Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook dan Twitter sebagai Sarana Promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER SEBAGAI SARANA PROMOSI

KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH

RICKY SYAHRIZAL NIM : 080709022

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013


(2)

ABSTRAK

Syahrizal, Ricky, 2013. Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook dan Twitter sebagai Sarana Promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan, efektivitas, muatan informasi, dan kendala situs jejaring sosial Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling .Lokasi penelitian secara substantif dilakukan di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan pada bulan Mei 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview) dan observasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dicoding, peneliti menghasilkan 5 kategori yang berhubungan dengan pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Perpustakaan yaitu : Facebook dan Twitter sebagai media sosial, muatan informasi di situs jejaring sosial, manfaat penggunaan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan, tanggapan pengguna terhadap pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan, dan kendala pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan melalui Facebook dan Twitter cukup efektif dan interaktif karena adanya aliran informasi yang timbal balik atau komunikasi dua arah yang terjadi antara pustakawan dengan pengguna, namun dalam kegiatan pemanfaatannya masih mengalami kendala dalam hal sumber daya manusia.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook dan Twitter sebagai Sarana Promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.” Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) dalam bidang Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Budaya.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Ayahanda Zulkarnain dan Ibunda Risdawati yang selalu memberikan dukungan baik dari segi apapun serta doa yang selalu menyertai hingga terselesaikannya skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.

3. Bapak Drs. Belling Siregar, SS, M.Lib. selaku Pembimbing I, dimana beliau telah banyak memberikan bimbingan. Rasa penghormatan dan terima kasih yang sangat luar biasa atas waktu, dukungan, petunjuk dan nasehatnya kepada penulis.

4. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum. selaku Pembimbing II, dimana beliau juga telah banyak memeberikan bimbingan, petunjuk serta nasehat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah mendidik penulis selama ini.


(4)

Akhir kata, penulis juga menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkannya, terima kasih.

Medan, Juli 2013

Penulis

Ricky Syahrizal


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang Lingkup ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum ... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 5

2.1.2 Misi dan Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2.1 Misi Perpustakaan Umum ... 6

2.1.2.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 6

2.1.3 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum ... 8

2.1.3.1 Fungsi Perpustakaan Umum ... 8

2.1.3.2 Tugas Perpustakaan Umum ... 9

2.1.4 Layanan Perpustakaan Umum ... 10

2.1.4.1 Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 11

2.1.4.2 Jenis Layanan Perpustakaan ... 12

2.1.5 Manajemen Perpustakaan Umum ... 13

2.2 Pemasaran dan Promosi ... 14

2.2.1 Pengertian Pemasaran ... 14

2.2.2 Pengertian Promosi ... 16

2.2.3 Tujuan Promosi ... 17

2.2.4 Bauran Promosi ... 18

2.2.5 Promosi Perpustakaan ... 20

2.2.5.1 Pengertian Promosi Perpustakaan ... 20

2.2.5.2 Tujuan Promosi Perpustakaan ... 21

2.2.5.3 Metode Promosi Jasa Perpustakaan ... 22

2.3 Internet dan Situs Jejaring Sosial ... 23

2.3.1 Pengertian Internet ... 23

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Internet ... 24

2.3.3 Situs Jejaring Sosial ... 26

2.3.3.1 Pengertian Situs Jejaring Sosial ... 26

2.3.3.2 Manfaat Situs Jejaring Sosial ... 27

2.3.4 Facebook ... 28

2.3.4.1 Sejarah Facebook ... 28

2.3.4.2 Keunggulan Facebook ... 32

2.3.5 Twitter ... 33


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ... 38

3.2 Lokasi Penelitian ... 38

3.3 Proses Penelitian ... 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.5 Instrumen Penelitian ... 40

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.7 Keabsahan Data ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum akun Facebook dan Twitter Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan ... 42

4.2 Karakteristik Informan ... 42

4.3 Kategori ... 43

4.3.1 Facebook dan Twitter Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan sebagai Media ... 43

4.3.2 Muatan Informasi di Situs Jejaring Sosial Perpustakaan ... 44

4.3.3 Manfaat Penggunaan Situs Jejaring Sosial Sebagai Sarana Promosi Perpustakaan ... 46

4.3.4 Tanggapan Pengguna Terhadap Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Promosi Perpustakaan ... 47

4.3.5 Kendala Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Promosi Perpustakaan ... 50

4.4 Rangkuman Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2 Saran ... 56


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Informan ... 42 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Penelitian ... 53


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Strategi Promosi Menurut Tujuannya ... 18 Gambar 2.2 Tampilan Facebook ... 30 Gambar 2.3 Tampilan Twitter ... 35 Gambar 4.1 Informasi Kegiatan di twitter Kantor Perpustakaan Umum Kota

Medan ... 46 Gambar 4.2 Informasi Kegiatan di facebook Kantor Perpustakaan Umum Kota

Medan ... 47 Gambar 4.3 Tanggapan Pengguna Terhadap Informasi di facebook ... 50 Gambar 4.4 Tanggapan Pengguna Terhadap Informasi di twitter ... 51


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I ... 60 Lampiran II... 74


(10)

ABSTRAK

Syahrizal, Ricky, 2013. Analisis Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook dan Twitter sebagai Sarana Promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan, efektivitas, muatan informasi, dan kendala situs jejaring sosial Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling .Lokasi penelitian secara substantif dilakukan di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan pada bulan Mei 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara mendalam (depth interview) dan observasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dicoding, peneliti menghasilkan 5 kategori yang berhubungan dengan pemanfaatan Situs Jejaring Sosial sebagai Sarana Perpustakaan yaitu : Facebook dan Twitter sebagai media sosial, muatan informasi di situs jejaring sosial, manfaat penggunaan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan, tanggapan pengguna terhadap pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan, dan kendala pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai sarana promosi perpustakaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan melalui Facebook dan Twitter cukup efektif dan interaktif karena adanya aliran informasi yang timbal balik atau komunikasi dua arah yang terjadi antara pustakawan dengan pengguna, namun dalam kegiatan pemanfaatannya masih mengalami kendala dalam hal sumber daya manusia.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan peradaban manusia di dunia. Melalui ilmu pengetahuan, terciptalah teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa hadirnya teknologi telah membantu manusia dalam kehidupannya.

Pada era informasi saat ini, informasi menjadi sangat berharga dan menjadi titik tolak perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat. Teknologi informasi menawarkan peluang bagi upaya peningkatan kecepatan dan efisiensi kerja. Pada zaman dahulu, ketika teknologi informasi belum berkembang seperti saat ini sulit sekali untuk mendapatkan informasi dari tempat-tempat yang jaraknya ratusan kilometer. Belum ada media komunikasi dan informasi yang dapat dengan cepat menyampaikan informasi dari tempat yang berjauhan.

Komunikasi dan informasi masih dibatasi oleh ruang dan waktu. Akan tetapi, pada saat ini, untuk mendapatkan informasi dari tempat yang jauh diperlukan waktu singkat. Saat ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Berbagai media komunikasi bibuat untuk semakin memudahkan kehidupan masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi harus dapat diikuti oleh perpustakaan. Pustakawan dihadapkan pada situasi dimana perkembangan teknologi informasi berjalan dengan pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan kompetensi dan kesiapan dari pustakawan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan serta pusat dokumentasi dan informasi lainnya memiliki dampak yang luas, tidak hanya dalam pemanfaatan dan pengoperasian perangkat lunaknya, tetapi juga terhadap pola penyebaran informasi di masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi berjalan dengan pesat sejak kemunculan komputer. Awal kemunculan komputer dari yang berukuran sangat besar dengan kemampuan yang masih terbatas hingga kini komputer telah menjelma dalam ukuran yang kecil dengan kemampuan yang luar biasa. Seiring


(12)

dengan perkembangan teknologi bidang informasi dan komunikasi, kemudian muncul internet. Internet menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting saat ini karena menawarkan berbagai fasilitas kemudahan dalam berkomunikasi. Melalui internet, seseorang dapat menjalin komunikasi dan bertukar informasi dengan orang yang terhubung dengan jaringan internet. Perkembangan internet yang sangat pesat membawa perubahan terhadap kehidupan manusia. Keberadaan internet di tengah masyarakat memberi kemudahan dalam pertukaran informasi. Informasi dari berbagai belahan dunia dapat diakses dengan cepat bahkan dalam hitungan detik. Hal ini tentunya sangat menguntungkan masyarakat sebagai pengguna internet. Informasi menjadi tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Internet menjembatani komunikasi tanpa batas.

Selain itu, seiring perkembangan teknologi, internet juga semakin mudah dan cepat diakses oleh siapapun dan dari manapun. Kebutuhan website yang tidak hanya dapat diakses dari komputer meja (desktop) ataupun laptop, tetapi juga semakin menuntut adaptasinya dengan perangkat-perangkat bergerak (mobile devices) seperti handphone, smartphone, dan tablet.

Beberapa tahun ini, situs jejaring sosial seperti Twitter, Facebook, MySpace atau pendahulunya Friendster menjadi media alternatif bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Penggunaan situs jejaring sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian masyarakat. Pustakawan hendaknya peka terhadap perkembangan teknologi agar tidak ketinggalan dalam pemanfaatannya. Maraknya situs jejaring sosial dapat diimplementasikan di bidang perpustakaan. Perpustakaan hendaknya bersifat fleksibel dan tidak kaku sehingga pengguna merasa nyaman berada dalam lingkup tersebut. Situs jejaring sosial dapat menjadi alternatif pilihan untuk bertukar informasi antara pustakawan dan pengguna.

Penggunaan situs jejaring sosial pada umumnya untuk kegiatan promosi (mengenalkan perpustakaan kepada khalayak umum) dan media komunikasi antara pustakawan dan pengguna. Untuk menarik minat dan mengenalkan perpustakaan kepada masyarakat, perpustakaan perlu mempromosikan perpustakaan dengan cara yang efektif dan inovatif.


(13)

Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan telah melakukan berbagai kegiatan promosi perpustakaan salah satunya dengan menggunakan situs jejaring sosial yaitu Facebook dan Twitter. Pengamatan awal penulis, sampai bulan Desember 2012, akun Facebook Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan telah memilki lebih dari 3.000 teman. Sedangkan akun Twitternya yang dibuat sejak April 2012 telah memiliki 650 followers. Berbagai hal yang dimuat dalam

Facebook dan Twitter Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan antara lain profil perpustakaan, informasi tentang pemilihan anggota perpustakaan terbaik, berbagai kegiatan yang dilakukan di perpustakaan seperti bedah buku, dan media komunikasi antara pustakawan dan pengguna. Adapun anggota aktif perpustakaan berjumlah 1549 orang terdiri dari ibu rumah tangga 33 orang, pelajar 909 orang, dosen 19 orang, pegawai 43 orang, guru 79 orang, pensiunan 6 orang, konsultan 3 orang, mahasisiwa 340 orang, karyawan swasta 93 orang, dan lain – lain 24 orang. Tingkat kunjungan ke perpustakaan sekitar 150 orang perhari. (Sumber : Pustakawan Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut dengan menetapkan judul : Analisis pemanfaatan situs jejaring sosial

Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana pemanfaatan situs jejaring sosial

Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.


(14)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan, efektivitas, muatan informasi, dan kendala situs jejaring sosial Facebook dan Twitter sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Perpustakaan sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan terutama dalam kegiatan meningkatkan kegiatan promosi perpustakaan.

2. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman tentang perkembangan teknologi informasi, dalam hal ini situs jejaring sosial dan pemanfaatannya untuk kegiatan promosi perpustakaan.

3. Peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai referensi dan perbandingan dalam penelitian lanjutan yang memfokuskan pada penelitian yang sama.

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini mencakup situs jejaring sosial Facebook dan

Twitter dalam pemanfaatannya sebagai sarana promosi Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan.


(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum dan diperuntukkan bagi siapa saja (masyarakat umum) tanpa adanya diskriminasi.

Menurut Sutarno (2003 : 32) perpustakaan umum adalah :

Lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya

Pendapat lain menyatakan bahwa “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan pengggunaanya tidak terbatas pada kelompok orang tertentu.” (Yusuf, 1996 : 17)

Dalam UU Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, Bab 1 pasal 1, dinyatakan bahwa “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.”

Adapun dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 4), dinyatakan bahwa “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.”

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang pembiayaannya berasal dari dana umum dan menyediakan sumberdaya perpustakaan kepada masyarakat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.


(16)

2.1.2 Misi dan Tujuan Perpustakaan Umum 2.1.2.1 Misi Perpustakaan Umum

Misi adalah tugas pokok serta langkah – langkah strategis lembaga atau instansi yang dilaksanakan. Perpustakaan umum sebagai lembaga yang menjadi pusat untuk memperoleh informasi memiliki misi yang berhubungan dengan informasi, melek huruf, pendidikan dan budaya yang menjadi inti layanan perpustakaan umum. Adapun misi perpustakaan umum dalam manifesto UNESCO berkaitan dengan informasi, literasi, pendidikan dan kebudayaan yang harus diterapkan dalam layanan perpustakaan umum yaitu sebagai berikut:

1. Creating and strengthening reading habits in children from an early age.

2. Supporting both individual and self conducted education as well as formal education at all levels.

3. Providing opportunities for personal creative development. 4. Stimulating the imagination and creativity of children and young

people.

5. Promoting awareness of cultural heritage, appreciation of the arts, scientific achievements and innovations.

6. Providing access to cultural expressions of all performing arts. 7. Fostering inter-cultural dialogue and favouring cultural diversity. 8. Supporting the oral tradition.

9. Ensuring access for citizens to all sorts of community information. 10. Providing adequate information services to local enterprises,

associations and interest groups.

11. Facilitating the development of information and computer literacy skills.

12. Supporting and participating in literary activities and programmes for all age groups, and initiating such activities if necessary.

(Gill, 2010 : 88)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai beberapa misi yaitu menciptakan kebiasaan membaca, mendukung pendidikan, mengembangkan kreativitas, mempromosikan budaya, menjamin akses terhadap informasi, memfasilitasi pengembangan informasi, dan mendukung program literasi informasi.

2.1.2.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Sebagai suatu organisasi, perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam jangka tertentu. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,


(17)

perpustakaan harus mampu menyusun berbagai program yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perpustakaan.

Pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum yang menyatakan bahwa perpustakaan umum harus terbuka bagi semua orang tanpa membedakan warna kulit, jenis kelamin, usia, kepercayaan dan ras. Lebih rinci tujuan perpustakaan umum dalam manifesto UNESCO yang dikutip oleh Jonner Hasugian (2009 : 77) dinyatakan :

1. Memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat,terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bahan pustaka.

4. Bertindak sebagai agen cultural artinya Perpustakaan Umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Gill (2010 : 2) yang menyatakan bahwa tujuan didirikannya perpustakaan umum adalah : “to provide resources and services in a variety of media to meet the needs of individuals and groups for education, information and personal development including recreation and leisure”

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa tujuan didirikannya perpustakaan umum adalah untuk menyediakan literatur dan layanan dalam berbagai media untuk memenuhi kebutuhan individu dan kelompok dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, informasi dan pengembangan diri.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik secara individu dan kelompok dalam berbagai bidang seperti pendidikan, informasi, dan pengembangan diri.


(18)

2.1.3 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Umum 2.1.3.1 Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis bahan pustaka, dimana masyarakat dapat memanfaatkan bahan pustaka tersebut untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan. Salah satu fungsi perpustakaan adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat. Upaya-upaya pengelola perpustakaan agar masyarakat gemar membaca dan mau mengunjungi perpustakaan patut dihargai. Dengan semakin banyaknya pengguna/masyarakat yang mengunjungi dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan, mengindikasikan bahwa perpustakaan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Fungsi perpustakaan dari masa kemasa mungkin saja mengalami perubahan dan perkembangan, namun pada dasarnya fungsi perpustakaan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Fungsi Edukatif

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat untuk belajar secara mandiri, di situ pengguna dapat mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menambah ilmu dan wawasan. Siapapun dapat belajar di perpustakaan dengan mengikuti tata cara dan prosedur yang berlaku di perpustakaan tersebut. Dengan fungsi edukatif ini, perpustakaan membantu pemerintah, dalam program gemar membaca dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan belajar sepanjang hayat.

2. Fungsi Informatif

Perpustakaan mempunyai fungsi informatif, artinya informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dapat dicari di perpustakaan. Jenis informasi yang akan di dapat tergantung jenis perpustakaannya, apakah itu perpustakaan perguruan tinggi perpustakaan khusus dan perpustakaan sekolah (informasinya biasanya bersifat ilmiah dan semi ilmiah ada juga yang non ilmiah/populer) ataupun perpustakaan Nasional dan perpustakaan umum (informasinya lebih beragam, dari yang populer hingga yang bersifat ilmiah).

3. Fungsi Kultural

Perpustakaan mempunyai fungsi kultural artinya, perpustakaan memiliki dan menyediakan bahan pustaka baik tercetak maupun elektronik yang menyajikan kebudayaan daerah, kebudayaan suatu bangsa ataupun kebudayaan antar bangsa. Di perpustakaan juga tersimpan koleksi hasil karya budaya manusia dari masa-ke masa, yang dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari sejarah peradaban manusia.


(19)

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan mempunyai fungsi rekreasi artinya, pengguna dapat mencari koleksiyang bersifat populer dan menghibur. Disamping itu, pengguna dapat menggunakan media audio visual serta koran yang disediakan di perpustakaan tersebut. Untuk beberapa perpustakaan, ada yang menyediakan taman dan mendekorasi ruang perpustakaan menjadi tempat yang nyaman dan, toko buku, warnet sampai mini market. (Yusuf, 1996 : 21)

Sedangkan dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) dijabarkan fungsi perpustakaan umum sebagai berikut :

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan. 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. 5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat. 7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan. 9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.

11. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.

Dari kedua uraian di atas dapat dikemukakan bahwa perpustakaan umum mempunyai fungsi edukatif, informatif, kultural, dan rekreasi, referensi, preservasi dan konservasi, dan riset.

2.1.3.2 Tugas Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuan dan melaksanakan fungsinya perpustakaan umum harus dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Menurut Yusup (1995 : 24) tugas perpustakaan umum adalah:

1. Mengumpulkan segala macam media cetak dan karya lainnya yang dihasilkan oleh daerah yang tercakup dalam wilayah koordinasinya. 2. Menghimpun semua jenis informasi kemudian mengolahnya untuk

kepentingan pemanfaatan bagi masyarakat banyak, yaitu anggota masyarakat yang secara administratif terjangkau dalam pelayanannya. 3. Mengelola sumber-sumber informasi yang beragam pula sesuai

dengan kebutuhan masyarakat yang bervariasi.

Sedangkan dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 5), “Tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan,


(20)

mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.”

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan umum adalah menghimpun semua informasi, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka untuk kepentingan pemnfaatan bagi masyarakat umum.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf (1996 : 18) bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

1. Perpustakaan umum disediakan oleh Pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka masyarakat

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal, dan informal

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa tugas perpustakaan umum adalah melayani kebutuhan masyarakat dengan menyediakan berbagai ragam bahan bacaan yang bermanfaat, mendorong masyarakat untuk terampil membaca sehingga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

2.1.4 Layanan Perpustakaan Umum

Layanan yang disediakan oleh perpustakaan umum terbuka bagi siapa saja tanpa adanya diskriminasi. Untuk mencapai keberhasilan dalam memberikan layanan perpustakaan, perpustakaan harus memberikan akses bagi semua pengguna perpustakaan termasuk pengguna potensial. Menurut Gill (2001 : 24), beberapa elemen penting yang perlu dicermati agar layanan perpustakaan umum dapat efektif, yaitu:

• identifying potential users • analysing users’ needs


(21)

• developing services to groups and individuals • introducing customer care policies

• promoting user education

• co-operating and sharing resources • developing electronic networks • ensuring access to services • providing library buildings.

Uraian di atas dapat diartikan bahwa beberapa elemen yang harus dicermati agar layanan perpustakaan umum dapat efektif adalah mengidentifikasi pengguna potensial, analisis kebutuhan pengguna, meningkatkan layanan, memperhatikan kepentingan pengguna, promosi, kooperatif dan berbagi sumber daya, membangun jaringan elektronik, menjamin akses terhadap layanan yang diberikan, dan gedung perpustakaan.

2.1.4.1 Sistem Pelayanan Perpustakaan

Secara umum, perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal dengan istilah sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Kedua sistem itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sistem Terbuka

Sistem ini memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki ruang koleksi dan memilih koleksi yang dibutuhkannya. Jadi pengunjung dapat melihat bahan pustaka, memilih, dan mengambil sendiri dari rak buku. Petugas hanya mengawasi dari jauh dan mencatat peminjamannya.

2. Sistem Tertutup

Sistem pelayanan tertutup merupakan kebalikan dari sistem terbuka. Pengunjung tidak boleh memasuki ruang koleksi, tetapi memesan koleksi yang dibutuhkan lewat petugas perpustakaan di bagian meja peminjaman. Pengunjung harus menggunakan laci katalog atau komputer dan mencatat nomor panggil bahan pustaka yang dibutuhkan pada lembaran / bon peminjaman, kemudian diserahkan kepada petugas untuk mencarikan pada ruang koleksi/ rak buku. Ruang koleksi terpisah dengan ruang baca sehingga semua buku tidak terpakai harus dikembalikan kepada petugas . Jika bukunya sesuai dengan kebutuhan akan dicatat pada kartu peminjaman.

(Yusuf, 1996 : 135–136)

Sistem terbuka cocok untuk perpustakaan umum kecil yang mempunyai koleksi sedikit, luas ruangan yang terbatas, dan masyarakat pengunjungnya sedikit. Salah satu tujuannya adalah memperkenalkan koleksi perpustakaan agar


(22)

masyarakat lebih akrab dengan perpustakaan. Sedangkan untuk perpustakaan umum besar, kombinasi dari sistem terbuka dan tertutup dapat digunakan.

2.1.4.2 Jenis Layanan Perpustakaan

Cukup banyak jenis layanan yang dapat diterapkan pada suatu perpustakaan umum. Tetapi tidak semua jenis layanan yang dipelajari di bangku pendidikan bermanfaat dan efektif. Perpustakaan harus mempertimbangkan sesuai situasi dan kondisi penggunanya.

Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 38-40) dijabarkan jenis layanan perpustakaan umum sebagai berikut :

1. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya.

2. Layanan Rujukan

Layanan rujukan adalah kegiatan memberikan informasi kepada pengguna perpustakaan dalam bentuk pemberian layanan rujukan cepat dan atau bimbingan pemakaian sumber rujukan.

3. Penelusuran Literatur

Penelusuran literatur adalah kegiatan mencari atau menemukan kembali semua kepustakaan yang pernah terbit atau pernah ada mengenai suatu bidang tertentu.

4. Membina Kelompok Pembaca

Adalah kegiatan memberikan bimbingan arahan dan lain – lain terhadap kelompok pembaca/diskusi dalam bidang – bidang tertentu dengan mengintensifkan penggunaan koleksi perpustakaan.

5. Bercerita kepada Anak – anak

Adalah layanan kepada anak – anak dengan berbagai teknik bercerita mengenai suatu buku atau bebrapa buku bacaan anak – anak.

6. Layanan Perpustakaan Keliling

Layanan perpustakaan keliling adalah layanan perpustakaan umum yang bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan darat, air, dan udara.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa jenis layanan perpustakaan adalah layanan sirkulasi, layanan rujukan, penelusuran literatur, membina kelompok pembaca, layanan anak, dan layanan pepustakaan keliling.

Sedangkan menurut Gill yang dikutip oleh Purwanti (2001 : 13) menguraikan bahwa :


(23)

Untuk kategori anak-anak, layanan yang diberikan berupa bahan pustaka yang dapat membuat anak gemar membaca, memperoleh pengetahuan, dan meningkatkan daya imajinasi anak. Mendukung budaya baca dan menyediakan buku dan media lain untuk anak. Untuk remaja, layanan yang diberikan mencakup akses sumber informasi elektronik berdasarkan minat dan kebutuhan mereka, novel populer, musik, majalah remaja, poster, dan games komputer. Sedangkan untuk dewasa, mendukung pembelajaran sepanjang hayat, pemanfaatan waktu luang dengan kegiatan yang menarik, kebutuhan informasi, kegiatan kelompok, kegiatan kebudayaan, membaca sebagai sarana rekreasi.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa layanan perpustakaan harus disesuaikan berdasarkan kelompok umur.

2.1.5 Manajemen Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah sebuah organisasi yang bergerak secara dinamis untuk menyediakan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh pengguna. Agar segala kegiatan di perpustakaan umum dapat berjalan efektif, perpustakaan umum harus memiliki pimpinan yang berpengalaman, fleksibel, dan terlatih serta pustakawan yang terampil. Pimpinan perpustakaan umum harus memiliki sejumlah keahlian, yaitu:

1. Leadership and motivation, keahlian dalam hal kepemimpinan dan memberikan motivasi kepada staf.

2. Maintaining effective relationships with governing and funding bodies, membina hubungan yang baik / efektif dengan pemerintah dan lembaga/ badan yang menaungi.

3. Planning and policy development, keahlian dalam hal membuat perencanaan dan kebijakan pembangunan.

4. Building and maintaining networks with other organizations, keahlian dalam membangun dan membina jaringan atau kerjasama dengan organisasi lainnya

5. Budget negotiations and management, keahlian dalam hal negosiasi rencana anggaran dan manajemen.

6. Management of library resources, keahlian dalam hal mengelola sumber daya yang dimiliki perpustakaan.

7. Staff management, keahlian dalam manajemen staf.

8. Planning and development of library systems, keahlian dalam membuat perencanaan dan pembangunan sistem perpustakaan.

9. The management of change, manajemen perubahan.

10. Marketing and promotion, keahlian dalam bidang pemasaran dan promosi perpustakaan.


(24)

11. Community liaison and lobbying. Keahlian dalam hal membina hubungan dengan masyarakat serta melakukan lobi.

(Gill, 2001 : 71-72).

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pimpinan perpustakaan umum harus memiliki keahlian dalam bidang pemasaran dan promosi agar perpustakaan dapat berjalan efektif.

2.2 Pemasaran dan Promosi 2.2.1 Pengertian Pemasaran

Istilah pemasaran sering digunakan sebagai filsafat dagang, dimana para pelanggan senantiasa merupakan titik permulaan dan titik akhir dari pada usaha. Lebih dari itu pemasaran merupakan seni dalam mengidentifikasi dan memahami kebutuhan konsumen atau calon konsumen serta memberikan jalan keluar dengan memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut.

Menurut pendapat William J. Stanton yang dikutip oleh Mursid (1993 : 26), mendefinisikan pemasaran sebagai :

Keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan, dan mendistribusikan barang – barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.

Sedangkan Kotler (2003 : 9), dalam bukunya Marketing Management

menyatakan bahwa “marketing is societal proses by which individuals and groups obtain what they need and wants through creating, offering, and freely exchanging product and services of value with others”. Pendapat di atas dapat diartikan bahwa marketing adalah suatu proses sosial yang didalam proses itu individu dan kelompok memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemasaran adalah suatu proses yang didalamnya individu dan kelompok dapat memperoleh sesuatu yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dengan pelanggan secara menguntungkan.


(25)

Pemasaran sendiri merupakan konsep dari bauran pemasaran dimana menurut Widuri (2000 : 67) konsep bauran pemasaranada 4 yaitu:

1. Produk (Product)

Merupakan barang fisik ataupun kombinasi keduanya, yang ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun proses pemasaran selanjutnya yang sesuai dengan produk tersebut.

2. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh produk hasil perusahaan.Namun dalam perpustakaan yang dimaksud harga di sini bukan uang, melainkan keaktualan koleksi/informasi, relevansi informasi yang dibutuhkan pengguna dengan yang ditawarkan ataupun utility/nilai guna informasi tersebut.

3. Tempat (Place)

Merupakan perencanaan dan pelaksanaan program penyaluranjasa/produk melalui lokasi layanan yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.Pada kegiatan pemasaran jasa informasi perlu diperhatikan lokasi yang strategis, mudah dijangkau oleh semua pihak dalam segala kesempatan; lokasi pemasaran yang berada dipusat lalu lintas dan berbagai penjuru.

4. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi penyampaian pesan-pesan atau informasi yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

- To inform: memberitahu sesuatu yang tidak tahu sebelumnya dalam hal mi menginformasikan mengenai perpustakaan, apa yang dimilikinya, apa yang dapat diberikan perpustakaan kepada pengguna. Memberitahukan kepada pengguna informasi yang tepat untuk disuguhkan kepada masyarakat. Hal mi berkaitan erat dengan felt need dan masyarakat pengguna jasa informasi. - To influence: mempengaruhi pengguna agar mereka tidak

enggan berkunjung ke perpustakan, tidak enggan menggunakan jasa layanan informasi, merubah image pengguna tentang jasa informasi/perpustakaan. Dalam kegiatan mempengaruhi mi, perlu usaha dan dalam perpustakaan/jasa informasi untuk membuat mereka merasa membutuhkan perpustakaan/jasa informasi, perlujuga menonjolkan citra positifdari lembaga kita ke luar.

- To persuade: membujuk atau merayu penggunal masyarakat untuk melakukan kegiatan di perpustakaan Baik itu kegiatan membaca ataupun kegiatan seminar dan lain sebagainya yang bertempat di perpustakaan.


(26)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa kegiatan promosi adalah bagian dari pemasaran karena promosi merupakan salah satu elemen dalam bauran pemasaran.

2.2.2 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan strategi pemasaran. Suatu produk tidak akan dibeli apabila konsumen tidak mengetahui atau mengenal apa manfaat, keunggulan dan dimana produk tersebut dapat diperoleh. Untuk itu promosi diperlukan untuk memberikan informasi yang jelas kepada konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan.

Menurut Alma (2000 : 179), “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.

Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa promosi perlu dilakukan untuk dapat meyakinkan konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan sehingga konsumen tertarik dan yakin untuk mau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi yang menarik bagi pelanggan dan menyampaikan citra yang tepat. Senada dengan hal tersebut, pendapat de Saez yang dikutip oleh Purwanti (2010 : 15) menyatakan bahwa “promosi adalah metode komunikasi yang digunakan untuk mencapai sasaran pemasaran (konsumen).”

Sedangkan Stanton (1996 : 138), mengemukakan bahwa “promosi merupakan usaha dalam bidang informasi, himbauan (persuasion = bujukan) dan komunikasi. Ketiga bidang ini saling berhubungan, sebab memberi informasi adalah menghimbau, dan sebaliknya, seseorang yang dihimbau, juga memberikan informasi.”

Inti dari kegiatan promosi mencakup tiga hal pokok yaitu penyampaian informasi, himbauan atau ajakan dan komunikasi. Penyampaian informasi maksudnya memberikan informasi mengenai produk (barang maupun jasa) kepada konsumen. Himbauan atau ajakan berarti produsen menghimbau atau


(27)

mengajak konsumen untuk mengenal dan menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. Komunikasi maksudnya antara pihak pemasar dan konsumen terjadi proses komunikasi.

Promosi merupakan kegiatan penting pada suatu organisasi, terutama untuk organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa. Bagaimanapun produk atau jasa yang dihasilkan tidak ada gunanya jika tidak diketahui atau dimanfaatkan oleh masyarakat.

Promosi merupakan salah satu bentuk komunikasi dan sarana yang menghubungkan organisasi dengan konsumen yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk maupun layanan yang ditawarkan. Produk maupun jasa yang dimiliki oleh suatu organisasi tidak akan optimal pemanfaatannya tanpa suatu kegiatan promosi.

2.2.3 Tujuan Promosi

Promosi menjadi suatu hal yang penting dan dibutuhkan karena beberapa faktor. Pertama, karena jarak antara produsen dan konsumen bertambah jauh. Selain itu, karena jumlah pelanggan potensial bertambah besar, maka masalah komunikasi pasar menjadi sangat penting. Sekalipun suatu produk, yang sebenarnya akan mampu memberikan faedah paling besar dan memuaskan kebutuhan paling banyak, produk itu akan mengalami kegagalan pemasaran jika tak seorang pun tahu bahwa produk yang demikian tersedia. Oleh karena itu, “tujuan dasar promosi adalah menyebarluaskan informasi – guna memberitahukan pelanggan potensial.” (Stanton, 1996 : 140).

Sedangkan menurut Suryadi (2006 : 8) tujuan promosi adalah “mengomunikasikan, memberi pengetahuan, meyakinkan juga mengikat pikiran dan perasaan seseorang tentang suatu produk sehingga mereka mengakui produk tesebut dan mau menggunakannya.”


(28)

Berikut adalah gambar strategi promosi menurut tujuannya:

Gambar 2.1 Strategi Promosi Menurut Tujuannya (Sumber: Freddy, 2004 : 89)

Tujuan promosi hendaknya disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan yang dimiliki pelanggan. Terdapat tiga tujuan promosi, yaitu:

1. Memberikan informasi, digunakan apabila hendak mendidik pelanggan (misalnya produk yang menggunakan teknologi yang belum dikenal oleh pelanggan) atau produk/jasa yang ditawarkan relatif menggunakan konsep baru atau penyempurnaan dari sebelumnya.

2. Mengubah sikap dan keyakinan atau perasaan, dilakukan dengan cara persaingan iklan, penjualan pribadi, dan usaha asertif .

3. Menstimulus agar pelanggan melakukan pembelian, mengiklankan produk perusahaan agar konsumen membeli produknya.

(Freddy, 2004 : 89)

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa tujuan promosi adalah menyebarluaskan informasi dan meyakinkan seseorang tentang suatu produk sehingga pelanggan menggunakan produk tersebut.

2.2.4 Bauran Promosi

Untuk melakukan kegitaan promosi terdapat beberapa variabel yang terkandung di dalamnya. Kombinasi variabel-variabel promosi tersebut disebut dengan bauran promosi. Bauran promosi tradisional mencakup empat elemen, yaitu periklanan, promosi penjualan, publisitas/ public relation, dan penjualan


(29)

pribadi. Akan tetapi, pada perkembangannya muncul direct marketing dan

interactive/internet marketing sebagai bauran promosi. Menurut Kotler yang dikutip oleh Zuraida (2001 : 3) menyebutkan bahwa bauran promosi terdiri dari 5 (lima) variabel, yaitu:

1. Advertising (Periklanan)

Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi dan ide tentang barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor.

2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Berbagai bentuk insentif jangka pendek untuk mendoron keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Promosi penjualan ini sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Misalnya perusahaan rokok Sampoerna memberikan harga rokok lebih murah kepada konsumen yang mengikuti suatu kegiatan festival musik yang disponsori Sampoerna.

3. Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)

Berbagai macam program untuk memelihara, menciptakan dan mengembangankan citra perusahaan atau merek sebuah produk.

4. Personel Selling (Penjualan Pribadi)

Personel Selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Penjualan pribadi sering disebut juga dengan istilah tatap muka, yaitu penyampaian pesan mengenai produk atau jasa secara langsung kepada konsumen dengan cara tatap muka. Dengan demikian penjualan dapat menjelaskan secara langsung kepada konsumen, di samping ciri produk secara tehnik dan keistimewaannya bila dibandingkan denga produk sejenis. Melalui penjualan tatap muka ini penjual dapat secara langsung melihat reaksi konsumen atau langganan terhadap barang yang ditawarkan.

5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Penggunaan surat, telepon, faksimili, internet, dan alat komunikasi lainnya secara langsung agar dapat mendapat tanggapan dari pelanggan dan calon pelanggan.

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual atau tradisional dan secara elektronik. Kegiatan promosi secara tradisional dilakukan dengan publisitas dan pameran, sedangkan bentuk kegiatan promosi secara elektronik adalah melalui media televisi, radio, dan internet.


(30)

2.2.5 Promosi Perpustakaan

2.2.5.1 Pengertian Promosi Perpustakaan

Segala aktifitas promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran. Kurangnya komunikasi yang efektif tentang perpustakaan seperti koleksi, jasa/ layanan yang disediakan, kegiatan-kegiatan yang diadakan, dapat mengakibatkan salah pengertian, tidak adanya minat banyak pihak terhadap perpustakaan. Pentingnya komunikasi berbagai pihak dimaksudkan untuk menumbuhkan minat terhadap perpustakaan. Kesalahpahaman tentang perpustakaan akan timbul karena ketidak-ahlian dalam penyampaian pesan kepada pengguna.

Perpustakaan sebagai lembaga unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka untuk digunakan sepenuhnya bagi kepentingan pengguna dalam pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan penggunanya. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat untuk mencari dan memperoleh informasi. Oleh sebab itu promosi perpustakaan perlu dilakukan agar seluruh aktivitas yang berhubungan dengan jasa perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat.

Perencanaan pelayanan perpustakaan dapat dirumuskan dengan konsep 4P tentang pemasaran, yang diterjemahkan ke dalam konsep Service atau Product, Price, Place, dan Promosi. Oleh karena itu, promosi merupakan hal yang penting bagi perpustakaan. “Promosi perpustakaan bertujuan memperkenalkan segala informasi dan sumber-sumber yang dimiliki perpustakaan kepada masyarakat luas supaya mereka pada akhirnya berminat memanfaatkannya secara optimal.” (Yusup, 2001 : 325- 326).

Promosi perpustakaan merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan berbagai fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan, dimana dengan mempromosikan sebuah perpustakaan maka terjadilah proses pendekatan informasi kepada pengguna. Pengguna menjadi tahu berbagai fasilitas dan layanan apa saja yang tersedia, sedangkan yang belum tahu atau yang sudah tahu tapi belum pernah memanfaatkan jasa layanan akan mengenal dan kemudian tertarik untuk datang memanfaatkan perpustakaan.

“Pengguna juga perlu dianalisis dengan jelas mengenai struktur dan kondisi sosiodemografinya, jenis dan tingkatan kebutuhan akan informasi, serta


(31)

tentang karekteristik lainnya yang ada kaitannya dengan kemungkinan menggunakan perpustakaan.” (Yusup, 2001 : 214).

Selain itu, promosi perpustakaan merupakan suatu usaha komunikasi perpustakaan kepada pengguna agar menggunakan jasa perpustakaan. Kotler (2000 : 18) mengemukakan bahwa “Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya”

Sedangkan William (1985 : 17) menyatakan bahwa:

Promotion is the deliberate attempt on the part of an individual,business or other institution to communicate appropriate information in a manner persuasive enough to induce the kind of acceptance, reaction, or response desired. Thus promotion is communication-and its effectiveness depends upon the talent and skill of those who design it.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan usaha yang sengaja dilakukan oleh seorang individu, perusahaan atau lembaga untuk berkomunikasi menyampaikan informasi yang sesuai melalui komunikasi persuasif yang bertujuan untuk merangsang, bereaksi dan memberikan tanggapan terhadap produk yang diperkenalkan. Dengan demikian promosi merupakan salah satu media komunikasi yang efektif digunakan dan keefektifan tersebut bergantung kepada cara mendisain promosi yang akan dilakukan.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa promosi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk merubah persepsi konsumen melalui media komunikasi sehingga konsumen bereaksi dan memberikan tanggapan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal dan pada akhirnya setelah produk tersebut dikenal maka konsumen tersebut mau membelinya.

2.2.5.2 Tujuan Promosi Perpustakaan

Pada dasarnya segala daya dan upaya promosi yang dilakukan dalam dunia perpustakaan memiliki tujuan atau sasaran tertentu. Menurut Sutarno (2006 : 101) beberapa sasaran promosi perpustakaan antara lain :

1. Mempromosikan atau memberitahukan supaya masyarakat tahu dan kenal.


(32)

3. Menarik perhatian agar masyarakat tertarik kepada perpustakaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Edsall yang dikutip Mustafa (1996 : 21), menyatakan bahwa tujuan promosi perpustakaan adalah:

1. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang adanya pelayanan perpustakaan.

2. Mendorong minat masyarakat untuk menggunakan perpustakaan. 3. Mengembangkan pengertian kepada masyarakat agar mendukung

kegiatan perpustakaan dan peranannya dalam masyarakat.

Sedangkan Suryadi (2006 : 8) mengemukakan bahwa tujuan promosi adalah “mengkomunikasikan, memberi pengetahuan, meyakinkan juga mengikat pikiran dan perasaan seseorang tentang suatu produk sehingga mereka mengakui produk tesebut dan mau menggunakannya.”

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat diketahui bahwa tujuan dilakukannya promosi adalah agar masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan. Setelah masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan masyarakat agar mengingat perpustakaan dan tertarik untuk mengunakan layanan perpustakaan.

2.2.5.3 Metode Promosi Jasa Perpustakaan

Kunci dari semua rancangan promosi adalah harus mampu menarik perhatian khalayak, meningkatkankan minat dan ketertarikan pada produk/ jasa yang dipromosikan, menciptakan hasrat untuk mengikuti ajakan promosi, mendorong khalayak untuk memutuskan akan menggunakan produk/ jasa, dan akhirnya menggunakan semua produk dan layanan yang dipromosikan dan membuat perbedaan dari kondisi sebelumnya.

Sosialisasi perpustakaan melalui promosi perpustakaan merupakan hal yang penting, terutama untuk perpustakaan yang masih kurang dikenal oleh masyarakat. Tetapi bagi perpustakaan yang sudah dikenal oleh masyarakat, sosialisasi perpustakaan harus tetap dilakukan. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 212) :

Bagi perpustakaan yang sudah ramai pengunjung dan transaksi informasi sudah menggembirakan maka upaya sosialisasi berupa mempertahankan dan menjaga kelangsungan melalui promosi dan publikasi koleksi yang


(33)

baru atau pengumuman tentang adanya suatu kegiatan yang perlu mengundang atau melibatkan masyarakat.

Dalam mempromosikan perpustakaan ada berbagai metode atau cara yang digunakan :

a. Media cetak seperti penyebaran brosur, pembuatan daftar tambahan koleksi baru

b. Pemajangan koleksi baru di papan pengumuman

c. Melalui media elektronik, misalnya membuat situs (home page, web site), dan membuat pangkalan data yang dapat diakses

d. Membuat iklan layanan sosial e. Membuat film dokumenter

f. Mengundang pejabat dan tokoh publik, seperti pengarang, artis ke perpustakaan

g. Mengadakan berbagai kegiatan yang melibatkan keikutsertaan masyarakat, misalnya perlombaan dan pameran

h. Mengadakan seminar ilmiah, diskusi, bedah buku

i. Memberikan hadiah buku kepada pemakai perpustakaan tertentu. (Sutarno, 2006 : 213)

Seiring dengan perkembangan teknologi bidang informasi, cara untuk mempromosikan perpustakaan mengalami perkembangan. Internet dengan berbagai kelebihannya, merupakan media komunikasi interaktif yang dapat digunakan untuk kegiatan promosi perpustakaan.

2.3 Internet dan Situs Jejaring Sosial 2.3.1 Pengertian Internet

Perkembangan teknologi informasi berjalan dengan pesat sejak kemunculan komputer. Awal kemunculan komputer dari yang berukuran sangat besar dengan kemampuan yang masih terbatas hingga kini komputer telah menjelma dalam ukuran yang kecil dengan kemampuan yang luar biasa. Seiring dengan perkembangan teknologi bidang informasi dan komunikasi, kemudian muncul internet. Internet menjadi suatu kebutuhan saat ini karena menawarkan berbagai fasilitas kemudahan dalam berkomunikasi.

Menurut Supriyanto (2008 : 60) internet adalah :

Singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana


(34)

hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).

Sedangkan Harjono (2009 : 1) mengemukakan bahwa :

Internet dapat diartikan kumpulan dari beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel/serat optic, satelit atau melalui sambungan telepon.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam interkoneksi antar jaringan komputer yang terbentuk melalui sarana berupa penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak, perbedaan waktu dan juga faktor geografis bagi seseorang yang ingin mengakses informasi.

Selain pendapat di atas Abdul (2003 : 370) menyatakan bahwa : “internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang tersebar di seluruh penjuru dunia dan tak terikat pada atau organisasi apapun.” Siapa saja dapat bergabung pada internet. Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga dinamis dan interaktif.

Pada perkembangan selanjutnya, muncullah berbagai situs komunitas (situs jejaring sosial) yang dapat digunakan untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Diantaranya adalah Facebook dan Twitter.

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Internet

Internet berkembang sangat pesat karena berbagai macam fasilitas yang ada di dalamnya. Fasilitas-fasilitas internet memiliki beberapa tujuan yaitu :


(35)

a. Sebagai media melakukan transfer file

Transfer file yang dimaksud adalah untuk melakukan akses pada server lain yang jaraknya jauh, baik secara anonymous FTP (File Transfer Protocol) maupun yang bukan anonymous FTP.

b. Sebagai sarana mengirim surat (email) c. Sebagai sarana pembelajaran dan pendidikan d. Sebagai sarana untuk penjualan atau pemasaran e. Melakukan mailing list, newsgroup, dan konferensi

Mailing list atau newsgroup digunakan untuk melakukan diskusi online

dalam sebuah forum tertentu untuk membahas permasalahan tertentu pengguna internet yang memiliki masalah dan topik yang sama.

f. Chatting

Chatting adalah sarana internet yang digunakan untuk berkomunikasi langsung melalui tulisan ataupun lisan.

g. Mesin pencari (search engine)

Mesin pencari (search engine) merupakan fasilitas yang disediakan oleh situs-situs tertentu untuk mempermudah pencarian atau pelacakan informasi yang kita butuhkan secara cepat.

h. Sarana hiburan dan permainan i. Berbagi file

j. Menyimpan file multimedia seperti, audio, foto, dokumen, maupun video.

k. Menjalin persahabatan / mencari teman baik local maupun mancanegara dengan situs jejaring sosial.

l. Menyalurkan ide kreatif ide melalui blogging. (Irfan, 2011)

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penggunaan internet bertujuan untuk transfer data, sarana mengirim surat, pendidikan dan pembelajaran, penjuakan dan pemasaran, hiburan dan permainan, dan tempat untuk menyalurkan ide kreatif.

Selain tujuan, internet juga memiliki banyak fungsi yang bisa dimanfaatkan bagi kepentingan dan kemudahan hidup masyarakat. Adapun fungsi internet menurut Ahira (2012) adalah :

1. Sebagai Jendela Informasi

Fungsi internet yang pertama adalah sebagai sumber informasi bagi masyarakat. Masyarakat dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya melalui internet.

2. Sebagai Media Sosial

Fungsi internet yang berikutnya adalah sebagai media sosial. Dengan internet, seseorang dapat menjalin hubungan dengan berbagai manusia dari berbagai negara.

3. Sebagai Media Promosi

Sebagai media promosi, internet sangat memberikan kemudahan bagi pengusaha untuk memperkenalkan produk – produk mereka.


(36)

4. Sebagai Pengembangan Usaha

Internet juga menjadi sangat penting bagi dalam bidang usaha. Para pengusaha dapat langsung berhubungan dengan para relasinya atau bahkan dengan para pelanggannya hanya melalui internet. Dengan internet pula, para pengusaha tersebut dapat mengembangkan jaringan usahanya baik secara nasional maupun internasional.

Dari uraian di atas, internet memiliki fungsi sebagai jendela informasi, media sosial, media promosi, dan pengembangan usaha.

2.3.3 Situs Jejaring Sosial

2.3.3.1 Pengertian Situs Jejaring Sosial

Beberapa tahun terakhir ini, situs jaringan sosial seperti Facebook dan

Twitter sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian sebahagian masyarakat.

Boyd dan Ellison (2007 : 2011) menyatakan bahwa :

We define social network sites as web-based services that allow individuals to (1) construct a public or semi-public profile within a bounded system, (2) articulate a list of other users with whom they share a connection, and (3) view and traverse their list of connections and those made by others within the system. The nature and nomenclature of these connections may vary from site to site.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa situs jejaring sosial adalah pelayanan berbasis web yang memungkinkan individu untuk membangun profil publik atau semi publik di dalam suatu sistem yang terbatas, menghubungkan para pengguna terdaftar dalam hubungan saling berbagi, dan melihat dan melintasi hubungan – hubungan yang telah dibuat dalam sistem tersebut.

Kemunculan situs jejaring sosial diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997.Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com

yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster

sebagai situs jejaring sosial pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam kelanjutannya, friendster ini lebih diminati masyarakat


(37)

untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace

mulai tergeser dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs jejaring sosial. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti ( follow-unfollow), dimana pengguna situs dapat melihat status terbaru dari orang yang diikuti (follow). (Fahmi, 2012)

2.3.3.2 Manfaat Situs Jejaring Sosial

Sejak kemunculannya, ada bebarapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan situs jejaring sosial selain mampu menjalin komunikasi dengan teman dan kerabat. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan situs jejaring sosial antara lain :

1. Menjalin relasi bisnis dan networking.

Penelitian yang dilakukan firma demos menunjukkan situs jejaring sosial membantu pekerja dalam mencari relasi bisnis dan bisa mendongkrak penjualan produk perusahaan.

2. Pencarian informasi lowongan pekerjaan, tempat-tempat wisata, dan lain-lain. Layaknya milis, berbagai informasi dari teman juga dapat diunduh dari situs jejaring sosial.

3. Online shopping.

Tidak sedikit anggota situs jejaring sosial yang memanfaatkan web atau situs untuk mengiklankan produk niaganya.

4. Kampanye politik.

Keberhasilan Barrack Obama dalam meraih kursi kepresidenan juga tidak lepas dari dukungan situs jejaring sosial. Akibat peristiwa ini, pamor situs jejaring sosial membumbung tinggi.

5. Konsultasi pendidikan.

Situs jejaring sosial juga dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi antara mahasiswa dan dosen, terlebih jika dosen berada diluar kota. 6. Ajang pencarian jodoh.

Berhubung tersedia ruang untuk menampilkan profil diri, secara tidak langsung situs jejaring sosial bersifat “mengiklankan diri”. Status seseorang, misalnya masih sendiri atau sudah berpasangan, akan terlihat dalam situs jejaring sosial. Hal ini tentunya akan menguntungkan bagi orang yang sedang mencari pasangan. 2010)


(38)

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa situs jejaring sosial dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan. Jika diterapkan di perpustakaan, dapat meningkatkan kunjungan pengguna.

2.3.4 Facebook

2.3.4.1 Sejarah Facebook

Sejak kemunculannya pada tahun 2004, situs jejaring sosial Facebook

menjadi media alternatif bagi masyarakat dalam berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Penggunaan situs jejaring sosial sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian masyarakat.

Facebook merupakan situs pertemanan yang saat ini sangat populer di dunia. Situs pertemanan ini diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004, oleh seorang mahasiswa Harvard University, yang bernama Mark Zuckerberg. Sebelum membuat Facebook, sebenarnya Zuckerberg telah bereksperimen dengan beberapa proyek. Proyek awalnya adalah Coursematch

yang memungkinkan mahasiswa di kelas yang sama dapat melihat daftar teman-temannya. Proyek berikutnya adalah facemash.com, ini merupakan situs pemeringkatan foto-foto mahasiswa Harvard. Para pengunjung dapat memberi tanda “keren” atau “jelek” pada foto seorang mahasiswa. Namun, situs tersebut hanya sempat terpampang selama empat jam, sebelum akhirnya akses internetnya diputus oleh petugas administrasi kampus. Zuckerberg pun di bawa ke Badan Administrasi Universitas Harvard karena dianggap telah mendobrak sistem keamanan komputer kampus, melanggar peraturan privasi di internet, dan melanggar hak cipta. Kejadian tersebut tidak membuat dia jera. Ia pun memulai proyek Facebooknya. Zuckerberg membutuhkan waktu dua minggu untuk menulis kode bahasa komputer situs pertemanan itu. Anggota pertama yang bergabung dalam Facebook adalah teman-temannya sendiri, dan dalam jangka waktu dua minggu, sepertiga dari mahasiswa Harvard telah menjadi anggota tetap

Facebook.

Setelah mempopulerkan situs Facebook di Harvard, Zuckerberg memperluas keanggotaan Facebook ke kampus lain. Dengan mendapat bantuan dari temannya, diantaranya : Dustin Moskovitz dan Chris Hugh, dia berhasil


(39)

mengembangkan sayap ke Universitas Stanford, Columbia, Yale, Ivy College, dan beberapa kampus di wilayah Boston. Dalam waktu singkat, mereka meluncurkan

Facebook ke 30 kampus. Pada bulan Agustus 2005, Zuckerberg secara resmi menamakan perusahaannya Facebook. Situs ini secara bertahap dan konsisten terus memperluas jaringannya hingga ke luar Amerika dengan mengembangkan berbagai bahasa di dalamya, termasuk bahasa Indonesia. (Made, 2010 : 1-2)

Menurut data dari Socialbakers.com, total pengguna Facebook pada tahun 2012 di seluruh dunia mencapai 955 juta, sedangkan di Indonesia mencapai 50, 48 juta. Pengguna terbanyak berada di kisaran umur 18 – 24 tahun dengan total dari 26, 76 juta pengguna, diikuti oleh pengguna dalam usia 16 – 17 tahun.

Facebook adalah aplikasi web yang menghubungkan orang-orang dalam hubungan sosial yang berkaitan. Kekuatan yang digunakan adalah dengan memberikan otoritas kepada Facebook untuk mengakses daftar alamat yang tersimpan di email kita dan memberikan rujukan kepada rekan-rekan yang ada dalam lingkaran sosial pengguna situs. Dengan fasilitas "people you may know", pengguna dapat menemukan dan menyeleksi orang-orang yang memiliki hubungan dengannya. Lingkaran hubungan sosial inilah yang dapat pengguna situs jejaring sosial manfaatkan sebagai target layanan perpustakaan.


(40)

Cara menggunakan Facebook sangat mudah, yaitu dengan cara mengakses situs Facebook yang beralamat di http://www.facebook.com

Gambar 2.2 Tampilan Facebook

Facebook memiliki sejumlah fitur interaksi antar sesama pengguna yang di antaranya adalah fitur ‘Wall/Dinding’, ruang tempat sesama pengguna mengirimkan pesan-pesan terbuka, ‘Poke/Colek’, sarana untuk saling mencolek secara virtual, ‘Photos/Foto’ ruang untuk memasang foto, dan ‘Status’ yang menampilkan kondisi/ide terkini pengguna. Mulai Juli 2007, Facebook

mengizinkan pengguna untuk mengirim berbagai lampiran (tautan, aplikasi, dsb) langsung ke Wall/Dinding, di mana sebelumnya yang diizinkan hanya teks saja. Seiring perjalanan waktu, Facebook menambahkan beberapa fitur baru ke dalam situsnya. Pada September 2006, Facebook mengumumkan peluncuran News Feed/Rangkaian Kabar Berita yang berisi kilasan informasi dari masing-masing pengguna. Mulanya fitur ini bersifat terbuka dan bisa dilihat oleh siapa saja.


(41)

Namun setelah mendapat keluhan dari beberapa pengguna, pihak Facebook

merubah pengaturan fitur ini sehingga kini pengguna dapat mengatur mana yang bisa ditampilkan di News Feed/Rangkaian Kabar Berita dan mana yang tidak.

Fitur Catatan/Notes ditambahkan pada 22 Agustus 2006. Dalam fitur ini pengguna bisa mengimpor tulisannya di blog lain (Xanga, LiveJournal, Blogger, dll) untuk ditampilkan di Facebook. Tanggal 7 April 2008, Facebook meluncurkan salah satu fitur favorit yaitu ‘Chat/Obrolan’, tempat di mana para pengguna bisa saling berkirim pesan pribadi secara langsung dan real time.

Fitur ‘Gifts/Hadiah’ dimulai pada 8 Februari 2007. Fitur ini adalah fitur untuk saling berkirim hadiah. ‘Hadiah’ bisa dibeli dengan harga USD 1 dan ditambahkan pesan pribadi. Tanggal 14 Mei 2007, Facebook memperkenalkan ‘Marketplace’ yang mengizinkan pengguna untuk beriklan secara gratis. Fitur beriklan gratis ini dibuat untuk menyaingi fitur serupa yang diperkenalkan oleh

Craiglist Juli 2008, Facebook merapikan tampilan situs sehingga setiap kategori (dinding, info, foto, dll) memiliki tab-tab terpisah. Mulai Maret 2009, Facebook

merapikan tampilan “Home/Beranda”.

Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa fitur Facebook yang dapat dimanfaaatan oleh perpustakaan. Fitur Facebook yang dapat dimanfaatakan oleh perpustakaan antara lain yaitu:

1. Info (Information)

Fitur ini dapat digunakan untuk memberikan informasi mengenai perpustakaan, misalnya alamat perpustakaan dan kontak perpustakaan, pustakawan yang bertugas, jenis perpustakaan, layanan perpustakaan, serta informasi tambahan lainnya yang dianggap perlu.

2. Dinding (Wall)

Pustakawan dapat meng-update status, kemudian pemustaka dapat menuliskan testimoni maupun mengomentari status update kita. Fasilitas ini juga dapat digunakan layaknya seperti sebuah buku tamu. Pustakawan dapat berkunjung ke buku tamu mereka (pemustaka) lalu meletakkan pesan di sana ataupun sebaliknya.

3. Diskusi (Discussion Board)

Merupakan fasilitas papan diskusi terstruktur berdasarkan thread atau topik. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk mengadakan diskusi mengenai suatu topik dengan para pemustaka.

4. Photos dan Video

Fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk meng-upload foto-foto perpustakaan, kegiatan yang diadakan perpustakaan ataupun foto pemustaka yang mereka ketika mereka berkunjung ke perpustakaan.


(42)

5. Events

Fasilitas events adalah salah satu fasilitas yang menarik. Karena kita dapat menjadwalkan sebuah rencana kegiatan dan mengundang para peminat untuk mengkonfirmasi kehadiran mereka. Facebook akan otomatis membuat satu page untuk setiap kegiatan.

6. Catatan (Notes)

Adalah fasilitas blogging sederhana. Pustakawan dapat menulis catatan kecil secara langsung ataupun mengimpor dari blog resmi perpustakaan yang sudah ada.

7. Share

Fasilitas ini dapat digunakan pustakawan dan pemustaka untuk merekomendasikan Facebook perpustakaan mereka kepada teman-teman mereka. Ini merupakan tools yang menarik untuk menyebarkan informasi tentang perpustakaan kita. (Purwanti, 2010 : 25)

2.3.4.2 Keunggulan Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sangat populer saat ini.

Facebook mampu memberikan fasilitas yang cukup banyak bagi para penggunanya. Disamping fasilitas yang didapat, pengguana facebook pun diberi kemudahan dalam mengakses dan kemudahan dalam berinteraksi.

Berikut ini beberapa keunggulan Facebook : 1. Clean layout.

Layout yang sangat baik walaupun ada beberapa menu yang posisinya tidak gampang ditemukan.

2. No advertising.

Tanpa banner ataupun iklan gambar yang mencolok. Facebook memiliki

block atau feature, yaitu flayer untuk mengiklankan sesuatu, tapi pengguna tidak akan menyangka itu adalah iklan.

3. Network.

Pada awal pembuatan account, kita disuruh memilih jaringan utama kita berdasarkan negara. Dengan fitur ini, kita dengan mudah menemukan teman yang berada di Indonesia.

4. Group.

Berbeda dengan Friendster yang mengharuskan kita membuat account untuk komunitas atau sekolah, di Facebook kita bisa membuat group, dimana group ini memiliki fitur yang sangat baik untuk membentuk komunitas online, seperti diskusi, foto, testimoni, dan fitur lainnya. 5. Photo Album.

Kita bisa membuat foto album sehingga foto kita bisa dibuat kategori, dan fantastisnya jumlah foto tidak dibatasi alias unlimited.

6. Selling.

Facebook memiliki fitur yang memungkinkan kita menawarkan barang atau jasa ke pengguna lainnya.


(43)

7. Event.

Kita bisa mengisi event atau kegiatan yang kita ingin pengguna lain mengetahuinya. Misalnya ada pesta, atau launching produk, kita bisa mengisi event dan pengguna lain bisa melihatnya.

8. Status update.

Kita bisa mengisi status kita sedang apa saja. Misalnya sedang di rumah, lalu pergi kuliah, semua itu bisa diupdate dan bisa dilihat oleh pengguna lain. Jadi, kita bisa tahu kegiatan sehari-hari teman kita.

9. Mobile access.

Fitur yang sangat mobile, kita bisa update status, add friend, atau kegiatan di Facebook lainnya dengan mengirim SMS.

10. Mobile Browsing.

Kita bisa mengakses website Facebook langsung melalui telepon seluler. Dengan tampilan yang disesuaikan kondisi handphone, akses lebih mudah dan cepat dibanding mengakses website dengan tampilan desktop dari handphone.

11. Anti fake account and Spam.

Facebook memiliki fitur yang dapat mencegah account palsu dan spam. Untuk mendaftar dengan nama yang bisa dicurigai account palsu, kita harus mengirim request ke email untuk dibuatkan account oleh technical support Facebook. Untuk tiap aksi posting, kita harus mengisi CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart) untuk mencegah spam. Jika tidak ingin terus menggunakan CAPTCHA, kita bisa memverifikasi account dengan mengirim konfirmasi ke handphone kita kemudian mengisi form verifikasi sesuai kode yang dikirim ke account kita.

12. Develop your Facebook widget.

Kita bisa membangun aplikasi kemudian dipasang di profil kita menggunakan Application Program Interface dari Facebook platform. Aplikasi ini bisa untuk game, feed reader, dan aplikasi lainnya.

(Purwanti, 2010 : 26)

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa facebook memiliki banyak keunggulan dalam berbagai hal yaitu tata letak, tidak ada iklan yang mencolok, jaringan, grup, poto album, even, dan pembangunan aplikasi sendiri.

2.3.5 Twitter

Twitter adalah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi


(44)

pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat

tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut.

Twitter berawal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide twitter dimana individu bisa menggunakan SMS (Short Message Services) layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek ini dimulai pada tanggal 21 secara terbuka pada tanggal 15 Juli 2006.

Twitter menjadi perusahaan sendiri pada bulan April 2007. Jack Dorsey adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter karena tentu saja dialah pembuat dan pendiri Twitter. Jack juga orang pertama yang melakukan tweet di Twitter.

Popularitas Twitter mulai meningkat pada tahun 2007 ketika terdapat festival South by Southwest (SXSW). Selama acara tersebut berlangsung, penggunaan Twitter meningkat dari 20.000 tweets per hari menjadi 60.000. Reaksi di festival itu sangat positif. Pada tanggal 14 September 2010, Twitter mengganti logo dan meluncurkan desain baru. Twitter didirikan tahun 2006 dan telah menjadi raksasa dalam jejaring sosial. Mungkin kita akan mengira pendapatannya akan sama / minimal mendekati Facebook yang mencapai millyaran dollar, tapi sesungguhnyadalam 3 tahun pertama semenjak didirikan Twitter tidak pernah mendapatkan keuntungan satu sen pun.


(45)

Cara menggunakan Twitter cukup mudah, yaitu dengan mengakses situs

Twitter yang beralamat di

Gambar 2.3 Tampilan Twitter

Adapun konten-konten dalam Twitter adalah :

1. Home

Pada halaman utama kita bisa melihat tweets yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita.

2. Profile

Pada halaman ini yang akan dilihat oleh seluruh orang mengenai profil atau data diri serta tweet yang sudah pernah diposting.

3. Follower

Pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka

tweets seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam halaman utama.

4. Following

Kebalikan dari follower, following adalah akun seseorang yang mengikuti akun pengguna lain agar tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam halaman utama.

5. Mentions

Biasanya konten ini merupakan balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.


(46)

6. Favorite

Tweets ditandai sebagai favorit agar tidak hilang oleh halaman sebelumnya.

7. Direct Message

Fungsi direct message lebih bisa disebut SMS karena pengiriman pesan langsung diantara pengguna tanpa ada pengguna lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.

8. Trending Topic

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

(Domba, 2011)

Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa twitter memiliki berbagai konten yaitu home, profile, follower, following, mentions, favorite, direct message, dan trending topic. Saat ini peningkatan penggunaan twitter sangat pesat dan merupakan fenomena tersendiri dalam style komunikasi.

2.3.6 Promosi Perpustakaan Melalui Situs Jejaring Sosial

Promosi perpustakaan melalui situs jejaring sosial merupakan bentuk kegiatan promosi melalui media internet. Perkembangan internet yang pesat dan ditambah dengan munculnya berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook dan

Twitter menginspirasi perpustakaan untuk menggunakannya sebagai sarana promosi perpustakaan.

Facebook dan Twitter merupakan teknologi yang dapat diintegrasikan ke dalam perpustakaan dalam upaya untuk pemasaran perpustakaan. Sebagai situs yang interaktif Facebook dan Twitter sangat populer di kalangan mahasiswa.

Facebook is one of the high technologies that has been integrated into library marketing efforts. As an interactive web site, Facebook has been very popular among college students. (Xia, 2009 : 470).

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa facebook merupakan salah satu teknologi tinggi yang telah terintegrasi menjadi pemasaran perpustakaan. Sebagai sebuah situs web interaktif, facebook telah sangat populer di antara mahasiswa.

Facebook menjadi sarana yang baik untuk mengaktifkan perpustakaan dengan menginformasikan kegiatan perpustakaan seperti event, pameran,


(47)

Facebook would be a better tool for “active libraries,” or libraries that host a lot of events, exhibits, workshop and other activities as its top use is for announcements and marketing. (Jacobson, 2010 : 13). Pendapat di atas dapat diartikan bahwa facebook akan lebih baik jika digunakan sebagai alat untuk memasarkan berbagai kegiatan perpustakaan.

Sedangkan pendapat Chris Brogan yang dikutip oleh Priyatna (2009 : 179) mengemukakan bahwa “Twitter merupakan cara untuk menunjukkan kepribadian suatu perusahaan.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa situs jejaring sosial merupakan sarana yang baik untuk mempromosikan berbagai kegiatan perpustakaan.


(1)

71

I4 : Selalu, kalau kemari, saya manfaatkan fasilitasnya. P : Fasilitas apa saja yang dimanfaatkan ?

I4 : Wi-fi, ruang bacanya, dan buku-bukunya.

P : O begitu ya. Oke, itu saja yang ingin saya tanyakan. Terima kasih atas waktu dan bantuannya.


(2)

72

5. Hasil Transkrip Wawancara dengan Informan V

Wawancara ini dilakukan pada tanggal 16 Mei 2013 pukul 14.00 WIB di Kantor Perpustakaan Umum Kota Medan. Berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan Informan kelima disimbolkan dengan I5.

P : Selamat siang I5 : Siang

P : Saya ingin bertanya tentang pemanfaatan facebook dan twitter Perpustakaan Umum Kota Medan seperti yang sudah dijanjikan kemarin. Kira – kira Miftah ada waktunya gak ?

I5 : Ada bang.

P : Apa alasan yang mendasari Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan

Facebook dan Twitter ?

I5 : Karena Facebook dan Twitter adalah sosial media yang sangat dekat dengan masyarakat saat ini. Selain itu Facebook dan Twitter juga adalah dua sosial media yang saat ini sangat banyak penggunanya.

P : Kemudian apa tujuan Perpustakaan Umum Kota Medan menggunakan

facebook dan twitter ?

I5 : Tujuannya adalah untuk media publikasi dan promosi dan semakin mendekatkan perpustakaan pada masyarakat khususnya pengguna media sosial.

P : Terus informasi apa saja yang ada di facebook dan twitter Perpustakaan Umum Kota Medan ?

I5 : Banyak, informasinya itu berupa alamat kantor, link situs resmi Kantor Perpustakaan, katalog online, pendaftaran secara online, pemesanan buku yang akan dipinjam secara online, serta fasilitas yang ada di kantor perpustakaan.

P : Cukup lengkap juga informasi yang dicantumkan ya. Lalu bagaimana pemanfaatan facebook dan twitter Perpustakaan Umum Kota Medan dalam kaitannya dengan promosi perpustakaan ?

I5 : Kantor Perpustakaan Kota Medan memanfaatkan facebook dan twitter

dengan cara menginformasikan kegiatan-kegiatan yang digelar oleh


(3)

73

perpustakaan serta mempublikasikan hasil dari setiap kegiatan langsung pada facebook dan twitter.

P : Terus apa saja yang dipromosikan melalui facebook dan twitter

Perpustakaan Umum Kota Medan ?

I5 : Yang dipromosikan berupa alamat kantor, link situs resmi Kantor Perpustakaan, katalog online, pendaftaran secara online, pemesanan buku yang akan dipinjam secara online, serta fasilitas yang ada di kantor perpustakaan.

P : Setelah menggunakan facebook dan twitter sebagai sarana promosi perpustakaan, kira-kira manfaat apa saja yang didapatkan ?

I5 : Manfaatnya itu bisa meningkatkan pengunjung perharinya, selain itu juga dapat meningkatkan jumlah anggota baru perpustakaan.

P : Ada hubungannya juga dengan peningkatan jumlah kunjungan perhari ya ? I5 : Iya.

P : Setelah menggunakan facebook dan twitter sebagai sarana promosi, tentu ada kendala yang dihadapi, apa saja kendala yang dihadapi dalam pemanfaatannya ?

I5 : Kendalanya itu, hanya sedikit pegawai yang mau menyempatkan waktu mengelola dan meng-update berita di facebook dan twitter perpustakaan, sehingga beritanya kadang kurang update. Kadang – kadang kalau ada pengguna yang bertanya melalui facebook atau twitter, kami agak lama menanggapinya.

P : Oke. Terima kasih banyak atas waktu dan bantuannya. I5 : Iya sama-sama.


(4)

74

Kantor

A. PROFIL

1. Nama SKPD :

KANTOR PERPUSTAKAAN KOTA MEDAN

Kantor Perpustakaan Kota Medan melaksanakan tugas pelayanan perpustakaan kepada masyarakat sejak tahun 1972 di bawah walikotamadya Medan

2. Dasar Hukum Pembentukan SKPD :

Berdasarkan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tetang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Kotamadya Medan.

3. Alamat SKPD :

Jalan Iskandar Muda No. 270 Medan 4. Tugas Pokok dan Fungsi Perpustakaan :

Sesuai dengan Peraturan Walikota Medan No.49 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Perputakaan Kotan daerah Medan.

5. Tugas Pokok :

Tugas Pokok Kantor Perpustakaan Kota Medan adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perpustakaan.

6. Fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan

b. Pemberian dukungan atas penyelanggaraan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

B. SEJARAH RINGKAS

Perpustakaan Kota Medan, berdiri tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.


(5)

75

839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Komadya Medan dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut :

a. Mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Daerah Katamadya Medan b. Tujuan dan fungsi Pusat Perpustakaan Umum tersebut adalah

- Menghimpun bahan dokumentasi daerah, terutama bahan-bahan yang dianggap perlu diketahui masyarakat luas, berupa karya-karya tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pembangunan daerah kotamdya medan dalam segala bidang, seperti hasil-hasil seminar, simposium, musda,keputusan-keputusan/ peraturan pemerintah daerah, pidato-pidato dalam upacara resmi, dan lain sebagainya.

- Memberikan pelayanan berupa penyediaan bahan-bahan pendidikan dan bahan lainnya sehingga bermanfaat bagi pembinaan mental spritual dan pembinaan kewarganegaraan atas landasan dasar negara Pancasila.

- Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, masyarakat pelajar, mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber ilmiah dan untuk mengetahui kesulitan sumber-sumber pelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di daerah Kotamadya Medan.

- Menyediakan tempat, dimana semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan negara dan dunia dalam segala bidang, dari koran-koran, majalah-majalah dan brosur-brosur, dan menyediakan bacaan hiburan yang bernilai paedagogis, sehingga bermanfaat bagi perkembangan jiwA anak-anak dan generasi yang akan datang.

- Membimbing, mengawasi serta mengkoordinir perpustakaan-perpustakaan umum yang diadakan diberbagai pelosok dalam wilayah kotamadya Medan.


(6)

76 C. VISI DAN MISI

1. VISI

Mewujudkan Perpustakaan yang handal dalam rangka membentuk Masyarakat Kota Medan yang memiliki budaya baca dan cinta buku.

2. MISI

a. Meningkatkan kuliatas dan kuantitas Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat.

b. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan mencintai buku. c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keberadaan

perpustakaan.

D. JAM LAYANAN

Perpustakaan Umum Kota Medan dibuka untuk umum pada setiap hari kerja dengan jam layanan seperti berikut :

• Senin s.d. Jumat: 08.00 - 19.00 WIB • Sabtu & Minggu

09.00 - 17.00 WIB