PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KECERDASAN JAMAK DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DI SMA DAARUL QURAN BANDUNG.
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS KECERDASAN JAMAK DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK
DI SMA DAARUL QURAN BANDUNG
(Penelitian dan Pengembangan)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Oleh
Desti Fatin Fauziyyah NIM 1103035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS KECERDASAN JAMAK DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK
DI SMA DAARUL QURAN BANDUNG (Penelitian dan Pengembangan)
oleh
Desti Fatin Fauziyyah
S.Pd. UPI, 2010
sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Desti Fatin Fauziyyah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(5)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek di SMA Daarul Quran Bandung (Penelitian dan Pengembangan)” ini sepenuhnya adalah karya saya sendiri. Saya tidak menjiplak atau mengutip dengan cara yang tidak sesuai etika yang berlaku di masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang diberikan kepada saya, apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2013 yang membuat pernyataan,
(6)
v
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
BERBASIS KECERDASAN JAMAK DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK
DI SMA DAARUL QURAN BANDUNG (Penelitian dan Pengembangan)
Desti Fatin Fauziyyah
Penelitian ini mengenai pengembangan media pembelajaran dengan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Penelitian ini dilakukan di SMA Daarul Quran Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan siswa sekarang dalam pembelajaran menulis cerita pendek, merancang tahapan model pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek, mengetahui efektivitas model pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek, dan mengetahui bentuk akhir pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Pengembangan dilakukan melalui tahap persiapan dengan studi persiapan (lapangan, pendefinisian produk, literatur), pengembangan produk (analisis, desain, pengembangan, implementasi, penilaian), dan evaluasi dengan uji coba produk kepada siswa.
Produk penelitian ini berupa multimedia interaktif program web berbasis kecerdasan jamak yang dikemas dalam bentuk CD. Produk divalidasi ahli media dan ahli materi menulis cerita pendek serta diuji terbatas pada siswa SMA Daarul Quran Bandung. Media pembelajaran ini berisikan tes kecerdasan jamak, dengan enam menu, menu selasar berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. Menu kedua, yaitu menu apresiasi yang isinya pengenalan para cerpenis, video kiat-kiat menulis langsung dari cerpenis, materi menulis cerita pendek, dan cerpen unggul yang disediakan sesuai dengan kriteria kecerdasan unggul para siswa. Menu ketiga, yaitu menu karya, siswa distimulus untuk meningkatkan kecerdasan unggul yang mereka miliki untuk menulis cerita pendek. Menu keempat, menu penilaian di menu ini siswa dapat melihat kriteria penilaian cerita pendek, sehingga setelah siswa menulis, siswa dapat secara mandiri menilai cerpennya untuk melakukan pengeditan sebelum akhirnya di nilai oleh guru. Menu kelima publikasi, di menu ini diterbitkan nilai siswa dan alamat media massa. Menu terakhir, yaitu menu tim perancang.
Uji coba siswa dengan hasil nilai rata-rata siswa dalam mempelajari materi menulis cerpen menggunakan multimedia interaktif mencapai nilai rata-rata 88, nilai presentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 100%, dan nilai daya serap klasikal siswa sebesar 88% sehingga menghasilkan temuan bahwa media yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
(7)
ix
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ……….... v
KATA PENGANTAR ……….. vi
UCAPAN TERIMA KASIH ………... vii
DAFTAR ISI ………... ix
DAFTAR TABEL ………... xii
DAFTAR BAGAN ………... xiii
DAFTAR GAMBAR ..……….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………. xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ..……….. 1
B. Identifikasi Masalah ...……….. 4
C. Perumusan masalah ... 4
D. Kerangka Berpikir ...………. 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...………. 6
1. Tujuan Penelitian …...………...…………. 6
2. Manfaat Penelitian ………...…….. 6
F. Definisi Operasional ……… 7
G. Hipotesis Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORETIS A. Konsep Dasar Belajar ...………. 8
1. Belajar dan Pembelajaran …………...……….. 8
(8)
x
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Kedudukan Pembelajaran Menulis Cerita Pendek dalam KTSP 14
C. Multimedia Interaktif sebagai Media Pembelajaran ... 14
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 14
2. Manfaat Media Pembelajaran ... 15
3. Jenis Media Pembelajaran ... 17
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pemilihan Media ... 19
5. Multimedia Interaktif ... 20
6. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran ... 20
7. Karakteristik dan Kemampuan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran ... 22
D. Teori Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) ... 23
E. Pembelajaran Inkuiri ... 27
1. Tujuan Pembelajaran Inkuiri ... 27
2. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri ... 28
F. Ihwal Menulis ... 29
1. Pengertian Menulis ... 29
2. Tujuan Menulis ... 29
3. Manfaat Menulis ... 31
G. Ihwal Cerita Pendek ... 32
1. Pengertian Cerita Pendek ... 32
2. Ciri-ciri Cerita Pendek ... 33
3. Unsur-unsur Cerita Pendek ... 33
4. Kiat Menulis Cerita Pendek ... 37
H. Penelitian Terdahulu yang Terkait dalam Penelitian dan Pengembangan Multimedia Interaktif berbasis Kecerdasan Jamak dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 41
(9)
xi
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... 46
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 46
C. Tahapan Pengembangan Multimedia Interaktif ... 51
D. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 56
E. Instrumen Penelitian ... 57
F. Teknik Pengumpulan Data ... 57
G. Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil SMA Daarul Quran Bandung ... 61
B. Tahapan Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 64
1. Analisis ... 64
2. Desain ... 76
3. Pengembangan ... 82
4. Implementasi ... 97
5. Penilaian ... 100
C. Efektivitas Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 102
1. Validasi Media ... 102
2. Validasi Materi ... 105
3. Uji Coba Multimedia Interaktif Menulis Cerita Pendek Berbasis Kecerdasan Jamak ... 108 D. Bentuk Akhir Perangkat Lunak Multimedia Interaktif Menulis
(10)
xii
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cerita Pendek Berbasis Kecerdasan Jamak ... 151
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ……….. 153
B. Saran ……… 157
DAFTAR PUSTAKA ... 159
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 165
(11)
xiii
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 43
Tabel 3.1 Penilaian PAP Skala Lima ... 59
Tabel 3.2 Kategori Daya Serap Klasikal ... 60
Tabel 4.1 Indikator Pencapaian Kompetensi ... 65
Tabel 4.2 Analisis Cerpen Unggul dan Stimulus Sesuai Kriteria Kecerdasan ... 67
Tabel 4.3 Pengembangan Kriteria Penilaian Penulisan Cerita Pendek 72 Tabel 4.4 Rancangan Desain Perangkat Lunak ... 80
Tabel 4.5 Hasil Pengujian pada Emulator ... 98
Tabel 4.6 Revisi Pengembangan Multimedia Interaktif Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 103
Tabel 4.7 Hasil Validasi oleh Ahli Media Perangkat Lunak ... 104
Tabel 4.8 Revisi Pengembangan Multimedia Interaktif Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek ... 106
Tabel 4.9 Hasil Validasi oleh Ahli Materi Menulis Cerita Pendek ... 107
Tabel 4.10 Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Multimedia Interaktif berbasis Kecerdasan Jamak untuk Meningkatkan kemampuan menulis Cerita Pendek ... 109
Tabel 4.11 Perolehan Skor Berdasarkan Skala Lima ... 114
Tabel 4.12 Tingkat Kemampuan Siswa Menulis Cerpen dengan Perangkat Lunak ... 114
Tabel 4.13 Nilai Rata-rata Hasil Uji Coba Perangkat Lunak kepada Siswa ... 148
(12)
xiv
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(13)
xv
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka Berpikir ... 5
Bagan 3.1 Desain Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 49
Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 52
Bagan 4.1 Diagram Alur Perangkat Lunak ... 77
Bagan 4.2 Diagram Alur Perangkat Lunak Menu Apresiasi ... 78
Bagan 4.3 Diagram Alur Perangkat Lunak Menu Karya ... 79
(14)
xvi
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Menu Utama Perangkat Lunak ... 83
Gambar 4.2 Menu Registrasi Perangkat Lunak ... 83
Gambar 4.3 Petunjuk Penggunaan Perangkat Lunak ... 84
Gambar 4.4 Menu Tes Kecerdasan Perangkat Lunak ... 84
Gambar 4.5 Menu Selasar Perangkat Lunak ... 85
Gambar 4.6 Menu Apresiasi Profil Cerpenis Perangkat Lunak ... 85
Gambar 4.7 Menu Profil Cerpenis Video Kiat Menulis Cerpen Perangkat Lunak ... 86
Gambar 4.8 Menu Profil Cerpenis Teori Kiat Menulis Cerpen Perangkat Lunak ... 86
Gambar 4.9 Menu Materi Cerpen ... 87
Gambar 4.10 Menu Materi Unsusr-unsur Cerpen ... 88
Gambar 4.11 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Verbal-Linguistik ... 89
Gambar 4.12 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Verbal-Linguistik ... 89
Gambar 4.13 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Logis-Matematis ... 89
Gambar 4.14 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Logis-Matematis ... 90
Gambar 4.15 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Visual-Spasial ... 90
Gambar 4.16 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Visual-Spasial ... 90
Gambar 4.17 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Jasmaniah-Kinestetik .... 91
Gambar 4.18 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Jasmaniah Kinestetik ... 91
(15)
xvii
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 4.20 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan
Berirama-Musik ... 92
Gambar 4.21 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Intrapersonal ... 92
Gambar 4.22 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Intrapersonal.. 92
Gambar 4.23 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Interpersonal ... 93
Gambar 4.24 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Interpersonal.. 93
Gambar 4.25 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Naturalis ... 93
Gambar 4.26 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Naturalis ... 94
Gambar 4.27 Menu Cerpen Unggul Kecerdasan Eksistensial-Spriritual .. 94
Gambar 4.28 Menu Menulis Cerpen Stimulus Kecerdasan Eksistensial-Spriritual ... 94
Gambar 4.29 Menu Menulis Cerpen ... 95
Gambar 4.30 Menu Cerpenku ... 95
Gambar 4.31 Menu Format Penilaian ... 95
Gambar 4.32 Menu Publikasi Daftar Penerbit ... 96
(16)
xviii
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
1. SK Pembimbing Penulisan Tesis ... 165
2. Surat Izin Penelitian ... 167
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 168
4. Panduan Wawancara ... 169
5. Lembar Penilaian Ahli Materi ... 171
6. Lembar Penilaian Ahli Media ... 177
7. RPP ... 183
8. Lembar Observasi ... 194
9. Angket Penilaian Siswa Terhadap Media Pembelajaran ... 195
(17)
1
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Media pembelajaran telah terbukti berperan aktif untuk meningkatkan motivasi dan intelektual anak dalam proses kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu pengembangan media pembelajaran diperlukan sebagai penunjang pembelajaran sesuai empat rekomendasi pilar yang dicetuskan oleh UNESCO, yaitu 1) learning to know (belajar untuk mengetahui), 2) learning to do (belajar melakukan atau mengerjakan), 3) learning to live together (belajar untuk hidup bersama), 4) learning to be (belajar untuk menjadi/mengembangkan diri sendiri). (Munir, 2010: 2)
Pada hakikatnya guru adalah tonggak dalam pendidikan. Banyaknya hasil penelitian yang berorientasi pendidikan merupakan ruang khazanah bagi para guru dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Strategi, metode, media, hingga bahan ajar terus diujicobakan untuk meningkatkan hal terbaik bagi para peserta didik.
Setelah peneliti melakukan sebuah studi literatur, problematik yang ada pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagian besar adalah permasalahan motivasi guru dan siswa dengan pengobatan metode, strategi, bahan ajar, dan media. Semua obat itu terpisah, sejauh ini belum ada yang menyatukan sebuah penelitian dengan bahan ajar, media, hingga evaluasi. Bahan ajar, salah satunya BSE, yang ada saat ini hanya sebatas materi, sedangkan media audio visualnya tidak dilampirkan atau hanya sekadar stimulus media tanpa adanya penyatuan dengan bahan ajar. Padahal pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan sebuah keterampilan berbahasa yang sebaiknya membangkitkan seluruh komponen somatis, audio, visual, dan intelektual. Sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian menggunakan multimedia
(18)
2
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interaktif dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berbasis kecerdasan jamak.
Kecerdasan jamak yang lebih populer dengan multiple intelligences telah dikembangkan oleh Thomas Amstrong dalam dunia pendidikan yang menyatakan tidak ada satu pun strategi terbaik untuk sekumpulan siswa. Strategi terbaik untuk siswa adalah strategi yang dapat membangkitkan kecerdasan unggul yang dimiliki oleh siswa. Tekhnologi yang semakin pesat merupakan tantangan bagi guru untuk menciptakan media pembelajaran yang dapat menarik siswa untuk mengembangkan potensinya.
Ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan, misalnya oleh mahasiswa pendidikan ilmu komputer yang diteliti oleh Nusuki Fathimah (2011) dengan judul Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Membaca Permulaan
Model Drill and Practice Bagi Anak Disleksia Tingkat Sekolah Dasar. Hasil dari
penelitian ini dikategorikan baik dan dapat merangsang kerja otak anak disleksia. Lalu Surya Dharma (2012) juga melakukan pengembangan penelitian dengan multimedia interaktif dengan judul penelitian Pengembangan Media
Pembelajaran Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pelajaran PKn. Hasil dari penelitian Surya Dharma
bahwa pengembangan media pembelajaran multimedia interaktif berkontribusi signifikan terhadap peningkatan minat belajar peserta didik. Dwi Anggraeni (2012) dengan judul Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Menggunakan Model ADDIE Untuk Pembelajaran Seni Tari pada Siswa Sekolah Dasar. Hasil uji coba menunjukkan bahwa multimedia interaktif yang
dikembangkan efektif untuk pembelajaran dengan tujuan pembelajaran relevan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa, materi dan pertanyaan evaluasi serta operasional penggunaan multimedia interaktif (Silat Pedang) memberikan kemudahan untuk dipahami oleh siswa, pembelajaran lebih menarik dan berkesan, dan mutimedia interaktif (Silat Pedang) ini dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Setelah itu penelitian Diecky Kurniawan Indrapradja (2012)
(19)
3
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan judul Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia
Interaktif untuk Siswa Sekolah Menengah Umum dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran gamelan Pelog Salendro melalui multimedia interaktif ini mampu menggiring siswa untuk belajar secara mandiri (active learning) dan belajar secara berkelompok (cooperative
learning). Keduanya terintegrasi secara utuh untuk mengasah keterampilan
berfikir kritis dalam mengidentifikasi, memecahkan masalah, dan berkreasi melalui multimedia interaktif gamelan Pelog Salendro.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam kurikulum perekat bangsa. Dalam kurikulum bahasa Indonesia itu sendiri, dibutuhkan pengembangan multimedia interaktif untuk guru maupun siswa yang dapat mempermudah proses pembelajaran dan meningkatkan kecerdasan siswa sesuai dengan tujuan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Melihat perkembangan dunia digital yang terus melesat, seyogyanya kita sebagai guru mampu membuat sebuah pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak. Melihat penelitian terdahulu yang sebagian berpusat ke dalam pembelajaran sastra, maka peneliti akan menitikberatkan pengembangan multimedia interaktif ini pada materi menulis cerpen. Mengapa materi cerpen? Peneliti telah melakukan observasi, studi lapangan, dan studi literatur untuk proses perencanaan dan pengembangan yang akan peneliti lakukan. Kurangnya minat siswa terhadap cerpen merupakan salah satu sebab tidak adanya prestasi yang dihasilkan dari ajang perlombaan hingga pemuatan karya baik di media sekolah hingga media koran dan majalah. Penelitian untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek telah banyak dilakukan baik dengan media visual, audio, dan audio visual dan terbukti efektif dan dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa. Irsa Meilawati (2009)
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Televisi Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Bandung. Androni (2007) Penggunaan Media Gambar Bagi Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif
(20)
4
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cerita Pendek: Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VIII A SMP Negeri 1 Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Reka Yuda (2012) Keefektifan Penggunaan Komik Rama dan Sinta Melalui Strategi Pemetaan Pikiran dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Berorientasi Nilai Karakter : Penelitian kuasi eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Bina Muda Cicalengka.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa media dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Maka, pengembangan media diperlukan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Sebuah media yang interaktif untuk jembatan guru sebagai fasilitator, agar siswa dapat mandiri dan mengasah ruang kreativitasnya sendiri.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa hal yang bisa diidentifikasi untuk diteliti. Beberapa hal tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Perlu adanya inovasi pengembangan media pembelajaran untuk pembelajaran sastra di sekolah.
2. Pengembangan multimedia interaktif ini dilakukan untuk memberikan solusi media pembelajaran yang sasarannya adalah guru dan siswa.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kondisi siswa dalam pembelajaran menulis cerita pendek yang berlangsung di SMA Daarul Quran Bandung?
2. Bagaimanakah rancangan model yang akan dikembangkan dalam multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek?
(21)
5
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimanakah efektivitas pengembangan multimedia interaktif model tersebut dalam dalam pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek?
4. Bagaimanakah bentuk akhir pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek?
(22)
6
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Kerangka Berpikir
Penelitian dan pengambangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak ini lahir dari adanya kajian empiris di lapangan dan kajian teoretis dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Di zaman yang semakin modern dan di di era digital ini Guru dituntut sebagai fasilitator pembelajaran dan mampu berinovatif dalam media pembelajaran. Dengan kecerdasan jamak yang dimiliki oleh setiap peserta didik, pengembangan multimedia interaktif ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
Bagan 1.1 Kerangka Berpikir Pembelajaran Bahasa
Indonesia Kajian Empiris
Pembelajaran
Kajian Teoretis Pembelajaran
Guru
Kecerdasan Jamak
Materi Cerpen Pengembangan
Multimedia Interaktif
Peserta Didik
Kemampuan Menulis Cerpen
Hasil Belajar
(23)
7
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk
a. mengetahui kebutuhan siswa sekarang dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
b. merancang rancangan model pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. c. mengetahui efektivitas model pengembangan multimedia interaktif berbasis
kecerdasan jamak dalam pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
d. merancang bentuk akhir pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. a. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengembangkan multimedia interaktif untuk materi bahasa dan sastra Indonesia. Penelitian ini pun akan menguatkan berbagai teori menulis, media serta pengetahuan baru mengenai tahapan pengembangan multimedia interaktif. Sehingga keterampilan menulis cerpen siswa dapat bermanfaat, diterima dan diserap dengan baik oleh siswa.
b. Manfaat Praktis
Secara langsung penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa dan guru. Siswa dapat lebih mudah menciptakan suatu cerpen dengan penggunaan multimedia interaktif. Begitu pula dengan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang dapat menggunakan software pengembangan multimedia interakatif ini dalam pembelajaran. Sedangkan bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
(24)
8
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan menjadi lebih kaya dengan berbagai media pembelajaran karena melewati proses dan hasil yang teruji melalui sebuah penelitian.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran mengenai istilah yang digunakan, maka penulis kemukakan definisi operasional untuk istilah yang digunakan. 1. Multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak dalam pembelajaran inkuiri
adalah media pembelajaran yang berupa perangkat lunak (software) dengan rancangan desain berawal dari tes kecerdasan lalu setiap siswa distimulus sesuai kecerdasan unggul hasil tes, di dalamnya terdapat teks, audio, visual, animasi, grafis dalam sebuah tampilan yang dapat berintregasi dan interaktif untuk menciptakan penemuan dalam proses pembelajaran yang mandiri. Selanjutnya dalam penelitian ini multiple intelligence disebut dengan kecerdasan jamak.
2. Menulis cerita pendek adalah sebuah proses kreatif siswa dalam mengonstruksi ide atau gagasan menjadi cerita yang memenuhi kelengkapan aspek formal cerpen (memuat judul, nama pengarang, dialog, narasi), kelengkapan unsur intrinsik cerpen (memuat alur, tokoh, latar, sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa, dan pengembangan tema yang relevan dengan judul.), keterpaduan unsur/struktur cerpen (kaidah alur, dimensi tokoh, dan dimensi latar), serta kesesuaian penggunaan bahasa cerpen (menggunakan kaidah EYD, keajekan penulisan, dan ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar.).
G. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian ini, yaitu pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.
(25)
46
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D) karena R&D merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407).
Pengembangan multimedia interaktif ini merupakan suatu produk yang dihasilkan untuk dunia pendidikan. Keabsahan produk tersebut harus diuji keefektifannya agar mencapai tujuan pembelajaran dalam kurikulum. Menurut Sugiyono (2010: 407) untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian yang digunakan untuk menguji keefektifan produk tersebut adalah Research and
Development.
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Gall & Borg (1983:626) mengungkapkan bahwa siklus R&D tersusun dalam beberapa langkah penelitian sebagai berikut: (1) penelitian dan pengumpulan informasi (research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan produk pendahuluan (develop
preliminary form of product), (4) uji coba pendahuluan (preliminary field testing), (5) perbaikan produk utama (main product revision), (6) uji coba
utama (main field testing), (7) perbaikan produk operasional (operational
product revision), (8) uji coba operasional (operation field testing), (9)
perbaikan produk akhir (final product revision), (10) diseminasi dan pendistribusian (dissemination and distribution).
(26)
47
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2010: 409) membagi langkah-langkah penelitian dan pengembangan kedalam sepuluh tahap sebagai berikut (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk tahap akhir, dan (10) produksi massal. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing tahap.
a. Identifikasi Masalah
Langkah pertama penelitian dan pengembangan adalah identifikasi masalah. Semua penelitian berangkat dari potensi atau masalah yang diajukan. Potensi atau masalah adalah sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dan yang terjadi. Model pembelajaran yang belum menghasilkan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan adalah contoh masalah dalam pendidikan yang dapat diatasi melalui penelitian dan pengembangan. Kelangkaan materi ajar dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa di sekolah misalnya dapat diatasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan.
b. Pengumpulan Informasi
Setelah potensi masalah diidentifikasi, selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi. Pengumpulan informasi sangat penting untuk mengetahui kebutuhan dari masyarakat pemakai terhadap produk yang ingin dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Pada tahap ini yang penting dilakukan adalah analisis kebutuhan (need analysis) terhadap produk yang akan dikembangkan.
c. Desain Produk
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, langkah selanjutnya penelitian dan pengembangan membuat desain dari produk yang akan dikembangkan. Desain memuat gambar, bagan. dan uraian ringkas yang mudah dipahami dan dipedomani dalam mengembangkan dan mengevaluasinya.
(27)
48
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Validasi Desain
Langkah berikutnya adalah melakukan validasi desain. Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang dilakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba di lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan meminta beberapa orang pakar dalam bidangnya untuk menilai desain produk yang kita buat. Para pakar tersebut diminta memberikan masukan yang dapat dijadikan dasar perbaikan desain produk tersebut. Validasi desain dapat pula dilakukan dengan mengadakan forum diskusi, dengan terlebih dahulu peneliti mempresentasikan desain produk yang dibuatnya.
e. Perbaikan Desain
Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian pakar atau forum diskusi, peneliti melakukan revisi terhadap desain produk yang dibuatnya berdasarkan masukan-masukan dari pakar dan dari forum diskusi.
f. Uji Coba Produk
Setelah melakukan revisi dari desain produk, maka langkah selanjutnya penelitian dan pengembangan adalah melakukan uji coba produk. Uji coba dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari produk yang dikembangkan. Uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas.
g. Revisi Produk
Revisi produk perlu dilakukan karena beberapa alasan, yaitu: (a) uji coba yang dilakukan masih bersifat terbatas, sehingga tidak mencerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya, (b) dalam uji coba ditemukan kelemahan dan kekurangan dari produk yang dikembangkan, (c) data untuk merevisi produk dapat dicari melalui pengguna produk atau yang menjadi sasaran penggunaan produk.
h. Uji Coba Pemakaian
Setelah revisi produk dilakukan, uji coba pemakaian produk dikembangkan. Uji coba dilakukan pada kelompok yang lebih luas untuk mengetahui
(28)
49
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Desain Prosedur Penelitian dan Pengembangan (Sugiyono, 2010)
efektivitas produk yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk melakukan revisi produk tahap akhir.
i. Revisi Produk Tahap Akhir
Setelah melakukan uji coba produk pada kelompok yang lebih luas, dilakukan revisi produk tahap akhir berdasarkan masukan yang diperoleh.
j. Produksi Massal
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian dan pengembangan. Dalam bidang pendidikan produksi massal dari produk yang dikembangkan merupakan suatu pilihan yang berimplikasi pada pemanfaatan yang lebih luas. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dapat digambarkan
sebagai berikut.
Menurut Sukmadinata (2011 : 169-170) mengacu kepada percobaan-percobaan yang telah dilakukan pada Far West Laboratory, secara lengkap Borg dan Gall mengemukakan sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan.
(29)
50
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Penelitian dan pengumpulan data yang didalamnya terdapat pengukuran kebutuhan, studi literatur, peneliti dalam skala kecil, dan pertimbangan dalam segi nilai.
2. Perencanaan. Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan draf produk. Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal. Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket.
5. Merevisi hasil uji coba. Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji coba lapangan. Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan. Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.
8. Uji pelaksaan lapangan. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan produk akhir. Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10.Diseminasi dan implementasi. Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan dan pengontrolan kualitas.
(30)
51
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tahapan Pengembangan Multimedia Interaktif
Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall, Sukmadinata dan Sugiyono maka dilakukan aspek pertimbangan, diantaranya waktu dan biaya. Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian tesebut disederhanakan dan dibatasi. Peneliti mencoba menyusun langkah-langkah pengembangan multimedia interaktif ini dengan acuan langkah-langkah penelitian dan pengembangan. Langkah pengembangan multimedia ini akan disederhanakan dibatasi hanya dengan dihasilkannya produk setelah dilakukan uji coba terbatas. Menurut Sukmadinata (2010: 187) untuk peneliti dari program S2 atau penyusunan tesis, kegiatan penelitian pengembangan dapat dihentikan sampai dihasilkan draft final tanpa pengujian hasil. Untuk peneliti dari program S3 atau penyusunan disertasi harus dilanjutkan dengan tahap ketiga, yaitu pengujian model. Namun dalam pembahasan nanti, peneliti akan memasukan uji coba validitas pemakaian bukan untuk dipasarkan secara luas, tetapi dikarenakan untuk menjawab rumusan masalah efektivitas pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
Adapun desain penelitian pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dengan penggabungan langkah-langkah penelitian tersebut, terbentuklah tahapan penelitian yang sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian yaitu: (1) Tahap Persiapan, (2) Tahap Pengembangan, (3) Tahap Pengujian, dan (4) Pembuatan Laporan. Dari empat tahapan dasar tersebut, kemudian dikembangkan tahapan-tahapan yang lebih terperinci seperti yang terlihat di Bagan 3.2.
(31)
52
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap pengembangan
Analisis
Desain
Pengembangan
Implementasi
Penilaian (Expert judgment)
Jika ada perbaikan
Tahap Pengujian
Uji Coba Ke Siswa
Tahap Persiapan
Pembuatan Laporan
PRODUK
(Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek)
Studi Lapangan Pendefinisian Produk
(32)
53
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Multimedia Interaktif 1. Tahap Persiapan
a. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan untuk menganalisis masalah yang terdapat di lapangan khusunya dalam pembelajaran di dunia pendidikan. Studi lapangan sangat membantu peneliti untuk menganalisis masalah yang selanjutnya dapat diteliti dan dikembangkan untuk bahan penelitian.
b. Pendefinisian Produk
Menurut Taufik (2010:51) sebelum proses penelitian dan pengembangan berlangsung, terlebih dahulu harus ditentukan produk seperti apa yang sesuai dan mampu untuk mengatasi permasalahan pendidikan. Penentuan jenis produk tersebut menghasilkan sebuah deskrispi spesifik mengenai produk yang akan dikembangkan. Gall dan Borg (1983:776) mengatakan, deskripsi tersebut bisa berupa: (1) deskripsi naratif keseluruhan produk yang diusulkan, (2) garis besar tentantif tentang apa yang akan mencakup produk dan bagaimana akan digunakan, (3) pernyataan spesifik dari tujuan produk. Pada tahap ini penulis akan melakukan pendefinisian produk secara naratif.
c. Studi Literatur
Setelah produk pendidikan yang akan dikembangkan teridentifikasi dengan baik, langkah selanjutnya yaitu studi literatur atau tinjauan pustaka guna mengumpulkan hasil penelitian terdahulu dan informasi lainnya yang berkaitan dengan pengembangan produk. Menurut Gall dan Borg (1983:777) studi literatur pada penelitian dasar maupun terapan memiliki tujuan untuk menentukan pengetahuan dasar dari area yang menjadi perhatian. Dalam proyek R&D, peneliti juga harus peduli bagaimana pengetahuan ini dapat diterapkan pada produk yang ingin ia kembangkan.
(33)
54
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada saat studi literatur, penulis akan mencari berbagai informasi tentang penelitian terdahulu dengan subjek media pembelajaran, multimedia interaktif, kecerdasan jamak, dan menulis cerita pendek.
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek sesuai dengan kaidah-kaidah perekayasa perangkat lunak, dan dengan menggunakan langkah-langkah pengembangan terstandar. Menurut Munir (2012:101) pengembangan software untuk keperluan pembelajaran dikemukakan oleh para ahli dalam berbagai bidang seperti, Bork (1984a), Gery (1987), dan Hartemink (1988) yang pada umumnya meliputi: analisis, desain pendidikan, desain
software, desain bahan pembelajaran, pengembangan, penilaian, produksi,
implementasi dan pemeliharaan/penggunaan. Jadi, pengembangan software multimedia dalam pendidikan meliputi lima fase yaitu: analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian.
a. Fase analisis
Fase ini menetapkan keperluan pengembangan software dengan melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik dan lingkungan. Analisis ini dilakukan dengan kerjasama di antara pendidik dengan pengembang software dalam meneliti kurikulum berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam penelitian ini pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan.
b. Fase desain
Fase ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan dikembangkan berdasarkan suatu model pembelajaran ID (Instructional
(34)
55
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Design). Unsur yang dibuat dalam perangkat lunak ini berpedoman kepada
kecerdasan jamak yang dimiliki anak dengan bantuan multimedia interaktif dengan jenis web akan mempermudah alur tes kecerdasan dan stimulus siswa yang memiliki ragam kecerdasan unggul yang berbeda untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
Setelah seluruh analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan pendesainan dan perancangan yang meliputi:
1) Mendesain flowchart diagram pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
2) Mendesain story board guna memberikan gambaran umum terhadap tampilan (interface) aplikasi yang akan dibuat.
c. Fase pengembangan
Fase ini berasaskan model ID yang telah disediakan dengan tujuan merealisasikan sebuah prototip software pembelajaran. Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan multimedia interaktif jenis website berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
d. Fase implementasi
Fase ini membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam proses pembelajaran dan juga prototip yang telah siap.
e. Fase penilaian
Fase ini mengetahui secara pasti kelebihan dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penyesuaian dan penggambaran
software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih
(35)
56
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Pengujian
Tahapan pengujian dilakukan untuk menghasilkan draft final perangkat lunak yang sedang dikembangkan dengan cara memvalidasi perangkat lunak yang dikembangkan dengan penilaian ahli (expert judgment), serta pengujian langsung pada siswa. Penilaian ahli merupakan proses untuk memvalidasi kelayakan media yang dikembangkan. Pada tahap ini, media dinilai oleh dua ahli yang berbeda yaitu ahli media dan ahli materi. Kedua ahli tersebut memberikan penilian secara independen terhadap media yang dikembangkan. Jika menurut ahli media tersebut belum layak untuk diujikan ke siswa maka media akan diperbaiki terlebih dahulu sebelum diujikan pada siswa.
Tahap selanjutnya, yaitu pengujian langsung pada siswa. Siswa bertindak sebagai konsumen dari hasil penelitian ini, oleh karenanya hasil pengembangan ini perlu untuk diujicobakan pada siswa. Hasil dari uji coba pada siswa tersebut untuk menjawab rumusan masalah efektivitas pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
4. Pembuatan Laporan
Tahap akhir dari penelitian ini adalah pembuatan laporan. Pembuatan laporan pengembangan perangkat lunak ini akan menjawab pertanyaan rumusan masalah, yaitu bentuk akhir pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek. Laporan disusun sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia.
D. Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah SMA Daarul Quran Bandung yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Girang Baru No. 11 Bandung. Lokasi sekolah sangat strategis berada di tengah kota. Fasilitas belajar lengkap
(36)
57
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan memiliki fasilitas komputer/laptop mandiri dikarenakan pengembangan multimedia ini memerlukan komputer/laptop untuk penggunaannya. Di sekolah ini siswa diperbolehkan memegang laptop mandiri dalam pengawasan pada jam belajar akademik. Subjek yang dipilih adalah siswa SMA Daarul Quran Bandung.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan tersistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2002:136). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Instrumen pedoman prestasi yang digunakan untuk melakukan studi eksplorasi.
2. Instrumen untuk mengambil informasi dan masukan berkaitan dengan multimedia pembelajaran oleh validasi ahli (expert judgement).
3. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap multimedia pembelajaran berbasis kecerdasan jamak.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu.
2. Observasi
Observasi di sini adalah observasi sistematis, yakni observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
(37)
58
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Studi Dokumentasi
Peneliti menggunakan buku-buku untuk sumber pengembangan multimedia interakatif tentang tahapan model, materi dalam media, dan basis kecerdasan jamak untuk mendapatkan informasi karakteristik siswa yang dilibatkan. 4. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pemahaman materi pelajaran, daya apresiasi terhadap materi pelajaran, daya apresiasi terhadap materi pelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif.
5. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui tingkat pemehaman siswa di dalam pembelajaran dengan menunggunakan multimedia interaktif. Tes hasil belajar tidak dimaksudkan untuk menguji validitas produk, tetapi ini dilakukan karena di dalam multimedia interaktif model terdapat evaluasi sebagai hasil belajar siswa.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kuesioner akan dianalisis dengan teknik prosentase, sedangkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Tes hasil belajar akan dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata, prosentase ketuntasan belajar secar klasikal dan daya serap klasikal. Berikut ini adalah rumus untuk mengukur rata-rata, prosentase ketuntasan belajar secara klasikal dan daya serap klasikal.
1. Nilai Rata-rata
Menurut Sudjana (2004: 109) untuk mengukur nilai rata-rata hasil pembelajaran adalah sebagai berikut.
(38)
59
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
⃐ = nilai rata-rata
∑ = jumlah nilai yang diperoleh N = jumlah siswa
2. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal
Menurut Mulyasa (2003: 102) untuk mengukur ketuntasan hasil belajar klasikal adalah sebagai berikut.
Keterangan :
KB = ketuntasan belajar klasikal
NS = jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 65 N = jumlah siswa yang mengikuti tes
3. Daya Serap Klasikal
Untuk mengukur daya serap siswa, digunakan penilaian sistem PAP skala lima.
Tabel 3.1
Penilaian PAP Skala Lima
Interval Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan
85-100 A Baik sekali
75-84 B Baik
60-74 C Cukup
40-59 D Kurang
0-39 E Kurang sekali
(Nurgiyantoro, 2001:399)
(39)
60
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
DS = daya serap NI = jumlah skor ideal S = jumlah siswa NS = jumlah nilai seluruh
Tabel 3.2
Kategori Daya Serap Klasikal
No. Prosentase DS Kategori
1. 0% - 39% Sangat Rendah
2. 40% - 59% Rendah
3. 60% - 74% Sedang
4. 75% - 84% Tinggi
5. 85% - 100% Sangat Tinggi
(Depdiknas, 2006) Setelah mendapatkan data, maka peneliti menganalisis data tersebut yang mengacu pada pertanyaan penelitian dan menjawab berdasarkan data-data yang didapatkan. Kemudian peneliti melakukan triangulasi data hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data-data tersebut dikategorisasikan, diberi kode-kode, dan kemudian diinterpretasi untuk mendapatkan data kualitatif. Tringulasi juga dilakuan untuk menganalisis data tentang media pembelajaran, yaitu kebutuhan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa mengacu pada kecerdasan jamak (multiple
intelligences), proses uji coba, dan juga hasil dari proses ujicoba
pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek.
(40)
153
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian dan pengembangan ini berfokus pada pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak. Pengembangan perangkat lunak ini lebih mendorong ke arah peningkatan kemampuan menulis cerita pendek tingkat menengah atas. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dalam penelitian dan pengembangan ini, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Kondisi siswa sekarang dalam pembelajaran menulis cerita pendek, peneliti lakukan dengan studi lapangan dan studi literatur. Prestasi-prestasi siswa di SMA Daarul Quran menjadi acuan pertama kurangnya minat siswa pada materi menulis cerita pendek. Kurangnya antusias siswa terhadap materi menulis cerpen berdampak besar pada proses pembelajaran yang memunculkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang melahirkan indikator siswa harus mampu menulis cerita pendek. Era digital menjadi kekuatan untuk peneliti melihat kondisi siswa sekarang dalam menulis cerita pendek, dengan adanya studi literatur nilai tertinggi siswa ada pada pelajaran TIK, maka pendefinisian produk dilakukan untuk mengembangkan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Pengembangan pun dilakukan dengan melihat studi literatur, yaitu penelitian terdahulu yang berkaitan dengan media pembelajaran yang telah berhasil meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Sehingga, dengan mampunya anak menulis cerpen, anak dapat menjernihkan pikiran, mengatasi trauma, dan memecahkan masalah sesuai dengan manfaat menulis.
2. Tahapan model yang dikembangkan dalam multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dibagi menjadi lima tahapan sesuai dengan tahapan pengembangan media
(41)
154
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran, yaitu pertama analisis, tahap ini menetapkan keperluan pengembangan software dengan melibatkan tujuan pembelajaran, pelajar, pendidik dan lingkungan. Di dalam KTSP, kompetensi menulis cerita pendek memiliki tempat tersendiri. Pembelajaran menulis cerita pendek telah ada dari mulai jenjang pendidikan tingkat dasar hingga menengah. Pembelajaran menulis cerita pendek dirasakan perlu karena dapat menambah daya apresiasi siswa terhadap karya sastra. Hal tersebut seperti tertuang dalam salah satu standar kompetensi dalam KTSP, mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen. Kedua desain, Tahap ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan dikembangkan berdasarkan suatu model pembelajaran ID (Instructional Design). Unsur yang dibuat dalam perangkat lunak ini berpedoman kepada kecerdasan jamak yang dimiliki anak dengan bantuan multimedia interaktif dengan jenis web akan mempermudah alur tes kecerdasan dan stimulus siswa yang memiliki ragam kecerdasan unggul yang berbeda untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Setelah seluruh analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan pendesainan dan perancangan yang meliputi pembuatan diagram alur (flowchart) dan rancangan desain (storyboard). Ketiga, Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan multimedia interaktif jenis web berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek. Dalam proses pengembangan multimedia interaktif ini, peneliti bekerja sama dengan ahli pembuat media dalam pengkodingan web dan desain web. Pada masa pengembangan ini revisi perangkat lunak terus dilakukan guna menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas baik. Konsultasi dengan pembimbing, ahli materi, ahli media, dan programer sering kali dilakukan. Keempat, implementasi dengan membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam proses pembelajaran dan juga prototip yang telah siap. Hasil dari diagram alur (flowchart), rancangan desain (story board) kemudian diimplentasikan dalam penulisan kode program (coding) oleh
(42)
155
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
programmer. Sebelum aplikasi divalidasi oleh ahli serta diujicobakan pada siswa, perangkat lunak ini diuji cobakan dahulu secara internal, uji coba ini disebut dengan uji coba awal. Uji coba awal merupakan langkah untuk pemeriksaan dan pengecekan sebelum produk pembelajaran ini diujicobakan secara terbatas kepada siswa. Uji coba awal ini untuk menguji setiap unit atau menu yang terdapat dalam program perangkat lunak tersebut. Pengujian dilakukan untuk mengecek apakah aplikasi berjalan sesuai dengan harapan atau tidak. Setelah pengujian setiap unit, langkah selanjutnya pengujian integrasi yang dilakukan perangkat lunak kepada komputer agar tidak terjadi
hang dan crash. Kelima, penilaian untuk mengetahui secara pasti kelebihan
dan kelemahan software yang dikembangkan sehingga dapat membuat penyesuaian dan penggambaran software yang dikembangkan untuk pengembangan software yang lebih sempurna.
3. Pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa. Pengembangan mulitimedia interaktif ini berjenis web yang berisikan tes kecerdasan dan stimulus menulis cerpen sesuai hasil tes kecerdasan jamak yang unggul. Uji coba siswa dengan hasil nilai rata-rata siswa dalam mempelajari materi menulis cerpen menggunakan multimedia interaktif mencapai nilai rata-rata 88, artinya sebagian besar siswa mampu memahami materi ajar untuk diaplikasi pada tugas akhir, yaitu menulis cerita pendek. Hasil nilai rata-rata tersebut berkategori sangat baik. Nilai prosentase ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 100%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk materi menulis cerita pendek dinyatakan tuntas. Nilai daya serap klasikal siswa sebesar 88%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk materi menulis cerita pendek masuk ke dalam kategori sangat tinggi. angket yang diisi oleh siswa dapat terlihat rata-rata memberikan penilain sangat baik pada
(43)
156
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
setiap aspek. Pada aspek “Media pembelajaran web berbasis kecerdasan
jamak materi menulis cerita pendek dapat berjalan baik pada laptop atau PC yang digunakan” skor yang diperoleh adalah 222 dari skor kriterium (skor maksimal) 240. Dari data tersebut diperoleh persentase sebesar 92,5% atau bisa kategorikan sangat baik. Selain dengan tes uji coba pada siswa pun dilakukan dengan cara penyebaran angket dengan hasil sebagai berikut.
“Dengan mengunakan media pembelajaran web berbasis kecerdasan jamak
materi menulis cerita pendek, materi pembelajaran lebih mudah untuk dipahami.” Perolehan skor pada aspek ini adalah 108 dari nilai kriterium 120. Dari nilai tersebut diperoleh persentase sebesar 90% atau masuk dalam kategori sangat baik. Artinya, berdasarkan pendapat siswa, media pembelajaran yang dikembangkan cukup menarik dan bisa menambah motivasi mereka dalam pembelajaran. Aspek selanjutnya bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa terhadap media pembelajaran web berbasis kecerdasan jamak materi cerita pendek ini layak untuk dikembangkan. Pada aspek ini, diperoleh persentase sebesar 95,83% dengan hasil perolehan 115 dari nilai kriterium 120. Artinya, siswa mengatakan media pembelajaran web berbasis kecerdasan jamak materi cerita pendek ini layak untuk dikembangkan dan dapat diterapkan dalam kompetensi lainnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa.
4. Bentuk akhir pengembangan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak dalam meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek Bentuk akhir media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif berbentuk CD (Compact Disk) dan dapat disimpan di PC atau laptop utama dalam laboratorium komputer sebagai pusat admin, selanjutnya dapat diakses secara langsung pada jaringan PC dan laptop yang sudah terhubung dengan PC atau laptop admin. Jaringan
(44)
157
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini dapat digunakan saat wi-fi (internet) aktif maupun tidak aktif. Media pembelajaran ini berisikan tes kecerdasan jamak, dengan enam menu, menu selasar berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator untuk siswa sebagai tujuan pembelajaran. Menu kedua, yaitu menu apresiasi yang isinya pengenalan para cerpenis, video kiat-kiat menulis langsung dari cerpenis, materi menulis cerita pendek, dan cerpen unggul yang disediakan sesuai dengan kriteria kecerdasan unggul para siswa. Menu ketiga, yaitu menu karya, siswa distimulus untuk meningkatkan kecerdasan unggul yang mereka miliki untuk menulis cerita pendek, di menu ini siswa dapat membaca dan mengedit kembali cerpen yang telah mereka buat. Menu keempat, menu penilaian, di menu ini siswa dapat melihat kriteria penilaian cerita pendek, sehingga setelah siswa menulis, siswa dapat secara mandiri menilai cerpennya untuk melakukan pengeditan sebelum akhirnya di nilai oleh guru. Menu kelima publikasi, di menu ini diterbitkan nilai siswa, setelah mengetahui nilai cerita pendek, siswa diberi motivasi penghargaan dan penguatan atas hasil karyanya dengan disuguhkannya beberapa alamat dan kriteria penulisan cerpen di media massa (koran, majalah, tabloid) dan jejaring sosial (facebook, blogger). Menu terakhir, yaitu menu tim perancang yang berisikan tim perancang multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek serta referensi dan alamat email untuk kritik dan saran agar perangkat lunak ini dapat terus dikembangkan lebih baik.
B. Saran
Berdasarkan data yang ditemukan dalam penelitian dan pengembangan ini maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
1. Bentuk akhir media pembelajaran yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis multimedia interaktif berbentuk CD (Compact
(45)
158
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komputer sebagai pusat admin. Multimedia interaktif ini mampu membuat siswa belajar secara mandiri. Oleh karena itu, untuk guru sebagai fasilitator yang menggunakan multimedia interaktif ini disarankan untuk mempelajari dahulu aplikasi yang ditawarkan di media ini dan terus meningkatkan pemahaman terhadap materi menulis cerita pendek.
2. Dari hasil angket uji coba multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak yang menyatakan layak untuk dikembangkan dan dapat diterapkan dalam kompetensi lainnya sejumlah 95,83%. Oleh karena itu, peran ahli multimedia sangat mendukung pengembangan multimedia interaktif, agar sejalan dengan tujuan pembelajaran, hendaknya selalu didampingi oleh ahli materi pembelajaran. Jika materi pembelajaran berupa bahasa dan sastra Indonesia, maka dibutuhkan guru dan pakar dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia. 3. Pengembangan multimedia interaktif ini disimpan dalam CD (compact disk),
sehingga fasilitas sekolah sangat diperlukan untuk menggunakan multimedia interaktif, diperlukan jumlah laptop atau komputer yang idealnya satu laptop atau komputer dipegang oleh satu siswa, agar kualitas pembelajaran berjalan efektif dan mandiri.
4. Memahami dan mengembangkan kecerdasan setiap anak merupakan tugas seorang guru. Dengan adanya multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak, proses stimulus kepada setiap anak dapat dilakukan secara bersamaan, sehingga waktu pembelajaran akan lebih efektif dan berkualitas. Oleh sebab itu, sangat diharapkan bagi peneliti-peneliti lain untuk mengembangkan multimedia interaktif berbasis kecerdasan jamak ini dengan kompetensi lainnya.
(46)
159
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak. 1995. Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang
Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual.
Aisyah, Nenden Lilis. 2003. Ruang Belakang. Jakarta : Kompas.
Ajidarma, Seno Gumira. 2002. Sepotong Senja untuk Pacarku. Jakarta : Gramedia.
Aksan, Hermawan. 2011. Proses Kreatif Menulis Cerpen. Bandung: Nuansa. Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Androni. 2007. “Penggunaan Media Gambar Bagi Peningkatan Keterampilan
Menulis Kreatif Cerita Pendek”. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan. Anggraini, Dwi. 2012. Pengembangan Multimedia Interaktif dengan
Menggunakan Model ADDIE Untuk Pembelajaran Seni Tari pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Arcana, Putu Fajar. 2006. “Aku, Ikan yang Berenang”. Kompas, 3 September 2006.
Arifah, Z. 2011. “Model Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Kompetensi Kunci Mayeruntuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen”. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
(47)
160
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Armstrong, Thomas. 2009. Multiple Intelligences in Classroom 3rd Edition. Virginia USA : ASCD.
Budianingsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Chatib, Munif. 2012. Sekolahnya Manusia. Bandung : Kaifa.
Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia.Bandung : Kaifa.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan.Jakarta : Balai Pustaka. Dharma, S. 2012. “Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada pelajaran PKn”. Tesis. Program Studi Pendidikan Kewargnegaraan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Fathimah, Nusuki. S. 2011. “Multimedia Interaktif Pembelajaran Membaca Permulaan Drill and Practice Bagi Anak Disleksia Tingkat Sekolah Dasar”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Gall, Merdith D., Joyce P. Gall, Walter R. Borg. 1983. Educational Research an
Introcution. New York: Longman.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta : Gramedia.
Hernowo. 2006. Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat Untuk
Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: MLC.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Indrapradja, Diecky Kurniawan. 2012. “Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif untuk Siswa Sekolah Menengah Umum”.
(1)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak. 1995. Metodologi Pembelajaran pada Pendidikan Orang
Dewasa. Bandung: Cipta Intelektual.
Aisyah, Nenden Lilis. 2003. Ruang Belakang. Jakarta : Kompas.
Ajidarma, Seno Gumira. 2002. Sepotong Senja untuk Pacarku. Jakarta : Gramedia.
Aksan, Hermawan. 2011. Proses Kreatif Menulis Cerpen. Bandung: Nuansa. Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Androni. 2007. “Penggunaan Media Gambar Bagi Peningkatan Keterampilan
Menulis Kreatif Cerita Pendek”. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan. Anggraini, Dwi. 2012. Pengembangan Multimedia Interaktif dengan
Menggunakan Model ADDIE Untuk Pembelajaran Seni Tari pada Siswa Sekolah Dasar. Tesis Program Studi Pendidikan Seni Tari Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Arcana, Putu Fajar. 2006. “Aku, Ikan yang Berenang”. Kompas, 3 September 2006.
Arifah, Z. 2011. “Model Pembelajaran Menulis Kreatif Berbasis Kompetensi Kunci Mayeruntuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen”. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
(2)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Armstrong, Thomas. 2009. Multiple Intelligences in Classroom 3rd Edition. Virginia USA : ASCD.
Budianingsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Chatib, Munif. 2012. Sekolahnya Manusia. Bandung : Kaifa.
Chatib, Munif. 2013. Gurunya Manusia.Bandung : Kaifa.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan.Jakarta : Balai Pustaka. Dharma, S. 2012. “Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif
untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada pelajaran PKn”. Tesis. Program Studi Pendidikan Kewargnegaraan Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Fathimah, Nusuki. S. 2011. “Multimedia Interaktif Pembelajaran Membaca Permulaan Drill and Practice Bagi Anak Disleksia Tingkat Sekolah Dasar”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Gall, Merdith D., Joyce P. Gall, Walter R. Borg. 1983. Educational Research an
Introcution. New York: Longman.
Gunawan, Adi W. 2007. Genius Learning Strategy. Jakarta : Gramedia.
Hernowo. 2006. Quantum Writing: Cara Cepat nan Bermanfaat Untuk
Merangsang Munculnya Potensi Menulis. Bandung: MLC.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Indrapradja, Diecky Kurniawan. 2012. “Pembelajaran Gamelan Pelog Salendro Berbasis Multimedia Interaktif untuk Siswa Sekolah Menengah Umum”.
(3)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tesis. Program Studi Pendidikan Musik Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung : tidak diterbitkan.
Joyce, Bruce dan Marsha Weill. 1980. Model of Teaching. New Jersey: Prentince-Hall Inc.
Kartapati, Nadjib. 2009, 12 Juni. Doa Tsunami. Jurnal Nasional [Online]. 12 Juni 2009 tersedia : http://sriti.com/story_view.php?key=3426
Kosasih, Engkos. 2004. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan; Cermat
Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Lestari, Dewi. 2013. Rectoverso. Yogyakarta : Bentang.
Liye, Tere. 2013. Berjuta Rasanya. Jakarta : Mahaka Publishing.
Mahardika, Reka Yuda. 2012. “Keefektifan Penggunaan Komik Rama dan Sinta Melalui Strategi Pemetaan Pikiran dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Berorientasi Nilai Karakter”. Tesis. Program Studi Pendidikan Ilmu Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Masykur, R. 2000. “Pengembangan Model Kurikulum dan Pembelajaran Inkuiri dalam Pendidikan Agama Islam di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama”.
Tesis. Program Studi Pengembangan Kurikulum Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Meilawati, Irsa. 2009. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Rekaman Televisi Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Bandung”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
(4)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muhammad, Taofik. 2011. “Rancang bangun mobile learning interaktif berbasis Java 2 microedition”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Mulyanta dan Marlon L. 2009. Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media
Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Mulyono, Iyo. 2004. Dasar-dasar Belajar Bahasa. Bandung : FPBS UPI.
Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Press.
Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : Alfabeta
Munir. 2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Muslich, Masnur. 2008. Dasar-dasar Pemahaman Pembelajaran Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Bumi Aksara.
Nadia, Asma. 2012. Catatan Hati Disetiap Doaku. Depok : Publishing House. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pangajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prananto, Jujur dkk. 2002. Jejak Tanah – Cerpen Pilihan KOMPAS 2002. Jakarta
(5)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Depok : Rajawali Pers.
Rosyada, Dede. 2004. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta : Primada Media.
Saeful, Nurul. 2009. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Siswa melalui Strategi Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning)”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : tidak diterbitkan.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sumardjo, Jakob, dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia
Sumardjo, J. 2004. Seluk-Beluk & Petunjuk Menulis Cerita Pendek. Bandung: Pustaka Latifah.
Sumiyadi. 2009. Kriteria Penilaian Menulis Cerpen. [Online]. Tersedia:http://file.upi.edu/direktori/fpbs/jur._pend._bhs._dan_sastra_indo
nesia/196603201991031-sumiyadi/sumiyadi/kriteria_penilaian_menulis_cerpen.pdf. [2009]
Supratman dan Maryani. 2006. Intisari Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Suyanto, Asep Herman. 2007. Web Design Theory and Practices. Yogyakarta :
(6)
Desti Fatin Fauziyyah, 2013
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Di SMA Daarul Quran Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suyono dan Haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep
Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Tarigan, H. G. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Thahar, H. E. 2009. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Tim Penulis. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Wahono, Romi Satria dkk. 2008. Panduan Pengembangan Multimedia
Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMA. Ditjen Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah. : Depdiknas.
Yamin, M. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.
Yaumi, M. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta : Dian Rakyat.