BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

  Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan bahasanya sendiri. Dr. Everett Kleinjan (dalam Cangara, 1998: 1) menyatakan bahwa komunikasi adalah bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas, maka sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Maka dari itu komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terjalin dalam dua arah yang mana kita tidak hanya menerima komunikasi dari orang lain, namun juga memberikan komunikasi dan tanggapan. Hubungan timbal balik sangat penting untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman. Komunikasi dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Tanpa melakukan komunikasi, maka seseorang akan sulit untuk melangsungkan hidupnya. Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan mereka, bahkan kita membutuhkan pengakuan mereka atas keberadaan dan kemampuan kita. Oleh karena itu, komunikasi dalam keluarga penting agar kita bisa saling mengetahui apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dirasakan oleh masing-masing anggota keluarga.

  Berkomunikasi mampumembuat kita mengutarakan kesedihan bisa mengurangi beban setengahnya. Dengan itu kita bisa berbagi apapun dengan keluarga, dan dengan begitu hubungan antar keluarga pun bisa menjadi semakin dekat. Tidak hanya untuk menjaga keharmonisan keluarga dan menjadikan kita lebih dekat dengan anggota keluarga yang lain, komunikasi yang baik dalam keluarga juga bisa membentuk diri kita menjadi pribadi yang siap bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, tingkat keterbukaan dalam komunikasi dengan keluarga pun juga membantu meningkatkan rasa percaya diri seseorang.

  Keluarga adalah lingkungan terkecil dan terdekat bagi individu. Melalui keluarga seseorang mulai belajar, bersosialisasi, membentuk karakter, dan mengembangkan nilai-nilai yang telah ditanamkan padanya melalui suatu pola tertentu. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Keluarga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan manusiawi, terutama kebutuhan bagi pengembangan kepribadiannya. Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya, terutama anak. Kebahagiaan ini diperoleh apabila keluarga dapat memerankan fungsinya secara baik.

  Keluarga memiliki beberapa fungsi dasar, salah satunya adalah mengembangkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga. Fungsi ini dapat diwujudkan dengan cara membangun dan membina komunikasi yang baik di antara anggota keluarga, khususnya di antara orangtua dan anak. Diharapkan komunikasi orangtua dengan anaknya banyak bersifat mendorong, penuh penghargaan dan perhatian. Karena ini berguna untuk meningkatkan kualitas karakter dan moral anak. Komunikasi keluarga adalah komunikasi yang terjadi dalam sebuah keluarga, yang merupakan cara seorang anggota keluarga untuk berinteraksi dengan anggota lainnya, sekaligus sebagai wadah dalam membentuk dan mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. Agar anak dapat menjalani hidupnya ketika berada dalam lingkungan masyarakat, apa yang terjadi jika sebuah pola komunikasi keluarga tidak terjadi secara harmonis tentu akan mempengaruhi perkembangan anak.

  Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Masa remaja dikenal sebagai masa badai dan tekanan, karena posisinya yang sudah bukan anak-anak lagi, akan tetapi juga belum dewasa. Remaja dituntut untuk menyesuaikan diri dengan peran barunya tersebut. Disamping tuntutan penyesuaian dengan kondisi dirinya, remaja juga harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang perkembangannya semakin pesat belakangan ini. Apabila remaja tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik terhadap berbagai tuntutan yang ada, maka remaja akan mengalami kegagalan atau ketidakmampuan penyesuaian diri yang mengakibatkan ia akan melakukan penyesuaian diri yang salah. Pada masa ini remaja dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara positif dengan berbagai tuntutan dan tekanan. Jika remaja gagal melakukan penyesuaian diri, maka remaja akan melakukan penyesuaian diri yang salah. Pada masa ini remaja sangat membutuhkan figur teladan yang bisa merefleksikan jati diri mereka. Pola keteladanan yang baik dari orangtua, merupakan hal yang tepat sebagai media pengarahan dan pembinaan bagi remaja. Selain itu komunikasi yang intensif dan efektif sangat dibutuhkan dalam keterbukaan diri remaja terhadap orangtua mereka.

  Keterbukaan diri adalah memberikan informasi tentang diri sendiri. Ketika seseorang merasa nyaman berkomunikasi dengan orang lain, maka akan timbul rasa percaya yang membuatnya mau mengungkapkan dirinya secara lebih dalam dan detil kepada orang tersebut. Banyak faktor yang dimungkinkan mempengaruhi penyesuaian diri pada remaja. Diantaranya adalah faktor lingkungan terutama orangtua. Komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja akan membuat remaja merasa mempunyai ruang untuk mengemukakan pendapat dan apa yang ia rasakan, yang akan membantunya mampu menyesuaikan diri. Ketika setiap hari orangtua bertanya kepada anaknya tentang apa saja yang telah dialaminya diluar rumah, maka anak akan terbiasa untuk selalu menceritakan hal yang ia alami kepada orangtuanya sehingga tercipta keterbukaan diantara keduanya. Namun seringkali kesibukan membuat orangtua lupa meluangkan sedikit waktunya untuk berkomunikasi dan mendengarkan cerita ataupun keluh kesah anak selama berada di luar rumah. Apalagi jika salah satu dari orangtua yang tidak tinggal dalam satu rumah karena bertugas jarak jauh tak jarang membuat anak merasa terdapat jarak antara ia dan orangtuanya sehingga mereka enggan untuk terbuka dan mengungkapkan hal mengenai dirinya.

  Baik dan buruknya anak tergantung bagaimana orangtua mengasuh dan mendidik anak. Saat ini, karena sudah merupakan tuntutan banyak orangtua yaitu ayah atau ibu yang bekerja, bahkan sampai keduanya berpisah kota hanya untuk memenuhi nafkah keluarga. Semua tergantung bagaimana orangtua mengasuh dan mendidik anaknya lah yang akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan diri anak. Jika ayah atau ibu berbeda kota dengan si anak, tetap jika hubungan dalam keluarga bisa saling mengisi, terutama ibu bisa berperan ganda untuk anak, maka kemampuan anak masih dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahapan perkembangannya.

  Peneliti tertarik untuk mengangkat masalah tentang cara komunikasi yang efektif antara remaja dengan orangtua yang bertugas jarak jauh. Peneliti memilih remaja yakni remaja yang berusia 12-21 tahun sebagai subjek penelitian karena pada usia ini mulai timbul kesadaran akan kepribadian dan kehidupan remaja. Mereka mulai menentukan nilai-nilai tertentu dan melakukan perenungan terhadap pemikiran filosofis dan etis. Pada rentan usia ini mulai timbul kemantapan pada diri sendiri. Rasa percaya diri remaja menimbulkan kesanggupannya pada dirinya untuk melakukan penilaian terhadap tingkah laku yang dilakukannya. Selain itu pada masa remaja akan menemukan diri sendiri atau jati dirinya. Dalam proses penemuan jati diri tersebut, hubungan dan cara berkomunikasi yang baik dengan orangtuanya sangat diperlukan agar anak dapat menjadikan orangtua sebagai tempat untuk bertanya tentang segala sesuatu yang barangkali belum dimengerti anak. Keterbukaan anak dengan orangtua juga akan membantu orangtua untuk mengenal anaknya lebih dalam.

  Dalam hal ini peneliti memilih remaja yang berusia 12-21 tahun di Kota Medan. Peneliti memilih Kota Medan sebagai lokasi penelitian karena berdasarkan dari hasil survey yang telah dilakukan ada beberapa orang yang peneliti ketahui memiliki orangtua yang bertugas jarak jauh.

  1.2 Fokus Masalah

  Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan, maka fokus masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif antara remaja dengan orangtua yang bertugas jarak jauh?”

  1.3 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui intensitas komunikasi efektif yang dilakukan oleh orangtua yang bertugas jarak jauh dengan anaknya.

  2. Untuk mengetahui hal yang sering ditanyakan orangtua yang bertugas jarak jauh kepada anaknya.

  3. Untuk mengetahui hal yang sering diungkapkan anak kepada orangtuanya yang bertugas jarak jauh.

  4. Untuk mengetahui cara berkomunikasi yang efektif antara remaja dengan orangtua yang bertugas jarak jauh yang dapat membuat anaknya merasa nyaman dan terbuka.

1.4 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1.

  Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat mampu menambah wawasan pengetahuan dan memperluas penelitian komunikasi serta menambah pengalaman khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ilmu komunikasi khususnya mengenai komunikasi yang efektif.

  3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para orangtua agar senantiasa membina hubungan komunikasi yang baik dengan anak remajanya sehingga mereka akan bersifat terbuka dan merasa selalu dekat dengan orangtuanya.

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Perbankan di Kota Medan

0 1 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan terhadap Kehilangan Minyak (Losses) pada Air Kondensat di Stasiun Sterilizer dengan Sistem Tiga Puncak (Triple Peak) di Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV (Persero) Pulu Raja

0 1 24

PENGARUH TEKANAN DAN WAKTU PEREBUSAN TERHADAP KEHILANGAN MINYAK (LOSSES) PADA AIR KONDENSAT DI STASIUN STERILIZER DENGAN SISTEM TIGA PUNCAK (TRIPLE PEAK) DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV (Persero) PULU RAJA TUGAS AKHIR - Pengaruh Tekanan dan Waktu Perebusan

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak dan Lemak - Penentuan Stabilitas Panas (Heat Stability) dari FAH (Triple Pressed Stearic Acid) pada PT. Socimas Medan

0 1 18

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep - Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

0 1 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesimetrisan - Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Berdasarkan Jenis Kelamin

0 2 20

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Berdasarkan Jenis Kelamin

0 1 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plak dental 2.1.1 Definisi - Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 14

Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 38

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PerspektifParadigma Kajian - Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

0 0 44