BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Perspektif Paradigma Kajian - Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial (Studi Deskriptif Kualitatif Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial Twitter pada “Coffee House Ulee Kareng”)
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perspektif / Paradigma Kajian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan suatu kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran dilakukan oleh peneliti melalui model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian yang berfungsi (perilaku di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu) (Moleong, 2005:49).
Perspektif atau paradigma yang peneliti gunakan adalah kualitatif dimana pendekatan sistematis dan subjektif dalam menjelaskan pengalaman hidup berdasarkan kenyataan lapangan (empiris). Sementara itu penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, data hasil penelitian diperoleh secara langsung, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumen sehingga peneliti mendapat jawaban apa adanya dari responden (Ismail, 2009 :48).
Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif.Fokusnya adalahpenggambaran secara menyeluruh tentangbentuk,fungsi, dan maknaungkapanlarangan.Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor (1975) yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Maleong,2002: 3). Dengan kata lain, penelitian inidisebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakanperhitungan.
Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itusendiri. Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan datadeskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa (Djajasudarma,2006: 11). Lebih lanjut dijelaskan bahwapendekatan kualitatif yangmenggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yangmelibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Olehkarena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya.Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluanpenelitian.
2.2 Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan acuan atau landasan berpikir peneliti dengan basis pada bahan pustaka yang membahas tentang teori atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan. Pencarian dan penelusuran kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian sangat diperlukan. Penelitian tidak dilakukan di ruang kosong dan tidak pula dapat dikerjakan dengan baik, tanpa basis teoritis yang jelas. Penelitian kekinian sesungguhnya menelusuri atau meneruskan peta jalan yang telah dirintis oleh peneliti terdahulu (Iskandar, 2009:100).
Dengan adanya kajian teori, maka peneliti akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah:
2.2.1 Komunikasi 2.2.1.a. Pengertian Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan denganmanusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan inginmengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusiaperlu berkomunikasi. Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangatfundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum Masehi. Akan tetapi, studi Aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat dari revolusi industri dan revolusi teknologi elektronik, film, radio, televisi, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu (science).
Secara etimologis atau menurut asal katanya komunikasi ataucommunication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yangberarti “sama”, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti“membuat sama” (to make common).
Istilah pertama (communis) adalah istilahyang paling sering sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar darikata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatupikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana 2002:41).
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatupernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwakomunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatukepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia,karena itu komunikasi yang dimaksudkan disini adalah komunikasi manusia ataudalam sering kali disebut komunikasi sosial atau
social communication. Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi
antarmanusia, dinamakankomunikasi sosial karena hanya pada manusia-manusia yang bermasyarakatterjadinya komunikasi.
Secara paradigmatis, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesanoleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media (Effendy, 2003:4).
Menurut Harold D. Lasswel, bahwa cara terbaik untuk menjelaskankegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “who says what in whichchannel to whom with
what effect? .Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
- Komunikator (communicator, source, sender)
- Pesan (message)
- Media (channel, media)
- Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient)
- Efek (effect, impact, influence) Jadi berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah prosespenyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yangmenimbulkan efek tertentu Effendy (2003: 10).Adapun fungsi dari komunikasi, adalah sebagai berikut:
a. Menyampaikan informasi (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to influence)
Adapun tujuan dari komunikasi, adalah sebagai berikut:
a. Perubahan sikap (attitude change)
b. Perubahan pendapat (opinion change)
c. Perubahan perilaku (behavior change)
d. Perubahan sosial (social change) (Effendy, 2003: 8)
2.2.2 Komunikasi Massa 2.2.2.a Defenisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa dapat diartikan pula sebagai proses komunikasi yang berlangsungdimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massalmelalui alat-alat yang bersifat mekanis sebagai radio, televisi, dan film (Cangara, 2002:36). Dari pengertian diatas kita dapat melihat peran baru yang ditemukan dalam proses komunikasi. Peran alat – alat seperti radio, televisi dan film dipandang sebagai salah satu dari unsur yang mempengaruhi komunikasi.
Sedangkan Severin dan Tankard, menyatakan bahwakomunikasi massa adalah sebagian keterampilan (skill), sebagian seni (art), dan sebagianilmu (science) (Effendy, 2003 : 21). Maksudnya, tanpa adanya dimensi menata pesan, tidak mungkin mediamassa dapat memikat khalayak yang pada akhirnya pesan tersebut dapat mengubah sikap,pandangan dan perilaku komunikan. Dari beberapa pengertian diatas, komunikasi massa adalah proses mempengarungi khalayak banyak melalui berbagai media massa seperti televisi, radio dan majalah oleh komunikator. Komunikator memiliki keterampilan, seni dan ilmu untuk mempengaruhi khalayaknya.
Komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa modern. Komunikasi massa juga diartikan sebagai penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan (Effendy, 2003: 79).
Sementara ahli komunikasi lain mendefenisikan, komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah : a.
Komunikator b.
Komunikator terlembaga.
7. Stimulasi alat indra “terbatas”.
6. Komunikasi bersifat satu arah.
5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan.
4. Media massa minimbulkan keserempakan.
3. Komunikannya anonim dan heterogen.
2. Pesan bersifat umum.
Dari berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli komunikasi, nampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai komunikasi massa. Dari pengertian-pengertian yang ada maka dapat diketahui karakteristiknya yaitu : 1.
Media massa c. Informasi (pesan) massa d.
2.2.2.b. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi Massa
@Uleekareng2 dan atau pengunjung Coffee House Ulee Kareng. Umpan balik di
jejaring sosial Twitterberbentuk mention ke akun @UleeKareng2.promosi. Isi pesan yang disampaikan secara spesifik berkaitan dengan nonton bareng yang dilaksanakan Coffee House Ulee Kareng. Komunikator dalam penelitian ini juga berperan sebagai Gatekeeper, admin atau pengelola menyaring informasi atau isi pesan yang akan disampaikan. Khalayak (publik) dalam konsep ini adalah pengikut akun
Twitter. Informasi yang disampaikan pada komunikan atau khalayak berbentuk
Dalam penelitian ini, admin atau pengelola akun @Uleekareng2 berperan sebagai komunikator. Media massa dalam penelitian ini adalah internet yakni jejaring sosial
Khalayak (publik), dan f. Umpan balik (Bungin, 2006 : 71)
Gatekeeper e.
8. Umpan balik(Efendi, 2005 : 20). Namun, menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri yaitu:
1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar (Severin dan Tankard 2007 : 4). Robert K. Merton mengemukakan bahwa fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional (Bungin, 2006: 78).
Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick adalah sebagai berikut : a.
Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk (1) pengawasan peringatan ; (2) pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi , kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Peringatan ini dapat serta merta menjadi ancaman. Sebuah stasiun televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan. Sebuah surat kabar secara berkala memuat bahaya polusi udara dan pengangguran. Kendati banyak informasi yang menjadi peringatan dan ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman tersebut.
Sedangkan fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep makanan dan sebagainya adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.
b.
Interpretation (Penafsiran)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian- kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa- peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.
c.
Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
d.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialisasi.
Sosialisasi mengacu kapada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masayarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
Televisi sangat berpotensi untuk terjadinya sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) pada anak muda, terutama anak-anak yang telah melampaui usia 16 tahun, yang banyak menghabiskan banyak waktunya menonton televisi dibandingkan kegiatan lainnya, kecuali tidur. Beberapa pengamat memperingatkan kemungkinan terjadinya disfungsi jika televisi menjadikan salurannya terutama untuk sosialisasi (penyebaran nilai-nilai). Sebagai contoh, maraknya tayangan kekerasan di stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak muda yang menontonnya, yang membuat anak muda berpikir bahwa metode kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup.
e.
Entertainment (Hiburan)
Penyiaran drama, tarian, kesenian, sastra, musik, olah raga, permainan, melalui isyarat-isyarat, lambang-lambang, suara dan gambar, bertujuan untuk menciptakan kesenangan yang bersifat hiburan. Melalui berbagai macam program acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang dikehendakinya. Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayang hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali (Ardianto, 2004 : 16-17)
Berbagai penelitian tentang efek komunikasi massa telah menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik para praktisi maupun para teoritisi. Merka berusaha mencari dan menemukan media yang paling efektif untuk mempengaruhi khalayak. Adapun efek komunikasi massa menuru (Ardianto, 2004 :51), antara lain:
Adapun efek komunikasi massa oleh Keith R Stamm dan John E Bowes dalam membagi kedua bagian dasar. Pertama efek primer meliputi terpaan, perhatian dan pemahaman. Kedua, efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih) :
1. Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini media massa dapat membantu khalayak mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif, dimana kadarnya lebih tinggi dari pada efek kognitif. Tujuannya dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Gambaran berupa suasana atau perasaan yang kita rasakan setelah membaca, mendengar ataupun melihat sesuatu (Nurudin, 2004 : 192).
2.2.2.c Hambatan dalam Komunikasi Massa
1. Gangguan Jika pembicara menyampaikan pesan dengan suara seperti menggerutu, maka efektivitas pesannya akan terganggu. Ketidakjelasan ucapan dan hambatan – hambatan lain dalam proses komunikasi sebelum pesan mencapai audiens dinamakan gangguan (noise). Dalam komunikasi massa yang didasarkan pada peralatan mekanik dan elektronik yang kompleks, peluang terjadinya gangguan adalah tak terbatas karena ada banyak hal yang bisa berjalan secara keliru. Gangguan terjadi dalam tiga bentuk : a.
Gangguan Semantik komunikasi massa itu sendiri dapat mengganggu kesuksesan pesannya jika disusun dengan buruk. Susunan kata yang buruk salah satu contohnya, bicara seperti orang ngedumel juga termasuk dalam bentuk ini.
b.
Gangguan Saluran, ketika mendengar radio AM tapi suaranya terputus-putus, berarti itu dinamakan sedang mengalami gangguan saluran. Bentuk lainnya adalah tinta yang blobor di halaman majalah dan mikrofon yang tidak berbunyi saat penyiar membacakan berita.
c.
Gangguan Lingkungan. Instrusi yang terjadi di tempat penerimaan disebut juga gangguan lingkungan, misalnya saat membaca tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi, terdengar suara anak menjerit, yang menggangu proses decoding yang sedang berlangsung saat proses komunikasi massa terjadi (Vivian, 2008 :459 – 460).
2. Filter Orang-orang yang menerima pesan media massa mungkin secara tidak sadar melakukan intervensi yang mengganggu kesuksesan proses komunikasi. Penyebabnya itu dikenal dengan filter : a. Filter Informasional. Jika seseorang tidak memahami bahasa satu simbol yang dipakai komunikator, proses komunikasi akan cacat. Orang tidak punya informasi untuk menguraikan pesan. Filter semacam ini dapat datang dari pihak komunikator yang kosakatanya tidak cocok dengan kosakata yang dimiliki audien, tetapi juga kebanyakan merupakan kekurangan di pihak audien.
b. Filter Fisik. Ketika pikiran penerima sedang kelelahan, maka filter fisik akan menganggu proses komunikasi massa. Orang mabuk merupakan salah satu contohnya dan komunikator massa tidak punya banyak kontrol atas filter fisik ini.
c. Filter Psikologis. Pandangan dan pengalaman yang berbeda bisa saja mempengaruhi dalam menanggapi pesan massa. Misalnya, dua wanita bersahabat yang bersama-sama menonton film Fatal Attraction. Salah satu wanita itu sudah menikah dan istri yang setia; yang satunya selingkuh dengan pria beristeri. Karena punya gagasan dan pengalaman hidu yang berbedadalam kesetiaan perkawinan yang merupakan tema dari film itu, maka kedua wanita itu melihat dan mendengar kata-kata yang sama, tetapi melihat dua film yang “berbeda” .
2.2.2.d Komunikasi Bermedia
Komunikasi bermedia (public media and mass media) pada umumnya banyak digunakan untuk komunikasi informative, karena tidak begitu ampuh untuk mengubah tingkah laku. Lebih-lebih media massa. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa kurang sekali keampuhannya dalam mengubah tingkah laku komunikan. Walaupun demikian, tetap ada untung ruginya. Kelemahan komunikasi bermedia ialah tidak persuasive, namun dapat mencapai komunikan dalam jumlah yang besar. (Effendy, 2003:301-303).
Komunikasi bermedia adalah komunikasi yang dilakukan komunikan dan komunikator dengan menggunakan media, seperti telepon, email, dan lain-lain. Komunikasi dengan menggunakan internet secara teknis dan fisik merupakan fenomena baru proses komunikasi yang dilakukan manusia pada akhir abad 20 dan telah menjadi
bagian integral dari masyarakat, pendidikan, industri dan pemerintahan. Komunikasi bermedia (mediated communication) adalah komunikasiyang menggunakan saluran atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepadakomunikan yang jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Dalamkomunikasi bermedia, seorang komunikator harus memperhitungkan berbagaifactor dan harus mengetahui sifat-sifat komunikan yang akan dituju danmemahami sifat-sifat media yang akan digunakan.
Komunikan yang dituju dengan menggunakan media bisa hanyaseorang saja, sekelompok kecil orang, dan bisa juga sejumlah orang yangamat banyak. Berdasarkan banyaknya komunikan yang dijadikan sasarankomunikasi, maka Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjuduldinamika komunikasi, mengklasifikasikan komunikasi bermedia menjadi dua, yaitu : a.
Komunikasi Bermedia Massa Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikanberjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yangbanyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalahsurat kabar, radio, televisi, dan film bioskop. Keuntungankomunikasi dengan menggunakan media massa ialah bahwa media massa menimbulkan keserempakkan (simultaneity), artinya suatupesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif amatbanyak, ratusan ribu, jutaan, bahkan ratus jutaan pada saat yangbersamaan.
b.
Komunikasi Bermedia Nirmassa Media nirmassa umumnya digunakan dalam komunikasi untukorang-orang tertentu atau kelompok-kelompok tertentu. Surat,telepon, telegram, telex, poster, apan pengumuman, spanduk, pamflet, brosur, folder, radio CB atau radio amatir, CCTV, filmdokumenter, kaset video, kaset audio, adalah termasuk ke dalammedia nirmassa, karena tidak memiliki daya keserempakkan dankomunikannya tidak bersifat massal. Meskipun intensitas medianirmassa kurang bila dibandingkan dengan media massa, namununtuk kepentingan tertentu media nirmassa tetap efektif karena itu banyak digunakan (Effendy, 2004 : 275).
2.2.3 Media Baru (New Media)
Media baru belakangan ini, membuat khalayak mengembangkan bisnis, ataupun informasi, melalui media berteknologi canggih. Media baru relatif lebih murah dalam menyampaikan isi pesan komunikasi. Penggunaan media baru juga ramah lingkungan, karena menggunakan sumber daya yang sedikit mengeksploitasi sumber daya alam.
Dalam Jurnal Komunikasi Internasional Mass Society, Mass Culture, and Mass
Communication: The Meaning of Mass, oleh Kurt Lang dan Gladys Engel Lang (2009),
menyebutkan :
”The new media have also affected culture. There has been a far-reaching transformation of the general way of life, particularly in how people spend their
leisure hours and how they take part in celebratory occasions. Traditional folk art and customary recreational activities have been partly replaced by an unprecedented flood of symbolic goods produced for the market or sold to media organizations for dissemination to their audiences. The viability of artistic creations today is less dependent on aristocratic or state patronage than so- called “high” culture had been in the past. Without momentous advances in communication technology, such a transformation would have been inconceivable (http://ijoc.org/ojs/index.php/ijoc/article/view/597/407).
Maksudnya dengan adanya media baru, seperti halnya media online akan bisa merubah kebiasaan orang dalam cara hidup, menghabiskan waktu luang mereka dengan adanya kemajuan tenologi komunikasi. Terdapat lima perbedaan utama antara media massa online dan media massa tradisional yang sekaligus menjadi karakteristik media massa online yaitu: 1.
Kemampuan internet untuk mengkombinasikan sejumlah media.
2. Kurangnya tirani penulis atas pembaca.
3. Tidak seorangpun dapat mengendalikan perhatian khalayak.
4. Internet dapat membuat proses komunikasi berlangsung sinambung.
5. Interaktifitas web.
6. Kecepatannya secara keseluruhan, yang menarik sekaligus menakutkan (Santana, 2005:137). Berdasarkan pendapat dari Wilbur Schramm bahwa situasi atau perkembangan media di Dunia sangatbergantung kepada evolusi dari kebutuhan antar generasi. Penulis mencoba merekonstruksi kembalipendapat evolusi media tersebut dan mengejewantahkan berdasarkan empat generasi media, sebagaiberikut;
1. Media generasi pertama; sebagai acuan media di era ini ditandai dengan adanya tulisan seperti petaharta karun, gambar di gua dengan huruf kuno (hieroglyph di Mesir dan Piktograph di Cina), prasasti,acta diurna dan senatus di Yunani Kuno.
2. Media generasi kedua, ditandai dengan adanya penemuan mesin cetak oleh
Johannes Gutenberg; padagenerasi inilah muncul surat kabar tercetak, buku-buku teks, media cetak terbitan. Selama lebih dari 300tahun media ini hadir dan menghadirkan kebudayaan baru di masyarakat.
3. Media generasi ketiga; ditandai dengan penemuan tabung-tabung elektronik yang dapat ditangkap olehindra pendengar (radio), penglihatan (slide film atau foto), kombinasi pendengaran dan penglihatan(film, televisi, rekaman video). Media tertua dalam generasi ini berumur 100 tahun, sedangkan yang termuda 35 tahun.
Bahkan, di negara dunia ketiga; media generasi ini masih mendominasi pengelolaaninformasi.
4. Media generasi keempat; ditandai dengan ditemukannya komputer dan jaringan internet. Media padagenerasi ini pun berevolusi menjadi new media(istilah sebagian orang sebagai media baru), tetapikeberadaan media ini sangat berbeda dengan media generasi sebelumnya. Pada awalnya media hanyaperpanjangan indra (dalam istilah McLuhan disebut sebagai the extension of man), new mediamenjadikan pola komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa menjadi terpangkas; simplifikasinyaadalah terjadi apa yang disebut Communications Mediating Computer (komunikasi termediasi oleh komputer) (Schramm, 1964).
Walaupun komunikasi massa biasanya merujuk pada surat kabar, video, Cassette
Display , ROM, dan radio dan melebar kepada media baru (new media). New Media
yang terdiri atas teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e- mail, internet, televisi kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan, (instan
messaging- IM) dan telepon genggam (West dan Turner, 2009:41).
Internet merupakan alat yang banyak dipakai masyarakat pada saat ini. Teknologi komunikasi ini banyak dipakai karena dapat digunakan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan tentunya mudah digunakan. Media internet sangat melekat di masyarakat, karena dapat berkomunikasi dari dalam negeri hingga ke luar negeri dan mengetahui informasi di belahan dunia, serta menjalin kerjasama untuk mempromosikan suatu produk ataupun jasa.
Internet juga dirujuk sebagai ruang maya atau informasi super cepat (information
superhigway ), dan memungkinkan transfer informasi secara elektronik. Ini merupakan
jaringan global dari komputer-komputer yang saling terhubungkan dimana satu jaringan yang terhubung dengan sebuah jaringan, dari ribuan komputer lain, dan terhubungkan dengan berbagai jaringan. Tanpa tergantung dari sistem operasi jaringan yang lain atau komputer pribadi, internet menawarkan beberapa mode pertukaran informasi : a.
Electronic Mail (E-mail), merupakan sumber dominan lalu lintas dan sarana penyampaian yang mudah disesuaikan. b.
World Wide Web (WWW), merupakan anjungan multimedia pertama. Pada umumnya masyarakat mengetahui istilah ini sebagai website. (Misalnya:
www.facebook.com, www.yahoo.com , dan sebagainya).
c.
IRC (Internet Relay Chat), merupakan percakapan berbasis teks secara langsung (Lee M, 2007:382-383).
2.2.4 Social Media
Social Media adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk Social Media yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Social Media juga dapat diartikan Media online yang mendukung interaksi sosial.
Social Media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan Social
Media sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Berdasarkan Wikipedia, Social Media adalah information content created by people
using highly accessible and scalable publishing technologies . Saya sendiri memahami
Social Media sebagai realisasi dari konsep web 2.0: Media yang kontennya diciptakan
oleh masyarakat umum/user dengan dukungan teknologi (website, atau web
application ) yang menganut konsep web 2.0. Bentuk fisik dari Social Media: blog,
microblog, social networking site, photo sharing, video sharing, dll.Social Media adalah aspek kontennya yang diciptakan oleh masyarakat umum
(sosial): sebuah penggabungan sosiologi dengan fasilitas teknologi. Merubah hubungan komunikasi one-to-many (dari media yang dimilki para pemodal saja) ke many-to-
many (dari masyarakat untuk masyarakat).
Social Media atau dalam bahasa Indonesia disebut Social Media artinya adalah
media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial, yang bersifat interaktif atau ada yang bilang dua arah. Social Media berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat broadcast media monologue (satu ke banyak audiens) ke Social Media dialogue (banyak audiens ke banyak audiens).
Social Media saat ini menjadi jenis komunikasi baru yang paling banyak
digunakan. Sebagai bagian dari tataran komunikasi massa, ternyata konsep ini sudah pernah dipaparkan 45 tahun lalu. Sebenarnya definisi sosial media lebih dari semua definisi Social Media yang diketahui kebanyakan orang. Social Media merupakan media di mana user dapat membuat konten dan aplikasi serta memungkinkan user tersebut untuk berinteraksi dan bertukar wawasan dengan user lain. Dan berikut ini merupakan beberapa daftar dari Social Media.
Online forums (seperti digitalpoint) Blogs (seperti blogger) Social networking (seperti facebook) Social bookmarking (seperti digg) Video sharing (seperti youtube) Photo sharing (seperti flickr) Streaming sites (seperti ustream) User reviews (seperti amazon) Crowdsourcing (seperti wikipedia) Content aggregators (seperti friendfeed) dan lain-lain.
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan
berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter.Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka Social
Media menggunakan internet. Social Media mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka Social Media pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau Twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile
phone . Demikian cepatnya orang bisa mengakses Social Media mengakibatkan
terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya Social Media juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Pesatnya perkembangan Social Media kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna Social Media bisa mengakses menggunakan
Social Media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa
biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna Social Media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, Social Media adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan Social Media menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam Social
Media adalah alasan mengapa Social Media berkembang pesat.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, maka tidak jika kita menggunakan Social Media. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apapun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.
Beberapa bentuk Social Media misalnya forum, blog, microblogging, wiki, podcast, video, social networking dan social bookmarking. Berikut ini beberapa contoh Social
Media yang terkenal:
Blog / Microblog Contoh: Twitter, Blogger, Wordpress.
- Wiki Contoh: Wikipedia..
- Forum Contoh: Kaskus.
- Video Contoh: Youtube.
- Foto Contoh: Flickr, Picasa.
- Social networking Contoh: Facebook, Twitter.
- Social bookmarking Contoh: Digg, Delicious, Reddit, Lintasberita.
- Virtual game worlds Contoh: World of Warcraft.
- Virtual social worlds Contoh: Second Life.
- Di semua Social Media ini, Anda diwajibkan mendaftar terlebih dulu. Setiap pendaftar tidak akan diverifikasi terlebih dulu apakah semua data-data yang dimasukkan adalah benar atau tidak. Banyak orang membuat profil palsu sebagai orang lain, padahal dengan tujuan jahat. Dengan kata lain, Social Media tidak memiliki akuntabilitas.
Setiap layanan Social Media memiliki karakteristik masing-masing, dengan penerapan sesuai dengan kebutuhan Anda. Ciri-ciri Social Media adalah : kepentingan).
- Populer (disukai oleh banyak orang), interaktif (memungkinkan orang untuk berinteraksi) dan Aktual (cepat dan seketika). -
Social Media dapat menjangkau target market yang lebih banyak dalam waktu yang
lebih singkat. Sesuai dengan fungsinya untuk “mengumpulkan” teman, informasi yang disampaikan melalui Social Media akan cepat menyebar dari teman ke teman, ke temannya teman, ke teman temannya teman, dan begitu seterusnya.
Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memperoleh amplifikasi yang besar. Kesimpulan ini muncul dari hasil pengamatan terhadap beberapa statistik website brand. Beberapa brand yang memiliki Social Media dan diolah dengan strategi yang tepat menghasilkan performa website yang lebih baik (kuantitas dan kualitas) dibanding brand yang hanya menggunakan website (tanpa Social Media). Hal ini merupakan fakta yang menunjukan betapa pentingnya Social Media dalam sebuah online campaign.
Melalui Social Media ini juga dapat dibangun relationship antara brand dan pelanggan & target pasar. Brand-brand semakin menyadari bahwa mereka dapat melakukan interaksi aktif dengan pelanggan melalui Social Media. Brand bisa mengobservasi apa saja yang menjadi keinginan dan kebutuhan pasar, untuk kemudian menjawabnya dengan produk/layanan yang sesuai.
Sosial media adalah berbasis komunitas. Artinya, tingkat keakraban sesama anggotanya sangat tinggi, dengan demikian jika content yang disebar merupakan sesuatu yang bersifat ’seru’ atau bermanfaat maka dengan sendirinya akan cepat tersebar. Setelah melakukan hal tersebut, hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengukur efektifitas dari Social Media marketing tersebut. Tidak ada gunanya memiliki komunitas di Social Media jika tidak bisa mengelola mereka. Solid tidak nya komunitas brand tadi akan menjadi tolak ukur pendapatan brand di internet business .
Beberapa tahun terakhir Social Media menjadi lebih populersejak banyak perusahaan merasa berkewajiban untuk membangun kampanye mereka sendiri dan mengeksplorasi bentuk baru dalam berkomunikasi dengan publiknya. Berikut adalah beberapa sosial media populer :
Facebook: Jaringan Sosial paling populeryang Berorientasi pada pertemanan.
Sebuah jaringan yang sama adalah MySpace, tetapi selama bertahun-tahun itu jadi kurang populer. Twitter: Sebuah jaringan mikroblogging yang kuat. LinkedIn: Sebuah jaringan sosial Profesional dengan jutaan pengguna di seluruh dunia. Layanan yang sama adalah Xing yang sangat populer di Jerman dan Viadeo yang sangat populer di Perancis.
YouTube: Yang paling terkenal sebagai komunitas untuk berbagi video. Juga ada layanan serupa lainnya seperti Vimeo, Veoh, Metacafe dan Viddler.
Sebuah situs jaringan sosial berbasis lokasi. Foursquare:
Google +: Merek baru Layanan Jaringan Sosial yang memperkenalkan ide Lingkaran Sosial ( Social Circle ). Lain-lain: Flickr, Delicious, Digg, Stumbleupon, Quora bersama dengan
SERPd, Sphinn dan jaringan niche lainnya. Juga kadang-kadang orang menganggap Blogs, Wiki, para Forum dan komunitas serupa lainnya sebagai
Social Media .
Di bawah ini akan disajikan jaringan yang paling penting, fokus pada filsafat mereka, target audiens dan fitur unik, dan akan dijelaskan bagaimana dan kapan Anda harus menggunakan setiap saluran untuk menciptakan buzz lainnya di sekitar merek Anda.
Seperti yang kita semua tahu, Facebook adalah Jaringan yang berorientasi pada pertemanan yang didirikan pada tahun 2004. Lebih dari 640 juta pengguna telah membuat profil pada layanan facebook dan ini menjadikannya jaringan Social Media terbesar di dunia.
Dalam jaringan ini, Perusahaan tidak diizinkan untuk membuat Profil Perusahaan tetapi mereka diizinkan untuk membuat Halaman Facebook. Facebook sangat ideal untuk promosi perusahaan B2C dan produk. Biasanya konten yang menyenangkan dan lucu menjadi menarik perhatian orang, sementara pengumuman dari perusahaan terkubur. Akibatnya untuk menghasilkan buzz, perusahaan membuat dan berbagi iklan / gambar / video lucu, mereka mengatur Kontes Online (Video / Foto kontes, kontes Voting, dll), mereka mengembangkan berbagai aplikasi yang berguna atau permainan, dan mereka memberikan penawaran khusus ke fans mereka. Facebook sangat tidak efektif untuk perusahaan B2B untuk mendorong pengumuman perusahaan dan siaran pers.
Twitter adalah sebuah Jaringan Sosial Micro blogging yang memungkinkan pengguna mengirim pesan singkat (hingga 140 karakter) tentang apa yang terjadi sekarang. Sebagai hasilnya, target utama dari jaringan adalah untuk membantu pengguna berbagi konten segar pendek dan berita menarik. Twitter diluncurkan pada 15 Juli 2006 dan sejak itu lebih dari 175 juta pengguna telah terdaftar pada layanan ini.
Perusahaan diizinkan untuk membuat account perusahaan dalam rangka untuk mempromosikan merek mereka dan berita saham. Twitter ideal untuk situs web Berita, Blog, Siaran Pers dan Pemimpin Opini / Ahli. Sehinggalayanan dapat digunakan untuk mempromosikan perusahaan baik B2C dan B2B. Biasanya kedua posting menyenangkan dan serius bisa menjadi efektif asalkan unik dan menarik.
LinkedIn adalah situs Jaringan Sosial berorientasi pada Bisnis dan profesi yang memungkinkan pengguna untuk mempublikasikan profil mereka, meng-upload CV mereka dan terhubung dengan Profesional lainnya dan Perusahaan. LinkedIn didirikan pada bulan Desember 2002 dan diluncurkan pada Mei 2003. Sejak itu lebih dari 100 juta profesional telah terdaftar pada dunia pelayanan yang luas ini.
Kedua perusahaan dan profesional dapat membuat Profil pada layanan ini. LinkedIn bagus untuk berbagi artikelberita bisnis, terkait dan siaran pers, untuk mencari dan mempertahankan Kontak Bisnis dan yang paling penting dari semuanya adalah untuk merekrut pegawai baru. Hal ini dapat digunakan untuk mempromosikan perusahaan B2B & layanan dan memberikan Anda kesempatan untuk berbagi artikel berita dan menarik dengan profesional lainnya dari industri Anda dengan posting mereka di berbagai Grup Profesional.
Seperti disebutkan di atas terdapat beberapa jaringan lain seperti LinkedIn yang sangat populer di negara-negara yang berbahasa non-Inggris, seperti Xing (lebih dari 10 juta anggota, sangat populer di Jerman) dan Viadeo (lebih dari 35 juta anggota, sangat populer di Perancis ).
Youtube
Gambar 2.4 Logo youtubeSeperti yang kita semua tahu, YouTube adalah komunitas berbagi video yang paling populer di dunia. Didirikan pada bulan Februari 2005 dan pada November 2006 dibeli oleh Google senilai 1,65 miliar dolar. Google memperkirakan bahwa jangkauan YouTube adalah 500 juta pengguna yaitu sekitar 32,2% dari Internet. Statistik lain yang menarik yang dapat membantu kita memahami kekuatan YouTube adalah bahwa setiap menit lebih dari ribuan video di-upload.
YouTube memungkinkan pengguna dan perusahaan untuk membuat saluran dan meng-upload video mereka. Karena pemasaran video ideal untuk mempromosikan hampir semuanya, YouTube dapat digunakan baik oleh B2B dan B2C oleh perusahaan. Ini sangat ideal untuk membuat dan berbagi video lucu, posting Pesan Periklanan,Musik, Kontes Online, Berita dan Video How to. Jaringan video sharing lain yang serupa Youtube adalah Vimeo yang memiliki lebih dari 3 juta anggota terdaftar.
Foursquare
Gambar 2.5 Logo foursquare Foursquare adalah Jaringan Sosial Berbasis Lokasi dengan penargetan terutama pada Mobile Devices. Diluncurkan pada tahun 2009 dan saat ini memiliki lebih dari 8 juta anggota yang terdaftar. Baik pengguna dan Bisnis Lokal diizinkan untuk membuat account. Ini sangat ideal untuk mempromosikan bisnis lokal B2C, untuk mengidentifikasi peningkatan kesadaran terhadap sebuah brand, bermanfaat dan meningkatkan jumlah pelanggan setia. foursquare adalah sebuah situs web jejaring sosial berbasis lokasi yang bergantung pada perangkat lunak untuk peralatan bergerak. Layanan ini tersedia kepada pengguna dengan peralatan bergerak yang dilengkapi GPS, seperti telepon pintar. Pengguna "check-in" (cek masuk) di berbagai tempat melalui situs web bergerak, pesan teks atau aplikasi tertentu dengan menjalankannya dan memilihnya dari daftar tempat terdekat yang dilacak oleh aplikasi tersebut. Setiap cek masuk memberi pengguna poin dan "badge" (lencana).Layanan ini dibuat tahun 2009 oleh Dennis Crowley dan Naveen Selvadurai. Crowley sebelumnya telah mendirikan proyek sejenis bernama Dodgeball sebagai proyek tesis kelulusannya pada jurusan Interactive Telecommunications Program (ITP) di New York University. Google membeli Dodgeball pada 2005 dan membubarkannya pada 2009, kemudian digantikan oleh Google Latitude. Interaksi pengguna Dodgeball didasarkan pada teknologi SMS, bukan aplikasi.
Foursquare adalah keluaran kedua dengan ide yang sama bahwa orang-orang dapat menggunakan peralatan bergerak mereka untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Pada April 2011, perusahaan ini memiliki 8 juta pengguna terdaftar.
Google+
Gambar 2.6 Logo google+Google + adalah layanan Jaringan sosial Google yang diluncurkan pada 28 Juni 2011. Untuk waktu yang cukup lama Google berusaha untuk mengembangkan Jaringan Sosial yang akan membantu mereka bersaing secara langsung dengan Facebook dan memasuki bisnis Jaringan Sosial. Layanan baru ini mengintegrasikan berbagai pelayanan sosial yang diluncurkan Google selama bertahun-tahun (Profil Google, Google Buzz, tombol +1) dan memperkenalkan beberapa fitur baru seperti Social Circle, Sparks, Hangouts dan Huddles. Layanan ini dapat diakses tidak hanya melalui komputer desktop, tetapi juga melalui Tablet dan Mobiles (baik Android dan
IOS).
Bergabung dengan layanan ini memerlukan pengungkapan nama asli dan jenis kelamin ke publik.Pengguna memiliki pilihan untuk memilih "Male," "Female," dan "Other." Persyaratan ini dikritik oleh weblog SlashGear karena menyebabkan kurangnya privasi dan, bersama dengan Facebook dan jaringan sosial, untuk memaksa pengguna untuk memilih di antara kategori terbatas yang menggambarkan prasangka deskriptor jenis kelamin. Paparan jenis kelamin wajib terhadap publik menyebabkan kritik untuk membuat profil publik Google yang lebih tua. Google telah menangguhkan akun karena pengguna tidak menggunakan nama asli mereka.
Jaringan memungkinkan pengguna untuk menambahkan kontak mereka ke dalam kelompok, untuk mengatur kelompok video chat, untuk meng-upload video, foto, dll posting dan berbagi konten yang menarik. Meskipun akses dan pendaftaran saat ini masih terbatas, kita dapat berharap bahwa pada waktu dekat jaringan ini bisa menjadi saluran promosi tambahan di tangan Online Marketer.
2.2.5 Twitter
Gambar 2.7 Logo TwitterTwitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc.,