Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Yang Efektif Antara Remaja Dengan Orangtua Yang Bertugas Jarak Jauh Di Kota Medan)

  LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

  A. Biodata Informan

  Nama : Tempat & Tanggal Lahir : Usia : Agama : Suku : Alamat : Tempat & Waktu Wawancara :

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya kamu berkomunikasi dengan Ibu? 2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi? 3. Seberapa sering kamu bercerita kepada Ibu? Hal apa yang biasanya kamu ceritakan? Apa kamu juga menceritakannya kepada Ayah?

  4. Apa kamu selalu terbuka dengan Ibu maupun Ayah kamu? 5.

  Apakah kamu menceritakan hal yang kamu alami setiap hari kepada Ibu dan Ayah?

  6. Apakah mereka selalu mendengarkan kamu bercerita? 7.

  Lebih suka bercerita dengan Ibu atau Ayah? Mengapa? 8. Apakah Ibu atau Ayah selalu menanggapi jika kamu sedang menceritakan sesuatu ke mereka? Apa tanggapan mereka ketika kamu menceritakannya?

  9. Apakah ketika kamu menceritakan sesuatu kepada mereka, mereka juga turut membagi pengalamannya tentang hal yang sama?

  10. Apakah ada hal tertentu yang tidak kamu ceritakan kepada mereka, alasannya? Misalnya terbuka tentang hal percintaan dengan pacar/kehidupan pribadi kamu? 11. Apa mereka selalu meminta kamu untuk berbicara jujur dan terbuka kepada mereka?

  12. Apakah ada suasana atau keadaan tertentu yang membuat kamu merasa harus berkomunikasi dengan mereka? Kapan biasanya?

  13. Apa kamu selalu meminta saran atau pendapat mereka? 14.

  Apa kamu selalu mengikuti saran mereka? 15. Selain kepada Ibu dan Ayah, kepada siapa lagi biasanya kamu bercerita dan meminta saran atau pendapat?

  16. Saran siapa yang biasanya lebih kamu dengarkan? 17.

  Apakah kamu selalu jujur dalam menyampaikan sesuatu walaupun dalam keadaan tertentu kamu bersalah?

  18. Apakah sebelum mengajak Ibu berkomunikasi, kamu mengamati situasi dan mood Ibu?

  19. Bagaimana cara berkomunikasi mereka yang dapat membuat kamu bersifat terbuka dan nyaman?

  20. Apakah saat ini menurut kamu cara berkomunikasi mereka sudah sesuai dan seperti yang kamu harapkan?

  21. Apa Ayah selalu menanyakan kabar kamu dan adik-adik tidak? Seberapa sering?

  22. Biasanya berkomunikasi dengan Ayah melalui apa? 23.

  Jika nilai kamu di sekolah sedang tidak bagus, apa Ayah dan Ibu tetap memahami dan mengerti kamu serta mendukung kamu tidak?

  24. Bagaimana perasaan kamu jika jauh dengan Ayah? Apakah kamu mengerti dengan keadaan pekerjaannya?

  25. Dukungan seperti apa yang diberikan Ayah ketika kamu sewaktu ujian atau dalam masalah yang membutuhkan dukungan kedua orangtua?

  26. Jika nilai kamu rendah atau kurang baik, apa motivasi yang diberikan Ayah? Dan penghargaan apa yang biasa Ayah dan Ibu berikan jika kamu mendapat keberhasilan di sekolahan?

  27. Berapa kali Ayah pulang dalam sebulan? 28.

  Seberapa dekat kamu dengan Ayah? Merasa lebih dekat dengan Ayah atau Ibu? 29. Jika Ayah pulang, kebiasaan apa yang biasa kalian lakukan?

  A. Biodata Ibu dari Informan

  Nama : Tempat & Tanggal Lahir : Usia : Agama : Suku : Alamat : Tempat & Waktu Wawancara :

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya Ibu berkomunikasi dengan anak? 2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi? 3. Hal apa yang biasanya selalu Ibu tanyakan? 4. Apa yang biasanya diceritakan anak kepada Ibu? 5. Apakah Ibu memberi kesempatan bagi anak untuk menceritakan hal yang dialaminya setiap hari?

  6. Apakah dalam berkomunikasi Ibu turut membagi pengalaman Ibu? 7.

  Apakah Ibu selalu meminta anak untuk berbicara jujur dan terbuka? 8. Bagaimana cara berkomunikasi yang terapkan terhadap anak? 9. Apakah Ibu selalu memberikan saran atau pendapat dan nasihat kepada anak?

  10. Apakah ketika memberikan saran atau pendapat Ibu selalu memposisikan diri Ibu ke dalam posisi anak?

  11. Bagaimana cara Ibu menyampaikan nasihat? 12.

  Jika dari hal yang disampaikan anak ternyata anak berada dalam posisi yang salah, apa yang Ibu lakukan?

  13. Apakah jika Ibu sedang menghadapi suatu masalah, hal itu akan berpengaruh terhadap cara berkomunikasi Ibu kepada anak?

  14. Ketika anak menceritakan kesehariannya pada Ibu, apa Ibu langsung menceritakannya kepada Ayah?

  15. Apakah Ayah selalu memberi kabar kemana pun perginya? Seberapa sering jika iya?

  16. Jika anak-anak mengeluh karena Ayahnya jauh, pemahaman apa yang Ibu berikan agar anak mengerti?

  17. Bagaimana rasanya membesarkan anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota, apa yang Ibu rasakan?

  18. Ada merasa kesulitan tidak mengurus anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota? Apa lagi melihat perkembangan anak jaman sekarang?

  19. Pendekatan apa saja yang Ibu atau Ayah lakukan agar anak merasa nyaman dan tidak merasa jauh?

PEDOMAN WAWANCARA

  A. Biodata Informan Pertama

  Nama : Fathurrahman Irawan Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 11 Maret 1997 Usia : 18 tahun Agama : Islam Suku : Melayu Alamat : Jl. STM. Suka Cerdas III No. 18 Tempat & Waktu Wawancara : Jl. STM Suka Cerdas III No. 18; Senin, 2 Februari

  2015; pukul 14.00 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya kamu berkomunikasi dengan Ibu?

  “Biasanya pas waktu sarapan pagi kak, sebelum pergi sekolah, pagi lah pokoknya kak.”

  2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Yang selalu nanya luan mama kak.” 3.

  Seberapa sering kamu bercerita kepada Ibu? Hal apa yang biasanya kamu ceritakan? Apa kamu juga menceritakannya kepada Ayah?

  “Kadang cerita kadang enggak, karena Fathur sering pergi kak. Ceritanya biasanya tentang sekolah, perlu duit, terus kalau lagi ada masalah cerita. Kalau gak ditanya luan ya gak cerita.”

  4. Apa kamu selalu terbuka dengan Ibu maupun Ayah kamu?

  “Kalau sama mama selalu terbuka, kalau sama papa kadang-kadang aja.”

  5. Apakah kamu menceritakan hal yang kamu alami setiap hari kepada Ibu dan Ayah?

  “Kalau ditanya aja sama mama papa baru cerita.” 6.

  Apakah mereka selalu mendengarkan kamu bercerita?

  “Iya, selalu kok.”

  7. Lebih suka bercerita dengan Ibu atau Ayah? Mengapa?

  “Sukaan cerita sama mama, karena memang enak aja.” 8.

  Apakah Ibu atau Ayah selalu menanggapi jika kamu sedang menceritakan sesuatu ke mereka? Apa tanggapan mereka ketika kamu menceritakannya?

  “Selalu cerita kak, tapi ujung-ujungnya kena marah.” 9.

  Apakah ketika kamu menceritakan sesuatu kepada mereka, mereka juga turut membagi pengalamannya tentang hal yang sama?

  “Iya kak, mama juga selalu cerita.” 10.

  Apakah ada hal tertentu yang tidak kamu ceritakan kepada mereka, alasannya? Misalnya terbuka tentang hal percintaan dengan pacar/kehidupan pribadi kamu?

  

“Gak semua diceritain, kalau yang privasi enggak. Soalnya kalau mama

tau Fathur pacaran, mama marah.”

  11. Apa mereka selalu meminta kamu untuk berbicara jujur dan terbuka kepada mereka?

  “Selalu lah, kalau ketauan dikejar sama mama hahaha..” 12.

  Apakah ada suasana atau keadaan tertentu yang membuat kamu merasa harus berkomunikasi dengan mereka? Kapan biasanya?

  

“Pagi dan malam pas mau tidur, sama pas memang lagi terdesak pengen

cerita.”

  13. Apa kamu selalu meminta saran atau pendapat mereka?

  “Iya, selalu kak.” 14.

  Apa kamu selalu mengikuti saran mereka?

  “Pastilah kak.” 15.

  Selain kepada Ibu dan Ayah, kepada siapa lagi biasanya kamu bercerita dan meminta saran atau pendapat?

  “Cerita sama kawan Fathur lah palingan kak.” 16.

  Saran siapa yang biasanya lebih kamu dengarkan?

  “Udah pasti saran mama lah kak.”

  17. Apakah kamu selalu jujur dalam menyampaikan sesuatu walaupun dalam keadaan tertentu kamu bersalah?

  “Kadang bohong juga sih kak..” 18.

  Apakah sebelum mengajak Ibu berkomunikasi, kamu mengamati situasi dan mood Ibu?

  

“Iyalah kak, kalau mood mama lagi jelek apa gak kena marah Fathur.”

19.

  Bagaimana cara berkomunikasi mereka yang dapat membuat kamu bersifat terbuka dan nyaman?

  “Pas mama sama papa lagi senang, disitulah baru enak diajak ngomong. Lagian mama gaul sih jadi enak aja.” 20.

  Apakah saat ini menurut kamu cara berkomunikasi mereka sudah sesuai dan seperti yang kamu harapkan?

  “Udah..” 21.

  Apa Ayah selalu menanyakan kabar kamu dan adik-adik tidak? Seberapa sering?

  “Sering kali pun kak, 10x sehari mau kadang.” 22.

  Biasanya berkomunikasi dengan Ayah melalui apa?

  “Teleponan, video call juga.” 23.

  Jika nilai kamu di sekolah sedang tidak bagus, apa Ayah dan Ibu tetap memahami dan mengerti kamu serta mendukung kamu tidak?

  “Marah, dinasehatin, disuruh lebih bagus lagi nanti.” 24.

  Bagaimana perasaan kamu jika jauh dengan Ayah? Apakah kamu mengerti dengan keadaan pekerjaannya?

  

“Ngerti kali lah kak, apalagi Fathur pernah lihat langsung kerja papa.”

25.

  Dukungan seperti apa yang diberikan Ayah ketika kamu sewaktu ujian atau dalam masalah yang membutuhkan dukungan kedua orangtua?

  “Selalu nasehatin Fathur, selalu nyemangatin Fathur supaya lebih rajin lagi belajarnya.”

  26. Jika nilai kamu rendah atau kurang baik, apa motivasi yang diberikan Ayah? Dan penghargaan apa yang biasa Ayah dan Ibu berikan jika kamu mendapat keberhasilan di sekolahan?

  “Dijanji-janjiin dikasih hadiah misalnya berhasil, kalau enggak ya dinasehatin aja.”

  27. Berapa kali Ayah pulang dalam sebulan?

  “Sebulan sekali papa pulang.” 28.

  Seberapa dekat kamu dengan Ayah? Merasa lebih dekat dengan Ayah atau Ibu?

  “Lebih dekat sama mama, tapi sama papa juga dekat.” 29.

  Jika Ayah pulang, kebiasaan apa yang biasa kalian lakukan?

  “Jalan-jalan berdua, ngumpul sama keluarga makan di luar.”

  A. Biodata Ibu dari Informan Pertama

  Nama : Tetty Repelitawaty Tempat & Tanggal Lahir : Serbelawan, 1 Januari 1968 Usia : 47 tahun Agama : Islam Suku : Melayu Alamat : Jl. STM. Suka Cerdas III No. 18 Medan Tempat & Waktu Wawancara: Jl. STM Suka Cerdas III No. 18; Minggu, 2 Februari 2015; pukul 14.30 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya Ibu berkomunikasi dengan anak?

  “Setiap sarapan, pas pulang sekolah karna Fathur les, ya kapan bertemu lah..”

2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Saya pastinya, karena pasti anaknya malas ditanya.” 3.

  Hal apa yang biasanya selalu Ibu tanyakan?

  “Tentang sekolahnya si Fathur, ujiannya dia, kalau dia pergi saya tanya pergi sama siapa dan pergi kemana?”

  4. Apa yang biasanya diceritakan anak kepada Ibu?

  “Masalah-masalahnya dia ya, terus mengenai biaya, ujung-ujungnya minta duit.”

  5. Apakah Ibu memberi kesempatan bagi anak untuk menceritakan hal yang dialaminya setiap hari?

  “Iya selalu saya dengarkan.. Tapi anaknya suka bohong kadang.” 6.

  Apakah dalam berkomunikasi Ibu turut membagi pengalaman Ibu?

  “Iya lah.. Misalnya saya ceritain waktu muda saya itu begini begini, selalu dapat juara kelas, biar memotivasi dia juga.”

  7. Apakah Ibu selalu meminta anak untuk berbicara jujur dan terbuka?

  “Jelas lah, karena saya orangnya tegas. Kalau Fathur bohong saya marahin lah.”

  8. Bagaimana cara berkomunikasi yang terapkan terhadap anak?

  “Kapan bertemu, kalau gak ketemu via telepon.” 9.

  Apakah Ibu selalu memberikan saran atau pendapat dan nasihat kepada anak?

  “Pasti selama dia masih memerlukannya pasti selalu saya beri nasihat dan masukan ke dia.”

  10. Apakah ketika memberikan saran atau pendapat Ibu selalu memposisikan diri Ibu ke dalam posisi anak?

  “Tidak juga dianggap, tergantung masalahnya. Kalau dia dalam posisi yang salah kalau dia bandal masa dianggap kawan.”

  11. Bagaimana cara Ibu menyampaikan nasihat?

  “Selagi dia mendengar dan mau diajak bicara maka nasihat pun tetap dijalankan.”

  12. Jika dari hal yang disampaikan anak ternyata anak berada dalam posisi yang salah, apa yang Ibu lakukan?

  “Pasti marah dianya langsung minta maaf sama saya, dan selalu saya peringatkan jangan diulangi lagi.”

  13. Apakah jika Ibu sedang menghadapi suatu masalah, hal itu akan berpengaruh terhadap cara berkomunikasi Ibu kepada anak?

  “Gak juga, kalau masalah dia ya saya marah. Tapi kalau masalah sendiri enggak.”

  14. Ketika anak menceritakan kesehariannya pada Ibu, apa Ibu langsung menceritakannya kepada Ayah?

  “Tergantung masalahnya, selama bisa saya atasin sendiri ya tidak saya sampaikan ke papanya Fathur. Tapi saya juga bakalan cerita kalau masalah anak-anak, tapi pasti ujung-ujungnya minta duit anak-anak sama papanya.”

  15. Apakah Ayah selalu memberi kabar kemana pun perginya? Seberapa sering jika iya?

  “Tiap hari telponan selalu tiap jam nelpon anak ngasih kabar. Suami saya gak pernah gak kasih kabar.”

  16. Jika anak-anak mengeluh karena Ayahnya jauh, pemahaman apa yang Ibu berikan agar anak mengerti?

  “Lagi dibutuhkan, pasti ngeluh, anak-anak bilang rindu sama papa ma.. Yaudah saya kasih pengertianlah.” 17.

  Bagaimana rasanya membesarkan anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota, apa yang Ibu rasakan?

  “Membesarkan anak kesulitannya bermacam ragam ya.” 18.

  Ada merasa kesulitan tidak mengurus anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota? Apa lagi melihat perkembangan anak jaman sekarang?

  “Pastinya banyak kesulitan ya, apalagi anak saya lagi masa puber dan ngelihat anak jaman sekarang pasti ada rasa ketakutan juga.”

  19. Pendekatan apa saja yang Ibu atau Ayah lakukan agar anak merasa nyaman dan tidak merasa jauh?

  “Via telepon selalu manjain anak-anak, memperhatikan, selalu memberi kabar ke anak-anak mungkin itu rasanya sudah cukup.”

  A. Biodata Informan Kedua

  Nama : Nadya Shafira Siagian Tempat & Tanggal Lahir : Kisaran, 20 April 1998 Usia : 16 tahun Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jl. STM Suka Cerdas No. 23 Medan Tempat & Waktu Wawancara: Jl. STM Suka Cerdas No. 23; Kamis, 5 Februari

  2015; pukul 16.00 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya kamu berkomunikasi dengan Ibu?

  “Setiap pagi, tiap malam, sama pulang sekolah.” 2.

  Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Kadang Nada luan, kadang mama yang nanya.” 3.

  Seberapa sering kamu bercerita kepada Ibu? Hal apa yang biasanya kamu ceritakan? Apa kamu juga menceritakannya kepada Ayah?

  “Setiap hari kalo ada ceritanya, biasanya nyeritain kejadian di sekolah. Kalau udah cerita sama mama gak nada ceritain lagi ke ayah.” 4.

  Apa kamu selalu terbuka dengan Ibu maupun Ayah kamu?

  “Gak terlalu kak..” 5.

  Apakah kamu menceritakan hal yang kamu alami setiap hari kepada Ibu dan Ayah?

  “Enggak juga, tergantung kejadiannya kak.” 6.

  Apakah mereka selalu mendengarkan kamu bercerita?

  “Kadang dikacangin juga sama mama.” 7.

  Lebih suka bercerita dengan Ibu atau Ayah? Mengapa?

  “Lebih ke mama, karena mama lebih mengerti daripada ayah.” 8.

  Apakah Ibu atau Ayah selalu menanggapi jika kamu sedang menceritakan sesuatu ke mereka? Apa tanggapan mereka ketika kamu menceritakannya?

  “Kadang iya, kadang juga gak ditanggapin. Kalau cerita pasti dikasih solusi mama sama ayah juga.”

  9. Apakah ketika kamu menceritakan sesuatu kepada mereka, mereka juga turut membagi pengalamannya tentang hal yang sama?

  

“Iya lah kak.. Semua diceritain mama sama ayah. Kalau mama mau

sampe berulang-ulang.”

  10. Apakah ada hal tertentu yang tidak kamu ceritakan kepada mereka, alasannya? Misalnya terbuka tentang hal percintaan dengan pacar/kehidupan pribadi kamu?

  

“Ada, biasanya hal pribadi aja sih kak.. Kalo soal pacar mau juga kadang

cerita, tapi cemana mau cerita, pacar aja gak punya kak hahaha..”

  11. Apa mereka selalu meminta kamu untuk berbicara jujur dan terbuka kepada mereka?

  “Selalu kak.” 12.

  Apakah ada suasana atau keadaan tertentu yang membuat kamu merasa harus berkomunikasi dengan mereka? Kapan biasanya?

  

“Kalo gak tau apa lagi yang mau Nada buat, misalnya pas pemilihan

jurusan butuh kali solusi mama sama ayah.”

13. Apa kamu selalu meminta saran atau pendapat mereka?

  “Iya kak” 14.

  Apa kamu selalu mengikuti saran mereka?

  “Iya kak, selalu” 15.

  Selain kepada Ibu dan Ayah, kepada siapa lagi biasanya kamu bercerita dan meminta saran atau pendapat?

  “Palingan sama kak Fia atau si Tasa.” 16.

  Saran siapa yang biasanya lebih kamu dengarkan?

  “Pastinya saran mama sama ayah lah kak.” 17.

  Apakah kamu selalu jujur dalam menyampaikan sesuatu walaupun dalam keadaan tertentu kamu bersalah?

  “Enggak juga sih hehe” 18.

  Apakah sebelum mengajak Ibu berkomunikasi, kamu mengamati situasi dan mood Ibu?

  “Pastilah kalo gak disembur sama mama.”

  19. Bagaimana cara berkomunikasi mereka yang dapat membuat kamu bersifat terbuka dan nyaman?

  “Kalo responnya juga baik, selalu dengerin waktu Nada cerita.” 20.

  Apakah saat ini menurut kamu cara berkomunikasi mereka sudah sesuai dan seperti yang kamu harapkan?

  “Kadang enggak kak.” 21.

  Apa Ayah selalu menanyakan kabar kamu dan adik-adik tidak? Seberapa sering?

  “Sering kali pun bisa 6 sampe 7x ayah nelponin kami.” 22.

  Biasanya berkomunikasi dengan Ayah melalui apa?

  “Telepon, video call.” 23.

  Jika nilai kamu di sekolah sedang tidak bagus, apa Ayah dan Ibu tetap memahami dan mengerti kamu serta mendukung kamu tidak?

  “Iya, selalu. Tapi kalau jelek ya dimarahin juga.” 24.

  Bagaimana perasaan kamu jika jauh dengan Ayah? Apakah kamu mengerti dengan keadaan pekerjaannya?

  “Mengerti, walaupun terkadang ngerasa sedih juga.” 25.

  Dukungan seperti apa yang diberikan Ayah ketika kamu sewaktu ujian atau dalam masalah yang membutuhkan dukungan kedua orangtua?

  “Kalo nilai bagus dapat duit dikasih ayah, ntah dibilang ntah apa-apa lah biar makin semangat.”

26. Jika nilai kamu rendah atau kurang baik, apa motivasi yang diberikan

  Ayah? Dan penghargaan apa yang biasa Ayah dan Ibu berikan jika kamu mendapat keberhasilan di sekolahan?

  “Disogok pake duit atau dibilang dikasih kado.” 27.

  Berapa kali Ayah pulang dalam sebulan?

  “Bisa 3x pulang dalam sebulan, kadang juga 2x.” 28.

  Seberapa dekat kamu dengan Ayah? Merasa lebih dekat dengan Ayah atau Ibu?

  “Dekat kali lah kak, tapi kayak mana pun lebih dekat sama mama lah pasti.”

29. Jika Ayah pulang, kebiasaan apa yang biasa kalian lakukan?

  “Jalan-jalan aja paling kumpul keluarga.”

  A. Biodata Ibu dari Informan Kedua

  Nama : Maharani Harahap Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 5 Maret 1969 Usia : 46 tahun Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jl. STM Suka Cerdas No. 23 Medan Tempat & Waktu Wawancara: Jl. STM Suka Cerdas No. 23; Kamis, 5 Februari

  2015; pukul 16.30 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya Ibu berkomunikasi dengan anak? “Setiap pagi sewaktu sarapan, malam waktu nonton TV sama-sama.

  Karena kan Nada siang sekolah.” 2.

  Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Saya luan lah, kadang Nada juga luan cerita-cerita ke saya.” 3.

  Hal apa yang biasanya selalu Ibu tanyakan?

  “Sudah shalat belum? Sudah makan? Ya nanyain semua kejadian di sekolahnya apa aja yang dialamin Nada.”

  4. Apa yang biasanya diceritakan anak kepada Ibu?

  “Tentang sekolahnya ya, masalah dia sama kawan-kawannya.” 5.

  Apakah Ibu memberi kesempatan bagi anak untuk menceritakan hal yang dialaminya setiap hari?

  “Iya, selalu. Saya tanya dulu ada cerita apa hari ini?” 6.

  Apakah dalam berkomunikasi Ibu turut membagi pengalaman Ibu?

  “Selalu sih, saya ceritain dulu saya gimana. Biar Nadanya pun ngerti dan termotivasi.”

  7. Apakah Ibu selalu meminta anak untuk berbicara jujur dan terbuka?

  “Oh iya lah..”

8. Bagaimana cara berkomunikasi yang terapkan terhadap anak?

  “Saling terbuka, layaknya teman.” 9.

  Apakah Ibu selalu memberikan saran atau pendapat dan nasihat kepada anak?

  

“Itu tentu, pasti saya selalu kasih saran lah anak-anak kalau lagi butuh.”

10.

  Apakah ketika memberikan saran atau pendapat Ibu selalu memposisikan diri Ibu ke dalam posisi anak?

  “Iya, kalau gak ya gak ngerti.” 11.

  Bagaimana cara Ibu menyampaikan nasihat?

  “Ya pelan-pelan supaya anaknya ngerti.” 12.

  Jika dari hal yang disampaikan anak ternyata anak berada dalam posisi yang salah, apa yang Ibu lakukan?

  “Menasihatinya dan dikasih saran yang benar.” 13.

  Apakah jika Ibu sedang menghadapi suatu masalah, hal itu akan berpengaruh terhadap cara berkomunikasi Ibu kepada anak?

  “Ya enggaklah.. Karena masalah sendiri ya saya sendiri.” 14.

  Ketika anak menceritakan kesehariannya pada Ibu, apa Ibu langsung menceritakannya kepada Ayah?

  “Iya, selalu saya cerita ke ayahnya orang ini.” 15.

  Apakah Ayah selalu memberi kabar kemana pun perginya? Seberapa sering jika iya?

  “Suami selalu ngasih kabar, nelpon anak-anak nanyain kabarnya gimana.”

  16. Jika anak-anak mengeluh karena Ayahnya jauh, pemahaman apa yang Ibu berikan agar anak mengerti?

  “Karena memang konsekuensi pekerjaan buat ayah jauh, jadi anak-anak harus ngerti.”

  17. Bagaimana rasanya membesarkan anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota, apa yang Ibu rasakan?

  “Agak sedikit merepotkan ya, juga jadi beban pikiran ngurus anak sendirian.”

  18. Ada merasa kesulitan tidak mengurus anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota? Apa lagi melihat perkembangan anak jaman sekarang?

  “Ada sulitnya lah pasti.” 19.

  Pendekatan apa saja yang Ibu atau Ayah lakukan agar anak merasa nyaman dan tidak merasa jauh?

  “Selalu berkomunikasi, menganggap anak juga sebagai teman biar dia juga ngerasa dekat.”

  A. Biodata Informan Ketiga

  Nama : Ryan Hidayat Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 17 September 1995 Usia : 19 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Alamat : Jl. Tuba IV Gg. Pembangunan No. 11 Medan Tempat & Waktu Wawancara:Jl. Tuba IV Gg. Pembangunan No. 11; Jumat, 6

  Februari 2015; pukul 14.30 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya kamu berkomunikasi dengan Ibu?

  “Waktu makan sama mamak, waktu minta duit, sama pas nonton TV.” 2.

  Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Mamak luan, kadang Oto juga.” 3.

  Seberapa sering kamu bercerita kepada Ibu? Hal apa yang biasanya kamu ceritakan? Apa kamu juga menceritakannya kepada Ayah?

  “Sering kali lah kak.. Kalau gak ada uang, tentang pacar, sama masalah kuliah juga.”

  4. Apa kamu selalu terbuka dengan Ibu maupun Ayah kamu?

  “Iya sama mamak, kalau sama ayah jarang.” 5.

  Apakah kamu menceritakan hal yang kamu alami setiap hari kepada Ibu dan Ayah?

  “Gak selalu sih kak.” 6.

  Apakah mereka selalu mendengarkan kamu bercerita?

  “Kadang-kadang kalau lago capek gak didengerin, apa lagi pas minta duit pasti pura-pura gak dengar.”

  7. Lebih suka bercerita dengan Ibu atau Ayah? Mengapa?

  “Mamak lah, karena mamak pasti lebih ngerti. Mamak itu orangnya paling ngerti apa yang awak rasa gak enak, contohnya ini ya tau aja dia pasti kalau Oto lagi ada masalah, pasti langsung heboh nanyain kenapa.”

  8. Apakah Ibu atau Ayah selalu menanggapi jika kamu sedang menceritakan sesuatu ke mereka? Apa tanggapan mereka ketika kamu menceritakannya?

  

“Iya, didengerin dulu. Tapi kadang tanggapannya lebay kak mamak ini.”

9.

  Apakah ketika kamu menceritakan sesuatu kepada mereka, mereka juga turut membagi pengalamannya tentang hal yang sama?

  “Iya, terutama mamak. Mamak dulu kek gini loh kek gitu loh.. ” 10.

  Apakah ada hal tertentu yang tidak kamu ceritakan kepada mereka, alasannya? Misalnya terbuka tentang hal percintaan dengan pacar/kehidupan pribadi kamu?

  “Kadang iya, kadang enggak.” 11.

  Apa mereka selalu meminta kamu untuk berbicara jujur dan terbuka kepada mereka?

  “Pastilah kak.” 12.

  Apakah ada suasana atau keadaan tertentu yang membuat kamu merasa harus berkomunikasi dengan mereka? Kapan biasanya?

  “Lagi sedih, lagi sakit, lagi butuh duit.” 13.

  Apa kamu selalu meminta saran atau pendapat mereka?

  “Iya, selalu kak.” 14.

  Apa kamu selalu mengikuti saran mereka?

  “Kadang iya, kadang enggak.” 15.

  Selain kepada Ibu dan Ayah, kepada siapa lagi biasanya kamu bercerita dan meminta saran atau pendapat?

  “Sama pacar, sama abang awak, sama kawan.” 16.

  Saran siapa yang biasanya lebih kamu dengarkan?

  “Saran mamak lah kak.” 17.

  Apakah kamu selalu jujur dalam menyampaikan sesuatu walaupun dalam keadaan tertentu kamu bersalah?

  “Kadang iya, kadang mau juga bohong.” 18.

  Apakah sebelum mengajak Ibu berkomunikasi, kamu mengamati situasi dan mood Ibu?

  “Iya”

  19. Bagaimana cara berkomunikasi mereka yang dapat membuat kamu bersifat terbuka dan nyaman?

  “Ya karena memang orangtua sendiri, dan karena selalu tanggapannya

positif makanya enak-enak aja kalo terbuka sama mamak sama ayah.”

  20. Apakah saat ini menurut kamu cara berkomunikasi mereka sudah sesuai dan seperti yang kamu harapkan?

  “Kadang iya, kadang enggak.” 21.

  Apa Ayah selalu menanyakan kabar kamu dan adik-adik tidak? Seberapa sering?

  “Tiap hari, tiap saat.” 22.

  Biasanya berkomunikasi dengan Ayah melalui apa?

  “Telepon, SMS.” 23.

  Jika nilai kamu di sekolah sedang tidak bagus, apa Ayah dan Ibu tetap memahami dan mengerti kamu serta mendukung kamu tidak?

  “Iya kalau misalnya jelek ditanya kenapa kok bisa jelek. Di gak bolehin keluar rumah, gak boleh melalak sama ayah. Biar cepat tamat harus belajar.” 24.

  Bagaimana perasaan kamu jika jauh dengan Ayah? Apakah kamu mengerti dengan keadaan pekerjaannya?

  “Ngerti sih.. Namun kadang-kadang sedih juga.” 25.

  Dukungan seperti apa yang diberikan Ayah ketika kamu sewaktu ujian atau dalam masalah yang membutuhkan dukungan kedua orangtua?

  “Telepon jangan lupa belajar, nyuruh belajar.” 26.

  Jika nilai kamu rendah atau kurang baik, apa motivasi yang diberikan Ayah? Dan penghargaan apa yang biasa Ayah dan Ibu berikan jika kamu mendapat keberhasilan di sekolahan?

  “Ya gak dikasih apa-apa cuman dikasih selamat atau ganti hp baru.” 27.

  Berapa kali Ayah pulang dalam sebulan?

  “Kadang bisa seminggu sekali, kadang sebulan dua kali.”

  28. Seberapa dekat kamu dengan Ayah? Merasa lebih dekat dengan Ayah atau Ibu?

  “Dekat sama ayah sih kak, tapi tetap aja kalau ditanya ya lebih dekat ke mamak.”

  29. Jika Ayah pulang, kebiasaan apa yang biasa kalian lakukan?

  “Pergi jalan-jalan berdua, pergi ngopi, sama makan di luar sama keluarga.” A. Biodata Ibu dari Informan Ketiga

  Nama : Murnilawaty Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 13 Maret 1963 Usia : 52 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Alamat : Jl. Tuba IV Gg. Pembangunan No. 11 Medan Tempat & Waktu Wawancara:Jl. Tuba IV Gg. Pembangunan No. 11; Kamis, 6

  Februari 2015; pukul 15.00 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya Ibu berkomunikasi dengan anak?

  “Selesai makan, malam sewaktu nonton TV, ya kapan nampak si Oto ya saya tanyain lah.”

  2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Saya duluan, kadang gak usah saya tanya dia juga bakalan cerita sendiri.”

  3. Hal apa yang biasanya selalu Ibu tanyakan?

  “Sudah shalat? Sudah makan? Hari ini ada kuliah?” 4.

  Apa yang biasanya diceritakan anak kepada Ibu?

  “Masalah kuliahnya dia, dia juga mau tu cerita-cerita tentang ceweknya, disitu saya senangnya karna anak saya mau jujur, jadi legah aja rasanya.”

  5. Apakah Ibu memberi kesempatan bagi anak untuk menceritakan hal yang dialaminya setiap hari?

  “Iya, selalu.” 6.

  Apakah dalam berkomunikasi Ibu turut membagi pengalaman Ibu?

  “Iya, terkadang saya ceritain juga pengalaman saya waktu dulu, kalau saya dulu gini gini.”

  7. Apakah Ibu selalu meminta anak untuk berbicara jujur dan terbuka?

  “Oh itu haruslah.. Saya selalu bilang ke Oto kalau apa-apa itu harus jujur jangan ada yang ditutup-tutupin, mau cerita pacarnya pun gak masalah saya gak akan marah kalau dianya jujur, kalau dia bohong baru lain cerita pasti saya marah.”

  8. Bagaimana cara berkomunikasi yang terapkan terhadap anak?

  “Selalu berkata jujur, gak boleh berbohong.” 9.

  Apakah Ibu selalu memberikan saran atau pendapat dan nasihat kepada anak?

  “Iya selalu, kalau dia saya liat agak murung gitu pasti langsung saya tanyain dia ada apa kok beda? Saya pancing-pancing dia untuk cerita. Saya kasih dia saran dan masukan yang baik pelan-pelan, dijelaskan mana yang baik dan mana yang tidak biar dianya pun langsung mengerti.” 10.

  Apakah ketika memberikan saran atau pendapat Ibu selalu memposisikan diri Ibu ke dalam posisi anak?

  “Tapi kalo dalam posisi Oto yang salah gak selamanya dia saya anggap kawan, kalau dia salah ya tetap saya salahkan, tergantung kondisinya juga.” 11.

  Bagaimana cara Ibu menyampaikan nasihat?

  “Supaya anak tetap ngerasa nyaman dan dekat, saya dan suami ketika menasehati harus disampaikan dengan baik-baik, dijelaskan mana yang baik dan mana yang gak baik biar dia juga ngerti.”

  12. Jika dari hal yang disampaikan anak ternyata anak berada dalam posisi yang salah, apa yang Ibu lakukan?

  “Kalau saya sih gak ada beda-bedain anak-anak ya, kalau siapa yang benar akan saya bela. Kalo di posisinya dia salah ya akan saya salah kan dan memberi nasihat ke dia pelan-pelan, karna anak-anak itu harus dikasih pengertian.”

  13. Apakah jika Ibu sedang menghadapi suatu masalah, hal itu akan berpengaruh terhadap cara berkomunikasi Ibu kepada anak?

  “Kadang iya juga, apa lagi kalau saya lagi capek.” 14.

  Ketika anak menceritakan kesehariannya pada Ibu, apa Ibu langsung menceritakannya kepada Ayah?

  “Selalu saya ceritakan.” 15.

  Apakah Ayah selalu memberi kabar kemana pun perginya? Seberapa sering jika iya?

  “Berulang kali kasih kabar.” 16.

  Jika anak-anak mengeluh karena Ayahnya jauh, pemahaman apa yang Ibu berikan agar anak mengerti?

  “Ya selalu diberi pengertianlah, karena emang harus dihadapi.” 17.

  Bagaimana rasanya membesarkan anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota, apa yang Ibu rasakan?

  “Susahlah apa lagi anak saya laki-laki semua.” 18.

  Ada merasa kesulitan tidak mengurus anak sendirian karena Ayah bekerja di luar kota? Apa lagi melihat perkembangan anak jaman sekarang?

  “Iya, bandel-bandel gak bisa dibilangin, kadang disuruh shalat gak mau. Taunya minta duit aja.” 19.

  Pendekatan apa saja yang Ibu atau Ayah lakukan agar anak merasa nyaman dan tidak merasa jauh?

  “Ditelfon, selalu ditanya gimana kabarnya. Ayahnya juga seminggu sekali pulang, kalau ada hari libur pasti pulang.”

  A. Biodata Informan Keempat

  Nama : Lisdiana Sani Lubis Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 15 September 1996 Usia : 18 tahun Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jl. Setia Budi Komplek Taman Setia Budi Indah I

  Blok YY No. 19 Medan Tempat & Waktu Wawancara: Jl. Setia Budi Komplek Taman Setia Budi Indah I

  Blok YY No. 19; Sabtu, 14 Februari 2015; pukul

  12.00 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya kamu berkomunikasi dengan Ibu?

  “Setiap pulang kuliah kak.” 2.

  Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Kalau gak Lisa luan, kadang mama kak.” 3.

  Seberapa sering kamu bercerita kepada Ibu? Hal apa yang biasanya kamu ceritakan? Apa kamu juga menceritakannya kepada Ayah?

  “Sering kali lah kak.. Cerita tentang kawan Lisa, kuliahnya tadi kek mana, dosennya kek mana semuanya diceritain, karna wajib lapor tiap hari kak. Kalau sama papa juga diceritain, tapi jarang-jarang palingan pas papa nelpon aja.”

4. Apa kamu selalu terbuka dengan Ibu maupun Ayah kamu?

  “Kalau itu harus kak.” 5.

  Apakah kamu menceritakan hal yang kamu alami setiap hari kepada Ibu dan Ayah?

  

“Iya setiap hari kak, kalau papa nelpon juga Lisa ceritain ke papa.”

6.

  Apakah mereka selalu mendengarkan kamu bercerita?

  “Iya kak.” 7.

  Lebih suka bercerita dengan Ibu atau Ayah? Mengapa?

  “Lebih ke mama sih, karena mama nyambung aja kalau cetita.”

  8. Apakah Ibu atau Ayah selalu menanggapi jika kamu sedang menceritakan sesuatu ke mereka? Apa tanggapan mereka ketika kamu menceritakannya?

  “Iya lah kak, kalau cerita pasti selalu didengerin.” 9.

  Apakah ketika kamu menceritakan sesuatu kepada mereka, mereka juga turut membagi pengalamannya tentang hal yang sama?

  “Iya kak, selalu ceritain kalau mama sama papa dulu kek gini. Untuk motivasi-motivasi aja sih.”

  10. Apakah ada hal tertentu yang tidak kamu ceritakan kepada mereka, alasannya? Misalnya terbuka tentang hal percintaan dengan pacar/kehidupan pribadi kamu?

  “Gak ada kak, semua Lisa ceritain.” 11.

  Apa mereka selalu meminta kamu untuk berbicara jujur dan terbuka kepada mereka?

  “Pastilah kak.” 12.

  Apakah ada suasana atau keadaan tertentu yang membuat kamu merasa harus berkomunikasi dengan mereka? Kapan biasanya?

  “Ada, waktu lagi butuh. Tapi emang selalu cerita kok ke mama ato gak papa.”

  13. Apa kamu selalu meminta saran atau pendapat mereka?

  “Iya kak, tapi menurut Lisa kalau saran mama ini kadang ntah apa-apa aja. Kadang dimintain saran mama cuma senyum-senyum aja, jadi mending gak usah sama sekali. Papa pun gak selalu Lisa mintain saran, paling cuman untuk ngasih-ngasih tau kabar Lisa gimana aja.”

  14. Apa kamu selalu mengikuti saran mereka?

  “Iya kak.” 15.

  Selain kepada Ibu dan Ayah, kepada siapa lagi biasanya kamu bercerita dan meminta saran atau pendapat?

  “Saran kakak kak.”

16. Saran siapa yang biasanya lebih kamu dengarkan?

  “Kalau bagian minta-minta saran sama kakak aja bagusan. Kalau mama sama papa mau juga kadang minta saran tapi sama mama lebih enak untuk cerita-cerita aja sih.” 17.

  Apakah kamu selalu jujur dalam menyampaikan sesuatu walaupun dalam keadaan tertentu kamu bersalah?

  “Iya kak selalu, eh tapi kadang mau jg bohong sih.” 18.

  Apakah sebelum mengajak Ibu berkomunikasi, kamu mengamati situasi dan mood Ibu?

  “Kalau misalnya Lisa liat mama capek, Lisa biasanya ngomong lain waktu atau kadang Lisa datangin ya kaya-kaya perhatian gitu biar mama gak capek lagi. Tapi kalau mama lagi gak capek ya Lisa ajak cerita. Sebaliknya juga gitu kalau ditengok mama Lisa kaya ada masalah gitu pasti langsung ditanya-ditanyain sama mama kak. Kalau mama lagi gak bisa diajak cerita biasanya Lisa ceritanya ke Ayah. Mereka setelah Lisa cerita abistu suka ngasih saran-saran gitulah.”

  19. Bagaimana cara berkomunikasi mereka yang dapat membuat kamu bersifat terbuka dan nyaman?

  “Lisa sama mama udah kayak kawan, emang itu yang Lisa pengen mama sekaligus kawan curhat kayak sahabat Lisa juga jadi apa-apa bisa Lisa ceritain ke mama. Papa juga dekat sih, tapi emang mama aja yang Lisa rasa lebih dekat, enak untuk diajak ngobrol.”

  20. Apakah saat ini menurut kamu cara berkomunikasi mereka sudah sesuai dan seperti yang kamu harapkan?

  “Udah kak.” 21.

  Apa Ayah selalu menanyakan kabar kamu dan adik-adik tidak? Seberapa sering?

  “Sering kali pun kak, tiap siang sama malam aja tapi.” 22.

  Biasanya berkomunikasi dengan Ayah melalui apa?

  “Telepon aja kak.”

  23. Jika nilai kamu di sekolah sedang tidak bagus, apa Ayah dan Ibu tetap memahami dan mengerti kamu serta mendukung kamu tidak?

  “Alhamdulillah ngerti kak, tapi kadang juga dimarahin kalau jelek.” 24.

  Bagaimana perasaan kamu jika jauh dengan Ayah? Apakah kamu mengerti dengan keadaan pekerjaannya?

  “Mau gak mau ya harus ngertilah, lagian juga udah terbiasa papa suka keluar kota dari dulu. Kami juga dulu pernah ikut pindah, tapi karna sekarang udah besar-besar jadi lebih milih untuk tinggal di Medan aja, Lisa kan udah kuliah. Mama juga sering bilang, harus ngerti aja kalau misalnya papa jauh dan tiba-tiba papa gak bisa nelpon karna kerjaan papa itu banyak kali.”

  25. Dukungan seperti apa yang diberikan Ayah ketika kamu sewaktu ujian atau dalam masalah yang membutuhkan dukungan kedua orangtua?

  “Ditelpon suruh belajar, jangan main-main aja. Baca-baca bukunya mau ujian kata papa.”

26. Jika nilai kamu rendah atau kurang baik, apa motivasi yang diberikan

  Ayah? Dan penghargaan apa yang biasa Ayah dan Ibu berikan jika kamu mendapat keberhasilan di sekolahan?

  “Papa ya kalau jauh gitu tetap aja selalu ngasih masukan ke Lisa, mama juga. Karna kalau Lisa udah cerita ke mama, mama pasti langsung nyeritain ke papa. Biasanya ni ya kayak waktu Lisa mau ujian semester di kampus papa langsung nelpon nyuruh belajar buat besok, dikasih semangat gitu lah kak.” 27.

  Berapa kali Ayah pulang dalam sebulan?

  “Gak tentu kak, kadang sebulan sekali. Kadang 3 bulan sekali.” 28.

  Seberapa dekat kamu dengan Ayah? Merasa lebih dekat dengan Ayah atau Ibu?

  “Dekat kali kak sama papa, tapi lebih dekatan sama mama lah.” 29.

  Jika Ayah pulang, kebiasaan apa yang biasa kalian lakukan?

  

“Jalan-jalan sama papa sama mama juga, pergi makan keluar. Ngumpul-

ngumpul aja sih.”

  A. Biodata Ibu dari Informan Keempat

  Nama : Andriani Harahap Tempat & Tanggal Lahir : Medan, 20 September 1963 Usia : 51 tahun Agama : Islam Suku : Mandailing Alamat : Jl. Setia Budi Komplek Taman Setia Budi Indah

  Blok YY No. 19 Medan Tempat & Waktu Wawancara:Jl. Setia Budi Komplek Taman Setia Budi Indah

  Blok YY No. 19; Sabtu, 14 Februari 2015; pukul

  12.30 WIB

  B. Pertanyaan Umum 1.

  Kapan biasanya Ibu berkomunikasi dengan anak?

  “Setiap pagi sebelum dia pergi kuliah, malam sewaktu nonton TV bersama.”

  2. Siapa yang terlebih dahulu memulai komunikasi?

  “Kadang si Lisa ya, karena dia gak saya tanya luan dia juga bakalan luan cerita.”

  3. Hal apa yang biasanya selalu Ibu tanyakan?

  “Semuanya ya saya tanyain, udah makan belum, udah solat belum, masalah di kampus dia gimana, tapi tanpa saya tanyain pun Lisa juga bakalan ceriita sendiri.Yang biasa saya tanyain kebanyakan ya tentang kuliahnya Lisa, kalau hal-hal pribadi juga kadang saya tanya.”

  4. Apa yang biasanya diceritakan anak kepada Ibu?

  “Dia semua nyeritain apa aja diceritainnya.” 5.

  Apakah Ibu memberi kesempatan bagi anak untuk menceritakan hal yang dialaminya setiap hari?

  “Yaiyalah saya harus selalu dengerin dia cerita, biar dia juga mau selalu terbuka dengan saya.”

  6. Apakah dalam berkomunikasi Ibu turut membagi pengalaman Ibu?

  “Terkadang saya bagi, terkadang juga enggak. Tergantung apa yang diceritain Lisa.”

  7. Apakah Ibu selalu meminta anak untuk berbicara jujur dan terbuka?

  “Kalau dia sih anaknya selalu terbuka apa-apa cerita. Ke papanya pun dia selalu telponan dan bakalan selalu cerita apapun yang dia alami ke papanya.” 8.

  Bagaimana cara berkomunikasi yang terapkan terhadap anak?

  “Harus sering-sering berkomunikasi, harus selalu mendengarkan apa yang diceritakan anak.”

  9. Apakah Ibu selalu memberikan saran atau pendapat dan nasihat kepada anak?

  “Iya itu haruslah.” 10.

  Apakah ketika memberikan saran atau pendapat Ibu selalu memposisikan diri Ibu ke dalam posisi anak?