AL QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG
MAKALAH UAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
OLEH :
NAMA
PUTWANI SUGRA
NIM
17086276
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN OLAH RAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga pada kesempatan kali
ini kami dapat menyelesaikan makalah agama yang berjudul “AL-QURAN
SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA” dalam rangka
memenuhi salah satu nilai tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam.Pada
kesempatan kali ini kami akan menyajikan pembahasan mengenai Al-qur’an
sebagai sumber nilai islam yang pertama untuk lebih mendalami pengetahuan
mengenai sumber-sumber nilai dan hukum Islam.
Namun kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat
memperbaiki untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa khususnya dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama
mata kuliah pendidikan agama islam.
Wasalamualaikum wr.wb.
Padang, 17 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. . i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................1
3. Tujuan Penulisan .................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Quran......................... 3
2.1.1 Nama-Nama Lain Al-Quran.....................................3
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-Quran..................................... 8
2.3 Tuntutan Iman Kepada Al-Quran.................................. ..10
2.4 Bahaya Melupakan Al-Quran………………………….. 13
2.5 Kemukjizat Al-Quran………………………………….. 15
2.6 Pokok Kandungan Al-Quran…………………………... 16
2.7 Dimensi Keilmuan Dalam Al-Quran…………………... 17
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan.......................................................................,19
3.2 Saran…………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki
aturan dan hukum yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh
umatnya. Setiap aturan dan hukum memiliki sumbernya sendiri
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Islam sebagai agama yang
sempurna memiliki hukum yang datang dari Yang Maha Sempurna,
yang disampaikan melalui Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yakni
Al Qur’an Al Kariim.
Namun keberadaan kitab suci umat Islam yaitu Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari sering diabaikan terutama mengenai nilai dan
norma, banyak diantara kita yang mendahulukan As-Sunnah dibanding AlQur’an sebagai pedoman hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di
dalam Al-Qur’an. Sudah sepatutnya kita kembali bersumber pada hukum
yang paling utama, yaitu Al-Qur’an barulah diikuti denganAs-Sunnah lalu
adapula Ijtihad.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan agama khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya
untuk semua yang membaca makalah ini dan kemudian dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan
masalah al-Quran sebagai sumber nilai islam yang pertama sebagai berikut
Apakah definisi dan nama lain dari Al-Quran?
Bagaimana kedudukan dan fungsi Al-Quran?
Mengapa ada tuntutan iman kepada Al-Quran?
Apa sajakah bahaya melupakan Al-Quran?
Bagaimana kemukjizatan Al-Quran?
Apakah pokok kandungan serta dimensi keilmuan dalam Al-Quran?
3.Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai tujuan, diantaranya:
o Untuk mengetahui definisi agama dan nama lain dari al- Quran
o Untuk memahami kedudukan dan fungsi Al- Quran bagi umat manusia
o Untuk menjelaskan tuntunan iman kepada Al- Quran
o Untuk mengetahui bahaya melupakan Al- Quran
o Untuk mengetahui kemukjizatan Al- Quran
o Untuk mengetahui pokok kandungan serta dimensi keilmuan dalam AlQuran
BAB II
PEMBAHASAN
AL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA
2.1 Pengertian Al-Quran
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: )القرآنadalah kitab suci agama
Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan AlQur'an sebagai berikut:
Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat
Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada
kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah,
yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
2.1.1 Nama-Nama Al-Qur’an
Al-Quran merupakan Kalam Allah yang mengandung ayat-ayat Allah
yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
untuk disampaikan kepada semua manusia. Al-Quran merupakan mukjizat
yang paling agung yang telah mendapat jaminan dari Allah SWT yang
akan kekal terpelihara. Terdapat lebih dari 10 nama Al-Quran dirakamkan
oleh Allah dalam kitabNya. Nama-nama itu menepati ciri-ciri dan kriteria
Al-Quran itu sendiri.
1. Al-Kitab (Kitab)
Perkataan Kitab di dalam bahasa Arab dengan baris tanwin di
akhirnya (kitabun) memberikan makna umum yaitu sebuah kitab yang
tidak tertentu.
Apabila ditambah dengan alif dan lam di depannya menjadi (Al
Kitab) ia telah berubah menjadi suatu yang khusus (kata nama
tertentu). Dalam hubungan ini, nama lain bagi Al-Quran itu disebut
oleh Allah adalah Al-Kitab.
Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, (menjadi) petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa. (al-Baqarah: 2)
2. Al-Hudaa (Petunjuk)
Allah SWT telah menyatakan bahawa Al-Quran itu adalah
petunjuk. Dalam satu ayat Allah menyatakan Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia (2:185) dan dalam satu ayat yang lain Allah
nyatakan ia sebagai petunjuk bagi orang-orang betaqwa. (3:138 )
… ت نلل لقنانس فهددى ال رفقررآفن نفينه أ فن رنزقل ال لقنذي قرقمقضاقن قشرهفر
قوال رففررققانن ال رفهقدىىنمقن قوبق نيلقنا ت
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan AlQuran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang
batil) … (al-Baqarah: 185)
3. Al-Furqan (Pembeda)
Al-Furqan berarti Al-Quran sebagai pembeda antara yang haq dan
yang batil. Mengenali Al-Quran maka sewajarnya dapat mengenal AlHaq dan dapat membedakannya dengan kebatilan.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran)
kepada hambaNya (Muhammad) … (al-Furqan: 1)
4. Ar-Rahmah (Rahmat)
Allah menamakan Al-Quran dengan rahmat karena dengan AlQuran ini akan melahirkan iman dan hikmah. Bagi manusia yang
beriman dan berpegang kepada Al-Quran ini mereka akan mencari
kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut.
Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orangorang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian.
(al-Isra: 82)
5. An-Nuur (Cahaya)
Panduan yang Allah gariskan dalam Al-Quran menjadi cahaya
dalam kehidupan dengan mengeluarkan manusia daripada taghut
kepada cahaya kebenaran, dari kesesatan dan kejahilan kepada
kebenaran ilmu, dari perhambaan sesama manusia kepada
mengabdikan diri semata-mata kepada Yang Maha Mencipta dan
daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat.
ي قرملنفك قفقمنفقرل قمرري ققم ابرفن ال رقمنسيفح قو فهالل لقه نإ لقن ققآفلوا ر ال لقنذيقن ك ققفقر
ل لقققرد نفي قوقمن قوأ ف لقمفه قمرري ققم ابرقن ال رقمنسيقح ي فرهلنقك قأنأ ققراقدنإرن قشي ردئا لل لنه
ا نمقن ل قررنضا
Dengan kitab itulah Allah member petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang itu dari kegelapaan kepada cahaya
dengan izinNya dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (al-Maidah:
17)
6. Ar-Ruuh (Roh)
Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada
rasulNya sebagai roh. Sifat roh adalah menghidupkan sesuatu. Seperti
jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak berguna. Dalam
hubungan ini, menurut ulama, Al-Quran mampu menghidupkan hatihati yang mati sehingga dekat dengan Penciptanya.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) Ruuh (AlQuran) dengan perintah Kami, … (ash-Shura: 52)
7. Asy-Syifaa’ (Penawar)
Al-Quran diturunkan kepada umat manusia sebagai penawar dan
penyembuh.. Dalam tafsir Ibnu Kathir dinyatakan bahwa Al-Quran
adalah penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalam hati
manusia seperti syirik, sombong, congkak, ragu dan sebagainya.
Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan kepadamu pelajaran
(Al-Quran) dari Tuhanmu, penawar bagi penyakit yang ada di dalam
dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (Yunus:
57)
8. Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq karena dari awal hingga
akhirnya, kandungan Al-Quran adalah semuanya benar. Kebenaran ini
adalah datang dari Allah yang mencipta manusia dan mangatur sistem
hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui segala-galanya. Oleh itu,
ukuran dan pandangan dari Al-Quran adalah sesuatu yang sebenarnya
mesti diikuti dan dijadikan prioritas yang paling utama dalam
mempertimbangkan sesuatu.
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau
(Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu. (al-Baqarah: 147)
9. Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan
kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka.
Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang
palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga
menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari
perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak
terduga.
Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua
manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi orangorang yang bertakwa. ( Ali-Imran: 138 )
10. Al-Mau’izhah (Pengajaran)
Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan
keperluan manusia, karena manusia senantiasa memerlukan
peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka kembali kepada
tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan-bahan pengajaran
dan peringatan itu, manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya
karena manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan
dari mengingati dan mentaati suruhan Allah.
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan,
maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (daripada AlQuran ini).(al-Qamar: 22)
11. Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)
Allah SWT menyifatkan Al-Quran sebagai adz-dzikr (peringatan)
karena sebetulnya Al-Quran itu senantiasa memberikan peringatan
kepada manusia karena sifat lupa yang tidak pernah lekang daripada
manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam
hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia maupun lupa
terhadap tuntutan-tututan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-zikra (Al-Quran) dan
Kamilah yang akan menjaganya (Al-Quran). (al-Hijr: 9)
12. Al-Busyraa (Berita Gembira)
Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi mereka yang
beriman kepada Allah dan menjalani hidup menurut kehendak dan
jalan yang telah diatur oleh Al-Quran. Kabar-kabar ini menyampaikan
pengakhiran yang baik dan balasan yang menggembirakan bagi orangorang yang patuh dengan intipati Al-Quran.
ۖۖ عل قيرنهرم قشنهيددا أ ف لقمتة ك ف ل نل نفي
عل قىىقشنهيددا نبقك قونجئرقنا أ قن رففنسنهرم نمرن ق
ىقهفؤقلانء ق
ب
ن قبرقع ف
ث قويقروقم لنل رفمرسلننميقن قوبفرشقرىى قوقررحقمدة قوفهددى قشريتء لنك ف ل نل نتبرقيادنا ال رنكقتا ق
عل قيرقك قون ق لقزل رقنا
ق
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan
engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan
Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,
sebagai petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang yang
berserah diri (muslim). (an-Nahl: 89)
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-qur’an.
Kedudukan Al-Qur’an
Atas dasar hukum syara’ adalah kehendak Allah tentang tingkah laku
manusia mukallaf, maka dapat dikatakan bahwa pembuat hukum adalah Allah
SWT. Ketentuannya itu terdapat dalam kumpulan firman-Nya yang disebut al
Qur’an. Dengan demikian ditetapkan bahwa al Qur’an itu sumber utama bagi
hukum Islam, sekaligus juga sebagai dalil utama fiqh. Al Qur’an itu
membimbing dan memberikan petunjuk untuk menemukan hukum-hukum yang
terkandung dalam sebagian ayat al Qur’an.
Karena kedudukan Al- Qur’an itu sebagai sumber utama bagi penerapan
hukum, maka bila seseorang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian,
tindakan pertama yang harus dia lakukan adalah mencari jawaban dari al
Qur’an. Selama hukumnya dapat ditemukan dalam al Qur’an maka dia tidak
boleh mencari jawaban lain dari luar Al- Qur’an.
Selain itu sesuai dengan kedudukan Al- Qur’an sebagai sumber utama
hukum Islam, itu berarti Al- Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum.
Karena itu jika akan menggunakan sumber hukum lain dari luar Al Qur’an
maka harus sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan tidak boleh melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan Al Qur’an.
Kedudukan Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Al-Quran berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung
dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hamper dua pertiga ayatayat Al-Quran mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam. Al-Quran
sebagai minhajul hayah (pedoman hidup), konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat
mengeluarkan umat manusia darikejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi
tidak bermoral menjadi memilikimoral yang sangat mulia. 4
akan Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orangorang yang zalim selain kerugian. (Al-Isra' (17): 82).
Sebagai pedoman hidup Al-Quran memiliki keistimewaan, yaitu:
1. Berlaku umum untuk seluruh umat manusia sepanjang masa
2. Ajaran Al-Quran mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia seperti aspek
ekonomi, politik, hukum, budaya, seni dan lain-lain.
3. Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan
pengurangan dan pemalsuan.
4. Allah swt menjadikan Al-Quran mudah untuk dipahami, dihapalkan dan diamalkan.
5. Al-Quran berfungsi sebagai Nasikh, Muhaimin dan Mushaddiq terhadap kitabkitab sebelumnya.
6. Al-Quran sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw.
Berikut merupakan kedudukan Al-Quran dalam Islam:
1. Al-Quran sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman, antaranya yaitu:
a. Ilmu Tauhid (Teologi)
b. Ilmu Hukum
c. Ilmu Tasawuf
d. Ilmu Filasafat Islam
e. Ilmu Sejarah Islam
f. Ilmu Pendidikan Islam
2. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT yaitu seluruh ayat Al-Quran adalah wahyu
Allah; tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
3. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Quran merupakan khabar
yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia.
4. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan
Al-Quran sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
5. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman
rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
6. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Quran itu tidak akan
terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber
ilmu pengetahuan dan lain-lain.
7. Al-Quran di nukil secara mutawattir artinya, Al-Quran disampaikan kepada orang
lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat
untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal
mereka.
8. Al-Quran sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Quran sebagai
sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Quran
menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah
9. Al-Quran di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz
ataupun maknanya dari Allah SWT.
10. Al-Quran termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz
dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
11. Agama Islam datang dengan Al-Quran nya membuka lebar-lebar mata manusia
agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.
Fungsi Al- Qur’an
Bila ditelusuri ayat-ayat yang menjelaskan fungsi turunnya Al- Qur’an
kepada umat manusia sangatlah banyak, diantaranya :
Sebagai petunjuk bagi kehidupan umat. Fungsi petunjuk ini
banyak sekali terdapat dalam al Qur’an, misalnya dalam surah al
baqarah:2.
Artinya : “Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.(QS. Al Baqarah :
2). Sebagai rahmat atau keberuntungan yang diberikan
Allah dalam bentuk kasih sayang-Nya. Jadi Al Qur’an
.merupakan rahmat untuk umat manusia
Artinya : "Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
berbuat kebaikan" (QS. Luqman : 3).
Sebagai mauizah atau pengajaran yang akan mengajar dan
membimbing umat dalam kehidupannya untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
لن لك ف ل نل قوتقرفنصيدلا لقمرونعقظدة قشريتء ك ف ل نل نمن ال رأ قل رقوانح ن
ف ي ل قفه قوك قتقبرقنا
خرذقها قشريتء
خفذوا ققروقمقك قوأ رفمرر نبفق ل قوتة قف ف
ال رقفانسنقيقن قداقر قسأ فنريك فرم نبأ قرحقسننقها ي قأ ر ف
Artinya: "Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh
(Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan
1penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami
berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintahperintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan
memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang
(fasik." (QS. Al A’raf:145
Sebagai
pembenar/pengakuan
terhadap
kitab-kitab
sebelumnya,
Artinya: Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil." (QS. Ali Imran: 3).
Memang
terdapat
pula
dalam
ayat-ayat
lain
yang
mengisyaratkan fungsi al Qur’an selain di atas. Kesemuanya itu dapat
terangkum dalam dua hal pokok, yaitu:
1) Sebagai rahmat yang dikaruniakan Allah kepada umat manusia bila
mereka menerima dan mengamalkan keseluruhan isi Al Qur’an, dan
niscaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di
akhirat.
2) Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk bagi manusia untuk
mengenal rasul dan membuktikan kebenaran identitas kerasulan. Dan
petunjuk akan kebenaran rasul karena dalam Al- Qur’an terdapat daya
mukjizat yang menunjukkan bahwa pembawa Al- Qur’an itu adalah
benar-benar seorang rasul.
2.3 Tuntutan Iman kepada Al-Qur’an
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 4, firman Allah SWT yang menceritakan
ciri orang bertaqwa, diantaranya adalah beriman pada kitab-kitab Allah,
termasuk Al-Qur’an yang paling sempurna.
قوال ل قنذيقن ي فرؤنمفنوقن نبقما أ فن رنزقل نإل قي رقك قوقما أ فن رنزقل نمرن ققبرلنقك قونبالنخقرنة فهرم فيونقفنوقن
Artinya: Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang
Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.(AlBaqarah: 4).
Tetapi sebagai orang yang telah menyatakan beriman kepada Al-Quran
dan meyakini kebenarannya, kita dituntut untuk mewujudkannya dalam
bentuk amal nyata. Empat hal yang diantaranya:
a. Berhubungan erat dengan Al-Qur’an.
Menjalin hubungan yang erat dengan Al-Quran dapat
diwujudkan dalam beberapa hal berikut:
1. Mempelajari dan mengajarkan serta membacanya
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah, 121:
ف
ب يقترفلون قفه قح لقق نتل ققونتنه أ فروقلـنئقك يفرؤنمفنوقن نبنه قومن يقك رففرر
ـنئقك فهفم ل ققفأرو ال لقنذيقن آتقيرقنافهفم ال رنكقتا ق
خانسفروقن
نبنه ال ر ق
Artinya: Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya,
mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu
beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka
mereka Itulah orang-orang yang rugi.(Al-Baqarah/2: 121)
Keutamaan membaca Al- Quran
اقصحرهءوا ال صقهصرآحن حفإبن نحهه ي حأ صبتى ي حصوحم ال صبقحياحمبة حشبفيععا ل حصصححاببه
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada
Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang
rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
2. Memahami dan mentadaburinya
firman Allah dalam surat An-Nisa:
ۚۖ غيرنر نعن رند نمرن قكاقن قول قرو ال رفقررآقن يقتققدبلقفروقن أ ققفقلا
اك قنثيدر ارخنتقلادفا قل نفينه قوقجفدوا الل لقنه ق
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?
kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (An-Nisa/4: 82)
3.Melaksanakan (mengamalkan)nya
orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita AlQur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, …
sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membela mereka.
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
القرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya
menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR. Muslim]
4. Menghafal dan memeliharanya
Namun, perlu diperhatikan pula cara membacanya yang benar dan adab dalam
membacanya. Oleh karena itu, setiap muslim semestinya berusaha untuk
mempelajari al-Qur’an dari seorang guru yang memilki kemampuan dan
bukan mempelajarinya sendiri tanpa ada bimbingan dan selanjutnya
berusaha untuk banyak membacanya sesuai dengan kemampuannya.
Rasulullah bersabda:
ال رقمانهفر نبال رفقررآنن قمقع ال ل قسقفقرنة ال رنكقرانم ال ربققرقرنة قوال ل قنذي ي قرققرأ ف ال رفقررآقن قوي قتقتقرعتقفع نفينه
عل قي رنه قشا ل قق ل قفه أ قرجقرانن
قوفهقو ق
Orang yang mahir dalam membaca al-Qur’an akan bersama para
malaikat yang mulia dan selalu berbuat baik sedangkan orang yang
membaca al-Qur’an dalam keadaan terbata-terbata dan dia kesulitan
(dalam membaca) maka baginya dua pahala.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
b. Menerima dan tunduk dengan hukum-hukumnya
Firman Allah dalam Surat An-Nisa, 65:
ح نك لفموقك قحتلقىىيفرؤنمفنوقن قلا قوقر نبلقك ا قفقل
جقر نفيقما يف ق
قلا يقنجفدوا نفي أ قن رففنسنهرم قش ق
ت قوي فقس ل نل قحقردجا بقي رن قفهرم ث فلمق
نم لقما قققضي ر ق
Artinya: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisa/4: 65)
c. Menda’wahkannya
Allah berfirman dalam Surat An-Nahl, 125:
حقسن قنة قوقجاندل رفهرم نبال ل قنتي نهقي
اردفع نإقلى قسنبينل قر نبلقك نبال رنحك رقمنة قوال رقمرونعقظنة ال ر ق
عل قفم نبال رفمرهتقنديقن
عرن قسنبيلننه قوفهقو أ ق ر
أ قرحقسفن نإ ل قن قربلققك فهقو أ ق ر
عل قفم نبقمرن قض ل قل ق
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.(An-Nahl: 125)
Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
((
عل ن ححمهه (( رواه البخاري
ح.
خيصهرهكصم حمصن تححعل ن ححم ال صقهصرآحن حو ح
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan
mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
d. Menegakkannya di muka bumi
Firman Allah dalam Surat Asy-Syuro, 13:
Artinya: Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa
yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami
wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah
belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang
yang kembali (kepada-Nya). (Asy-Syuuro/42: 13)
2.4 Bahaya Melupakan Al-quran
Kesan kepada individu diantaranya:
1. Buta matahati
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia di dunia ini. Siapa yang
melupakan dan meninggalkannya tidak akan dapat melihat kebenaran
Allah karena matahatinya telah gelap dan ditutupi daripada cahaya
kebenaran.
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati
(akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar?
Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang
di dalam dada” (al-Hajj: 46)
2. Keras hati
Hati yang jauh dari petunjuk Allah menjadi keras dan sukar untuk
menerima kebenaran sehingga disifatkan oleh Allah lebih keras daripada
batu.
3. Sempit dada
Apabila bergantung kepada salain Allah (makhluk) maka kita akan
bergantung kepada sesuatu yang lemah dan tidak memiliki apapun. Kita
akan merasa sempit apabila bergantung selain kepada Allah apabila
tidak mampu memenuhi kehendak dan keinginan kita.
4. Lupa terhadap diri sendiri
Hubungan Allah dengan hamba-hambaNya begitu dekat. Apabila
hamba dekat kepadaNya maka Allah lebih dekat lagi. Tetapi apabila
hamba melupakan Allah, maka Allah akan melupakan hambaNya,
bahkan menjadikan mereka lupadiri mereka sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah,
sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka
itulah orang-orang fasik” (al-Hasyr: 19).
5. Fasiq
Fasiq merujuk kepada golongan yang keluar dari batasan-batasan
yang telah ditentukan oleh Allah swt. Apabila kita melupakan AlQuran atau meninggalkannya, maka kita telah berada di luar batasan
Allah swt sedangkan semua itu disebutkan dan diperingatkan di dalam
kitabNya.
Sedangkan kesan kepada masyarakat diantaranya:
1. Kehidupan serba sulit
Allah swt telah berjanji bahwa siapa yang berpaling dari ajaran
yang telah dibawa oleh nabi saw akan menerima balasan dalam
kehidupannya. Kerana petunjuk selain dari Allah mempunyai
kekurangan dalam setiap sisi.
2. Zalim dan hina
Apabila kita lari dari keadilan yang ditunjukkan oleh Allah maka
tempat untuk kita adalah kezaliman karena kita telah meletakkan
sesuatu tidak pada posisi yang sepatutnya menurut apa yang
dikehendaki Allah. Kebergantungan kepada selain Yang Maha
Pencipta akan melahirkan kehinaan.
3. Nifaq
Nifaq adalah sifat yang berbahaya bagi masyarakat dan bagi
individu tersebut.
Hal ini karena orang tidak mengetahui mereka dengan baik,
karena pada akhirnya mereka seperti orang (muslim) lain. Tetapi Allah
Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati-hati mereka. Rasulullah
saw menceritakan sifat atau ciri-ciri nifaq dan meminta kita
menjauhinya.
4. Sesat
Petunjuk yang diturunkan oleh Allah swt adalah petunjuk yang
jelas kebenarannya,
dengan bukti-bukti yang begitu jelas sehingga tidak ada lagi alasan
bagi mereka untuk berpaling setelah mereka mengaku beriman,
kecuali keingkaran mereka terhadap hakikat yang begitu jelas yang
terbukti di hadapannya. Inilah yang disebutkan kesesatan yang nyata.
عهمو ال نحبذيحن إبحلى تححر أ حل حصم
اببحما آحمهنوأ حن نحههصم صز ه
ال نح
غو ب
ت إبحلى ي حتحححاحكهموا حنا ي هبريهدوحن قحصبل بحك بمصن أ هن صبزحل حوحما
طا ه
إبل حيصحك أ هن صبزحل
حببعيعدا حضلل ي هبضل نحههصم أ حصن ال نحشيص ح
طاهن حوي هبريهد بببه ي حك صفههروا أ حصن أ هبمهروا
حوقحصد
“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang
yang mengaku bahawa mereka telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu?
Tetapi mereka masih inginkan ketetapan hukum kepada thaghut,
padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu.
Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan
yang sejauh-jauhnya” (an-Nisa’: 60)
2.5 Kemukjizatan Al-Quran
Kata “Mukjizat” menurut Quraish Shihab berasal dari bahasa Arab أعجز
yang berarti “melemahkan atau menjadikan tidak mampu”. Sedangkan
menurut pakar agama Islam adalah “suatu hal atau peristiwa luar biasa yang
terjadi melalui seorang yang disebut Nabi, sebagai bukti kenabiannya yang di
tantangkan pada yang meragukan, untuk melakukan atau mendatangkan hal
serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan tersebut.
Berdasarkan sifatnya, mukjizat (Al-Qur`an) yang diberikan kepada nabi
Muhammad SAW sangatlah berbeda dengan mukjizat-mukjizat yang
diberikan kepada nabi-nabi terdahulu. Jika para nabi sebelumnya bersifat
Hissiy-Matrial sedangkan Al-Qur`an bersifat maknawy / immateri. Perbedaan
tersebut bertolak pada dua hal mendasar yaitu pertama, para nabi sebelum
Muhammad SAW. ditugaskan pada masyarakat dan masa tertentu. Oleh
karenanya mukjizat tersebut hanya sementara. Sedangkan Al-Qur`an tidak
terbatas pada masyrakat dan masa tertentu sehingga berlaku sepanjang masa.
Kedua, secara historis-sosiologis dalam pemikirannya manusia mengalami
perkembangan.
Dari segi kebahasaan dan kesastraannya Al-Qur`an mempunyai
gaya bahasa yang khas yang sangat berbeda dengan bahasa masyarakat Arab,
baik dari pemilihan huruf dan kalimat yang keduanya mempunyai makna
yang dalam. Kalimat-kalimat dalam Al-Qur`an mampu mengeluarkan sesuatu
yang abstrak kepada fenomena yang konkret sehingga dapat dirasakan roh
dinamikanya, termasuk menundukkan seluruh kata dalam suatu bahasa untuk
setiap makna dan imajinasi yang digambarkannya.
Secara umum Said Aqil merangkum keistimewaan Al-Qur`an sebagai
berikut:
Kelembutan Al-Qur`an secara lafziyah yang terdapat dalam
susunan suara dan keindahan bahasa.
Keserasian Al-Qur`an baik untuk orang awam maupun
cendekiawan.
Sesuai dengan akal dan perasaan, yakni Al-Qur`an memberi
doktrin pada akal dan hati, serta merangkum kebenaran serta
keindahan sekaligus.
Keindahan sajian serta susunannya, seolah-olah suatu bingkai yang
dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan dan perhatian.
Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka
ragam dalam bentuknya.
Mencakup dan memenuhi persyaratan global(ijmali) dan terperinci
(tafsily).
Dapat memahami dengan melihat yang tersurat dan tersirat.
2.6Pokok Kandungan Al-Quran
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat al- Quran terdapat beberapa hal
pokok beserta pengertian dari masing-masing kandungan inti
sarinya :
1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai
kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia.
Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan
tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu
butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap
rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2.Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari
pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad untuk
memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau
macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5. Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau
waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa'ad.
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta
ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar
terhadap Allah SWT.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-Qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan
yang memerlukan pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat
dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam
semesta.
2.7 Dimensi Keilmuan dalam Al-quran
Terdapat dua pandangan berbeda di kalangan ulama :
Pandangan pertama mengatakan bahwa Al-Quran mencakup
seluruh bentuk pengetahuan dengan demikian ia mencakup unsurunsur dasar seluruh ilmu kealaman.
Pandangan kedua, Al-Quran adalah kitab petunjuk, karena itu
membicarakan ilmu kealaman adalah bukan tujuannya. Pintu-pintu
ilmu adalah akal dan ekperimentasi, bukan hadis dan Al-Quran.
Teori-teori ilmu berubah, sehingga tidak benar menafsirkan AlQuran menurut teori-teori yang berubah.
Dalam Al-Quran terdapat lebih dari 750 ayat membahas berbagai
fenomena alam. Ayat-ayat ini melibatkan sebuah pesan penting
bagi para ilmuwan Muslim.
1. Dianjurkan untuk mengkaji seluruh aspek alam dan
menemukan misteri-misteri penciptaan.
خنتل ن
ف الل لقي رنل قو ال لقنهانر قوما أ قن رقزقل اللفه نمقن ال لقسمانء نمرن
قو ا ر
نررزتق قفأ قرحيى نبنه ال رأ قررقض بقرعقد قمرونتها قو تقرصرينف النلريانح
ت لنققروتم ي قرعنقفلوقن
آيا ق
" Dan pada penciptaan kalian dan pada binatang-binatang melata
itu terdapat ayat-ayat bagi kaum yang meyakininya (Q.S AlJatsiyah 45 :5)
2. Ayat-ayat itu menegaskan bahwa segala sesuatu di dunia itu
teratur dan bertujuan. Dan tidak ada cacat.
"... Dan Dia ciptakan segala sesuatu, kemudian Dia mengaturnya
dengan sangat tepat."(Q.S Al-Furqan 25:2)
3. Al-Quran menyuruh kita mengenali hukum-hukum alam ( pola-pola
Allah di alam semesta) dan mengeksploitasinya untuk
kesejahteraan manusia denga tidak melampaui batas-batas syariah.
4. Sains adalah perwujudan berbeda dari satu dunia yang diciptakan dan
yang dikelola oleh Tuhan. Karena itu kombinasi ilmu-ilmu tersebut
harus menggiring kita kepada gambaran tunggal dunia.
5. Al-Quran dan hubungannya dengan sains, adalah keunikan pandangan
dunia dan epistemologinya. Kebanyakan kesalahan yang terjadi
pada perkembangan sains memiliki akar pada pandangan
materialistik yang menyertai sains modern.
Ringkasnya, hal penting dari ayat-ayat keilmuan AlQuran :
1. Prioritas harus diberikan pada manusia pada penemuan alam
dengan menggunakan indera dan akal.
2. Al-Quran memberi kita pandangan-dunia (world-view) yang
benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Al-quran merupakan sumber nilai yang pertama dalam islam dan juga
sebagai pedoman dasar dalam kehidupan manusia. Dalam islam, al-quran
merupakan tuntunan hidup yang bersumber dari firman Allah untuk mengatur
seluruh aspek kehidupan. Banyak orang tidak menyadari bahaya yang akan
timbul jika manusia melupakan al-quran. Padahal apabila manusia mau
mengkaji lebih dalam tentang kandungan al-quran, ada mukjizat luar biasa
yang kelak menyelamatkan manusia dari siksa neraka. Sebagai seorang
muslim, harus bisa mengkaji lebih dalam mengenai dimensi keilmuan yang
terkandung di dalam al-quran agar tidak salah dalam memaknai dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 SARAN
Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini, tak lupa mohon
maaf kepada semua pihak, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan
penulisan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Zakky.2007.Menjadi Cendikiawan Muslim.PT Magenta
Guna.Jakarta.
Bhakti
Suresman, Edi dkk. 2006 .Pendidikan Agama Islam. Bandung. UPI PRESS.
http://almanhaj.or.id/content/2944/slash/0
www.media.isnet.org.
http://wmazmi.wordpress.com/2008/04/16/nama-nama-al-quran/
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/ 2031497-menyoal-dalil-tak-masukakal/
BIODATA DIRI
DATA PRIBADI
Nama lengkap
: putwani sugra
Nama panggilan
: putwan
Tempat & tanggal lahir
: balai selasa,01-01-1999
Pekerjaan
: mahasiswa
Hobi
: volley ball
Cita-cita
: tni
Tinggi badan / Berat badan
: 165/159
Nama ayah
: mardiatun
Nama ibu
: nurhasni
Alamat sekarang
: jl.patenggangan blok e no 5
Alamat asal
: kab.pesisir selatan,kecamatan ranah pesisir,
No hp
: 082115887511
Alamat email
: [email protected]/
AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP
OLEH :
NAMA
PUTWANI SUGRA
NIM
17086276
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN OLAH RAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang tidak pernah putus sehingga pada kesempatan kali
ini kami dapat menyelesaikan makalah agama yang berjudul “AL-QURAN
SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA” dalam rangka
memenuhi salah satu nilai tugas matakuliah Pendidikan Agama Islam.Pada
kesempatan kali ini kami akan menyajikan pembahasan mengenai Al-qur’an
sebagai sumber nilai islam yang pertama untuk lebih mendalami pengetahuan
mengenai sumber-sumber nilai dan hukum Islam.
Namun kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat
memperbaiki untuk kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa khususnya dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama
mata kuliah pendidikan agama islam.
Wasalamualaikum wr.wb.
Padang, 17 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. . i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................1
2. Rumusan Masalah................................................................1
3. Tujuan Penulisan .................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Quran......................... 3
2.1.1 Nama-Nama Lain Al-Quran.....................................3
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-Quran..................................... 8
2.3 Tuntutan Iman Kepada Al-Quran.................................. ..10
2.4 Bahaya Melupakan Al-Quran………………………….. 13
2.5 Kemukjizat Al-Quran………………………………….. 15
2.6 Pokok Kandungan Al-Quran…………………………... 16
2.7 Dimensi Keilmuan Dalam Al-Quran…………………... 17
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan.......................................................................,19
3.2 Saran…………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sempurna yang tentunya sudah memiliki
aturan dan hukum yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh seluruh
umatnya. Setiap aturan dan hukum memiliki sumbernya sendiri
sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Islam sebagai agama yang
sempurna memiliki hukum yang datang dari Yang Maha Sempurna,
yang disampaikan melalui Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW, yakni
Al Qur’an Al Kariim.
Namun keberadaan kitab suci umat Islam yaitu Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari sering diabaikan terutama mengenai nilai dan
norma, banyak diantara kita yang mendahulukan As-Sunnah dibanding AlQur’an sebagai pedoman hidup yang telah ditetapkan oleh Allah SWT di
dalam Al-Qur’an. Sudah sepatutnya kita kembali bersumber pada hukum
yang paling utama, yaitu Al-Qur’an barulah diikuti denganAs-Sunnah lalu
adapula Ijtihad.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan agama khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya
untuk semua yang membaca makalah ini dan kemudian dapat
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami merumuskan
masalah al-Quran sebagai sumber nilai islam yang pertama sebagai berikut
Apakah definisi dan nama lain dari Al-Quran?
Bagaimana kedudukan dan fungsi Al-Quran?
Mengapa ada tuntutan iman kepada Al-Quran?
Apa sajakah bahaya melupakan Al-Quran?
Bagaimana kemukjizatan Al-Quran?
Apakah pokok kandungan serta dimensi keilmuan dalam Al-Quran?
3.Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini kami mempunyai tujuan, diantaranya:
o Untuk mengetahui definisi agama dan nama lain dari al- Quran
o Untuk memahami kedudukan dan fungsi Al- Quran bagi umat manusia
o Untuk menjelaskan tuntunan iman kepada Al- Quran
o Untuk mengetahui bahaya melupakan Al- Quran
o Untuk mengetahui kemukjizatan Al- Quran
o Untuk mengetahui pokok kandungan serta dimensi keilmuan dalam AlQuran
BAB II
PEMBAHASAN
AL-QURAN SEBAGAI SUMBER NILAI ISLAM YANG PERTAMA
2.1 Pengertian Al-Quran
Al-Qur’ān (ejaan KBBI: Alquran, Arab: )القرآنadalah kitab suci agama
Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan AlQur'an sebagai berikut:
Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat
Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada
kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah,
yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
2.1.1 Nama-Nama Al-Qur’an
Al-Quran merupakan Kalam Allah yang mengandung ayat-ayat Allah
yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril
untuk disampaikan kepada semua manusia. Al-Quran merupakan mukjizat
yang paling agung yang telah mendapat jaminan dari Allah SWT yang
akan kekal terpelihara. Terdapat lebih dari 10 nama Al-Quran dirakamkan
oleh Allah dalam kitabNya. Nama-nama itu menepati ciri-ciri dan kriteria
Al-Quran itu sendiri.
1. Al-Kitab (Kitab)
Perkataan Kitab di dalam bahasa Arab dengan baris tanwin di
akhirnya (kitabun) memberikan makna umum yaitu sebuah kitab yang
tidak tertentu.
Apabila ditambah dengan alif dan lam di depannya menjadi (Al
Kitab) ia telah berubah menjadi suatu yang khusus (kata nama
tertentu). Dalam hubungan ini, nama lain bagi Al-Quran itu disebut
oleh Allah adalah Al-Kitab.
Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, (menjadi) petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa. (al-Baqarah: 2)
2. Al-Hudaa (Petunjuk)
Allah SWT telah menyatakan bahawa Al-Quran itu adalah
petunjuk. Dalam satu ayat Allah menyatakan Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia (2:185) dan dalam satu ayat yang lain Allah
nyatakan ia sebagai petunjuk bagi orang-orang betaqwa. (3:138 )
… ت نلل لقنانس فهددى ال رفقررآفن نفينه أ فن رنزقل ال لقنذي قرقمقضاقن قشرهفر
قوال رففررققانن ال رفهقدىىنمقن قوبق نيلقنا ت
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan AlQuran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang
batil) … (al-Baqarah: 185)
3. Al-Furqan (Pembeda)
Al-Furqan berarti Al-Quran sebagai pembeda antara yang haq dan
yang batil. Mengenali Al-Quran maka sewajarnya dapat mengenal AlHaq dan dapat membedakannya dengan kebatilan.
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Quran)
kepada hambaNya (Muhammad) … (al-Furqan: 1)
4. Ar-Rahmah (Rahmat)
Allah menamakan Al-Quran dengan rahmat karena dengan AlQuran ini akan melahirkan iman dan hikmah. Bagi manusia yang
beriman dan berpegang kepada Al-Quran ini mereka akan mencari
kebaikan dan cenderung kepada kebaikan tersebut.
Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orangorang yang zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian.
(al-Isra: 82)
5. An-Nuur (Cahaya)
Panduan yang Allah gariskan dalam Al-Quran menjadi cahaya
dalam kehidupan dengan mengeluarkan manusia daripada taghut
kepada cahaya kebenaran, dari kesesatan dan kejahilan kepada
kebenaran ilmu, dari perhambaan sesama manusia kepada
mengabdikan diri semata-mata kepada Yang Maha Mencipta dan
daripada kesempitan dunia kepada keluasan dunia dan akhirat.
ي قرملنفك قفقمنفقرل قمرري ققم ابرفن ال رقمنسيفح قو فهالل لقه نإ لقن ققآفلوا ر ال لقنذيقن ك ققفقر
ل لقققرد نفي قوقمن قوأ ف لقمفه قمرري ققم ابرقن ال رقمنسيقح ي فرهلنقك قأنأ ققراقدنإرن قشي ردئا لل لنه
ا نمقن ل قررنضا
Dengan kitab itulah Allah member petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang itu dari kegelapaan kepada cahaya
dengan izinNya dan menunjukkan ke jalan yang lurus. (al-Maidah:
17)
6. Ar-Ruuh (Roh)
Allah SWT telah menamakan wahyu yang diturunkan kepada
rasulNya sebagai roh. Sifat roh adalah menghidupkan sesuatu. Seperti
jasad manusia tanpa roh akan mati, busuk dan tidak berguna. Dalam
hubungan ini, menurut ulama, Al-Quran mampu menghidupkan hatihati yang mati sehingga dekat dengan Penciptanya.
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) Ruuh (AlQuran) dengan perintah Kami, … (ash-Shura: 52)
7. Asy-Syifaa’ (Penawar)
Al-Quran diturunkan kepada umat manusia sebagai penawar dan
penyembuh.. Dalam tafsir Ibnu Kathir dinyatakan bahwa Al-Quran
adalah penyembuh dari penyakit-penyakit yang ada dalam hati
manusia seperti syirik, sombong, congkak, ragu dan sebagainya.
Wahai manusia! Sungguh, telah Kami datangkan kepadamu pelajaran
(Al-Quran) dari Tuhanmu, penawar bagi penyakit yang ada di dalam
dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (Yunus:
57)
8. Al-Haq (Kebenaran)
Al-Quran dinamakan dengan Al-Haq karena dari awal hingga
akhirnya, kandungan Al-Quran adalah semuanya benar. Kebenaran ini
adalah datang dari Allah yang mencipta manusia dan mangatur sistem
hidup manusia dan Dia Maha Mengetahui segala-galanya. Oleh itu,
ukuran dan pandangan dari Al-Quran adalah sesuatu yang sebenarnya
mesti diikuti dan dijadikan prioritas yang paling utama dalam
mempertimbangkan sesuatu.
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau
(Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu. (al-Baqarah: 147)
9. Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan
kepada manusia tentang apa yang baik dan buruk untuk mereka.
Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan yang
palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga
menerangkan kisah-kisah umat terdahulu yang pernah mengingkari
perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai azab yang tidak
terduga.
Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua
manusia, dan menjadi petunjuk kepada seta pelajaran bagi orangorang yang bertakwa. ( Ali-Imran: 138 )
10. Al-Mau’izhah (Pengajaran)
Al-Quran yang diturunkan oleh Allah adalah untuk kegunaan dan
keperluan manusia, karena manusia senantiasa memerlukan
peringatan dan pelajaran yang akan membawa mereka kembali kepada
tujuan penciptaan yang sebenarnya. Tanpa bahan-bahan pengajaran
dan peringatan itu, manusia akan terlalai dan alpha dari tugasnya
karena manusia sering didorong oleh nafsu dan dihasut oleh syaitan
dari mengingati dan mentaati suruhan Allah.
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan,
maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (daripada AlQuran ini).(al-Qamar: 22)
11. Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)
Allah SWT menyifatkan Al-Quran sebagai adz-dzikr (peringatan)
karena sebetulnya Al-Quran itu senantiasa memberikan peringatan
kepada manusia karena sifat lupa yang tidak pernah lekang daripada
manusia. Manusia mudah lupa dalam berbagai hal, baik dalam
hubungan dengan Allah, hubungan sesama manusia maupun lupa
terhadap tuntutan-tututan yang sepatutnya ditunaikan oleh manusia.
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-zikra (Al-Quran) dan
Kamilah yang akan menjaganya (Al-Quran). (al-Hijr: 9)
12. Al-Busyraa (Berita Gembira)
Al-Quran sering menceritakan khabar gembira bagi mereka yang
beriman kepada Allah dan menjalani hidup menurut kehendak dan
jalan yang telah diatur oleh Al-Quran. Kabar-kabar ini menyampaikan
pengakhiran yang baik dan balasan yang menggembirakan bagi orangorang yang patuh dengan intipati Al-Quran.
ۖۖ عل قيرنهرم قشنهيددا أ ف لقمتة ك ف ل نل نفي
عل قىىقشنهيددا نبقك قونجئرقنا أ قن رففنسنهرم نمرن ق
ىقهفؤقلانء ق
ب
ن قبرقع ف
ث قويقروقم لنل رفمرسلننميقن قوبفرشقرىى قوقررحقمدة قوفهددى قشريتء لنك ف ل نل نتبرقيادنا ال رنكقتا ق
عل قيرقك قون ق لقزل رقنا
ق
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan setiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan
engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan
Kitab (Al-Quran) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,
sebagai petunjuk serta rahmat dan khabar gembira bagi orang yang
berserah diri (muslim). (an-Nahl: 89)
2.2 Kedudukan dan Fungsi Al-qur’an.
Kedudukan Al-Qur’an
Atas dasar hukum syara’ adalah kehendak Allah tentang tingkah laku
manusia mukallaf, maka dapat dikatakan bahwa pembuat hukum adalah Allah
SWT. Ketentuannya itu terdapat dalam kumpulan firman-Nya yang disebut al
Qur’an. Dengan demikian ditetapkan bahwa al Qur’an itu sumber utama bagi
hukum Islam, sekaligus juga sebagai dalil utama fiqh. Al Qur’an itu
membimbing dan memberikan petunjuk untuk menemukan hukum-hukum yang
terkandung dalam sebagian ayat al Qur’an.
Karena kedudukan Al- Qur’an itu sebagai sumber utama bagi penerapan
hukum, maka bila seseorang ingin menemukan hukum untuk suatu kejadian,
tindakan pertama yang harus dia lakukan adalah mencari jawaban dari al
Qur’an. Selama hukumnya dapat ditemukan dalam al Qur’an maka dia tidak
boleh mencari jawaban lain dari luar Al- Qur’an.
Selain itu sesuai dengan kedudukan Al- Qur’an sebagai sumber utama
hukum Islam, itu berarti Al- Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum.
Karena itu jika akan menggunakan sumber hukum lain dari luar Al Qur’an
maka harus sesuai dengan petunjuk Al Qur’an dan tidak boleh melakukan
sesuatu yang bertentangan dengan Al Qur’an.
Kedudukan Al-Quran sebagai Pedoman Hidup
Al-Quran berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung
dan membawakan nilai-nilai yang membudayakan manusia, hamper dua pertiga ayatayat Al-Quran mengandung motivasi kependidikan bagi umat Islam. Al-Quran
sebagai minhajul hayah (pedoman hidup), konsepsi inilah yang pada akhirnya dapat
mengeluarkan umat manusia darikejahiliyahan menuju cahaya Islam. Dari kondisi
tidak bermoral menjadi memilikimoral yang sangat mulia. 4
akan Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman, dan (Alquran itu) tidaklah menambah kepada orangorang yang zalim selain kerugian. (Al-Isra' (17): 82).
Sebagai pedoman hidup Al-Quran memiliki keistimewaan, yaitu:
1. Berlaku umum untuk seluruh umat manusia sepanjang masa
2. Ajaran Al-Quran mencangkup seluruh aspek kehidupan manusia seperti aspek
ekonomi, politik, hukum, budaya, seni dan lain-lain.
3. Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah swt dari segala bentuk penambahan
pengurangan dan pemalsuan.
4. Allah swt menjadikan Al-Quran mudah untuk dipahami, dihapalkan dan diamalkan.
5. Al-Quran berfungsi sebagai Nasikh, Muhaimin dan Mushaddiq terhadap kitabkitab sebelumnya.
6. Al-Quran sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad saw.
Berikut merupakan kedudukan Al-Quran dalam Islam:
1. Al-Quran sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman, antaranya yaitu:
a. Ilmu Tauhid (Teologi)
b. Ilmu Hukum
c. Ilmu Tasawuf
d. Ilmu Filasafat Islam
e. Ilmu Sejarah Islam
f. Ilmu Pendidikan Islam
2. Al-Quran sebagai Wahyu Allah SWT yaitu seluruh ayat Al-Quran adalah wahyu
Allah; tidak ada satu kata pun yang datang dari perkataan atau pikiran Nabi.
3. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar) arinya, Al-Quran merupakan khabar
yang di bawah nabi yang datang dari Allah dan di sebarkan kepada manusia.
4. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), sudah seharusnya setiap Muslim menjadikan
Al-Quran sebagai rujukan terhadap setiap problem yang di hadapi.
5. Sebagai salah satu sebab masuknya orang arab ke agama Islam pada zaman
rasulallah dan masuknya orang-orang sekarang dan yang akan datang.
6. Al-Quran sebagai suatu yang bersifat Abadi artinya, Al-Quran itu tidak akan
terganti oleh kitab apapun sampai hari kiamat baik itu sebagai sumber hukum, sumber
ilmu pengetahuan dan lain-lain.
7. Al-Quran di nukil secara mutawattir artinya, Al-Quran disampaikan kepada orang
lain secara terus-menerus oleh sekelompok orang yang tidak mungkin bersepakat
untuk berdusta karena banyaknya jumlah orang dan berbeda-bedanya tempat tinggal
mereka.
8. Al-Quran sebagai sumber hukum, seluruh mazhab sepakat Al-Quran sebagai
sumber utama dalam menetapkan hukum, dalam kata lain bahwa Al-Quran
menempati posisi awal dari tertib sumber hukum dalam berhujjah
9. Al-Quran di sampaikan kepada nabi Muhammad secara lisan artinya, baik lafaz
ataupun maknanya dari Allah SWT.
10. Al-Quran termaktub dalam Mushaf, artinya bahwa setiap wahyu Allah yang lafaz
dan maknanya berasal dari-Nya itu termaktub dalam Mushaf (telah di bukukan).
11. Agama Islam datang dengan Al-Quran nya membuka lebar-lebar mata manusia
agar mereka manyadari jati diri dan hakikat hidup di muka bumi.
Fungsi Al- Qur’an
Bila ditelusuri ayat-ayat yang menjelaskan fungsi turunnya Al- Qur’an
kepada umat manusia sangatlah banyak, diantaranya :
Sebagai petunjuk bagi kehidupan umat. Fungsi petunjuk ini
banyak sekali terdapat dalam al Qur’an, misalnya dalam surah al
baqarah:2.
Artinya : “Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”.(QS. Al Baqarah :
2). Sebagai rahmat atau keberuntungan yang diberikan
Allah dalam bentuk kasih sayang-Nya. Jadi Al Qur’an
.merupakan rahmat untuk umat manusia
Artinya : "Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
berbuat kebaikan" (QS. Luqman : 3).
Sebagai mauizah atau pengajaran yang akan mengajar dan
membimbing umat dalam kehidupannya untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
لن لك ف ل نل قوتقرفنصيدلا لقمرونعقظدة قشريتء ك ف ل نل نمن ال رأ قل رقوانح ن
ف ي ل قفه قوك قتقبرقنا
خرذقها قشريتء
خفذوا ققروقمقك قوأ رفمرر نبفق ل قوتة قف ف
ال رقفانسنقيقن قداقر قسأ فنريك فرم نبأ قرحقسننقها ي قأ ر ف
Artinya: "Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh
(Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan
1penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami
berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan
suruhlah kaummu berpegang kepada (perintahperintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan
memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang
(fasik." (QS. Al A’raf:145
Sebagai
pembenar/pengakuan
terhadap
kitab-kitab
sebelumnya,
Artinya: Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan
menurunkan Taurat dan Injil." (QS. Ali Imran: 3).
Memang
terdapat
pula
dalam
ayat-ayat
lain
yang
mengisyaratkan fungsi al Qur’an selain di atas. Kesemuanya itu dapat
terangkum dalam dua hal pokok, yaitu:
1) Sebagai rahmat yang dikaruniakan Allah kepada umat manusia bila
mereka menerima dan mengamalkan keseluruhan isi Al Qur’an, dan
niscaya akan mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan di
akhirat.
2) Sebagai petunjuk, ini dapat berarti petunjuk bagi manusia untuk
mengenal rasul dan membuktikan kebenaran identitas kerasulan. Dan
petunjuk akan kebenaran rasul karena dalam Al- Qur’an terdapat daya
mukjizat yang menunjukkan bahwa pembawa Al- Qur’an itu adalah
benar-benar seorang rasul.
2.3 Tuntutan Iman kepada Al-Qur’an
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 4, firman Allah SWT yang menceritakan
ciri orang bertaqwa, diantaranya adalah beriman pada kitab-kitab Allah,
termasuk Al-Qur’an yang paling sempurna.
قوال ل قنذيقن ي فرؤنمفنوقن نبقما أ فن رنزقل نإل قي رقك قوقما أ فن رنزقل نمرن ققبرلنقك قونبالنخقرنة فهرم فيونقفنوقن
Artinya: Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang
Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.(AlBaqarah: 4).
Tetapi sebagai orang yang telah menyatakan beriman kepada Al-Quran
dan meyakini kebenarannya, kita dituntut untuk mewujudkannya dalam
bentuk amal nyata. Empat hal yang diantaranya:
a. Berhubungan erat dengan Al-Qur’an.
Menjalin hubungan yang erat dengan Al-Quran dapat
diwujudkan dalam beberapa hal berikut:
1. Mempelajari dan mengajarkan serta membacanya
Firman Allah dalam Surat Al-Baqarah, 121:
ف
ب يقترفلون قفه قح لقق نتل ققونتنه أ فروقلـنئقك يفرؤنمفنوقن نبنه قومن يقك رففرر
ـنئقك فهفم ل ققفأرو ال لقنذيقن آتقيرقنافهفم ال رنكقتا ق
خانسفروقن
نبنه ال ر ق
Artinya: Orang-orang yang Telah kami berikan Al Kitab kepadanya,
mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu
beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka
mereka Itulah orang-orang yang rugi.(Al-Baqarah/2: 121)
Keutamaan membaca Al- Quran
اقصحرهءوا ال صقهصرآحن حفإبن نحهه ي حأ صبتى ي حصوحم ال صبقحياحمبة حشبفيععا ل حصصححاببه
“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada
Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang
rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
2. Memahami dan mentadaburinya
firman Allah dalam surat An-Nisa:
ۚۖ غيرنر نعن رند نمرن قكاقن قول قرو ال رفقررآقن يقتققدبلقفروقن أ ققفقلا
اك قنثيدر ارخنتقلادفا قل نفينه قوقجفدوا الل لقنه ق
Artinya: Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran?
kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (An-Nisa/4: 82)
3.Melaksanakan (mengamalkan)nya
orang-orang yang membacanya dan mengimani berita-berita AlQur`an, membenarkannya, dan mengamalkan hukum-hukumnya, …
sehingga Al-Qur`an menjadi hujjah yang membela mereka.
Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
القرآن حجة لك أو عليك
“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya
menjadi hujjah yang membantahmu.” [HR. Muslim]
4. Menghafal dan memeliharanya
Namun, perlu diperhatikan pula cara membacanya yang benar dan adab dalam
membacanya. Oleh karena itu, setiap muslim semestinya berusaha untuk
mempelajari al-Qur’an dari seorang guru yang memilki kemampuan dan
bukan mempelajarinya sendiri tanpa ada bimbingan dan selanjutnya
berusaha untuk banyak membacanya sesuai dengan kemampuannya.
Rasulullah bersabda:
ال رقمانهفر نبال رفقررآنن قمقع ال ل قسقفقرنة ال رنكقرانم ال ربققرقرنة قوال ل قنذي ي قرققرأ ف ال رفقررآقن قوي قتقتقرعتقفع نفينه
عل قي رنه قشا ل قق ل قفه أ قرجقرانن
قوفهقو ق
Orang yang mahir dalam membaca al-Qur’an akan bersama para
malaikat yang mulia dan selalu berbuat baik sedangkan orang yang
membaca al-Qur’an dalam keadaan terbata-terbata dan dia kesulitan
(dalam membaca) maka baginya dua pahala.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
b. Menerima dan tunduk dengan hukum-hukumnya
Firman Allah dalam Surat An-Nisa, 65:
ح نك لفموقك قحتلقىىيفرؤنمفنوقن قلا قوقر نبلقك ا قفقل
جقر نفيقما يف ق
قلا يقنجفدوا نفي أ قن رففنسنهرم قش ق
ت قوي فقس ل نل قحقردجا بقي رن قفهرم ث فلمق
نم لقما قققضي ر ق
Artinya: Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang
mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati
mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisa/4: 65)
c. Menda’wahkannya
Allah berfirman dalam Surat An-Nahl, 125:
حقسن قنة قوقجاندل رفهرم نبال ل قنتي نهقي
اردفع نإقلى قسنبينل قر نبلقك نبال رنحك رقمنة قوال رقمرونعقظنة ال ر ق
عل قفم نبال رفمرهتقنديقن
عرن قسنبيلننه قوفهقو أ ق ر
أ قرحقسفن نإ ل قن قربلققك فهقو أ ق ر
عل قفم نبقمرن قض ل قل ق
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.(An-Nahl: 125)
Dari shahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
((
عل ن ححمهه (( رواه البخاري
ح.
خيصهرهكصم حمصن تححعل ن ححم ال صقهصرآحن حو ح
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan
mengajarkannya.” [Al-Bukhari 5027]
d. Menegakkannya di muka bumi
Firman Allah dalam Surat Asy-Syuro, 13:
Artinya: Dia Telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa
yang Telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang Telah kami
wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah
belah tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang
kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang
yang kembali (kepada-Nya). (Asy-Syuuro/42: 13)
2.4 Bahaya Melupakan Al-quran
Kesan kepada individu diantaranya:
1. Buta matahati
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia di dunia ini. Siapa yang
melupakan dan meninggalkannya tidak akan dapat melihat kebenaran
Allah karena matahatinya telah gelap dan ditutupi daripada cahaya
kebenaran.
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati
(akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar?
Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang
di dalam dada” (al-Hajj: 46)
2. Keras hati
Hati yang jauh dari petunjuk Allah menjadi keras dan sukar untuk
menerima kebenaran sehingga disifatkan oleh Allah lebih keras daripada
batu.
3. Sempit dada
Apabila bergantung kepada salain Allah (makhluk) maka kita akan
bergantung kepada sesuatu yang lemah dan tidak memiliki apapun. Kita
akan merasa sempit apabila bergantung selain kepada Allah apabila
tidak mampu memenuhi kehendak dan keinginan kita.
4. Lupa terhadap diri sendiri
Hubungan Allah dengan hamba-hambaNya begitu dekat. Apabila
hamba dekat kepadaNya maka Allah lebih dekat lagi. Tetapi apabila
hamba melupakan Allah, maka Allah akan melupakan hambaNya,
bahkan menjadikan mereka lupadiri mereka sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah,
sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka
itulah orang-orang fasik” (al-Hasyr: 19).
5. Fasiq
Fasiq merujuk kepada golongan yang keluar dari batasan-batasan
yang telah ditentukan oleh Allah swt. Apabila kita melupakan AlQuran atau meninggalkannya, maka kita telah berada di luar batasan
Allah swt sedangkan semua itu disebutkan dan diperingatkan di dalam
kitabNya.
Sedangkan kesan kepada masyarakat diantaranya:
1. Kehidupan serba sulit
Allah swt telah berjanji bahwa siapa yang berpaling dari ajaran
yang telah dibawa oleh nabi saw akan menerima balasan dalam
kehidupannya. Kerana petunjuk selain dari Allah mempunyai
kekurangan dalam setiap sisi.
2. Zalim dan hina
Apabila kita lari dari keadilan yang ditunjukkan oleh Allah maka
tempat untuk kita adalah kezaliman karena kita telah meletakkan
sesuatu tidak pada posisi yang sepatutnya menurut apa yang
dikehendaki Allah. Kebergantungan kepada selain Yang Maha
Pencipta akan melahirkan kehinaan.
3. Nifaq
Nifaq adalah sifat yang berbahaya bagi masyarakat dan bagi
individu tersebut.
Hal ini karena orang tidak mengetahui mereka dengan baik,
karena pada akhirnya mereka seperti orang (muslim) lain. Tetapi Allah
Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati-hati mereka. Rasulullah
saw menceritakan sifat atau ciri-ciri nifaq dan meminta kita
menjauhinya.
4. Sesat
Petunjuk yang diturunkan oleh Allah swt adalah petunjuk yang
jelas kebenarannya,
dengan bukti-bukti yang begitu jelas sehingga tidak ada lagi alasan
bagi mereka untuk berpaling setelah mereka mengaku beriman,
kecuali keingkaran mereka terhadap hakikat yang begitu jelas yang
terbukti di hadapannya. Inilah yang disebutkan kesesatan yang nyata.
عهمو ال نحبذيحن إبحلى تححر أ حل حصم
اببحما آحمهنوأ حن نحههصم صز ه
ال نح
غو ب
ت إبحلى ي حتحححاحكهموا حنا ي هبريهدوحن قحصبل بحك بمصن أ هن صبزحل حوحما
طا ه
إبل حيصحك أ هن صبزحل
حببعيعدا حضلل ي هبضل نحههصم أ حصن ال نحشيص ح
طاهن حوي هبريهد بببه ي حك صفههروا أ حصن أ هبمهروا
حوقحصد
“Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang
yang mengaku bahawa mereka telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu?
Tetapi mereka masih inginkan ketetapan hukum kepada thaghut,
padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari thaghut itu.
Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan
yang sejauh-jauhnya” (an-Nisa’: 60)
2.5 Kemukjizatan Al-Quran
Kata “Mukjizat” menurut Quraish Shihab berasal dari bahasa Arab أعجز
yang berarti “melemahkan atau menjadikan tidak mampu”. Sedangkan
menurut pakar agama Islam adalah “suatu hal atau peristiwa luar biasa yang
terjadi melalui seorang yang disebut Nabi, sebagai bukti kenabiannya yang di
tantangkan pada yang meragukan, untuk melakukan atau mendatangkan hal
serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan tersebut.
Berdasarkan sifatnya, mukjizat (Al-Qur`an) yang diberikan kepada nabi
Muhammad SAW sangatlah berbeda dengan mukjizat-mukjizat yang
diberikan kepada nabi-nabi terdahulu. Jika para nabi sebelumnya bersifat
Hissiy-Matrial sedangkan Al-Qur`an bersifat maknawy / immateri. Perbedaan
tersebut bertolak pada dua hal mendasar yaitu pertama, para nabi sebelum
Muhammad SAW. ditugaskan pada masyarakat dan masa tertentu. Oleh
karenanya mukjizat tersebut hanya sementara. Sedangkan Al-Qur`an tidak
terbatas pada masyrakat dan masa tertentu sehingga berlaku sepanjang masa.
Kedua, secara historis-sosiologis dalam pemikirannya manusia mengalami
perkembangan.
Dari segi kebahasaan dan kesastraannya Al-Qur`an mempunyai
gaya bahasa yang khas yang sangat berbeda dengan bahasa masyarakat Arab,
baik dari pemilihan huruf dan kalimat yang keduanya mempunyai makna
yang dalam. Kalimat-kalimat dalam Al-Qur`an mampu mengeluarkan sesuatu
yang abstrak kepada fenomena yang konkret sehingga dapat dirasakan roh
dinamikanya, termasuk menundukkan seluruh kata dalam suatu bahasa untuk
setiap makna dan imajinasi yang digambarkannya.
Secara umum Said Aqil merangkum keistimewaan Al-Qur`an sebagai
berikut:
Kelembutan Al-Qur`an secara lafziyah yang terdapat dalam
susunan suara dan keindahan bahasa.
Keserasian Al-Qur`an baik untuk orang awam maupun
cendekiawan.
Sesuai dengan akal dan perasaan, yakni Al-Qur`an memberi
doktrin pada akal dan hati, serta merangkum kebenaran serta
keindahan sekaligus.
Keindahan sajian serta susunannya, seolah-olah suatu bingkai yang
dapat memukau akal dan memusatkan tanggapan dan perhatian.
Keindahan dalam liku-liku ucapan atau kalimat serta beraneka
ragam dalam bentuknya.
Mencakup dan memenuhi persyaratan global(ijmali) dan terperinci
(tafsily).
Dapat memahami dengan melihat yang tersurat dan tersirat.
2.6Pokok Kandungan Al-Quran
Di dalam surat-surat dan ayat-ayat al- Quran terdapat beberapa hal
pokok beserta pengertian dari masing-masing kandungan inti
sarinya :
1. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai
kepercayaan yang pasti wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia.
Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan
tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu
butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap
rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.
2.Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari
pengertian "fuqaha" ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang
dijalankan atau dkerjakan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT.
3. Akhlaq / Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul
madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad untuk
memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang
diperintahkanNya dan menjauhi laranganNya.
4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah
kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan
penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang terbukti bersalah.
Hukum dalam islam berdasarkan Alqur'an ada beberapa jenis atau
macam seperti jinayat, mu'amalat, munakahat, faraidh dan jihad.
5. Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan
kepada manusia akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau
waa'id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman kepadaNya dengan balasan berupa nikmat surga jannah atau
waa'ad.
6. Sejarah-Sejarah atau Kisah-Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu
baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta
ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar
terhadap Allah SWT.
7. Dorongan Untuk Berpikir
Di dalam al-Qur'an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan
yang memerlukan pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat
dan juga membuktikan kebenarannya, terutama mengenai alam
semesta.
2.7 Dimensi Keilmuan dalam Al-quran
Terdapat dua pandangan berbeda di kalangan ulama :
Pandangan pertama mengatakan bahwa Al-Quran mencakup
seluruh bentuk pengetahuan dengan demikian ia mencakup unsurunsur dasar seluruh ilmu kealaman.
Pandangan kedua, Al-Quran adalah kitab petunjuk, karena itu
membicarakan ilmu kealaman adalah bukan tujuannya. Pintu-pintu
ilmu adalah akal dan ekperimentasi, bukan hadis dan Al-Quran.
Teori-teori ilmu berubah, sehingga tidak benar menafsirkan AlQuran menurut teori-teori yang berubah.
Dalam Al-Quran terdapat lebih dari 750 ayat membahas berbagai
fenomena alam. Ayat-ayat ini melibatkan sebuah pesan penting
bagi para ilmuwan Muslim.
1. Dianjurkan untuk mengkaji seluruh aspek alam dan
menemukan misteri-misteri penciptaan.
خنتل ن
ف الل لقي رنل قو ال لقنهانر قوما أ قن رقزقل اللفه نمقن ال لقسمانء نمرن
قو ا ر
نررزتق قفأ قرحيى نبنه ال رأ قررقض بقرعقد قمرونتها قو تقرصرينف النلريانح
ت لنققروتم ي قرعنقفلوقن
آيا ق
" Dan pada penciptaan kalian dan pada binatang-binatang melata
itu terdapat ayat-ayat bagi kaum yang meyakininya (Q.S AlJatsiyah 45 :5)
2. Ayat-ayat itu menegaskan bahwa segala sesuatu di dunia itu
teratur dan bertujuan. Dan tidak ada cacat.
"... Dan Dia ciptakan segala sesuatu, kemudian Dia mengaturnya
dengan sangat tepat."(Q.S Al-Furqan 25:2)
3. Al-Quran menyuruh kita mengenali hukum-hukum alam ( pola-pola
Allah di alam semesta) dan mengeksploitasinya untuk
kesejahteraan manusia denga tidak melampaui batas-batas syariah.
4. Sains adalah perwujudan berbeda dari satu dunia yang diciptakan dan
yang dikelola oleh Tuhan. Karena itu kombinasi ilmu-ilmu tersebut
harus menggiring kita kepada gambaran tunggal dunia.
5. Al-Quran dan hubungannya dengan sains, adalah keunikan pandangan
dunia dan epistemologinya. Kebanyakan kesalahan yang terjadi
pada perkembangan sains memiliki akar pada pandangan
materialistik yang menyertai sains modern.
Ringkasnya, hal penting dari ayat-ayat keilmuan AlQuran :
1. Prioritas harus diberikan pada manusia pada penemuan alam
dengan menggunakan indera dan akal.
2. Al-Quran memberi kita pandangan-dunia (world-view) yang
benar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Al-quran merupakan sumber nilai yang pertama dalam islam dan juga
sebagai pedoman dasar dalam kehidupan manusia. Dalam islam, al-quran
merupakan tuntunan hidup yang bersumber dari firman Allah untuk mengatur
seluruh aspek kehidupan. Banyak orang tidak menyadari bahaya yang akan
timbul jika manusia melupakan al-quran. Padahal apabila manusia mau
mengkaji lebih dalam tentang kandungan al-quran, ada mukjizat luar biasa
yang kelak menyelamatkan manusia dari siksa neraka. Sebagai seorang
muslim, harus bisa mengkaji lebih dalam mengenai dimensi keilmuan yang
terkandung di dalam al-quran agar tidak salah dalam memaknai dan
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 SARAN
Demikianlah dalam hal ini penulis akhiri makalah ini, tak lupa mohon
maaf kepada semua pihak, kritik dan saran penulis harapkan demi perbaikan
penulisan makalah ini selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Zakky.2007.Menjadi Cendikiawan Muslim.PT Magenta
Guna.Jakarta.
Bhakti
Suresman, Edi dkk. 2006 .Pendidikan Agama Islam. Bandung. UPI PRESS.
http://almanhaj.or.id/content/2944/slash/0
www.media.isnet.org.
http://wmazmi.wordpress.com/2008/04/16/nama-nama-al-quran/
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/ 2031497-menyoal-dalil-tak-masukakal/
BIODATA DIRI
DATA PRIBADI
Nama lengkap
: putwani sugra
Nama panggilan
: putwan
Tempat & tanggal lahir
: balai selasa,01-01-1999
Pekerjaan
: mahasiswa
Hobi
: volley ball
Cita-cita
: tni
Tinggi badan / Berat badan
: 165/159
Nama ayah
: mardiatun
Nama ibu
: nurhasni
Alamat sekarang
: jl.patenggangan blok e no 5
Alamat asal
: kab.pesisir selatan,kecamatan ranah pesisir,
No hp
: 082115887511
Alamat email
: [email protected]/