PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA

  

PENGARUH VARIASI CAMPURAN

DAN LAMA PERENDAMAN SPESI DALAM AIR LAUT TERHADAP

KUAT TEKAN DAN KEDALAMAN INTRUSINYA

Retno Anggraini, Herlien Indrawahyuni, Prastumi, Agoes SMD, Lilya Susanti,

Saifuddin Akhmad

  

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia

Email : civil@ub.ac.id

ABSTRAK

  Intrusi air laut dapat memberikan efek yang merugikan untuk komponen struktural konstruksi bangunan. Hal paling membahayakan adalah timbulnya korosi pada tulangan struktur akibat kandungan ion klorida dan sulfat pada air laut yang bereaksi terhadap unsur kimia baja tulangan. Kedalaman intrusi air laut dalam spesi berhubungan erat dengan tingkat permeabilitas spesi tersebut. Spesi sebagai komponen yang melapisi elemen struktural bangunan berperan penting dalam menahan intrusi air laut. Semakin tinggi mutu spesi, maka semakin besar pula kepadatannya yang berarti pori-pori dalam spesi juga semakin kecil. Besar kecilnya mutu spesi ditentukan oleh perbandingan campuran semen dan pasir. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian tentang pengaruh variasi campuran dan lama perendaman spesi dalam air laut terhadap kuat tekan spesi dan seberapa dalam intrusi yang terjadi.Pengujian dilakukan dengan membuat benda uji spesi dengan perbandingan campuran antara semen dan pasir yang berbeda-beda. Selanjutnya benda uji direndam dalam air laut yang telah diberi warna agar dapat kedalaman intrusinya. Kemudian dilakukan uji tekan untuk mengetahui mutu spesi. Hasil pengujian dianalisis secara teoritis, sehingga dapat diketahui campuran yang paling efektif untuk menahan intrusi air laut dan pengaruh lama perendaman terhadap mutu spesi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada pengujian kuat tekan mortar dengan variasi campuran spesi 1 : 4, 1 : 5 dan 1 : 6 menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekannya. Hal ini dibuktikan dengan analisa statistik F = 19.8468 dan F = hitung tabel

  3.40. Untuk analisa kuat tekan mortar dengan variasi waktu perendaman 7, 14, 21, 28 hari di air laut diperoleh F = 3.5216 dan F = 3.01 hitung tabel Kata kunci: spesi, intrusi air laut, kuat tekan mortar.

  

PENDAHULUAN (misalnya air) untuk mengalir melalui

  Spesi adalah campuran dari semen suatu medium yang porus. Jadi, semakin dan pasir dengan perbandingan tertentu besar dan banyak pori-pori dalam spesi, kemudian dicampur dengan air sehingga maka semakin mudah air mengalir berbentuk pasta. Spesi ini digunakan sehingga tingkat permeabilitas spesi sebagai penutup elemen struktural semakin besar. (misalnya pada pelat) ataupun sebagai Air laut adalah salah satu penyebab penyusun elemen dinding bersama dengan kegagalan pada struktur bangunan. Hal ini batu bata. disebabkan kandungan sulfat dan ion

  Perbandingan campuran antara klorida pada air laut yang bereaksi dengan semen dan pasir pada spesi berhubungan unsur kimia pada baja tulangan sehingga dengan mutu (kekuatan) spesi. mengakibatkan terjadinya korosi pada Peningkatan mutu bisa disebabkan karena tulangan. Padahal tulangan adalah semakin tingginya kepadatan spesi. Karena komponen yang penting untuk menahan semakin besar mutu spesi, maka pori-pori beban-beban truktur. Dengan terjadinya dalam spesi tersebut akan semakin kecil korosi, kekuatan tulangan akan menurun (semakin padat) yang berakibat pada berat dan bahkan hilang, sehingga spesi yang semakin besar. mengakibatkan kegagalan struktur.

  Selanjutnya, tingkat kepadatan pori Spesi sebagai salah satu komponen dalam spesi dapat dihubungkan dengan penutup pada elemen struktural bangunan permeabilitas spesi tersebut. Permeabilitas berperan penting dalam menahan laju adalah tingkat kemudahan suatu cairan intrusi air laut. Sehubungan dengan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui Tabel 1. Hubungan Variasi Campuran pengaruh variasi campuran dan lama dengan Waktu Perendaman Benda Uji perendaman spesi dalam air laut terhadap Kubus 5 x 5 x 5 cm

  Perbandingan Waktu Perendaman (hari) kuat tekan dan kedalaman intrusinya.

  METODE (semen :

  Penelitian ini dilakukan dengan

  7

  14

  21

  28 pasir)

  melakukan pengujian kuat tekan mortar dan kedalaman intrusi akibat perendaman

  1 : 4

  3

  3

  3

  3

  dengan air laut dengan variasi waktu

  1 : 5

  3

  3

  3

  3

  perendaman masing-masing selama 7, 14,

  1 : 6

  3

  3

  3

  3 21, 28 hari.

  Pemodelan dilakukan dengan membuat model mortar dengan dimensi 5 x 5 x 5 cm dan silinder diameter 8 cm dan

  Tabel 2. Hubungan Variasi Campuran

  tinggi 16 cm dengan perbandingan dengan Waktu Perendaman Benda Uji campuran semen dan pasir yang berbeda-

  Silinder Diameter 8 cm dan Tinggi 16 cm beda. Benda uji kemudian didiamkan selama 28 hari lalu direndam dengan air

  Perbandingan Waktu

  laut sesuai waktu yang direncanakan, lalu (semen : Perendaman Sampel

  pasir) (hari) dilakukan pengujian kuat tekan.

  Untuk sampel kubus 5 x 5 x 5 cm

  7

  3

  dilakukan uji tekan dan dicatat beban

  1 : 4

  14

  3

  maksimumnya sedangkan untuk benda uji silinder diameter 8 cm dan tinggi 16 cm di

  21

  3

  tarik belah dan diamati kedalaman

  28

  3 intrusinya dengan cracking detector.

  7

  3 Dari hasil penelitian yang diperoleh 1 : 5

  14

  3

  dari pengujian benda uji kemudian diolah dan dianalisis menurut prosedur analisis

  21

  3

  statistik. Untuk mengetahui ada tidaknya

  28

  3

  pengaruh variasi perbandingan campuran

  7

  3

  spesi terhadap kuat tekan mortar, digunakan analisis varian dua arah . 1 : 6

  14

  3 Untuk mendapatkan grafik yang

  21

  3

  menggambarkan hubungan antar variasi

  28

  3

  komposisi campuran mortar terhadap kuat

  Total Benda Uji

  36

  tekannya berdasarkan hasil penelitian ini, maka dilakukan dengan permodelan sederhana menggunakan analisis regresi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Analisis regresi menjelaskan hubungan

  1. Pengujian mortar

  antara satu variabel terikat yang tergantung

  Kuat tekan mortar pada satu variabel bebas.

  Dalam penelitian ini, setelah benda Pada penelitian ini untuk analisis uji direndam sesuai waktu yang ditentukan regresi kuat tekan mortar setiap kemudian benda uji dites dengan alat uji komposisinya akan digunakan program tekan menggunakan proofing ring. Hasil Microsof Office Excel 2007. pengujian kuat tekan mortar dapat dilihat

  Rancangan penelitian ini dapat pada Tabel 3. dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

  Tabel 3. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 7 Hari

  Tekan Rata- rata spesi cm (gram) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 1 : 4

  5.16 5.01 265.4 26.316 2908.155 110.509

  3

  5.05

  5.1 5.03 262.2 25.755 3072.255 119.288 Tabel 4. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 14 Hari

  Perbandingan No

  Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Kuat

  1 5.135 5.015 5.11 271.4 25.752 3564.555 138.418 133.224 2 5.095 5.155

  2

  5.1 275.6 26.265 3564.555 135.716

  3 5.05 5.105 5.06 266.8 25.780 3236.355 125.536 1 : 5 1 5.07 5.185 5 270.4 26.288 4002.155 152.243

  164.420 2 5.105 5.18 5.055 273.6 26.444 4220.955 159.619

  3 5.06 5.135 5.05 272.4 25.983 4713.255 181.397 1 : 6 1 5.115 5.105 5.2 276.6 26.112 3072.255 117.656

  115.564

  2 5.1 5.125 5.245 283.8 26.138 2908.155 111.264

  5.1

  1 5.08 5.125 5.095 255 26.035 2251.755 86.490 105.429

  Perbandingan No

  5.12

  Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Kuat

  Tekan Rata- rata spesi cm (gram) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 1 : 4

  1

  5.11

  5.1 5.11 269.4 26.061 3701.305 142.025 127.247

  2

  5.1 5.13 271.8 26.112 3400.455 130.226

  5.24 5.12 279 26.829 3455.155 128.785 3 5.135 5.305 5.125 277 27.241 3400.455 124.828 1 : 6

  3

  5.1

  5.11 5 264.8 26.061 2853.455 109.491 1 : 5 1 5.11 5.255 5.125 280.4 26.853 4166.255 155.150

  136.254

  2

  5.12

  3 5.1 5.115 5.23 279 26.087 3072.255 117.772

  Tabel 5. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 21 Hari

  5.07

  Perbandingan No

  Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Kuat

  Tekan Rata-rata spesi cm (gram) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 1 : 4

  1 5.03 5.065 5.13 282 25.477 2672.967 104.917 125.094

  2

  5

  5.06 5.1 284.8 25.300 3205.367 126.694

  3

  5.04 5.2 287.8 25.553 3671.217 143.672 1 : 5 1 5.085

  5.06 5.04 5.155 269 25.502 2672.967 104.812

  5.04 5.15 283.8 25.628 3604.667 140.651 144.692 2 5.065

  5.05 5.145 280 25.578 3205.367 125.316 3 5.055 5.025 5.025 283.8 25.401 4270.167 168.108 1 : 6 1 5.045

  5.01 5.125 265.8 25.275 1208.867 47.828 61.423 2 5.045 5.025 5.185 276.2 25.351 1475.067 58.185

  3

  5.1 5.03 5.185 283.6 25.653 2007.467 78.255

  Analisa Statistik dengan Pengujian Hipotesis

  Untuk mengetahui seberapa besar air laut terabsorbsi pada mortar maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan metode pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis statistik anova dua arah. Hipotesis yang diambil untuk pengaruh durasi waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar sebagai berikut: Ho

  A

  Tabel 6. Kuat Tekan Mortar Direndam Air Laut 28 Hari

  3

  Perbandingan No

  5.08

  Panjang Lebar Tinggi Berat Luas P Kuat

  Tekan

  Rata- rata

  spesi cm (gram) (cm 2 ) (kg) (kg/cm 2 ) 1 : 4 1 5.075

  5.05 5.1 280 25.629 3205.367 125.069

  150.653

  2 5.025 5.08 5.145 283.6 25.527 4469.817 175.102 3 5.025 5.075 5.1 278.4 25.502 3870.867 151.788

  1

  5.06 5.2 282.6 25.705 2539.867 98.809

  5.05 5.02 275.2 25.755 3471.567 134.792

  126.133

  2 5.055 5.015 5.125 278.6 25.351 3205.367 126.440 3 5.055 5 5.08 277 25.275 3870.867 153.150 1 : 6

  1

  5.12

  5.1 5.22 279.8 26.112 2406.767 92.171

  110.592

  2

  5.1

  : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar. Ho B : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perbandingan spesi terhadap kuat tekan mortar. Ho AB : Tidak ada interaksi yang signifikan antara waktu perendaman dan perbandingan spesi.

  Hasil perhitungan dari analisis statistik anova dua arah untuk pengaruh durasi waktu perendaman terhadap kuat tekan mortar dapat dilihat pada Tabel 7.

  Berdasarkan Gambar

  AB

  ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara waktu perendaman dan perbandingan spesi.

   Analisa Regresi

  Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi sesuai dengan trend data pengamatan dan pendekatan tertentu. Selanjutnya persamaan regresi diuji dengan koefisien determinasi R

  2 .

  Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Kuat

  Tekan Mortar Dengan Waktu Perendaman Air Laut

  1 dapat

  antar group (B), ini menunjukkan bahwa Ho B ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara perbandingan spesi terhadap kuat tekan mortar.

  terlihat bahwa hasil pengujian kuat tekan mortar perendaman di air laut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kuat tekan mortar. Pada waktu perendaman 7, 14, 21 dan 28 hari terlihat semakin besar perbandingan semen-pasir maka semakin kecil kuat tekannya. Sedangkan pada perbandingan 1 : 4 berbeda dengan perbandingan semen-pasir lainnya dimana semakin kecil perbandingan semen-pasir maka semakin kecil kuat tekannya. Hal ini disebabkan pada perbandingan 1: 4 mortar mengalami pemadatan yang kurang sempurna sehingga kuat tekannya berada di bawah perbandingan spesi 1: 5.

  50 100 150 200

  7

  14

  21

  28

  35 K u a t T e k a n ( k g/ cm 2 )

  Waktu Perendaman (hari) Kuat Tekan Mortar 1 : 4 1 : 5 1 : 6 Poly. ( 1 : 4)

  3. F hitung antar group (AB) > F Tabel antar group (AB), ini menunjukkan bahwa Ho

  Tabel

  Tabel 7. Hasil analisis anova dua arah untuk kuat tekan mortar

  30670.3479

  dengan durasi waktu perendaman

  Sumber Varian Jumlah Kuadrat (JK)

  Derajat bebas (db) Kuadrat

  Rerata F hitung F Tabel Antar Group (A) 3567.4015

  3 1189.1338 3.5216

  3.01 Antar Group (B) Antar Group (AB) 5595.4887 6 932.5814 2.7618

  2.51 Dalam group (D) Residu 8104.0915 24 337.6705 Total

  35 Berdasarkan Tabel 7 didapatkan

  antar group (B) > F

  bahwa :

  1. Untuk kuat tekan mortar dengan variasi durasi perendaman air laut, F

  hitung antar group (A) > F Tabel antar

  group (A), ini menunjukkan bahwa Ho

  A

  ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara durasi perendaman terhadap kuat tekan mortar.

  2. F

  hitung

  Poly. ( 1 : 5) Poly. ( 1 : 6) Dari hasil ini dapat terlihat bahwa Analisa Statistik dengan Pengujian pada perbandingan 1 : 6 faktor

  Hipotesis

  perendaman di air laut memberikan Data pengujian mortar diolah dengan pengaruh yang signifikan terhadap menggunakan uji statistik dengan analisis penurunan kuat tekan mortar. Hal ini regresi sesuai dengan trend data disebabkan penambahan jumlah pasir pada pengamatan dan pendekatan tertentu. campuran mortar memungkinkan untuk Selanjutnya persamaan regresi diuji

  2

  menurunkan kuat tekan mortar. Semakin dengan koefisien determinasi R . Serta banyak jumlah pasir yang digunakan, analisis statistik dengan metode analisis kekuatan mortar akan menurun. Penurunan Varian dua arah yang digunakan untuk kuat tekan mortar tersebut terjadi karena menguji hipotesis. pasta semen akan lebih sedikit mengikat Kedalaman intrusi merupakan suatu agregat sehingga ikatan butir antar pasir tolak ukur yang menyatakan segi semakin lemah. keawetan suatu mortar. Intrusi terjadi karena terdapat perbadaan konsentrasi

2. Pengamatan Nilai Kedalaman Intrusi atau kerapatan massa pada suatu

  lingkungan sehingga terjadi pergerakan

  Air Laut pada Mortar

  Untuk mengetahui nilai kedalaman massa ke daerah yang konsentrasinya intrusi air laut pada mortar digunakan lebih rendah dalam hal ini mortar yang

  crack detector , pengamatan dilakukan terendam air laut.

  setelah mortar terbelah dua akibat Kedalaman intrusi yang diteliti pada pembebanan tarik belah. Pengamatan penelitian ini yaitu kedalaman intrusi kedalaman dilakukan pada arah radial dan arah transversal dan radial. Grafik transversal pada mortar dengan mengambil kedalaman intrusi dengan variasi lama titik-titik pengamatan secara random. perendaman dan spesi sebagai berikut: Pengamatan radial merupakan pengamatan dengan arah horizontal atau sejajar penampang mortar sedangkan pengamatan

  3

  transversal merupakan pengamatan dengan

  2.5

  arah vertikal atau tegak lurus penampang

  2

  mortar. Tiap pengamatan baik arah radial

  )

  1.5 n m

  maupun transversal diambil 6 titik

  a m m Spesi (

  1 la

  pengamatan dengan varasi spesi dan lama

  si a

  1:3

  d e tru

  perendaman untuk tiap pengamatan

  0.5 Spesi K In

  1:4 diperoleh data sebagai berikut. Spesi

  7

  14

  21

  28

  1:5

  Tabel 8. Nilai Kedalaman Intrusi Air Laut Lama Perendaman (Hari)

  pada Mortar dengan Variasi Spesi dan Lama Perendaman

  Gambar 2. Hubungan Kedalaman Intrusi

  Arah Transversal dengan Variasi Spesi Kedalaman Intrusi (mm)

  Lama dan Lama Perendaman

  Perendaman Spesi Spesi Spesi Spesi

  (hari) 1:3 1:4 1:5 1:6 7 0,217 0,450 0,517 2,044

  14 0,344 0,622 0,689 2,106 21 0,550 0,794 0,756 2,317 28 0,650 0,856 0,861 2,389

  2. Variasi waktu perendaman di air laut menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekan mortar dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F

  0.5

  hitung

  = 3.5216 dan F

  tabel

  = 3.01. Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian mortar yang direndam air laut untuk variasi campuran spesi 1 : 4 dengan variasi waktu perendaman 7 hari sebesar 127,247 kg/cm

  2

  , untuk variasi waktu perendaman 14 hari sebesar 133,224 kg/cm

  2

  , untuk variasi waktu perendaman 21 hari sebesar 150,653 kg/cm

  2

  , dan untuk variasi waktu perendaman 28 hari sebesar 125,094 kg/cm

  2 .

  1

  2 .

  1.5

  2

  2.5

  3

  3.5

  4

  7

  14

  21

  e d a la m a n In tr u si ( m m ) Lama Perendaman (hari)

  Spesi 1:3 Spesi 1:4 Spesi 1:5

28 K

  Gambar 3. Hubungan Kedalaman Intrusi

  Arah Radial dengan Variasi Spesi dan Lama Perendaman Untuk mengetahui pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap kedalaman intrusi air laut pada mortar digunakan metode ANOVA 2 arah.

  Sama halnya dengan uji ANOVA 2 arah untuk nilai kedalaman intrusi arah transversal dimana pada hasil perhitungan F Hitung > F Tabel maka tolak H dan H

  Tabel 9. Ringkasan ANOVA 2 Arah untuk

  nilai kedalaman intrusi arah transversal

  Sumber Keragaman (SK) Jumlah

  Kuadra t (JK) Derajat Bebas (DB) Kuadrat

  Tengah (KT) F Hitung F Tabel Rata-rata

  Baris 3,613 4 0,02032 6,789 3.2592 Rata-Rata Kolom 6,321 3 0,00120 15,842 3.4903 Galat 1,592

  12 0,28296 Total 11,525

  19 Pada Tabel 9 terlihat F Hitung > F Tabel

  maka tolak H dan H

  1

  diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah transversal pada mortar.

  1

  2

  diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan variasi lama perendaman dan spesi terhadap nilai kedalaman intrusi arah radial pada mortar.

  Sedangkan untuk mengetahui hubungan perbandingan campuran spesi dan lama perendaman terhadap nilai kedalaman intrusi pada mortar dilakukan dengan permodelan sederhana menggunakan analisis regresi. Dengan bantuan software microsoft excel didapatkan grafik trend regeresi polilinear.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Dari hasil analisis statistik dapat disimpulkan variasi campuran spesi menunjukkan adanya pengaruh yang nyata terhadap kuat tekan mortar dengan resiko kesalahan 5 %, hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan harga F

  hitung

  = 19.8468 dan F

  tabel = 3.40.

  Nilai kuat tekan rata-rata dari hasil pengujian mortar yang direndam air laut 28 hari untuk variasi campuran spesi 1 : 4 sebesar 125,094 kg/cm

  2

  , untuk variasi campuran spesi 1 : 5 sebesar 144,692 kg/cm

  , dan untuk variasi campuran spesi 1 : 6 sebesar 61,423 kg/cm

  Saran

  Untuk mendapatkan data-data yang benar-benar akurat, maka diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi persiapan alat dan bahan. Pasir yang telah diayak sebaiknya dimasukkan ke dalam karung agar kadar airnya tidak berubah.

  Jakarta : Erlangga. Waluyohadi, Indra; Dyah Ayu Putri Ani, Koes.

  Aplikasinya, Cetakan Satu, Penerbit PT.Kawan Pustaka : Jakarta. Wang, Chu Kia & Charles R Salmon. 1994. Desain Beton Bertulang Jilid 1 Edisi Keempat.

  Yogyakarta:Andi. Syarif Hidayat, 2009, Semen; Jenis Dan

  Nugraha, Paul, 2007, Teknologi Beton.

DAFTAR PUSTAKA

  Jensen, Alfred dan Chenoweth. 1991. Harry H., Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat.

  Erlangga: Jakarta. Kardiyono Tjokrodimoeljo. 1992. Bahan Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik.

  Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Kusuma, Gideon,1996, Dasar-Dasar Perencanaan

  Beton Bertulang 1 , Edisi Kesatu, Erlangga :Jakarta, 1996. Nawy, Edward G. 1998. Beton Bertulang Suatu

  Hendrayana, Heru. Intrusi Air Asin Ke Dalam Akuifer Di Daratan. Paper. Jurusan Teknik Geologi, Universitas Gajah Mada, 2002.

  Harianto, Singgih. Analisis Kecepatan Penetrasi Ion Klorida Dalam Beton Silika Fume Untuk Memprediksi Durabilitas Dengan Metode Dipercepat. Tesis Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2004.

  Armaja, Wayan. Prediksi Pengaruh Nisbah Air Semen Dan Abu Terbang Suralaya Sebagai Substitusi Semen Pada Difusitas Efektif Dalam Specimen Mortar Dengan Metode Yang Dipercepat. Tugas Akhir Fakultas Ilmu Bumi Dan Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, 2001.

  Anonim, 1994. Spesifikai Agregat Halus untuk Pekerjaan Adukan dan Plesteran dengan Bahan Dasar Semen (SNI S – 02 – 1994 – 03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional

  Anonim, 1990. Metode Pengujian Kekuatan Tekan Mortar Semen Portland untuk Pekerjaan Teknik Sipil (SNI M-111-1990-03). Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.

  2009. Pengaruh Air Laut Sebagai Bahan Perawatan (Curing) Balok Beton Tanpa Tulangan Terhadap Karakteristik Balok dengan Variasi Tinggi dan Lebar Balok.

  Skripsi Jurusan Teknik Sipil UB. Tidak Dipublikasikan. Wicaksono, Agung.2009. Pengaruh Air Laut Pada

  Perawatan (Curring) Beton Terhadap Kuat Tekan Dan Absorpsi Beton Dengan Variasi Faktor Air Semen Dan Durasi Perawatan.Tugas Akhir Fakultas Teknik Jurusan Sipil, Universitas Brawijaya Malang.

  Wisnumurti. 2004. Pengaruh Komposisi Mortar Terhadap Kuat Geser dan Hancur Tekan Searah Bidang pada Dinding Pasangan Bata Merah. Jurnal Rekayasa Volume 1 No. 2 Desember 2004.

   diakses 1 Juli 2011 diakses tanggal 9 agustus 2011

  Pendekatan Dasar . Bandung : PT. Refika Aditama.