MEMBERDAYAKAN DIRI UNTUK KEBAIKAN SEKITA

MEMBERDAYAKAN DIRI UNTUK KEBAIKAN SEKITAR

Kita mengawali langkah hidup dimulai pagi hari. Pagi bersama matahari yang memberi gairah
akan kekuatan makhluk hidup di dunia ini. Matahari yang selalu menyinari bumi tanpa lelah.
Pancaran cahayanya setiap saat menyebarkan kekuatan untuk pertumbuhan. Tanpa kenal lelah dan
putus asa, sang matahari akan selalu menyinari dan memberi kebaikan. Bila kebaikan yang
disebarkan, tentu yang didapatipun berupa nilai-nilai kebaikan.
Bicara kekuatan, tiap manusia pasti membutuhkan kekuatan untuk mengisi dan
mempertahankan kehidupannya. Kalau kita mau membuka mata hati, maka di sekitar kita begitu
banyak pelajaran tentang kekuatan yang bisa didapatkan. Begitu pula tentang pikiran, ketika kita
mengelola dengan positif tentu yang diperoleh kekuatan yang luar biasa positifnya. Namun
sebaliknya, ketika pikiran kita isi dengan hal-hal negatif, maka yang muncul adalah aura negatif
dalam setiap langkah hidup kita. Setiap perbuatan manusia adalah hasil dari buah pikirannya. Oleh
sebab itu, gerak langkah hidup kita tergantung pola pikir kita masing-masing karena hidup itu
memang pilihan.
Terkait kesuksesan, sering kali kita tidak menyadari telah memenjarakan diri kita sendiri
sehingga kita tidak mampu mencapai tujuan hidup dan kita semakin menjauh dari kesuksesan.
Hidup kita menjadi biasa saja dan tidak berkembang sehingga kita menyesal pada hari tua nanti.
Keberhasilan bermuara pada sebuah perjuangan. Tidak semua orang bernasib baik, menunggu
nasib baik menghampiri agar hidup kita bersinar tentu tidak mungkin. Namun sebaliknya, kita harus
memberdayakan diri untuk meretas belenggu nasib. Salah satu penentu keberhasilan adalah diri

yang berdaya. Memberdayakan diri merupakan keyakinan bahwa kita memiliki kemampuan untuk
mengendalikan hidup. Orang yang tidak merasa berdaya mungkin memiliki rasa percaya diri yang
rendah, merasa tidak termotivasi untuk mengejar tujuan, dan berhenti berusaha untuk mendapatkan
kebahagiaan dalam hidupnya. Kita harus memberdayakan diri kita untuk kebaikan sekitar, bukan
memanfaatkan sekitar untuk kepentingan diri.
Keberhasilan bukanlah hal yang instan, tapi ada sebuah proses dan perjuangan didalamnya.
Seperti yang pernah dikatakan Dahlan Iskan, bahwa orang yang sukses ketika jatah gagalnya sudah
habis. Orang yang gagal adalah orang yang takut gagal. Kita terlalu takut untuk gagal, padahal rasa
takut itu sendirilah yang memenjarakan diri kita untuk beranjak menuju kesuksesan hidup.
Era sekarang ini, sering kali kita melihat orang-orang sukses diberbagai media. Semisal Bill
Gates, yang beranjak dari kehidupan yang biasa dan pada akhirnya dialah faunder google yang
menjadi salah satu perusahaan terkaya di dunia. Kita juga pasti mengenal Mark Zukernberg, dialah
penemu Facebook yang hampir seluruh orang di dunia menggunakannya. Dari itu semua, kita bisa
ambil pelajaran bahwa mereka sukses bukan dengan cara yang instan dan butuh pikiran positif serta
kreatif, karena sesuatu yang didapat instan akan roboh secara instan pula.
Dalam dunia bisnis atau wirausaha pasti kita mengenal yang namanya Entrepreneur.
Berwirausaha merupakan suatu kemampuan untuk mengelola diri untuk ditingkatkan agar lebih
optimal, sehingga bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Seorang entrepreneur harus memiliki
kemampuan untuk berpikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah peluang usaha baru dan bisnis
baru. Berentrepreneur selalu mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatkanya sebagai


suatu peluang serta setiap perubahan ditanggapinya secara kreatif dan inovatif. Oleh karena itu,
seseorang dengan kecakapan yang dapat mengubah rongsokan dan kotoran menjadi emas adalah
entrepreneur sejati.
Orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, dapat menentukan cara produksi baru, mampu menyusun bentuk operasi
untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta cerdas mengatur pemodalan operasinya.
Karena hakikat dari entrepreneur adalah bagaimana membangun sebuah wawasan tentang masa
depan. Jika seseorang bisa memprediksi tentang apa yang perlu dilakukan untuk kebaikan kehidupan
masa depan, dan ternyata itu berhasil maka seseorang itu mempunyai jiwa entrepreneur.
Masa depan tidak seorangpun mengetahui. Masa depan ada ditangan kita sendiri, apa yang
kita lakukan hari ini adalah pijakan masa depan itu sendiri. Maka dari itu, semua dimulai bagaimana
kita bisa memberdayakan diri kita sendiri. Memberdayakan diri yang dimaksud adalah mengenali apa
yang ada pada diri kita, mengenalinya dan mentransformasikannya dalam bentuk kreasi dan inovasi
yang nyata sehingga kita mampu berdikari untuk kebaikan bersama.