Jenis jenis larutan fiksasi (1)

Jenis jenis larutan fiksasi
JENIS – JENIS LARUTAN FIKSASI
Maksud dan tujuan fiksasi adalah mempertahankan morfologi jaringan atau sel tubuh
seperti dalam keadaan hidup sehingga untuk mencapai maksud tersebut bahan fiksasi harus
dapat:
1) Menghentikan proses enzimatik sel tubuh secepatnya untuk mencegah autolisis. Autolisis adalah
pengerusakan sel sendiri sesudah terjadi kematian sel dan disebabkan oleh kerja enzim yang
terdapat di dalam sel itu sendiri. Autolisis ini dapat dihambatdengan mendinginkan jaringan
dalam ternperatur di bawah 0°C atau dalam udara panas lebih dari 57°C, namun dalam suhu
kamar akan dipercepat. Selain autolisis, kerusakan jaringan dapat terjadi akibat bakteri, baik
disebabkan oleh bakteri yang ada (septikemi) ataupun bakteri komensial.
2) Mengkoagulasi protein jaringan sehingga menjadikan sel insoluble yang mencegah masuk atau
keluarnya zat-zat dalam sel.
3) Membuat jaringan mudah diwarnai. Jaringan harus dimasukkan ke dalam larutan fiksasi secepat
mungkin setelah diambil dari bila organ tersebut mudah membusuk misalnya otak, hati, paru,
usus dan organ dalam
lainnya, jangan ditunggu sampai operasi selesai. Daya penetrasi larutan
fiksasi juga terbatas. Banyaknya larutan fiksasi minimal jaringan dapat berenang di dalamnya
dan yang ideal jumlah larutan 10 x besar jaringan.

·

·

Berikut adalah jenis-jenis larutan fiksasi yang biasa digunakan dalam pemeriksaan suatu
jaringan :
1) Formaldehid
Formaldehid adalah suatu gas yang larut dalam air. Larutan ini bersifat asam dan tersedia
dalam bentuk formaldehid 40% atau formalin, namun dengan konsentrasi ini tidak dapat dipakai
untuk fiksasi karena terlalu cepat mengeraskan jaringan. Sebagai larutan fiksasi harus
dicampurkan dalam air biasa atau larutan garam fisiologis, dengan perbandingan 1 bagian
formalin dengan 9 bagian pelarut menjadi formal saline 10% atau lebih dikenal dengan formalin
10%. Untuk penyimpanan dalam jumlah besar dan waktu yang lama maka formaline 10% harus
diberi garam buffer atau magnesium atau kalsium karbonat supaya tidak terjadi pembentukan
endapan asam formik. Formalin mempunyai bau yang tidak enak dan dapat mengiritasim kulit,
selaput lendir dan mata. Oleh karena itu dianjurkan memakai sarung tangan dengan udara
terbuka waktu kita sedang mengelola materi berformalin.
Formaldehid memiliki sifat kimia sebagai berikut :
·
Nama Kimia (IUPAC)
:
Methanal

·
Nama Lain
:
- Formaldehyde solution
- Formaldehyde gas
- Formalin
- Formalith
- Formol
- Formic aldehyde
- Methaldehyde
- Methylene oxide
- Oximethylene
Rumus Molekul
:
CH2O
Formula Struktural
H

|
C=O

|
H
·

Berat Molekul

:

30.03

2) Alkohol
Merupakan larutan dengan daya dehidrasi yang kuat dan menyebabkan pengerasan dan
pengerutan jaringan. Alkohol dapat mengkoagulasi protein dan.presipitasi glukogen dan
melarutkan lemak. Fungsi alkohol yang utama adalah sebagai bahan fiksasi sediaan sitologi
namun dalam keadaan terpaksa dapat digunakan sebagai fiksasi sediaan histopatologi. Hal ini
disebabkan daya tembus alkohol yang kurang baik oleh karena jaringan cepat menjadi keras dan
mengkerut sehingga sediaan sukar dipulas.
Alkohol mempunyai rumus umum R-OH. Strukturnya serupa dengan air, tetapi satu
hidrogennya diganti dengan satu gugus alkil. Gugus fungsi alkohol adalah gugus hidroksil, -O.
Alkohol tersusun dari unsur C, H, dan O.

·
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol.
·
Alkohol adalah asam lemah.
·
Struktur alkohol ada tiga jenis, yaitu : R-OH primer, sekunder, dan tersier .
R-CH2-OH
(R)2CH-OH
(R)3C-OH
Primer
sekunder
tersier
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
·

Sifat fisika alkohol :
- TD alkohol > TD alkena dengan jumlah unsur C yang sama (etanol = 78oC,
etena = -88,6oC)
- Umumnya membentuk ikatan hidrogen
-


Berat jenis alkohol > BJ alkena

-

Alkohol rantai pendek (metanol, etanol) larut dalam air (polar)

Dua jenis alkohol paling sederhana adalah methanol dan etanol.
a)

Ethanol

Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja adalah
sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan jenis alkohol
yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol
termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus
empiris C2H6O. Alkohol merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.
Nama IUPAC


: Ethanol

Nama Lain

: Etil alkohol, hidroksietana, alkohol,

Etil hidrat, alkohol absolute.
·

Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan
gugus hidroksil paling tidak memiliki dua hidrogen atom yang terikat dengannya juga. Reaksi
kimia yang dijalankan oleh etanol kebanyakan berkutat pada gugus hidroksilnya.

·

Sifat medis dari Ethanol :
Etanol telah banyak dibukti menyebabkan kelainan pada metabolisme lipoprotein,
sintesis kolesterol dan penurunan sintesis asam empedu, asam kolat, fosfolipid, serta penurunan
aktivitas enzim 12 alpha-hydroxylase.
·


Kegunaan dari Ethanol :
Minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai pengawet, dan sintesis eter,
koloroform.
b)

Methanol

Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus adalah senyawa
kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada
"keadaan atmosfer", methanol berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna,
mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol).
Methanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan
additif bagi etanol industri.
·

Struktur bangun dari Methanol adalah :
Nama IUPAC : Methanol
Nama Lain


: hydroxymethane, methyl alcohol,

methyl hydrate, wood alcohol,

carbinol.

·

Kegunaan Methanol :
Metanol digunakan secara terbatas dalam mesin pembakar dikarenakan metanol tidak
mudah terbakar dibandingkan dengan bensin. Metanol campuran merupakan bahan bakar
dalam model radio kontrol. Salah satu kelemahan metanol sebagai bahan bakar adalah
sifat korosi terhadap beberapa logam, termasuk alumunium. Metanol, merupakan asam lemah,
menyerang lapisan oksida yang biasanya melindungi aluminium dari korosi:

6 CH3OH + Al2O3 → 2 Al(OCH3)3 + 3 H2O
Ketika diproduksi dari kayu atau bahan oganik lainnya, metanol organik tersebut
merupakan bahan bakar terbarui yang dapat menggantikan hidrokarbon. Namun mobil modern
pun masih tidak bisa menggunakan BA100 (100% bioalkohol) sebagai bahan bakar tanpa
modifikasi. Metanol juga digunakan sebagai solven dan sebagai antifreeze, dan fluida pencuci

kaca depan mobil.
Penggunaan metanol terbanyak adalah sebagai bahan pembuat bahan kimia lainnya.
Sekitar 40% metanol diubah menjadi formaldehyde, dan dari sana menjadi berbagai macam
produk seperti plastik, plywood, cat, peledak, dan tekstil.
Dalam beberapa pabrik pengolahan air limbah, sejumlah kecil metanol digunakan ke air
limbah sebagai bahan makanan karbon untuk denitrifikasi bakteri, yang
mengubah nitrat menjadinitrogen.

3) Aceton
Aseton juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on,
dimetilformaldehida, dan β-ketopropana adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna
dan mudah terbakar. Aseton merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam
berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter, dll. Aseton sendiri juga
merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan,
dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat
ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.
Nama IUPAC
Nama Lain

: Propanon

: β-ketopropana, Dimetil keton,
Dimetilformaldehida.
Rumus Molekul : CH3COCH3

Aseton absolute dapat digunakan untuk mempertahankan enzim-enzim tertentu seperti
Acid phosphatase. Selain itu dapat digunakan untuk dehydrasi juga,

4) Acetic acid ( Asam Asetat )

Asam asetat, asam etanoat, atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris
C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan
memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana setelah asam format.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku
industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam
industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam

asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Struktur bangun dari Asam asetat adalah :
Nama IUPAC : Acetic acid
Nama Lain
: Asam metanakarboksilat, Asetil hidroksida (AcOH),Hidrogen
asetat (HAc), Asam cuka
5) Chromik acid ( Asam Kromat )
Dalam ilmu kimia, Asam Kromat adalah sebuah senyawa kromium (Cr). Senyawa ini
memiliki rumus kimia H2CrO4. Basa konjugat dari asam ini adalah ion kromat dan dikromat,
yang dapat membentuk beberapa garam (misalnya kalium dikromat, K2Cr2O7). Anhidrida dari
asam kromat adalah kromium trioksida, atau disebut juga kromium (VI) oksida, CrO3. Pada asam
kromat, dikromat ataupun semua turunannya, atom kromium mempunyai bilangan oksidasi +6.
Larutan ini bersifat oksidator kuat, berwarna merah kecoklatan, jingga atau kuning tergantung
konsentrasi kromium (VI).
Di laboratorium, asam kromat digunakan sebagai oksidator maupun katalis. Dalam
industri, asam kromat digunakan sebagai senyawa intermediet dalam chromium plating, bahan
untuk kaca berwarna, pembersih logam, bahan untuk tinta, dan cat.
Nama IUPAC : Dioxochromiumdiol
Nama Lain: Chromic Acid, Chromic(VI) acid, Tetraoxochromic acid
Asam kromat biasanya digunakan sebagai cairan fiksasi dengan konsentrasi 0,5-1%.
Asam kromat dapat mendenaturasi protein pada jaringan agar cairan pewarna dapat terserap
dengan baik. Selain itu, asam kromat juga dapat mengeraskan struktur jaringan. Asam kromat
baik digunakan untuk memfiksasi lemak, mitokondria, badan Golgi, dan Glikogen. Sifat asam
kromat sebagai cairan fiksasi yaitu memiliki daya penetrasi yang lambat dan tidak mengkerutkan

jaringan. Keuntungan menggunakan asam kromat sebagai fiksasi adalah jaringan dapat terpulas
dengan baik.

6) Larutan Zenker’s
Larutan zenker’s adalah salah satu cairan fiksasi yang terdiri atas :
1.

Mercuric chloride

2.

Pottasium dichromate

3. Aquadest
4.

Sodium sulfate

5. Acidum aceticum glacial
Kelebihan menggunakan cairan fiksatif ini adalah inti dan jaringan ikat terpulas dengan baik,
terutama untuk jaringan tumor. Disamping itu, larutan Zenker’s memiliki kekurangan yaitu
jaringan akan terpulas lebih tebal dan jaringan bersifat rapuh/mudah patah.

7) Larutan Bouin
Larutan Bouin adalah suatu cairan fiksasi yang terdiri atas :
1.

Picric Acid 5%

2.

Formalin 40%

3. Acetic acid glacial
Sifat larutan ini memiliki daya penetrasi yang cepat serta inti dan jaringan ikat akan terpulas
dengan baik. Tetapi, jika proses fiksasinya terlalu lama jaringan akan rapuh.

8) Larutan Helly
Komposisi dari larutan Helly ini adalah :
1. Chloroform
2. Alkohol Absolute

3. Acetic acid glacial
Dengan pemakaian larutan fiksasi ini lebih menghemat waktu karena proses fiksasi dan
dehydrasi dapat berjalan sekaligus. Selain itu, larutan ini juga dapat mengawetkan glikogen
dalam jaringan. Jika dalam pengerjaan fiksasinya terlalu lama, jaringan akan mengeras sehingga
sulit untuk diiris.

9) Larutan ORTH
Larutan ORTH juga dapat digunakan untuk cairan fiksasi. Keuntungan memakai larutan ini
adalah mitosis dapat terlihat. Selain itu, eritrosit dan jaringan ikan dapat terlihat dengan baik.
Sifat dari larutan fiksasi ini adalah memeiliki daya penetrasi yang sangat lama sehinnga tidak
cocok digunakan untuk memfiksasi jaringan yang ukurannya besar.
Komposisi dari larutan ini adalah :
1.

Pottasium dikromat

2.

Sodium sulfate

3.

Aquadest