Sehubungan dengan kegiatan rehabilitasi sungai, kanal dan waduk melalui program Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP) Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), dengan Ini

Public Disclosure Authorized

Public Disclosure Authorized

IL

Public Disclosure Authorized

Ek

Public Disclosure Authorized

LA.

LAND ACQUISITION AND

RESETTLEMENT ACTION PLANT

KALI SENTIONG SUNTER

...................

'

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

KATA PENGANTAR

i3 1 AUG 2015
B Y: ----------------

Sehubungan dengan kegiatan rehabilitasi sungai, kanal dan waduk melalui program Jakarta
Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)/ Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI), dengan Ini
disampaikan Dokumen Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) dalam rangka

mendukung pelaksanaan fisik di Kali Sentiong - Sunter, Waduk Sunter Utara, Waduk Sunter Selatan
dan Waduk Sunter Timur III yang termasuk dalam JUFMP Paket- 4. Untuk itu, kami meminta No
Objection Letter (NOL) dari Bank Dunia untuk dokumen dimaksud. Kesimpulan dari dokumen LARAP

tersebut adalah:




Warga terkena proyek di lokasi Kali Sentiong - Sunter dan Waduk Sunter Utara yang harus
direlokasi ke Rusunawa Semper, terkait dengan kegiatan fisik di Waduk Sunter Selatan telah
dilakukan Review DED dengan menghindari bangunan terkena proyek, sehingga tidak
memerlukan relokasi warga.



Rusunawa dimaksud slap dihuni pada akhir tahun 2016. Mekanisme perolehan Rusunawa akan
menggunakan system Inden/ Kupon dengan melengkapi persyaratan sesuai dengan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 111 tahun 2014 tentang Mekanisme Penghunian Rumah
Susun Sederhana Sewa. Sistem inden/ kupon yaitu system pemberian kupon kepada WTP yang
memenuhi syarat yang menandakan bahwa mereka berhak menerima unit Rusunawa, namun
baru dapat dihuni setelah Rusunawa selesai dibangun yaitu pada akhir tahun 2016.

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

*


Rencana pelaksanaan fisik Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP)/ Jakarta
Emergency Dredging Initiative (JEDI) paket 4 meliputi Kali Sentiong - Sunter, Waduk Sunter
Utara, Waduk Sunter Selatan dan Waduk Sunter Timur III akan dimulai pada September 2015.

*

Proses Permukiman

Kembali akan dilaksanakan secara

pelaksanaan konstruksi.

parallel/

bersamaan dengan

Terkait dengan hal tersebut, sementara menunggu kesiapan

Rusunawa untuk dihuni, WTP dapat menempati sisa bangunan yang dibongkar namun masih

layak untuk ditempati.

I

Ii

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-UNTER

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

i

Daftar Is

iii

Daftar Tabel


v

Daftar Lampiran

vi

PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang

i

1.2. Potensi Dampak

i

I.


a. Kegiatan yang memerlukan Pengadaan Tanah

i

b. Letak Bangunan yang akan Terkena Dampak

2

1.3. Tujuan

2

11. GAMBARAN UMUM KEGIATAN FISIK

2

2.1. Lokasi Kegiatan Fisik

2


a. Kelurahan Serdang

2

b. Kelurahan Sunter Agung

3

2.2. Rencana Kegiatan Fisik
Iil.

KARAKTERISTIK WARGA, TANAH & BANGUNAN YANG AKAN TERKENA KEGIATAN FISIK

3
3

3.1. Uralan Tanah Terkena Kegiatan Fisik

4


3.2. Uraian Bangunan Terkena Kegiatan Fisik

5

3.3. Uraian Warga Terkena Kegiatan Fisik

5
iii

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

7

7

3.3.1.Profil Warga Terkena Kegiatan Fisik

5


3.3.2.Kegiatan Ekonomi Warga di Lokasi Rencana Kegiatan Fisik

7

3.3.3.Kondisi Ekonomi Warga Terkena Kegiatan Fisik

7

3.3.4.Sarana dan Prasarana Warga

8

3.3.5.Persepsi dan Aspirasi

10

3.3.6.Kelompok Rentan dan Anak Sekolab

10


IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK

11

4.1. Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

11

a. Memukimkan warga ke tempat yang layak

11

b. Kompensasi atas tanah

12

c. Kompensasi atas Bangunan

12


d. Meminimalkan Permukiman Kembali

12

4.2. Analisis Hukum

7

13

a. Aspek Perencanaan, Penyelenggaraan dan Pelaksanaan

13

b. Aspek Pendanaan

14

c. Aspek Lingkungan Hidup dan Ketertiban Umum

20

4.3. Kelembagaan

20

4.4. Monitoring dan Evaluasi

23

4.5. Penanganan Keluhan

23

4.6. Rencana Pelaksanaan

24

iv

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONGUNTER

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Ringkasan Tentang Tanah Terkena Kegiatan Fisik

4

Tabel 2: Ringkasan Tentang Bangunan Terkena Kegiatan Fisik

5

Tabel 3: Ringkasan Tentang Profil Warga Terkena Kegiatan Fisik

6

Tabel 4: Ringkasan Tentang Kegiatan Ekonomi Warga Terkena Keglatan Fisik

7

Tabel 5: Ringkasan Tentang Kondisi Ekonomi Warga Terkena Kegiatan Fisik

8

Tabel 6: Ringkasan Tentang Sarana dan Prasarana Warga Terkena Kegiatan Fisik

9

Tabel 7: Ringkasan Tentang Persepsi dan Aspirasi Warga Terkena Kegiatan Fisik

10

Tabel 8: Ringkasan Tentang Kelompok Rentan dan Anak Sekolah

11

Tabel 9: Pelaksanaan Pengadaan Tanah Dan Pemukiman Kemball Pada Sub Kegiatan
Fisik JUFMP/ JEDI

15

Tabel 10: Institusi Pelaksana Kegiatan Permukiman Kembali Warga Terkena Kegiatan Fisik
Sentiong-Sunter
Tabel 11: Rencana Tindak Penanganan Warga Terkena Kegiatan Fisik Sentiong-Sunter

21
24

v

LAND ACQUISMTON AND RESIETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-UTER

DAFTAR LAMPI RAN

LAMPIRAN 1

: FOTO-FOTO KONDISI WILAYAH TERKENA KEGIATAN FISIK

27

LAMPIRAN 2A

: POTONGAN MELINTANG DI LOKASI

28

LAMPIRAN 2B

: LOKASI RENCANA KEGIATAN FISIK

30

LAMPIRAN 3

: DAFTAR WARGA DAN ASET TERKENA KEGIATAN FISIK

31

LAMPIRAN 4

: SKETSA LOKASI WARGA TERKENA KEGIATAN FISIK

33

LAMPIRAN 5

: RINGKASAN BANGUNAN TERKENA KEGIATAN FISIK DAN WTP

SENTIONG-SUNTER

39

LAMPIRAN 6

TABEL RENCANA PENANGANAN WARGA TERKENA KEGIATAN FISIK

41

LAMPIRAN 7

INSTRUKSI GUBERNUR NO. 48 TAHUN 2014

47

LAMPIRAN 8

PERATURAN GUBERNUR NO. 111 TAHUN 2014

51

LAMPIRAN 9

PRESENTASI RENCANA AKSI SUB POKJA TERTIB HUNIAN TAHUN 2015

82

vi

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

1.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pengendalian banjir di Jakarta membutuhkan rehabilitasi besar terhadap sungal, kanal dan
waduk. Rehabilitasi harus disertal perencanaan pengelolaan banjir untuk memastikan sistem
beroperasi secara optimum. Hasil simulasi pasca banjir 2007 menunjukkan bahwa pekerjaan
fisik di 12 kanal/ sungai dan 4 waduk utama di Jakarta dengan mengembalikan sistem dan
fungsi pengendalian banjir sesuai desain awal, diperkirakan akan mengurangi 40% luas
genangan banjir atau dapat mengamankan sekitar 1 juta warga Jakarta.

Terkait dengan itu,

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian PU (sekarang
Kementerian PUPR), dan Bank Dunia bekerjasama untuk penanganan banjir melalui Jakarta
Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP/Jakarta Emergency Inititive Kegiatan Fisik-JEDi.
Sungal/Kanal dan Waduk yang akan ditangani adalah Sunter Atas, Sunter Bawah, Cengkareng
Drain, Ciliwung-Gunung Sahari,

Sentiong-Sunter, Waduk Melati, Cideng-Thamrin, Waduk

Sunter Selatan, Waduk Sunter Timur III, Waduk Sunter Utara, Angke Bawah, Tanjungan, Banjir
Kanal Barat, Grogol-Sekretaris, Pakin-Kali Besar-Jelakeng dan Krukut - Cideng.

Namun, pekerjaan pengerukan Kanal/ Sungai dan waduk di Jakarta berpotensi menimbulkan
dampak sosial adalah berupa penindahan warga penghuni kawasan yang diperlukan untuk
pekerjaan pengerukan. Potensi dampak tersebut terjadi terhadap warga yang menempati
Tanah Negara k di Kali Sentiong-Sunter. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal
ini PIU Dinas Tata Air (sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum) merevisi dokumen Rencana
Pelaksanaan Pemindahan Warga terkena kegiatan fisik di Kali Sentiong-Sunter.

1.2.

Potensi Dampak
Potensi dampak kegiatan pengerukan dan pemasangan sheetpile di Kali Sentiong-Sunter
terhadap warga diantaranya kehilangan tempat tinggal.

Dibawah ini diuraikan dampak

tersebut.
a.

Kegiatan yang memerlukan Pengadaan Tanah
Pada tahun 2010, Kementerian Pekerjaan Umum menyusun dokumen DED dan LARAP,
dokumen LARAP menyimpulkan bahwa pekerjaan pengerukan, pemasangan sheet pile dan
pembangunan jalan inspeksi berada area Kali Sentiong-Sunter atau Tanah Negara. Warga

7

1

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

menempati area Kali Sentiong-Sunter yang akan terkena kegiatan fisik (WTP) dikategorikan
sebagai pemilik dan "Enchroacer dan Squatter". Mereka memanfaatkan lahan Kali
Sentiong-Sunter sebagai tempat tinggal dan tempat usaha serta kegiatan lainnya.
b. Letak Bangunan yang akan Terkena Dampak
Enchroacer dan Squatter di Kali Sentiong-Sunter merupakan isu yang harus ditangani pada
kegiatan fisik Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP/Jakarta Emergeny Dredging

Initiative-JEDI. Letak bangunan terkena kegiatan fisik berada di pinggir Kali, termasuk yang
menggantung

diatas

permukaan

air. Apabila

akan

dilakukan

pengerukan,

dan

pembangunan tanggul (sheet pile), maka mereka harus dipindahkan. Untuk bangunan atau

asset lainnya yang berada di atas lahan milik, akan diatur melalui Undang-undang dan
Peraturan yang berlaku. Kondisi Bangunan akan terkena kegiatan fisik pada umumnya
permanen dan non permanen serta semi permanen.
1.3

Tujuan
Tujuan dar! LARAP ini adalah untuk menjelaskan prinsip-prinsip , prosedur tata cara
penanganan dan pelaksanaan yang akan diterapkan dalam permukiman kembali, yaitu:
a. Menguraikan secara spesifik pilihan kompensasi kepada WTP.
b. Menetapkan secara rinci bantuan permukiman kembali dan bantuan secara khusus.
c. Menguraikan secara rinci rencana kerja permukiman kembali.

II.

GAMBARAN UMUM KEGIATAN FISIK

2.1.

Lokasi Keglatan Fisik
Lokasi kegiatan fisik Kali Sentiong Sunter sepanjang 6.350 meter, membentang di 7 (tujuh)

Kelurahan di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dari 7 (tujuh) kelurahan tersebut, terdapat 2 Kelurahan yang bangunan warganya akan terkena
kegiatan fisik, yaitu : Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, dan Kelurahan
SunterAgung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Gambaran umum kedua kelurahan adalah:
a.

Kelurahan Serdang
Luas wilayah Kelurahan Serdang berdasarkan Monografi kelurahan bulan Maret 2010
seluas 82,23 Ha terdiri dan 7 Rukun Warga (RW) dan 113 Rukun Tetangga (RT) dengan
jurnlah penduduk sebanyak 26.075 jiwa. Komposisi jumlah penduduk terdiri dari laki-laki

2

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

sebanyak 13.287 jiwa dan 12.788 jiwa untuk jenis kelamin perempuan dengan jurnlah
kepala keluarga 6.934 KK.

Batas wilayah Kelurahan Serdang adalah sebagal berikut:


7•


Sebelah Utara

Kali Sunter/I. Sunter Kemayoran.

Sebelah Timur

:

Kali Serdang/Kelurahan Sumur Batu.

Sebelah Selatan

:

JA. Bendungan Jago/J. Serdang Raya.

Sebelah Barat

:

Kali Sentiong/Kelurahan Kebon Kosong.

b. Kelurahan Sunter Agung
Luas wilayah Kelurahan Sunter Agung berdasarkan Laporan Kelurahan Sunter Agung Bulan
Juni 2010 adalah 425 Ha, terdiri dari 20 Rukun Warga (RW) dan 280 Rukun Tetangga (RT),
Jumlah penduduk sebanyåk 63.686 jiwa, komposisi jumlah penduduk terdiri dari laki-laki
sebanyak 32.094 jiwa dan 31.450 jiwa perempuan.
Batas wilayah Kelurahan Sunter Agung adalah sebagai berikut:

2.2.



Sebelah Utara

:

Ji. Raya RE. Martadinata

*

SebelahTimur

:

Jl. Sunter Permai

m•

Sebelah Selatan

:

Jl. Danau Sunter Selatan



Sebelah Barat

:

Jl. Exs PagarAngkasa Pura

Rencana Kegiatan Kegiatan Fisik
Rencana kegiatan fisik di Kali Sentiong Sunter adalah pengerukan lumpur sepanjang 6.350 m
atau sebanyak 140.150 m' dan perbaikan tanggul (sheet pile) sepanjang 3.865 m. Perbaikan
tanggul (sheet pile) berlokasi dl 3 (tiga) kelurahan, yaitu Kelurahan Serdang 1.003 m, Kelurahan
Sunter Jaya 333 rn dan Kelurahan Sunter Agung 2.529 m.
Gambar Lokasi Rencana Kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 2a dan gambar potongan

melintang (Cross Section) pada lampiran 2b.

I.

KARAKTERISTIK WARGA, TANAH DAN BANGUNAN YANG AKAN
TERKENA KEGIATAN FISIK
Berdasarkan dokumen draft LARAP yang disusun oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,

Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2010, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DK1 Jakarta
melakukan pembaharuan data survei pada Oktober-Desember 2013. Gambaran hasil survei

kembali di Kali Sentiong-Sunter adalah 202 KK (885 jiwa) telah memetak-metak dan
3

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

memanfaatkan tanah dl atas 202 petak tanah yang meliputi :() 201 petak sebagal tapak
bangunan (perorangan/perusahaan/fasum-fasos), (ii) 1 petak tanah kosong. Kondisi Tanah,
bangunan/asset lain di atas diuraikan dibawah ini.

3.1

Uralan Tanah Terkena Kegiatan Fisik
Tanah di lokasi rencana fisik Sentiong-Sunter dikuasai warga berjumlah 202 petak, luas total
106,634 m2. Mengenai status kepemilikan tanah : (i) 155 (77%) warga menyatakan sebagai
penggarap/pengelola, (ii) masing-masing 47 (23%) menyatakan sebagal pemilik tanah,
penyewa/lainnya (numpang dan over garapan) dan Fasilitas Umum/Sosial; dan (iii) 14 (7%)
tidak dapat ditemui/tidak diketahul pemiliknya.
Dari hasil survei dilokasi rencana kegiatan didapatkan bahwa masyarakat yang memanfaatkan
tanah/lahan dan memiliki Sertifikat Hak Milik sebanyak 24 orang (12%), yang menjawab
lainnya

(AJB Kelurahan/Akte Notaris) sebanyak 15 orang (7.%), yang memiliki Surat

Keterangan Tanah (SKT) dari kecamatan sebanyak 15 orang (7%), yang menjawab tanah
negara/tanah publik sebanyak 111 orang (55%), yang menjawab girik letter Csebanyak 8 orang
(4%), sebanyak 3 orang (1%) menjawab Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai sebanyak 12 (6%)
dan sisanya tidak menjawab dan fasum-fasos.
Tabel 1: Ringkasan Tentang Tanah Terkena Kegiatan Fisik
No
1.
2

Keterangan
Jumlah Jawaban Responden dan persentase (%)
Uralan tentang
Tanåh
Tanah Milik
Tanah Negara
Status
Kepemilikan
155 (77%)
47 (23%)
atas tanah
Fasum-fasos
Tidak.Jawab
Tidak ada
Ada
Kepemilikan
6(3%)
109 (54%)
32 (16%)
tanah ditempat
55 (27%)
lain

3.

Cara mendapat

89(44%)

tanah

4.

Pemanfaatan

Warisan/Hibah

Membeli
Tempat
Tinggal

78 (37)

Tempat
Tinggal &
Usaha

77(38%)

23(11%)

Tempat
Usaha

40 (20%)

TidakJawab

Lain-lain
59(29%)

Ladang

3 (1%)

Kosong

1 (1%)

25(12%)

Fasum
fasos

15(7%)

in
SLain-la
8(4%)

4

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

Darl Uraian dan Tabel di atas, diketahui bahwa lebih dari 50% tanah yang dimanfaatkan warga
adalah Tanah Negara. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa kurang dar! separuhnya merupakan
tanah milik sehingga diperlukan verifikasi selanjutnya.

3.2.

Uralan Bangunan Terkena Kegiatan Fisik
Aset bangunan yang akan terkena kegiatan fisik: dari 202 petak tanah yang dikuasai warga,
terdapat 201 unit bangunan yang meliputi: (i) 78 (59%) dimanfaatkan sebagai tempat tinggal,
(ii) 77 (38%) sebagai tempat tinggal dan tempat usaha, (iii) 40 (20%) sebagai tempat usaha,
selebihnya berupa fasum/fasos dan kandang.

Kualitas atau kondisi

bangunan yang berada disepanjang Kali Sentiong-Sunter adalah,

bangunan permanen, semi permanen dan non permanen.

Tabel 2: Ringkasan Tentang Bangunan Terkena Kegiatan Fisik
No.

Bentuk Kehilangan

Jumlah

1.

TempatTinggal

78(39%)

2.

Tempat Tinggal dan Tempat

77 (38%)

Keterangan
Kondisi bangunan terdiri dari
Permanen, Semi Permanen dan
Darurat

Usaha

3.
4.
5.

Tempat Usaha
Kandang Ayam
Fasum-Fasos
JUMLAH:

3.3

Uralan Warga Terkena Keglatan Fisik

3.3.1.

Profil Warga Terkena Kegiatan Fisik

40 (20%)
0 (0,00%)
6 (3%)
201(100%)

Profil warga terkena kegiatan Fisik Kali Sentiong Sunter adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin terdiri dari: (i) laki-laki 175 orang (87%) dan perempuan 13 orang (6%).
Usla : Warga berusia antara 40 s/d 50 tahun sebanyak

17%,

berusia 50 s/d 55 tahun

sebanyak 13%, usia 30 s/d 40 tahun berjumlah 25%, berusia > 55 tahun sebanyak 27% dan

5

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

'

berusia 20 s/d 30 tahun berjumlah 6% serta yang tidak menjawab/tidak diketahui pemiliknya
dan termasuk fasum fasos sebanyak 11%.
Pendidikan: tingkat pendidikan warga adalah tamat SLTA/MA/Sederajat sebanyak 30%, tamat
SD/MI/Sederajat sebanyak 20%, tamat SLTP/MTs/Sederajat sebanyak 19%, tidak sekolah/tidak
tamat SD sebanyak 17%, tamatan Sarjana Sl sebanyak 1%.
Pekerjaan Utama Kepala Keluarga : sebagai Wiraswasta/Pedagang sebanyak 52%, yang
menyatakan bekerja sebagai buruh sebanyak 5%, bekerja sebagai Pegawai Swasta sebanyak
16%, yang menjawab lainnya sebanyak 8%, bekerja sebagai Pengemudi sebanyak 2%, sebagai
ibu rumah tangga sebanyak 2%, bekerja sebagal petani sebanyak 1%, yang menyatakan
sebagai PNS sebanyak 1%, yang menjawab lainnya (tidak bekerja, pemulung atau serabutan)
sebanyak 8%.
Terkait dengan Status Perkawinan, terbanyak menyatakan kawin sejumlah 80%, yang
menyatakan janda

sebanyak 5%, yang menyatakan belum menikah sebanyak 2%, yang

menyatakan duda sebanyak 1%.
Tabel 3: Ringkasan Tentang Profil Warga Terkena Kegiatan Fisik
No.

Uralan Profil

1.

Jenis Kelamin

2.

Usia (tahun)

3.

Pendidikan

4.

Pekerjaan
Utama KK

5.

Status
perkawinan
Asal usul
Warga

Pria
20-30
12(6%)
Tidak
Sekolah

7

KTP

Wanita
175 (87%)
40-50
30-40
35(17%)
50(25%)
SMP
Tamat SD
Sederajat
sederajat

13 (6%)
50-55
27(13%)
SLTA

>55
55(27%)
S/Diploma

23 (11%) tidak
menjawab/tidak
diketahui
pemiliknya

2(1%)
60(30%)
Pegawai
Petani/Peternak
Swasta
Tangga
3 (1%)
5(2%)
32(16%)
1(1%)
Lain-lain
wiraswasta
Buruh
11(5%)
106(52%)
16(8%)
Belum Menikah
Duda
Janda
Menikah
161(80%)
3(1%)
11(5%)
4(2%)
Suami AsliIstri asli-Suami
Suami-istri Asli Suami-Istri
setempat
pendatang
istri
pendatang
pendatang
7(4%)
8(4%)
141(70%)
23(11%)
Tidak ber KTP
KTP alamatsesual aset
KTP alamattidak
sesuai aset
32(16%)
104(52%)
43(21%)
35(17%)

6.

Ket.

Profil Warga (Jumlah dan Persentase)

PNS/TNI/Pol.

40(20%)

Ibu Rumah

38(19%)

Asal -Usul dan Status Kependudukan : Warga yang menyatakan suami istri bukan penduduk
asli berjumlah 141 (70%), suami dan isteri penduduk asli 23 (11%), istri penduduk asli tetapi
suami pendatang 8 (4%), dan suami penduduk asli, tetapi Istri pendatang 7 (4%). Terkait
dengan kepemilikan Kartu Tanda Penduduk diperoleh data: sebanyak 104 (52%) ber KTP sesuai
6

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP) l
KALI SENTIONG-SUNTER

dengan lokasi, sebanyak 43 (21%) berKTP DKI Jakarta, tetapi alamat berbeda dengan lokasi
kegiatan fisik dan sebanyak 32 (16%) tidak ber KTP.
3.3.2.

Kegiatan Ekonomi Warga dl Lokasi Rencana Kegiatan Fisik
Warga di Sentiong-Sunter yang memanfaatkan lahan waduk sebagai kegiatan ekonomi seperti
untuk usaha warung sembako sebanyak 2%, dan warung makan sebanyak 6% dan yang
menyatakan jenis usaha yang terkena bengkel, play station dan kantor masing-masing
sebanyak 1% serta usaha ternak dan tani sebanyak 41%. Pola kepemilikan usaha terbanyak
adalah milik sendiri (49%). Sedangkan yang menyatakan memiliki usaha ditempat lain
sebanyak 5%. Terkait dengan rencana usaha apabila bangunan terkena kegiatan fisik, mereka:
(i) akan tetap berusaha ditempat yang sama sebesar 50%, (ii) buka usaha baru ditempat lain
sebesar 2%. Tabel dibawah menunjukan kegiatan ekonomi warga.
Tabel 4: Ringkasan Tentang Kegiatan Ekonomi Warga Terkena Kegiatan Fisik
1.

Jenis usaha warga terkena
kegiatan fisik

Ternak,/Kolam
ikan/Tani

Bengkel

dil

82(41%)

2.

Pola kepemilikan usaha

Milik sendiri

3.

Usaha di tempat lain

Tidak ada

Warung makan,
sembako, kantor,
3(1%)

19(10%)

Bagi Hasil
99 (49%)

4.

Rencana Usaha setelah

Tetap usaha yang

terkena kegiatan fisik

sama

94 (46%)
Buka usaha baru

101(50%)
3.3.3.

2(11%)
Ada
11 (5%)
Tidak usaha lagi

4 (2%)

0(0%)

Kondisi Ekonomi Warga Terkena Kegiatan Fisik
Kepala Keluarga warga terkena kegiatan fisik yang salah satu anggota keluarganya tidak
memiliki pekerjaan (46%), yang menyatakan ada anggota keluarga lain yang memiliki
pekerjaan (40%), dan sisainya tidak menjawab/ tidak diketemukan orangnya (11%).
Total pendapatan dari seluruh anggota keluarga dengan kisaran berpendapatan sebesar >
Rp.3.000.OO0, (32%), yang menyatakan berpendapatan berkisar Rp 1.000.000,- s.d. Rp
000 0. 00 ,R.3.
per bulan (28%), yang menyatakan berpendapatan sebesar Rp 500.000,- s.d. Rp

1.000.000 ,- per bulan (15%) yang menyatakan pendapatan sebesar Rp

2 000 . 00 0,-

s.d. Rp

3.000.000,- per bulan (9%), yang tidak menjawabnya/tidak diketemukan orangnya (8%), yang
menyatakan berpendapatan < Rp.500.000,- per bulan (4%).
7

LAND ACQUSITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

Total pengeluaran dari seluruh anggota keluarga yang terbanyak menyatakan adalah Rp
1.000.000,- s.d. Rp 2.000.000,- per bulan (29%), yang menyatakan pengelurannya > Rp
3.000.0000,- per bulan (25%), yang menyatakan pengeluarannya sebesar Rp 500.000,- s.d. Rp
1.000.000

i

,-

per bulan (16%), yang menyatakan pengeluaran dari seluruh anggota keluarga

sebesar Rp 2.000.000,- s.d. Rp 3.000.000,- per bulan (13%), yang tidak menjawab atau tidak
diketemukan pemiliknya (11%), dan yang terkecil menyatakan total pengeluaran Rp 25.000

,-

per har (26%), yang menyatakan pengeluaran total biaya transportasi

sebesar Rp 5.000,- s.d. Rp 10.000 ,- per hari (22%), yang menyatakan pengeluaran total biaya
transportasi < Rp 5.000,-perhari (13%), yang menyatakan pengeluaran untuk transportasi
IF-

keluarga sebesar Rp

1 0 .0 00 ,-

s.d. Rp 15.000,- per hari (12%), yang tidak menjawab atau tidak

diketemukan pemiliknya (10%), yang menyatakan pengeluaran untuk transportasi keluarga
sebesar Rp 20.000,- s.d. Rp 25.000,- per hari (7%), yang menyatakan menyatakan sebesar Rp
1 5 . 00 0

,- s.d. Rp 20.000,- per hari (6%).

Tabel 5: Ringkasan Tentang Kondisi Ekonomi Warga Terkena Kegiatan Fisik
1.

Anggota keluarga selain KK

Ada

Tidak Ada

yang bekerja
2.

Total pendapatan selurunya
(Rp/bulan)

2
3.

Total pengeluaran
(Rp/bulan)

9(4%)
juta-3juta

64 (32%)

6(3%)

500rb-ljuta
32(16%)

juta-3juta
26(13%)

Biaya transpotasi keluarga

(Rp/har!)

500rb-1juta
30(15%)
> 3juta

19(9%)

r

18 (9%)

Mengenai alat transportasi yang digunakan warga, sebagian besar menyatakan menggunakan
sepeda motor pribadi sebanyak 63%, yang menyatakan memanfaatkan angkutan umum
9

LAND ACQUISITrION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

(termasuk ojek dan perahu) sebanyak 11%, yang menjawab lainnya (tidak diketemukan
orangnya) sebanyak 9%, yang menyatakan berjalan kaki (8%), yang menyatakan menggunakan
sepeda sebanyak 4%, yang menyatakan menggunakan mobil pribadi sebanyak 1%.
3.3.5.

Persepsi dan Aspirasi
Warga penghuni Sentiong-Sunter sebagian besar sudah mengetahui keberadaan/rencana
Kegiatan Fisik JUFMP (73%) dan yang menyatakan tidak tahu sebesar (15%). Mereka
mengetahui rencana Kegiatan Fisik dari Camat, Lurah, RT/RW, tokoh masyarakat, media dan
tetangga.

Mengenai pendapat, apabila harus dipindahkan ke Rusunawa, (37%) warga "tidak

setuju" dan sisanya (20%) menyatakan "setuju".
Tabel 7: Ringkasan Tentang Persepsi dan Aspirasi Warga Terkena Kegiatan Fisik

1.

W1, Lffi

2.

.Llg-iEffi

Tidak Tahu

Keberadaan Kegiatan

Tahu

Fisik
Sumber Informasi

Aparat (Camat,

147(73%)
Tokok masyarakat

30(15%)
Tetangga

lurah, RT/RW

Media
3.

Pendapat bila harus
pindah ke Rusunawa

4.

Harapan/Usulan

129 (64%)

Lain-lain

11 (5%)

18(9%)
6(3%)
Setuju

0(0,00%)
Tidak setuju
74(37%)

41(20%)

Tidak
menjawab
81(40%)

Ganti rugi

Tidak
merugikan

Ada sosialisasi
dulu

Ingin Rumah
Deret

28(14%)
Bisa
Berdagang
Kembali
23(11%)

26(13%)
Perhatikan
Keluhan

36(18%)
Kerusakan
diganti

4(2%)
Tidak usul

11(1%)

3(1%)

75(37%)

Harapan/usulan warga terhadap diantaranya adalah: diberi ganti kerugian atas asset yang
hilang dan rusak; dipindah rumah deret; serta dilakukan sosialisasi terlebih dahulu.

3.3.6.

Kelompok Rentan dan Anak Sekolah
Kelompok rentan dalam uraian ini meliputi usia 55 tahun keatas, kondisi ekonomi karena tidak
bekerja sehingga bergantung kepada orang lain. Sebagai indikator kondisi ekonomi "Parameter
Sayogyo": seseorang dikatakan berada dibawah garis kemiskinan jika pendapatan pertahunnya
setara dengan 480 Kg beras. Dengan asumsi harga beras sekarang Rp. 8000/kg, maka orang
10

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN {LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

yang berpenghasilan kurang dari Rp. 320.000/bulan atau Rp. 1.280.000 keluarga/bulan
dianggap hidup dibawah garis kemiskinan.
Tabel 8: Ringkasan Tentang Kelompok Rentan dan Anak Sekolah

1.

2.

Kelompok Rentan

Anak Sekolah

KK miskin
39
KK Lanjut Usia

KK Perempuan
11
Tidak punya tanah
dan atau rumah
ditempat lain

55

69

SD: 17 orang
SMP: 19 orang
SMA: 21orang

Terkait dengan anak-anak sekolah yang terpaksa harus mengikuti pindah, diperkirakan
berjumlah 57 orang, mereka adalah anak-anak yang masih membutuhkan pendidikan dan
orang tua mereka tidak mampu

IV.

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PERMUKIMAN KEMBALI

4.1.

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Kegiatan pengerukan sungai, kanal dan waduk di DKI Jakarta, termasuk Kali Sentiong-Sunter
merupakan salah satu upaya mriengurangi banjir sekaligus mengembalikan fungsi badan
sungai/kanal dan waduk, dimana bantaran Sungai, Kanal dan Waduk yang diokupasi warga
untuk bangunan tempat tinggal dan/ atau tempat usaha akan difungsikan kembali. Dalam
upaya refungsionalisasi kembali tanah Sungai/Kanal dan Waduk, Pemerintah tidak memberi
kompensasi terhadap tanah, bangunan dan asset lain yang ada diatas Tanah Negara.

I

Kebijakan Pemnerintah Provinsi DKI Jakarta adalah:
a. Meminimalkan Permukiman Kemball
Sesuai dengan prinsip kebijakan permukiman kembali maka jika dimungkinkan,
permukiman kembali harus dihindarkan

atau

diminimalkan, dengan cara mencari

semua alternatif desain- desain kegiatan fisik yang layak. Dengan melihat kondisi Kali
Sentiong-Sunter, baik dilihat dari aspek fisik maupun aspek sosial, maka JUMFP/JEDI
melakukan revisi DED dengan mempertimbangkan beberapa faktor, yakni:

11

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-UNTER

>

Kondisi fisik Kali Sentiong-Sunter yang telah mengalami pendangkalan, sehingga
perlu segera dilakukan pengerukan dan perbaikan embankment.

> Sepanjang bantaran Kali (antara 1 - 2 m) di tepi jalan, dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk taman, utilitas umum dan beberapa bagian hunian yang 'over hang'.
>

Pelaksanaan pengerukan dan perbaikan embankment di Kali Sentiong-Sunter dinilai
memungkinkan dengan menghindari area-area hunian.

>

Pembongkaran bangunan hanya akan dilakukan pada bagian bangunan yang over
hang.

b. Memukimkan warga ke tempat yang layak
Tempat tinggal dan/ atau bangunan yang akan terkena kegiatan fisik pengerukan pada
umumnya adalah bagian kecii dari bangunan dl atas embankment kali. Dengan kualitas
bangunan permanen sederhana, semi permanen dan non permanen. Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta

menetapkan pindah/ tinggal di tempat yang lebih layak, dalam hal ini
Rusunawa Semper. Pertimbangan dipindah ke Rusunawa terkait dengan mahal dan

sulitnya mendapatkan tanah untuk mendirikan bangunan secara horizontal di Jakarta.
Kebijakan memukimkan warga dari bantaran Kali Sentiong-Sunter ke Rusunawa dengan
memberi kemudahan diantaranya:


Anak sekolah akan difasilitasi apabila ingin pindah dilokasi sekolah yang dekat
rusunawa;

c.



Bagi siswa-siswi diberikan Kartu Jakarta Pintar;

*

Bantuan transportasi mengangkut harta benda dari lokasi ke rusunawa;



Fasilitas kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat.

Kompensasi atas tanah
Memanfaatkan Tanah Negara seperti bantaran sungai, waduk dan kanal merupakan
tindakan yang tidak bijaksana dan tidak dibenarkan oleh Undang-Undang dan Perda,
untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memberi kompensasi apapun atas upaya
mengembalikan fungsi tanah Kali Sentiong-Sunter yang dimanfaatkan warga selama ini.
Sedangkan penanganan atas tanah milik akan dilakukan sesuai dengan Undang-undang
maupun peraturan yang berlaku.

d. Kompensasi atas Bangunan
Membangun tempat tinggal, tempat usaha dan memanfaatkan Tanah Negara, dalam hal
ini bantaran Kali Sentiong-Sunter merupakan salah satu bentuk penyerobotan yang
melanggar Peraturan Daerah tentang Ketertiban Umum. Disamping itu, akan mengganggu
12

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN {LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

pola aliran drainase sekitar dan menyebabkan banjir. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta tidak memberi ganti kerugian tunai atas bangunan yang terpaksa harus dibongkar
terkena kegiatan pengerukan dalam rangka pengembalian fungsi Kali Sentiong-Sunter.
Sedangkan untuk bangunan di atas tanah milik, mekanismenya penanganan sesual
Undang-undang dan Peraturan yang berlaku.

4.2.

Analisis Hukum
Suatu hasil analisis hukum terhadap setiap peraturan perundang undangan yang diperlukan
untuk memastikan

efektifnya pelaksanaan

perolehan tanah serta

kegiatan-kegiatan

permukiman kembali, diperlukan analisis dari aspek-aspek sebagal berikut:
a. Aspek Perencanaan, Penyelenggaraan dan Pelaksanaan.
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum pelaksanaan pengadaan tanah
telah diperbaharui, yakni dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, yang kemudian disusul
dengan keluarnya Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum serta Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengadaan Tanah. Dengan keluarnya ketiga peraturan tersebut maka peraturan-peraturan
yang sebelumnya menjadi dasar hukum pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum tidak berlaku lagi. Kerangka Kebijakan Permukiman Kembali (KKPK)
yang menjadi landasan Rencana Permukiman Kembali (RPK), yang disusun tahun 2010
masih menggunakan dasar hukum peraturan perundang-undangan yang lama yaitu
Peraturan Presiden Nomor 36 tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Untuk Kepentingan Umum. Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
65 tahun 2006 serta peraturan pelaksanaannya. Untuk itu dalam penyusunan Rencana
Permukiman Kembali perlu disesuaikan dengan menggunakan peraturan perundangundangan yang baru. Untuk menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang
baru, yaitu UU No.2 Tahun 2012, Perpres No.71 Tahun 2012 dan Peraturan Ka.BPN No.5
Tahun 2012, maka tugas dan fungsi P2T digantikan oleh Tim Perslapan Pengadaan Tanah
yang dibentuk oleh Gubernur, demikian pula dengan beberapa kegiatan lainnya yang
memerlukan penyesualian.

i

13

LAND ACOUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

b. Aspek Pendanaan
Pendanaan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum dilakukan

oleh Instansi yang memerlukan tanah, dituangkan dalam dokumen penganggaran sesual
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu sesuai dengan ketentuan
dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara pembayaran dalam
rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara serta pelaksanaan
dan pertanggung jawaban biaya operasional dan biaya pendukung berpedoman pada
peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah. Pendanaan
Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bersunber darl Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana yang dl
atur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 72 tahun 2012. Alokasi dana untuk penyelenggaraan
Pengadaan Tanah terdiri dar biaya Ganti Kerugian, biaya operasional, dan biaya
pendukung untuk kegiatan:
*

perencanaan;

*

persiapan;

*

pelaksanaan;

*

penyerahanhasil;

*

administrasi dan pengelola; dan

*

sosialisasi.

Biaya Operasional dan Biaya Pendukung, sebagaimana yang diuraikan dl atas,
tidak termasuk biaya ganti kerugian dan jasa penilai. Mekanisme pelaksanaan
pengadaan tanah dan permukiman kembali dapat dilihat pada Tabel 9:

14

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)

KALI SENTIONG-SUNTER

Tabel 9 PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PEMUKIMAN KEMBALI PADASUB KEGIATAN FISIKJUFMP/JEDI

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH DAN PERMUKIMAN KEMBALI PADA SUB KEGIATAN FISIK JUFMP/JEDI
SUB KEGIATAN : KALI SENTIONG-SUNTER

PAKET / PIU 7 /DINAS PU DKI JAKARTA

llMlERlKEIII

I
1.

PERENCANAAN PENGADAAN TANAH *

APBD

P1U/Lembaga Terkait/

merlukan tanah dalam hal ini
Project Implementation Unit (PIU)

a. Studi Kelayakan

Lembaga Professional

yang berada di Dinas PU DKI Jakar-

Penyampaian Dokumen Rencana Pengadaan Tanah ke
Gubernur DKJ Jakarta

ta bersama dengan instansi teknis
terkait atau dapat dibantu oleh
lembaga profesional yg ditunjuk
oleh P1U.

PlU

PERSIAPAN PENGADAAN TANAH

Il

1.
2.

* Dibuat oleh Instansi yang me-

Rencana Pengadaan Tanah
b. Penyusunan Dokumen Pengadaan Tanah

2.

RANGAl

APBD

Pembentukan Tim Persiapan/Sekretariat Tim Persiapan
Pemberitahuan Langsung Rencana Pembangunan:

Gubernur DKI Jakarta

a. Sosialisasi

Tim Persiapan

b.Tatap Muka
c. Surat Pemberitahuan

Tim Persiapan
Tim Persiapan

10
20

Anggota: Walikota,SKPD,PIU,lnstansi terkait.
Gub.dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaan persiapan

15

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.
13.
III

1.

Notulen Sosialisasi/Tatap Muka
Pemberitahuan Tidak Langsung Rencana Pembangunan:
a. Media Cetak
b.Media Elektronik
Pendataan Awal Lokasi Rencana Pembangunan
Konsultasi Publik Rencana Pembangunan
Berita Acara Kesepakatan
Pembentukan Tim Kajian
Pembentukan Sekretariat Tim Kajian
Pelaksanaan Kegiatan Tim Kajian
a. Inventarisasi Masalah yang Menjadi Alasan Keberatan
b. Pertemuan/Klarifikasi Dengan Pihak yang Keberatan
c. Surat Diterima/Ditolaknya Keberatan
d. Penyampaian Surat Diterima/Ditolaknya Keberatan
Penetapan Lokasi Pembangunan
Pengumuman Penetapan Lokasi Pembangunan
Pengajuan Pelaksanaan Pengadaan Tanah

Ketua Tim Persiapan
Tim Persiapan
Tim Persiapan
Tim Persiapan
Tim Persiapan
Tim Persiapan
Gubernur DKI Jakarta
Ketua Tim Kajian

Dibentuk bilamana setelah konsultasi publik
masih ada pihak yang keberatan

14

APBD

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH

Jkt

Ka Kan Wil BPN

5.

Penyiapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah
a. Penyusunan Rencana Kerja
b. Pembentukan SATGAS Pelaksana Pengadaan Tanah

Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah

6.

Inventarisasi dan Identifikasi

4.

30
60

14
Tim Kajian
Tim Kajian
Tim Kajian
Tim Kajian
Gubernur DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta
PIU

Penugasan Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya selaku
Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah
Laporan Penugasan KaKan Pertanahan Kotamadya
Penetapan Susunan Keanggotaan Pelaksana Pengadaan
Tanah dan Sekretariat Provinsi DKI Jakarta
Penetapan Susunan Keanggotaan Pelaksana Pengadaan
Tanah dan Sekretariat Kotamadya

2.
3.

pengadaan tanah kpd Walikota

Penugasan mempertimbangkan
effisiensi,efektivitas,kondisi geografi dan SDM.

Ka Kan Wil BPN kt
Ka Kan Wil BPN kt
Ka Kan Pertanahan
Kotamadya

Sesuai kewenangan (Kakanwil
BPN,ataupun Kakan Pertanahan)

30

16

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

a. Pemberitahuan Kepada Pihak yang Berhak
b.Pengukuran dan Pemetaan Bidang per bidang
c. Pembuatan Peta Bidang
d. Pengumpulan Data
e. Pembuatan Daftar Nominatif
Berita Acara Hasil Inventarisasi dan Identifikasi
Pengumuman Hasil Inventarisasi dan Identifikasi
Pengajuan Keberatan oleh Pihak yang Berhak
Verifikasi dan Perbaikan Peta Bidang/Data Nominatif
Berita Acara Verifikasi dan Perbalkan Hasil Inventarisasi
dan Identifikasi
Berita Acara Penolakan Keberatan
Penetapan Penilai
a. Seleksi Sederhana
b. Seleksi Umum

Pelaksana PT/SATGAS
SATGAS A
SATGAS A
SATGAS B
SATGAS B
Ketua SATGAS
Ketua Pelaksana PT
Ketua Pelaksana PT
Ketua Pelaksana PT
Ketua Pelaksana PT

14.
15.
16.
17.
18.
19.

Penunjukan Penila! Publik
Berita Acara Penyerahan Hasil Inv.dan Identifikasi
Penilaian Besarnya Ganti Kerugian
Berita Acara Penyerahan Hasil Penilalan
Musyawarah Penetapan Ganti Kerugian
Berita Acara Kesepakatan

Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana
Penilai
Penila!
Ketua Pelaksana
Ketua Pelaksana

20.

Pemberian Ganti Kerugian Dalam Bentuk Uang
a. Pembukaan RekeningTabungan a.n. yang berhak
b.Validasi Pemberian Ganti Kerugian Dim Bentuk Uang
c. Tanda Terima Penyerahan GR Dalam Bentuk Uang
c. Berita Acara Pemberian Ganti Kerugian
d. Berita Acara Pelepasan Hak
e. Dokumentasi Foto/Video

Ketua Pelaksana PT
Ketua Pelaksana PT
Pihak yg Berhak
PU/Pihak yg Berhak
Kakan Pertanahan
Pelaksana Peng.Tanah

Pemberian Ganti Kerugian DIm BentukTanah Pengganti
a. Penyediaan Tanah Pengganti

PU/Pihak yang Berhak

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

21.

Ketua Pelaksana PT
Ketua Pelaksana PT

14
14
14

30

PT
PT
30
PT
PT

30

7

180

17

LAND ACQUISTION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)

KALI SENTIONG-SUNTER

22.

23.

24.

25.

a. Validasi Pemb. Ganti Rugi Dim Bent.Tanah Pengganti
b.Tanda Terima Penyerahan GR Dim Bent.Tanah Pengganti
c. BA.Pemberian Ganti Rugi Dim Bent.Tanah Pengganti
d. BA. Pelepasan Hak
e. Dokumentasi Foto/Video
Pemberian Ganti Kerugian Dalam Bentuk Permukiman
Kembali
a. Penyediaan Permukiman Kembali
b. Validasi Pemberian Ganti Rugi Dim Btk.Perm.Kembali
c.Tanda Terima Penyerahan GR Dim Bent.Permukiman Kbl.
d. Berita Acara Pemberian Ganti Kerugian
e. Berita Acara Pelepasan Hak
f. Dokumentasi Foto/Video

PlU
Ketua Pelaksana PT
Pihak yang Berhak
PIU/Pihak yg Berhak
Kakan Pertanahan
Pelaksana Peng.Tanah

Pemberian Ganti Kerugian Dalam Bentuk Lain
a. Validasi Pemb. Ganti Rugi Dim Bentuk lain,
b.Tanda Terima Penyerahan GR Dalam Bentuk Lain
c. Berita Acara Penyerahan
d. Dokumentasi Foto/Video

Ketua Pelaksana PT
Pihak yang Berhak
PMU/Pihak yg Berhak
Pelaksana Peng.Tanah

Pemberian Ganti Kerugian Dalam Bentuk Saham
a. Validasi Pemb.Ganti Kerugian Dalam Bentuk Saham
b. Kuitansi Penerimaan Ganti Kerugian
c. BA Pemb.Ganti Keruglan Dalam Bentuk Saham
d.Berita Acara Pelepasan Hak
e. Dokumentasi Foto/Video

Ketua Pelaksana PT
Pihak yang Berhak
PIU*/Pihak yg Berhak
Kakan Pertanahan
Pelaksana Peng.Tanah

Pemberian Ganti Kerugian Dalam Keadaan Khusus
a. Validasi Pemb.Ganti Kerugian Dim Keadaan Khusus
b.Tanda Terima Penyerahan GR Dalam Keadaan Khusus
c. BA Pemb.Ganti Kerugian Dim Keadaan Khusus
d.Berita Acara Pelepasan Hak
d. Dokumentasi Foto/Video

Ketua Pelaksana PT
Pihak yang Berhak
PlUpihak yg Berhak
Kakan Pertanahan
Pelaksana Peng.Tanah

Ketua Pelaksana PT
Pihak yang Berhak
PlU/Pihak Vang Berhak
Kakan Pertanahan
Pelaksana Peng.Tanah

365

*dalam hal in! BUMN/BUMD

18

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

26.

Penitipan Ganti Kerugian
a. Permohonan Penitipan Ganti Kerugian di Pengadilan
b. Berita Acara Ganti Kerugian

27.

Pendokumentasian Peta Bidang, Daftar Nominatif dan Data
Administrasi Pengadaan Tanah

28.

Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
a. Berita Acara Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah
b. Permohonan Sertipikat Atas Tanah
c. Penerbitan Surat Ukur
d. Penerbitan Sertipikat Atas Tanah

PIU
Ketua Pengadilan Negeri
Kakan Pertanahan

Ketua Pelaksana PT
PlU
Kakan Pertanahan
Kakan Pertanahan

7

Keterangan Dasar Hukum:
1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012
4. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah.
5. Peraturan Menter Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendudkung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum yang Bersumber dari APBD.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.02/2013 tentang Biaya Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum yang Bersumber dari APBN.

19

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)

KALI SENTIONG-SUNTER

-

c. Aspek Lingkungan Hidup dan Ketertiban Umum
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 mengatakan bahwa dalam menghadapi
ketidakseimbangan antara ketersediaan air yang yang cenderung menurun dan
kebutuhan air yang semakin meningkat, sumber daya air wajib dikelola dengan
memperhatikan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi secara selaras.
Karena kegiatan permukiman liar disepanjang bantaran kali pada kenyataannya
telah mengganggu lingkungan hidup dengan mencemarkan air dan mengganggu
pengaliran air sehingga menjadi potensi banjir. Oleh karena itu keberadaan
permukiman liar di bantaran kali adalah merupakan pelanggaran hukum.
Dalarn rangka mewujudkan tata kehidupan dl Kota Jakarta yang tertib, tenteram,
nyaman bersih dan indah maka dikeluarkanlah Peraturan Daerah DKI Jakarta
Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Salah satu yang diatur dalam
peraturan ini adalah mengenai tertib sungal, saluran, kolam, dan lepas pantai. Oleh
karena itu kegiatan di bantaran kali seperti mernbangun MCK, hunian/tempat
tinggal atau tempat usaha tidak diperkenankan, kecuali atas seizin gubernur.
4.3.

Kelembagaan
Dalam pelaksanaan penanganan warga terkena kegiatan fisik di Kali Sentiong-Sunter dan lokasi
lainnya, Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 48 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Permukiman Kembali Warga yang Terkena
Dampak Kegiatan Fisik JUFMP/JEDI, yang memberikan penugasan kepada instansi dl
lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan.
relokasi warga terkena kegiatan fisik JUFMP/JED1. Tugas/tanggung jawab masing-masing
instansi sebagaimana diuraikan pada tabel berikut:

20

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
KALI SENTIONG-SUNTER

-

-

.

Tabel 10: Institusi Pelaksana Kegiatan Permukiman Kembali Warga Terkena Kegiatan Fisik
Sentiong-Sunter
NO.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

INSTANSI
Sekretaris Daerah

TANGGUNGJAWAB

WAKTU
PELAKSANAAN

mengkoordinasikan seluruh kegiatan
dukungan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta atas pelaksanaan kegiatan
permukiman kembali

Selama proses
permukiman kembali

APBD DKI
Jakarta 2014-

: persiapan,
pelaksanaan dan
pemantauan
Selama proses
permukiman kembali

2017

: persiapan,
pelaksanaan dan
pemantauan

2017

Selama proses
permukiman kembali
: persiapan,
pelaksanaan dan
pemantauan
selama proses

APBD DKI
Jakarta 2014-

permukiman kembali
persiapan,
peîaksanaan dan
pemantauan

Jakarta 2014-

Selama proses
permukiman kembali

APBD DKI
Jakarta 2014-

: persiapan,
pelaksanaan dan
pemantauan

2017

Selama proses

APBD DKI

permukiman

Jakarta 2014-

kembali: persiapan

2017

Asisten
Pembangunan dan
Lingkungan Hidup

Membantu Sekda dalam
mengkoordinasikan seluruh
kegiatan dukungan Pemprov DKI
Jakarta

Asisten
Pemerintahan

membantu Sekretaris Daerah
mengkoordinasikan para Walikota
dalam melaksanakan proses
permukiman kembali

Kepala Bappeda
Provinsi DKI Jakarta

Walikota Jakarta
Utara dan Jakarta
Pusat

Kepala Dinas Tata
Air (Pemisahan
Dinas PU DKI

Jakarta tahun

mengkoordinasikan perencanaan
dan mengalokasikan anggaran SKPD
terkait pelaksanaan JUFMP/JEDI,
termasuk permukiman kembali
warga terkena Kegiatan Fisik
Sentiong-Sunter
mengkoordinasikan aparat di
Kecamatan Tanjung Priok,
Kecamatan Kemayoran, Kelurahan
Sunter Agung dan Kelurahan Serdang
dalam melaksanakan proses
permukiman kembali warga terkena
Kegiatan Fisik pengerukan SentiongSunter
• Menetapkandan mengumumkan
data warga terkena Kegiatan
Fisik Sentiong-Sunter yang telah

diverifikasi

2014)


Camat dan Lurah

dan pelaksanaan

SUMBER DANA

APBD DKI
Jakarta 2014-

2017
APBD DKL

(data terlampir)
pendampingan
melaksanakan
proses permukiman kembali
warga terkena Kegiatan Fisik,
ke
relokasi
melalui
baik
Rusunawa yang telah disediakan
kompensasi
opsi
maupun

Iainnya

21

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)

-.

y

KALI SENTIONG-SUNTER

NO.,.

INSTANSI,

TANGGUNGJAWAB

;

-

I

WAKTU

SUMBER DANA

PELAKSANAAN
7.

Kepala Dinas

menyediakan rumah susun sewa

Selama proses

APBD DKI

Perumahan dan

dan mengalokasi unit rumah

persiapan dan

Jakarta 2014-

Gedung Pemda

susun sewa bagi warga terkena

pelaksanaan

2017

Kegiatan Fisik Sentiong-Sunter

pemindahan warga

0

-

melakukan pendampingan
warga yang terpindahkan

8.

Kepala Dinas

menyediakan dokumentasi, press

Selama proses

APBD DKI

Komunikasi,

release, dan publikasi di media

permukiman kembali

Jakarta 2014-

Informatika dan

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

: persiapan,
pelaksanaan

2017

Kepala Dinas

memberikan layanan kependudukan

Selama proses

APBD DKI

kependudukan dan

bagi warga terpindahkan dari tempat

permukiman

Jakarta 2014-

Catatan Sipil

kembali persiapan,
pelaksanaan

2017

Kepala Dinas

asal ke lokasi rusun atau lokasi lain
yang dituju
Menyediakan layanan ksehatan dan

Selama proses

APBD DKI

Kesehatan, Dinas

pendidikan serta transportasi

permukiman

Jakarta 2014-

kembali persiapan,
pe[aksanaan

2017

Kehumasan
9.

10.

Pendidikan, Dinas
Perhubungan
11.

Kepala Dinas Sosial,

Menyediakan bantuan pemulihan

Selama proses

APBD DKI

Dinas UMKM,

usaha/penghasilan

permukiman

Jakarta 2014-

kembali persiapan,
pe[aksanaan

2017

Dinas Tenaga Kerja
12.

13.

14.

Kepala Satuan

Membantu warga melakukan

Selama proses

APBD DKI

Polisi Pamong Praja

pengosongan, pembongkaran
bangunan dan pengamanan lahan

permukiman kembali

Jakarta 2014-

yang sudah dibebaskan

: persiapan,
pelaksanaan

2017

Kepala Biro

melaksanakan monitoring dan

Selama proses

APBD DKI

Prasarana dan

mengkoordinasikan pelaksanaan

permukiman kembali

Jakarta 2014-

Sarana Kota

Kegiatan Fisik JUFMP/JEDI, termasuk
proses permukiman kembali

2017

Camat Tanjung

Verifikasi

: persiapan,
pelaksanaan dan
pemantauan
Selama proses

Priok dan Camat
Kemayoran

Kegiatan Fisik Sentiong-Sunter

permukiman

Jakarta 2014-

Mengkoordinasikan aparat
Kelurahan Papanggo dalam

kembali:
persiapan,
pelaksanaan

2017

Selama proses

APBD DKI

data

warga

terkena

sosialisasi dan proses permukiman

APBD DKI

kernbali
15.

16.

Lurah Sunter

Melakukan

Agung dan Lurah

terkena Kegiatan Fisik

permukiman kembali

Jakarta 2014-

Serdang

Melaksanakan proses permukiman
kembali

: persiapan,
pelaksanaan dan

2017

UPT Rusunawa

Melakukan pendataan kapasitas

pemantauan
Selama proses

verifikasi

data

warga

APBD DKI

22

LAND ACQUISITION AND RESETTLEMENT ACTION PLAN (LARAP)
y,,

KALI SENTIONG-SUNTER

NO.

INSTANSi

TANGGUNGJAWAB
Rusunawa di wilayahnya untuk
dihuni warga terkena Kegiatan Fisik
Melakukan proses pemindahan
warga

4.4.

WAKTU
PELAKSANAAN
permukiman
kembali:
persiapan,
pelaksanaan

SUMBER DANA
Jakarta 20142017
l

Monitoring dan Evaluasi

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang diwakili oleh CPIU dan dibantu konsultan supervisi akan berperan sebagai pengawas
internal. Pada tingkat CPIU, Laporan Bulanan akan diserahkan kepada Direktur Sumber Daya
Air Kementerian Pekerjaan Umum, Sedangkan di tingkat PIU DK1 Jakarta akan diserahkan
kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Tata Air dan Sekretaris Daerah Provinsi.
Monitoring dimulai sejak persiapan penyusunan LARAP, Laporan Kemajuan dan Monitoring
akan tersedla bagi warga dan dapat diupload dalam Web JUFMP dan Web WB.

4.5.

Penanganan Keluhan
Keluhan yang terkait dengan aspek pemindahan warga terkena kegiatan fisik akan ditangani
secepat mungkin dan selesai di Posko-ditempat warga menyampaikan keluhan (dalam kurun
waktu 14 (empat belas) hari). Proses penanganan keluhan akan difasilitasi oleh Tenaga Ahli
Penanganan Keluhan dari Konsultan Supervisi yang ditugaskan dilapangan. Keluhan dapat
disampaikan melalui SMS, Email/Web, datang langsung ke Posko.
POSKO - Penanganan Keluhan dl lokasi (Sub-Kegiatan Fisik): Warga terkena Kegiatan Fisik
yang menbawa keluhan secara langsung/tidak langsung

,

tertulis /atau tidak tertulis,

selanjutnya mencatat, menverifikasi, menyimpan dan menyampaikan ke