PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI STUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT MELALUI METODE INKUIRI DI SMA NEGERI 5 BANDUNG : Penelitian dan Pengembangan.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI STUKTUR DAN
KAIDAH TEKS ANEKDOT MELALUI METODE INKUIRI
DI SMA NEGERI 5 BANDUNG
(Penelitian dan Pengembangan)
Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar sarjana Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Ari Nursenja Rivanti
NIM 1004889
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2014
(2)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI STUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT MELALUI METODE INKUIRI DI SMA NEGERI 5 BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan menjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014
Yang membuat pernyataan
Ari Nursenja Rivanti 1004889
(3)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI STUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT
MELALUI METODE INKUIRI DI SMA NEGERI 5 BANDUNG (Penelitian dan Pengembangan)
ARI NURSENJA RIVANTI 1004889
Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 196012161986032001
Pembimbing II,
Drs. Denny Iskandar, M.Pd. NIP 196606291991031002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002
(4)
(5)
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
DALAM PEMBELAJARAN MEMAHAMI STUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT MELALUI METODE INKUIRI
DI SMA NEGERI 5 BANDUNG (Penelitian dan Pengembangan)
Ari Nursenja Rivanti 1004889
Model pembelajaran yang tepat dan didukung oleh media pembelajaran yang baik merupakan tantangan setiap guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Kiranya memang penggunaan model pembelajaran yang mengikuti zaman yang semakin hari semakin berkembang dalam bidang tekhnologi, termasuk dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi penting untuk dihadirkan dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk memberi motivasi pada siswa dalam belajar sesuai dengan indikator pencapaiannya serta pembelajaran menjadi jauh lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 tentang mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Peneliti membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif yang berbasis pada aplikasi moodle. Dalam proses berpikir siswa diberikan teks anekdot yang disajikan secara lisan menggunakan media yang terdapat dalam model pembelajaran tersebut. Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan kemampuan siswa dalam memahami materi stuktur dan kaidah teks anekdot meningkat dan dapat dengan mudah materi tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut : (1) mendeskripsikan profil pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan pada siswa kelas X; (2) mendeskripsikan rancangan model multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini; (3) mengetahui hasil uji coba hasil uji model pengembangan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan; (4) mengetahui respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang dikembangjan dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini menghasilkan produk naru dari sebuah studi empirik yang berupa media pembelajaran berbasis aplikasi internet bernama moodle. Pelaksanaan uji coba produk dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 5 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
(6)
ABSTRACT
INTERACTIVE MULTIMEDIA DEVELOPMENT LEARNING IN UNDERSTANDING AND RULES structure Anecdotes THROUGH TEXT inquiry method IN SMA 5
BANDUNG (Research and Development) Ari Nursenja Rivanti
1004889
The learning model is appropriate and supported by a good learning media is a challenge every teacher to achieve the learning objectives in accordance with the accepted indicators. It would indeed use the following age learning model that is increasingly growing in the fields of technology, including in the field of communication and information technology is important to be presented in the learning process. The goal is to motivate the students to learn in accordance with the indicators of achievement and learning becomes much more effective and in accordance with the characteristics of the curriculum in 2013 about developing a balance between the spiritual and social development of attitudes, curiosity, creativity, cooperation with intellectual and psychomotor abilities. Researchers assist teachers in achieving the goal of learning by using interactive multimedia learning model that is based on the Moodle application. In the thinking of students given the anecdotal text presented orally using the media contained in the learning model. By using this model the expected ability of students to understand the material structure and rules of anecdotal text and can easily increase the material. The purpose of this study was to describe the following: (1) describe the profile of learning to understand the structure and rules of anecdotes text presented orally in class X; (2) describe the design of a model-based interactive multimedia applications in the Moodle learning to understand the structure and rules student anecdotes text developed in this study; (3) determine the test results test results-based model of the development of interactive multimedia applications in the Moodle learning to understand the
(7)
structure and rules of anecdotes text presented orally; (4) determine students' responses after using interactive multimedia learning model in understanding the structure and rules text dikembangjan anecdotes in this research. This study is a research and development. This study resulted in a product of an empirical study naru form of media internet applications based learning called Moodle. Implementation of product trials conducted in class X SMA Negeri 5 Bandung 2013/2014 school year.
(8)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... …1
B.Identifikasi Masalah Penelitian ... 5
C.Rumusan Masalah Penelitian ... 5
D.Tujuan Penelitian ... 6
E.Manfaat Penelitian ... 6
F. Stuktur Organisasi Skripsi... 7
BAB II LANDASAN TEORI A.Model Pembelajaran ... 9
1. Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif ... 9
2. Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Internet .. 10
3. Aplikasi Moodle untuk Pembelajaran ... 10
4. Manfaat Menggunakan aplikasi Moodle dalam Pembelajaran.. 12
B.Teori Humor ... 13
C.Jenis Humor ... 14
D.Ihwal Teks Anekdot ... 15
(9)
F. Metode Menemukan (Inquiry) ... 19
G.Langkah-langkah Pembelajaran Multimedia Interaktif dalam pembelajaran teks anekdot ... 20
H.Kerangka Pemikiran ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 23
B.Prosedur Penelitian ... 24
1. Studi Pendahuluan ... 24
2. Pengembangan Model (Uji Terbatas dan Lebih Luas) ... 25
C.Subjek Penelitian ... 26
D.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 26
1. Wawancara ... 26
2. Pengamatan(Observasi) ... 27
3. Angket ... 27
E.Teknik Pengolahan Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Pengumpulan Informasi ... 29
B.Pelaksanaan Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Moodle ... 29
1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ... 29
2. Pelaksanaan Pembelajaran Memahami Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot dengan Multimedia Interaktif Berbasis Aplikasi Moodle ... 30
C.Hasil Penelitian ... 31
(10)
1) Hasil Pengamatan Potensi Sekolah ... 31 (1) Profil Media Pembelajaran dalam Pembelajaran
Memahami Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot Kompetensi Memahami Teks Secara Lisan
yang Digunakan di SMA Negeri 5 Bandung ... 32 a. Deskripsi Wawancara terhadap Guru sebelum
Menggunakan Multimedia yang Dikembangkan
Penelti ... 33 b. Penelaahan Materi Pembelajaran Kompetensi Memahami
Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot Secara Lisan ... 34 c. Instrumen Penelitian Hasil sebagai Bahan Evaluasi
pada Pembelajaran Memahami Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot Secara Lisan ... 37 2) Rancangan Awal Media Pembelajaran ... 40 3) Respons Pengguna terhadap Multimedia Interaktif
dalam Pembelajaran Memahami Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot yang Disajikan secara Lisan
Berbasis Aplikasi Moodle ... 41 4) Rancangan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
Memahami Stuktur Kaidah Teks Anekdot Berbasis
Aplikasi Moodle ... 48 (1) Menginstal Aplikasi Moodle ... 48 (2) Memasukan Materi Pembelajaran ... 52 (3) Membuat Tes sebagai Bahan Evaluasi Pembelajaran ... 55 (4) Memasukan Multi Pengguna ... 57 (5) Beberapa Tampilan Aplikasi Moodle ... 60 5) Hasil Uji Produk dan Sosialisasi
(11)
1. Data Pretes ... 68
2. Data Postes... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan... 73
B.Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 75
(12)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 KD dan Indikator pada Kurikulum 2013 ... 34 Tabel 4.2 Data Hasil Angket Pembelajaran Model Multimedia
Interaktif untuk pertanyaan materi teks anekdot yang anda pelajari selama ini sangat sulit untuk dimengerti
dan dipahami secara lisan maupun tulisan ... 43 Tabel 4.3 Data Hasil Angket Pembelajaran Model Multimedia
Interaktif untuk pertanyaan materi teks anekdot yang disajikan dengan lisan cukup sulit dimengerti terutama
dalam analisis stuktur dan kaidah teks tersebut ... 43 Tabel 4.4 Data Hasil Angket Pembelajaran Model Multimedia
Interaktif untuk pertanyaan diperlukan alat bantu (media) pembelajaran khusus dalam penyajian teks
anekdot secara lisan ... 45 Tabel 4.5 Data Hasil Angket Pembelajaran Model Multimedia
Interaktif untuk pertanyaan model pembelajaran multimedia interaktif ideal disajikan dalam materi
memahami stuktur dan kaidah teks anekdot ... 45 Tabel 4.6 Data Hasil Angket Pembelajaran Model Multimedia
Interaktif untuk pertanyaan pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot menjadi ringan setelah
menggunakan multimedia interaktif ... 45 Tabel 4.7 Hasil Pretes Siswa ... 68 Tabel 4.8 Hasil Postes Siswa ... 70
(13)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran………..22
Gambar 3.1 Desain Penelitian……… .24
Gambar 4.1 Tampilan Muka Multimedia Interaktif ………41
Gambar 4.2 Tampilan Awal Instalasi Aplikasi Moodle ………..49
Gambar 4.3 Aplikasi Moodle yang telah diinstal……….43
Gambar 4.4 Tampilan Utama Aplikasi Moodle pada model pembelajaran multimedia interaktif………..60
Gambar 4.5 Tampilan Log In siswa untuk masuk ke Aplikasi Moodle………61
Gambar 4.6 Tampilan Siswa secara Keseluruhan yang Telah …… 62
Terdaftar sebagai pembelajar dalam Aplikasi Moodle. Gambar 4.7 Data Profil siswa yang mengikuti pembelajaran………63
Gambar 4.8 Tampilan Pilihan Materi Pembelajaran yang akan dipelajari ……….64
Gambar 4.9 Video Mixspeech dalam aplikasi Moodle………..64
Gambar 4.10 Tampilan Power Point dalam Aplikasi Moodle……..65
Gamabr 4.11 Soal Teks Anekdot yang Terdapat Dalam Aplikasi Moodle……….66
Gambar 4.12 Tampilan rekap data jawaban setelah siswa mengisi soal………66
Gambar 4.13 Tampilan Rancangan Waktu per 10 menit setiap soal dan koreksi (respon) otomatis ketika siswa mengisi soal………67
Gambar 4. 14 Tampilan Hasil Jawaban Keseluruhan Beserta Nilai yang Diperoleh Siswa………67
(14)
BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian
Model pembelajaran dapat memberi petunjuk kepada pendidik dalam mengatur materi pelajaran sesuai dengan kurikulum untuk mencapai ketuntasan belajar. Suatu model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat. Pertama memberikan pedoman bagi guru dan siswa dalam proses mencapai tujuan. Kedua, membantu dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata pelajaran lain. Ketiga, membantu memilih media dan sumber. Keempat, membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Model pembelajaran yang dilaksanakan saat ini mengacu pada prinsip-prinsip yang dikemukakan Bruner dalam teorinya tentang aplikasi pembelajaran, yaitu memberikan pengalaman khusus yang dapat dipahami peserta didik, pengajaran diberikan sesuai dengan struktur pengetahuan sehingga peserta didik lebih siap menyerapnya.
Brown (1973) dalam Agus mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Kiranya memang penggunaan model pembelajaran yang mengikuti zaman yang semakin hari semakin berkembang dalam bidang tekhnologi, termasuk dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi penting untuk dihadirkan dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk memberi motivasi pada siswa dalam belajar sesuai dengan indikator pencapaiannya serta pembelajaran menjadi jauh lebih efektif dan sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013 tentang mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
Model pembelajaran yang tepat dan didukung oleh media pembelajaran yang baik merupakan tantangan setiap guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukannya model pembelajaran yang
(15)
2
baru yang dapat menyajikan pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif. Sekaitan dengan hal tersebut, peneliti memandang bahwa kedudukan model pembelajaran harus selalu terintegrasi dengan media pembelajaran, media pembelajaran merupakan fasilitator penunjang kegiatan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dikemas dan dirancang secara tepat dan professional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar yang kondusif bagi siswa. Pembelajaran harus dirancang secara sistemik, sistematis dan kesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang merespon dan menikmati kondisi belajar yang diciptakan guru tersebut. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan, media, dan sumber belajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan pembelajaran, guru dan siswa saling mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan pembelajaran harus menjadi aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan yang jelas (Rusman (A), 2012:23)
Kekinian banyak media pembelajaran yang disajikan dengan begitu mudah dan bervariasi. Salah satunya multimedia yang berbasis teknologi. Munculnya multimedia dan teknologi menjadi salah satu media pembelajaran yang telah mengubah cara mengajar pendidik dan cara belajar peserta didik. Dengan multimedia cara penyampaian komunikasi informasi dapat dilakukan lebih efektif dalam memberikan informasi. Para pembuat desain presentasi multimedia, merancang aplikasi multimedia yang interaktif dan multi indera dapat menjadi sebuah tantangan yang menarik. Pengembangan aplikasi multimedia kini telah menawarkan wawasan-wawasan baru dalam proses pembelajaran dan dapat mendorong seseorang untuk menghasilkan informasi dan pengetahuan yang baru dengan cara inovatif menurut Neo (2000 : 175).
(16)
3
Hadirnya berbagai macam jenis multimedia interaktif merupakan wujud peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas pembelajaran di era teknologi informasi dan komunikasi pada abad 21 atau abad yang dapat dikategorikan merintis canggih. Pembelajaran yang berkualitas memerlukan perencanaan dan penciptaan kondisi pembelajaran yang tepat dan menantang, sehingga pembelajaran menggunakan multimedia interaktif ini merupakan suatu keniscayaan yang harus dirancang dan dikembangkan oleh seorang guru sebagai desainer dan manajer pembelajaran.
Sistem pembelajaran dapat diibaratkan sebagai proses produksi yang terdiri dari bagian input-proses-output, yang saling terintegrasi. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan model instruksional yang memiliki tahapan secara umum mengidentifikasi, tahap proses dan terakhir tahap evaluasi. Selaras dengan multimedia interaktif kita mengenal adanya aplikasi moodle dalam dunia pendidikan saat ini. Aplikasi tersebut dirancang oleh seorang manajer/instruktur untuk digunakan sebagai pelengkap dalam proses pembelajaran serta didukung oleh berbagai macam fitur yang ada didalamnya.
Peneliti terdahulu yang pernah meneliti hal yang sekaitan dengan penggunaan aplikasi moodle adalah Rizki Gustin (2008) dengan judul penelitian “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Moodle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus pada Siswa SMK kelas 2 Mata Pelajaran Dasar-Dasar Elektronika di SMK Negeri 2 Cimahi). Berdasarkan penelitian tersebut telah terbukti bahwa penggunaan aplikasi moodle dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan kategori sedang pada setiap pertemuannya.
Mata pelajaran bahasa Indonesia yang di dalamnya mencakup empat keterampilan berbahasa kiranya dapat membangun aspek audio, visual, somatis dan intelektual. Permasalahan yang kian berkembang padahal merupakan hal dasar, yakni persoalan motivasi yang terjadi antara guru dan siswa dengan alih menggunakan pengobatan metode, model, media ataupun bahan ajar. Namun, pada kenyataan obat yang disuguhkan tidak
(17)
4
dapat bersinergis baik dengan penyakit yang terjadi. Sejauh ini peneliti memandang bahwa belum ada model pembelajaran multimedia interaktif pada pembelajaran aspek memahami informasi secara lisan yang didalamnya disajikan melalui daya simak siswa.
Dalam kurikulum 2013 terdapat materi teks anekdot pada kompetensi dasar kelas X jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA), yaitu memahami stuktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pada teks anekdot terdapat kompetensi memahami kaidah dan struktur teks anekdot, yang mengharuskan siswa dapat mengenal stuktur isi, ciri bahasa, hingga pada akhirnya siswa memahami keseluruhan isi dari teks anekdot. Teks anekdot bersifat naratif dan faktual serta memuat kritik sosial. Maka dari itu pemahaman terhadap struktur dan isi menjadi penting.
Untuk memahami isi dari teks anekdot diperlukan sebuah media yang tepat. Terutama perihal memahami teks anekdot secara lisan. Guru terkadang memiliki kendala pada model pembelajaran yang baik dan efektif. Oleh karena itu, peneliti menganggap perlu adanya model pembelajaran yang menunjang siswa agar dapat memahami materi teks anekdot yang diajarkan.
Peneliti memandang pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 mengenai teks anekdot secara lisan menjadi sebuah permasalahan yang perlu dibantu menggunakan media pembelajaran. Ini berkenaan dengan keberhasilan tujuan kurikulum yang beriorietasi pada peserta didik yang apresiatif. Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud
mengadakan penelitian berjudul “Pengembangan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Memahami Stuktur dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode Inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung (Penelitian Dan Pengembangan).
(18)
5
B.Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti memandang bahwa materi kompetensi dasar memahami stuktur dan kaidah teks anekdot dalam kurikulum 2013 mata pelajaran bahasa ini yang kompetensi capaiannya siswa harus memahai teks anekdot secara lisan menjadi prioritas utama penelitian.
Persoalan motivasi guru kepada siswa agar dapat kooperatif dalam setiap pembelajaran memang masih menjadi hal penting untuk dapat terus dilaksanakan. Motivasi yang disajikan berupa model, metode, dan media pembelajaran masih dibuat dalam keadaan terpisah. Model pembelajaran dalam pembelajaran menyimak apresiatif cerita pendek untuk kurikulum 2013 dipandang masih bersifat sederhana.
Peneliti memandang agar siswa lebih mudah dan kooperatif untuk melaksankan pembelajaran tersebut diperlukannya model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dilapangan. Model pembelajaran yang akan digunakan pada materi memahami struktur dan kaidah teks anekdot yakni model pembelajaran multimedia integratif, proses pelaksanaan pembelajaran tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sebuah aplikasi program internet.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana profil model media pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan pada siswa kelas X ?
2) Bagaimana rancangan model media yang akan dikembangkan dalam multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle untuk pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan ?
3) Bagaimana hasil uji coba model pengembangan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan ?
(19)
6
4) Bagaimanakah respon siswa setelah menggunakan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan ?
D.Tujuan Penelitian
Hal-hal yang ingin dicapai oleh peneliti terangkum dalam tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut.
1) mendeskripsikan profil pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan pada siswa kelas X;
2) mendeskripsikan rancangan model multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini;
3) mengetahui hasil uji coba hasil uji model pengembangan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan;
4) mengetahui respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang dikembangjan dalam penelitian ini.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini sebagai berikut.
Manfaat secara teoretis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya, mengembangkan juga memperbarui model yang telah ada dalam menunjang pembelajaran menyimak. Penelitian ini juga diharapkan menjadi inovasi termutakhir dalam menyiasati permasalahan yang kerap terjadi dalam berbagai aspek keterampilan berbahasa, khususnya aspek memahami informasi secara lisan.
(20)
7
Manfaat secara praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi (1) peneliti, (2) guru, (3) siswa dan (4) pembaca. Adapun paparan setiap uraiannya sebagai berikut.
(1) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti yang notabene sebagi seorang calon pendidik. Pada hakikatnya seorang pendidik harus mampu menyiasati kesulitan belajar siswa serta membantu siswa dalam proses belajar dan mengajar.
(2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan pengetahuan guru terhadap model yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek keterampilan berbahasa, khususnya aspek memahami informasi secara lisan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan dalam pembelajaran berbicara yang dihadapi guru.
(3) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh pengalaman yang baru dan menarik dalam menguasai berbagai aspek aketerampilan berbahasa, khususnya aspek memahami informasi secara lisan. Siswa dapat menerima pembelajaran dengan model yang baru secara menyenangkan, gembira dan ikhlas.
(4) Bagi pembaca diharapkan dapat menjadikan inspirasi serta motivasi dalam membuat model pembelajaran. Terlebih kondisi objektif hari ini banyak pembelajar bahasa Indonesia dari luar negeri yang sedang banyak belajar bahasa Indonesia sangat diharapkan model pembelajaran dalam penelitian ini membantu proses pembelajaran mereka.
F. Stuktur Organisasi Skripsi
Sistematika penyusunan skripsi ini terdiri dari :
Bab I Pendahuluan, bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah yang dibahas adalah hal-hal yang menjadi pondasi kuat mengapa diadakannnya penelitian ini,
(21)
8
identifikasi masalah yang berangkat dari latar belakang masalah, rumusan masalah tentang hal-hal yang menjadi titik pusat permasalahan, tujuan, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian pustaka, membahas teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, teori yang digunakan mengenai multimedia interaktif, program aplikasi yang digunakan yakni aplikasi Moodle dan juga tentang teks anekdot. Bab ini menjelaskan tentang kedudukan model pembelajaran, model pembelajaran berbasis multimedia interaktif, penjabaran tentang aplikasi Moodle dan yang terakhir mengenai stuktur dan kaidah teks anekdot.
Bab III Metode penelitian, membahas mengenai metode penelitian dan desain penelitian, subjek penelitian yang mencakup populasi dan sampel, juga teknik pengumpulan data. Selain itu, dibahas pula mengenai teknik pengolahan data, dan instrument penelitian.
Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, pada bab ini menyajikan mengenai pembahasan dan hasil penelitian serta deksripsi data yang dilaksanakan oleh peneliti dengan berdasarkan pada metode yang dibahas pada bab III sehingga menghasilkan pengdeskripsian yang sesuai dengan dan berkaitan dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta menyajikan hasil analisis dalam bentuk pembahasan yang menyeluruh berdasarkan teori kajian dan metode penelitian yang digunakan.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Pada bab ini merupakan bab penutup dari penelitian yang menyajikan kesimpulan tentang hasil penelitian dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
(22)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu :
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle pada pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot yang disajikan secara lisan. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sebuah media pembelajaran baru yang berbasis multimedia interaktif.
Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang mencakup metodologi pendidikan yang didalamnye mencakup desain penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrument, teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut, oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and develompent) atau dikenal dengan metode R&D. Sukmadinata (2005: 164) menyatakan bahwa metode R&D dikenal cukup ampuh dalam memperbaiki praktik. Proses penelitian dan pengembangan diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Dalam penelitian ini, permasalahan yang membutuhkan suatu produk dalam pemecahannya adalah kurang berkembangnya media pembelajaran dalam kompetensi memahami secara lisan pada materi stuktur dan kaidah teks anekdot. Hal ini dapat mengakibatkan kurang tercapainya tujuan pelaksanaan pembelajaran itu sendiri.
Dalam pelaksanaan penelitian R&D, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: (1) deskriptif, (2) evaluatif, dan (3) eksperimental. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang dihasilkan.
(23)
24
B. Prosedur Penelitian
Borg dan Gall (1989) dalam Sukmadinata (2005: 169-170) menjelaskan langkah dalam penelitian ini tergambar dalam bagan berikut ini.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Dari kesepuluh langkah tersebut, Sukmadinata menarik garis besar penelitian R&D yang mencakup tiga tahap, yaitu: 1) studi pendahuluan, 2) pengembangan model, dan 3) uji model (Sukmadinata, 2005: 184).
Studi pendahuluan terdiri atas tiga langkah, yaitu studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk awal atau draf model.
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini merupakan langkah awal dalam penelitian dan pengembangan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah studi literatur, studi empirik, dan penyusunan produk awal atau draf model. Studi literatur diperlukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoretis yang memperkuat suatu produk. Studi empirik dilakukan untuk mengumpulkan data berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran mengenai memahami stuktur dan kaidah teks anekdot secara lisan yang berlangsung di sekolah. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan wawancara serta pengamatan langsung.
penelitian dan pengumpulan data perencanaan pengembangan draf produk uji coba lapangan awal uji pelaksanaan lapangan penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan
uji coba lapangan merevisi hasil
uji coba penyempurnaan produk akhir diseminasi dan implementasi
(24)
25
Berdasarkan hasil studi literatur dan studi empirik tersebut, disusun draf awal produk yang akan dikembangkan berupa media pembelajaran pada kompetensi memahami secara lisan dalam materi pembelajaran stuktur dan kaidah teks anekdot untuk kelas X semester 2. Hal pertama yang dilakukan dalam menyusun materi atau konten yang akan disajikan dalam rancangan produk media pembelajaran menggunakan aplikasi moodle. Rancangan tersebut kemudian divalidasi oleh para ahli (judgement ahli) dalam bidang teknologi, menyimak, dan materi teks anekdot untuk diperbaiki pada tahap selanjutnya. Setelah divalidasi isi dan direvisi, akan didapatkan satu bentuk materi pembelajaran teks anekdot. Konten materi tersebut dibuat dalam bentuk rekaman, tayangan powerpoint, dan evaluasi pembelajarannya berupa tes butir-butir soal yang ada kemudian disajikan dalam aplikasi moodle. Hal tersebut berdasarkan studi literatur bahwa kompetensi memahami teks anekdot secara lisan semestinya dilakukan dengan cara diperdengarkan.
2. Pengembangan Model (Uji Coba Terbatas dan Uji Coba Lebih Luas)
Setelah melalui tahap pertama studi pendahuluan, kegiatan dilanjutkan dengan tahap kedua, yaitu uji coba sekaligus pengembangan produk. Dalam tahap ini ada dua langkah uji coba, yaitu uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Menurut Sukmadinata (2005: 170), uji coba terbatas dapat dilakukan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai 12 subjek uji coba. Selama pelaksanaan uji coba, peneliti perlu melakukan pengamatan dan mencatat kekurangan dan kelebihan pelaksanaan uji coba. Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil uji coba tersebut, dilakukan revisi produk.
Sementara itu, uji coba lebih luas dapat dilakukan pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang subjek uji coba. Langkah ini sama dengan langkah uji coba terbatas, yang membedakan hanya subjek uji coba yang lebih luas atau lebih banyak. Setelah dilakukan uji coba lebih luas, kegiatan perbaikan atau revisi produk pun dilakukan lagi untuk penyempurnaan produk. Menurut Sukmadinata (2005:187), untuk tahap pemula kegiatan penelitian dan pengembangan cukup dilakukan sampai di sini karena sudah ada draf final tanpa pengujian hasil. Hasil atau
(25)
26
dampak uji coba produk sudah dapat terlihat pada uji coba terbatas maupun uji coba lebih luas.
C.Subjek Penelitian
Hasil dari pengembangan multimedia interaktif dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot ini akan diujicobakan pada siswa kelas X di SMA Negeri 5 Bandung dan SMAN 3 Bandung. Sekolah tersebut dipilih dengan beberapa pertimbangan, yaitu:
1) pelaksanaan pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot secara lisan ut tidak sesuai dengan kompetensinya, pemahaman siswa mengenai teks anekdot melulu dibacakan dengan disediakan teks sehingga siswa dituntut untuk memahami teks secara tulisan, bukan lisan;
2) sekolah ini memiliki fasilitas laboratorium multimedia atau laboratorium bahasa yang menyediakan headphone, sehingga menunjang pelaksanaan pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
Pemilihan siswa kelas X berdasarkan pertimbangan bahwa kegiatan memahami stuktur dan kaidah teks anekdot dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester 2. Selain itu, hal yang paling mendasar yang dijadikan pertimbangan bahwa di kelas tersebut pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot kurang menyenangkan siswa apabila melulu disajikan dengan teks berupa tulisan tidak secara lisan.
D.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu wawancara, angket (kuesioner), dan pengamatan langsung.
1. Wawancara
Pelaksanaan wawancara dilaksanakan berdasarkan pedoman wawancara yang dijadikan panduan. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia di SMAN 5 Bandung yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas X. Pedoman
(26)
27
wawancara merupakan instrumen yang digunakan di tahap pendahuluan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan penelitian.
2. Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan pengamatan langsung untuk mengetahui beberapa kondisi yang datanya dibutuhkan dalam penelitian. Pengamatan yang dilakukan meliputi: jumlah siswa, jumlah guru, jenis media pembelajaran yang umum dilakukan selama ini, serta potensi-potensi yang ada di sekolah.
3. Angket
Kuesioner atau angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) (Sukmadinata, 2005: 219). Angket berisi serangkaian pertanyaan tertulis kepada responden mengenai masalah-masalah tertentu yang bertujuan untuk mendapat tanggapan dari responden tersebut. Angket yang dibuat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia interaktif.
E. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan teknik deskripsi. Teknik ini digunakan untuk menggambarkan atau menguraikan fenomena-fenomena baik yang bersifat alami maupun rekayasa. Beberapa fenomena yang digambarkan dengan teknik ini adalah kondisi awal pelaksanaan pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot pada kompetensi memahami secara lisan di SMAN 5 Bandung. Selain itu, hal lain yang dideskripsikan adalah respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle sebagai media pembelajaran pada pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot. Fenomena lainnya yang harus dideskripsikan adalah kondisi pelaksanaan dan hasil evaluasi siswa setelah menggunakan produk yang dikembangkan. Pendeskripsian kondisi-kondisi tersebut menjadi acuan dalam validasi dan revisi produk.
(27)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan satu buah produk media pembelajaran baru berbasis aplikasi moodle yang diujicobakan dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot pada kelas X di SMA Negeri 5 Bandung. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, dapat ditarik keseimpulan sebagai berikut.
1. Secara keseluruhan profil media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot pada kompetensi memahami secara lisan di SMA Negeri 5 Bandung cenderung masih melaksanakan dengan media langsung yang berupa model/guru membacakan teks secara langsung, belum ada media yang khusus yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
2. Rancangan model dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini terdiri dari penyusunan materi atau konten yang akan digunakan, kemudian studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi media yang digunakan di SMA Negeri 5 Bandung, setelah itu melaksanakan uji coba lebih luas dan terakhir melaksanakan uji coba produk dan sosialisasi hasil.
3. Berdasarkan data angket respons siswa terhadap multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle yang dikembangkan dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa multimedia yang dikembangkan mudah dalam pengoperasian (50,2%) dan sesuai dengan kebutuhan siswa (83,4%), sedangkan materi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai kebutuhan (50%) dan dapat memenuhi kebutuhan siswa (50%).
(28)
74
4. Berdasarkan hasil uji coba siswa dapat dijelaskan bahwa emampuan peserta didik dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot awal terlihat setelah peneliti melakukan tes awal (pretest), kelas eksperimen ini memiliki rata-rata 70 dengan nilai terbesar 80 dan nilai terkecil 50. Setelah diberi perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle, nilai rata-rata tes akhir (pascates) siswa meningkat menjadi 97,5 dengan nilai terbesar 100 dan nilai terendah 70.
B.Saran
Model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot namun bukan berarti menjadi tidak ada perbaikan untuk kedepannya dan peneliti memandang perlu adanya saran untuk beberapa pihak terkait.
Guru dapat memilih alternatif pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot, berbagai macam teks apapun terlebih yang tujuan pembelajarannya mengharuskan peserta didik memahami informasi secara lisan.
Peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan kembali model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle baik pada wilayah konten materi yang terdapat dalam aplikasi tersebut ataupun mengembangkan kembali aplikasi moodle ini sehingga jauh lebih menarik untuk digunakan didalam berbagai macam pembelajaran.
Peneliti berikutnya dapat menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini tidak hanya digunakan pada pembelajaran dalam kelas saja, karena model ini dapat digunakan untuk peserta didik yang berada diluar jangkauan kelas (distance learning) atau dapat digunakan untuk pembelajar bahasa
(29)
75
Indonesia untuk penutur asing yang notabenenya pembelajarannya sering dilakukan diluar jangkauan guru.
(30)
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka. Pelajar.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Anggara, Redi M. 2012. Pengaruh Model E-Learning dengan Menggunakan Moodle terhadap Peningkatan Kemampuan Eksplorasi Matematis Siswa SMP. Skripsi UNLA. Tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bardon, Ardian. 2005. The Philosophy of Humor. (Journal of A Geographic and Historical Guide). Wake Forest University
Danandjaja, James . 1997. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Jakarta: Grafik Press.
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung. Satu Nusa
Emka, Luthfi. (2011). Sekilas Tentang Moodle. [Online]. Tersedia: http://emka.web.id/software/moodle/2011/sekilas-tentang-moodle/#more-2420. [28 Januari 2013].
Gustini, Rizkia. 2008. Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Moodle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Studi Kasus pada Siswa kelas 2 SMK matero Dasar-Dasar Elektronika SMK Negeri 2 Cimahi.Skripsi FMIPA UPI. Tidak diterbitkan
Gustino, Maya. 2013. BAHASA INDONESIA. Bandung. Intan Pariwara
Kemendikbud (2013) Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(31)
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta. Erlangga. Kurniawan, Khaerudin. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.Bandung : Bangkit Citra Persada.
Munir. 2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Neo, T., Neo, M. & Teoh, B. S. 2010. Assessinge The Effects Of Using Gagne’s Events Of
Instruction In A Multimedia Student-Centred Environment: A Malaysian Experience. (Turkish Online Journal Of Distance Education)
Pusat Bahasa Kemendiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Rahmanadji, Didiek. 2007. Sejarah, Teori, Jenis dan Fungsi Humor. (Jurnal Bahasa dan Seni) Universitas Negeri malang
Rusman(A).2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Rusman (B). 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung. Alfabeta. Sopian, Yana R. 2011. LEARNING MANAGEMENT SYSTEM USING MOODLE.
Bandung. Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Setiawan, Arwah. 1990. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga.
Subana, Rahadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia. Sukmadinata, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Syamsudin dan Vismaia S. Damayanti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Tim Cerdas Komunika. 2013. BAHASA INDONESIA untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung. YAAMA WIDYA
(32)
Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. UPI PRESS.
(1)
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Penelitian ini menghasilkan satu buah produk media pembelajaran baru berbasis aplikasi moodle yang diujicobakan dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot pada kelas X di SMA Negeri 5 Bandung. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada bab sebelumnya, dapat ditarik keseimpulan sebagai berikut.
1. Secara keseluruhan profil media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot pada kompetensi memahami secara lisan di SMA Negeri 5 Bandung cenderung masih melaksanakan dengan media langsung yang berupa model/guru membacakan teks secara langsung, belum ada media yang khusus yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
2. Rancangan model dalam pengembangan multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini terdiri dari penyusunan materi atau konten yang akan digunakan, kemudian studi pendahuluan untuk mengetahui kondisi media yang digunakan di SMA Negeri 5 Bandung, setelah itu melaksanakan uji coba lebih luas dan terakhir melaksanakan uji coba produk dan sosialisasi hasil.
3. Berdasarkan data angket respons siswa terhadap multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle yang dikembangkan dalam penelitian ini, dijelaskan bahwa multimedia yang dikembangkan mudah dalam pengoperasian (50,2%) dan sesuai dengan kebutuhan siswa (83,4%), sedangkan materi pembelajaran yang digunakan sudah sesuai kebutuhan (50%) dan dapat memenuhi kebutuhan siswa (50%).
(2)
74
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Berdasarkan hasil uji coba siswa dapat dijelaskan bahwa emampuan peserta didik dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot awal terlihat setelah peneliti melakukan tes awal (pretest), kelas eksperimen ini memiliki rata-rata 70 dengan nilai terbesar 80 dan nilai terkecil 50. Setelah diberi perlakuan berupa penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle, nilai rata-rata tes akhir (pascates) siswa meningkat menjadi 97,5 dengan nilai terbesar 100 dan nilai terendah 70.
B.Saran
Model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami stuktur dan kaidah teks anekdot namun bukan berarti menjadi tidak ada perbaikan untuk kedepannya dan peneliti memandang perlu adanya saran untuk beberapa pihak terkait.
Guru dapat memilih alternatif pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle dalam pembelajaran memahami stuktur dan kaidah teks anekdot, berbagai macam teks apapun terlebih yang tujuan pembelajarannya mengharuskan peserta didik memahami informasi secara lisan.
Peneliti berikutnya diharapkan dapat mengembangkan kembali model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle baik pada wilayah konten materi yang terdapat dalam aplikasi tersebut ataupun mengembangkan kembali aplikasi moodle ini sehingga jauh lebih menarik untuk digunakan didalam berbagai macam pembelajaran.
Peneliti berikutnya dapat menggunakan model pembelajaran multimedia interaktif berbasis aplikasi moodle ini tidak hanya digunakan pada pembelajaran dalam kelas saja, karena model ini dapat digunakan untuk peserta didik yang berada diluar jangkauan kelas (distance learning) atau dapat digunakan untuk pembelajar bahasa
(3)
75
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indonesia untuk penutur asing yang notabenenya pembelajarannya sering dilakukan diluar jangkauan guru.
(4)
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka.
Pelajar.
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Anggara, Redi M. 2012. Pengaruh Model E-Learning dengan Menggunakan Moodle terhadap Peningkatan Kemampuan Eksplorasi Matematis Siswa SMP. Skripsi UNLA. Tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bardon, Ardian. 2005. The Philosophy of Humor. (Journal of A Geographic and Historical Guide). Wake Forest University
Danandjaja, James . 1997. Folklor Indonesia, Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Jakarta: Grafik Press.
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung. Satu Nusa
Emka, Luthfi. (2011). Sekilas Tentang Moodle. [Online]. Tersedia: http://emka.web.id/software/moodle/2011/sekilas-tentang-moodle/#more-2420. [28 Januari 2013].
Gustini, Rizkia. 2008. Efektivitas Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Moodle untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Penelitian Studi Kasus pada Siswa kelas 2 SMK matero Dasar-Dasar Elektronika SMK Negeri 2 Cimahi.Skripsi FMIPA UPI. Tidak diterbitkan
Gustino, Maya. 2013. BAHASA INDONESIA. Bandung. Intan Pariwara
Kemendikbud (2013) Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(5)
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta. Erlangga. Kurniawan, Khaerudin. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.Bandung : Bangkit Citra Persada.
Munir. 2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Neo, T., Neo, M. & Teoh, B. S. 2010. Assessinge The Effects Of Using Gagne’s Events Of
Instruction In A Multimedia Student-Centred Environment: A Malaysian Experience. (Turkish Online Journal Of Distance Education)
Pusat Bahasa Kemendiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Rahmanadji, Didiek. 2007. Sejarah, Teori, Jenis dan Fungsi Humor. (Jurnal Bahasa dan Seni) Universitas Negeri malang
Rusman(A).2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Rusman (B). 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung. Alfabeta. Sopian, Yana R. 2011. LEARNING MANAGEMENT SYSTEM USING MOODLE.
Bandung. Direktorat Akademik Universitas Pendidikan Indonesia. Setiawan, Arwah. 1990. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga.
Subana, Rahadi dan Sudrajat. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia. Sukmadinata, Nana. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Syamsudin dan Vismaia S. Damayanti. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Tim Cerdas Komunika. 2013. BAHASA INDONESIA untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung. YAAMA WIDYA
(6)
Ari Nursenja Rivanti, 2014
Pengembangan multimedia interaktif Dalam Pembelajaran Memahami Stuktur Dan Kaidah Teks Anekdot Melalui Metode inkuiri Di SMA Negeri 5 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. UPI PRESS.