini merupakan skor mentah yang selanjutnya diolah menjadi skor akhir yang dinyatakan dengan nilai persentase (Firman, 2000):

karena total butir soal berjumlah 40 nomor, maka Nilai Akhir (NA) dihitung dengan rumusan:

G. Tahapan Pengembangan Tes

Proses pengembangan tes tertulis Two-tier Multiple Choice ini meliputi tahap-tahap berikut:

1. Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan dalam pengembangan tes tertulis meliputi analisis kurikulum KTSP untuk menganalisis Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada materi Organisasi Kehidupan, kemudian menentukan indikator soal. Tabel 3.2 menjelaskan hasil analisis SK-KD untuk materi Organisasi Kehidupan di jenjang SMP. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap materi Organisasi Kehidupan pada buku-buku Biologi serta observasi pembelajaran untuk mengetahui kedalaman dan keluasan materi Organisasi Kehidupan yang dibahas.

Tabel 3.2 Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Organisasi Kehidupan Kelas VII SMP Semester 2 Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Taksonomi Bloom Revisi yang Diharapkan

Dimensi Proses Kognitif

Dimensi Pengetahuan

6.

Memahami keanekaragaman makhluk hidup

6.3

Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai

C2 Konseptual

Nilai Akhir = % jawaban benar


(26)

25

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari tingkat sel sampai organisme

2. Membuat Kisi-kisi Tes Tertulis

Kisi-kisi tes tertulis disusun berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan, yaitu berdasarkan indikator serta komposisi dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif sesuai Taksonomi Bloom Revisi yang telah ditentukan. Tabel 3.3 dan 3.4 menunjukkan kisi-kisi tes tertulis Two-tier Multiple Choice. Kisi-kisi yang disusun ini dapat dijadikan patokan untuk mengembangkan butir soal serupa, bahkan memungkinkan pengembangan dari segi kisi-kisi bila diperlukan sesuai kebutuhan.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Berdasarkan Analisis KTSP

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Pokok

Bahasan Indikator

Jumlah Soal Nomor Soal 6 Memahami keanekaragaman makhluk hidup 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Keragaman tingkat sel 6.3.1 Menjelaskan pengertian sel

1 1

6.3.2 Menentukan organel pada sel tumbuhan dan sel hewan

4 2,3,4,5

6.3.3

Mengidentifikasi fungsi organel pada sel tumbuhan dan sel hewan

3 6,7,8

6.3.4

Mengidentifikasi perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan

2 9,10

Keragaman tingkat jaringan 6.3.5 Menjelaskan pengertian jaringan

1 11

6.3.6 Menentukan jaringan yang terdapat pada hewan dan manusia

3 12,14,15

6.3.7

Mengidentifikasi fungsi jaringan yang terdapat pada


(27)

26

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hewan dan manusia 6.3.8 Menentukan jaringan yang terdapat pada tumbuhan

2 13,19

6.3.9

Mengidentifikasi fungsi jaringan yang terdapat pada tumbuhan

3 20,21,22

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Berdasarkan Analisis KTSP

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Pokok

Bahasan Indikator

Jumlah Soal Nomor Soal 6 Memahami keanekaragaman makhluk hidup 6.3 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme Keragaman tingkat organ 6.3.10 Menjelaskan pengertian organ

1 23

6.3.11

Menentukan organ pada hewan dan manusia

3 24,25,26

6.3.12

Mengidentifikasi fungsi organ pada hewan dan manusia

3 27,28,29

6.3.13

Menentukan organ pada tumbuhan

2 30,31

6.3.14

Mengidentifikasi fungsi organ pada tumbuhan

3 32,33,34

Keragaman tingkat sistem organ 6.3.15 Menjelaskan pengertian sistem organ

1 35

6.3.16 Menentukan sistem organ pada hewan, manusia, dan tumbuhan

2 36,37

Tingkatan Organisasi Kehidu-pan 6.3.17 Mengurutkan tingkatan organisasi kehidupan dari yang sederhana hingga yang kompleks

1 38

6.3.18

Mengidentifikasi hubungan sel, jaringan, organ atau sistem organ dengan kelainan


(28)

27

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mungkin timbul pada organisme

Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi Pokok

Bahasan

Dimensi

Konseptual Dimensi Faktual

Dimensi

Prosedural Jumlah C1 C2 C3 C4 C1 C2 C3 C4 C1 C2 C3 C4

Keragaman Tingkat

Sel

- 5 - - - 5 - - - 10

Keragaman Tingkat Jaringan

- 6 1 - - 5 - - - 12

Keragaman Tingkat

Organ

- 4 - - - 8 - - - 12

Keragaman Tingkat

Sistem Organ

- 1 1 - - - 1 - - 3

Tingkatan Organisasi Kehidupan

- 1 2 - - - 3

Total 0 17 4 0 0 18 0 0 0 1 0 0 40 Persentase

(%) 0 43 10 0 0 45 0 0 0 3 0 0 100

3. Menyusun Tes Tertulis

Setelah pembuatan kisi-kisi tes tertulis, dilakukan penyusunan perangkat tes tertulis yang disesuaikan dengan kisi-kisi tersebut. Perancangan tes tertulis untuk materi Organisasi Kehidupan sesuai dengan indikator yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum KTSP untuk digunakan pada tes


(29)

28

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

formatif dalam menilai domain kognitif siswa. Perangkat soal terdiri dari soal pilihan ganda beralasan dengan jumlah 40 butir soal. Soal Two-tier Multiple Choice ini juga dilengkapi dengan lembar jawaban dan lembar kunci jawaban yang bisa digunakan untuk pedoman penskoran.

4. Uji Validitas Isi

Setelah penyusunan tes, kemudian dilakukan pengujian validitas isi melalui pertimbangan (judgement) dari ahli. Para validator mempertimbangkan kesesuaian indikator dengan butir soal yang dikembangkan sehingga tes yang dikembangkan benar-benar bisa mengukur apa yang seharusnya diukur. Validator juga memeriksa ketepatan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif dari soal-soal yang disusun. Selain menentukan valid atau tidaknya butir soal, validator pun memberikan saran untuk merevisi kalimat indikator yang kurang tepat, stem soal, opsi, dan penambahan gambar atau ilustrasi pada soal-soal tertentu.

Hasil pengujian validitas isi kepada sepuluh validitor kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Content Validity Ratio (CVR) (Lawshe, 1975). Validator meliputi empat orang dosen Jurusan Pendidikan Biologi UPI, satu orang guru IPA Biologi dan satu orang mahasiswa pascasarjana S2 UPI yang berpengalaman dalam hal evaluasi pembelajaran Biologi. Data tentang validator dapat dilihat di Lampiran C (Data Penunjang Penelitian).

Lawshe (1975 dalam Susetyo, 2011) menjelaskan langkah-langkah menganalisis hasil validitas isi dari para validitor adalah sebagai berikut: a. Menentukan kriteria penilaian tanggapan responden

Data tanggapan responden yang diperoleh berupa ceklist. Berikut adalah kriteria penilaian butir soal.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Butir Soal dari Lawshe (1975)

Kriteria Bobot


(30)

29

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak 0

(Susetyo, 2011)

b. Memberikan skor pada jawaban item dengan menggunakan CVR Setelah semua item mendapat skor, kemudian skor tersebut diolah dengan cara:

1) Menghitung nilai CVR (rasio validitas konten)

Keterangan:

Mp = jumlah responden yang menyatakan Ya M = total responden yang memvalidasi 2) Kategori hasil perhitungan CVR

Hasil perhitungan CVR adalah berupa rasio angka 0-1. Angka tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Indeks CVR untuk Validasi Isi (Lawshe, 1975)

Indeks CVR Keterangan

0 – 0,33 tidak sesuai

0,34 – 0,67 sesuai

0,68 – 1 sangat sesuai

Susetyo (2011) juga menambahkan, butir telah memenuhi validitas jika terdapat cocokan di antara validator di atas 0,50.

5. Revisi I

Revisi I terhadap tes yang dikembangkan dilakukan sesuai dengan masukan dari ahli yang meliputi redaksi indikator soal dan penulisan pada butir soal, terutama pada pemilihan kata pada stem dan opsi serta isi materi Organisasi Kehidupan. Tes yang telah direvisi selanjutnya diujicobakan ke siswa.


(31)

30

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Uji Coba I

Uji coba I dilakukan pada 37 orang responden yang merupakan siswa SMP kelas VII SMP Negeri 12 Bandung yang telah mengikuti materi pembelajaran Organisasi Kehidupan. Uji coba I dilakukan untuk mengetahui kualitas tes tertulis yang dikembangkan. Kualitas tersebut meliputi reliabilitas, validitas empiris, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dari tes yang dikembangkan.

7. Revisi II

Dari hasil analisis uji coba I masih diperoleh kekurangan dalam kualitas tes yang dikembangkan. Sehingga dilakukan revisi sesuai dengan hasil pengolahan dan analisis hasil uji coba. Tes hasil revisi dapat dilihat pada BAB IV. Revisi ada yang berupa perbaikan redaksi stem dan opsi, serta ada pula yang berupa pembuangan butir soal. Butir soal yang dibuang diganti dengan butir soal yang baru namun tetap bertujuan untuk mengukur indikator yang sama, sehingga jumlah soal tidak berkurang.

8. Uji Coba II

Tes hasil uji coba II diujicobakan kepada 73 orang responden yang merupakan siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandung yang mengikuti pembelajaran materi Organisasi Kehidupan pada kelas yang berbeda dari kelas uji coba sebelumnya, namun dianggap memiliki kemampuan setara. Selanjutnya data hasil uji coba II dianalisis untuk menguji kualitas tes yang dikembangkan. Pengolahan data hasil Uji Coba II dijelaskan pada BAB III bagian Teknik Pengolahan Data.

9. Penyebaran Angket Responden

Penyebaran angket dilakukan kepada semua siswa yang mengerjakan soal tes pada uji coba II. Kegiatan penyebaran angket


(32)

31

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap tes tertulis Two-tier Multiple Choice.

10. Revisi III

Revisi terakhir ini merupakan tahapan penyempurnaan perangkat tes tertulis Two-tier Multiple Choice berdasarkan hasil analisis butir soal dari uji coba II. Perangkat tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang sudah mengalami revisi akhir dilampirkan pada Lampiran D (Perangkat Tes Tertulis Two-tier Multiple Choice IPA Biologi Organisasi Kehidupan).

11. Membahas Hasil Temuan dan Melaporkannya

Dari hasil dua kali uji coba dan revisi serta data penyebaran angket, dilakukan pembahasan sehingga menghasilkan kesimpulan untuk selanjutnya dilaporkan menjadi Laporan Penelitian Skripsi.

H. Teknik Pengolahan Data 1. Data Uji Coba Tes Tertulis

Semua data yang diperoleh dari hasil pengujian butir soal diolah untuk diuji kualitasnya yang meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas, dan reliabilitas.

Tabel 3.7 Formula Analisis Kuantitatif (Arikunto, 2012)

No. Kategori Formula

1 Tingkat kesukaran

Keterangan:

TK = Taraf/Tingkat Kesukaran,

U = Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar untuk setiap soal,

L = Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar setiap soal, dan

T = Jumlah seluruh siswa baik dari kelompok atas dan kelompok bawah, maka akan didapatkan indeks Kesukaran:

Nilai Indeks Kesukaran (P)

Interpretasi

P = 0,00 Sangat Sukar 0,00 < P < 0,30 Sukar 0,30 < P < 0,70 Sedang 0,70 < P < 1,00 Mudah


(33)

32

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P = 1,00 Sangat Mudah (Suherman, 2003)

2 Daya Pembeda

Keterangan:

DP = Daya Pembeda,

U = Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar untuk setiap soal,

L = Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar setiap soal, dan

T = Jumlah seluruh siswa baik dari kelompok atas dan kelompok bawah, maka akan didapatkan indeks Diskriminasi:

Nilai Indeks Deskriminasi (DP)

Interpretasi

DP < 0,00 Sangat Buruk 0,00 < DP < 0,20 Buruk 0,20 < DP < 0,40 Cukup 0,40 < DP < 0,70 Baik 0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik

(Suherman, 2003)

Tabel 3.7 Formula Analisis Kuantitatif (Arikunto, 2012)

No. Kategori Formula

3 Efektivitas distraktor

Ciri pengecoh yang baik:

 Ada yang memilih, khususnya dari kelompok bawah

 Dipilih lebih banyak oleh kelompok bawah daripada kelompok atas

 Jumlah pemilih kelompok atas pada pengecoh tidak menyamai jumlah kelompok atas yang memilih kunci jawaban

 Paling sedikit dipilih oleh 5% peserta 4 Validitas

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi antara skor pada pokok uji dengan skor total,

N = Jumlah siswa,

X = Skor pada pokok uji, dan

Y = Skor total, dengan interpretasi indeks Validitas sebagai berikut:

Nilai Indeks Validitas Interpretasi

0,00 – 0,19 Sangat Rendah 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,59 Cukup

∑ ∑ ∑


(34)

33

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,60 - 0,79 Tinggi 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi 5 Reliabilitas

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan, dan rXY = Koefisien korelasi antara skor,

dengan interpretasi indeks Reliabilitas sebagai berikut:

Nilai Indeks Validitas Interpretasi

0,00 – 0,19 Sangat Rendah 0,20 – 0,39 Rendah 0,40 – 0,69 Cukup

0,70 - 0,89 Tinggi 0,90 – 1,00 Sangat Tinggi

2. Data Hasil Angket

Pada penelitian ini digunakan angket dengan skala Guttman. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”. Jawaban untuk setiap pertanyaan kemudian dikelompokkan dan dihitung berapa orang yang menjawab “ya” dan “tidak”. Jawaban tiap pertanyaan kemudian dipersentasekan dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

NP = Persentase jawaban siswa

f = Jumlah siswa yang menjawab “ya” atau “tidak” pada suatu pertanyaan N = Jumlah total siswa yang mengerjakan angket


(35)

34

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dipersentasekan, kemudian dikelompokkan hal-hal apa saja yang dijawab “ya” dan apa saja yang dijawab “tidak” sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan (Arikunto, 2012).

I. Alur Penelitian

Peninjauan bentuk tes Two-tier Multiple Choice

Peninjauan Materi Pokok Organisasi Kehidupan

berdasarkan KTSP

Penentuan Indikator Pembelajaran pada Materi PokokOrganisasi Kehidupan

Uji Coba I

Analisis Data

Penyusunan Butir Soal Two-tier Multiple Choice

Judgement soal

Pengolahan Data

Tahap Perencanaan Penyusunan Kisi-kisi

Tes

Tahap Pelaksanaan Penelitian

Revisi II

Revisi I Studi Literatur


(36)

35

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(37)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, proses pengolahan data tes tertulis

Two-tier Multiple Choice maupun angket respon siswa, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara umum berdasarkan kriteria butir soal yang baik ditinjau dari validitas isi, validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh maka soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan sudah memenuhi syarat sebagai butir soal yang baik. Dari 40 butir soal yang diujicobakan, terdapat 10 (sepuluh) butir soal yang lemah, sehingga perlu disisihkan karena kurang memenuhi syarat sebagai kualitas butir soal yang baik.

2. Berdasarkan respon siswa, soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan dianggap sulit namun menantang dan menarik untuk melatih kemampuan berpikir tinggi mereka. Soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice merupakan soal yang lebih variatif dan hal baru bagi mereka karena biasanya soal-soal IPA Biologi yang dikerjakan berbentuk pilihan ganda tanpa ada alasan berbentuk pilihan ganda pula.

B. Rekomendasi

Setelah penelitian ini, peneliti merekomendasikan agar guru dapat menggunakan instrumen atau alat ukur yang lebih variasi untuk mengukur kompetensi siswa, salah satunya instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan di mana hasil analisis pokok uji yang meliputi daya pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas pengecoh dari instrumen tes yang dikembangkan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi responden serta lingkungan di sekitar responden itu sendiri, sehingga untuk responden yang berbeda, hasil analisis pokok ujinya


(38)

132

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pun akan berbeda. selain itu, uji coba yang dilakukan baru sampai uji coba terbatas di satu sekolah saja sehingga belum begitu mencerminkan kualitas soal yang lebih baik lagi.

Rekomendasi untuk peneliti berikutnya adalah melanjutkan penelitian ini ke tahap uji coba lebih luas, misalnya menguji cobakan soal tes tertulis

Two-tier Multiple Choice ini ke beberapa SMP yang merupakan perwakilan setiap cluster di Kota Bandung. Soal-soal yang dianggap butir soal lemah bisa diganti stem maupun opsi pengecohnya supaya bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas butir soalnya.


(39)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. (2001). A taxonomy for Learning, Teaching, and

Assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A

Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.

Annisa, N. (2013). Pengembangan Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Materi Hidrokarbon. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Pratik (Edisi revisi 2010). Jakarta: Rhineka cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.

Bahar, A. (2012). Profil Keterampilan Proses IPA yang Dimiliki Siswa dan Hubungannya dengan Pertanyaan Guru dalam Proses Belajar Mengajar.

Tesis pada Prodi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (1999). Biologi Edisi Kelima Jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Pusat Kurikulum, Balitbang. Jakarta Pusat.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.


(40)

134

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurnadi, K.A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.

Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Laisouw, A.W. (2010). Analisis Domain Kognitif, Tipe Permasalahan, dan Kualitas Soal Ujian Akhir Sekolah pada Materi Asam Basa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Makalah (paper) pada Konferensi Content ValidityII, Ohio-Amerika Serikat.

Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Margono. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

OECD. (2013). PISA 2012 Results in Focus. Programme for International Student Assesment: OECD

Pratiwie, A. (2013). Pengembangan Tes Tertulis Indo-Cambridge Kelas XI SMA pada Materi Pokok Sistem Imun. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Rustaman, N.Y. (2006). Literasi Sains Anak Indonesia 2000 dan 2003. FPMIPA UPI: Direktori file dosen.

Priatna, N. (2013). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Kelas 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kota Bandung.

Disertasi pada Prodi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Salirawati, D. (2010). Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia pada Peserta Didik SMA. Disertasi Doktor UNY Bandung: tidak diterbitkan.

Sapriati, A. et al. (2007). Evaluasi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka


(41)

135

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sriyati, S. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Handout Perkuliahan pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyarto, T & Ismawati, E. (2008). Imu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra.

Tan. et al. (2005). Development of Two-tier Multiple Choice Diagnostic Instrument to Determine a-level Students Understanding of Ionisation Energy.

Academic research Fund, University of Cambridge. ISBN: 981-05-2995-3

Treagust, D.F. & Haslam, F. (1987). Diagnosing secondary students’ misconceptions of photosynthesis and respiration in plants using a two-tier multiple choice instrument. Journal of Biological Education, 21, 203–211.

Tuysuz, C. (2009). Development of two-tier diagnostic instrument and assess student’s understanding in chemistry. Scientific Research and Essay. Vol. 4 (6)

Wahono. et al. (2013). Imu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII (Buku Guru). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


(1)

35

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(2)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian, proses pengolahan data tes tertulis

Two-tier Multiple Choice maupun angket respon siswa, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara umum berdasarkan kriteria butir soal yang baik ditinjau dari validitas isi, validitas butir soal, reliabilitas, taraf kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh maka soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan sudah memenuhi syarat sebagai butir soal yang baik. Dari 40 butir soal yang diujicobakan, terdapat 10 (sepuluh) butir soal yang lemah, sehingga perlu disisihkan karena kurang memenuhi syarat sebagai kualitas butir soal yang baik.

2. Berdasarkan respon siswa, soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice yang dikembangkan dianggap sulit namun menantang dan menarik untuk melatih kemampuan berpikir tinggi mereka. Soal tes tertulis Two-tier Multiple Choice merupakan soal yang lebih variatif dan hal baru bagi mereka karena biasanya soal-soal IPA Biologi yang dikerjakan berbentuk pilihan ganda tanpa ada alasan berbentuk pilihan ganda pula.

B. Rekomendasi

Setelah penelitian ini, peneliti merekomendasikan agar guru dapat menggunakan instrumen atau alat ukur yang lebih variasi untuk mengukur kompetensi siswa, salah satunya instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat digunakan. Namun, penelitian ini memiliki keterbatasan di mana hasil analisis pokok uji yang meliputi daya pembeda, taraf kesukaran, dan efektivitas pengecoh dari instrumen tes yang dikembangkan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi responden serta lingkungan di sekitar responden itu sendiri, sehingga untuk responden yang berbeda, hasil analisis pokok ujinya


(3)

132

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pun akan berbeda. selain itu, uji coba yang dilakukan baru sampai uji coba terbatas di satu sekolah saja sehingga belum begitu mencerminkan kualitas soal yang lebih baik lagi.

Rekomendasi untuk peneliti berikutnya adalah melanjutkan penelitian ini ke tahap uji coba lebih luas, misalnya menguji cobakan soal tes tertulis

Two-tier Multiple Choice ini ke beberapa SMP yang merupakan perwakilan setiap cluster di Kota Bandung. Soal-soal yang dianggap butir soal lemah bisa diganti stem maupun opsi pengecohnya supaya bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas butir soalnya.


(4)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. (2001). A taxonomy for Learning, Teaching, and

Assessing: A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A

Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.

Annisa, N. (2013). Pengembangan Tes Pilihan Ganda Dua Tingkat untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMA Kelas X pada Materi Hidrokarbon. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Pratik (Edisi revisi 2010). Jakarta: Rhineka cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.

Bahar, A. (2012). Profil Keterampilan Proses IPA yang Dimiliki Siswa dan Hubungannya dengan Pertanyaan Guru dalam Proses Belajar Mengajar.

Tesis pada Prodi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (1999). Biologi Edisi Kelima Jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi Edisi Kelima Jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Permen No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Pusat Kurikulum, Balitbang. Jakarta Pusat.

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.


(5)

134

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurnadi, K.A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.

Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Laisouw, A.W. (2010). Analisis Domain Kognitif, Tipe Permasalahan, dan Kualitas Soal Ujian Akhir Sekolah pada Materi Asam Basa. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Makalah (paper) pada Konferensi Content ValidityII, Ohio-Amerika Serikat.

Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Margono. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

OECD. (2013). PISA 2012 Results in Focus. Programme for International Student Assesment: OECD

Pratiwie, A. (2013). Pengembangan Tes Tertulis Indo-Cambridge Kelas XI SMA pada Materi Pokok Sistem Imun. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Rustaman, N.Y. (2006). Literasi Sains Anak Indonesia 2000 dan 2003. FPMIPA UPI: Direktori file dosen.

Priatna, N. (2013). Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Kelas 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di Kota Bandung.

Disertasi pada Prodi Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Salirawati, D. (2010). Pengembangan Model Instrumen Pendeteksi Miskonsepsi Kimia pada Peserta Didik SMA. Disertasi Doktor UNY Bandung: tidak diterbitkan.

Sapriati, A. et al. (2007). Evaluasi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka


(6)

Arti Sri Wahyuni, 2014

Pengembangan tes tertulis two-tier multiple choise pada materi pokok organisasi kehidupan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sriyati, S. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Handout Perkuliahan pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyarto, T & Ismawati, E. (2008). Imu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra.

Tan. et al. (2005). Development of Two-tier Multiple Choice Diagnostic Instrument to Determine a-level Students Understanding of Ionisation Energy.

Academic research Fund, University of Cambridge. ISBN: 981-05-2995-3 Treagust, D.F. & Haslam, F. (1987). Diagnosing secondary students’ misconceptions

of photosynthesis and respiration in plants using a two-tier multiple choice instrument. Journal of Biological Education, 21, 203–211.

Tuysuz, C. (2009). Development of two-tier diagnostic instrument and assess student’s understanding in chemistry. Scientific Research and Essay. Vol. 4 (6)

Wahono. et al. (2013). Imu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII (Buku Guru). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.