X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden

1

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA
NEGERI 12 KONAWE SELATAN

ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI
andisusisuriana@yaho.com
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti yang melakukan
penelitian secara khusus tentang menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri
12 Konawe Selatan. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah kemampuan
menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas
X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa
SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89
responden (83,17%), sedangkan yang tidak mampu secara individual mencapai 18
responden (16,02%), sehingga kemampuan menulis paragraf eksposisi kelas X SMA
Negeri 12 Konawe Selatan tidak mampu. Dikatakan demikian karena secara klasikal
hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang diteliti, secara klasikal siswa mampu pada
aspek. Penyusunan paragraf eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi 107

responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca 101 responden atau 94,39%, dan
pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa dikategorikan tidak mampu karena
89 responden atau 83,18% tidak mencapai 85%, pembahasan dinyatakan dengan buktibukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan bersifat logis 107 responden
atau 100%.
Kata kunci: Kemampuan Menulis Paragraf Eksposis
Pendahuluan
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan
bangsa dan Negara Indonesia. Kedudukan bahasa dan fungsi bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang
identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar
belakang, agama, suku, budaya, dan ras yang berbeda, (4) alat penghubung antar daerah.
Tujuan pembelajaran disajikan dalam komponen kebahasaan, komponen
pemahaman, dan komponen penggunaan secara terpadu. Dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat empat keterampilan berbahasa di antaranya:
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis. Di antara keempat keterampilan tersebut, keterampilan menyimak
terdapat di awal karena seseorang belajar bahasa tidak akan langsung dapat berbicara,
membaca, dan menulis tanpa terlebih dahulu menyimak atau mendengarkan.
Keterampilan yang tertuang dalam standar kompetensi dasar pada pembelajaran di
sekolah adalah keterampilan menulis.

Menurut Iskandarwassid (2011: 248) aktifitas menulis merupakan suatu bentuk
menifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh
pembelajaran bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.
Tarigan (dalam Dalman, 2012: 4) mengatakan bahwa menulis ialah menurunkan
atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan
dapat memahami grafis itu. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

2

dalam proses belajar. Sehubungan dengan kegiatan menulis, perlu diingat bahwa banyak
keuntungan yang dapat dipetik dari pelaksanaan kegiatan tersebut.
Eksposisi bisa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk paragraf yang
berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis satu pokok pikiran yang dapat
memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Masalah secara terperinci
memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi
teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Oleh karena itu, keterampilan
menulis eksposisi harus menjadi perhatian lebih dikalangan para pengajar siswa sekolah

menengah Atas (SMA) Negeri 12 Konawe Selatan.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran
menulis teks eksposisi menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
SMA/MA secara maksimal. Pembelajaran menulis teks eksposisi terdapat pada
kompetensi dasar 4.3 menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam
paragraph eksposisi yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan
menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis
teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik
teks.
Pembelajaran keterampilan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X SMA
Negeri 12 Konawe Selatan yang telah diajarkan di SMA Negeri 12 Konawe Selatan
memberi pengaruh terhadap pembelajaran bahasa secara umum karena kemampuan
menulis paragraf merupakan salah satu persyaratan tercapainya target kurikulum.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimanakah kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negri
12 Konawe Selatan?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis
paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan.
Kajian Pustaka
Pengertian Menulis

Dalman (2012: 4) menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan,
prasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis
terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/tanda tulisan
berupa kumpulan huruf yang membentuk kata. Kumpulan kata membentuk kelompok
kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, kumpulan paragraf
membentuk wacana atau paragraf yang utuh dan bermakna.
Menulis pada hakikatnya adalah kegiatan menuangkan gagasan tanggapan,
pendapat, perasaan, kegiatan dan kemauan serta informasi ke dalam kebahasa tulis
kemudian mengirimkannya kepada orang lain (Syafi’ie, 1988: 45).
Suparno (2002: 13) mengemukakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai
satu kegiatan penyampaian pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat medianya. Dengan menulis manusia dapat mengungkapkan pikiran dan
gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Proses Menulis
Menurut Pujiono Setyawan (2013: 5), Selama proses menulis, seseorang perlu
serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa fase. Fase-fase tersebut yaitu: tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap pascapenulisan.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296


3

Pengertian Paragraf
Paragraf menurut Gani (2013: 21) merupakan bagian-bagian paragraf yang terdiri
dari kalimat-kalimat yang berhubung-hubungan secara utuh dan padu serta merupakan
kesatuan pikiran. Di bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah
kalimat, atau dengan kata lain merupakan kumpulan dari sejumlah kaliamat meskipun
ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau satu kata, misalnya kalimat penutup
pada surat yang sering hanya berupa kata terima kasih. Sejumlah kalimat itu kait-mengait
sehingga membentuk suatu kesatuan. Di bidang makna, paragraf itu merupakan suatu
informasi yang memiliki ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan, 2013: 22).
Jenis Paragraf
Menurut Dalman (2012: 93) ada lima jenis paragraf yaitu sebagai berikut:
1. Paragraf Bahasan (Argumentasi)
2. Paragraf Pelukisan (Deskripsi)
3. Paragraf Kisahan (Narasi)
4. Paragraf Bujukan (Persuasi)
Paragraf Paparan (Eksposisi)
Menurut Gani A. Ramlan (2014: 104) eksposisi artinya paparan, dengan paparan
penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang

akan mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan
tersebut.
Oleh karena itu, paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat
menginformasikan, menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda,
gagasan, atau ide.
Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
Menurut E. Kosasih, (2008: 106) dalam paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1) Penjelasannya bersifat informasi
2) Pembahasan masalahnya bersifat objektif
3) Tidak mempengaruhi pembaca
4) Penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada)
5) Pembahasannya bersifat logis dan sistematis.
Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi di SMA Berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 12 Konawe Selatan
ditemukan bahwa ternyata pembelajaran menulis paragraf eksposisi telah dipelajari di
Kelas X pada semester I. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi tersebut umumnya
mengacu pada KTSP yang diterbitkan oleh Depdiknas. Pembelajaran menulis paragraf
eksposisi diajarkan secara khusus yang bergabung dengan pokok bahasan menulis

paragraf deskriptif dan naratif. Dalam penelitian ini hanya terfokus pada menulis paragraf
eksposisi sebagai objek penelitian. Salah satu bahan pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia yang perlu dicermati dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah pembelajaran menulis khususnya paragraf eksposisi. Pembelajaran menulis
paragraf eksposisi dalam KTSP di kelas X dipelajari pada semester I dengan standar
kompetensi mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif,
deskriptif, dan eksposisi). Dari standar itu kemudian dijabaran dalam kompetensi dasar
yakni menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam paragraf eksposisi. Keterampilan

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

4

menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis
teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik
teks. Adapun indikator sebagai berikut: (1) mendaftar topik yang dapat dikembangkan
menjadi paragraf eksposisi, (2) mengembangkan paragraf eksposisi, (3) menggunakan
kata penghubung antarklausa (dan, kalau, karena,tetapi, seperti, dengan, dll.) dalam
paragraf eksposisi, (4) menyunting paragraf eksposisi yang ditulis teman. Pembelajaran
paragraf eksposisi dilaksanakan sebanyak dua kali atau sebanyak 180 menit (4 x 45

menit). Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam paragraph eksposisi yaitu (1) Aspek
penjelasannya bersisafat informasi (2) tidak mempengaruhi pembaca (3) menggunakan
kata penghubung antar klausa (4) penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang
kongkret (5) pembahasannya bersifat logis.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu
mendeskripsikan data penelitian secara objektif tentang kemampuan menulis paragraf
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan, sedangkan kuantitatif
maksudnya data yang terkumpul diolah berdasarkan prinsip-prinsip statistik.
Ditinjau dari jenisnya, penelitian ini dikategorikan peneltian sekolah. Dikatakan
demikian, karena data penelitian ini diperoleh di sekolah dengan keterlibatan langsung
peneliti ke sekolah tempat penelitian.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (filed research). Yaitu
peneliti terlibat langsung ke lapangan atau sekolah tempat sampel guna memperoleh data
penelitian.
Populasi
Populasi menurut Arikunto (2013: 65) adalah keseluruhan subjek penelitian,
maka populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Tabel 3.2.1
Sebaran Populasi Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan
Tahun Ajaran 2014/2015
NO.
Kelas
Jumlah
1
X-A
27
2
X-B
27
3
X-C
27
4
X-D
26
Jumlah
Empat Kelas

107
Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan
Sampel Penelitian
Arikunto (2001: 23 mengatakan bahwa jika jumlah populasi lebih dari 100 orang
maka yang menjadi sampel 10 atau 15% dari total populasi, akan tetapi jika jumlah
populasi kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi akan menjadi sampel dalam
penelitian.
Berdasarkan pendapat di atas, maka teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel adalah total sampling. Maksudnya seluruh populasi akan menjadi sampel dalam
penelitian ini yaitu 107 siswa.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

5

Untuk lebih jelasnya keadaan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2.2
Sebaran Sampel Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan
Tahun Ajaran 2014/2015
NO.

Kelas
Jumlah
1
X-A
27
2
X-B
27
3
X-C
27
4
X-D
26
Jumlah
Empat Kelas
107
Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menulis
paragraf. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis paragraf eksposisi
siswa, selanjutnya siswa diberikan tugas menulis paragraf sebelum menulis paragraf
terlebih dahulu siswa menulis kerangka paragraf yang berkaitan dengan topik. Tes ini
dilakukan dalam satu kali pertemuan selama 90 menit atau 2 x 45 menit (2 jam pelajaran).
Panjang paragraf minimal 4 paragraf atau minimal 100 kata. Topik paragraf yang telah
disediakan yaitu:
1. Pengolahan sampah di lingkungan tempat tinggal anda
2. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil tulisan siswa setelah terkumpul, diolah untuk
menentukan tulisan yang bercorak, setelah itu diamati sesuai dengan aspek yang diteliti.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi:
1. Peneliti mengumpulkan siswa dalam ruangan kelas.
2. Peneliti menyiapkan tema paragraf yang akan disusun menjadi sebuah paragraf
eksposisi.
3. Siswa menyiapkan alat-alat tulis yang mendukung kegiatan menulis paragraf.
4. Peneliti membagikan instrument kepada siswa
5. Peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang petunjuk
instrument.
6. Siswa diberi kesempatan untuk menulis paragraf eksposisi berdasarkan tema
yang disiapkan.
7. Setelah waktu yang diberikan selesai, lembar kerja siswa dikumpul.
8. Guru dan peneliti memeriksa lembar krja siswa.
Teknik Penilaian
Tulisan siswa, dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan skor.
Selanjutnya, model penilaian tersebut disajikan dalam table berikut.

No

Aspek penilaian

Tabel 3.5
Skor Penilaian
Hal yang dinilai

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

Nilai

Skor
maksi
mal

6

1

Aspek penjelasannya
bersifat informasi

Semua kalimat bersifat informasi

3
Terdapat
informasi

2

3

4

5

Aspek
mempengaruhi
pembaca

3

bersifat

2

Terdapat 3 atau lebih kalimat tidak
bersifat informasi

1

tidak Semua kalimat tidak mempengaruhi
pembaca

3

Terdapat
1-2
kalimat
tidak
mempengaruhi pembaca
Terdapat 3 atau lebih kaliamat tidak
mempengaruhi pembaca
Paragraph yang ditulis menggunakan
kata penghubung secara tepat

2

Terdapat 1-2 yang
penggunaan
kata
antarklausanya

tidak tepat
penghubung

2

Terdapat 3 atau lebih yang tidak tepat
penggunan
kata
penghubung
antarklausanya
Semua penjelasanya dinyatakan
dengan bukti-bukti yang kongkret

1

Aspek menggunakan
kata penghubung antar
klausa

1-2

kalimat

3

1
3
3

Aspek penjelasannya
dinyatakan
dengan
bukti-bukti
yang
Terdapat 1-2 penjelasanya tidak
kongkret
dinyatakan dengan bukti-bukti yang
kongkret
Teradapat 3 atau lebih penjelasannya
tidak dinyatakan dengan bukti-bukti
yang kongkret
Aspek pembahasannya Semua pembahasannya bersifat logis
bersifat logis

3

Terdapat 1-2 pembahasannya ditulis
tidak logis

2

Teradap 3 atau lebih pembahasannya
tidak logis

1

2

3

1

3
3

15
Jumlah Skor Maksimal
Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

7

Teknik Analisis Data
Data-data yang terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya diolah dan ditabulasi
berdasarkan klasifikasi skor masing-masing siswa. Selanjutnya, data-data yang ditemukan
diuraikan secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase sesuai dengan prinsip
statistik. Tingkat kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa mengacu pada
kemampuan, yaitu suatu anggapan bahwa secara individual siswa dianggap mampu
apabila memiliki penguasaan minimal 75% dari setiap aspek yang dinilai sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Untuk mengetahui kategori kemampuan menyusun paragraf eksposisi siswa kelas
X SMA Negri 12 Konawe Selatan digunakan rumus dengan membagi perolehan skor
yang diperoleh siswa dengan jumlah keseluruhan skor (maksimum) dikali 100%.
Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase ketuntasan siswa secara
individual adalah:
KI= jumlah skor yang diperoleh x 100%
Jumlah skor maksimal
(Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan)
Rumus yang dipakai untuk menentukan ketuntasan pembelajaran siswa secara
klasikal adalah:
KK= jumlah siswa yang secara individual memperoleh persentase ≥75 x 100
Jumlah keseluruhan siswa
(Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan)
Dari persentase yang diperoleh, baik untuk kemampuan siswa secara individual
maupun secara klasikal selanjutnya diacukan pada penilaian yang telah ditetapkan untuk
menentukan kemampuan siswa. Untuk lebih jelasnya berikut adalah table penilaian
kemampuan.

Kategori Kemampuan

Mampu

Tabel 3.6 Kriteria Kategori Kemampuan
Rentangan Skor
Persentase kemampuan
Keseluruhan
Responden
12 – 15

80% - 100%

Tidak mampu
1 – 11
6, 66% - 73,33%
Sumber: X SMA Negeri 12 Konawe Selatan
Berdasarkan table tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Siswa dikatakan mampu apabila responden mencapai skor 12-15, atau persentase
kemampuan responden 80% - 100%
2. Siswa dikatakan tidak mampu apabila responden mencapai skor 1-11, atau
persentase kemampuan responden 6,66% - 73,33%
Hasil Penelitian
Dalam bab ini dipaparkan hasil penelitian. Hasil analisis tersebut berkaitan
dengan tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan menulis
paragraph eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Analisis data
dilakukan secara deskriptif kuantitatif yang disajikan dalam tiga tahap, Tahap pertama,
penyajian deskripsi hasil penelitian skor secara keseluruhan yang dicapai oleh siswa
dalam menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan rumus kemampuan. Tahap
kedua, penyajian pada setiap aspek.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

8

Aspek yang dimaksud sesuai dengan aspek penilaian dalam penelitian ini
yakni:(1) penjelasannya bersifat informasi, (2) tidak mempengaruhi pembaca,
(3),pembahasan bersifat logis (4), penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang
konkret, dan (5) pembahasanya berifat logis. Tahap ketiga penyejian deskripsi hasil
penelitian pada nilai yang diperoleh seluruh aspek untuk memperoleh rata-rata hasil yang
dicapai pada penulisan paragraf eksposisi. Dalam penelitian menulis paragraph eksposisi
kelas X di SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang menjadi subjek penelitian ini dilakukan
dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang. Peneliti dan guru pengejar bahasa dan
sastra Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan di kelas X saling bekerja sama
dengan baik untuk menyukseskan penelitian ini.

Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan perolehan skor berdasarkan
kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan
dapat dilihat pada tabel perolehan skor secara menyeluruh berikut ini.
Tabel 4.1
Hasil Perolehan Skor Total Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X
SMA Negeri 12 Konawe Selatan

No

Aspek

Aspek

Aspek

Aspek

Aspek

Total

Presentase

Kategori

1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

PBI
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2

TMP
3
3
1
3
3
3
2
2
2
3
2
3
1
2
3
3
2
3

MKPA
4
3
1
3
3
2
2
1
2
2
3
1
2
3
1
2
3
1

PDBK
5
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
1
2
3
3
2
2

PBL
6
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2

Skor
7
12
10
13
14
12
10
13
12
13
12
10
9
13
12
13
12
11

(%)
8
80
60
86,66
93,33
80
66,66
86,66
80
86,66
80
66,66
60
86,66
80
86,66
80
66,66

9
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

9

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
3
3

3
3
2
2
1
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
1
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
3
2

3
1
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3

3
2
2
3
1
2
2
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
3
1
2
3
2
2
3
3
2
3
3
1
2
3
2
2
2
3
2
3
2

2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3

14
11
10
13
9
13
12
13
13
14
13
12
13
13
14
11
9
13
9
13
14
13
12
13
14
12
12
13
9
13
14
12
13
12
13
13
14
13

93,33
66,66
66,66
86,66
60
86,66
80
86,66
86,66
93,33
86,66
80
86,66
86,66
93,33
73,33
60
86,66
60
86,66
93,33
86,66
80
86,66
93,33
80
80
86,66
60
86,66
93,33
80
86,66
80
86,66
86,66
93,33
86,66

Mampu
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

10

56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94

2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2

3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
2
1
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3

3
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
2
1
1
3
1
3
3
1
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2

2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
1
2
2
3
2
2
3
1
2
3
1
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
3

2
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3

12
12
13
12
13
13
12
13
13
14
13
12
9
13
12
13
11
10
13
9
13
14
9
13
12
13
13
12
13
13
14
13
12
13
12
13
13
12
13

80
80
86,66
80
86,66
86,66
80
86,66
86,66
93,33
86,66
80
60
86,66
80
86,66
73,33
66,66
86,66
60
86,66
93,33
60
86,66
80
86,66
86,66
80
86,66
86,66
93,33
86,66
80
86,66
80
86,66
86,66
80
86,66

Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

11

95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107

3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2

3
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3

TM

: Tidak Mampu

M

: Mampu

3
3
3
3
3
3
1
3
3
2
1
3
2

2
3
2
2
2
3
1
2
2
3
3
2
3

2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
2
3

13
14
13
12
13
14
9
13
12
13
13
12
13

86,66
93,33
86,66
80
86,66
93,33
60
86,66
80
86,66
86,66
80
86,66

Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Tidak Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu

PBI
: Pembahasan Bersifat Informasi
TMP : Tidak Mempengaruhi Pembaca
MKPA : Pembahasan bersifat logis.
PDBK : Penjelasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret
PBL : Pembahasan Bersifat Logis.
Berdasarka hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh
informasi bahwa:
1. Sebanyak 89 responden atau 83,17% tergolong kategori mampu dalam menulis
paragraf eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak
mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan
dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis dengan rincian,
13 responden memperoleh skor 14 atau mencapai kemampuan 93,33%, 49
responden memperoleh skor 13 atau mencapai kemampuan 86,66%, 27
responden memperoleh skor 12 atau mencapai kemampuan 80%, 6 responden
memperoleh skor 11 atau mencapai kemampuan 73,33%, 5 responden
memperoleh skor 10 atau mencapai kemampuan 66,66%, dan 7 responden
memperoleh skor 9 atau mencapai 60%.
2. Sebanyak 18 responden atau 16,82% berkategori tidak mampu dalam menulis
paragraph eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak
mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan
dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis, dengan
rincian, 6 responden memperoleh skor 11 atau mencapai kemampuan 73,33%, 5
responden memperoleh skor 10 atau mencapai kemampuan 66,66%, 7 responden
memperoleh skor 9 atau mencapai kemampuan 60%.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

12

Untuk mendapatkan gambar yang jelas tentang perolehan skor
kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan
Kategori
Mampu
Tidak Mampu
Jumlah

Frekuensi
89
18
107

Presentase (%)
83,17%
16,82%
100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh data bahwa dari 107 responden yang
dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden (83,17%) mampu
menulis paragraf eksposisi dan 18 responden (16,82%) tidak mampu. Adapun setelah
diketahui jumlah responden yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi dengan
memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca,
pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret,
dan pembahasanya berifat logis, maka selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam
rumus kemampuan menulis paragraf ekposisi secara klasikal sehingga diperoleh hasil
sebagai berikut.
KK= Jumlah Siswa yang secara individual memperoleh presentase ≥75 x100%
Jumlah keseluruhan siswa
= 89 x100%
107
=83,18%
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kemampuan menulis paragraph eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan secara klasikal dikategorikan dalam
kategori tidak mampu. Hal tersebut disebabkan oleh presentase kemampuan siswa yang
memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%, dalam hal ini presentase
kemampuan klasikal hanya mencapai 83,17%.
Deskripsi Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan
Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat
Informasi
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang kemampuan menulis paragraf ekposisi
siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat
informasi yang terdapat pada tabel 4 tersebut, menunjukkan skor yang diperoleh berkisar
antara 1-3. Data kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi dapat dilihat pada tabel
4.2.1 berikut ini.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

13

Tabel 4.2.1
Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan
Bersifat Informasi
NO
Skor
Nilai
Frekuensi
Presentase
Kategori
Responden
(%)
1
2
3

3
2
1
Jumlah

100
80
70

57
50
0
107

53,27%
46,72%
100%

Mampu
Mampu
-

Pada tabel 4.2.1 menunjukkan bahwa diantara 107 siswa yang dijadikan sampel,
terdapat 107 siswa (100%) yang termasuk kategori mampu dalam menulis paragraph
eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi. Seratus tujuh siswa tersebut masingmasing memperoleh skor 3 (100%) sebanyak 57 siswa dan yang memperoleh skor 2
(80%) sebanyak 50 siswa dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1(70%).
Sebaran responden sebanyak 107 siswa dengan jumlah siswa yang memperoleh
presentase ≥75% pada aspek pembahasan bersifat informasi 107 siswa dengan rincian 57
siswa memperoleh skor 3 dan 50 siswa memperoleh skor 2 dalam kategori mampu. Pada
sisi yang lain tidak ada siswa yang memperoleh skor 1 dalam kategori tidak mampu.
Rata-rata kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat informasi yakni:
P= 107 x 100%
107
P = 100%
Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan
bersifat informasi. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai
nilai rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%.
Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak Mempengaruhi
Pembaca
Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dapat dilihat pada tabel 4.2.2
berikut ini.
Tabel 4.2.2
Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak
Mempengaruhi Pembaca
NO
Skor
Nilai
Frekuensi
Presentase
Kategori
Responden
(%)
1
2
3

3
2
1
Jumlah

100
80
70

65
36
6
107

60,74%
33,64%
5,60
100%

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

Mampu
Mampu
Tidak Mampu

14

Berdasarkan data pada tabel 4.2.2 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden
yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 101 responden atau 94,39% yang
mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 65 responden atau 60,74%
yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 36 responden atau 33,64%
yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 6
responden atau 5,60% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70%
merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.
Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek tidak mempengaruhi
pembaca, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X
SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca sebagian
mampu yaitu 101 responden (94,39%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 6 responden
(5,60%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara klasikal
pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dikategorikan mampu. Dikatakan demikian,
kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak
mempengaruhi pembaca mencapai 94,39%.
Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Menggunakan Kata
Penghubung Antarklauasa
Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.3
brikut ini.
Tabel 4.2.3
Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Menggunakan
Kata Penghubung Antarklausa
NO

Skor

Nilai

Frekuensi
Responden

Presentase
(%)

Kategori

1
2
3

3
100
63
57,01%
Mampu
2
80
26
21,49%
Mampu
1
70
18
16,82%
Tidak Mampu
Jumlah
107
100%
Berdasarkan data pada tabel 4.2.3 dapat dijelaskan bahwa dari 107
responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden atau 83,18%
yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 61 responden atau
57,01% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 23 responden atau
21,49% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu
18 responden atau 16,82% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70%
merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.
Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek menggunakan kata
penghubung antarklauasa, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penggunaan kata penghubung
antarklausa sebagian mampu yaitu 89 responden (83,18%) dan sebagian kecil
tidak mampu yaitu 18 responden (16,82%). Namun kemampuan menulis paragraph
eksposisi secara klasikal pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa
dikategorikan tidak mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

15

SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa
mencapai 83,18%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan secara klasikal dalam menggunakan kata penghubung antarklausa tidak mampu
karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%.
Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Dinyatakan
dengan Bukti-bukti yang Kongret
Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.4
brikut ini.
Tabel 4.2.4
Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan
Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret
NO

Skor

Nilai

Frekuensi
Responden

Presentase
(%)

Kategori

1
2
3

3
100
35
32,71%
Mampu
2
80
64
59,81%
Mampu
1
70
8
7,47%
Tidak Mampu
Jumlah
107
100%
Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang
dijadikan sumber data penelitian terdapat 100 responden atau 93,45% yang mencapai
nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 35 responden atau 32,71% yang
memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 64 responden atau 59,81% yang
memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 8 responden
atau 7,47% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan
responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.
Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek menggunakan kata
penghubung antarklauasa, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi
siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis
sebagian mampu yaitu 102 responden (92,52%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 8
responden (7,47%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara
klasikal pada aspek pembahasan bersifat logis dikategorikan mampu. Dikatakan
demikian, kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak
mempengaruhi pembaca mencapai 92,52%
Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Logis
Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.5
brikut ini.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

16

Tabel 4.2.5
Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan
bersifat logis
NO

Skor

Nilai

Frekuensi
Responden

Presentase
(%)

Kategori

1

3

100

39

36,44%

Mampu

2
3

2
80
68
63,55%
Mampu
1
70
Tidak Mampu
Jumlah
107
100%
Berdasarkan data pada tabel 4.2.5 dapat dijelaskan bahwa dari 107
responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 107 responden atau 100% yang
mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 39 responden atau 36,44%
yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 68 responden atau 63,55%
yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80% dan tidak ada siswa yang
memproleh skor 1 atau 70%.
Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan
bersifat logis. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai nilai
rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%.
Analisis Keseluruhan Aspek Penilaian
Berdasarkan analisis hasil laporan skor dan nilai yang diperoleh siswa kelas X
SMA Negeri 12 Konawe Selatan dalam menulis paragraf eksposisi dengan
memperhatikan aspek penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca,
menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti
yang konkret, dan pembahasanya berifat logis memperlihatkan kemampuan yang
bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutini.

NO

1
2
3
4
5

Tabel 4.3
Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12
Konawe Selatan pada Keseluruhan Aspek
%
Aspek
Kemampuan
Kategori
Klasikal
Pembahasan bersifat informasi
100%
Mampu
Tidak mempengaruhi pembaca
94,39%
Mampu
Menggunakan kata penghubung
83,18%
Tidak Mampu
antarklausa
Penjelasan dibuktikan dengan
93,45%
Mampu
bukti-bukti yang kongkret
Pembahasa bersifat logis
100%
Mampu

Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan yang didasarkan pada tabel tersebut, dilihat dari keseluruhan aspek yang telah
ditentukan dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

17

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi secara klasikal dikategorikan
mampu karena memperoleh presentase nilai 100%% yakni telah mencapai
kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuan minimal
75%.
2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca secara klasikal dikategorikan
mampu karena memperoleh presentase nilai 94,39% yakni telah mencapai
kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal
75%.
3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa secara klasikal
dikategorikan tidak mampu karena memperoleh presentase nilai 83,18% yakni
mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengankemampuan
minimal 75%
4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret
secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 92,52%
yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal85% dengan
kemampuan minimal 75%.
5. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan pada aspek pembahasanya berifat logis secara klasikal dikategorikan
mampu karena memperoleh presentase nilai 100% yakni mencapai kriteria
kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal 75%.
Interpretasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari 107 lembar hasil tulisan
siswa, dapat dilihat persentase yang berbeda-beda (bervariasi). Adapun hasil rincian
tentang nilai presentase kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa Kelas X SMA
Negeri 12 Konawe Selatan per aspek adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan dilihat pada aspek penjelasannya bersifat informasi, persentase
kemampuan sebesar 100% (107 responden).
2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan dilihat pada aspek tidak mempengaruhi pembaca, persentase kemampuan
sebesar 94,39% (101 responden).
3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan dilihat pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa, persentase
kemampuan sebesar 83,18% (89 responden).
4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe
Selatan dilihat pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang
konkret, persentase kemampuan sebesar 93,45% (100 responden).
5. Kemampuan menulis paragraph eksposisi pembahasanya berifat logis siswa kelas
X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek menulis gagasan secara
logis, persentase kemampuan sebesar 100% (107 responden).
Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dengan
memperhatikan penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca,
menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

18

yang konkret, dan pembahasanya berifat logis masuk dalam kategori tidak mampu secara
klasikal (keseluruhan) karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% mencapai
89 responden atau 83,17% dari 107 responden. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas
X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi belum
mencapai 85%.
Berdasarkan hasil analisis dari setiap aspek yang diteliti menunjukkan bahwa kelima
aspek yang diteliti masih ada sebagian siswa yang belum memahami kelima aspek
tersebut, terutama pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa. Hal ini terlihat
dari presentase yang dicapai siswa pada masing-masing aspek penilaian. Berdasarkan hal
tersebut, pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan
tentang menulis paragraf eksposisi dengan berpedoman pada penjelasannya bersifat
informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa,
penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat
logis siswa yang belum memahami kelima aspek tersebut perlu mendapat bimbingan dan
latihan-latihan yang lebih baik lagi terutama pada aspek menggunakan kata penghubung
antarklausa. Guru harus memberikan contoh, penjelasan, serta arahan kepada siswa
tentang penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, penjelasanya
dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, pembahasanya berifat logis, khususnya pada
aspek menggunakan kata penghubung antarklausa.
Secara individu siswa yang tidak mampu mencapai kriteria kemampuan akan diberi
pengulangan dan bagi siswa yang telah mampu mencapai ketuntasan akan diberikan
pengayaan terhadap materi yang kurang dipahami sehingga siswa lebih memahami materi
tersebut.
Pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa dalam paragraf eksposisi,
mencapai kriteria kemampuan yaitu 83,18%. Ini berarti siwa dikatakan tidak mampu, hal
tersebut aspek penggunaan kata penghubung antarklausa belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal. Kesalahan-kesalahan penulisan karangan
penggunaan kata “seperti” selalu dipakai pada awal kalimat selain digunakan pada awal
kalimat kata seperti sering dipakai untuk mengurutkan atau merincikan sesuatu.
Pemakaian kata “seperti” yang digunakan untuk menghubungkan klausa satu dengan
yang lain adalah digunakan untuk membandingkan sesuatu. Kata penghubung antarklausa
yang sering digunakan secara tidak tepat adalah kata penghubung antarklausa “dan”. Kata
“dan” ini sering ditulis siswa untuk menulis paragraph eksposisi diletakkan pada awal
kalimat.
Aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret mencapai kategori
93,45% berkategori mampu, siswa memahami topik yang dipilih untuk diuraikan
menjadi paragraf eksposisi, kemudian siswa memahami salah satu ciri paragraf ekposisi
yaitu penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret. Dalam hal ini, guru
memberi pengarahan serta contoh penjelasan yang dinyatakan dengan bukti-bukti yang
konkret dalam paragraf ekposisi.
Aspek pembahasanya berifat logis 100% berkategori mampu karena mencapai
kriteria kemampuan minimal 85%. Siswa menulis memperhatikan kelogisan kalimat
akan memberikan makna yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pemikiran yang
akan dibaca oleh khalayak ramai. Jadi, meskipun sudah mampu menulis paragraph
eksposisi pada aspek pembahasannya bersifat logis guru perlu memberikan penjelasan
tambahan mengenai kalimat yang logis.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa berkategori
mampu secara individual mencapai 89 responden (83,17%), sedangkan yang tidak

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296

19

mampu secara individual mencapai 18 responden (16,02%), sehingga kemampuan
menulis paragraph eksposisi kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan tiadak mampu.
Dikatakan demikian karena secara klasikal hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang
diteliti, secara klasikal siswa mampu pada aspek penyusunan paragraph eksposisi
pembahasan bersifat informasi 107 responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca
101 responden atau 94,39%, dan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa
tidak mampu karena 89 responden atau 83,18%, tidak mencapai 85% pembahasan
dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan
bersifat logis 107 responden atau 100%.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang belum mampu atau pun
yang sudah mampu hendaknya sering berlatih dengan lebih giat lagi dalam
menulis paragraf khususnya paragraf eksposisi denganmemperhatikan aspek
penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan
kata penghubung antarklausa, penjelasanyadinyatakan dengan bukti-bukti yang
konkret, dan pembahasanya berifat logis.
2. Kepada guru SMA Negeri 12 Konawe Selatan, khususnya guru bahasa
Indonesia pembahasan meteri diharapkan disesuaikan dengan konteks siswa
utamanyaaspek pengetahuan dan tingkat pendidikan. Disamping itu, guru perlu
melakukan berbagai tindakan praktis berupa pemberian latihan yang dapat
memotivasi siswa agar siswa semakin tertarik dan senang menulis, khususnya
menulis paragraf eksposisi.
3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengadakan penelitian lebih mendalam
tentang menulis paragraf eksposisi.

Daftar Pustaka
Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dahsyat Membuat Skripsi. Gus Im: Jaya Star Nine.
Dalman, H. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Gani, A Ramlan. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gaung Prasada Press
Group.
Iskandarwassid, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah
Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, dengan PT Remaja
Rosdakarya.
Kosasih, E. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia. PT Glora Aksara Pratama:Erlangga
Pujiono, Setyawan. 2013. Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universita Terbuka
Syafi’ie, Iman. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Jurnal Humanika No. 16, Vol. 1, Maret 2016/ ISSN 1979-8296