DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PENCAPAIAN. pptx

DESAIN PEMBELAJARAN
BERBASIS PENCAPAIAN
KOMPETENSI (DSI-PK)

Panduan Merancang Pembelajran untuk
Mendukung Implementasi Kurikulum 2013

Kelompok 4:
Siti Hajar
(201310070311134)
 Nuril Faizah
(201310070311142)
 Priaji Agung P. (201310070311145)
 Ratna Sri Wahyuni
(201310070311150)
 Moh Kholis Ali F.
(201310070311159
 Radita Miftahul U. (201310070311171)


Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan
dengan berbasis pada pencapaian kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan
peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang
mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah, (2) manusia terdidik yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan (3) warga negara
yang demokratis dan bertanggungjawab.
Desain pembelajaran berorientasi pada pencapaian
kompetensi memberi penekanan lebih pada tujuan agar
siswa memilki kemampuan dasar sehingga siswa bukan
hanya dibentuk untuk menjadi manusia yang menguasai
materi pelajaran saja.

Hakikat Pembelajaran

Definisi

Tujuan


Istilah pembelajaran merupakan padanan dari
kata instruction yang berarti proses membuat
orang belajar dengan tujuan untuk membantu
orang belajar, atau memanipulasi lingkungan
sehingga memberi kemudahan bagi orang
yang belajar.

Mengarahkan guru agar
membelajarkan
peserta
rangka tercapainya tujuan

berhasil
didik
belajar

dalam
dalam


Model DSI-PK
Desain sistem Instruksional atau pembelajaran
Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK)
adalah gambaran proses rancangan sistematis
tentang pengembangan pembelajaran baik
mengenai proses maupun bahan pembelajaran
yang sesuai dengankebutuhan dalam upaya
pencapaian kompetensi

Model DSI-PK
Menurut Sanjaya prosedur
terdiri dari tiga bagian penting

Analisis
Kebutuhan

pengembangan
yaitu:

Pengembangan


DSI-PK

Pengembanga
n Alat Evaluasi

next

Analisis Kebutuhan


Adalah
proses
penjaringan
informasi
tentang kompetensi yang dibutuhkan anak
didik sesuai dengan jenjang pendidikan.

Analisa
kebutuhan

akadenmis

Analisa
kebutuhan non
akademis
back

Pengembangan



Adalah proses mengorganisasikan materi
pelajaran
dan
pengembangan
proses
pembelajaran.

back


Pengembangan Alat Evaluasi
Evaluasi formatif

Evaluai sumatif

back

Karakteristik dan Kelebihan Model
DSI-PK
Model desain yang sederhana dengan tahapan yang jelas dan
bersifat praktis
Secara jelas menggambarakan langkah-langkah yang harus
ditempuh
Merupakan pengembangan dari analisis kebutuhan (analisis
kebutuhan akdemis dan personal sesuai tuntunan sosial
kedaerahan
Ditekankan pada penguasaan kompetensi sebagai hasil belajar
yang dapat diukur.

Implementasi model DSIPK


Menurut Suryani, implementasi dalam suatu
pembelajaran mencakup tiga tahap yaitu:
1

• Perencanaan

2

• Pelaksanaan

3

• Evaluasi

Lanjutan..
Menurut Suryani, dalam melaksanakan
perannya
sebagai
implementator

desain pembelajaran, guru tidak hanya
berperan sebagai model atau teladan
bagi peserta didik yang diajarnya,
akan tetapi juga sebagai pengelola
pembelajaran.

Implementasi Model DSIPK

Faktor Pendukung Model
DSI-PK
Sarana dan prasarana yang memadai

Kebijakan kepala sekolah untuk membantu
kreatifitas guru dan peserta didik

Dukungan dan keterlibatan banyak pihak di
sekolah

Faktor Penghambat Model
DSI-PK

dan
Solusi untuk Mengatasinya

Pemahaman guru
terhadap konsep model
DSI-PK yang minim
SOLUSI

Untuk mengatasi hal tersebut perlu
diadakan
pelatihan-pelatihan,
seperti
penataran atau workshop, serta diadakan
koordinasi dan saling tukar pengalaman
antar guru setidaknya sebulan sekali.

Penilaian hasil belajar peserta didik merupakan
hal yang cukup rumit, karena menyangkut
pencapaian kompetensi dasar peserta didik
SOLUSI


Harus diarahkan tidak hanya sebatas
memahami materi pada aspek kognitif,
tetapi lebih ditekankan pada aspek
perilaku dan sikap peserta didik.

Keterlibatan peserta didik
dalam proses pembelajaran
kurang
SOLUSI

Untuk mengatasi kesulitan peserta didik
dalam
mencerna
pelajaran,
dapat
dilakukan dengan mendesain model DSIPK secara sederhana.

Sarana dan prasarana belum memadai,
sehingga proses belajar mengajar di

sekolah menjadi monoton, dan hanya
menempatkan guru sebagai satu-satunya
sumber pelajaran
SOLUSI

Solusinya guru harus kreatif mencari
bahan-bahan yang dapat digunakan
sebagai sumber pembelajaran

Terima Kasih