b. - tarik garis MN - Bab.3 (LKS 14 selesai)

- proyeksikan / B ke bidangV diperoleh B dengan

- hubungan / A dan B sehingga

- tarik garis g pada bidangV yang tegak

berpotongan dengan  U , V  dititik Q

lurus  U , V  dan melalui titik Q

- tarik garis g pada bidangU yang tegak - titik potong garis g dan MN adalah x ,

lurus  U , V  dan melalui titik Q

yaitu titik tembus MN pada bidang V . - titik potong garis g dan AB adalah x , yaitu

c.

titik tembus AB pada bidangU

2. a.

- buat bidang PQRS - tarik garis MN pada bidang PQRS - tarik garis PR yang merupakan garis

persekutuan bidang PQRS dan bidang

- tarik garis

MN

- proyeksikan MN dan PR adalah titik

- perpotongan

M ke bidangU

tembus MN dan bidang V diperoleh M

d.

- tarik garis / M N sehingga berpotongan

dengan  U , V  dititik Q

- tarik garis g pada bidangV yang tegak

lurus  U , V  dan melalui titik Q

- titik potong garis g dan MN adalah x , yaitu titik tembus MN pada bidangV

- buat bidang ABCD - tarik garis MN pada bidang ABCD - tarik garis BD yang merupakan garis

V dan PQRS - perpotongan MN dan BD adalah titik tembus MN dan bidang V

persekutuan bidang

3. a.

- tarik garis / P Q sehingga memotong

LM di / Q . - tarik garis / KQ dan PQsehingga berpotongan di x . x merupakan titik

tembus PQ pada KLM

b.

- tarik garis TK danTL sehingga

diperoleh titik / K dan L pada bidang alas

/ - tarik garis / K L sehingga memotong perpanjangan AB dititik Q

- tarik garis TQ sehingga berpotongan dengan KL di x . x merupakan titik

tembus KL dengan TAB - tarik garis KP dan KR sehingga

diperoleh / P dan R pada bidang alas.

b.

- tarik garis / PR dan P R sehingga berpotongan di x . x merupakan titik

tembus PR dengan bidang LMN

5. a.

- tarik garis TK danTM sehingga

diperleh titik / K dan L pada bidang alas

- tarik garis / K M sehingga memotong KM dititik x . x merupakan titik

tembus KM dengan alas. - tarik garis TM danTN sehingga

4. a. / diperoleh titik M dan N pada bidang

alas

- tarik garis / M N sehingga memotong perpanjang / AD dititik A . - tarik garis / TA dan MN sehingga berpotongan di x . x merupakan titik

tembus MN dengan bidang TAD

- tarik garis ke P sehingga memotong LN di / P .

b.

7. a.

- tarik garis RS

- tarik garis TM danTN sehingga

R dan S pada bidang alas diperoleh titik M dan N pada bidang

- proyeksi

diperoleh / R dan S. alas

- hubungkan R dan S sehingga - tarik garis M N sehingga memotong

Perpanjangan garisnya berpotongan perpanjang DC dititik Q.

dengan RS di x ,yaitu titik tembus RS - tarik garis TQ dan MN hingga

pada bidang alas berpotongan di x . x merupakan titik

b.

tembus MN dengan bidangTCD

6. a.

- tarik garis RS - proyeksikan R dan S pada bidang alas

diperoleh / R dan S.

- tarik garis / K K sejajar AE - hubungkan R dan S sehingga - tarik garis /

K Perpanjangan garisnya berpotongan C dan KM sehingga memotong di x . x merupakan titik

dengan AD

tembus KM dengan bidang alas - tarik garis melalui ADHE sehingga memotong RS dititik x , yaitu titik

b.

tembus RS pada bidang ADHE

c.

- tarik garis / K K sejajar AE - tarik garis / K L sehingga memotong

- tarik garis RS

BC dititik / B . - proyeksikan R dan S pada bidang alas

- tarik garis / B F sejajar BF sehingga diperoleh R dan S. memotong KL di x . x merupakan titik

tembus KL dengan bidang BCGF

9. a.

- hubungkan / R dan S sehingga Perpanjangan garisnya berpotongan

Dengan garis BC - tarik garis melalui titik potong trsebut pada bidang BCGF , sehingga memotong RS dititik x , yaitu titik tembus RS pada bidang BCGF

- proyeksikan R pada bidang alas

8. a.

diperoleh / R

- proyeksikan T pada bidang CAH

diperoleh / T . - tarik garis / R T sehingga memotong bidang / CAH di titik x.

- tarik garis / x T dan RT sehingga berpotongan di titik x , yaitu titik

tembus RT dengan CAH - proyeksikan titik P dan T pada bidang

b.

alas diperoleh / P dan T . - proyeksikan titik P dan T pada bidang

alas diperoleh // P dan T .

- tarik garis // PT , P T dan P T sehingga memotong bidang

BDHF - proyeksikan R pada bidang BEG

di x dan x.

diperoleh R

- proyeksikan T pada bidang atas - tarik garis x x sehingga memotong

diperoleh /

PT di x , yaitu titik potong PT dengan

BDHF - tarik garis R T sehingga memotong

b.

bidang / BEG di titik x.

- tarik garis / x R dan RT sehingga berpotongan di titik x , yaitu titik

tembus RT dengan BEG

10. a.

- proyeksikan titik P dan T pada bidang

alas diperoleh / P dan T . - proyeksikan titik P dan T pada bidang

alas diperoleh // P dan T .

- tarik garis // PT , P T dan P T sehingga memotong bidang ABFE

di // x dan x.

- tarik garis // x x sehingga memotong - tarik garis RW dan AW sehingga PT di x , yaitu titik potong PT dengan

memotong / BC di titik x. ABFE

- Buat garis pada bidang BCFE yang

sejajar BE di titik x , yaitu titik tembus RW dengan BCFE .

b.

- tarik garis PR sehingga memotong

TD dititik S 1

- tarik gari QR sehingga memotong perpanjangan garis CD dititik S 2 . - tarik garis RW dan AW

-. tarik garis S 1 S 2 sehingga memotong TC - Buat garis pada bidang DEF yang

di S 3

sejajar AW sehingga memotong - perpanjang garis QR dan BC akan RW di titik x , yaitu titik tembus RW

dengan DEF .

berpotong di S 5

- bidang QRS 1 S 3 S 5 adalah irisan limas

Latihan Kompetensi Siswa 15

T . ABCD dengan bidang yang melalui P , Q dan R

- tarik garis PR sehingga memotong - tarik garis CP sehingga memotong perpanjangan garis AD dititik S 1 perpanjangan AD dititik S 1

- tarik garis S 1 Q pada bidang alas, sehingga - tarik gari S 1 Q sehingga memotong

memotong CD dititik S 2 .dan memotong

AE dan CD di S 2 dan S 3

2 S 3 adalah irisan limas -. tarik garis PS 3 sehingga memotong TB

perpanjang AB dititik S 3 - bidang CP S

Kubus dengan bidang CPQ dititik S 4

- tarik garis S 4 Q dan S 2 R - bidang PRS 2 QS 4 adalah irisan limas

T . ABCD dengan bidang PQR

- tarik garis RQ dan garis yang melalui P tegak lurus RQ , sehingga memotong

DH dititik S 1 - tarik garis sejajar BD dan melalui P sehingga garis tersebut memotong

- tarik gari S 1 R sehingga memotong TB danTD dititik Q dan R AE dititik S 2

- Bidang N QAR adalah irisan limas - tarik garis S 1 Q sehingga memotong CG

T . ABCD dengan bidang yang di S 3

melalui AN dan sejajar garis BD - Bidang PS 2 S 1 S 3 adalah irisan kubus

dengan bidang PQR

- tarik garis MB dan NB - tarik garis NM sehingga memotong

- tarik garis PR dan garisyang sejajar Q

TT / dititik P

Sehingga garis tersebut akan memotong - tarik garis BP sehingga memotong DH di S

TD dititik Q

- Bidang PS 2 S 1 S 3 adalah irisan kubus - Bidang BMQN adalah irisan limas

dengan bidang PQR T . ABCD dengan bidang BMN

- tarik garis KL sehingga memotong perpanjangan EF dititik S - tarik garis MS sehingga memotong DF dan DE dititik N dan P

- tarik perpanjangan garis - Bidang

AB danCD KLPN adalah irisan prisma

dengan bidang KLM Sehingga berpotongan dititik S 1 - tarik garis KS 1 sehingga memotong

TD di S 2

- tarik perpanjangan garis BC dan DE sehingga berpotongan di S 3

- tarik garis S 2 S 3 sehingga memotong TE

dititik S 4

- Bidang PUK S 2 S 4 adalah irisan limas T . ABCDE dengan bidang PUK

- tarik garis AN sehingga memotong TT / di P

 18  3 2 cm

 BD  RS  RR

L . BDSR 

2 - tarik garis CS sehingga memotong

AB di S 1

2 - tarik garis S 1 O sehingga memotong

18 cm

BF dan EF di S 2 dan S 3

- tarik garis S 2 P sehingga memotong BC 2.

di S 4 - tarik garis SS 4 sehingga memotong CD di S 5 - tarik garis PS 5 sehingga memotong DH di S 6 - tarik garis S 6 O sehingga memotong EH di S 7

Bidang iris akan melalui garis JK dan tegak lurus

FK

S 2 S 3 S 7 S 6 S 5 S 4 adalah irisan kubus

HK  HF  FK

dengan POS

B.

karena  PHK  45 maka HPK  45

2a

RS  2  2  2 2 cm

jadi, PK  HK 

2 cm

2 BD 2  4  4  4 2 cm

 4  16 L. ∆ PHQ 

20  2 5 cm

 cm

L. prisma PHQ . SDR  L. ∆ PHQ . PS

2 3 SP  KI

cm

 . 8  4 cm

L. kubus  a

3 2 a 7 a 3 - pandang ∆ KPR

L. bagian yang lain  a 

cm

L. prisma : L. bagian lain

2 2 PR 2  KP  KR

 2  KN    KO  RO 

5 5 KN  6 cm

- pandang trapezium PRQS NO  10 cm Maka ∆ KNO siku-siku di K KO  8 cm

KI  8 cm ∆ KNI siku-siku di K

IN  10 cm

8 ∆ KIO siku-siku di K 77  SP  QR  PR  4  5  5

 IO  KI  KO

8  8  8 2 cm

5 5 1 77  2  cm

2 5 QOR 5 

45 - Pandang ∆QRO QR  OQ sin  QOR

Uji Kompetensi Akhir Bab

5 - pandang ∆SPN

SP  PN KI KN

SP 1

2  KN KI

KN

KN  8 2 cm KN  8 2 cm

RS

a 2 2 13  3

 49  7 cm

4. A.

600 3 cm

L. / alas  TT

BC  Ac  AB

3  2  cm

3 3 289  289 (Jadi ∆ ABC adalah segitiga siku-siku di A)

 3 60  10  600 cm

5. E. g tegak lurus a

a pada V , g tegak lurus V maka g tegak

HB lurus  a 3 a

IJ  a 2 6.

L 2  HB  IJ  a 6

2 a a 13 jarak P ke HAC adalah jarak P ke HQ

2 13 2 a 6 pandang ∆ HPQ

BD  a 2 RS  TS BD TB

9. A. 12

HQ  6 2

AC  AB  BC

PQ  2 12

5 . 2  10 cm PQ  4 3

a PH 

AT  AC  5 cm

2 / TT 2  TA  AT

PR . QH  PH . PQ

2  2 13  5  12 cm

PR . 6 2  2 6 . 4 3

PR 

8 18 10. D.

24 2 PR   4 cm

8. D. 4 , 8 cm

2 AD 2  AB  BD

2  2 4  2  16  4  12  2 3 cm

Pandang ∆UAS TA 2 3

tan  

 1 AD 2 3

11. B.  30

SA  4 , 8 cm UR . SA  SU . UA

UR . 10  8 . 6 UR  4 , 8 cm

AH B.  a 2

1 2 1. L. permukaan  6S . AP  a 2

300  6 . S AP 2 1 S  50

sin  AHP 

AH 2 S  5 2 cm AHP   30 Diagonal ruang  S 3  5 6 cm

12. C.  60 2.

p 1  50 cm

p 2  100 cm

 1  30 cm

 2  25 cm

t 1  10 cm

50 . 30 . 10  100 . 25 . t 2 t 2  6 cm (terbukti) Sudut antara  AH dan DG adalah 60

13. D.  60

QR  3  3  3 2

Sudut antara AH dan EG adalah 60 2 2

PQ  3  3  3 2

14. D. segi llima

2 PR 2  3  3  3 2 Panjang ketiga sisi sama, maka ∆ PQR

sama sisi

3  6 cm

QR  t

15. A. segi empat sembarang

L. ∆ PQR 

3 cm

Uji Akhir Semester

A.

- proyeksikan titik / Q ke AD , diperoleh Q

1. A. x   2 atau x  1 - hubungkan / Q C dan QP sehingga

x   2 x  1 memotong di S - hubungkan / RS , diperoleh S

- / RS dan perpanjang AD berpotongan di /

x  2 T atau  x  1 - hubungkan / QT , diperoleh T

2. B.  x  R , x  1  x

- QT dan DH berpotongan di U

- hubungkan U P diperoleh U - irisan kubus dan PQR adalah

tg  

maka  

Koordinat kutub dari  1 , 3 adalah  2 ,  3 

Jadi, p benar

tg  

maka  

3 6 BC  16 cm

Koordinat cartsius dari  2 ,  3  adalah  3 , 1

2 2 TB Jadi,  TC  TA  AB q benar dan pernyataan yang salah

2 2 adalah p  ~ q

4. C. p  q

 689 cm

Pandang S ∆ TBD

2 TD 2  TB  BD 5. D.

 689  64  p  ~ q  p p ~ q ~ p

 B 625  25 cm

AD B  TD  TA

 225  15 cm

6. D.  3 p 2 : x x  6

q 2  x  3 x  9 p  salah jika p (benar) dan q salah q

x 11. C. x  6  0 ~ p ~ q  r

 x  3  x  2   0 ~  ~  q  ~ r   p   ~   q  ~ r   p 

 ~  q  ~ r   ~ p x 2 x 3  4  0  ~ q  r  ~ p

x   3 atau x  2

 ~ p  ~ q   r x  4  x  1   0

 4  x  1 12. B. jika ia lulus ulangan matematika maka ia masuk jurusan 1 A

p ia rajin belajar : q ia lulus ulangan matematika : r : ia masuk jurusan 1 A

x   3 akan membuat p  q salah ~ p ~ q  q  p p  r

7. C. Silogisme  p  ~ q

 q  r (Silogisme) q  r  ~ q  r

13. D. Aldo tidak rajin berlatih p  r

p ia menang :

q ia rajin berlatih :

8. E.

r : ia juara

~ p ~ q  q  p

  q  r (Silogisme)  p  q  r

9. B. ~ p  q

 14. C. ~ 

Invers–konvers–konvers   p ~ q   p 

~ p  q

 invers   p  ~ q   p   ~  p  ~ q   ~ p

10. A. hanya (1) (1) ~ p  q  p  q

15. D. p  r

s (salah), r  s salah, maka r (benar) argumentasi 1 benar

(modus tollens)

q  salah, maka q r (salah) (2) ~ q  ~ p  q  ~ p p  salah, maka p (benar) q

 q  r ~ q  r

16. D. 1

argumentasi 2 salah

(3) ~ q ~ p  p  q

cos   2 sin       sin       1

2 q

2 2 3 argumentasi 3 salah

1  sin   2 sin   sin  

2 sin   2 sin    0 2

2 sin  cos   1  a 2

2  sin   cos    sin 2  2  cos   2 sin  cos 

1   1  a 2

4 2 sin   4 sin   1  0 

 2a  2

 20. B.

2 sin   1  2 sin   1   0 2 3

sin  

17. C. 1 3

 A 

sin  A sin  C

18. C. 5

sin  6 sin  2

sin 

1  sin  3

2 2 2 a 6  a

3 sin   1  sin 

2 sin   1

2 1 sin  

sin  A sin  B

sin    2 2 b

sin 

6 sin  3

K III  sin    2 2 b

19. B.

 2 sin   cos 2    a

sin 2  cos  2   2 sin  cos   a 2 1  2 sin  cos   a 2 sin 2  cos  2   2 sin  cos   a 2 1  2 sin  cos   a 2

21. D.

tan  . sin 

tan   1

 sec   1   1  cos

2 2 2 tan 2   sin  

2  2 sec   cos   2

2  cos   2 24. C. , 

cos 

4 2 cos 2   2 cos   1 8 sin   cosec 

2 2 8 sin   

cos 2 

1  cos  

sin 

2 cos 3  8 sin   1

  2 2 sin  

sin  

22. A.

122  , 158 , 302 , dan 338

 sin  2 x  10    sin 54 6 6

  sin

2 cos   2 sin  

 sin  2 x  10    sin 54  2 cos   2 sin   2 cos   2 sin    1

2 cos   2 sin 

  sin

2 4 2 cos   4 sin   1

2  x  10  360  54

 sin    4 sin    1

4  4 sin   4 sin   1 x  158

2 x  316

8 sin   3 

sin  2 x  10    sin 54

 sin    2 x  10     sin 54

sin  

x  2  10  54

sin   .

2 x   44 8 2

x    22

x  360  22  6

 2 x  10    sin 54 26. C. 2 3

  sin

 180   2 x  10     sin 54 1

  sin

2 tan   3  2

x 2  170  54 cos 

2 2 x   116 2 tan   3  sec 

x 2   58 2 tan   3  1  tan 

 2 302 tan   2 tan   2  0 nilai x yang memenuhi adalah :

tan   

23. B. 

sec   3 tan   1

1  tan   3 tan   1  

2 tan   2

31. B.

 2 1  3 3 15 cm

 18  9 cm

27. C. 0 2

tan       

tan   tan  180     tan 

L  s  s  a  s  b  s  c 

  tan   tan   0 

 2 9 . 15  3 15 cm

28. A. 3 a

 sin   cos  2   sin 2   cos 2   2 sin  cos 

32. D. 1

a 2  1  2 sin  cos 

a 2  1 1  cos 

sin  cos  

2 sin 

3 1 sin   3 n sin  1  cos   cos   a 3

1 2  cos  1  cos  1  cos 

3  1 sin   cos   3 sin  cos  sin   cos   a 3 .

2 sin  1  cos  sin  . n sin 

2  n sin  n

sin

33. C. 2 a 2  b

a sin   b cos    a cos   b sin  

 a 2 sin 2  cos 2 2 2  2     b sin   cos  

2 tan 2    a  b

cos   

 tan x  sec x  1  3  3

tan   1  

1  sin   1  sin       

cosec x

 1  tan

1  cosec x

1  AM

tan  

2  2 AM  BM  BC  CM

4 2 sin x

2  cosec x

B ke AG adalah BM lihat ∆ ABG siku-siku B

40. A. 2

AB . BG  BM . AG a

6 . 6 2  BM . 6 3

BM  .

BM  2 6 cm

37. E.  90 L. yang diarsir adalah 2 a

38. C. 2

B B AM B . 2 2  2 . 2

B B AM B  .

AM  2 cm AM  2 cm

pqr p  q

cos  

B 2 cos 

B S SS

B B B B B B 1  cos  1  5

A :  p  q   ~ q  r 

cos x 

B :  ~ p  q   q  r 

a cos 1  cos 2  4    cos  

3 BC 5  DE  FG  a cos   a cos   a cos 

3. cos 

1  2 sin  3

2 3 2 cos   1  2 sin 

 1  sin    1  2 sin 

2 3 2  3 sin   1  2 sin 

5 2 sin   2

2 2 sin  

2 sin  

7. B. 0 , UKPJ 1 5

Pilihan Ganda

6. C.  0 , 7544

14. C. 75 , 0 2

21. C.

6 am

3 2 3  2 5 . 625  75 , 0 3 ab 9 a b 3 ab 2 m

15. C. 0 , 8

   2 m 3 a 6 am

f   3  2

22. D. 8 axy

10 10 m

2 2 4 xy  2 a

2 4 2 xy

16. A.

2 3 am

g   0 , 5  

8 axy

 0 23. A.

3 , 75 3 , 75 1  x 2

x  1  1  x

17. E.

a b 3 ab 3 

x  1 x  3  ab 

3 x  3  1  x  1  x 

4  3 y  30   5 5 y  5   10  3 y  1 

T   2 

2  3 2 , 6 x 2  4 , 4

2 1 , 3 x  2 , 2

 16  4  3  15 Nilai x yang memenuhi interval diatas 

 5 adalah 2

26. D. 8

3 y 3  x 

35. D. 72 km

27. D.

Jarak  km  waktu  20 menit

2  2 m  4 m  4 m  4 Untuk waktu  jam 1  3 . 600 menit

Maka jarak 

2 17 .  20 m  2 

upah lembur  Rp 12 . 000 jam

28. B.  42 Misalkan : x  jumlah jam lembur

a  2 b 4  6 1 8  8 . 000   12 . 000 x  80 . 000

c  6  6  jam20 menit 1 Jadi, pekerja trsebut pulang pada

29. C. 150 Pukul : 16 . 00  1 . 20  17 . 20

2 a 2  2 , b  3 , c  a  2 ab  b

32. E. 13 x   sumbu x  baru

26 /  5  9  15  6  11  4  7  13 y   sumbu y  baru Jadi, besar sudut antara sumbu x  baru

33. E. 256 dengan sumbu  y  lama adalah 60

Misalkan : P  sisa karcis yang dimiliki

setelah terjual 10 karcis di

hari pertama x  4 y  2 y Penjualan hari ke-1  10

1 ke-2  P

39. A.  x  y  x  y  7 

x  7 x  7 y  y   x  y  x  y  7 

ke-3  20 sisa karcis akhir  3

40. C.  2 k  3 a  2 v  3 a 

1 P  20  3  P  P  46

4 2 kn  6 ak  6 an  9 a  

2 k  3 a  2 n  3 a 

Jadi, total karcis  10   46  20  3 41. B. 2 10

49. D. 1

42. D.

log 25  log 40  log 1 . 000  3 1 1 Misalkan :  m ;  n

1  3 m  2 n  1 …..(1)

31  m  6 n  31 …..(2)

44. D. 1

20 Persamaan (1) dan (2) di Eliminasi

3 m n 2  1

sin x  ; x sudut lancip

m  31  6  4 , 6  3 , 4

1  cosec x 1  sin x

1  sin x

 sin x

sin x  1 sin x

5 xy 5

x y 17 

46. B.

sec x

1  sec x

1  cos x

1  cos x 1  cos x

cos x  1 cos x

cos x  1

1 50. C.  cos x cos x 

1  cos x 

3 1 p 

  sec x cos x

47. A. 1  sin 

cos 

cos 

cos  1  sin 

1  sin  1  sin  1  sin 

cos   1  sin  

1 2  sin 

cos   1  sin   1  sin 

cos 

cos 

48. B. 4

UKPJ 2

4 x  3 x  2  4 x  3 x  13

Pilihan Ganda

2 4 2 x  3 x  2  4 x  3 x  13  3

1. D. 1 xy

6. C. mn m  1

2  3 4 2 1 1 1 1 5 3 log 6  m  log 2  log 3   m

x y  xy  3  4  12  3  4 

12  log 2  m   1

xy

2  1 2 1 log 5  n  3   n x y 

1 6 log  5

1 log  6

xy 2 3

3 3  n log 2  log 3 xy

log 5

3 log 5

2. B. y  x t  x

 1  1  1  1  1  log 5  mn  x  y 

3 3  3  1  1    1  1 log 10  log 5  log 5  x  y 

1 1  mn  m  1 x  y y  x

   7. B. 2 b

2 log a sin x  a  sin x  2

3. A. 34

2 log b cos x  b  cos x  2

2 a 2  b  4 ab

 2   7  2  7  4 2  7  7  b  2  cos x 2

2 2 sin x 2 a  tan b x    2

5 x f 

4. E.

x  2 x  5 1  3 5  3 5  3 f  x  3   f x  1   2  4  2  4

4  15  a  b 15  a  4 dan b   1 9. D.  1

a b  4    1  5

1 tan x  5  cot x 

5. C.

4 x  3 x  2  4 x  3 x  13 5 log cos x  log sin x  log sin x

5 5 cos x

 4 x  3 x  2  4 x  3 x  13

 log cot x

2 4 2 x  3 x  2  4 x  3 x  13

 log

4 x  3 x  2  4 x  3 x  13

 4 x  3 x  2   4 x  3 x  13

log 5

2 4 2 x  3 x  2  4 x  3 x  13

10. C. 2 x x  9  0 1

3   1   3 k  15 

x x 5  3  0 2

x 1  x 2  5 ; x 1 x 2   3  6  3 k  15  k  3

  x 1  2   x 2  2   x 1  x 2  4

 13. A.

  x 1  2   x 2  2   x 1 x 2  2  x 1  x 2   4 f  x   2 x   a  1  x  2 a

5  4   9  a  1   4     2 2 a

y max 

Persamaan kuadrat yang akar-akarnya

x 1  2 dan 

2 2 adalah : x x  9  0 a 2  18 a  1

2 x x 3  1  0  a  21  a  3   0

a   21 atau a  3

14. B. x  2 atau x   2

1  x 2   x 1  x 2   2x x 1 2 x  x  12  0

     2  2  x  x  12

 x  2  x  2 

1  x 2 x  12 memenuhi definisi positif,

2 2  maka pembilang dari pertidaksamaan

diatas adalah

atau

 15. A. x

1 x  3

 1   3  15 2 x 3  x

Persmaan kuadrat baru :

8 x x 22  15  0  x  3  x  1   0

x 1 x 2  2

16. A.

1a 2 

cos   x  90   a ; 90  x  180

x 1 x 2   3 k  15 

17. A. 2 sin  cos 

2 sin 2  tan 

2 sin 

 1  2 sin  cos 

21. D. 41

 x  2 x  42 x  2 x  1

cos 

18. E. x   2 atau x  2 f  21  2 21  42  21  2  21  1

x  2   5 x  2   6

 x 2   P

 P  6  P  1   0 47 x  53 y  82  53

P   1 atau P  6 2 . 491 x  2 . 209 y  5 . 546 x 2  2   1

2 . 491 x  2 . 809 y  4 . 346

 600 y  1 . 200 (tidak ada nilai x yang memenuhi)

53 x  118  47  2

x  2  6

x 2  4  0 x  212  4

 53 x  2  x  2   0

x   2 atau x  2

 3 x x 1   1   0

2 2 x x  3  0 1  5

 3   x p , y p    3 , 8

 2 x  3  x  1   0 2

2 2 x a  

f 2 

Penyelesaian :  1  x 

  2 x  12 x  10

20. C. 10 2

9 24. B.

cos  B  C    cos  180  A  

9 1 x  10

40 40  x  2    10  x 

 x  3  x  1   0

 10  x  0 x  2  0 2 2 QR 2  PQ  PR  2 PQ . PR cos P x 2  10  0 x   2 2 2  

3  4  2 . 3 . 4 cos  60

x  10  x  10   0  13

 10  x  10 QR  13 cm

3  sin 60  sin R 

Jadi, penyelesaian 1 x  10

25. B. 0 m  4

x  x  mx  m y  3 3 ; r  2 13 ; x  5 Terdefinisi untuk semua nilai x maka

f 2 

5 5 persamaan kuadrat didalam tanda akar

cos R 

2 13 26 harus memenuhi definit positif.

D  0 29. E.

2  x  1  x  3   2 x  ax  b m  m  4   0 2 2

m m 4  0 2

2  x  2 x  3   2 x  ax  b

a Jadi, a b   4  6   10

x 1 x 2 x x 2 1  6 30. B.

x 1 x 2  x 1 x 2   6

a Misalkan :   m dan  n

m  4  3  1  1

 sin   3 cos   0 ;    

sin  3 cos  

cos  cos 

tan   3  0

tan    3 1 1  1  y  3 ; x   1 ; r  10 x y 1  1 2

sin   3 cos  

31. A. P   2 atau P  6

f  x  P  2  x   P  2  x  2

10 Agar f  x terbuka keatas dan memotong

10 5 sb. x di dua titik maka

D  0 35. A. 100

 2 P  2   4  P  2   2  0 Misalkan : bilangan I  x

bilangan II  y

P  4 P  4  8 P  16  0

2 x y  20 P p 4  12  0 x  20  y

 P  6  P  2   0 Nilai terbesar dari persamaan kuadrat :

P   2 atau P  6  2 y  2 y adalah :

2 32. B. 2  2 

f  x  y  4   1 4 x 2  

n  2  x  5  nx  4

x   n  2  x  9  0 36. E.

Syarat menyinggung

2 n  2   4    1 9  0 9  27

4 n n 8  4  36  0 3  3

n n 2  8  0

n  4  n  2   0

n 1  4 atau n 2   2 x 

n 1 n 2  4    2  2

33. C. 15

37. B. 4

2 Misalkan bilangan bulat 2  n dan n  1 f  x  log  x  5   log  3  x 

n 2 n  

1   421  log  x  5  3  x 

2 n 2  n  2 n  1  421 

  x  2 x  15 

log

2 n n 2  420  0 2

Misalkan : P   x  2 x  15

n n  210  0 4  4     1 15 64

 n  14  n  15   0 P maks 

n  14 atau n   15 2 2 4

f  x  log 16  log 2  4

Jadi, bilangan bulat 14 dan15atau  dan 15 14 

Keliling persegi panjang p 2    

80 p 2   p   40 p  40  

Luas p  

Luas max 

40. C.   1 , 3

3 x . 3  27  82 . 3 Misalkan : x 3  P

3 2 P P 82  27  0

 3 P P 1   27   0

1 P  atau P  27

3  x 3  27  x  3

HP    1 , 3

Dokumen yang terkait

a. Sejarah Unila - 3.buku panduan d3 dan s1 Sejarah Visi dan Misi

0 1 18

6 ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Abdul Mutalib Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian abdulmutalibmpdigmail.com Abstract - View of ASPEK SOSIAL DALAM PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

0 0 21

5 PERAN PENGAJIAN ANTARA MAGHRIB ISYA (PAMI) DALAM MENGATASI BUTA AKSARA AL-QUR’AN DI DESA OLAK KECATAMAN MUARA BULIAN-BATANG HARI JAMBI Ansori Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian ansori1183yahoo.co.id Abstract - View of PERAN PENGA

0 0 14

1. Definisi Kepemimpinan 2 - Kepemimpinan

0 0 18

3 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL-FALAH KOTA JAMBI Dodi Harianto Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PERAN GURU DALAM MENANAMK

0 1 9

2 PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI-LAKI Amiruddin Dosen Tetap Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Muara Bulian infostai-muarabulian.ac.id Abstract - View of PENDIDIKAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI MITRA SEJAJAR LAKI

0 0 23

3 MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG KONDUSIF DAN EFEKTIF DALAM MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN YANG BERKUALITAS Muhammad Yusup Dosen Tetap Prodi Pendidikan Agama Islam STAI Muara Bulian muhammadyusup57yahoo.co.id Abstract - View of MENCIPTAKAN SUASANA BELAJA

0 0 19

2 PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH PADA PASUTRI Pakinah Herliani Dosen Tetap Prodi Hukum Ekonomi Syariah STAI Muara Bulian hasibuan_herlianiyahoo.co.id Abstract - View of PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH PADA PASUTRI

0 0 23

ACTIVE INDEPENDENT POSITION OF INDONESIA IN RIVALITY OF THE US - CHINA IN SOUTHEAST ASIA IN ACCORDANCE WITH DEFENSE SYSTEM EQUIPMENT PROCUREMENT

0 0 28

Materi - Teknik Pidato.pdf

1 2 6