Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas pada Persimpangan Jalan Dr.Soetomo-Sisingamangaraja di Kota Pekanbaru

Ju r n al

aint is

ISSN: 1410-7783

Volume 11 Nomor 2, Oktober 2010, 66-73

Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas pada Persimpangan
Jalan Dr.Soetomo-Sisingamangaraja di Kota Pekanbaru
Optimalization of Traffic Lamp Arrangement at Intersecting Street Dr.Soetomo-

Sisingamangaraja in Kota Pekanbaru
Astuti Boer
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Riau
Jalan Kaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru 28284

Abstrak
Perencanaan pengaturan lampu lalu-lintas pada persimpangan jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan
yang dititikberatkan kepada kondisi arus lalu-lintas pada persimpangan sehingga dapat memenuhi fungsi dasar
dari persimpangan jalan, yaitu memberi suatu pengontrolan arus lalu-lintas dipersimpangan jalan untuk dapat

menghasilkan infrastruktur yang aman dan nyaman kepada pengguna jalan. Dalam penelitian ini diperlukan
aspek-aspek pendukung pada penelitian seperti counter dan formulir survey yang berguna untuk perhitungan
lalu-lintas kendaraan yang melewati persimpangan. Penelitian yang dilakukan pada persimpangan jalan ini
menggunakan beberapa metode antara lain metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) dan
literatur bahan perkuliahan teknik lalu-lintas. Dari hasil perhitungan yang dibahas didapat rasio pendekat
berbelok kekiri dan kekanan yang diwakili oleh pendekat bagian utara 0,33 smp/jam dan 0,34 smp/jam, Arus
Jenuh Dasar (So) 17400 smp/jam hijau, Arus Jenuh (S) 16356 smp/jam hijau, Kapasitas (C) 5659 smp/jam,
Derajat Kejenuhan (DS) 0,81. Waktu Siklus (c) 69 detik, Panjang Antrian (QL) 120 meter, Tundaan (D) 25,20
det/smp, Kendaraan Terhenti Rata-rata 0,85/smp dan Waktu Hilang Total (LTi) 10,68 detik/siklus. Dapat dibuat
sebuah kesimpulan bahwa persimpangan jalan DR. Soetomo – jalan Sisingamangaraja dapat digolongkan sudah
optimal dan masih memenuhi syarat dalam perencanaan persimpangan jalan karena hasil perhitungan yang
didapat pada persimpangan tersebut tidak melampaui batas yang telah ditentukan menurut perencanaan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997.
Kata–kata kunci : kemacetan, survey, transportasi lalu-lintas.

Abstract
Design of the traffic regulation to the intersection was part of the road desain that in the point cause problems in
the condition the intersection so as to be able to fill the function of the intersection that is giving a controlling of
the traffic to be able to produce the infrastructure that was comfortable and safe for user of the road. In this
research are needed supporter like counter and the form survey that is useful for the calculation of the vehicle

traffic that passes the intersection. The research this intersection used several methods including the Capacity
Manual of Indonesia Street 1997 (MKJI 1997) and literature of the traffic technique. From Results of the
calculation that was gotten by the ratio of approache turned left and right that was represented the northern part
0.33 sma/hour and 0.34 sma/hour, the Fundamental Saturation Flow (So) 17400 sma/hour, the Saturation Flow
(S) 16356 sma/hour, the Capacity (C) 5659 sma/hour, the Degree of Saturation (DS) 0.81. Flow time (c) 69
seconds, Long queue (QL) 120 m, Delay (D) 25.20 s/sma, The Average Stopped vehicle 0,85/smp and Total Lost
Time (LTi) 10.68 seconds /flow. The conclusion, the intersection of Dr. Soetomo street – Sisingamangaraja can
be classed have been optimal and still fill the condition in intersection design because results of the calculation
that is received to this intersection do not exceed the limit that was determined according to design of the
Capacity Manual of Street Indonesia 1997.
keyword : impasse, survey, the transport of the traffic

I. PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan penduduk yang didukung oleh
kemajuan dibidang teknologi tentu saja berdampak pada pertumbuhan diberbagai sektor

Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas: (Astuti Boer)

kegiatan, yang salah satunya yaitu sektor transportasi dan lalu-lintas. Pertumbuhan disektor
Transportasi dan lalu-lintas tidak saja mempunyai dampak positif tetapi tentu saja mempunyai

dampak negatif yang antara lain adalah tingginya tingkat kecelakaan, kemacetan dimanamana, polusi udara, kebisingan, pemborosan energy dan perlu perhatian khusus pemerintah.
Pekanbaru merupakan kota yang berkembang dengan cepat, yang dihuni oleh berbagai
macam suku dan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, tentunya akan
menyulitkan dalam penanganannya. Dalam menghadapi hal ini kota Pekanbaru perlu
mengadakan pembenahan diri dalam pelayanan terhadap penduduknya dengan melengkapi
fasilitas pendukung yang memadai diantaranya pendidikan, perumahan, perkantoran, sarana
transportasi dan keagamaan. Salah satu diantara berbagai macam fasilitas tersebut yang akan
dibicarakan lebih lanjut dalam penulisan penelitian ini adalah sarana transportasi dan lampu
lalu- lintas (tracffic light) yang mana peranannya sangatlah penting dalam pengaturan volume
arus lalu-lintas pada persimpangan, oleh karena itu sarana trasportasi merupakan salah satu
faktor pendukung suatu daerah yang mampu mendongkrak sendi-sendi roda
perekonomiannya.
II. METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa metode yang dilakukan, diantaranya :
1. Studi Literatur
Digunakan untuk mendapat kejelasan konsep didalam penelitian yaitu dengan
mendapatkan referensi dari buku–buku yang berisikan tentang dasar-dasar teori serta
rumus-rumus perhitungan yang dapat mendukung penulisan tugas akhir ini.
2. Data Primer
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data primer, data yang diperoleh dari

pengamatan langsung dilokasi. Langkah pertama yang dilakukan adalah formulir dan
survey, yaitu persiapan awal sebelum melakukan survey pengambilan data lapangan.
Persiapan yang dilakukan meliputi mobilisasi tenaga/surveyor alat-alat dan cara
pengambilan data.
Observasi awal dilakukan setelah desain survey selesai. Maksud diadakan observasi awal
dilokasi pengamatan adalah uji coba untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada
pada desain survey.
Proses pengambilan data volume kendaraan dilakukan selama 2 hari dimulai pagi hari
pada jam 06.00 wib sampai dengan sore hari pada. jam 18.00 wib.
Jenis kendaraan yang disurvey adalah :
a. Kendaraan Roda Dua
b. Kendaraan Roda Empat
c. Kendaraan Angkutan Umum
d. Kendaraan Berat
Data asli pengamatan dilokasi ditulis kembali dalam bentuk tabel. Kekurangan data
sebagai bahan analisis akan mengganggu proses analisis. Setelah semua kegiatan
pengumpulan data selesai, dapat dilakukan proses analisis.
3. Observasi Lapangan
Sebelum dilakukan pengambilan data di lapangan perlu melakukan observasi lapangan,
dengan maksud diadakan observasi lapangan adalah uji coba untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan yang ada pada desain survai.
Analisa Data
Proses analisa data biasanya terdiri dari sejumlah tahapan yang dilakukan secar berurutan.
Adapun isi dari analisa data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

67

J. Saintis, Vol.11 No.2, 2010: 66-73

a. Kondisi arus lalu-lintas yaitu untuk menentukan Rasio Berbelok Kendaraan Bermotor
(MV) dan Rasio Berbelok Kendaraan Tak Bemotor (UM)
b. Penentuan waktu sinyal dan kapasitas yaitu untuk menentukan arus lalu-lintas
maksimum yang dilalui pada persimpangan jalan Dr Soetomo – jalan
Sisingamangaraja.
c. Panjang antrian yaitu panjang antrian kendaraan dalam suatu pendekat pada
persimpangan jalan Dr Soetomo – jalan Sisingamangaraja.
d. Kendaraan terhenti yaitu rasio dari arus lalu-lintas yang terpaksa berhenti sebelum
melewati garis henti akibat pengendalian traffic light.
e. Tundaan yaitu waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang
apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang.

f. Waktu hijau dan waktu hilang yaitu waktu hilang dapat juga diperoleh dari beda antara
waktu siklus dengan jumlah waktu dalam semua fase yang berurutan, sedangkan
waktu hijau merupakan waktu nyala hijau dalam pendekat.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada persimpangan jalan DR. Soetomo - Sisingamangaraja ini ukuran lebar jalan,
lebar bahu jalan, lebar median, pengaturan fase dan petunjuk arah pergerakan kendaraan pada
pendekat dan Kondisi Geometri, kondisi Lingkungan, dan Hambatan Samping dapat dilihat
pada Tabel 1.
Tabel 1. Geometri dan Pengaturan Lalu-lintas Lingkungan

SIM PANG BERSINYAL
GEOM ETRI

Tanggal

12 APRIL 2008

Kota

PEKANBARU – RIAU


Simpang

Jl. DR. SOETOM O -

SISINGAM ANGARAJA

PENGATURAN LALU-LINTAS

Ukuran kota

LINGKUNGAN

1.538.989 JIWA

Soal

3 FASE

Periode


JAM PUNCAK - PAGI – SIANG -

SORE

FASE SINYAL YANG ADA

g=

g=

g=

WAKTU SIKLUS
C=

Ki =

Ki =


Ki =

Ki =

Waktu Hilang total
LTI =

68

ΣIG =

Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas: (Astuti Boer)

300

300

300

U


300

300

S

T

300

B

300

300

KONDISI LAPANGAN
Lebar Pendekat


Kode
Pendekat

Tipe
lingkungan
jalan

Belok

Hambatan
samping
Tinggi/

Median
ya/tidak

Kelandai
an +/%

Belok kiri
langsung
ya/tidak

Jarak ke
kendaraan
perkir

Pen

Masuk

deka
t

rendah
WA

kiri
lang

Keluar

sung

WKeluar

WMasuk
WLTO
R

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

U

COM

R

T

1,00

Y

1,00

600

600

300

300

S

COM

R

T

1,00

Y

1,00

600

600

300

300

T

COM

R

T

1,00

Y

1,00

600

600

300

300

B

COM

R

T

1,00

Y

1,00

600

600

300

300

69

J. Saintis, Vol.11 No.2, 2010: 66-73

Untuk rasio pendekat kekiri (PLT) dan pendekat kekanan (PRT) untuk Kendaraan
Bermotor (MV) dengan hasil pada Tabel 2.
Tabel 2. Rasio Berbelok Kendaraan Bermotor (MV)
Arah Pendekat

Rasio Pendekat Kekiri (PLT)
smp/jam

Rasio Pendekat Kekanan (PRT)

0,33
0,31
0,24
0,30

0,34
0,26
0,39
0,33

UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

( smp/jam )

Dari hasil analisa Tabel 2, didapat hasil:
a. Bagian Utara arus kendaraan berbelok kekanan lebih besar dari arus kendaraan berbelok
kekiri ini akan lebih memperpanjang kendaraan terhenti pada waktu lampu sinyal merah
karena pada ruas jalan persimpangan ini diberlakukan belok kiri langsung.
b. Bagian Selatan arus kendaraan berbelok kekiri lebih besar dari arus kendaraan berbelok
kekanan ini tidak terlalu berpengaruh/mengurangi terhadap kendaraan terhenti pada
waktu lampu sinyal merah karena pada ruas jalan persimpangan ini juga diberlakukan
belok kiri langsung.
c. Bagian Timur arus kendaraan berbelok kekanan lebih besar dari arus kendaraan berbelok
kekiri ini tidak terlalu berpengaruh/mengurangi terhadap kendaraan terhenti pada waktu
lampu sinyal merah karena pada ruas jalan persimpangan ini juga diberlakukan belok kiri
langsung.
d. Bagian Barat arus kendaraan berbelok kekanan lebih besar dari arus kendaraan berbelok
kekiri ini akan lebih memperpanjang kendaraan terhenti pada waktu lampu sinyal merah
karena pada ruas jalan persimpangan ini diberlakukan belok kiri langsung.
Untuk rasio pendekat kekiri (PLT) dan pendekat kekanan (PRT) untuk Kendaraan Tak
Bermotor (UM) dengan hasil pada Tabel 3.
Tabel 3. Rasio Berbelok Kendaraan Tak Bermotor (MV)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Rasio Pendekat Kekiri (PLT)
smp/jam
0,0008
0,0012
0,0012
0,0012

Rasio Pendekat Kekanan (PRT)
( smp/jam)
0,0012
0,003
0,0019
0,0017

Dari hasil analisa pada Tabel 3 untuk kendaraan tak bermotor tidak terlalu
berpengaruh atau dalam perhitungan dapat diabaikan.
1. Arus Jenuh Dasar (So) yang terdapat pada persimpangan tersebut dapat dilihat pada Tabel
4 berikut:
Tabel 4 Arus Jenuh Dasar (So)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT
70

Arus Jenuh Dasar (So)
(Smp/jam)
17400
17400
17400
17400

Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas: (Astuti Boer)

2. Untuk Arus Jenuh (S) yang dihasilkan pada persimpangan jalan DR. Soetomo - jalan
Sisingamangaraja kota Pekanbaru adalah
Tabel 5. Arus Jenuh (S)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Arus Jenuh (S)
(Smp/jam)
16356
16356
16356
16356

3. Untuk Waktu Hijau (gi) yang dihasilkan pada persimpangan jalan DR. Soetomo - jalan
Sisingamangaraja kota Pekanbaru adalah
Tabel 6 Waktu Hijau (gi)

UTARA
SELATAN

Waktu Hijau (gi)
(detik)
24
17

TIMUR
BARAT

21
17

Arah Pendekat

4. Kapasitas (C) yang didapat pada persimpangan tersebut adalah
Tabel 7. Kapasitas (C)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Kapasitas (C)
(Smp/jam)
5659
4025
4938
4069

5. Hasil dari Derajat Kejenuhan (DS) adalah
Tabel 8. Derajat Kejenuhan (DS)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Derajat Kejenuhan (DS)
(Smp/jam)
0,81
0,81
0,81
0,81

6. Dari hasil – hasil diatas didapat Waktu Siklus (c) yang di sesuaikan pada persimpangan
jalan DR. Soetomo - Sisingamangaraja dengan hasil 69 detik.
Panjang Antrian
Untuk menghitung jumlah panjang antrian (QL) yaitu dengan nilai NQmax untuk
perancangan dan pelaksanaan disarankan P OL<5 % dengan luas rata– rata yang dipergunakan
per smp sebesar 20 m2. Hasilnya untuk setiap pendekat dapat dilihat pada Tabel 9.

71

J. Saintis, Vol.11 No.2, 2010: 66-73
Tabel 9. Panjang Antrian

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Panjang Antrian
(meter)
120
107
113
110

Panjang Antrian terpanjang pada persimpangan ini terdapat pada pendekat bagian
utara hasil ini dikarenakan arus kendaraan pada bagian selatan ini kebanyakan menuju pusat
kota dimana pada pendekat ini banyak kendaraan menuju ke sekolah ataupun ke tempat kerja.
Kendaraan Terhenti
Angka henti (NS) masing – masing pendekat yang didefinisikan sebagai jumlah rata –
rata berhenti per smp (termasuk berhenti berulang dalam antrian). Untuk kendaraan terhenti
rata – rata dengan hasil:
Tabel 10. Kendaraan Terhenti (NS)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Kendaraan Terhenti (NS)
Berhenti (Smp)
0,83
0,87
0,85
0,87

Tundaan.
Tundaan (D) simpang rata – rata untuk setiap pendekat, akibat pengaruh timbulnya
bolak balik dengan pergerakan lainnya pada simpang. Untuk tundaan simpang rata – rata
dengan hasil:
Tabel 11. Tundaan (D)

Arah Pendekat
UTARA
SELATAN
TIMUR
BARAT

Tundaan (D)
(Detik/smp)
21,52
25,93
23,43
25,81

Waktu Hijau dan Waktu Hilang.
Dalam analisis untuk perencanaan waktu hijau dan waktu hilang dapat dilakukan
dengan rumus penentuan merah semua. Dalam analisis ini fase yang dipakai adalah 3 fase.
Dengan menggunakan persamaan sebelumnya didapat waktu hilang total dengan hasil 10,68
detik/siklus. Hasil ini akan berpengaruh terhadap Waktu Siklus pada persimpangan jalan DR.
Soetomo - Sisingamangaraja kota pekanbaru.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Lampu lalu-lintas pada persimpangan jalan DR. Soetomo - Sisingamangaraja kota
pekanbaru setelah diamati dan dianalisa didapat hasil perhitungan rasio pendekat kekiri
dan kekanan yang diwakili oleh pendekat bagian utara 0,33 smp/jam dan 0,34 smp/jam.
72

Optimalisasi Pengaturan Lampu Lalu-Lintas: (Astuti Boer)

Arua Jenuh Dasar (So) untuk semua bagian pendekat adalah 17400 smp/jam. Arus Jenuh
(S) semua bagian pendekat adalah 16356 smp/jam. Kapasitas (C) untuk pendekat bagian
utara 5659 smp/jam, bagian selatan 4025 smp/jam, bagian timur 4938 smp/jam dan bagian
barat 4069 smp/jam. Derajat kejenuhan (DS) untuk semua bagian pendekat adalah 0,81
smp/jam. Waktu siklus (c) 69 detik. Dari hasil – hasil analisa diatas diketahui bahwa
persimpangan jalan DR. Soetomo - Sisingamangaraja kota pekanbaru ini dapat
digolongkan sudah optimal dan masih memenuhi syarat menurut MKJI 1997.
2. Untuk kondisi lampu lalu-lintas yang beroperasi pada persimpangan jalan DR. Soetomo Sisingamangaraja kota pekanbaru Waktu Sinyal masih mampu menampung arus lalulintas yang ada, karena hasil survai yang dilakukan pada persimpangan tersebut
kemacetan arus lalu-lintas terjadi hanya pada jam – jam puncak pagi, siang dan sore hari.
Saran
1. Melihat dari kondisi tingkat kendaraan yang semakin banyak, dan bertambahnya jumlah
penduduk di kota Pekanbaru, penulis menyarankan kepada semua pengguna kendaraan
untuk mematuhi peraturan lalu-lintas, karena didalam penelitian pada persimpangan jalan
kemacetan tidak hanya terjadi akibat dari perencanaan persimpangan saja, melainkan
akibat dari pengguna kendaraan yang tidak mematuhi lampu lalu-lintas pada
persimpangan.
2. Mengingat penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan maka untuk penelitian selanjutnya
diperlukan proses pelaksanaan survey yang lebih teliti dan alat yang lebih sempurna dari
penelitian sebelumnya.
V. DAFTAR PUSTAKA
Anomin, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jendral Bina Marga.
Candra. Alex, 2002, Evaluasi Penerapan Belok Kiri Langsung Pada Lampu Lalu-lintas di
Persimpangan, Tugas Akhir Fakulitas Teknik Jurusan Teknik Sipil UIR.Pekanbaru.
Depertemen PU, 1996, Pelatihan Seminar Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Republik
Indonesia.
Direktorat Jendral Bina Marga 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
Morlok,K, Edward, 1995, “Pengantar Teknik dan Perencanaan transportasi” Erlangga,
Jakarta.
Nasutian, Saib, Muhammad, 2003, Evaluasi Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Durian Jalan Soekarno Hatta Kotamadya Pekanbaru, Tugas Akhir Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Sipil UIR,Pekanbaru.
Pernama, Hendry, 2005. “Evaluasi Traffic Light Pada Persimpangan Jalan Budi Kemuliaan –
Jalan Pattimura Kota Dumai” (Tugas Akhir) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
UIR.Pekanbaru.
Syabana, Ali, 2008, Optimalisasi Pengaturan Lamou Lalu –Lintas Pada Persimpangan Jalan
DR. Soetomo-Sisingamangaraja Di Kota Pekanbaru.
Zaini, Kudus, Abd, 2005, Prinsip Perancangan dan Rekayasa Lalu-lintas, Universitas Islam
Riau.

73