EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK DASAR TERHADAP KETEREMPILAN DRIBLING BOLA SISWA SMANEGERI 7 KENDARI

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN MOTORIK
DASAR TERHADAP KETEREMPILAN DRIBLING BOLA SISWA
SMANEGERI 7 KENDARI
Oleh:
S a i f u1
email :syaifulpendor@gmail.com.
Telp: 081280067738
Abstrak : Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran dan kemampuan gerak
dasar terhadap keterampilan dribling pada permainan sepak bola pada siswa SMA Negeri 7 Kendari.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain faktorial 2 X 2. Data
dianalisis dengan menggunakan teknik statistik Anava 2 jalur
Dari hasil penelitian diperoleh : 1) Seara keseluruhan terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan
dribling bola pada permainan sepak bola antara kelompok siswa yang diajar dengan metode
pembelajaran drill dengan kelompok sisiwa yang diajar dengan metode pembelajaran taktis dimana
metode drill lebih baik dari metode pembelajaran taktis.2)Metode pembelajaran drill pada kelompok
yang memiliki kemampuan motorik tinggi lebih dari metode pembelajaran taktis. 3) Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada kelompok yang memiliki kemampuan gerak dasar rendah antara
kelompok siswa yang diajar dengan metode pembelajaran drill dengan kelompok sisiwa yang diajar
dengan metode pembelajaran taktis.4) Tidak terdapat pengaruh faktor interaksi antara metode
mengajar dengan kemampuan motorik dasar terhadap keterampilan dribling bola pada permainan
sepak bola. .


Kata Kunci : Keterampilan dribling, pembelajaran driil, pembelajarn taktis.

penyesuaian dan mengatasi perubahan-perubahan

PENDAHULUAN

yang terjadi di lingkungannya dan untuk mencapai

Pendidikan jasmani merupakan salah satu

kesuksesan.

alat yang sangat penting untuk merangsang

Oleh karena itu, apabila

pertumbuhan dan perkembangan manusia, karena

pendidikan jasmani yang diselenggarakan di


pendidikan jasmani sangat erat kaitannya dengan

sekolah dapat terorganisasikan dengan baik akan

gerak manusia. Gerak bagi manusia sebagai

dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti

aktivitas jasmani merupakan salah satu kebutuhan

bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik

hidup yang sangat penting, yaitu sebagai dasar

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan

bagi manusia untuk belajar, baik untuk belajar

rohani yang harmonis, maupun dalam rangka


mengenal alam sekitar dalam usaha memperoleh

menyiapkan

berbagai pengalaman berupa pengetahuan dan

1

makhluk

sosial

secara

psikologis

yang

berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani


belajar mengenali dirinya sendiri sebagai makhluk
dan

siswa

mengarah kepada usaha-usaha keras yang sangat

keterampilan, nilai dan sikap, maupun untuk

individu

pengajaran

dan rohani dalam membantu mengembangkan

dalam usaha

Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UHO
1


kemampuan dan kepribadian yang sangat besar

peristiwa dan kegiatan dalam pembelajaran, yang

pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam

terdiri dari metode-metode, teknik-teknik, maupun

lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan

prosedur-prosedur yang memungkinkan siswa

pendapat David Kirk (2006)) bahwa tujuan

mencapai tujuan.

pendidikan jasmani bagi pertumbuhan anak

Fakta di lapangan kususnya guru-guru


mecakup 3 (tiga) domain yaitu pengembagan

penjas di sekolah umumnya masih menggunakan

kognitif, pengembagan afektif dan pengembangan

metode yang menoton yang berpusat kepada guru,

psikomotor.

sehingga

Wujud

dari

pelaksanaan

pengajaran


murid

tidak

mengembangkan

dapat

sepenuhnya

kreatifitasnya

baik

pendidikan jasmani di sekolah berpangkal pada

pengemanagan

gerak siswa, yang menampakan dirinya ke luar


pengembangan afektifnya serta menimbulkan

terutama

kebosanan pada siswa.

dalam

bentuk-bentuk

aktivitas

kognitif,

psikomotor

maupun

Disamping penerapan


jasmaninya. Namun bukanlah semata-mata hanya

metode yang sesuai, juga harus ditunjang oleh

berfungsi untuk meransang dan mengembangkan

kemampuan motorik

organ-organ tubuh serta fungsinya saja, melainkan

meliputi

juga demi pembentukan dan pengembangan

keseimbangan dan kelenturan fisik. Kemampuan

kepribadian yang utuh dan harmonis di dalam

motorik dasar ini merupakan merupakan aspek


kehidupannya, yaitu dalam rangka membentuk

penting bagi anak didik

manusia pembangunan yang dapat membangun

gerakan-gerakan pokok bahasan yang diajarkan

dirinya sendiri dan yang secara bersama-sama

oleh guru. Menurut Muthohir (2006: 38) bahwa

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

pada dasarnya gerak dasar merupakan gerak yang

Oleh sebab itu apabila program pendidikan

bersifat umum yang apabila dikuasai oleh siswa,


jasmani

dapat

akan menjadi landasan yang kukuh untuk dapat

dengan

mengembangkan gerakgerak yang lebih kompleks.

diarahkan, dibimbing, dan dikembangkan secara

Berdasarkan fakta permasalahan tersebut,

wajar, maka akan dapat merupakan bagian yang

maka yang menjadi fokus permasalah dalam

sangat penting bagi kehidupan murid dan akan

penelitian ini adalah metode pembelajaran penjas

sangat berarti serta bermanfaat dalam pendidikan

siswa sekolah menengah, dengan pokok bahasan

yang

dilaksanakan

diterapkan
sebagaimana

di

sekolah

mestinya

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan

dasar dari siswa,

kekuatan,

yang

kecepatam,kelincahan,

untuk merefleksikan

permainan.

diperlukan strategi dan metode pembelajaran yang

Menurut Moston (1994:4) bahwa metode

tepat agar tujuan dapat tercapai. Sunhaji (2009:3)

mengajar dalam pendidikan jasmani ada dua

menyatakan

pembelajaran

kelompok yaitu metode mengajar langsung yang

pengurutan

terdiri dari metode komando, metode latihan

merupakan

bahwa
rincian

strategi
dari

seleksi

2

(drill), metode resiprokal dan metode inkuiri,

harus dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas

sedangkan metode tidak langsung adalah metode

tertentu; dan (6). Siswa memiliki kesempatan

pembelajaran taktis dan metode divergen.

untuk meningkatkan interaksi individual dengan

Pembelajaran

yang

dipilih

dalam

setiap siswa lainnya.

penelitian ini adalah keterampilan dribbling pada

Metode drill ini siswa diberikan waktu

permainan sepak bola, penentuan pembelajaran ini

untuk melaksanakan tugas secara perorangan,

didasarkan

teknik

sedangkan guru memberi umpan balik kepada

yaitu ada unsur

semua siswa secara perorangan. Disini guru

pada

karakteristik

permainannya yang kompleks

gerak loko motorik, non loko motor dan gerak

bertanggung

manipulative dan gerak tersebut bermanfaat dan

pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata

dibutuhkan anak usia sekolah dalam kehidupan

urut kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran.

sehari-hari, Disamping itu, kurikulum penjaskes

Metode drill sangat sesuai untuk pembelajaran

lebih banayak mengutamakan materi permainan.

dalam penguasaan teknik dasar. Di dalam metode

Metode pembelajaran yang dipilih dalam
penelitian ini adalah metode drill
pembelajaran taktis.
adalah

jawab

menentukan tujuan

ini siswa ikut serta menentukan cepat lambatnya

dan metode

tempo belajar, maksudnya guru memberikan

Metode mengajar drill

keleluasaan bagi setiap siswa untuk menentukan

suatu metode mengajar, dimana siswa

sendiri

kecepatan

belajar

dan

kemajuan

diajak ke tempat latihan keterampilan untuk

belajarnya. Guru tidak menghiraukan bagaimana

melihat

sesuatu,

kelas organisasi, atau apakah siswa melakukan

bagaimana cara menggunakannya, untuk apa

tugas itu secara serempak atau tidak karena hal itu

dibuat,

sebagainya

tidak begitu penting baginya. Tugas dapat

(Nasution, 2009 :45 ). Selanjutnya Maston (1994:

disampaikan secara lisan atau tulisan. Siswa

58) mengatakan bahwa metode drill merupakan

melakukan tugas sesuai dengan kemampuannya

salah

cocok

dan dia juga dapat dibantu oleh temannya, atau

diterapkan dalam pendidikan jasmani karena

tugas itu dilaksanakan dalam sebuah kelompok

memiliki beberapa manfaat, antara lain : (1). Guru

kecil.

bagaimana

apa

satu

cara

manfaatnya

metode

membuat

dan

mengajar

yang

akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam

Sedangkan metode pembelajaran taktis

jumlah siswa yang banyak sekaligus; (2). Siswa

(Teaching Game For Understanding) adalah suatu

belajar untuk bisa bekerja secara mandiri; (3).

metode pembelajaran dimana siswa yang belajar

Siswa mempelajari konsekuensi atas keputusan

tidak diarahkan secara khusus

yang mereka buat sesuai dengan ketentuan yang

bagian teknik yang terpisah, akan tetapi diarahkan

ada; (4). Siswa belajar mengenai keterbatasan

dalam suasana permainan yang sesungguhnya

waktu; (5). Siswa belajar mengenai Saharans yang

( Siubroto:2010: 4 ).

3

dalam bagian-

Melalui metode pembelajaran taktis ini
kesadaran

siswa

ditingkatkan,

akan

waaupun

konsep
dalam

METODE PENELITIAN

permainan

Jenis penelitian ini adalah penelitian

penerapannya

eksperimen dengan

menggunakan

rancangan

dibutuhkan teknik yang tepat dengan masalah atau

faktorial 2x2. Subjek penelitian adalah siswa kelas

situasi dalam permainan.

X, dan Kelas XI SMA Negeri 7 Kendari tahun

(2010:

13)

Sedangkan Yuyun

menjelaskan

untuk

ajaran 2013-2014 sebanyak 68 orang berjenis

mengajarkan suatu bentuk permainan dalam

kelamin laki-laki. Teknik pegambilan sampel

olahraga, pendekatan taktik lebih baik dari

yang

pendekatan teknik. Metode pembelajaran taktis

Adapun prosedurnya adalah,

dapat

dalam

siswa kemudian diberi tes kemampuan motorik

mengambil keputusan taktis dibanding dengan

dasar dan selanjutnya hasilnya direngking skor

metode pembelajaran teknis.

tertinggi

meningkatkan

bahwa

kemampuan

adalah

purposive

sampling

dari jumlah 68

ke rendah. Selanjutnya sampel yang

memiliki

Penampilan bermain secara taktis ini,
siswa diarahkan kepada kemampuan

dgunakan

kategiri

motorik tinggi

diambil

sebanyak 27% dan kategori motorik rendah juga

untuk

mengidentifikasi masalah-masalah taktis yang

diambil sebanyak 27%

muncul selama dalam permainan, dan sekaligus

sehingga diperoleh sampel sebesar 32 siswa.

dapat

memilih

respon yang tepat

Berdasarkan

untuk

(Verduci,1980:176 ).

sampel

yang

memenuhi

memecahkannya. Respon tersebut dapat berupa

syarat yakni 32 siswa kemudian dibagi menjadi

pada keterampilan menguasai bola, seperti pada

empat

teknik dribling pada permainan sepak bola.

kelompok

kelompok,
memiliki

sehingga
8

masing-masing

sampel.

Pembagian

kelompok belajar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Pengelompokan Sampel eksperimen
Metode Mengajar (A)
Kemampuan Motorik (B)
Motorik tinggi
(B1)
Motorik diri rendah
(B2)
Total

Metode mengajar
Drill latihan
(A1)

Metode mengajar
Taktis
(A2)

8

8

8

8

16

16

untuk

Data hasil penelitian dianalisis dengan

masing-masing

variabel.

Sedangkan

teknik statik deskriptif dan statistik infrensial.

statistik infrensial dimaksudkan untuk menguji

Statistik

untuk

hipotesiss penelitian

responden

ANAVA dan Uji -T.

deskriptif

mendeskriptifkan

dimaksudkan

karakteristik skor

4

dengan menggunakan uji

HASIL PENELITIAN

yang diajar dengan

Deskripsi Variabel Penelitian

dan metode

Data

keterampilan

dribling

metode pembelajaran drill

pembelajaran taktis seperti pada

Tabel 2 berikut ini.

pada

permainan sepak bola pada kelompok siswa yang
memiliki kemampuan motorik tinggi dan rendah
Tabel 2. RangkumanNilai-Nilai Statistik Skor Keterampilan DriblingPermainan Sepak Bola
Kelompok

x

Mo

Me

s

s2

Min

Max

Range

Y1

7,67

7,00

8,00

0,84

0,71

6,00

9,00

3,00

Y2

7,17

7,00

7,00

0,79

0,62

6,00

8,00

2,00

Y11

8,22

8,00

8,00

0,67

0,44

7,00

9,00

2,00

Y12

7,11

7,00

7,00

0,60

0,36

6,00

8,00

2,00

Y21

7,67

8,00

8,00

0,50

0,25

7,00

8,00

1,00

Y22

6,67

6,00

7,00

0,71

0,50

6,00

8,00

2,00

Keterangan:
Y1 = Skor keterampilan dribling dengan metode mengajar drill
Y2 = Skor keterampilan dribling dengan metode mengajar taktis
Y11 = Skor keterampilan dribling yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi dengan metode
mengajar drill
Y12 = Skor keterampilan dribling yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah dengan metode
mengajar drill
Y21 = Skor keterampilan dribling yang memiliki kemampuan motorik dasar tinggi dengan metode
mengajar taktis
Y22 = Skor keterampilan dribling yang memiliki kemampuan motorik dasar rendah dengan metode
mengajar taktis

Sedangkan

Keterampilan dribling permainan sepak

keterampilan

dribbling

bola untuk kelompok siswa yang diajar dengan

permainan sepak bola kelompok siswa diajar

metode mengajar drill

dengan

secara keseluruhan

metode

pembelajaran

taktis

secara

memiliki rentang skor 6,00 – 9,00. Keterampilan

keseluruhan memiliki rentang skor 6,00 – 8,00.

dribling

ini

Keterampilan dribling sepak bola dalam kelompok

mempunyai skor rata-rata sebesar 7,67, skor

ini mempunyai skor rata-rata sebesar 7,17, skor

modus 7,00, skor median sebesar 8,00, standar

modus 7,00, skor median sebesar 7,00, standar

deviasi sebesar 0,84, varians 0,71, dan range 3,00

deviasi sebesar 0,79, varians 0,62, dan range 2,00.

sepak

bola

dalam

kelompok

5

Keterampilan dribling bola yang diajar

Keterampilan dribling bola yang diajar

dengan metode mengajar drill pada kelompok

dengan metode pembelajarn taktis

siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar

kelompok siswa yang memiliki kemampuan

tinggi, secara keseluruhan memiliki rentang skor

motorik dasar tinggi, secara keseluruhan memiliki

7,00 – 9,00. Keterampilan dribling bola dalam

rentang skor 7,00 – 8,00. Keterampilan dribling

kelompok ini mempunyai skor rata-rata sebesar

bola dalam kelompok ini mempunyai skor rata-

8,00, skor modus 8,00, skor median sebesar 8,00,

rata sebesar 7,67, skor modus 8,00, skor median

standar deviasi sebesar 0,67, varians 0,44, dan

8,00, standar deviasi sebesar 0,50, varians 0,25,

range 2,00.

dan range 1,00. Sedangkan keterampilan dribling

Keterampilan dribling bola yang diajar

pada

bola yang diajar dengan metode pembelajaran

dengan metode mengajar drill pada kelompok

taktis

siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar

kemampuan

rendah, secara keseluruhan memiliki rentang skor

keseluruhan memiliki rentang skor 6,00 – 8,00.

6,00 – 8,00. Keterampilan dribling bola dalam

Keterampilan dribling bola dalam kelompok ini

kelompok ini mempunyai skor rata-rata sebesar

mempunyai skor rata-rata sebesar 6,67, skor

7,11, skor modus 7,00, skor median sebesar 7,00,

modus 6,00, skor median 7,00, standar deviasi

standar deviasi sebesar 0,60, varians 0,36, dan

sebesar 0,70, varians 0,50, dan range 1,00.

pada kelompok siswa yang memiliki
motorik

dasar

rendah,

secara

range 2,00.
Tabel 3.

Tabel Anava untuk Melihat Pengaruh Metode dan Kemampuan Motorik Dasar Terhadap
Keterampilan Dribling Bola pada Permainan Sepak Bola
Db

JK

RK =
JK/db

Fh =
RK/RKD

p-value

Metode Mengajar (A)

1

0.400

0,400

3,03

0,048

Kemampuan Motorik (B)

1

10,028

10,028

25,79

0,000

Interaksi (Bxk)

1

0.028

0,028

0,07

0,791

Error (E)

32

12.444

0.292

-

-

Total Dikoreksi (T)

35

24,750

-

-

-

Sumber Varians

Keterangan :
Db
= derajat bebas sumber variansi
JK
= Jumlah Kuadrat Sumber Variansi
RK
= Rata-rata Jumlah Kuadrat Sumber Variansi
RKD = Rata-rata Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok
Fh
= Nilai F hitung;
p-value = nilai peluang penerimaan hipotesi nol
6

Berdasarkan hasil analisis varians dalam

Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 3 di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan

a. Terdapat perbedaan pangaruh yang signifikan
metode

mengajar

yang

metode

pembelajaran

digunakan

antara

pembelajaran

taktis

terhadap keterampilan

metode

dribling bola pada permainan sepak bola bagi

keterampilan

siswa yang memiliki kemampuan motorik dasar

dribling bola dalam permainan sepak bola

tinggi dimana diperoleh nilai t hitung = 2,90

dimana nilai p-value = 0,048 < dari taraf

dengan

signifikan  = 0,05. Dengan kata lain, terdapat

menggunakan taraf signifikan  = 0,05

perbedaan dribling bola pada permainan sepak

menunjukkan

bola antara siswa yang diajar dengan metode

antara

embelajaran

signifikan karena nilai p-value = 0,045 lebih

pembelajaran

tsktis

drill
terhadap

dan

metode pembelajaran drill dengan metode

drill dengan siswa yang diajar

nilai

p-value

bahwa

kedua

=

0,045.

pengujian

metode

Dengan

perbedaan

mengajar

adalah

kecil dari taraf signifikan  = 0,05.

dengan metode pembelajaran taktis.
b. Terdapat perbedaan pangaruh yang signifikan

b. Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang

tingkat kemampuan motorik dasar terhadap

signifikan metode pembelajaran drill dengan

keterampilan dribling bola pada permainan

metode

sepak bola dimana nilai p-value = 0,000 < dari

keterampilan dribling bola pada permainan

taraf signifikan  = 0,05. Dengan kata lain,

sepak

terdapat perbedaan dribling permainan bola

kemampuan motorik dasar rendah dimana nilai

pada permainan sepak bola antara siswa yang

t hitung = 1,44 dengan nilai p-value = 0,171.

memiliki kemampuan motorik dasar tinggi

Dengan menggunakan taraf signifikan  = 0,05

dengan siswa yang memiliki kemampuan

menunjukkan

motorik dasar rendah.

antara kedua metode mengajar adalah tidak

c. Tidak terdapat faktor interaksi antara metode

pembelajaran

bola

bagi

bahwa

terhadap

taktis

siswa

yang

pengujian

memiliki

perbedaan

signifikan karena nilai p-value = 0,171 lebih
besar dari taraf signifikan  = 0,05

yang digunakan (metode pembelajaran drill dan
metode pembelajaran taktis dengan kemampuan

c. Tidak

terdapat

pengaruh

interaksi

antara

motorik dasar (tinggi dan rendah) terhadap

metode yang digunakan dengan kemampuan

keterampilan dribling bola pada permainan

motorik dasar terhadap keterampilan dribling

sepak bola, karena nilai

bola pada permainan sepak bola dimana nilai

p-value = 0,791

yang lebih besar dari taraf signifikan  = 0,05.

Fh = 0,07

dengan p-value = 0,791. Karena

nilai p-value = 0,791 lebih besar dari taraf
signifikan  = 0.05
7

Dapat membentuk kebiasaan dan menambah

PEMBAHASAN
Berdasarkan

hasil

penelitian

ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

ini,

menunjukkan bahwa secara keseluruhan, tanpa
memperhitungkan

motorik dasar

penting, tetapi pemain hendaknya tidak lupa

tinggi dan kemampuan motorik dasar rendah yang

bahwa menggiring bola sangat menguras tenaga

dimiliki oleh siswa sebagai subyek penelitian,

dan sering kali memperlambat tempo permainan

memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan

Oleh sebab itu metode mengajar merupakan salah

antara metode pembelajaran drill dan metode

satu faktor dari beberapa variabel pembelajaran

pembelajaran

yang dapat mempengaruhi hasil belajar, termasuk

dribling

kemampuan

Memiliki skill menggiring bola memang

taktis

permainan

terhadap
sepak

keterampilan
bola.

Secara

dalam latihan mengiring bola.

Danny Mielke

keseluruhan metode mengajar drill mempunyai

(2007:35) menjelaskan

pengaruh

metode

harus diperhatikan dalam mengiring bola antara

keterampilan

lain : 1) Giring bola dekat kaki, 2) Giring bola

dalam permainan sepak bola.

dengan sisi luar bagian depan kaki sementara

Demikian pula, secara spesifik pada kemampuan

pinggul tetap mengarah lurus ke depan, 3) Pemain

motorik dasar tinggi juga memebrikan ahasil

berlatih mengubah arah giringan, menambah atau

bahwa

mengurangi kecepatan dalam menggiring bola dan

lebih

pembelajaran

taktis

dribbling bola

pengaruh

baik

metode

dari
terhadap

mengajar

lebih

pada

baik

drill

dari

mempunyai

pada

beberapa prinsip yang

sewaktu-waktu menghentikan bola.

metode

keterampilan

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

dalam permainan sepak bola.

yang dikembangkan oleh guru penjas saat ini

Namun pada kemampuan motorik dasar rendah

adalah strategi pembelajaran yang mudah dan

tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signfikan.

terkesan masih tradisional

Selain itu, faktor interkasi antara metode mengajar

metode demonstrasi sebagai satu-satunya metode

dengan

pembelajaran
dribbling bola

taktis

terhadap

dasar

tidak

mengajar.

memberikan pangaruh yang signfikan.

Hasil

membuat semua siswa terlibat dalam proses

penelitian ini didukung oleh data dan hasil-hasil

pembelajaran dengan jalan melakukan latihan-

analisis statistik juga didukung oleh beberapa

latihan sesuai dengan bentuk-bentuk latihan yang

pendapat dan kajian teori

ada dalam lembaran tugas yang telah disiapkan

kemampuan

motorik

anta lain

Maston,

Pembelajaran

dengan penggunaan

metode

drill

akan

oleh guru.

(1994: 152) bahwa Metode pembelajaran dirill
mempunyai keunggulan sebagai berikut :a) Dapat

Pembelajaran dengan metode mengajar

untuk memperoleh kecakapan motoris terhadap

taktis dalam mata pelajaran pendidikan jasmani

untuk

memungkinkan siswa untuk belajar dengan aktif,

memperoleh kecakapan mental, dan sebagainya.c)

kreatif, inovatif, dan mandiri, karena dalam gaya

materi

yang

dipelajari.,b)

Dapat

8

mengajar taktis

siswa diberi kebebasan untuk

mengeksplorasi gerakan dalam bermain.

arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak

Peran

tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan ini

guru dalam metodepembelajaran taktis ini hanya

berkaitan erat antara kecepatan dan kelentukan.

memberikan

gerakan,

Tanpa unsur keduanya

seseorang tidak dapat

siswa

bergerak dengan lincah.

Pendapat tersebut di

sedangkan

salah

satu

contoh

gerakan-gerakan yang lain

dapat mengembangkan secara individu maupun

atas, jelas bahwa seorang pemain bola jika ingin

dalam kelompok,

menguasai bola dan mendribling bola dengan baik

sesuai dengan kondisi dan

situasi pada saat bermain

Sedangkan pada

maka dia harus memiliki kelincahan (agility)

pembelajaran taktis siswa memperoleh beberapa

tubuh yang baik.

hal antara lain adalah : 1) mendorong pendekatan

Perbedaan

holistik

kepada

penyajian

yang

dilakukan

dengan metode pembelajaran drill dan metode

pengajaran permainan, 2)

mengembangkan berfikir kritis, dan pemecahan

pembelajaran

masalah, 3) mengembangkan pengetahuan

memberikan efek yang berbeda. Pada metode

dan

diasumsikan

taktis,

dapat

pemahaman bermain,4) mempromosikan tingkat

mengajar

partisipasi dan kesenangan unuk pesrta didik,

aktif dan mengulang pembelajaran dan tanggung

5)Mempromosikan pembelajaran

jawab untuk mempelajari materi berupa lembaran

kepada

pemain

keterampilan

dan
dan

yang terpusat

relevansinya
taktik,

6)

drill, siswa dituntut untuk berperan

kepada

tugas yang disediakan oleh guru. Siswa diberikan

pemenuhan

peranan untuk melakukan gerakan sesuai dengan

bermacam-macam kemampuan, 7) membantu

tugas yang telah diberikan. Sedangkan

mengembangkan aspek implemen

metode pembelajaran taktis, Yunyun (2010: 15: )

Kemampuan motorik merupakan

faktor

menjelaskan bahwa

meteode ini

pada

lebih

penting yang mendukung dalam melakukan

menekankan pada penguasaan bermain seingga

aktifitas fisik. Kemampuan dasar motorik ini

gerakan yang dilakukan sesuai dengan kondisi

meliputi unsur kekuatan dan power, daya tahan,

pada saat itu, tanpa direncanakan. Sedangkan

kelincahan serta keseimbangan gerak. Apabila

peran

unsur ini dimiliki dengan baik atau ada pada diri

kesempatan pada siswa seluas-luasnya untuk

anak maka seorang anak dapat dengan mudah

mengembangkan

untuk Menurut

sendiri dan meminimalkan peran guru serta lebih

Soekatamsi ( 2002: 41) bahwa

guru

menekankan

faktor utama yang menjadi persyaratan khusus

berorientasi

bagi pemain sepak bola dalam menggiring bola

(Student Centred).

adalah

kelincahan dan keseimbangan tubuh.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kelincahan adalah
kemampuan seseorang untuk dapat mengubah

9

pada

pada

kemampuannya

kebutuhan

pemberian

atas

siswa

usaha

sendiri

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat

perbedaan

yang

Danny Mielke. 2007 Belajar Bermain Bola,
Penerbit Raja Grafindo Persada Jakarta,

signifikan

keterampilan dribling bola pada permainan
Kirk David, 2006. The Hand Book of Physical
Education, Sagr Publicationn, London

sepak bola antara kelompok siswa yang diajar
dengan metode pembelajaran drill dengan

Moston, Musska and Sara Asworth, 1994.
Teaching Physical Education, New York:
MacMilland College Publishing Company
Inc.

kelompok sisiwa yang diajar dengan metode
pembelajaran taktis. Kelompok yang diajar
dengan metode drill memiliki keterampilan

Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam
Proses Belajar & Mengajar, Jakarta: PT.
Bumi Aksara,

dribling bola lebih baik dibandingkan dengan
metode pembelajaran taktis.
2. Metode pembelajatan drill Pada kemampuan

Nopembri Soni, 2012, Model Pembelajaran
Pendidikan Jasman Fakultas Ilmu
Keolahragaan
Universitas
Negeri
Yogyakarta

motorik dasar tinggi, terdapat perbedaan yang
signifikan keterampilan dribling bola pada
permainan sepak bola antara kelompok siswa

Soekatamsi, 2002, Permainan Besar I Sepakbola,
Jakarta, Universitas Terbuka.

yang diajar dengan metode pembelajaran drill
dengan kelompok sisiwa yang diajar dengan

Subroto,

metode pembelajaran taktis. Kelompok siswa
yang diajar dengan metode drill memiliki
keterampilan

dribling

bola

lebih

baik

dibandingkan dengan metode pembelajaran

Sunhaji, Strategi Pembelajaran: Konsep Dasar,
Metode, dan Aplikasi dalam Proses
Belajar Mengajar, Yogyakarta: Grafindo
Literia Media, 2009.

taktis
3. Pada kemampuan motorik dasar rendah, tidak
terdapat

perbedaan

yang

signifikan

Yunyun, (2010). Impelmentasi Model Pendekatan
Taktis dan Teknis untuk Pembelajaran
Permainan Bola Basket. : Disertasi
Doktor pada Sekolah Pasca Sarjana UPI,
Bnadung.

keterampilan dribling bola pada permainan
sepak bola antara kelompok siswa yang diajar
dengan metode pembelajaran drill dengan
kelompok sisiwa yang diajar dengan metode

Verducci, Frank M (1980). Measurement Concept
in Physical Education, London: The C.V.
Mosby Company

pembelajaran taktis.
4. Tidak terdapat pengaruh faktor interaksi antara
metode mengajar dengan kemampuan motorik
dasar

terhadap keterampilan

Toto,
2010.
Didaktik
Metode
Pembelajaran Olahraga Permainan :
Universitas
Pendidikan Indonesia:
Bandung

dribling bola

pada permainan sepak bola.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26