analisis postur kerja dengan menggunakan
BAB I PROFIL PERUSAHAAN
1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Dua Kelinci adalah perusahaan yang bergerak dibidang food industry, yang berawal dari usaha rumah tangga yang dibangun oleh Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok serta keluarganya. Pasangan suami-istri ini memulai usahanya dengan repacking kacang garing dengan merk “Sari Gurih” berlogo "Dua Kelinci", yang berpusat di Surabaya pada tahun 1972 dengan pengelolaan usaha yang masih dilakukan secara sederhana dan dengan manajemen keluarga. Karena konsumen lebih mengenal produk tersebut dengan nama “Dua Kelinci”, maka pada tahun 1982 merk “Sari Gurih” diganti dengan merk "Dua Kelinci". Wilayah pemasaran perusahaan ini pada mulanya berkisar pada wilayah Jawa Timur.
Meningkatnya permintaan pasar, manjadikan pertumbuhan industri kecil kacang garing ini semakin menuju arah yang lebih baik. Adanya potensi usaha yang lebih baik serta dalam rangka pengembangan usaha dari skala home industry menuju ke skala industri, maka pada tanggal 15 Juli 1985 oleh Hadi Sutiono dan Ali Arifin dibangun sebuah pabrik di Pati, yang beralamat di Jalan Raya Pati-Kudus Km 6,3 Kabupaten Pati, Jawa Tengah dengan nama PT. Dwi Kelinci. Kabupaten Pati awalnya merupakan sentra penghasil kacang tanah di Jawa Tengah, sehingga dengan didirikannya PT. Dwi Kelinci di Pati, dapat mempermudah dalam memperoleh pasokan kacang tanah yang lebih baik, kontinyu dan lebih segar. Hal tersebut sangat penting untuk menghasilkan kacang garing yang berkualitas. Seiring dengan semakin luasnya daerah pemasaran, untuk memperkuat branding image PT Dwi Kelinci berganti nama menjadi PT Dua Kelinci pada tahun 2003 sekaligus untuk meluruskan persepsi konsumen terhadap Meningkatnya permintaan pasar, manjadikan pertumbuhan industri kecil kacang garing ini semakin menuju arah yang lebih baik. Adanya potensi usaha yang lebih baik serta dalam rangka pengembangan usaha dari skala home industry menuju ke skala industri, maka pada tanggal 15 Juli 1985 oleh Hadi Sutiono dan Ali Arifin dibangun sebuah pabrik di Pati, yang beralamat di Jalan Raya Pati-Kudus Km 6,3 Kabupaten Pati, Jawa Tengah dengan nama PT. Dwi Kelinci. Kabupaten Pati awalnya merupakan sentra penghasil kacang tanah di Jawa Tengah, sehingga dengan didirikannya PT. Dwi Kelinci di Pati, dapat mempermudah dalam memperoleh pasokan kacang tanah yang lebih baik, kontinyu dan lebih segar. Hal tersebut sangat penting untuk menghasilkan kacang garing yang berkualitas. Seiring dengan semakin luasnya daerah pemasaran, untuk memperkuat branding image PT Dwi Kelinci berganti nama menjadi PT Dua Kelinci pada tahun 2003 sekaligus untuk meluruskan persepsi konsumen terhadap
Pada masa awal berdiri PT. Dua Kelinci hanya memproduksi kacang garing, lalu adanya permintaan pasar akan produk baru telah mendorong bidang Research and Development (R&D) untuk melakukan inovasi dan diversifikasi, sehingga pada tahun 2000 berhasil melakukan pengembangan produk yaitu dengan memproduksi varian kacang kulit, kacang bersalut tepung, serta produk makanan ringan berbahan dasar tepung. Inovasi-inovasi yang dilakukan PT. Dwi Kelinci dalam memproduksi produk-produk baru merupakan hal yang sangat penting untuk berkompetisi dalam pasar global. Perkembangan produk yang dilakukan juga diimbangi dengan pengembangan peralatan serta mesin produksi yang berteknologi modern. Pada tahun 2006, PT. Dua Kelinci juga mengembangkan produk yang berbasis biji-bijian atau serealia seperti kacang polong, kacang koro dan jagung.
PT. Dua Kelinci sudah menggunakan standar manajemen mutu internasional ISO 9002 versi tahun 2000 dalam usaha untuk menghasilkan produk-produk kacang, baik untuk pasar lokal maupun internasional serta telah mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk memproduksi kacang garing, baik untuk pasar lokal maupun pasar luar negeri. Negara-negara tujuan PT. Dua Kelinci untuk memasarkan produknya saat ini meliputi negara-negara di Asia, Australia, Eropa, Afrika, Amerika Serikat dan Amerika Selatan. Dengan memproduksi 40.000 ton makanan ringan per tahun.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, selain bahan baku kacang tanah yang berkualitas juga dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidangnya masing-masing. Dalam bidang produksi, Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, selain bahan baku kacang tanah yang berkualitas juga dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional dalam bidangnya masing-masing. Dalam bidang produksi,
1.2. Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Dua Kelinci yaitu :
1. Kantor pusat dan pabrik Kantor pusat dan pabrik PT. Dua Kelinci beralamat di Jalan Raya Pati- Kudus Km 6,3 Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59163.
2. Kantor cabang Kantor cabang PT. Dua Kelinci terdapat di 2 lokasi, yaitu :
a. Kantor cabang Surabaya yang beralamat di Komplek Pergudangan Suri Mulia Permai, jalan Margomulyo 44 blok E-15 Surabaya, Jawa Timur 60183.
b. Kantor cabang Jakarta yang beralamat di jalan Letjend Suprapto, Graha Cempaka Mas blok D no. 22 Jakarta Pusat 10640.
1.3. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menghadapi persaingan pasar global serta persaingan pasar lokal yang sekarang ini semakin ketat, maka PT Dua Kelinci mempunyai visi yang awalnya memiliki visi “Memproduksi kacang garing yang berkualitas”, pada tahun 2007 mengganti visi perusahaan menjadi “Menjadi yang terbaik di bidang Food Industry and Beverage Industry”.
Sedangkan misi dari PT. Dua Kelinci adalah sebagai berikut : Sedangkan misi dari PT. Dua Kelinci adalah sebagai berikut :
b. Mempertahankan konsistensi dalam meningkatkan prestasi.
c. Memperkuat brand Dua Kelinci dengan jaringan distribusi yang merata dalam skala global.
1.4. Komitmen Perusahaan
Perusahaan Dua Kelinci ini memiliki komitmen untuk menjaga kualitas produk-produk terbaik, aman, dan halal demi kepuasan pelanggan. meningkatkan produktifitas dan daya saing melalui pengembangan produk dan teknologi mengembangkan manajemen dan sumber daya serta mengantisipasi perubahan global serta mengupayakan dan memperbaiki kelestarian dan keharmonisan lingkungan.
1.5. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang ada di PT. Dua Kelinci terbagi atas 3 golongan yaitu :
a. Harian kontrak Yaitu tenaga kerja yang dikontrak per 6 bulan. jadi tiap 6 bulan sekali harus perpanjangan kontrak sebelum di-pending. Proses pending ini dilihat dari kinerja karyawan kontrak tersebut.
b. Harian tetap Yaitu tenaga kerja tetap yang sistem penggajiannya 2 minggu sekali dan mendapat jaminan JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian).
c. Bulanan tetap Yaitu tenaga kerja tetap yang sistem penggajiannya 1 bulan sekali dan mendapatkan jaminan berupa JKK, JKM, dan JHT(Jaminan Hari Tua).
1.6. Pengaturan Jam Kerja
PT. Dua kelinci menerapkan sistem 7 hari kerja, yaitu dari hari Senin hingga Minggu. Pembagian shift kerja karyawan PT. Dua Kelinci diatur menjadi 2 bagian pokok, yaitu :
1. Non Shift Senin-Sabtu : jam kerja 07.00-15.45 (jam istirahat 11.15-12.00) Jumat : jam kerja 07.0 -16.00 (jam istirahat 11.30-12.30) berlaku untuk karyawan kantor dan sortir ose. 2. Long Shift Long shift diberlakukan untuk karyawan pada tahap produksi masak (cooking), pengeringan (dryer), dan ayak silo. Pembagian jam kerja tersebut antara lain :
a. Shift pagi
: 06.00 – 18.00
b. Shift malam
: 18.00 – 06.00
3. Short Shift Short shift diberlakukan untuk karyawan pada tahap produksi sortir manual dan packing. Pembagian jam kerja tersebut antara lain :
a. Shift pagi
: 06.30 – 15.00
b. Shift siang
: 14.30 – 23.00
c. Shift malam
: 22.30 – 07.00
1.7. Tanggung Jawab Sosial
Dua Kelinci
kepedulian sosial perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan secara berkala dan melibatkan seluruh karyawan, masyarakat serta pemerintah. Bentuk kegiatan CSR ini diantaranya pemberian dukungan dan apresiasi kepada olahragawan nasional, santunan untuk anak yatim dan dhuafa, sumbangan untuk korban bencana alam, program penghijauan, donor darah, wisata industri untuk masyarakat dan penyelenggaraan berbagai seminar berkualitas yang ditujukan untuk mengembangkan kualitas SDM masyarakat.
menyelenggarakan program
1.8. Manajemen Kualitas
Dua Kelinci menerapkan program Manajemen Kualitas yang terintegrasi.
kontrol kualitas dilaksanakan di seluruh proses produksi, mulai pengadaan bahan baku hingga pengiriman. Setiap karyawan bertanggung jawab penuh atas penerapan standart kualitas di bidang masing-masing. namun, secara khusus, tanggung jawab manajemen mutu dilakukan oleh devisi Quality Control (QC) atau Quality Assurance (QA). Kebijakan mutu Dua Kelinci adalah memberikan kepuasan tertinggi kepada pelanggan dengan mengendalikan kualitas produk agar sesuai dengan harapan pelanggan, melakukan penyempurnaan secara terus menerus, dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Didukung dengan laboratorium yang memadai dalam menunjang penelitian tentang produk-produk di Dua Kelinci. Laboratorium Dua Kelinci meliputi ; laboratorium mikrobiologi, kimia pangan, limbah, organoleptik dan lain-lain. Laboratorium tersebut dioperasikan oleh staf ahli dibidang teknologi pangan dan mikobiologi pangan yang berpengalaman, memahami biosafety, standart-standar pengujian nasional dan internasional, serta standar keselamatan kerja di laboratorium. Selain itu guna dalam rangka menjamin kualitas dengan produktifitas terbaik, maka Dua Kelinci telah mengembangkan teknologi medern sebagai berikut : mesin continuous cooking, continuous drying/roasting dan continuous frying. Selain itu ada cool storage berkapasitas besar untuk menampung bahan baku, sehingga mampu menjaga rasa dan kualitas.
1.9. Kepedulian Lingkungan
1.9.1. Konservasi Air
Konservasi air merupakan bagian dari program lingkungan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan PT. Dua Kelinci, sebagai terobosan untuk mengurangi pemakaian air sekaligus melindungi air tanah. Air sangat dibutuhkan dalam proses produksi kacang yaitu pencucian. Limbah air dari setiap tahap pencucian PT. Dua Kelinci akan disalurkan ke kolam filtrasi sehingga air dapat Konservasi air merupakan bagian dari program lingkungan CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilakukan PT. Dua Kelinci, sebagai terobosan untuk mengurangi pemakaian air sekaligus melindungi air tanah. Air sangat dibutuhkan dalam proses produksi kacang yaitu pencucian. Limbah air dari setiap tahap pencucian PT. Dua Kelinci akan disalurkan ke kolam filtrasi sehingga air dapat
1.9.2. Manajemen Limbah
Proses pengolahan kacang kulit menghasilkan limbah tanah dan limbah organik. Limbah ini dikembalikan dan disebarkan ke tanah dengan cara yang sedemikian sehingga tidak membahayakan tanah dan tetap bermanfaat. Setiap rata-rata tiga bulan sekali, instansi yang berwenang akan menguji lokasi di mana sedimen tanah dari kolam filtrasi disebarkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sedimen tersebut tidak berbahaya bagi tanah dan sumber air tanah.
PT Dua Kelinci juga menargetkan untuk mengurangi sedapat mungkin semua bentuk limbah dari proses pengemasan dan operasional kantor dengan membudayakan “kantor dengan lebih sedikit kertas”, memperbaiki proses kerja, serta pelatihan karyawan.
BAB II SISTEM PRODUKSI PERUSAHAAN
2.1 Bahan Baku
2.1.1 Bahan Baku Utama
PT. Dua Kelinci merupakan salah satu produsen besar snack khususnya produk yang berbahan dasar kacang di Indonesia. Selain memasarkan produknya di dalam negeri, PT. Dua Kelinci juga memasarkan produknya di luar negeri. Sehingga produk yang dihasilkan mempunyai standar kualitas serta rasa yang prima. Sebelum melakukan proses produksi perusahaan ini terlebih dahulu memilih bahan baku yang berkualitas agar hasil yang di dapat tidak mengecewakan para konsumen. Pada divisi kacang garing dan kacang atom menggunakan bahan baku utama yaitu kacang tanah. Supplier-supplier yang menyuplai bahan baku kacang tanah ke PT. Dua Kelinci terbagi menjadi tiga daerah bagian, yaitu :
a. Jawa Tengah : Pati, Rembang, Jepara, Sragen, Wonogiri, Cilacap dan Karanganyar
b. Jawa Barat : Cianjur, Indramayu, Sukabumi, Subang, Cirebon, Garut, Batang, dan Cimahi
c. Jawa Timur : Trenggalek, Ponorogo Tuban, Gresik, Blitar, Banyuwangi, Jember, Blitar, Jombang, Pasuruan, Nganjuk, Ngawi, Madura, ponorogo dan Situbondo.
d. Bali
Persediaan kacang basah untuk PT. Dua Kelinci tidak sama tiap bulannya, kadang banyak dan kadang sedikit. Persediaaan yang melimpah biasanya terjadi tiga kali dalam setahun yaitu bulan
Januari, April dan September karena pada bulan-bulan tersebut adalah musim tanam kacang. Kebutuhan bahan baku perusahaan pada bulan-bulan tersebut dipenuhi dengan mengandalkan lebih dari satu supplier atau daerah pemasok kacang tanah mentah. Sedangkan selain tiga bulan tersebut, kebutuhan bahan baku kacang mentah didapat dari satu atau dua daerah pemasok kacang mentah. Sumber bahan baku kacang didapat dari supplier tetap karena sudah dapat memenuhi kebutuhan produksi. Frekuensi kedatangan bahan baku tidak dapat diperkirakan karena adanya perbedaan masa tanam pada masing-masing petani.
Kriteria kacang basah yang digunakan oleh perusahaan :
1. Segar atau tidak layu
2. Tidak burik
3. Tidak terlalu muda
4. Besar
5. Menghindari kacang jenis hibrida (kacang kelinci), biasanya datang dari daerah Jember dan Trenggalek.
Pengendalian bahan baku diusahakan agar bahan baku tidak terlalu banyak (over stock) atau kekurangan bahan baku (out of stock). Penerimaan bahan baku dilakukan oleh devisi Pembelian Kacang Basah (PKB). Bagian penerimaan bahan baku akan memeriksa kadar air dalam kacang mentah karena jumlah kadar air juga mempengaruhi harga dari kacang tanah. Bahan baku yang datang dari supplier langsung ditaruh di atas lantai agar mengurangi kelembaban selama berada di dalam truk.
Harga bahan baku sendiri berbeda-beda untuk masing-masing supplier. Perbedaan harga kacang didasarkan pada perbandingan kuantitas kacang tanah kualitas ekspor dan kacang tanah kualitas Harga bahan baku sendiri berbeda-beda untuk masing-masing supplier. Perbedaan harga kacang didasarkan pada perbandingan kuantitas kacang tanah kualitas ekspor dan kacang tanah kualitas
2.1.2 Bahan Baku Pendamping
Selain memproduksi kacang garing PT. Dua Kelinci juga memproduksi kudapan berbasis tepung (Tic Tac). Biji-bijian dan kacang salut. Jadi untuk membuat produk-produknya maka diperlukan juga bahan-bahan pendamping sebagai berikut :
5. Plastic kemasan
6. Kardus
2.2 Sarana Bahan Baku Utama dan Penunjang
Ada banyak sarana dan prasarana produksi yang digunakan di pabrik. Semuanya berperan dan mendukung proses produksi yang ada. Sarana dan prasarana produksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
a. Sarana bahan baku Terdapat beberapa macam mesin yang digunakan dalam proses produksi, antara lain:
1. Mesin Cleaner Terdapat tiga mesin cleaner yang dipakai dalam proses produksi di devisi kacang garing ini, yaitu :
a) Cleaner kering Mesin ini dipakai pada proses awal cooking untuk membersihkan kacang dari tanah dan cenos dengan bantuan fibrilator.
b) Cleaner basah
Mesin ini digunakan untuk membersihkan kacang dari tanah, sampah dan akar dengan dimasukkan tabung putar (molen) dibantu spray air yang disemprotkan dalam tabung agar bersih dari tanah.
c) Cleaner akar Mesin ini dipakai setelah kacang selesai menjalani proses drying untuk membersihkan sisa-sisa akar yang masih ada. Mesin ini memakai tabung putar untuk memisahkan akar dari kacang.
2. Mesin Washing Mesin untuk mencuci kacang setelah dibersihkan pada mesin cleaner basah, yaitu dengan merendam kacang dalam air dan diputar dengan 4 turbin putar. Mesin ini juga dilengkapi dua tabung putar termasuk penyemprot air tekanan tinggi untuk membersihkan kacang jadi benar-benar bersih dari repaksinya kecuali sedikit akar.
3. Mesin Cooking Mesin ini digunakan untuk memasak kacang.
4. Mesin Dryer Mesin ini digunakan untuk mengeringkan kacang yang telah selesai dimasak.
5. Mesin Gravity Mesin ini digunakan untuk memisahkan kacang yang berat dan ringan serta jelek dan bagus.
6. Mesin ayak Mesin ini digunakan untuk memisahkan kacang yang besar dengan kacang yang kecil.
7. Mesin Roaster Mesin ini digunakan untuk mengoven kacang kualitas ekspor setelah disortir.
8. Mesin Thermopack Mesin ini digunakan untuk mengoven kacang kualitas lokal.
9. Mesin TAM Mesin ini digunakan untuk pengemasan kacang.
10. Mesin Isida Mesin ini digunakan untuk mengeluarkan kacang dengan takaran yang telah diprogramkan.
11. Mesin Cinghong Mesin pengemas dan penakar kacang secara manual yang digunakan untuk packing kacang lokal.
b. Sarana penunjang
1. Belt Conveyor Belt Conveyor (BC) adalah alat transport perpindahan kacang dari proses satu ke proses berikutnya.
2. Sekop Sekop ini digunakan untuk memasukkan kacang basah ke BC mesin Cleaner kering.
3. Troli Kereta dorong merupakan sarana transportasi untuk pengangkutan bahan untuk diproses pada proses selanjutnya
4. Frooklif Frookclift adalah mobil yang digunakan untuk tarnsportasi produk yang telah selesai diproses untuk dibawa ke gudang.
5. Radiator dan blower Radiator dan blower ini adalah alat bantu untuk mengalirkan panas dari pembakaran batu bara ke mesin cooking, dryer dan roaster.
6. Tempat penyimpanan kacang setengah jadi Ada 3 jenis Tempat penyimpanan yang ada di PT. Dua Kelinci, yaitu :
a. Sec bin Tempat penyimpanan sementara.
b. Silo Digunakan untuk menyimpan kacang kualitas lokal b. Silo Digunakan untuk menyimpan kacang kualitas lokal
d. Staple Digunakan untuk menyimpan kacang kualitas lokal jika silo sudah penuh.
7. Karung Karung ini digunakan untuk mengemas bahan baku atau wadah kacang ½ jadi yang disimpan di staple.
8. Alat pembersih Alat pembersih yang dimaksud terdiri dari sapu, sekop, kain lap, dan lain-lain. Digunakan untuk membersihkan lingkungan stasiun kerja masing-masing.
2.3 Proses Produksi
Proses produksi dapat berjalan dengan adanya bahan baku, bahan pendukung, dan bahan pengemas. PT. Dua Kelinci merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi makanan olahan dengan bahan baku utama kacang tanah. Salah satu produknya adalah kacang garing. Proses produksi pada kacang garing ini tergolong produksi massa (mass production) karena jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah yang besar dan mengalami proses yang sama dengan produk sebelumnya dan yang membedakannya hanya pada merk dagang, berat kemasan dan tujuan pasar suatu produk.
PEMBELIAN KACANG BASAH
Gambar 2.1 Bagan Alir Produksi Kacang Garing
1. Pembelian Kacang Basah (PKB) PKB merupakan bagian dari divisi kacang garing yang mengurus pembelian bahan baku kacang basah mulai dari pemesanan kacang basah dari supplier sampai dengan pembongkaran di tempat pembongkaran PT. Dua Kelinci. Dalam perencanaan produksi, divisi PKB berperan dalam membuat prediksi atau perkiraan jumlah kacang tanah yang dikirim para supplier dari berbagai daerah. Prediksi tersebut dapat dibuat melalui jumlah kacang tanah yang dihasilkan pada tahun sebelumnya dan juga dengan melakukan survey 2 bulan sebelum panen kacang tanah. Penyurveian supplier meliputi umur tanaman, kondisi tanaman, lahan tanam, lama panen dan kemampuan produksi tanaman.
a. Truk supplier ditimbang di jembatan timbang, hasil penimbangan ditandatangani oleh pihak supplier sendiri.
b. Kacang tanah diturunkan dari truk supplier.
c. Setiap karung kacang tanah diambil sampelnya sebanyak setangkupan tangan, kemudian dicampurkan dengan sampel dari karung-karung lain dan diaduk.
d. Sampel yang telah diaduk dibagi menjadi dua, kemudian supplier memilih salah satu dari bagian tersebut. Hal ini dilakukan untuk menentukan sampel mana yang akan dipilih untuk dilakukan sampling.
e. Dari gunungan sampel yang telah dipilih diambil 1 kg kacang tanah.
f. Sampel kacang tanah kemudian dibersihkan dari tanah dan akar.
g. Kacang tanah dibersihkan diambil cenosnya untuk dibuang,
h. Dihitung repaksi dari partai kacang yang telah dibersihkan. Repaksi adalah cenos, akar, tanah dan sampah yang ada pada kacang basah.
i. Kacang yang telah bersih lalu digolongkan berapa kacang yang puya kualitas eksport, local atau netral.
Kriteria sortir yang dipakai :
I. Eksport : kacang dengan biji 2, besar dan tua
II. Netral : kacang dengan biji 1,3 tua dan biji 2 kecil tua.
III. Lokal : kacang dengan biji 1, 2, 3 dan muda Sekarang menggunakan system eksport dan local, sedangkan yang
netral masuk ke dalam kriteria eksport. j. Membandingkan jumlah kacang tanah kualitas eksport dan lokal.
Hal ini dilakukan untuk menentukan harga kacang supplier. k. Setelah mengetahui perbandingan kualitas kacang lalu ditentukan harga dari kacang tersebut.
Penentuan harga dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : Harga dasar ± kriteria kualitas + bonus – repaksi x jumlah lot Dibawah ini merupakan harga dasar kacabg basah yang dipakai
oleh PT Dua kelinci.
Tabel 2.1. Harga Dasar Kacang Basah
kurang 3:2 ke atas (harga bawah) (harga atas) Pati, jepara, sragen, wonogiri,
Gresik, tuban
Sedangkan untuk menentukan berapa kenaikan dan penurunan harga digunakan daftar naik-turun harga kacang basah yang mengacu pada kualitas kacang dari petani,
Tabel 2.2. Daftar Naik-Turun Harga Kacang Basah KUALITAS NAIK KUALITAS TURUN
HARGA 1:1(+)
cek baik
HARGA
cek jelek
1:1(-)
-500 2:1(-)
2. Cooking Tahap-tahap pada proses cooking yaitu :
a. Kacang yang telah melalui tahap pengecekkan didorong daengan sekop untuk dimasukkan ke in take (tempat penampungan kacang).
b. Kacang melalui belt conveyor masuk ke mesin cleaner kering. Hal ini bertujuan untuk merontokkan tanah dan memisahkan dari akar dan cenos.
c. Kemudian kacang masuk ke mesin cleaner basah.
d. Kacang ditampung dalam sec bin dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin washing. Proses pencucian terjadi sebanyak 4 kali.
e. Kacang tanah melewati elevator conveyor dan kemudian masuk ke dalam mesin cleaner pembilas 2 kali.
f. Kacang tanah masuk ke dalam sec bin kemudian masuk ke dalam mesin cooking. Proses cooking terjadi selama 4 menit 5 detik dengan suhu air 250 ºC dan suhu udaranya adalah 105-
115 0 C.
g. Selama proses cooking kacang tanah diberi garam dan tawas. Pemberian garam dilakukan untuk memberi rasa asin dan juga sebagai cara untuk mengawetkan kacang. Pemberian garam dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Untuk kacang muda kadar garam mencapai 15-16 %. - Untuk kacang tua kadar garam mencapai 16-18 %.
Untuk melakukan pengecekan kadar garam, dilakukan dengan mencampur air dan air garam yang digunakan untuk merebus dengan perbandingan adalah 2:1 lalu diletakkan pada alat Untuk melakukan pengecekan kadar garam, dilakukan dengan mencampur air dan air garam yang digunakan untuk merebus dengan perbandingan adalah 2:1 lalu diletakkan pada alat
kadar _ garam =
Keterangan : x = angka yang dibaca dari alat pengukur
kadar _ garam =
Pemberian tawas dilakukan untuk menjaga kadar keasaman kacang dan mencerahkan kulit luar kacang tanah. pH normal kacang yang dikehendaki adalah 4,5. Apabila pH terlalu tinggi, kacang tanah akan mudah busuk dan rasanya pahit. Apabila pH terlalu rendah, kacang juga akan mudah busuk.
h. Kacang siap untuk proses selanjutnya masuk ke BC menuju mesin dryer .
3. Drying Proses pengeringan ini dilakukan untuk menurunkan kadar air dalam
kacang. Dalam prosesnya, kacang tersebut dikeringkan sampai memiliki kadar air sebesar 7-8%. Proses pengeringan dengan mesin
0 dryer 0 ini menggunakan bantuan uap panas dengan suhu 90 -100 C yang diperoleh dari panas pembakaran batu bara. Dalam prosesnya 1
mesin dryer dapat menghabiskan 34 kg batu bara per jam. Disini tersedia 73 bak pengeringan yaitu :
a. lokasi A ada 24 mesin
b. lokasi B ada 28 mesin
c. lokasi C ada 21 mesin dengan masing-masing mesin mempunyai kapasitas 7 ton.
Alur produksi pada tahap drying antara lain :
a. Kacang yang telah melalui tahap cooking masuk ke BC dan berjalan menuju take in.
b. Kacang tanah naik melalui elevator kemudian dipindahkan ke masing-masing mesin dryer yang diinginkan melalui belt conveyor.
c. Kacang yang telah dimasukkan ke mesin dryer lalu disirkulasi. Untuk sirkulasi awal yaitu waktu dari awal pengeringan adalah selama 4 jam dan untuk sirkulasi selanjutnya dilakukan setiap jam sekali.
d. Sirkulasi tersebut dilakukan terus menerus sampai kacang tersebut kering. Lama proses pengeringan ini adalah selama 12-14 jam tergantung kualitas dari kacang yang dikeringkan.
e. Setelah itu dilakukan pengecekan secara manual atau dengan alat pengukur tingkat kekeringan kacang tersebut.
f. Setelah itu kacang siap menjalani proses selanjutnya.
4. Ayak Silo Produksi III bertujuan untuk menyimpan kacang. Pada produksi III
terdapat 3 tempat penyimpanan, yaitu :
a. Silo Silo merupakan tempat penyimpanan kacang yang berbentuk tabung dengan kapasitas untuk corong 1 adalah 90-100 ton dan corong 2 adalah 60-75 ton. Di PT. Dua Kelinci memiliki 12 unit silo, di mana lama penyimpanan mencapai 2-3 bulan.
b. Staple Stapel merupakan cara menyimpan kacang dengan cara menyusun karung-karung berisi kacang. Lama penyimpanan kacang di staple mencapai 2-3 bulan.
c. Cool Room Cool Room merupakan tempat menyimpan kacang di dalam ruangan dingin dengan temperatur 5-10 ºC. Dengan suhu penyimpanan tersebut kacang bisa tahan sampai lebih dari 3 bulan dengan kapasitas coolroom adalah 850-1000 ton.
Pada tahap produksi ayak silo terdapat 2 pembagian proses pengayakan :
a. By Fast (Non Gravity) Ketika musim panen kacang datang dan produksi ramai, tahapan produksi III ini dilakukan dengan by fast yaitu kacang tidak mengalami tahap gravity dan pengayakan. Kacang tanah dari tahap drying hanya dimasukkan ke mesin cleaner lalu langsung masuk silo atau stapel.
b. Gravity Separator Terdapat 6 unit gravity separator yang tersedia dan dibagi menjadi
3 tahap gravity sehingga masing-masing tahap terdiri dari 2 mesin gravity separator. Setiap mesin gravity memiliki 3 corong. Selain gravity separator, disini juga ada yang disebut gravity abangan yang digunakan untuk mensortir lagi kacang yang kualitasnya paling rendah dan mesin ayak yang semuanya juga memiliki 3 corong.
Tabel 2.3. Alur Kacang Saat Dimesin Gravity
Gravity Corong Posisi kacang selanjutnya
1 Gravity Tahap 3
Tahap 1
2 Gravity Tahap 2
3 Gravity abangan
1 Gravity Tahap 3
Tahap 2
2 Simpan (silo/staple)
3 Gravity abangan
1 Ayak
Tahap 3
2 Simpan (silo/staple)
3 Gravity abangan
1 Simpan (silo/staple)
Abangan
2 Simpan (silo/staple)
3 Cenos
1 Simpan (coolroom)
Mesin
2 Simpan (silo/staple)
ayak
3 Buang
Alur proses dari stasiun produksi ini yaitu : - kacang masuk ke dalam mesin cleaner dengan tujuan untuk mengurangi akar. Proses berjalan selama setengah hari. - Kacang masuk ke sec bin melalui belt conveyor. - Kacang lalu dimasukkan ke mesin gravity melalui belt conveyor untuk penggolongan kacang. - Kacang kemudian keluar dari mesin gravity dan masuk ke mesin ayak. - Setelah kemudian disimpan dalam silo, stapel dan cool storage
5. Sortir Proses produksi selanjutnya pada devisi kacang garing ini adalah proses sortir, yaitu memisahkan antara kacang dengan kualitas eksport dan local. Dengan alur proses sebagai berikut :
a. Kacang dari silo/Coolroom/staple di keluarkan ke BC menuju sec bin yang ada pada bagian sortir.
b. Kacang keluar dari sec bin menuju BC sortir secara berkala. Dan yang mengatur timing pergerakan BC adalah masing-masing ketua kelompok pekerja.
c. Setelah itu kacang disortir atau dipisahkan antara yang memiliki kualitas eksport dan kualitas lokal.
d. Kacang dengan kualitas eksport dimasukkan karung. Sedangkan yang memiliki kualitas local dimasukkan ke dalam sec bin
e. Kacang dengan kualitas eksport yang telah dikemas dalam karung ditimbang lalu di masukkan penampunagn sementara lalu menuju elevator masuk ke sec bin dan siap di oven pada mesin roaster.
f. Kacang dengan kualitas local juga di masukkan karung dan siap untuk dioven di Thermopack.
6. Oven Proses oven ini bertujuan untuk mengeringkan atau mengoven kacang
agar kadar air di dalam kacang menjadi 1-1,5% sehingga kacang akan lebih tahan lama. Pada produksi V terdapat 3 jenis mesin pengovenan, yaitu :
a. Mesin Roaster Terdapat 16 unit mesin roaster bekerja secara otomatis dan dibagi menjadi 2 line produksi, yaitu
- Line barat memiliki 8 mesin dengan kapasitas 4,5-5 ton per mesin - Line timur memiliki 8 mesin dengan kapasitas 5-5,5 ton per mesin
Dengan lama pengovenan mencapai ± 10 jam pada suhu 85º C.
b. Mesin Thermopeck Terdapat 10 unit mesin thermopeck yang bekerja secara manual dengan kapasitas masing-masing mesin mencapai 11–12 ton per mesin dengan lama pengovenan mencapai ± 48 jam pada suhu 90º
C.
c. Mesin bak OB (jumbo) Terdapat 1 unit bak OB (jumbo) menpunyai kapasitas mencapai 40-50 ton.
Alur proses dari tahap produksi V adalah sebagai berikut : Alur proses dari tahap produksi V adalah sebagai berikut :
b. Kacang yang telah berada di mesin roaster dan thermopack tersebut siap dioven masing-masing selama ± 10 jam pada suhu 85º C dan ± 48 jam pada suhu 90º C.
c. Setelah proses pengopenan kacang lalu disimpan pada sec bin untuk mengurangi suhu akibat proses oven yang telah dilakukan.
d. Setelah itu kacang siap menjalani sortir final.
7. Packing Pada produksi VI yaitu proses packing terdapat 2 macam mesin
packing, yaitu :
a. Mesin packing untuk produk luar negeri (8 unit), masing-masing mesin packing terdiri dari :
- Mesin TAM - Mesin Ishida
b. Mesin packing untuk produk lokal (62 unit), mesin yang digunakan adalah mesin Cinghong.
Alur proses packing adalah sebagai berikut :
a. Kacang dari masing-masing sec bin pada produksi V yang telah dioven, keluar melalui belt conveyor masuk ke bagian sortir final.
b. Kemudian dilakukan sortir final untuk membersihkan kacang dari kacang yang kulitnya pecah, kulit bolong, kacang biji satu dan kacang berukuran kecil.
c. Kacang dimasukkan ke sec bin packing dan kemudian masuk ke mesin packing.
d. Kacang yang telah di packing dilakukan pemeriksaan kebocoran, berat dan ketebalan kemasan.
e. Setelah melalui tahap pemeriksaaan kacang yang telah dikemas lalu ditata dalam kardus dan siap disimpan di gudang.
Semua langkah-langkah diatas merupakan proses pembuatan kacang garing yang ada pada PT. Dua Kelinci dan merupakan proses produksi terbesar dari semua produk yang diproduksi oleh PT. Dua Kelinci.
Selain memproduksi kacang garing, PT. Dua Kelinci juga memproduksi kacang salut. Lima puluh mesin pencampur digunakan untuk melapisi kacang dengan salut (coating) yang dibuat dari tepung, gula, fiksin, garam, bawang merah dan bawang putih, di mana penambahan salut dan bumbu dilakukan secara manual dengan urutan ose lalu salut lalu tepung yang akan membentuk sekitar 20-22 lapisan. Dari mesin pencampur, kacang akan melewati meja getar yang akan mengeluarkan kacang yang pecah dan mencegah salut menggumpal sebelum kering sempurna. Setelah itu
digoreng selama 20-22 menit dengan suhu penggorengan 150 0 . Proses selanjutnya adalah ditiriskan dengan diputar sekitar 10 menit, lalu
melewati meja getar untuk memisahkan kacang atom yang mengembang, normal dan rentekan.
2.4 Produk yang Dihasilkan
Didukung mesin produksi berteknologi modern, serta tim Riset dan Pengembangan yang solit. PT. Dua Kelinci telah mengembangkan dan memproduksi beragam produk yang kini telah mencapai lebih dari 80 varian. ragam produk Dua Kelinci meliputi :
• kacang kulit, yaitu : kacang garing Dua Kelinci, kacang garing Supernut, kacang Sangrai dan kacang rasa bawang putih(gurlic nut).
• kacang bersalut tepung, seperti Shanghai Deka, Hot Nut, Katom dan Sukro.
• produk kacang rendah lemak bermerek Lofet. • produk makanan ringan berbahan dasar tepung. seperti : Tic tac, Krip
Krip dan My Corn • produk biji-bijian/serelia seperti
o kacang koro dengan merek Koroku dan Rege Koro o kacang polong dengan merek polongmas, Polongku dan Rege Polong o biji jagung dengan merek Morning
• produk minuman dengan merek Sir Jus dan Jus Cup.
BAB III LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
Kerja Praktek (KP) yang dilaksanakan di PT. Dua Kelinci yang terletak di Jalan . Pati-Kudus km 6.3, Pati, Jawa Tengah ini, telah dilaksanakan pada tanggal 18 Juli sampai 19 Agustus 2011. Kerja Praktek ini merupakan salah satu tugas yang harus ditempuh untuk menyelesaikan program Strata I Program Studi Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sarana dalam mempraktekkan materi yang telah diterima di bangku kuliah.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, mahasiswa KP ditempatkan di Balai Pengobatan PT. Dua Kelinci dan diberikan pengarahan dan bimbingan oleh Ibu Aris Windarsih yang merupakan supervisior Balai Pengobatan dan pembimbing selama di perusahaan. Penempatan tersebut disesuaikan dengan tema proposal kerja praktek yang telah diajukan yaitu mengenai postur kerja karyawan yang bekerja di PT. Dua Kelinci. Balai Pengobatan Poliklinik ini bertugas melayani para karyawan Dua Kelinci di bidang kesehatan dan pengobatan. Selain itu juga bertugas memonitor penerapan K3 yang ada di perusahaan. Berikut ini tabel kegiatan Kerja Praktek yang telah dilakukan :
Tabel 3.1. Tabel Kegiatan Selama Di Perusahaan
Tanggal Tempat
Kegiatan
Ruang Pemberitahuan tentang tata tertib yang berlaku di
18 Juli metting pabrik dan pembimbing KP dari perusahaan 2011
Poliklinik Perkenalan dengan staf-staf poliklinik
Area
Pengenalan area pabrik
pabrik Poliklinik Diskusi dengan ibu Aris Windarsih
19 Juli 2011
Mencari informasi proses penyediaan dan pemilihan Area pabrik bahan baku (PKB)
Mencari informasi proses pemasakan kacang
(COOKING)
Mencari informasi proses pengeringan (drying)
20 Juli Area Mencari informasi proses cleaning pengayakan grafiti 2011
pabrik
dan storage setengah jadi (SILO)
Mencari informasi proses pengovenan (OVEN) Mencari informasi proses sortir final dan pengepakan (PACKING)
21 Juli Area Melihat proses pengeluaran kacang setelah di keringkan 2001
pabrik
(drying)
25 Juli Poliklinik Diskusi dengan ibu Aris Windarsih 2011
Area pabrik Mengambil gambar pekerja inspeksi OC
26 Juli Poliklinik Konsultasi dengan ibu Aris Windarsih 2011
Area pabrik Pengambilan data dimensi dan wawancara
27 Juli Area
Pengambilan video
2011 pabrik
28 Juli –
10 Agustus Poliklinik Pengerjaan laporan 2011 11-18
Pabrik dan Agustus
Mencari info tambahan tentang prusahaan kantor 2011
19 Agustus
Pelepasan dan pamitan
Senin, 18 Juli 2011, saya datang ke PT. Dua Kelinci untuk bertemu dengan Bapak Sofwan yang akan menjelaskan aturan-aturan yang harus ditaati selama menjalankan kerja praktek di dalam perusahaan seperti memakai baju yang sopan, dilarang memakai kaos, dilarang memakai sandal, dilarang memotret atau merekam video di bagian produksi, tidak boleh memakan atau mencicipi produk yang sedang diproduksi dan rambu-rambu yang lainnya serta memberitahukan pembimbing kerja praktek dari perusahaan yang akan mengarahkan dan membimbing kita selama melakukan kegiatan di dalam perusahaan. Setelah itu saya diantarkan ke BP Poliklinik untuk menemui Ibu Aris Windarsih selaku pembimbing. Kerja praktik ini dilaksanakan pada hari senin sampai sabtu, mulai jam 07.00 sampai jam 15.45 WIB. Setelah berkenalan dengan Ibu Aris dan staf- staf BP Poliklinik, saya ditemani oleh Ibu Asih berkeliling pabrik untuk Senin, 18 Juli 2011, saya datang ke PT. Dua Kelinci untuk bertemu dengan Bapak Sofwan yang akan menjelaskan aturan-aturan yang harus ditaati selama menjalankan kerja praktek di dalam perusahaan seperti memakai baju yang sopan, dilarang memakai kaos, dilarang memakai sandal, dilarang memotret atau merekam video di bagian produksi, tidak boleh memakan atau mencicipi produk yang sedang diproduksi dan rambu-rambu yang lainnya serta memberitahukan pembimbing kerja praktek dari perusahaan yang akan mengarahkan dan membimbing kita selama melakukan kegiatan di dalam perusahaan. Setelah itu saya diantarkan ke BP Poliklinik untuk menemui Ibu Aris Windarsih selaku pembimbing. Kerja praktik ini dilaksanakan pada hari senin sampai sabtu, mulai jam 07.00 sampai jam 15.45 WIB. Setelah berkenalan dengan Ibu Aris dan staf- staf BP Poliklinik, saya ditemani oleh Ibu Asih berkeliling pabrik untuk
Di hari berikutnya yaitu selasa, 19 Juli 2011, setelah berdiskusi dengan Ibu Aris, saya akan mulai mencari informasi tentang proses produksi yang ada di PT. Dua Kelinci khususnya pembuatan kacang garing yang merupakan proses produksi terbesar yang ada dibandingkan proses produksi produk yang lain. Sebagai langkah awal saya menemui kepala divisi kacang garing yaitu Bapak Warno. Beliau menyuruh saya mencari tahu prosesnya sendiri dengan datang ke tiap stasiun yang ada pada devisi kacang garing. Lalu saya mulai dari stasiun pertama yaitu bagian Pembelian Kacang Basah (PKB) dan bertemu dengan Bapak Bambang dan Ibu Win untuk mengetahui prosedur dan system dalam mengatur persediaan dan pemilihan kacang sebagai bahan baku utama. Selanjutnya adalah bagian cooking yang berfungsi untuk memasak kacang. Disini saya dibantu oleh Bapak Yono dan Bapak Kasiman untuk mengetahui proses pemasakan kacang mulai dari pembersihkan kacang sampai kacang tersebut matang dan siap diproses selanjutnya.
Pada hari ketiga yaitu hari rabu, 20 Juli 2011, saya melanjutkan mencari informasi mengenai proses produksi kacang garing. Stasiun selanjutnya adalah bagian drying, disini saya dibantu oleh Bapak Sutikno dan dipandu oleh Bapak Jasman mencari tahu proses drying mulai dari awal sampai akhir. Setelah selesai dengan bagian drying selanjutnya adalah bagian ayak silo. Pada stasiun ini saya dibantu oleh Ibu Sutami dalam memahami fungsi dan proses yang ada. Sedangkan untuk tiga stasiun berikutnya adalah sortir, oven dan packing saya dibantu oleh Ibu Hartini, Bapak Sunthi dan Bapak Sutopo untuk memahami proses dan fungsi masing-masing stasiun tersebut.
Hari kamis, 21 Juli 2011 saya menemui Bapak Jasman yang telah berjanji memperlihatkan proses pembongkaran kacang dari mesin dryer dengan mensisakan satu bak kacang yang seharusnya dibongkar pada shift malam.
Selanjutnya saya mulai menyusun laporan tentang proses produksi kacang garing dari informasi yang telah dikumpulkan.
Pada minggu kedua, senin, 25 Juli 2011, setelah berkonsultasi dengan Ibu Aris, saya mulai mencari data-data primer untuk laporan kerja praktik yaitu foto postur kerja. Postur kerja yang saya pilih adalah pada bagian sortir ose devisi kacang atom.
Selasa, 26 Juli, saya melanjutkan pengumpulan data yaitu data ukuran dimensi tubuh para karyawan sortir ose dan melakukan wawancara mengenai keluhan- keluhan yang dialami selama bekerja yang berhubungan dengan kesalahan postur kerja. Dikarenakan kekurangan data. Dan pada tanggal 27 juli 2011, saya kembali mengambil data tapi berupa video saat karyawan sedang mensortir ose.
Selanjutnya pada tanggal 28 Juli sampai 10 Agustus 2011, saya mengerjakan laporan dari kerja praktek yang telah dilakukan. Untuk menambah informasi tentang perusahan maka pada tanggal 11-18 Agustus 2011, saya mencari informasi tambahan tentang perusahaan seperti profil perusahaan dan layout perusahaan. Dan akhirnya pada tanggal 19 Agustus 2011 yang merupakan hari terakhir pelaksanaan kerja praktek ini perusahaan melakukan pelepasan.
BAB IV STUDI KASUS
4.1. Rumusan Kasus
Keselamatan kerja merupakan salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar produktifitas dan kesejahteraan karyawan tetap baik. Berdasarkan hal tersebut, maka tiap perusahaan dituntut untuk memiliki sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga dapat meminimalisasi terjadinya suatu kecelakaan kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut perusahaan harus memperhatikan salah satunya yaitu postur kerja dari karyawan atau operator dalam menjalankan tugasnya. Salah satu perusahaan yang berusaha mencapai hal tersbut adalah PT. Dua Kelinci. PT. Dua Kelinci merupakan salah satu produsen besar snack khususnya produk yang berbahan dasar kacang di Indonesia. Selain memasarkan produknya di dalam negeri, PT. Dua Kelinci juga memasarkan produknya di luar negeri. Dua Kelinci adalah merek terkemuka dan terpercaya di Indonesia, karena selama hampir 40 tahun telah memproduksi kudapan kacang dan aneka kudapan lainnya dengan standar kualitas serta rasa yang prima. Standar kualitas kami adalah satu di antara yang tertinggi dari yang dimiliki produsen-produsen makanan terbaik di tanah air. Ini karena mereka telah berinvestasi pada proses jaminan mutu yang sangat teliti. Standar tersebut diterapkan mulai dari pemilihan bahan baku dan di setiap tahap proses produksi, serta dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh seluruh karyawan PT. Dua Kelinci. Untuk melakukan inspeksi atau pemisahan kacang yang kualitas baik dengan kacang yang kualitasnya jelek dilakukan dengan tenaga manusia atau manual. Kegiatan tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya cedera muscoluskeletal. Setiap pekerjaan yang dikerjakan operator dalah proses diatas, dilakukan dalam bermacam-macam bentuk atau posisi. Sehingga mereka tidak tahu Keselamatan kerja merupakan salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar produktifitas dan kesejahteraan karyawan tetap baik. Berdasarkan hal tersebut, maka tiap perusahaan dituntut untuk memiliki sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang baik sehingga dapat meminimalisasi terjadinya suatu kecelakaan kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut perusahaan harus memperhatikan salah satunya yaitu postur kerja dari karyawan atau operator dalam menjalankan tugasnya. Salah satu perusahaan yang berusaha mencapai hal tersbut adalah PT. Dua Kelinci. PT. Dua Kelinci merupakan salah satu produsen besar snack khususnya produk yang berbahan dasar kacang di Indonesia. Selain memasarkan produknya di dalam negeri, PT. Dua Kelinci juga memasarkan produknya di luar negeri. Dua Kelinci adalah merek terkemuka dan terpercaya di Indonesia, karena selama hampir 40 tahun telah memproduksi kudapan kacang dan aneka kudapan lainnya dengan standar kualitas serta rasa yang prima. Standar kualitas kami adalah satu di antara yang tertinggi dari yang dimiliki produsen-produsen makanan terbaik di tanah air. Ini karena mereka telah berinvestasi pada proses jaminan mutu yang sangat teliti. Standar tersebut diterapkan mulai dari pemilihan bahan baku dan di setiap tahap proses produksi, serta dilaksanakan dengan sepenuh hati oleh seluruh karyawan PT. Dua Kelinci. Untuk melakukan inspeksi atau pemisahan kacang yang kualitas baik dengan kacang yang kualitasnya jelek dilakukan dengan tenaga manusia atau manual. Kegiatan tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya cedera muscoluskeletal. Setiap pekerjaan yang dikerjakan operator dalah proses diatas, dilakukan dalam bermacam-macam bentuk atau posisi. Sehingga mereka tidak tahu
4.1.1 Batasan Masalah Untuk mempermudah dalam melakukan kerja praktek dan menjaga
agar menjurus kepada permasalahan yang sedang dihadapi, maka perlu adanya pembatasan terhadap lingkup penelitian. Pembatasan masalah tersebut adalah :
1) Populasi karyawan sortir ose pada satu line stasiun sortir ose ada 24 orang.
2) Kasus yang diambil hanya pada satu stasiun sortir ose.
3) Pengambilan foto operator dengan 3 postur yang berbeda.
4.1.2 Asumsi
Dalam penelitian kerja praktek ini digunakan beberapa asumsi yaitu sebagai berikut :
1) Satuan tinggi, panjang dan lebar yang digunakan adalah sentimeter sedangkan untuk sudut adalah derajat.
2) Operator bekerja secara normal
4.1.3 Tujuan
Dalam kerja praktek ini, praktikan bermaksud untuk melakukan analisa postur kerja karyawan bagian gudang menggunakan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA) dengan tujuan agar bisa merancang metode kerja yang didasarkan pada prinsip–prinsip biomekanika.
Secara lengkap tujuan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Menambah wawasan tentang orientasi pengembangan teknologi di masa sekarang dan mendatang sehingga diharapkan dapat menyadari realitas antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan tugas yang didapat di lapangan.
b. Menambah informasi dan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip yang diajarkan selama masa kuliah dengan aplikasinya di dunia industri.
c. Mengukur kemampuan analisis secara teoritis dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
d. Sebagai media untuk memperoleh pengalaman awal dalam usaha untuk berpikir secara kritis dan melatih keterampilan sikap, serta pola tindak dalam masyarakat industri yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
e. Menambah wawasan tentang informasi serta melatih pola pikir mahasiswa untuk dapat menggali permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan dicari penyelesaiannya secara integral komprehensif.
f. Memberikan solusi terhadap masalah yang ada di tempat Kerja Praktek.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui postur kerja yang baik menurut prinsip RULA dan REBA.
b. Melakukan perhitungan postur kerja dengan metode RULA dan REBA.
c. Melakukan analisis terhadap postur tubuh operator sesuai dengan metode RULA dan REBA
4.1.4 Manfaat Kerja Praktek
1. Bagi Mahasiswa
A. Sebagai persiapan dalam menghadapi dunia kerja.
B. Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata perusahaan, dan dapat menambah kemampuan, serta keyakinan akan teori yang diperoleh dari perkuliahan.
C. Kesempatan untuk mengembangkan kebidangan dan keilmuan dalam teknik industri ke dalam dunia industri nyata
D. Sebagai batu loncatan untuk meraih masa depan yang lebih baik
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Menjalin hubungan eksternal yang baik dengan perusahaan yang bergerak dalam dunia industri proses.
b. Tercipta pola kemitraan yang baik dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan Kerja Praktek mengenai berbagai persoalan yang muncul untuk kemudian di cari solusi bersama yang lebih baik.
c. Peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan kebidangan dan keilmuan
3. Bagi Perusahaan 3. Bagi Perusahaan
b. Adanya masukan bermanfaat yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama melaksanakan Kerja Praktek.
c. Mengenal dan mengetahui kebidangan dan keilmuan yang ada di Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4.2. Metode Penyelesaian kasus